Sebuah Kajian Pustaka - repository stmik tasikmalaya

advertisement
Sistem Informasi Geografis
Kondisi Sosial Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya
Sebagai Pendukung Pembangunan Strategi Politik
Ikbal Jamaludin
STMIK TASIKMALAYA
Jl. RE Martadinata no 272 A, Indihiang, Kota Tasikmalaya. Jawa Barat.
e-mail: [email protected]
Abstrak
Kondisi sosial masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang beraneka ragam akan menjadi pengaruh besar
dalam persaingan politik calon kepala daerah. Kondisi ini menuntut setiap tim sukses calon kepala daerah
untuk menentukan strategi yang tepat untuk setiap wilayah. Dalam menentukan strategi tersebut, tim
sukses membutuhkan data kondisi sosial masyarakat setiap wilayah yang akan menjadi bahan analisa
dini. Dalam penelitian ini, akan dibuktikan seberapa besar peran Sistem Informasi Geografis dalam
memberikan kemudahan mendapatkan informasi mengenai data-data yang diperlukan untuk bahan
analisa. Hasil penelitian ini akan dituangkan dalam program aplikasi, untuk melakukan digitasi digunakan
MapInfo, sedangkan untuk antar muka menggunakan Visual Basic dan Microsoft Acces untuk menyimpan
data tabular. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan Sistem Informasi Geografis kondisi sosial
masyarakat yang dapat membantu tim sukses calon kepala daerah dalam membangun strategi politik yang
akan diterapkan di suatu wilayah.
Kata kunci : MapInfo, Sistem Informasi Geografis, Visual Basic
Abstract
Social conditions of diverse Tasikmalaya District will be a major influence in the political
rivalry of regional head candidates. These conditions require each regional head election campaign team
to determine appropriate strategies for each region. In determining the strategy, successful teams need
data every area of social conditions that will be the subject of early analysis. In this study, will prove how
big a role in providing Geographic Information System ease of getting information about the data
required for analysis of materials. The results of this study will be outlined in the application program, to
make use MapInfo digitized, whereas for interfaces using Visual Basic and Microsoft Access to store
tabular data. The study is expected to produce a Geographic Information System that social conditions
can help the team succeed in building a regional head candidate political strategies to be implemented in
a region.
Keywords: MapInfo, Geographical Information System, Visual Basic
1.
Introduction
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk
mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden,
wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Para pemilih dalam Pemilu disebut
konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya
pada masa kampanye[10].
Perhelatan pemilihan kepala pemerintahan (Pilkada) untuk provinsi dan pemilihan kepala daerah
(pilkada) untuk kabupaten/kota selalu diwarnai dengan persaingan strategi politik para kandidat calon
kepala/wakil kepala daerah untuk mengambil hati rakyat yang akan di pimpinnya. Tidak jarang
2

perhelatan pilkada ini berubah mejadi perang fisik antar pendukung kandidat, terlebih lagi pendukung
yang kandidatnya mengalami kekalahan saat pelaksanaan pemilihan.
Kasus-kasus kerusuhan paska pilkada di berbagai daerah di Indonesia di era reformasi
merupakan fakta bahwa politik bisa bertransformasi menjadi perang ketika benturan ide dan kepentingan
politik diserahkan kepada massa yang anarkis. Pemanfaatan berbagai sumber daya politik yang
mengabaikan aturan menjadi asal mula berubahnya politik menjadi perang.
Beberapa peristiwa politik yang berakhir dengan konflik seperti di maluku paska pergantian
pejabat bupati/walikota, menunjukkan bahwa konflik antar elit benar-benar terjadi. Untuk mengatur
supaya kampanye politik dan perebutan kekuasaan politik di Tasikmalaya tidak menjadi ajang konflik
yang merusak perdamaian, maka diperlukan kesadaran dari semua kandidat dan tim sukses untuk
merancang skenario politik yang matang dan damai supaya transfer kekuasaan di masa damai ini bisa
berlangsung secara adil, damai, jujur dan demokratis.
Beberapa peristiwa politik yang berakhir dengan konflik seperti di maluku paska pergantian
pejabat bupati/walikota, menunjukkan bahwa konflik antar elit benar-benar terjadi. Untuk mengatur
supaya kampanye politik dan perebutan kekuasaan politik di Tasikmalaya tidak menjadi ajang konflik
yang merusak perdamaian, maka diperlukan kesadaran dari semua kandidat dan tim sukses untuk
merancang skenario politik yang matang dan damai supaya transfer kekuasaan di masa damai ini bisa
berlangsung secara adil, damai, jujur dan demokratis.
Untuk merancang skenario politik yang matang tentunya bukan hal yang mudah bagi para
kandidat dan tim suksesnya. Mengingat Wilayah Kampanye politik yang luas serta keberagaman sosial
masyarakat Tasikmalaya. Oleh karena itu perlu adanya suatu informasi yang memudahkan kandidat serta
tim sukses dalam menganalisis kondisi sosial masyarakat sebagai bahan pertimbangan untuk merancang
dan membangun strategi politik yang akan dijalankan. Sehingga diharapkan dapat mempermudah jalan
bagi kandidat untuk memenangkan persaingan serta mereduksi kemungkinan adanya konflik yang terjadi
pasca pemilihan. Informasi ini bisa berupa kondisi sosial masyarakat, sosial ekonomi, sosial politik,
budaya ataupun yang lainnya. Mengingat kebutuhan informasi tersebut dalam kapasitas yang tidak
sedikit, jelas akan sangat menyulitkan bagi tim sukses untuk dapat melakukan analisa. Terlebih lagi jika
informasi tersebut disajikan dalam bentuk konvensional.
Dalam persoalan ini, kemudahan dan kecepatan sajian informasi menjadi hal yang wajib. Oleh
karena itu perlu adanya suatu sistem informasi yang mampu menyajikan informasi yang mudah dipahami
dan disajikan dengan cepat dan tepat. Dalam persoalan ini, Sistem Informasi Geografis (SIG) yang
terkomputerisasi menjadi salah satu jawabannya, karena kemampuannya dalam memberikan informasi
yang diperlukan secara cepat dan tepat. Dengan kemampuan Sistem ini, Kandidat serta tim sukses dapat
dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis dan merancang strategi yang
akan dibangun.
2.
Research Method
a. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini dilakukan beberapa metode pengumpulan data. Pengumpulan data disesuaikan
dengan jenis data yang diperlukan. Data yang diperlukan umumnya dibagi kedalam dua kelompok jenis
data yaitu data spasial dan data aspasial[5], data spasial merupakan data yang digunakan untuk pemetaan
yang berupa garis (line), luasan (polygon) dan symbol (symbol) sedangkan data aspasial merupakan data
atribut dari data spasialnya[5].
Pengumpulan data spasial pada penelitian ini dilakukan dengan metode literature yang didapat dari
data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik setempat. Begitu juga dengan data atribut yang diperlukan
untuk menunjang keputusan strategi politik dilakukan dengan menggunakan metode literature yang
didapat dari KPU setempat.
b. Metode Penelitian
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti mendapatkannya secara langsung, artinya peneliti
langsung mencari literature dari lembaga-lembaga yang bertanggung jawab terhadap data-data yang
penulis butuhkan, seperti BPS dan KPU.
Metode yang dipakai peneliti dalam melakukan analisa adalah :
a. Mempelajari prosedur pemilihan umum tingkat daerah.
b. Mempelajari berbagai kejadian selama dan pasca pemilu dibeberapa daerah.
c. Mempelajari aktifitas dan kegiatan tim sukses calon kepala daerah sebelum dan selama masa
kampanye.
 3
d.
e.
f.
g.
3.
Mempelajari letak geogerafis Kabupaten Tasikmalaya.
Mempelajari kultur, budaya dan kondisi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dari data yang
diperoleh oleh BPS.
Mempelajari dan meninjau kekurangan dan kekeliruan strategi politik yang diterapkan selama
kampanye.
Membuat rancangan awal untuk membangun Sistem Informasi Geografis yang dapat
memberikan informasi kondisi sosial masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, yang selanjutnya
dapat digunakan untuk menganalisa dan merancang strategi politik.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil peninjauan terhadap kekurangan dan kekeliruan sistem yang sedang berjalan,
dimana setiap tim sukses tidak bisa mengetahui dan menganalisis kondisi social masyarakat diseluruh
Kabupaten Tasikmalaya sehingga strategi politik yang dilakukan tidak berdasar yang akhirnya tidak tepat
sasaran. Maka diperlukan system terkomputerisasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi social
masyarakat kabupaten Tasikmalaya secara cepat dan akurat, sehingga perancangan strategi politik dapat
dilakukan dan dibangun tepat sasaran.
Dalam perancangan system, peneliti menggunakan Context Diagram, Data Flow Diagram dan Entity
Relationship Diagram untuk menggambarkan Rancangan Sistem Informasi Geografis ini.
3.1. Pembahasan
a.
Context Diagram Sistem
Diagram ini menggambarkan sistem secara umum. Data-data yang digunakan untuk diolah
menjadi informasi dalam sistem ini merupakan data primer (resmi) yang diperoleh dari instansi
berwenang yaitu BPS dan KPUD kabupaten Tasikmalaya. Data-data inilah yang akan diproses
menjadi informasi yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafis.
Gambar 1. Context Diagram SIG Kondisi Sosial Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya
b.
Diagram Level 0 SIG Kondisi Sosial Masyarakat kabupaten Tasikmalaya
Diagram ini menggambarkan alur data yang mengalir dalam sistem. Data berasal dari dua
instansi berbeda, yaitu dari Badan Pusat Statistic[8] dan dari Komisi Pemilihan Umum
4

Daerah[9]. Data dari tiap instansi di proses dan diklasifikasikan kedalam jenis data image
(spasial) dan jenis data atribut. Kedua jenis data ini digunakan dalam pembuatan peta dan basis
data dan akan menjadi keluaran berupa laporan.
Gambar 2. DFD Level 0
c.
DFD Level 1 proses 1, Rekam dan Klasifikasi Data Statistik
Diagram ini menggambarkan proses pengolahan data statistik. Data statistik yang berisi data
kecamatan, populasi penduduk dan data agama diproses dan di klasifikasikan menjadi data
image (spasial) dan data atribut. Jenis data spasial diproses untuk pembuatan peta dan jenis data
atribut diproses untuk pembuatan table basis data.
 5
Gambar 3. DFD Level 1, Rekam dan Klasifikasi data Statistik
d.
DFD Level 1 proses 2, Rekam dan Klasifikasi Data Hasil Pemilu
Diagram ini menggambarkan proses pengolahan data hasil pemilu. Data hasil pemilu diproses
dan di klasifikasikan menjadi data image (spasial) dan data atribut. Jenis data spasial diproses
untuk pembuatan simbol partai dan jenis data atribut diproses untuk pembuatan table basis data.
Gambar 4. DFD Level 1, Rekam dan Klasifikasi Data Hasil Pemilu
6

Gambar 5. DFD Level 1, Pembuatan Peta dan Basis Data
e.
DFD Level 1 Proses 4, Pembuatan Laporan akhir
Diagram ini menggambarkan proses akhir dari pembangunan sistem. Laporan akhir dari sistem
ini merupakan integrasi data spasial (peta) dan data tabular. Setiap bagian peta memiliki
informasi yang dilaporkan dalam bentuk tabel.
 7
Gambar 6. DFD Level 1, Laporan Akhir SIG Sosial Masyarakat
3.2.
Perancangan Database
Perancangan database secara logis menggunakan Entity Relationship Diagram. Entity
Relationship Diagram merupakan model entity relationship yang berisi komponen-komponen himpunan
entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut yang merepresentasikan
seluruh fakta dari masalah yang ditinjau.
Semesta data yang sudah ada ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual
menjadi diagram data kemudian dilakukan implementasi rancangan databasenya. Penggunaan konsep
database memberikan banyak kemudahan, salah satunya pada proses pencarian (searching) data, sehingga
waktu penyelesaian pekerjaan bias lebih efisien.
Gambar 7. Rancangan Database SIG Kondisi Sosial Masyarakat
kabupaten Tasikmalaya
Gambar 7 menggambarkan implementasi rancangan database dengan menampilkan tujuh relasi
table. Antar table tersebut saling berelasi satu sama lain sesuai dengan kebutuhan system yang dirancang.
3.3.
Rancangan tampilan
Setelah membuat rancangan database, langkah selanjutnya adalah membuat rancangan tampilan
Sistem Informasi Geografis Kondisi Sosial Masyarakat kabupten Tasikmalaya. Rancangan
tampilan aplikasi dibuat dengan menggunakan MapBasic, MapInfo sebagai program utama
pemetaan, Visual basic sebagai interface.
1.
Tampilan Halaman Utama
Tampilan pertama program aplikasi merupakan halaman pembuka yang berisi menu untuk
menggunakan program. Pada halaman utama program aplikasi, menu edit data akan di
nonaktifkan, untuk mengaktifkannya user harus login terlebih dahulu.
8

Gambar 8. Halaman untuk masuk ke program aplikasi
2.
Tampilan Peta Utama ( Kecamatan )
Pada peta ini dapat ditampilkan batas-batas wilayah kecamatan di kabupaten Tasikmalaya,
luas wilayah kecamatan, jumlah populasi penduduk, jumlah populasi penduduk pria, jumlah
populasi penduduk wanita dan kelompok sosial masyarakat.
Gambar 9. Form Halaman Utama
3.
Tampilan Peta Persebaran Pemeluk Agama
Pada peta ini menampilkan jumlah persebaran pemeluk agama disetiap kecamatan.
Gambar 10. Peta Persebaran pemeluk Agama
4.
Peta Daerah Pemilihan
Peta daerah pemilihan merupakan peta pembagian wilayah dilangsungkannya PEMILU di
Kabupaten tasikmalaya. Peta daerah pemilihan ini berisi informasi total suara sah setiap wilayah
pemilihan.
 9
Gambar 11. Peta Daerah Pemilihan
5.
Peta Perolehan Suara
Berisi informasi yang berkaitan dengan informasi pada peta daerah pemilihan. peta ini
berupa simbol partai peserta pemilu.
Gambar 12. Peta Perolehan suara
6.
Tampilan Login
Gambar 13. Tampilan Login
4.
Kesimpulan
10 
perancangan serta pengimplementasian perancangan sistem informasi geografis kondisi sosial
masyarakat kabupaten Tasikmalaya mampu memberikan gambaran dan informasi yang lengkap secara
cepat dan akurat, sehingga dengan sistem ini, para calon kandidat kepala daerah kabupaten Tasikmalaya
beserta tim suksesnya dapat menganalisis, merancang dan membangun strategi politik mereka.
Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
Charter, Deni dan Irma Agtrisari. 2003. ”Desain dan Aplikasi GIS”. Elex Media komputindo,
Jakarta.
Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005. ”Analisis dan Desain Sistem Informasi”. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Nuarsa, I Wayan.2003. ”Mengolah Data Spasial Dengan MapInfo Profesional”. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Prahasta, Eddy. 2004. ”Sistem Informasi Geografis: Belajar dan Memahami MapInfo”.
Informatika, Bandung.
Prahasta, Eddy. 2004. ”Konsep Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis”. Informatika,
Bandung.
Prahasta, Eddy.2005. ”Sistem Informasi Geografis: Aplikasi Pemrograman MapInfo”.
Informatika, Bandung.
Tim Divisi Penelitian & Pengembangan. 2004. ” Aplikasi Pemetaan dan Data Base dengan
MapInfo Profesional 7.5”. Penerbit Andi dan MADCOMS, Yogyakarta.
Kabupaten Tasikmalaya dalam Angka Tahun 2007, Badan Pusat Statistik Kabupaten
Tasikmalaya.
Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara di Komisi Pemilihan Umum Pemilihan
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Tasikmalaya, 2006.
http://www.acehinstitute.org/opini_rizwan_ali_strategi_pilkada.htm.
Download