PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI

advertisement
PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI
(EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH
AKHLAK DI MI MATHOLI’UL HUDA 02 SRIKANDANG
BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan
Oleh:
NURUL HIDAYAH
NIM : 131310001212
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (UNISNU)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JEPARA
2015
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama
: NURUL HIDAYAH
NIM
: 131310001212
Fakultas
: TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain
atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi suatupun pikiran-pikiran
orang lain, kecuali informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.
Jepara, 31 Agustus 2015
Penulis
NURUL HIDAYAH
NIM: 131310001212
NOTA PEMBIMBING
Lampiran :
Hal
Jepara, 31 Agustus 2015
: Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UNISNU Jepara
Di Jepara
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini saya kirimkan naskah skripsi dengan:
Nama
: NURUL HIDAYAH
NIM
: 131310001212
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Tempat, Tanggal lahir : Jepara, 22 Mei 1991
Alamat
: Srikandang RT. 02 RW. 10 Bangsri Jepara
Judul
: PENERAPAN
STRATEGI
MENGAJAR
EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING)
DALAM
PEMBELAJARAN
AQIDAH
AKHLAK DI MI MATHOLI’UL HUDA 02
SRIKANDANG
BANGSRI
JEPARA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Dengan ini saya mohon agar skripsi saudari tersebut dapat
dimunaqosahkan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. Abdul Rozaq Alkam, M.Ag
ii
MOTTO
         
(٩: ‫ )اﻟﺰﻣﺮ‬  
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
*
menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar: 9)
*
Tim Pentashih Mushaf Al-Qur’an Kementerian Agama RI, al-Qur'anul dan Terjemahnya,
(Jakarta : Al-Fatih, 2012), hlm. 459
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya tulis skripsi ini untuk orang-orang yang telah
memberi arti dalam perjalanan hidupku, Teruntuk orang-orang yang
selalu hadir dan berharap ridha-Nya, khususnya buat :
1. Ayahanda H.Abdul Qodir dan Ibunda Dewi Murwati
yang dimuliakan dan
dirahmati Allah yang tidak pernah lelah memberikan kasih sayang dan do’a.
2. Maz dan adik” Tercinta yang selalu membimbing dan memberikan masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Habibi Q tersayang yang senantiasa memberikan motivasi dan menambah
semangat sampai selesainya skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen di UNISNU Jepara yang telah memberikan bimbingan dan
ilmu sehingga penulis dapat menjadi pribadi baru yang lebih baik.
5. Guru-guruku yang mulia
6. Sahabat-sahabatku di UNISNU Jepara, kebersamaan kita tak akan terhapus dari
sanubari
7. Almamaterku UNISNU yang tercinta
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang mana atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya semata, penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang sederhana ini.
Shalawat salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabatnya. Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H Muhtarom, HM selaku Rektor UNISNU Jepara.
2. Bapak Drs. H. Akhirin Ali, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan UNISNU Jepara.
3. Bapak Drs. Abdul Rozaq Alkam, M.Ag yang selalu memberikan bimbingan
dan arahan kepada penulis sampai dengan selesainya skripsi ini.
4. Semua Dosen UNISNU Jepara yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis dari mata kuliah yang ada .
5. Kepada Bapak Kepala Sekolah beserta Bapak dan Ibu guru MI Matholi’ul
Huda Srikandang Bangsri Jepara yang mengijinkan penelitian pembelajaran
aqidah akhlak dalam penyusunan skripsi ini.
6. Guru aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
yang telah berkenan untuk bekerja sama dengan penulis selama mengadakan
penelitian.
vi
7. Kepada keluargaku yang memberikan motivasi dan dukungan baik moril
maupun spirituil dalam rangka menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir
8. Kepada sahabat-sahabatku senasib seperjuangan yang memberikan saran dan
motivasi dalam rangka menyelesaikan skripsi
9. Semua pihak terkait yang ikut membantu dan menyelesaikan skripsi ini.
Walaupun demikian, penulis menyadari bahwa masih begitu banyak
kekurangan dan kelemahan yang ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang konstruktif tetap penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat membawa
manfaat sehingga mendapat ridlo dari Allah SWT. Amin.
Jepara, 31 Agustus 2015
Penulis
NURUL HIDAYAH
vii
ABSTRAK
NURUL HIDAYAH (131310001212). PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR
EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN
AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI’UL HUDA 02 SRIKANDANG
BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015, Skripsi, Jepara: Program
Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara, 2015.
Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui prosedur penerapan strategi
mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di
MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 2) Untuk mengetahui faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar
ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI
Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 3) Untuk mengetahui dampak
penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran
aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan
metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari analisa yang penulis lakukan, dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:
Prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching)
dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara adalah dilakukan melalui 4 tahap yaitu: tahap persiapan, pertautan, tahap
penyampaian atau penyajian materi, dan tahap evaluasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar ekspositori
(expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda
02 Srikandang Bangsri Jepara adalah:
a. Faktor internal: kompetensi guru, penggunaan bahasa oleh guru dalam
menerangkan materi pelajaran.
b. Faktor Eksternal: tingkat kematangan, minat, bakat, gaya belajar siswa,
pemahaman siswa, sumber belajar, dan dukungan lembaga pada strategi yang
digunakan.
Dampak penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching)
dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara adalah guru aktif menyampaikan pelajaran, siswa menjadi pasif dalam
pembelajaran karena hanya mendengarkan ceramah guru tentang materi pelajaran
aqidah akhlak, dan ukuran daya serap siswa berdasarkan kemampuan dalam
menjawab pertanyaan guru.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN MOTTO
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
viii
ABSTRAK
xi
DEKLARASI
xii
BAB I
: PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Penegasan Istilah
4
C. Rumusan Masalah
7
D. Tujuan Penelitian
7
E. Manfaat Penelitian
8
F. Kajian Pustaka………………………………………………… 9
BAB II
G. Metode Penelitian
11
H. Sistematika Penulisan Skripsi
16
: LANDASAN TEORI
A. Penerapan
Strategi
19
Mengajar
Ekspositori
(Expository
Teaching)
19
1. Pengertian Mengajar Ekspositori (Expository Teaching)
19
2. Prinsip-prinsip penggunaan strategi mengajar ekspositori
(Expository Teaching)
24
3. Prosedur penggunaan strategi mengajar ekspositori
(Expository Teaching)
26
4. Kelebihan dan kelemahan penggunaan strategi mengajar
ekspositori (Expository Teaching)
viii
32
5. Faktor-faktor yang berpengaruh pada pemilihan strategi
mengajar
33
B. Pembelajaran Aqidah Akhlak
35
1. Pengertian
35
2. Tujuan pembelajaran aqidah akhlak
38
3. Ruang lingkup mata pelajaran aqidah akhlak
40
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
C. Penerapan
Strategi
Mengajar
Ekspositori
43
(Expository
Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak
BAB III
49
: KAJIAN OBYEK PENELITIAN
54
A. Data Umum MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara
54
1. Sejarah Berdirinya MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
Bangsri Jepara
54
2. Letak Geografis MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
Bangsri Jepara
55
3. Visi dan Misi MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara
55
4. Data guru dan Karyawan MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara
56
5. Data siswa MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
57
6. Kurikulum MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
61
B. Data Khusus
61
1. prosedur Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori
(Expository Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah
Akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Kecamatan
Bangsri Kabupaten Jepara
61
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Strategi
Mengajar
Ekspositori (Expository
ix
Teaching)
dalam
Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara
3. Dampak
Penerapan
(Expository
65
Strategi
Teaching)
Mengajar
dalam
Ekspositori
Pembelajaran
Aqidah
Akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara
BAB IV
: ANALISIS
66
PENERAPAN
EKSPOSITORI
STRATEGI
(EXPOSITORY
MENGAJAR
TEACHING)
DALAM
PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI’UL
HUDA 02 SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
68
A. Analisis Prosedur Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori
(Expository Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak
di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
B. Analisis Faktor-faktor
68
yang Mempengaruhi Penerapan
Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) dalam
Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara
73
C. Analisis Dampak Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori
(Expository Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak
di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
BAB V
: PENUTUP
75
78
A. Kesimpulan
78
B. Saran-Saran
79
C. Penutup
79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENUTUP
x
ABSTRAK
NURUL HIDAYAH (131310001212). PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR
EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN
AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI’UL HUDA 02 SRIKANDANG
BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015, Skripsi, Jepara: Program
Strata 1 Jurusan Pendidikan Agama Islam UNISNU Jepara, 2015.
Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui prosedur penerapan strategi
mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di
MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 2) Untuk mengetahui faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar
ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI
Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara. 3) Untuk mengetahui dampak
penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran
aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan
metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari analisa yang penulis lakukan, dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:
Prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching)
dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara adalah dilakukan melalui 4 tahap yaitu: tahap persiapan, pertautan, tahap
penyampaian atau penyajian materi, dan tahap evaluasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan strategi mengajar ekspositori
(expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda
02 Srikandang Bangsri Jepara adalah:
a. Faktor internal: kompetensi guru, penggunaan bahasa oleh guru dalam
menerangkan materi pelajaran.
b. Faktor Eksternal: tingkat kematangan, minat, bakat, gaya belajar siswa,
pemahaman siswa, sumber belajar, dan dukungan lembaga pada strategi yang
digunakan.
Dampak penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching)
dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara adalah guru aktif menyampaikan pelajaran, siswa menjadi pasif dalam
pembelajaran karena hanya mendengarkan ceramah guru tentang materi pelajaran
aqidah akhlak, dan ukuran daya serap siswa berdasarkan kemampuan dalam
menjawab pertanyaan guru.
xi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching)
1. Pengertian Mengajar Ekspositori (Expository Teaching)
Secara bahasa kata strategi diartikan dengan cara dan seni
menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.1 Dan berkaitan
dengan kegiatan pendidikan pengertian strategi adalah seperangkat
langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.2
Slameto menyatakan strategi adalah suatu rencana tentang caracara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi (pengajaran).3
Dinn Wahyudin dkk. menyatakan bahwa strategi merupakan
perencanaan atau taktik yang dirancang sedemikian rupa untuk tujuan
pembelajaran yang lebih khusus.4
Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa strategi adalah:
Cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar
untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat
dikuasai di akhir kegiatan pembelajaran.5
1
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 2
2
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006)
3
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester, (Jakarta: Bumu Aksara, 1991),
hlm. 90
4
Dinn Wahyudin, dkk., Pengantar Pendidikan, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2007), hlm.
3.4
5
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 2
19
20
Dan mengajar berasal dari bahasa Inggris yaitu teach. Secara
deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau
pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian ini juga
dianggap sebagai proses mentransfer ilmu.6
Oemar Hamalik dalam buku Proses Belajar Mengajar menjelaskan
bahwa mengajar adalah usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga
menciptakan kondisi belajar bagi siswa.7
Dinn Wahyudin menjelaskan mengajar berarti guru memberikan
pengajaran dalam bentuk penyampaian pengetahuan (kognitif), sikap
(afektif) dan keterampilan (psikomotor) pada diri siswa agar dapat
mengembangkan ilmu dan teknologi.8
Istilah mengajar dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda.
Akan tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali. Antara
keduanya saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain.9
Kegiatan mengajar oleh guru dan belajar oleh siswa terjadi dalam suatu
interaksi yang disebut dengan pembelajaran.
6
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
(Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 73-74
7
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), Cet. 7 hlm.
48
8
Dinn Wahyudin, dkk., Pengantar Pendidikan, (Jakarta:Universitas Terbuka, 2007), hlm.
3.4., hlm. 9.32
9
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 44
21
Oemar Hamalik menyatakan bahwa strategi pengajaran adalah
keseluruhan metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan
siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.10
Sebenarnya strategi pembelajaran itu sendiri ada beberapa macam,
yaitu:
a. Strategi pengorganisasian pembelajaran
Strategi pengorganisasian pembelajaran merupakan cara untuk menata
isi suatu bidang studi dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan
pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan diagram, format dan
sejenisnya. 11
b. Strategi pengelolaan pembelajaran.
Dan strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi siswa dan
variabel
strategi
pembelajaran
pembelajaran
berhubungan
lainnya.
dengan
Strategi
pemilihan
pengelolaan
tentang
strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian yang digunakan selama
proses pembelajaran berlangsung. 12
c. Strategi penyampaian pembelajaran
Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran
pada siswa atau untuk menerima serta merespon masukan dari siswa.13
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, op.cit., hlm. 201
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 5
12
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 45
13
Ibid., hlm. 6
11
22
Rowntree sebagaimana dikutip Wina Sanjaya mengelompokkan
strategi penyampaian menjadi: strategi penyampaian-penemuan atau
exposition-discovery learning, strategi pembelajaran kelompok dan
strategi pembelajaran individual. Dari ketiganya, yang paling banyak
digunakan oleh guru adalah strategi pembelajaran exposition atau
ekspositori. Meskipun strategi ekspositori dipandang kuno, kurang
memberikan kesempatan untuk aktif kepada siswa, membosankan, dsb.
Tetapi masih dipandang sebagai metode yang paling praktis dan efisien.
Kepraktisan dan keefisienan strategi ekspositori terutama dirasakan bila
menghadapi jumlah siswa yang sangat banyak, keterbatasan sarana dan
prasarana belajar, keterbatasan biaya serta waktu belajar.14
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. 15
Abdul Majid menjelaskan strategi pembelajaran ekspositori adalah:
Strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian
materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal. Dalam strategi ini, materi pelajaran disampaikan langsung
oleh guru. Siswa itu dituntut untuk menemukan materi tersebut.
Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Karena strategi
ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering
juga dinamakan strategi “chalk and chalk”16
14
Ibid. hlm. 186
15
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2006), hlm. 179
16
216
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hlm.
23
Dede Rosyada menjelaskan bahwa komunikasi guru pada siswa
ada dua macam, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal.
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan kata, baik diucapkan
maupun ditulis. Ada empat kosakata yang berkaiatan dengan bahasa
verbal, yaitu: membaca, mendengar, menulis dan mengucapkan. 17
Maka dalam strategi mengajar ekspositori materi pelajaran
disampaikan
oleh
membacakannya,
guru
dengan
cara
atau
menuliskannya
lisan
atau
dan
bertutur
siswa
kata,
bertugas
mendengarkannya.
Roy Killen
menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah
strategi pembelajaran langsung. Karena dalam strategi ini materi pelajaran
disampaikan secara langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk
menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi. Oleh
karena strategi ekspositori lebih menekan kepada proses bertutur, maka
sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk”. 18
Jadi strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses bertutur.
Materi pembelajaran sengaja diberikan secara langsung. Peran siswa
adalah menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan
guru.19 Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah
dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga siswa tinggal
menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib.
17
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (jakarta: Kencana, 2007), hlm. 147
18
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 179
19
Ibid., hlm. 178
24
Abdul Majid juga menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
ekspositori mempunyai beberapa karakteristik, antara lain yaitu:
a. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan
materi pelajaran secara verbal. Artinya, bertutur secara lisan
merupakan alat utama dalam melakukan ini. Oleh karena itu
orang sering mengidentikannya dengan ceramah.
b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi
pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep
tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk
berpikir ulang.
c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran
itu sendiri. 20
Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan
dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan
kembali
yang telah diuraikan.
Strategi pembelajarab
ekspositori
merupakan bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada
guru (teacher centered approach). Hal itu karena dalam strategi ini, peran
guru sangat dominan. Dan fokus utama strategi ini adalah kemampuan
akademik (academic achievement) siswa.
2. Prinsip-prinsip
Penggunaan
Strategi
Mengajar
Ekspositori
(Expository Teaching)
Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik
dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu
strategi bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi pembelajaran tersebut
dalam
20
menbcapai
Abdul Majid, Loc.Cit
tujuan
pembelajaran
yang
ditentukan.
Maka,
25
pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan
apa yang harus dicapai.
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat
beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru. Prinsip-prinsip
penggunaan strategi pembelajaran ekspositori itu adalah sebagai berikut:
a. Berorientasi pada tujuan
Ciri utama dari strategi mengajar ekspositori adalah materi pelajaran
digunakan dengan metode ceramah. Namun tidak berarti kegiatan
pembelajaran tidak mempunyai tujuan. Oleh karena itu, sebelum
melakukan kegiatan pembelajaran, tujuan harus terlebih dahulu
diuraikan secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk
dipahami, karena tujuan spesifik memungkinkan kita bisa mengontrol
efektivitas penggunaan strategi pembelajaran. 21
b. Prinsip komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang
menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber
pesan) kepada seseorang (penerima pesan). Pesan yang ingin
disampaikan adalah materi pelajaran. Proses komunikasi dikatakan
efektif ketika pesan itu dapat ditangkap oleh penerima pesan (siswa)
secara utuh. Kesulitan penerimaan pesan dapat berupa gangguan
(noise). Setiap guru hendaknya dapat menghilangkan setiap gangguan
yang mengganggu proses komunikasi.
21
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 181-183
26
c. Prinsip kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapan” merupakan salah satu
hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap
individu akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus jika dirinya
sudah memiliki kesiapan. Dan sebaliknya individu tidak mungkin
merespon stimulus jika dirnya tidak memiliki kesiapan. Maka guru
harus memulai kegiatan mengajar ketika yakin bahwa siswa benarbenar siap secara fisik maupun psikis.
d. Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk
mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran tidak
hanya berlangsung saat itu, tetapi untuk waktu selanjutnya juga.
Eskpositori yang berhasil adalah ketika melalui proses penyampaian
dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disquilebrum),
sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau
menambah wawasan melalui proses belajar mandiri. 22
3. Prosedur Penggunaan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository
Teaching)
Abin Syamsudin Makmun menjelaskan bahwa secara garis besar
prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori adalah sebagai berikut:
a. Persiapan (preparation). Guru menyiapkan bahan selengkapnya secara
sistematik dan rapi.
22
Ibid., hlm. 182-183
27
b. Pertautan (apperception) bahan terdahulu. Guru bertanya atau
memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada
materi yang telah diajarkan.
c. Penyajian (presentation) bahan baru. Guru menyajikan dengan cara
memberi ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah
dipersiapkan.
d. Evaluasi (resitation). Guru bertanya dan siswa menjawab sesuai
dengan bahan yang dipelajari atau siswa yang disuruh untuk
menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri pokok-pokok yang telah
dipelajari (lisan atau tertulis). 23
Wina Sanjaya menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus
dipahami oleh setiap guru yang akan menggunakan strategi ekspositori,
yaitu:
a. Rumuskan tujuan yang ingin dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama
yang harus
dipersiapkan oleh guru. Tujuan yang ingin dicapai harus dirumuskan
dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi
kepada hasil belajar.
b. Kuasai materi pelajaran dengan baik
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak
penggunaan strategi ekspositori. Penguasaan materi yang sempurna,
23
Abin Syamsudin Makmum, Psikologi Pendidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modul,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 233-234
28
akan membuat kepercayaan diri guru meningkat, sehingga uru akan
mudah mengurus kelas.24
c. Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses
penyampaian
Pengenalan yang baik terhadap lapangan (medan) memungkinkan guru
dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu
proses penyajian materi pelajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan
medan yang harus diketahui guru adalah: pertama, latar belakang
siswa, seperti: kemampuan dasar atau pengalaman siswa terhadap
materi pelajaran yang akan disampaikan guru, minat, gaya belajar.
Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan,
posisi tempat duduk dan kelengkapan ruangan yang berguna untuk
penempatan atau penggunaan media yang digunakan seperti OHP atau
LCD.
Dan berkaitan dengan prosedur penerapan strategi ekspositori
Wina Sanjaya menjelaskan sebagai berikut:
a. persiapan (preparation)
b. penyajian (presentation)
c. menghubungkan (correlation)
d. menyimpulkan (generalization)
e. penerapan (aplication)
24
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 183-184
29
Masing-masing langkah tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Persiapan (preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan untuk
menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori langkah persiapan
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan penggunaan
strategi ekspositori sangat bergantung pada tahap persiapan ini. Tujuan
yang ingin dicapai dengan tahap persiapan ini adalah:
1) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif
2) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
3) Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
4) Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.25
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan adalah:
1) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti negatif
2) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai
3) Bukalah file dalam otak siswa
b. Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran
dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh
setiap guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi
pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan langkah ini, yaitu:
25
Ibid., hlm. 185
30
1) Penggunaan bahasa
Penggunaan bahasa sangat berpengaruh untuk keberhasilan
presentasi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan bahasa: pertama, bahasa yang digunakan sebaiknya
bahasa yang bersifat komunikatif dan mudah dipahami. Kedua,
dalam penggunaan bahasa guru harus memperhatikan tingkat
siswa. Misalnya tingkat kemmapuan bahasa anak SD berbeda
dengan penggunaan bahasa untuk tingkat mahasiswa.
2) Intonasi suara
Intonasi suara adalah pengaturan suara sesuai dengan pesan yang
akan disampaikan. Guru yang baik tahu kapan ia harus
meninggikan suara dan kapan ia akan melemahkannya. Pengaturan
suara dapat membuat perhatian siswa tetap terkontrol sehingga
tidak membuat siswa mudah bosan. 26
Kenneth D. Moore sebagaimana dikutip oleh Dede Rosyada
menjelaskan bahwa tidak semua guru memiliki bakat pembicaraan
yang baik, namun mereka harus mampu menjadi komunikator yang
efektif. Guru harus melatih vokalnya dan irama penyampaian
pelajarannya, sehingga tidak hanya efektif menyampaikan pesan,
tetapi juga nikmat untuk di dengar. 27
26
27
Ibid., hlm. 187-188
Dede Rosyada, Op.Cit., hlm. 148
31
3) Menjaga kontak dengan mata siswa
Melalui kontak mata, siswa akan merasa dihargai dan terlibat
dalam proses pembelajaran. Guru sebaiknya terus-menerus
menjaga pandangan siswa dan jangan sampai pandangan mereka
tertuju pada hal-hal di luar pelajaran.
c. Menghubungkan (correlation)
Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa. Langkah korelasi ini dilakukan untuk
memberikan makna terhadap materi pelajaran.
d. Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi
pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyajikan adalah langkah
yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah
menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses
penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada
siswa tentang suatu paparan.28
e. Penerapan (aplication)
Langkah aplikasi adalah langkah siswa menunjukkan kemampuannya
setelah mereka menyimak penjelasan guru. Melalui langkah ini guru
dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman
materi pelajaran oleh siswa. Langkah ini dapat diterapkan dengan
membuat tugas dan tes yang sesuai dengan materi pelajaran.
28
Dede Rosyada, Op.Cit., hlm. 148- 189
32
Oemar
Hamalik
menjelaskan
bahwa
strategi
pembelajaran
ekspositori dapat diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penyajian informasi yang diberikan melalui penjelasan simbolik atau
demonstrasi praktis.
b. Mengetes penerimaan, ungkapan dan pemahaman siswa. Bila perlu
ulangi pesan/informasi tersebut.
c. Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan prinsip
umum sebagai latihan, dengan contoh tertentu. Menguji apakah
penerapannya sudah betul atau belum. Bila perlu berikan contoh untuk
periksa, sehingga diperoleh perilaku yang betul.
d. Menyediakan berbagai kesempatan kepada siswa untuk menerapkan
informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang nyata.29
4. Kelebihan
dan
Kelemahan
Penggunaan
Strategi
Mengajar
Ekspositori (Expository Teaching)
Keunggulan/kelebihan dalam penggunaan strategi ekspositori
adalah sebagai berikut:
a. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan
dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat
mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran
yang disampaikan. 30
29
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 131
30
Abdul Majid, Op.Cit.,hlm. 220
33
b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila
materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu
waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Melalui strategi pembelajaran
ekspositori
selain
siswa
dapat
mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran,
juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui
pelaksanaan demonstrasi)
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk
jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Dan kelemahan dari strategi mengajar ekspositori adalah:
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap
siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara
baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu
digunakan strategi yang lain.
b. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu
baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat,
serta perbedaan gaya belajar.31
5. Faktor-faktor yang Berpengaruh Pada Pemilihan Strategi Mengajar
Wina Sanjaya menjelaskan bahwa dalam memilih satu strategi
pembelajaran ada beberapa pertimbangan yang harus diambil oleh guru,
pertimbangan-pertimbangan
tersebut
menjadi
faktor
yang
berpengaruh pada pemilihan strategi mengajar, antara lain yaitu:
31
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 190-191
turut
34
a. Pertimbangan yang berhubungan dengan kompetensi yang ingin
dicapai, misalnya:
1) Tinggi rendahnya tingkat kompetensi yang ingin dicapai
2) keterampilan atau prasyarat untuk mencapai kompetensi, seperti:
pemahaman siswa pada fakta, konsep, hukum atau teori tertentu.
3) Ketersediaan buku-buku sumber penunjang ketercapaian kompetensi
b. Pertimbangan dari sudut siswa
1) Tingkat kematangan sisa
2) Minat, bakat dan kondisi siswa
3) Gaya belajar siswa
c. Pertimbangan-pertimbangan lainnya
1) Kemungkinan penggunaan strategi lainnya
2) Efektifitas dan efisiensi strategi yang digunakan
3) Dukungan lembaga pada strategi yang digunakan32
Selain pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran yang
sekaligus menjadi faktor yang berpengaruh pada penerapan strategi
pembelajaran, juga ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam
memilih metode, kriteria tersebuta antara lain :
a. Tujuan pengajaran, yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat
dinampakkan siswa setelah proses belajar-mengajar.
b. Materi pengajaran, yaitu bahan yang disajikan dalam pengajaran.
Berupa konsep, atau prosedur atau kaidah.
32
Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 101-102
35
c. Besar kelas (jumlah siswa), yaitu banyaknya siswa yang mengikuti
pelajaran dalam kelas yang bersangkutan. Kelas dengan 5-10 orang
siswa metode pengajarannya berbeda dengan 50-100 orang siswa.
d. Kemampuan siswa, yaitu kemampuan siswa untuk menangkap dan
memperkembangkan bahan pengajaran yang diajarkan.
e. Kemampuan guru, yaitu kemampuan dalam menggunakan berbgai
jenis metode pengajaran. Guru yang tidak terampil tidak akan
memperoleh pengajaran yang optimal.
f. Fasilitas yang tersedia, yaitu bahan atau alat bantu serta fasilitas
lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan efaktifitas
pengajaran.
g. Waktu yang tersedia, yaitu jumlah waktu yang direncanakan atau
dialokasikan untuk menyajikan bahan pengajaran guna mencapai
tujuan pengajaran yang sudah ditentukan. 33
B. Pembelajaran Aqidah Akhlak
1. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dijelaskan
bahwa “Pembelajaran adalah proses interkasi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.34
Aqidah akhlak terdiri dari dua kata yaitu aqidah dan akhlak yang
mempunyai pengertian secara terpisah. Aqidah berasal dari kata aqoid
bentuk jamak dari kata ‘aqidah yaitu sesuatu yang wajib dipercaya atau
diyakini hati tanpa keraguan. Maka secara etimologis aqidah berarti
kepercayaan atau keyakinan yang benar-benar menetap dan melekat dalam
hati manusia. Dan secara terminologis, Ibnu Taimiyah sebagaimana
dikutip oleh Muhaimin menyatakan bahwa aqidah adalah suatu perkara
yang harus dibenarkan dalam hati, dengannya jiwa menjadi tenang,
33
34
Slameto, Op.Cit., hlm. 99
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung:
Fokus Media, 2006), hlm. 4
36
sehingga jiwa itu menjadi yakin serta mantap tanpa ada keraguan dalam
hati dan prasangka.35
Aqidah menurut syara’ ialah: iman yang kokoh terhadap segala
sesuatu yang disebut dalam al-Qur’an dan Hadis. Pokok-pokok keyakinan
Islam yang terangkum dalam rukun iman merupakan pokok pembahasan
dalam pelajaran aqidah yaitu: keyakinan terhadap Allah, keyakinan
terhadap malaikat-malaikat Allah, keyakinan terhadap kitab-kitab Allah,
keyakinan terhadap para Nabi dan para Rasul, keyakinan akan adanya hari
akhir, dan keyakinan akan qodlo dan qodar.36
Abdullah Azzam mengutip dari Imam al-Ghazali menjelaskan:
“apabila aqidah telah tumbuh pada jiwa muslim, maka tertanamlah dalam
jiwanya rasa bahwa hanya Allah sajalah yang paling berkuasa, segala
wujud yang ada ini hanyalah makhluk belaka. Menurut Abdullah Azzam,
aqidah adalah iman dengan semua rukun-rukunnya yang enam.37
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai
budi pekerti atau kelakuan, dalam bahasa Arab ‫ ﺧﻠﻖ‬diartikan sebagi tabiat,
perangai atau kebiasaan.
35
Muhaimin, Wacana pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), Cet. 2, hlm. 305-306
36
Muhammad Daud Ali, pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2010), Cet. 9,
hlm 210.
37
Abdullah Azzam, Aqidah Landasan Pokok Membina Ummat, (Jakarta : G I P,1993) cet.
4, hlm.
37
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufrod
"khuluqun" yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.38
a. Ibnu
Maskawaih sebagaimana dikutip Aminuddin menjelaskan
pengertian akhlak adalah “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya
untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan
pertimbangan”. 39
b. M. Abdullah Darros, akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak
yang mantap, kekuatan dan kehendak berkombinasi membawa
kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak
yang baik) atau pihak yang jahat (dalam berakhlak yang jahat). 40
c. Imam al-Ghazali sebagaimana dikutip Aminuddin menjelaskan bahwa
akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, yang daripadanya
timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah,
tanpa
memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.41
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, terdapat lima ciri dalam
perbuatan akhlak yaitu sebagai berikut:
a. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya
b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah tanpa
pemikiran
38
Zahrudin AR dan Hasanuddin Sinaga, Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004), hlm. 1
39
Aminuddin, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), Cet. 2, hlm. 152
40
Zahrudin AR dan Hasanudin Sinaga, Op.Cit., hlm. 7
41
Aminuddin, Loc.Cit
38
c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang
yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar
d. Bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan
sesungguhnya, bukan main-main atau karena bersandiwara
Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas
semata-mata karena Allah.42
Sedangkan para ulama mendefinisikan pengertian akhlak dengan
suatu sifat yang tertanam dalam diri dengan kuat yang melahirkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa diawali berpikir panjang,
merenung dan memaksakan diri. 43
Dengan demikian, aqidah-akhlaq merupakan mata pelajaran
pendidikan agama Islam yang mengandung pengertian, pengetahuan,
pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan (iman)
dalam Islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai
pandangan hidup, untuk selanjutnya diwujudkan dan memancar dalam
sikap hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek
kehidupannya sehari-hari.
2. Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pendidikan adalah suatu proses yang mempunyai tujuan yang
biasanya diusahakan untuk menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu
pada orang yang sedang dididik. Berbicara tentang tujuan pendidikan tidak
42
Ibid., hlm. 153
Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia, (Jakarta: Gema Insani Perss, 2004), hlm. 34
43
39
dapat tidak mengajak berbicara tentang tujuan hidup. Sebab pendidikan
bertujuan untuk memelihara kehidupan manusia. Dalam konteks Islam, alQur'an (surat 6 ayat 162) dengan tegas menyatakan bahwa apapun tindak
yang dikerjakan oleh manusia dikalitkan dengan Allah.
        
Katakanlah sesungguhnya sembahyangku, seluruh ibadah hajiku,
seluruh hidup dan matiku untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (QS.
Al-an’am: 162)44
Akhlak adalah mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia
dengan makluk hewani. Manusia tanpa akhlak akan hilang derajat
kemanusiaannya sebagai makhluk Allah yang paling mulia, menjadi turun
ke martabat hewani. Manusia yang telah lari dari sifat insaniyahnya adalah
lebih berbahaya dari binatang buas.45
Aspek aqidah menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan/keimanan yang benar serta menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai al-asma’ al-husna. Aspek Akhlak menekankan
pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum mata pelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk:
a. Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam sehingga menjadi
44
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2000),
hlm. 119
45
Zahruddin AR dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), hlm. 13
40
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya
kepada Allah SWT;
b. Mewujudkan
manusia
Indonesia
yang
berakhlak
mulia
dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan
nilai-nilai aqidah Islam.46
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi
pelajaran yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar
peserta didik untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta
pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islami secara sederhana pula,
untuk dapat dijadikan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai
bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.
Ruang lingkup mata pelajaran Aqidah-Akhlak di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi:
a. Aspek Aqidah (keimanan) meliputi:.
1) Kalimat thoyyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha
illallah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar,
ta’awwud, Masya Allah, Assalamu’alaikum, shalawat, Tarji’, Laa
haula wala quwwata illa billah dan istighfar.
46
Perangkat Pembelajaran Madrasah Tsanawiyah/MTs. Standar Kompetensi Lulusan (SKL,
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Aqidah Akhlak,
http://www.karr.net/silabus_rpp_aqidah_akhlak_mts/blogs.htm
41
2) Al-Asma al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad,
al-Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahiim, as- Sami’, ar-Razak, al-Mughny,
al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus, ash-Shomad, al-Muhaimin, al‘Adhim, al- Karim, al-Kabir, al-Malik, al-Bathin, al-Waly, alMujib, al-Wahhab, al-’Alim, adh-Dhahir, ar-Rasyid, al-Hadi, asSalam, al-Mu’min, al-Latif,al-Baqi, al-Bashir, al-Muhyi, al-Mumit,
al-Qowy, al-Hakim, al-Jabbar, al-Mushawwir, al-Qadir, al-Ghafur,
al-Afuww, ash-Shabur dan al-Halim.
3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat
thoyyibah, Al-Asma al-Husna dan pengenalan terhadap sholat lima
waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah.
4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rosul
dan Hari akhir serta Qadla dan Qadar Allah).
b. Aspek Akhlak melliputi:
1) Pembiasaan Akhlak karimah (mahmudah), yaitu: Disiplin, hidup
bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana,
rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,
tolong-menolong, hormat dan patuh, siddiq, amanah, tabligh,
Fathonah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian,
dermawan, optimis, qonaah dan tawakal.
2) Mengindari Akhlak Sayi’ah (madzmumah) secara berurutan
disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor,
berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat,
42
iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis,
putus asa, marah, fasik dan murtad.
c. Aspek Adab Islami, meliputi:
1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air
besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin,
belajar dan bermain.
2) Adab terhadap Allah, yaitu: Adab di Masjid, mengaji dan
beribadah.
3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman
dan tetangga
4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan,
di tempat umum dan di jalan.
d. Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan,
Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil dan masa remaja
Nabi Muhammad saw., Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-saudara
Nabi Yusuf a.s., Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun,
Nabi sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi
Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat
terhadap isi materi, yaitu aqidah dan Akhlak, sehingga tidak
ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tapi ditampilkan dalam
Kompetensi dasar dan indikator.47
47
Perangkat Pembelajaran, Standar Kompetensi Lulusan (SKL, Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah,
http://alfalahiyyah.org/ktsp/agama/SKL_SK_KD_AQIDAH_AKHLAK.pdf, hlm. 3-5
43
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah
a. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas I
SMT
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Mengenal rukun iman,
syahadat tauhid dan
syahadat rasul, al-AlAsma al-Husna (Al Ahad
dan al Kholiq)
1.1
1.2
1.3
1.4
2. Membiasakan akhlak
terpuji
1
3. Menghindari akhlak
tercela.
4. Memahami kalimat
thayyibah (basmalah)
dan Al-Asma al-Husna
(Ar Rohman, ar Rohiim
dan As Sami’).
2
5. Membiasakan akhlak
terpuji
6. Menghindari akhlak
tercela.
Menghafal enam rukun iman.
Menghafal dua kalimat syahadat.
Mengartikan dua kalimat syahadat
Mengenal sifat-sifat Allah (Al
Ahad dan al Kholiq) melalui kisah
Nabi Ibrahim a.s. mencari
Tuhannya.
2.1 Membiasakan sifat disiplin dan
hidup bersih dalam kehidupan
sehari-hari.
2.2 Membiasakan berakhlak baik dalam
mandi, tidur dan buang air
besar/kecil) dalam kehidupan
sehari-hari.
3. 1. Membiasakan diri untuk
menghindari hidup kotor dalam
kehidupan sehari-hari.
4.1. Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (basmallah).
4.2. Mengenal sifat-sifat Allah (Ar
Rohman, ar Rohiim dan As Sami’)
melalui kisah Nabi Sulaiman
dengan tentara semut.
5.1. Membiasakan sikap ramah dan
sopan santun dalam kehidupan
sehari-hari.
5.2. Membiasakan berakhlak baik
ketika berbicara dan meludah
dalam kehidupan sehari-hari.
6.1. Membiasakan diri untuk
menghindari berbicara jorok/kotor
dan bohong dalam kehidupan
sehari-hari.
44
b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas II
SMT
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (hamdalah),
thayyibah (Hamdalah).
dan Al-Asma Al-Husna 1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
(Ar Rozak, Al
Allah yang terkandung dalam AlMughniy, Al Hamid
Asma Al-Husna (Ar Rozak, Al
dan Asy Syakur).
Mughniy, Al Hamid dan Asy
Syakur).
1.3 Mengenal Allah melalui
pengenalan terhadap Shalat 5
Waktu.
1
2. Membiasakan akhlak
terpuji
3. Menghindari akhlak
tercela.
4. Memahami kalimat
thayyibah (tasbih) dan
Al-Asma al-Husna (al
Quddus, Ash Shomad,
Al Muhaimin dan Al
Badi’).
2
5. Membiasakan akhlak
terpuji
6. Menghindari akhlak
tercela.
2.1 Membiasakan bersikap syukur
nikmat, hidup sederhana dan
rendah hati dalam kehidupan
sehari-hari.
2.2 Membiasakan berakhlak baik
ketika berpakaian, makan-minum
dan bersin dalam kehidupan seharihari.
3.1 Menghindari sifat sombong melalui
kisah masa kecil Nabi Muhammad
s.a.w.
4.1. Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (tasbih).
4.2. Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Allah yang terkandung dalam AlAsma Al-Husna (Al Quddus, Ash
Shomad, Al Muhaimin dan Al
Badi’).
5.1. Membiasakan bersifat jujur, rajin
dan percaya diri
5.2. Membiasakan berakhlak baik
ketika belajar, mengaji, dan
bermain dalam kehidupan seharihari.
6.1. Menghindari sifat malas melalui
kisah masa remaja Nabi
Muhammad s.a.w.
45
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas III
SMT
1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat
thayyibah (takbir), AlAsma al-Husna (al
Adhim, Al Kabiir, al
Karim dan Al Malik)
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (Allahu Akbar).
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Allah yang terkandung dalam AlAsma al-Husna (al Adhim, Al
Kabiir, al Karim dan Al Malik).
Mengenal
Malaikat-malaikat
Allah.
2. Beriman kepada
malaikat-malaikat
Allah.
3. Membiasakan akhlak
terpuji
4. Menghindari akhlak
tercela.
2
5. Memahami kalimat
thayyibah (ta’awud),
Al-Asma al-Husna (al
Baathin, Al Waliy, al
Mujib dan Al
Wahhaab)
6. Beriman kepada
mahluk ghaib selain
Malaikat.
7. Membiasakan akhlak
terpuji
8. Menghindari akhlak
tercela.
3.1 Membiasakan sifat kasih sayang
dan taat dalam kehidupan seharihari.
3.2 Membiasakan
berakhlak
baik
terhadap kedua orang tua dalam
kehidupan sehari-hari melalu kisah
Nabi Ismail. Menghindari sikap
durhaka kepada kedua orang tua
melalui kisah Kan’an.
5.1.Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (ta’awud).
5.2.Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Allah yang terkandung dalam AlAsma al-Husna (al Baathin, Al
Waliy, al Mujib dan Al Wahhaab).
6.1.Mengenal mahluk ghaib selain
Malaikat (Jin dan syetan).
7.1.Membiasakan sikap rukun dan
tolong menolong
7.2.Membiasakan berakhlak baik
terhadap saudara dalam kehidupan
sehari-hari
Menghindari sifat khianat, iri dan
dengki melalui kisah kelicikan
saudara-saudara Nabi Yusuf a.s.
46
d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas IV
SMT
1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalimat
thayyibah (masyaa
Allah dan subhanallah)
dan Al-Asma al-Husna
(al Aliim, adh Dhohir,
Ar Rasyiid dan Al
Haadii)
2. Beriman kepada kitabkitab Allah.
3. Membiasakan akhlak
terpuji
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (masyaa Allah dan
subhanallah).
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Allah yang terkandung dalam AlAsma al-Husna (al Aliim, adh
Dhohir, Ar Rasyiid dan Al Haadii).
2.1 Mengenal kitab-kitab Allah.
4. Menghindari akhlak
tercela.
3.1 Membiasakan sikap hormat dan
patuh dalam kehidupan sehari-hari.
3.2. Membiasakan sikap tabah dan
sabar dalam menghadapi cobaan
melelui kisah Mashithah
Menghindari akhlak tercela melalui
kisah Tsa’labah.
5. Memahami kalimat
thayyibah
(assalaamu’alaikum)
dan Al-Asma al-Husna
(As Salaam, Al
Mukmin dan Al Latiif)
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (assalaamu’alaikum).
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Allah yang terkandung dalam AlAsma al-Husna (As Salaam, Al
Mukmin dan Al Latiif).
6. Beriman kepada Rosul- 6.1 Mengenal Rosul dan Nabi Allah.
rosul Allah.
2
7. Membiasakan akhlak
terpuji
8. Menghindari akhlak
tercela.
7.1 Membiasakan akhlak siddiq,
amanah, tabligh, fathanah dalam
kehidupan sehari-hari.
7.2 Membiasakan akhlak terpuji
terhadap teman dalam kehidupan
sehari-hari.
7.3 Mencintai dan meneladani akhlak
mulia 5 Rosul Ulul Azmi.
8.1 Menghindari sifat munafiq dalam
kehidupan sehari-hari.
47
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V
SMT
STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami kalimat
thayyibah (sholawat
Nabi), Al-Asma alHusna (Al Baqii dan Al
Bashir)
2. Beriman kepada hari
akhir (kiamat).
1
3. Membiasakan akhlak
terpuji
4. Menghindari akhlak
tercela.
5. Memahami kalimat
thayyibah (Tarji’) dan
Al-Asma al-Husna (Al
Muhyii, Al Mumiit).
2
6. Membiasakan akhlak
terpuji
7. Menghindari akhlak
tercela.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (sholawat Nabi).
1.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Allah yang terkandung dalam AlAsma al-Husna (Al Baqii dan Al
Bashir).
2.1 Mengenal adanya hari akhir
(kiamat).
3.1 Membiasakan sikap tanggung
jawab, adil, dan bijaksana dalam
kehidupan sehari-hari.
3.2 Membiasakan akhlak yang baik
ketika di tempat ibadah dan
tempat umum.
4.1 Menghindari sifat hasud dalam
kehidupan sehari-hari melalui
kisah Abu Lahab
5.1 Mengenal Allah melalui kalimat
thayyibah (Tarji’).
5.2 Mengenal Allah melalui sifat-sifat
Allah yang terkandung dalam AlAsma al-Husna (Al Muhyii, Al
Mumiit dan Al Baqii).
6.1 Membiasakan sikap teguh
pendirian dan dermawan dalam
kehidupan sehari-hari.
6.2 Membiasakan akhlak yang baik
dalam hidup bertetangga dan
bermasyarakat.
7. 1. Membiasakan diri untuk
menghindari sifat kikir dan
serakah melalui kisah Qorun.
48
f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VI
SMT
1
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1.Mengenal kalimat thayyibah
(laa khaula walaa quwwata illa
billahil ‘aliyyil ‘adhiim) dan
Al-Asma al-Husna (Al
Qowwiy, Al Hakim, Al
Mushawwir dan Al Qodir)
1.1 Mengenal Allah melalui
kalimat thayyibah (laa khaula
walaa quwwata illa billahil
‘aliyyil ‘adhiim).
1.2 Mengenal Allah melalui sifatsifat ang terkandung dalam AlAsma al-Husna (Al Qowwiy,
Al Hakim, Al Mushawwir dan
Al Qodir).
2.1 Mengenal adanya Qodlo dan
Qodar Allah (taqdir).
3.1 Membiasakan sifat optimis,
qonaah dan tawakkal dalam
kehidupan sehari-hari melaui
kisah Ashabul Kahfi.
Membiasakan diri untuk
menghindari sifat pesimis dan
putus asa melalui kisah Nabi
Sulaiman a.s dengan umatnya
dan Nabi Yunus a.s.
2.Beriman kepada Taqdir Allah.
3.Membiasakan akhlak terpuji
4.Menghindari akhlak tercela.
5.
6.
2
7.
Mengenal kalimat thayyibah 5.1 Mengenal Allah melalui
(Istighfar), dan Al-Asma alkalimat thayyibah (istighfar).
Husna (Al Ghoffuur, Ash
5.2 Mengenal Allah melalui sifatShobuur dan Al Halim).
sifat Allah yang terkandung
dalam Al-Asma al-Husna (Al
Ghoffuur, Al Afuwwu, Ash
Shobuur dan Al Halim).
Membiasakan akhlak terpuji 6.1 Membiasakan sifat sabar dan
taubat dalam kehidupan
sehari-hari melalui kisah Nabi
Ayub a.s. dan kisah Nabi
Adam a.s
Menghindari akhlak tercela. 6.2 Membiasakan berakhlak baik
terhadap Binatang dan
tumbuhan dalam hidup
sehari-hari.
7.1 Membiasakan diri untuk
menghindari sifat marah,
fasik dan murtad dalam
kehidupan sehari-hari
49
C. Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository Teaching) Dalam
Pembelajaran Aqidah Akhlak
Zakiah Daradjat menyatakan bahwa: “ Aqidah akhlak adalah suatu
bidang studi yang mengajarkan dan membimbing untuk dapat mengetahui,
memahami dan meyakini aqidah Islam serta dapat membentuk dan
mengamalkan tingkah laku yang baik sesuai dengan ajaran Islam”. 48
Tujuan pengajaran aqidah akhlak adalah: supaya anak didik terbiasa
melakukan yang baik, indah, mulia, terpuji serta menghindari yang buruk,
jelek, hina dan tercela, supaya hubungannya dengan Allah SWT dan dengan
sesama makhluk selalu terpilahara dengan baik dan harmonis.49
Adnan Shaleh Baharits menyatakan bahwa pendidikan akhlak dalam
Islam diarahkan pada tujuan yang tinggi, yaitu bahwa dengan penerapan
akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari-hari kita dapat meraih keridhaan
Allah 'Azza wa Jalla dan berpegang teguh kepada perintah-Nya, menghormati
manusia karena harkat dan pribadinya, membina potensi dan mengembangkan
berbagai sifat yang baik dan mulia, mewujudkan keinginan yang baik dan
kuat, memelihara kebiasaan yang baik dan bermanfaat, dan mengikis perilaku
yang tidak baik pada manusia dan menggantinya dengan semangat kebaikan
dan keutamaan.50
48
Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, op.cit, hlm. 173
49
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
hlm. 135
50
Adnan Hasan Shalih Baharits, Tanggung Jawab Terhadap Anak Laki-laki, (Jakarta:
Gema Insani Press, 1996), hlm. 37
50
Oleh karena itu, mata pelajaran aqidah akhlak harus disampaikan oleh
guru dengan strategi mengajar yang tepat. Agar pembelajaran berjalan optimal
dan siswa mampu menjadi orang yang beriman dan bertakwa sesuai dengan
tujuan pembelajaran aqidah akhlak.
Strategi mengajar atau strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu
diperhatikan guru. Strategi pembelajaran ada 3 jenis, yaitu: strategi
pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, strategi
pengelolaan
pembelajaran. 51
Strategi
pengorganisasian
pembelajaran
merupakan cara untuk menata isi suatu bidang studi dan kegiatan ini
berhubungan dengan tindakan pemilihan isi/materi, penataan isi, pembuatan
diagram, format dan sejenisnya.52 Strategi penyampaian adalah cara untuk
menyampaikan pembelajaran pada siswa atau untuk menerima serta merespon
masukan dari siswa. Dan strategi pengelolaan adalah cara untuk menata
interaksi siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya. Strategi ini
berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.53
Strategi penyampaian mata pelajaran kepada siswa begitu banyak
ragamnya. Setiap strategi itu memiliki kelebihan dan kelemahannya masingmasing. Maka setiap strategi harus digunakan sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran. Salah satu strategi mengajar yang paling banyak
digunakan adalah strategi mengajar ekspositori.
51
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 45
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 5
53
Ibid., hlm. 6
52
51
Strategi pembelajaran ekspositori adalah adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. 54
Abin
dikembangkan
Syamsudin
oleh
Makmun
Ausubel
menjelaskan
sebagai
reaksi
bahwa
terhadap
strategi
sistem
ini
yang
dikembangkan oleh Bruner, yang dipandangnya sangat efisien. Ausubel
sebagaimana dikutip oleh Abin Syamsudin Makmun berpendapat bahwa pada
tingkat-tingkat belajar yang lebih tinggi, siswa tidak selalu harus mengalami
sendiri. Siswa lebih efisien memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya. Yang penting siswa dikembangkan
penguasaannya atas kerangka konsep-konsep dasar atau pola-pola pengertian
dasar tentang sesuatu hal sehingga dapat mengorganisasikan data, informasi,
dan pengalaman yang bertalian dengan hal tersebut.55
Dalam penggunaan strategi mengajar ekspositori metode pembelajaran
utama yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah yaitu penuturan
bahan pelajaran secara lisan. Dalam metode ceramah ini siswa duduk, melihat
dan mendengarkan serta percaya bahwa apa yang diceramahkan guru itu
benar. Siswa mengutip ikhtisar ceramah semampu siswa itu sendiri dan
menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru. 56
54
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2006), hlm. 179
55
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 233-234
56
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media
Group, 2008), hlm. 19
52
Maka dalam penggunaan strategi mengajar ekspositori seorang guru
dituntut untuk memiliki kemampuan menjelaskan isi pelajaran dengan baik.
Menjelaskan adalah menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara
sistematis dengan tujuan menunjukkan hubungan. Penjelasan dapat diberikan
kepada siswa di awal, di tengah atau di akhir kegiatan pelajaran. Penjelasan
harus relevan dengan tujuan pelajaran, materi penjelasan harus bermakna bagi
siswa dan penjelasan harus sesuai dengan latar belakang kemampuan siswa.57
Wina
Sanjaya
menjelaskan
bahwa
keberhasilan
guru
dalam
pelaksanaan ekspositori sangat bergantung pada kemampuan guru untuk
bertutur atau menyampaikan pelajaran. 58
Dede Rosyada menjelaskan bahwa seorang guru yang baik memiliki
kemampuan menjelaskan berbagai informasi secara jelas dan terang. 59
Memberikan penjelasan merupakan salah satu aspek yang penting di dalam
perbuatan guru. Karena pada umumnya interaksi komunikasi lisan di dalam
kelas lebih di dominasi oleh guru dan sebagian besar kegiatan guru adalah
informasi.
60
Namun sayangnya penjelasan dari guru sering tidak jelas bagi
siswa dan guru sering tidak dapat membedakan antara menjelaskan atau
menceritakan. Sebagian besar kesulitan komunikasi di dalam kelas tumbuh
dari penekanan belajar melalui pendekatan tutur (verbal). Guru tidak akan
pernah membantu siswa untuk membuktikan nilai-nilai dari ilmu yang
diperolehnya untuk menghadapi berbagai masalah yang dijumpai dalam
57
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dan Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2008), Cetr. 3, hlm. 173
58
Wina Sanjaya, Op.Cit.,
59
Dede Rosyada, Op.Cit., hlm. 112
60
Ibid.
53
kenyataan hidupnya sehari-hari, jika pengajaran ilmu dan pengetahuan itu
hanya dilakukan secara verbal dan dengan tujuan semata-mata untuk dikuasai
dan dihafal.61
Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan strategi mengajar
eskpositori, guru hendaknya dapat bersikap bijaksana, sekalipun materi
pelajaran telah dipersiapkan dan disampaikan dengan menggunakan metode
ceramah. Ada baiknya jika guru juga menggunakan variasi metode seperti
diskusi dan tanya jawab. Sebagaimana pendapat Heri Jauhari Muchtar yang
menyatakan
bahwa
dalam
proses
pembelajaran
harus
diupayakan
menggunakan metode pengajaran yang bervariasi. 62
Dengan demikian, dalam penggunaan strategi mengajar ekspositori
guru dituntut untuk memiliki kemampuan menyampaikan pelajaran dengan
baik dan sebaiknya siswa dilatih untuk bisa memahami pesan-pesan verbal
(yang disampaikan secara lisan) baik melalui kegiatan mendengar maupun
membaca. Dan siswa juga harus dilatih untuk memberikan tanggapan terhadap
pesan yang telah disampaikan guru melalui lisan maupun tulisan.
63
Sehingga
kegiatan pelajaran aqidah akhlak yang menerapkan strategi mengajar
eskpositori mampu mencapai hasil belajar yang baik.
61
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001),
hlm. 119
62
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet.
2, hlm. 167
63
Dede Rosyada, Op.Cit., hlm. 148
BAB III
KAJIAN OBYEK PENELITIAN
A. Data Umum MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
1. Sejarah Berdirinya MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri
Jepara
Madarasah Ibtidaiyah Matholi’ul Huda 02 Srikandang Kecamatan
Bangsri Jepara adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat dasar
yang berdiri sejak tanggal 22 September 1984 yang dipelopori oleh para
tokoh-tokoh masyarakat. Para tokoh masyarakat yang ada di desa
Srikandang sepakat mendirikan sebuah lembaga yang berasaskan
pancasila, UUD 1945 dan berdasarkan kaidah agama Islam.
Madrasah ibtidaiyah Matholi’ul 02 Srikandang Bangsri Jepara
berkembang atas keinginan dan inisiatif masyarakat untuk memberi
kontribusi terhadap pembangunan nasional terutama dalam bidang
mencerdaskan kehidupan bangsa.
MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang bertujuan membentuk anak didik
yang bertaqwa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, cerdas, cakap
,percaya diri, terampil, memiliki kemampuan mengembangkan diri serta
bertanggung jawab atas pembangunan umat dan bangsa. Disamping itu,
maksud didirikan MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang adalah :
a. Memajukan dan meningkatkan pendidikan Islam
b. Menyebarluaskan ajaran agama Islam Ahlussunah Waljama’ah
c. Membentuk Masyarakat yang berilmu,beramal,beriman dan beragama
54
55
2. Letak Geografis MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang beralamat Desa Srikandang tepatnya
di Jl. Raya Srikandang Bangsri Jepara.
3. Visi dan Misi MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
Visi MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang adalah “Islami, Berkualitas dan
Populis” yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Islami
: Mampu menciptakan anak didik yang beriman ,bertaqwa dan
berakhlakul karimah.
Berkualitas : Memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan zaman.
Populis
: Tumbuh dan berkembang dan diterima serta dipercaya
masyarakat.
Misi MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang adalah:
a. Memberikan pelayanan pendidik lahir dan batin kepada anak didik agar
menjadi manusia yang berguna bagi Nusa, Bangsa dan Agama.
b. Meletakkan dasar-dasar keimanan dan keislaman pada anak didik
melalui pendekatan Akhlaqul karimah dan Uswatun hasanah.
c. Membentuk anak didik yang cerdas, terampil, berbudi pekerti luhur.
d. Menyebarkan dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan guna tercapainya pendidikan Nasional.
e. Menyiapkan generasi muda sebagai penerus perjuangan
f. Berusaha
masyarakat.
mengikuti
perkembangan
sesuai
dengan
keinginan
56
4. Data Guru dan Karyawan MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
Bangsri Jepara
No
Nama
Jabatan
Status Kepegawean
Kepala Sekolah
Guru Tetap
Guru
Guru Tetap
1
Shiddiq ,S.Pd, M.Pd.I
2
Noor Syahid
3
Turin
Wali kelas
Guru Tetap
4
Abdurrohim ,S.Pd.I
Wali kelas
Guru Tetap
5
Mahdliroh , S.Pd.I
Wali kelas
Guru Tetap
6
Halimah ,S.Pd.I
Wali kelas
Guru Tetap
7
Isrofah ,S.Pd.I
Wali kelas
PNS
8
Sri Aliyah , S.Pd.I
Wali kelas
Guru Tetap
9
Rinis Ulin Magfuroh , A. Ma
Wali kelas
Guru Tetap
10
Bunhari, S.Pd.I
Guru
Guru Tetap
11
Zaenal Abidin , S.Pd.Sd
Guru
Guru Tetap
12
Ahmad Luthfi, S.Pd.I
13
Afiyati Badriyah, S.Pd.I
14
Hafidloh, S.Pd.I
TU
Guru
Guru
Sumber: Data Guru MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
Dan berikut profil Guru Aqidah Akhlak MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
Nama
: Afiyati Badriyah, S.Pd.I
Tempat, tanggal lahir : Jepara, 20 Pebruari 1989
Alamat
: Srikandang RT.02 RW.10 Bangsri Jepara
Pendidikan Terakhir
: S1
Mengajar di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang mulai tahun 2014 sampai
dengan sekarang
57
5. Data Siswa MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
No
1
2
3
4
5
6
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
Jumlah
L
17
16
14
17
19
10
97
P
15
4
7
8
4
12
68
Jumlah
33
18
21
25
23
22
142
Berikut ini data siswa MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang berdasarkan nama,
tempat, tanggal lahir dan alamat siswa.
N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
NAMA
Adelia Anggreini
Adelia Argi Nur Vikasari
Asyafurrohmah
Ahmad Thoriq Najjah
Arrazaq Shergio Saputra
Ahmad Syaiful Irham
Bagas Andrean Lukmana
Febi intan Zufilatul S
Fanny Anastasya Putri
Firda Aula Mayassakila
Fi'isya Tsaniya Kamila
Faza Awwalun Najih
Elina Satya Antika
Elya Elmiyana
Ifal Alfarizi
Istiharu Zifki Al Musawa
Kafa Bima Ahmad
M.Putra Maulida Yasa
Miftahul Afqiyah
M.Dimas Andrean Aji P.
M.Shohibul Ihsan
M.Syahrul Setiawan
M.Faza Fauzan Adhima
M.Thoiq Firmansyah
Tempat
Tanggal
lahir
lahir
Siswa Kelas I
Jepara
23/10/2007
Jepara
22/04/2008
Jepara
28/02/2008
Jepara
13/09/2007
Jepara
22/04/2008
Jepara
19/12/2007
Jepara
05/03/2008
Jepara
22/02/2008
Wonogiri
05/03/2008
Pati
07/05/2009
Jepara
16/06/2008
Jepara
08/01/2008
Jepara
07/02/2008
Jepara
18/03/2008
Jepara
22/09/2007
Jepara
27/03/2007
Jepara
21/09/2007
Jepara
30/03/2008
Jepara
26/07/2008
Jepara
03/04/2008
Jepara
06/08/2007
Magelang
11/09/2007
Jepara
07/06/2007
Jepara
12/10/2007
Alamat
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
58
25
26
27
28
29
30
31
32
33
M.Fuad Hasan
M.Hasbi Asrori Ilmi A.
Nurma Nabila Puspita S.
Naila Maulidatuz Zahro
Nabilatus Salwa
Selvi Liana Andriyani
Viana Husna Arifqiyah
Yusuf Yasiru Abyan
Fatimatul Ihsan
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
17/10/2008
24/05/2008
22/10/2007
23/03/2008
20/11/2007
10/07/2008
24/04/2008
06/03/2008
14/04/2008
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
SISWA KELAS 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Ahmad Arya Maulana H.
Didik Noer Rohmad
Febria Masfufatul Jannah
Farizal Ahmad Muzzana
Dimas Kurniawan
Muhammad Rifal Prasetyo
Muhammad Fahmi Hidayat
Muhammad Shoffan Sarofi
Muhammad Fathurroziqin
Muhammad Fathurrosidin
Muhammad Ari Winanto
M. Naufal Bahrus Sofa
M.Ramadhani Ananda P.
M.Eka P. Purnama Yusuf
N.Laila Hani'atur Rosyidah
Silviana Ayu Puspita Sari
Sevira Erliana Anggraini
Muh. Ilham Nasrulloh
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
20/09/2006
10/08/2006
01/02/2007
27/06/2007
15/09/2006
01/07/2006
07/05/2007
06/01/2007
07/05/2007
07/05/2007
02/07/2007
23/08/2007
22/10/2006
16/07/2006
27/12/2006
22/08/2006
14/09/2006
23/02/2007
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
SISWA KELAS 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Ahmad Jalaludin N.Rosyid
Andrean Maulana
Ahmad Hendrik Wahyudi
Ayudya Wahyu Bagaskara
Amelia Wardani
Dwi Anza Sabila
Elna Nur Rohmah
Laila Faridatun Nadhifah
Muhammad Tahyus Shofi
Muh. Dimas Bayu P.
Muh. Ilham Maulana S.
Muh. Ilham Syarofudin
Muh. Adi Saputra
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
21/04/2006
24/02/2006
16/02/2006
16/04/2006
27/03/2005
13/03/2005
21/09/2005
30/08/2005
29/01/2005
08/08/2006
22/10/2005
15/06/2006
14/06/2006
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw :03/07 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
59
14
15
16
17
18
19
20
21
Muhammad Andreansyah
Muh. Rois Firmansyah
Nur Awaliyatul Fadhilah
Nia Ade Irma
Sri Sekar Niti
Fery Ferdiansyah
Yuyun Afidah
Muhammad Ardi Dwi C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Alif Ma`lufi
Ahmad Qobul Adam S.
Ahmad Rico Prasetio
Aditya Nazril Firmansyah
Abu Dzar Al Ghifari
Ahmad Thohif Mustabiq
Amalia Nailatuzzahra
Eliya Kholidiyah
Eka Ainur Rohimah
Fathiyatur Rizkiyah
Fatihatun Nikmah
Heru Liqyana B.Saputra
Muh Khoirul Izzul
MuhRian H.F.
Muh Syaifudin W.
Muh Aghna Khoirul H.
Muh. Zaki Alif Khoiron
Muhammad Faisol Abdah
Muh Irfan Prasetyo
Nur Kholifah
Rifki Indra Maulana
Ratna A Puspita Ningrum
Wahyu Adi Purna
Andara Erli Santuri
Yuda Adi Winata
Jepara
18/12/2005
Jepara
29/04/2006
Jepara
20/08/2005
Jepara
13/05/2005
Jepara
27/08/2005
Jepara
12/02/2007
Jepara
11/11/2006
Jepara
07/05/2006
SISWA KELAS 4
Jepara
01/05/2004
Jepara
16/12/2005
Jepara
19/03/2005
Jepara
17/05/2005
Jepara
28/07/2005
Jepara
12/06/2005
Jepara
28/08/2005
Jepara
20/09/2005
Jepara
29/07/2005
Jepara
04/03/2005
Jepara
15/01/2005
Jepara
02/11/2005
Jepara
14/06/2005
Jepara
19/01/2005
Jepara
05/01/2005
Jepara
17/08/2004
Jepara
25/02/2005
Jepara
09/06/2005
Jepara
12/06/2005
Jepara
25/12/2004
Jepara
12/04/2005
Jepara
14/08/2004
Jepara
01/06/2005
Jepara
10/02/2005
Jepara
25/01/2005
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw :01/04 Srikandang
Rt/Rw : 01/08 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw :01/03 Jinggotan
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
SISWA KELAS 5
1
2
3
4
5
6
7
Ahmad Shofiyu Rohman
Muhammad Nur Baihaqi
Ahmad Aldy Wibowo
Afif Anggara
Fiqrul Umam El Hanif
Fitri Aprilia Setiani
Latifatul Maulida
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
Jepara
25/06/2003
23/05/2001
01/10/2003
12/12/2003
12/01/2004
08/04/2003
12/05/2004
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw :01/04 srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
60
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Linda Purnama Sari
Muhammad Rif`an
Muh. Rio Febrian Maulana
Muh. Faizal Taufiqur R.
Muh. Okta Ramadhani
Muhammad Arif Ardiyanto
Muh. Taufiq Fahrur RIza
Muhammad Reza Alfarizi
Muh. Alfarizki Setiawan
Muh. Bagos Anom P.
Muh. Mifdholun Niam
Sri Wulandari
Teguh Saputra
Muh. Wahid Zaenal Arifin
Afrizal Mihammad Nur
Roy Indra Cahyani
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Ananda Nur Cahyani
Ahmad Ricky Revananda
Dewi Galuh Sukma
Eka Dian Nurvita Dewi
Erika Putri Amanda Reta
Iqbal Wahyu Saputra
Khiyarotun Nisak
Lisa Alya Rahmawati
Mustaghfirotun Nikmah
Muhammad Maftuh Ahnan
Muhammad Syaiful Mujab
Muh. Fahmi Andrean
Muhammad Bayu Anggoro
Muh. Jauharul Fattah
Nilla Niswatun Hasanah
Nafisatun Amaliyah
Prapti Setiani
Zahra Fajria Cahyani
Tria Della Safitri
Muh. Sholahudin Najib
Muhammad Syihabul Milal
Muhammad Anzar Fuji S.
Jepara
08/03/2004
Jepara
12/11/2003
Jepara
21/02/2004
Jepara
12/11/2003
Jepara
30/10/2003
Jepara
10/03/2003
Jepara
02/04/2004
Jepara
18/06/2004
Jepara
11/02/2004
Jepara
21/02/2004
Jepara
16/01/2004
Jepara
23/07/2004
Jepara
12/04/2003
Jepara
09/03/2004
Jepara
25/04/2004
Jepara
28/10/2003
SISWA KELAS 6
Jepara
07/04/2003
Jepara
04/06/2003
Jepara
30/10/2002
Jepara
17/10/2002
Jepara
02/08/2003
Jepara
30/06/2003
Jepara
23/05/2003
Jepara
01/07/2003
Jepara
01/05/2002
Jepara
15/06/2003
Jepara
24/06/2002
Jepara
15/07/2002
Jepara
15/05/2003
Jepara
26/07/2002
Jepara
14/07/2002
Jepara
10/02/2003
Jepara
03/06/2003
Jepara
06/07/2003
Jepara
26/07/2003
Jepara
18/11/2002
Jepara
08/08/2003
Jepara
18/11/2002
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw :03/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw : 01/10 Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/01 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw :01/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/10 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 02/07 Srikandang
Rt/Rw :01/10 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 01/02 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 srikandang
Rt/Rw : 01/08 Srikandang
Rt/Rw : 03/02 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw :01/07 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw: 01/01 Srikandang
Rt/Rw: 01/04Srikandang
Rt/Rw: 02/02 Srikandang
Rt/Rw :01/10 Srikandang
61
6. Kurikulum MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
Dalam kegiatan belajar mengajar harian di kelas dan dalam
pemberian mata pelajaran pokok, penggunaan kurikulum di MI Matholi’ul
Huda 02 Srikandang Bangsri tidak berbeda dengan madrasah-madrasah
lain yang juga menggunakan kurikulum KTSP sebagai acuan dalam proses
pembelajaran. Meskipun sempat menggunakan kurikulum 2013 namun itu
hanya berlangsung dalam satu semester saja yaitu pada semeter gasal
tahun pelajaran 2014/2015.
Melalui penerapan kurikulum KTSP, diharapkan MI Matholi’ul
Huda 02 Srikandang Bangsri dapat melaksanakan program-program
pendidikan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
Untuk itu dalam penyusunannya dilibatkan seluruh warga madrasah
(Kepala, Guru, Karyawan, dan siswa), dan pemangku kepentingan lain
(Komite Madrasah, Orang Tua Murid, dan Masyarakat).
B. Data Khusus
1. Prosedur Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository
Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi’ul
Huda 02 Srikandang Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara
Untuk
mengetahui
prosedur
penerapan
strategi
mengajar
ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI
Matholi’ul Huda 02 Srikandang, penulis melakukan pengumpulan data
dengan
beberapa teknik, antara lain: observasi, wawancara dan
62
dokumentasi. Berikut ini uraian data hasil penelitian dengan teknik
tersebut.
a. Prosedur Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository
Teaching)
Penggunaan strategi mengajar ekspositori dalam pembelajaran
aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang diterapkan
dengan prosedur atau langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan ini guru menyiapkan bahan-bahan
pelajaran yang akan disampaikan oleh guru dengan cara membuat
rencana pembelajaran, membuat resume materi atau pokok-pokok
garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan.
2) Pertautan
Dalam tahap ini guru memberikan beberapa pertanyaan kepada
siswa sebagai stimulus awal tentang materi pelajaran aqidah akhlak
yang akan disampaikan oleh guru. Hal ini diketahui penulis dari 2
pertanyaan wawancara yang penulis ajukan kepada guru aqidah
akhlak sebagai berikut:
“Apa kegiatan yang biasanya ibu lakukan sebelum memulai
pembelajaran aqidah akhlak?” dan Apa kegiatan yang biasanya di
lakukan siswa sebelum memulai pembelajaran aqidah akhlak? ”
Adapun jawaban guru aqidah akhlak adalah:
63
“Tanya jawab dilanjutkan mereview kembali pelajaran sebelumnya
sehingga daya ingat siswa semakin kuat. Dan siswa menjawab
beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru”1
3) Tahap penyampaian atau penyajian materi
Dalam tahap ini guru menjelaskan materi pelajaran kepada
siswa secara lengkap dan rinci dengan menggunakan metode
ceramah, dan siswa diminta membuat catatan-catatan penting dari
materi pelajaran yang disampaikan guru. Data ini diperoleh dari
keterangan Guru aqidah akhlak sebagai berikut:
Di dalam menyampaikan materi pelajaran aqidah akhlak
biasanya saya menggunakan metode ceramah, yaitu dengan
cara mengulas materi pelajaran, sehingga anak-anak benarbenar memahami, kemudian menggunakan metode tanya
jawab seputar materi yang telah disampaikan. Dengan cara
ini materi yang telah disampaikan akan mudah diterima anak.
Namun juga adakalanya materi pelajaran diberikan secara
garis besarnya seperti mencatat hal-hal yang penting
kemudian siswa ditugaskan untuk menemukan penjelasanpenjelasannya secara lebih lengkap dari sumber pelajaran
yang ada2
Media yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran aqidah
akhlak guru menggunakan papan tulis yaitu menuliskan materi di papan
tulis. Penyampaian materi pelajaran aqidah akhlak dengan ceramah itu
dan papan tulis sebagai media dapat dilihat dalam gambar berikut:
1
Data hasil wawancara dengan Ibu Afiyati Badriyah, S.Pd.I selaku guru aqidah akhlak
MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara pada 16 April 2015 jam 11.00 WIB
2
Ibid
64
Gambar 1. Kegiatan pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan media
papan tulis sebagai bagian penerapan strategi mengajar ekspositori
di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
Gambar 2. Kegiatan guru dalam menjelaskan materi pelajaran aqidah akhlak
dengan metode ceramah sebagai bagian dari penerapan strategi mengajar
ekspositori di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara3
4) Tahap evaluasi
Dalam tahap evaluasi guru menguji kemampuan siswa melalui latihan
soal yaitu tes tertulis dan lisan dengan cara hafalan re telling story
(menceritakan kembali kisah yang ada). Data ini didapatkan dari
keterangan guru aqidah akhlak sebagai berikut:
“Dalam kegiatan evaluasi siswa diuji kemampuan hafalan, diuji
penguasaan materi lewat pengulangan kisah dan latihan soal
tertulis, kemampuan bertanya dan menjawab soal”.
3
Data hasil observasi pada pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara pada 16 April 2015
65
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Strategi Mengajar
Ekspositori (Expository Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah
Akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
Untuk mengetahui mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
penerapan strategi mengajar ekspositori dalam pembelajaran aqidah akhlak
di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara, penulis melakukan
wawancara dengan guru aqidah akhlak yang hasilnya dapat uraikan
sebagai berikut:
Guru
mengguakan
strategi
mengajar
ekspositori
dalam
pembelajaran aqidah akhlak karena strategi ini dipandang guru sebagai
cara yang tepat dengan materi pelajaran aqidah akhlak, sebagaimana
penjelasan Ibu Afiyati Badriyah ketika penulis menanyakan “apa
alasan/pertimbangan ibu dalam menggunakan strategi ekspositori?” Ibu
Afiyati Badriyah menjawab :
Karena lebih efektif dan tidak menyita banyak waktu sesuai dengan
materi pelajaran aqidah akhlak yang cukup banyak dan memiliki 2
aspek yaitu aqidah dan akhlak, di mana aspek aqidah tidak mudah
disampaikan dengan strategi dan metode lain seperti diskusi dan
sebagainya karena menyangkut hal-hal gaib.
Penulis bertanya “hal-hal apa saja yang dapat menunjang
efektivitas strategi mengajar ekspositori dalam pembelajaran aqidah
akhlak MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang?” jawaban guru:
66
Penggunaan strategi mengajar ekspositori efektif jika guru mampu
menyampaikan materi pelajaran dengan baik dengan penggunaan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan guru mampu menarik
motivasi siswa agar tetap memperhatikannya selama pembelajaran
berlangsung.
Adakah pengaruh keadaan siswa terhadap penerapan strategi
mengajar ekspositori dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI MI
Matholi’ul Huda 02 Srikandang?, jawaban guru: “Ya ada, tingkat
kematangan, minat, bakat, gaya belajar siswa, pemahaman siswa,
ketersediaan buku-buku sumber penunjang”. 4
3. Dampak Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository
Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi’ul
Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
Untuk mengetahui dampak penerapan strategi mengajar ekspositori
(expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul
Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara maka penulis mengumpulkan data
dengan menggunakan teknik observasi yang hasilnya dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Penerapan strategi mengajar ekspositori membuat guru sebagai pusat
perhatian dan sumber utama belajar bagi siswa, sebagaimana gambar
berikut:
4
Ibid
67
Gambar 3. Kegiatan siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan
materi pelajaran aqidah akhlak dari guru5
b. Penerapan
strategi
mengajar
ekspositori
memudahkan
guru
menyampaikan materi pelajaran dan membuat kelas lebih mudah
untuk dikontrol oleh guru
c.
Penerapan strategi mengajar ekspositori membuat siswa pasif dalam
kegiatan pembelajaran
5
Data hasil observasi pada pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara pada 16 April 2015
BAB IV
ANALISIS PENERAPAN STRATEGI MENGAJAR EKSPOSITORI
(EXPOSITORY TEACHING) DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH
AKHLAK DI MI MATHOLI’UL HUDA 02 SRIKANDANG
BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
A. Analisis Prosedur Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository
Teaching) Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi’ul Huda
02 Srikandang Bangsri Jepara
Berdasarkan pendapat para ahli sebagaimana telah diuraikan pada bab
landasan teori dan juga setelah melakukan penelitian di MI Matholi’ul Huda
02 Srikandang Bangsri Jepara, maka dapat dianalisa dan dijelaskan bahwa
strategi pembelajaran ekspositori memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi pelajaran secara verbal atau lisan dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal
Di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang, materi pelajaran aqidah
akhlak disampaikan dengan metode ceramah dengan menggunakan papan
tulis sebagai alat bantu pembelajaran. Penggunaan papan tulis tersebut
sebagai alat bantu bagi guru untuk memperjelas materi yang sedang
disampaikan dan agar siswa lebih mudah memahaminya.
68
69
2. Materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sudah dalam bentuk siap
disajikan kepada siswa.
Dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Kecamatan Bangsri Jepara, guru aqidah akhlak menyampaikan
materi pelajaran aqidah akhlak dalam bentuk modul melalui metode
ceramah kemudian guru membimbing siswa agar mencatat hal-hal penting
dari apa yang dibaca oleh guru ataupun mencatatnya kembali dalam
bentuk ringkasan.
3. Metode ceramah menjadi metode yang paling dominan dalam penerapan
strategi ekspositori. Metode tanya jawab hanya digunakan ketika guru
melakukan pre tes (tes awal) atau pos tes (tes akhir) untuk mengetahui
daya serap siswa pada materi pelajaran yang disampaikan guru.
Namun tidak setiap kali pembelajaran aqidah akhlak di MI
Matholi’ul Huda 02 Srikandang guru menggunakan strategi ekspositori,
adakalanya
guru
juga
menggunakan
strategi
diskoveri
yaitu
menyampaikan materi pelajaran aqidah akhlak hanya garis-garis besar dari
materi pelajaran kemudian menugaskan siswa menemukan penjelasanpenjelasannya secara lebih lengkap dari sumber pelajaran yang ada.
4. Gurulah yang memegang peranan terbesar, dialah sebagai sumber utama
dalam pembelajaran dan siswa tinggal menerima materi-materi yang
diberikan oleh guru melalui ceramah atau penjelasan guru secara lisan.
70
Berkaitan dengan penggunaan strategi ekspositori dalam pembelajaran,
ada beberapa hal yang harus dipahami oleh guru di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang dan juga setiap guru yang akan menggunakan strategi ekspositori,
pertama yaitu: guru harus mampu merumuskan tujuan dalam bentuk
perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar.
Kedua, guru harus memiliki penguasaan materi pelajaran dengan baik.
Penguasaan materi yang sempurna, akan membuat kepercayaan diri guru
meningkat, sehingga guru akan mudah mengurus kelas. Ketiga, guru harus
memiliki pengenalan yang baik terhadap kondisi kelas
agar guru dapat
mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses
penyajian materi pelajaran. Selain itu, agar dapat berjalan dengan efektif dan
mencapai hasil yang optimal, strategi ekspositori juga harus diterapkan dengan
prosedur atau tatacara yang tepat.
Strategi ekspositori di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Kecamatan
Bangsri Kabupaten Jepara diterapkan dengan prosedur atau langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan ini guru menyiapkan bahan-bahan pelajaran
yang akan disampaikan oleh guru dengan cara membuat rencana
pembelajaran, membuat resume materi atau pokok-pokok garis besar
materi pelajaran yang akan disampaikan.
71
Keberhasilan penggunanaan strategi ekspositori sangat bergantung
pada tahap persiapan ini. Tujuan yang ingin dicapai dengan tahap
persiapan ini adalah: mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang
pasif, membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar,
merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa dan menciptakan
suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka. Beberapa hal yang harus
dilakukan dalam langkah persiapan adalah: memberikan sugesti yang
positif pada siswa atau memberikan motivasi pada siswa, dan memulai
pembelajaran dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari observasi dan
wawancara, guru aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
memberikan motivasi kepada mereka untuk mengikuti pelajaran dengan
baik namun tidak mengutarakan tujuan yang ingin dicapai dari
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan.
Disinilah
kekurangannya,
seharusnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa, agar
mereka memiliki rasa butuh dengan materi yang akan disampaikan guru
kepada mereka. Maka guru aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang harus mengetahui dan memperbaiki hal ini untuk perbaikan
kualitas pembelajaran aqidah akhlak di masa-masa mendatang.
2. Pertautan
Secara teoritis, dalam tahap ini guru memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa sebagai stimulus awal tentang materi pelajaran
aqidah akhlak yang akan disampaikan oleh guru.
72
Demikian halnya di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang
Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, dalam penerapan strategi
ekspositori guru juga melakukan appersepsi dengan memberikan sejumlah
pertanyaan kepada siswa yang tujuannya adalah merangsang daya pikir
siswa pada materi yang akan disampaikan oleh guru.
3. Tahap penyampaian atau penyajian materi
Ciri khusus dari penggunaan strtaegi ekspositori adalah bahwa
metode utama yang digunakan guru adalah metode ceramah. Sebagian
besar materi pelajaran disampaikan oleh guru dengan menggunakan
metode ceramah saja dengan sedikit penggunaan metode tanya jawab pada
tahap awal dan akhir pembelajaran saja.
Demikian juga di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Kecamatan
Bangsri Kabupaten Jepara Dalam dalam menyampaikan pelajaran aqidah
akhlak guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa secara lengkap
dan rinci dengan menggunakan metode ceramah, dan siswa diminta
membuat catatan-catatan penting dari materi pelajaran yang disampaikan
guru. Hal yang menjadi catatan penting penulis adalah bahwa guru aqidah
akhlak di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang sudah baik dalam
penggunaan bahasa ketika menyampaikan materi, ini ditunjukkan dari
beberapa hal yaitu: penggunaan bahasa guru sesuai dengan usia siswa
tidak menggunakan bahasa yang terlalu ilmiah dan tidak banyak istilahistilah asing, sesekali menggunakan canda, intonasi suara guru cukup keras
dan guru mudah dipahami oleh siswa.
73
4. Tahap evaluasi
Dalam tahap evaluasi guru menguji kemampuan siswa melalui
kemampuan hafalan, re telling story (menceritakan kembali kisah yang
ada), dan latihan soal tertulis.
B. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerapan Strategi Mengajar
Ekspositori (Expository Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di
MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara
1. Faktor internal:
a. Kompetensi guru
Setiap strategi, metode, maupun teknik yang digunakan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran banyak bergantung pada kemampuan atau
kompetensi guru dalam menggunakannya. Demikian halnya dalam
penggunaan strategi ekspositori dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI
Matholi’ul Huda 02 Srikandang, kompetensi guru merupakan faktor yang
paling berpengaruh, antara lain: kemampuan guru dalam menyiapkan
materi secara rapi, detail dan mencakup semua isi materi, Kemampuan
guru dalam menerangkannya dengan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami siswa, dan kemampuan guru dalam memberikan umpan balik
agar siswa memberikan responnya pada materi yang disampaikan guru.
b. Efektifitas dan efisiensi strategi yang digunakan
Kurang bijaksana jika guru memilih penggunaan suatu strategi
atau
metode
dalam
pembelajaran
tanpa
mempertimbangkan
efektifitasnya. Hal ini pula yang mendorong penggunaan strategi
74
ekspositori dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara, yaitu bahwa guru menilai strategi ekspositori
ini efektif jika digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran aqidah
akhlak.
2. Faktor Eksternal:
a. Tingkat kematangan siswa
b. Minat, bakat dan kondisi siswa
c. Gaya belajar siswa
d. Pemahaman siswa pada fakta, konsep, hukum atau teori tertentu.
e. Ketersediaan buku-buku sumber penunjang ketercapaian kompetensi
f. Dukungan lembaga pada strategi yang digunakan.
3. Faktor Penghambat
a. Keterbatasan media pembelajaran
Dalam pembelajaran aqidah akhlak yang menggunakan strategi
ekspositori (Expository Teaching) di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara, guru hanya menggunakan media
pembelajaran papan tulis, hal ini menghambat perkembangan strategi
ekspositori itu sendiri sehingga strategi ini dianggap kurang efektif
untuk meningkatkan aktivitas anak dalam pembelajaran. Strategi ini
hanya efektif untuk menyampaikan materi pelajaran yang jumlahnya
banyak dalam alokasi waktu yang terbatas.
75
b. Penggunaan alat evaluasi
Alat evaluasi mempunyai peran besar dalam efektifitas
pembelajaran. Dengan alat evaluasi yang tepat guru dapat mengetahuio
berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dilakukan. Macam-macam
alat evaluasi misalnya praktek, tes lisan, tes tertulis yang berupa
pilihan ganda, jawaban singkat dan lain-lain dapat dipilih guru dengan
menyesuaikan pada tujuan pembelajaran.
Di MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara, untuk
mengetahui
hasil
belajar
aqidah
akhlak
siswa,
guru
hanya
menggunakan tes lisan dan tes tertulis saja karena memandang bahwa
pembelajaran
aqidah
akhlak
tidak
berkaitan
dengan
aspek
psikomotorik. Sedangkan sebenarnya guru dapat memilih alat evaluasi
lain misalnya observasi dan portofolio yang dapat dilakukan guru
untuk mengamati dan menilai hasil belajar siswa ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung.
C. Analisis Dampak Penerapan Strategi Mengajar Ekspositori (Expository
Teaching) dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara
Strategi ekspositori dipandang kuno, kurang memberikan kesempatan
untuk aktif kepada siswa, membosankan, dsb. Tetapi masih dipandang sebagai
metode yang paling praktis dan efisien, dan tetap yang paling banyak dipakai
oleh guru-guru. Kepraktisan dan keefisienan strategi ekspositori terutama
dirasakan bila menghadapi jumlah siswa yang sangat banyak, keterbatasan
76
sarana dan prasarana belajar, keterbatasan biaya serta waktu belajar. Dalam
kenyataan seringkali pengunaan strategi ekspositori ini yang lebih banyak
digunakan. Kelemahannya adalah bahwa ada yang menyatakan bahwa
pengajaran yang bersifat menyajikan atau ekspositori adalah bersifat otoriter. 87
Karena guru tidak bersikap demokratis dan tidak memberikan kebebasan
kepada siswa untuk mencari dan menemukan sendiri informasi-informasi yang
berkaitan dengan bahan pelajaran, namun gurulah yang menyajikan fakta-fakta,
menjelaskan konsep dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pelajaran. Maka
untuk lebih mengintensifkaskan penggunaan metode ceramah dalam penerapan
strategi ekspositori maka diperlukan penggunaan alat-alat peraga, tanya jawab,
demonstrasi.
Berdasarkan pengamatan penulis berkaitan dengan penerapan strategi
ekspositori pada kegiatan pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda
02 Srikandang dapat dijabarkan mengenai hal-hal sebgai berikut:
1. Kegiatan guru dalam pembelajaran aqidah akhlak
a. Guru aktif menyampaikan pelajaran aqidah akhlak yang telah
dipersiapkan oleh guru
b. Guru menjadi sumber belajar utama bagi anak-anak
c. Guru
melakukan tanya
jawab
ketika
materi pelajaran selesai
disampaikan
d. Guru menyimpulkan isi materi pelajaran
e. Guru mengevaluasi kemampuan siswa dengan tes lisan dan tes tertulis.
87
Ibid. hlm. 186
77
2. Kegiatan siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak
a. Siswa aktif mendengarkan ceramah guru tentang materi pelajaran aqidah
akhlak
b. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas dari guru untuk mengukur penguasaan
mereka pada materi pelajaran yang telah disampaikan guru.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa dampak penggunaan strategi
ekspositori adalah: guru aktif menyampaikan pelajaran, siswa menjadi pasif
dalam pembelajaran karena hanya mendengarkan ceramah guru tentang materi
pelajaran aqidah akhlak, dan ukuran daya serap siswa berdasarkan kemampuan
dalam menjawab pertanyaan guru.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan teori-teori yang ada dan analisa terhadap data-data yang
berhasil dikumpulkan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Prosedur penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching)
dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara adalah dilakukan melalui 4 tahap yaitu: tahap
persiapan, pertautan, tahap penyampaian atau penyajian materi, dan
tahap evaluasi.
2. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penerapan
strategi
mengajar
ekspositori (expository teaching) dalam pembelajaran aqidah akhlak di
MI Matholi’ul Huda 02 Srikandang Bangsri Jepara adalah:
a. Faktor internal: kompetensi guru, penggunaan bahasa oleh guru
dalam menerangkan materi pelajaran.
b. Faktor Eksternal: tingkat kematangan, minat, bakat, gaya belajar
siswa, pemahaman siswa, sumber belajar, dan dukungan lembaga
pada strategi yang digunakan.
3. Dampak penerapan strategi mengajar ekspositori (expository teaching)
dalam pembelajaran aqidah akhlak di MI Matholi’ul Huda 02
Srikandang Bangsri Jepara adalah guru aktif menyampaikan pelajaran,
siswa menjadi pasif dalam pembelajaran karena hanya mendengarkan
ceramah guru tentang materi pelajaran aqidah akhlak, dan ukuran daya
serap siswa berdasarkan kemampuan dalam menjawab pertanyaan guru.
78
79
B. Saran-saran
Dengan tanpa mengurangi rasa hormat dan segala kerendahan hati,
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada Guru
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas hendaknya materi
yang akan disampaikan direncanakan terlebih dahulu dan hendaknya lebih
meningkatkan mutu
dengan penguasaan materi dan sumber daya
pendidikan guna untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal.
2. Kepada Lembaga Pendidikan
Hendaknya diperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan,
agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan maksimal. Dan
hendaknya diperhatikan bagaimana proses pendidikan dan kegiatan belajar
mengajar yang berlangsung, kemudian dievaluasi secara rutin untuk
mengetahui kelebihan yang harus ditingkatkan dan kekurangan yang harus
segera diperbaiki.
C. Penutup
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,
pertolongan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
meskipun dengan tidak terlepas dari kekurangan dan kekeliruan.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
motivasi hingga selesainya skripsi ini penulis haturkan terima kasih. Dengan
harapan dan doa semoga tulisan yang sederhana ini dapat bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Almath, Muhammad Faiz, Qobasun min Nuri Muhammad, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2004)
Andriana,
Deni, Triangulasi dan Keabsahan Data dalam Penelitian,
http://goyangkarawang.com/2010/02/triangulasi-dan-keabsahan-datadalam-penelitian/
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta
:Rineka Cipta, 1998)
Daradjat, Zakiah, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004)
Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoto, 2000)
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2002)
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)
Makmun, Abin Syamsudin, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009)
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004)
Mulyasa,
E., Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009)
Nadziroh,
Siti, dalam skripsi: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) Materi Pokok Peristiwa Fathu Makkah
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori di Kelas V MI
Ky Ageng Giri Karang Kumpul Banyumeneng Mranggen Demak Tahun
Ajaran 2010/2011, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
2010)
Sanjaya,
Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008)
.........................., Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2006)
Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofwan, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta,
LP3S, 1989)
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester, (Jakarta: Bumu
Aksara, 1991)
Sukardi, Metodeologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologis Proses Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005)
.............................................., Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006)
Tahapan
Analisis
Data
Penelitian Kualitatif,
http://bersukacitalah.wordpress.com/2011/01/20/tahapan-analisis-datapenelitian-kualitatif/
Wahyudin, Dinn, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007)
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Almath, Muhammad Faiz, Qobasun min Nuri Muhammad, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2004)
Andriana,
Deni, Triangulasi dan Keabsahan Data dalam Penelitian,
http://goyangkarawang.com/2010/02/triangulasi-dan-keabsahan-datadalam-penelitian/
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta
:Rineka Cipta, 1998)
Daradjat, Zakiah, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2004)
Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoto, 2000)
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2002)
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)
Makmun, Abin Syamsudin, Psikologi Kependidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009)
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2004)
Mulyasa,
E., Kurikulum yang Disempurnakan Pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009)
Nadziroh,
Siti, dalam skripsi: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) Materi Pokok Peristiwa Fathu Makkah
dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori di Kelas V MI
Ky Ageng Giri Karang Kumpul Banyumeneng Mranggen Demak Tahun
Ajaran 2010/2011, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,
2010)
Sanjaya,
Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008)
.........................., Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2006)
Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofwan, Metodologi Penelitian Survei, (Jakarta,
LP3S, 1989)
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Kredit Semester, (Jakarta: Bumu
Aksara, 1991)
Sukardi, Metodeologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologis Proses Pendidikan, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005)
.............................................., Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006)
Tahapan
Analisis
Data
Penelitian Kualitatif,
http://bersukacitalah.wordpress.com/2011/01/20/tahapan-analisis-datapenelitian-kualitatif/
Wahyudin, Dinn, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2007)
Wena, Made, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
PEDOMAN WAWANCARA TENTANG PENERAPAN STRATEGI
MENGAJAR EKSPOSITORI (EXPOSITORY TEACHING) DALAM
PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MI MATHOLI’UL HUDA 02
SRIKANDANG BANGSRI JEPARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1. Apa
kegiatan
yang biasanya
Bapak/ibu
lakukan sebelum
memulai
pembelajaran aqidah akhlak?
2. Apa kegiatan yang biasanya di lakukan siswa sebelum memulai pembelajaran
aqidah akhlak?
3. Dalam kegiatan inti pembelajaran aqidah akhlak, bagaimana strategi yang
bapak/ibu lakukan dalam memberikan materi pelajaran? apakah materi
pelajaran yang akan bapak/ibu sampaikan telah dipersiapkan secara rapi dan
lengkap kepada siswa ataukah materi pelajaran itu hanya bapak/ibu berikan
hanya garis besarnya saja kemudian siswa ditugaskan untuk menemukan
sendiri penjelasan-penjelasannya secara lebih lengkap dari sumber-sumber
pelajaran yang ada ?
4. Apa alasan/pertimbangan bapak/ibu dalam menggunakan cara pembelajaran
aqidah akhlak dengan langkah tersebut ?
5. Materi pelajaran yang ibu sampaikan biasanya bapak/ibu berikan dalam
bentuk apa ? (misalnya: LKS, modul, resuman bahan pelajaran, Menuliskan
materi di papan tulis) dll)
6. Dalam kegiatan pembelajaran aqidah akhlak yang bapak/ ibu lakukan,
kegiatan/tugas apa yang biasanya harus dilakukan oleh siswa ? misalnya
(mencatat, mengisi uji kompetensi dalam LKS, tanya jawab dengan guru)
7. Apa kegiatan yang biasanya Bapak/ibu lakukan setelah memulai pembelajaran
aqidah akhlak?
8. Teknik evaluasi apa yang bapak/ibu lakukan untuk mengetahui penguasaan
siswa pada materi pelajaran yang bapak/ibu sampaikan ?
JAWAB
1. Tanya jawab dilanjutkan mereview kembali pelajaran sebelumnya
sehingga daya ingat siswa semakin kuat.
2. Menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru
3. Materi pelajaran diberikan secara garis besarnya seperti mencatat hal-hal
yang penting kemudian siswa ditugaskan untuk menemukan penjelasanpenjelasannya secara lebih lengkap dari sumber pelajaran yang ada
4. Lebih Efektif dan tidak menyita banyak waktu
5. Menuliskan materi di papan tulis
6. Mencatat kemudian diakhir pelajaran mebugaskan dengan memberi
pekerjaan rumah ( PR )
7. Menyimpulkan pelajaran yang telah disampaikan
8.
Lisan dan tertulis
Download