MODUL PERKULIAHAN SEJARAH DESAIN Kompetensi Menghadapi UAS Fakultas Program Studi Desain dan Seni Kreatif Desain Produk Modul 14 Kode MK Disusun Oleh MK 19051 Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Abstract Kompetensi Berbagai Gaya Desain di dunia berkembang menurut zamannya yang saling mempengaruhi dari gaya hidup, sosial ekonomi, dan pendidikan. Pengaruh gaya desain meliputi ciri khas dan umum di setiap negara. Mahasiswa memiliki kompetensi mengenai latar belakang sejarah, periodesasi, ciri-ciri khas dan umum, tokoh-tokoh penting serta contoh karyakarya dari Revolusi Industri, Desain Kemasan dan berbagai Gaya Desain dunia dan di Indonesia Masa Kini. Pendahuluan Modul 14 Kompetensi Menghadapi UAS (Lanjutan) Setelah Anda mempelajari materi modul 1 sampai dengan 14, diharapkan Anda memiliki kompetensi mengenai latar belakang sejarah, periodesasi, ciri-ciri khusus dan umum, tokoh-tokoh penting serta contoh-contoh visual karya dari era Revolusi Industri, Desain Kemasan dan berbagai Gaya Desain dunia hingga Gaya Desaini Indonesia Masa Kini. Jawablah soal essay di bawah ini dengan deskripsi jawaban yang benar, lengkap dan jelas!. Uji Kompetensi: 1. Kesimpulan apakah yang dapat Anda jelaskan dari pengaruh revolusi industri kepada gaya desain modern? Jelaskan dengan lengkap! 2. Apa sajakah yang penting diterapkan pada desain yang Anda buat jika Anda menggunakan gaya desain tertentu untuk pembuatan media promosi berupa kemasan? 3. Gaya desain apa sajakah yang menjadi akar kemunculan gaya desain modernisme, jelaskan hubungannya ditinjau dari ciri khusus dan contoh contoh visual karya! Agar Anda dapat menjawab pertanyaan dan soal di atas dengan jawaban benar, jelas dan lengkap pelajarilah sekali lagi dan buatlah ringkasan dari semua materi yang sudah dipelajari, yaitu: IX.Gaya Desain Bauhaus A. Sejarah Awal Bauhaus, adalah sebuah sekolah seni dan desain di Jerman yang sangat berpengaruh dan menggabungkan terkenal. antara seni Bauhaus dan menerapkan teknik dalam kurikulum produksi perkembangannya pula Bauhaus lebih dikenal sebagai nama tersendiri. 2016 2 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang massal. unik, Dalam sebuah gaya seni Sekolah ini berdiri pada 1919 hingga 1933 ditutup oleh Nazi. Sekolah Bauhaus pertama kali dipimpin oleh Walter Gropius (1883-1969) dan Ludwig Mies van der Rohe (1886-1969). Walter Gropius juga memelopori International Style dan mengenalkan konsep seni artistektur Utopia modern, berdasar idealisme bentuk yang sederhana dan fungsi yang lugas (form follow function) yaitu bentuk bangunan mengikuti fungsi yang ada pada bangunan tersebut. Bauhaus menanamkan kepercayaan bahwa “mesin” dapat membawa secara elegan benda - benda yang telah didesain menjadi milik massa dengan struktur dan estetika yang lebih baik. Desain Bauhaus menggunakan teknik dan material yang digunakan secara khusus untuk penggunaan pabrik dan manufaktur massal, seperti baja, beton, krom, kaca, dan lain sebagainya. Gedung Sekolah Bauhaus di Dessau yang dirancang oleh Walter Gropius menunjukkan perhatian perancang awal abad ke-20 ini pada bahan pabrikasi, yaitu kusen alumunium dan kaca lebar, sebagai elemen fasad utama, meskipun masih terasa asing di zaman itu dimana fasad identik dengan dinding beserta ukirannya. Bentuk bangunan ini keseluruhan sederhana mengikuti program fungsi di dalamnya, tapi jika dilihat dari udara, denah bangunan ini memiliki pola yang unik. Ini menjadi inspirasi bagi para perancang modernisme lainnya bahwa keindahan bukan lagi dari ornamen, tapi bentuk bangunan dan elemen-elemen fungsional. 2016 3 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id B. Sejarah Perkembangan Jerman sangat kacau Pada 1919 setelah perang dunia yang menguras segenap kekuatan perekonomian. Seorang arsitek Walter Gropius ditunjuk untuk mendirikan dan memimpin sebuah institusi diberi nama Bauhaus yang dapat membantu membangun negara dengan tatanan sosial yang baru. Institusi ini awalnya difokuskan untuk menemukan bentuk baru yang rasional bagi perumahan sosial untuk para “pekerja atau buruh.” Rasional yang dimaksud adalah bagaimana ruang dan struktur bangunan yang kualitasnya “paling optimal” untuk rumah pekerjapekerja ini, sehingga dapat dibangun secara cepat, massal dan murah dengan kualitas yang baik. Namun, kenyataannya yang dilahirkan oleh sekolah Bauhaus lebih dari itu. Bauhaus banyak terpengaruh oleh gerakan Art and Craft di Inggris. Ide dasar pola pengajaran Bauhaus adalah kesatuan dari artistik itu sendiri dan dedikasi praktikal (keahlian praktik di dunia nyata). Setiap siswa harus menyelesaikan pelajaran pengantar selama 6 bulan yang melibatkan melukis dan ekperimen dasar tentang bentuk, sebelum mereka lulus di tiga tahun pelatihan workshop oleh dua ahli: satu seniman dan satu pengrajin. Ada beberapa tipe workshop yang disediakan, meliputi: praktik dengan media metal, tipografi, seni lukis, gelas, seni pahatan, mebel, praktik penciptaan seni 3 dimensi dan lain sebagainya. Mereka juga mempelajari arsitektur dalam teori dan praktik, yaitu bekerja dengan konstruksi bangunan yang nyata. Mereka mempelajari arsitektur dalam teori dan praktik, Sasaran kreativitas kurikulum melibatkan keseluruhan dari staf pengajar. Di antaranya adalah Paul Klee, Wassily Kandinsky, Oskar Schlemmer, Johannes Itten, László Moholy- Nagy, Josef Albers dan Marcel Breuer. Namun demikian di tengah kecanggihan dan intensivitas sistem pengajaran institusi ini sebaliknya partai Nazi dan kelompok politik fasis lainnya telah menentang berdirinya Bauhaus semenjak 1920an. Mereka menilai hal ini sebagai sebuah kedok bagi komunis, terutama karena banyak seniman Rusia yang berkecimpung di dalamnya. Sekolah Bauhaus akhirnya berpindah pertama dari Weimar ke Dessau, dari Dessau ke Berlin, dan akhirnya ditutup rezim Nazi pada 1933. 2016 4 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bauhaus merupakan hasil penggabungan dari 2 (dua) sekolah seni; Kunstgewerbeschule (Grand-Ducal Saxon School of Arts and Crafts) dan Hochschulefuer Bilden de Kunst (Grand-Ducal Saxon Academy of Fine Arts). Sistem pendidikan Bauhaus pada awalnya menyerupa sistem yang terdapat pada kuil-kuil Budha Shaolin dengan tema sentralnya di bidang desain. Para mahasiswa diberi pendidikan desain dengan metoda kerja-praktek yang diselingi ritual latihan pernafasan, latihan fisik, meditasi, dan vegetarian serta memanfaatkan bengkel praktek dan kantin sebagai pusat interaksi sosial antar warga Bauhaus, terutama antara master dan murid. Bauhaus menyatukan seniman dan pengrajin dalam suatu kesetaraan dan kemitraan yang sederajat dengan bidang arsitektur sebagai kulminasinya. Tujuan utama Bauhaus adalah melatih dan menghasilkan mitra kerja (kolaborator) bagi dunia industri dan kerajinan. Produk yang dihasilkan oleh workshop-workshop Bauhaus biasanya memiliki standar yang dapat digunakan bagi keperluan “industri.” Hal itu sudah pasti karena lembaga ini lahir pada masa Jerman yang sedang membangkitkan diri setelah Perang Dunia I. Maka untuk mengejar visi kebangkitan itu, Bauhaus berpedoman bahwa desain mereka harus dapat diproduksi secara “modular dan massal” baik oleh tangan pengerajin atau mesin, sehingga dapat diproduksi berulang-ulang secara cepat dan menekan biaya, tapi tetap juga memperhatikan estetika bentuk dan kualitas fungsional sebagai tujuan utama desain. Kemajuan teknologi mesin industri di Jerman mendukung proses tersebut. Mengapa sistem modular itu dapat menekan biaya?. Perlu diketahui bahwa pertukangan konvensional, baik itu bidang furnitur atau bangunan, melibatkan banyak pekerja jika menargetkan waktu pelaksanaan yang singkat dan permintaan konsumen yang banyak. Para tukang inipun adalah ahli-ahli yang upahnya tidak sedikit untuk mengukir dan mencetak komponen-komponen furnitur atau bangunan. Tapi, dengan teknik pabrikasi yang mana komponen-komponennya “siap pasang,” jumlah tukang ahli ini dapat dikurangi. Lalu, biaya beralih ke pembelian komponen pabrikasi ini, contohnya kusen dan rangka atap alumunium, yang lebih murah daripada membeli bahan baku ditambah membayar tukang-tukang ahli itu. 2016 5 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Apakah teknik ini melahirkan banyak pengangguran? Itu kembali pada kondisi setiap negara berdasarkan banyak aspek. Perlu digaris-bawahi bahwa “modular” tidak selalu identik dengan pabrikasi, karena sasarannya hanyalah produksi cepat, massal dan murah, yang dicapai dengan “perulangan pengerjaan segmen atau komponen” suatu produk. Yang pasti, Bauhaus telah mempopulerkan teknik ini secara tidak langsung ke seluruh dunia melalui para seniman dan arsitek modernis. Masuknya sejumlah seniman maupun arsitek sebagai “Master of Form” dalam insititusi Bauhaus, telah memberikan beragam pengaruh pemikiran terhadap metoda berkarya dan pengajaran Bauhaus, dari rasionalisme, ekspresionisme, kubisme, konstruksivisme , futurisme, neo-plastisisme hingga pada esoterisme yang menuju pada mistisme. Beberapa pengamat menilai Bauhaus sebagai sebuah lembaga yang memiliki kekokohan didaktik dan metodik yang sistematik dan cenderung menekankan rasional semata. Tapi, jika dilihat dari pengaruhnya hingga sekarang dalam industri furnitur dan arsitektur, pendapat itu tidak dapat dibuktikan karena selalu ada inovasi rupa dari beragam aliran yang dapat dipadukan dengan gaya Bauhaus. Gambar di atas: Villa Weise di Berlin, dirancang oleh Volker Weise. Bangunan ini didirikan dengan teknik “grid” kolom dan dinding yang sederhana (modular struktur), namun estetis dengan komposisi kotak-kotaknya, dilengkapi dengan modular kusen pabrikasi aluminium membingkai kaca lebar. Sistem-sistem modular ini menyebabkan gaya seperti ini populer hingga sekarang dengan aneka inovasinya karena relatif mudah di atas kertas dan juga di lapangan. 2016 6 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gambar di atas: Haifa Residence di Israel, dirancang oleh Pitsou Kedem. Salah satu pengaruh Bauhaus pada desain arsitektur kontemporer. Bentuk bangunan berupa permainan komposisi kotak-kotak dinding dan jendela kaca lebar, serta dominan warna putih yang menonjolkan pola gelap-terang akibat cahaya. C. Tujuan Bauhaus Sekolah ini memiliki 3 tujuan utama 1. Untuk mendorong seniman – seniman dan pengrajin individual untuk bekerja bersama dan mengkombinasikan semua keahlian mereka. 2. Untuk meningkatkan status dari kerajinan, kursi, lampu, poci, dan lain sebagainya ke dalam tingkatan yang sama dengan seni murni, lukisan, pahatan, dan lain sebagainya. 3. Untuk secara berkelanjutan memperoleh kebebasan dari dukungan pemerintah dengan menjual berbagai rancangan desain ke industri. D. Ciri-ciri Karya Seniman Bauhaus Karya seni lukis Bauhaus kebanyakan berbentuk kubisme dan ekspresionisme yang merupakan pengaruh dari pelukis modern Rusia bergaya konstruktivisme. Pesatnya perkembangan industri dan meningkatnya kebutuhan alat rumah tangga–seiring perubahan dari tatanan masyarakat agraris ke masyarakat industri akibat dari revolusi industri–desain produk seperti furnitur dan alat rumah tangga lain yang kebanyakan didominasi bahan metal, kulit dan kaca, mulai mendapat perhatian di Bauhaus. 2016 7 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Eksperimen bentuk untuk produk-produk industri dikenalkan oleh tokoh muda Bauhaus, Josef Albert (1888-1976). Untuk produk furnitur, yang paling menonjol dan masih diproduksi sampai sekarang adalah karya desainer Marcel Bruer di antaranya Wassily Chair dan B32 Chair. Seni Bauhaus tetap menjadi literatur para desainer, baik di bidang furnitur, senilukis, desain mode dan fashion sampai saat ini E. Contoh Karya-Karya Desain Bauhaus 1. Poster 2. Seni Lukis Bauhaus 2016 8 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Desain Furnitur-Furnitur Bauhaus Desain furnitur-furnitur Bauhaus sangat berpengaruh dalam revolusi gaya furnitur di seluruh dunia, yaitu penggunaan komponen-komponen pabrikasi yang dirangkai menjadi bentuk yang sederhana, namun dinamis dan strukturnya kuat. Memang sulit dibuat dengan teknik pertukangan konvensional, tapi dengan memiliki sedikit alat pertukangan modern, maka banyak industri furnitur yang dulunya konvensional menjadi lebih sukses karena pengerjaannya lebih mudah, cepat, masal, sedangkan gaya modernnya menjanjikan harga yang menguntungkan. F. Dosen-Dosen di Bauhaus 1. Walter Gropius (Amerika-Jerman, 1883-1969) 2. Ludwig Mies van der Rohe (Amerika-Jerman, 1886-1969) 2016 9 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. 4. 5. 6. 7. 8. Wassily Kandinsky (Jerman-Russia, 1866-1944) Lyonel Feininger (Amerika, 1871-1956) Paul Klee (Swiss-Jerman, 1879-1940) Oskar Schlemmer (Jerman, 1888-1943) László Moholy-Nagy (Jerman, lahir di Hungaria, 1895-1946, aktif di Amerika), Josef Albers (Amerika, Jerman, 1899-1976) Anni Fleischman Albers (Amerika, Jerman, 1899-1994 X. Gaya Desain POP Art Pop Art berasal dari kata Popular Art (Oxford Dictionary), yang kemudian di singkat menjadi “Pop Art”. Kamus Oxford mendefinisikan Pop Art adalah seni yang didasarkan oleh budaya popular modern, karena adanya komentar-komentar kritis atau ironis pada seni tradisional. Pop Art adalah sebuah gerakan seni yang muncul di Inggris pada 1950-an awal jaman post-modern art, jaman di mana semua orang mulai bosan dengan gaya modern. Aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa popular seperti koran, TV, iklan, dll. Lalu, menurut Collins Dictionary, Pop Art adalah suatu gerakan dalam seni modern yang meniru metode, gaya, dan tema dari budaya popular dan media massa, seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah. Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, Pop Art adalah salah satu jenis seni yang dimulai pada tahun 1960 dan memakai gambar dan objek dari kehidupan nyata (real). Pop Art merupakan seni yang mendobrak batas-batas artian seni yang agung. Di mana pada saat itu seni hanyalah sebuah hal yang bisa dinikmati kalangan kelas atas. Dengan adanya gerakan Pop Art, seni dapat dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari golongan bawah hingga golongan atas. 2016 10 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seniman Pop Art yang paling terkenal adalah Andy Warhol, seniman Amerika yang mempopulerkan Pop Art melalui karyanya yang menggambarkan wajah Marylin Monroe disajikan dengan warna-warna komplementer yang tegas. Ciri khas karya-karya Pop Art adalah permainan dengan banyak warna yang berani, warna-warna berlawanan saling ditabrakkan, kadang disertai penggabungan foto dan penggunaan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan si pembuatnya. Desain Pop Art seringkali juga menggunakan teks berukuran besar dengan stroke yang tebal. Seperti hiasan dinding Marilyn Monroe atau Elvis Presley ukuran besar dengan warna-warna komplementer yang tegas. A. Sejarah Awal dan Perkembangan Pop Art Pop Art merupakan sebuah gerakan seni yang muncul di Inggris pada 1950an dan di Amerika 1960-an. Berkaitan dengan globalisasi musik pop dan budayabudaya kaum muda (teenagers) yang dibawa oleh Elvis Presley dan The Beatles. Sebelum Pop Art muncul seni adalah milik orang-orang kaya, pintar, media, dan para seniman itu sendiri. Mereka menerjemahkan keindahan sesuai dengan teori-teori ideal mereka yang cenderung filosofis dan rumit serta sulit dipahami yang melahirkan corak abstrak ekspresionisme. Seperti namanya, keindahan suatu karya abstrak ekspresionisme tidak bisa dinikmati tanpa kita berpikir dan mencerna. Kemudian, Roy Lichtenstein dan kawan-kawan berusaha mengubah keadaan ini dengan membuat seni dapat lebih dipahami oleh semua orang dari berbagai kalangan. Roy Lichtenstein juga salah satu tokoh Pop Art yang terkenal. Hal ini ditunjukkan oleh lukisan-lukisan komik-stripnya. Gadis tenggelam tahun 1963, adalah salah satu karyanya yang lebih dikenal dan merupakan contoh yang baik untuk fitur desain. Lukisan ini hadir dengan garis tebal, warna-warna berani, dan gelembung pikiran. 2016 11 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Salah satu bentuk awal desain Pop Art adalah karya dari Richard Hamilton, John Michale dan John Voelcker pada tahun 1956 yang berjudul ”Just What is it that Makes Today’s Homes so Different, so Appealing?”. Karya tersebut berupa penggabungan potongan gambar dari berbagai sumber. Pop Art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan yang menggambarkan sebuah budaya rendah atau kalangan bawah karena lebih berkaitan dengan masalah hiburan, komersial bahkan selera masyarakat awam. Pop Art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan yang menggambarkan sebuah budaya rendah atau kalangan bawah karena lebih berkaitan dengan masalah hiburan, komersial bahkan selera masyarakat awam. Pop Art juga sebagai reaksi kritis terhadap ide-ide dominan lukisan abstrak. Pop Art menggunakan tokoh popular untuk menentang kebudayaan kumpulan elit dalam seni, menekankan elemen-elemen yang tidak menarik atau pertunjukkan seni yang tidak bernilai dalam sebuah kebudayaan. Artis-artis Pop Art pada pertengahan 1950-an di Inggris dan akhir 1950-an di Amerika Serikat pada jaman itu hanya mementingkan gambaran-gambarannya di billboards, lukisan, pengiklanan majalah atau produk. Lalu Lawrence Alloway 2016 12 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seorang kurator menggunakan istilah budaya popular di dalam essainya yang berjudul “The Arts and Mass Media”, untuk menggambarkan apa yang ia lihat sebagai perubahan berarti dari seni modern kepada seni kontemporer yang merujuk pada subjek dan teknik seni. Alloway adalah salah seorang pengkritik yang mempertahankan Pop Art sebagai sebuah bentuk seni yang sah. Pop Art tidak berisi content-content langka seperti cerita bible, mitos, atau legenda yang secara tradisional sering menjadi subjek seni murni. Dalam Pop art yang menjadi inspirasi adalah budaya barat sebagai fenomena yang menggejala dari dampak pemasaran (iklan) perusahaan.Sasarannya kepada masyarakat luas dan merupakan bentuk perluasan subjek seni yang berasal dari desainer grafik, kemasan, tanda, billboard dan iklan. Pop Art fokus pada objek yang sering ditemukan sehari-hari, dibuat dengan mengadopsi seni dalam merespon dunia komersial. Para seniman juga banyak mengadaptasi budaya dan gejala-gejala popular seperti film layar lebar, komik, iklan, dan yang paling banyak, televisi. Pop Art pertama kali ‘dipopularkan’ oleh Andy Warhol dari Amerika yang merepetisi foto wajah-wajah artis Hollywood seperti Marilyn Monroe atau Elvis Presley dengan silk screen dan menggunakan warna-warna komplementer. Hasilnya wajah-wajah artis tersebut muncul dengan warna-warna yang unik dan berbeda dari aslinya. 2016 13 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karya-karya seperti ini biasanya diproduksi untuk cover-cover album atau poster pertunjukan musik dan kemudian berkembang untuk poster-poster sosial sampai poster komersil Walaupun Andy Warhol bukanlah seniman pertama yang mengadaptasi iklan menjadi sebuah seni, sampai saat ini ia diakui sebagai praktisi Pop Art terbaik. Dengan karyanya, “200 Campbell’s Soup Cans” (1962) dan “Marylin Monroe Diptych” (1962), Warhol mencoba mengangkat reproduksi mekanis dari status seni murni. Sama halnya dengan seniman Roy Lichtenstein yang mengadaptasi strip komik, sebagai inspirasi dari karyanya utuk menggambarkan action drama sensasional yang dibuat dengan printer dot murah yang diperbesar. Karya-karya Lichtenstein ini sangatlah sukses. Gaya desain ini berlangsung sekitar pertengahan tahun 1960an sampai 1970an. Karena pengaruh Pop Art dalam desain maka terdapat upaya untuk mengangkat kembali unsur-unsur tradisional Amerika. Seperti teknik pewarnaan datar atau blok dan outline pada komik. Sedangkan yang berkaitan dengan sisi tradisional adalah seperti tipe huruf, ornamen tradisional serta mengangkat kembali gaya Art Deco dan Art Nouveau, atau sering disebut juga dengan revivalism. Pada perkembangannya, Pop Art telah berubah menjadi sebuah cabang seni visual baru yang memiliki ciri khas unik. Seperti penggunaan objek sehari-hari sebagai tema utamanya (papan iklan, lampu, tokoh politik, penyanyi pop dan lain sebagainya). Desain Pop Art tidak hanya dituangkan dalam media cetak, sablon kaos, dan aksesoris motor, tetapi digunakan juga untuk mempercantik rumah bagian luar maupun dalam. Seperti bangunan dengan banyak cat berwarna berani, model 2016 14 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sofa atau kursi yang unik. Hal ini juga merupakan salah satu dari berbagai perkembangan seni desain Pop Art. Pop Art didesain berdasarkan fenomena masyarakat dan ditujukan untuk masyarakat. Perhatian beberapa seniman terhadap gejala sosial masyarakat yang diangkat menjadi kekaryaan hanya bisa dibuat oleh orang-orang tertentu. Karena fenomena dan gejala sosial dapat diekspresikan oleh seniman/desainer yang mampu melihat apa-apa yg tak nampak melalui pengamatan kritis terhadapnya. Seiring waktu, popularitas Pop Art kemudian memudar di akhir era 60-an setelah munculnya seni abstrak ekspresionis. Namun kini Pop Art sudah mulai diminati lagi dan popularitas dua aliran seni ini sangat hebat. B. Tokoh dan Seniman Pop Art 1. Richard Hamilton (1922-2011) Tokoh yang paling penting dari kelompok seniman London yang tertarik dengan budaya popular Amerika. Karya kolase Hamilton yang berjudul “Just What Is It That Makes Today’s Home So Different, So Appealing?”, dianggap banyak berisi unsur-unsur Pop Art yang muncul kemudian di Amerika Serikat. Kolase ini mengandung unsur-unsur seperti label dagang, logo produk, dan bagian yang ditonjolkan dalam buku komik. 2.Andy Warhol (1925-1987) Andy Warhol merupakan seniman Pop yang paling terkenal. Ia menggunakan budaya populer dan dunia periklanan sebagai sumber tema karyanya. Karya-karyanya mengeksplorasi hubungan antara ekspresi seni, budaya selebriti dan iklan yang berkembang pada tahun 1960-an. Gambar objek-objek yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dibuat menjadi seni rupa yang penting. 2016 15 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seni Warhol mencakup berbagai bentuk media, termasuk gambar tangan, lukisan, seni grafis, fotografi, sablon, patung, film, dan musik. Dia juga seorang pelopor dalam seni yang dihasilkan komputer menggunakan komputer Amiga yang diperkenalkan pada tahun 1984, 2. Roy Lichtenstein (1923-1997) Roy Lichtenstein merupakan seniman Pop Amerika. Selama tahun 1960, bersama dengan Andy Warhol, Jasper Johns, dan James Rosenquist ia menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan seni baru. Karyanya didefinisikan premis dasar seni pop melalui parodi. Roy Lichtenstein mendasarkan karyanya pada buku komik. Karyanya sangat dipengaruhi oleh iklan populer dan gaya buku komik. Dia menggambarkan pop art sebagai “not ‘American’ painting but actually industrial painting”. 4.Tom Wesselman (1931-2004) Tom Wesselman seorang seniman Amerika yang terkait dengan gerakan seni Pop yang bekerja dalam lukisan, kolase, dan patung. Atau dapat disebut dia seniman yang berkarya dalam gaya Pop Art yang dingin. Salah satu karyanya yang terkenal berupa karya serial yang disebut Wesselmann sebagai The Great American Nude. Dalam karya ini figur-figur wanita telanjang tanpa wajah digambarkan dalam bentuk datar dan impersonal. 5. George Segal (1924-2000) George Segal adalah seorang pelukis Amerika dan pematung terkait dengan gerakan Pop Art. Ia tidak menggunakan teknik yang impersonal, ia menampilkan bentuk Pop Art yang mempribadi (personalized). Karyanya berupa patung manusia yang dicetak dengan model hidup dari bahan plaster dengan permukaan yang kasar, yang dipajang dalam lingkungan yang nyata. Awalnya patung tersebut hanya berupa patung putih dingin, lalu kelamaan ia melukis patung tersebut dengan menggunakan warna monokrom cerah. 6.Marisol Escobar (1930) Marisol Escobar adalah seniman asal Venezuela yang menciptkan karya mixed-media, yang menggabungkan patung, lukisan, dan benda bekas (found object) dalam lingkungan pop yang berpusat pada figur manusia. Dalam dekade 2016 16 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berikutnya tahun 1960-an Marisol mulai dipengaruhi oleh Andy Warhol dan Roy Lichtenstein. Dia bahkan muncul dalam dua film oleh Andy Warhol, “The Kiss” dan “13 Most Beautiful Girls”. Marisol mengonstruksi figur-figur abstrak seperti dalan gaya Kubisme. Masih banyak seniman dan tokoh Pop Art yang berpengaruh seperti: Billy Apple, Evelyne Axell, Sir Peter Blake, Derek Boshier, Pauline Boty, Patrick Caulfield, Allan D’Arcangelo, Jim Dine, Rosalyn Drexler, Robert Dowd, Ken Elias Erró, James Gill, Bruce Gray (sculptor), Red Grooms, Keith Haring, Jann Haworth, David Hockney, Dorothy Iannone, Robert Indiana, Jasper Johns, Allen Jones, Alex Katz, Corita Kent, Konrad Klapheck, Kiki Kogelnik, Nicholas Krushenick, Yayoi Kusama, Gerald Laing, Richard Lindner, John McHale, Peter Max, Marta Minujin, Takashi Murakami, Yoshitomo Nara, Claes Oldenburg, Julian Opie, Eduardo Paolozzi, Peter Phillips, Sigmar Polke, Hariton Pushwagner, Mel Ramos, Robert Rauschenberg, Larry Rivers, James Rizzi, James Rosenquist, Ed Ruscha, Niki de Saint Phalle, Peter Saul, Colin Self, Marjorie Strider, Aya Takano, Wayne Thiebaud, Joe Tilson, Idelle Weber, dan John Wesley. C. Pengaruh Pop Art di Dunia Pop Art merupakan sebuah aliran seni yang tercipta dari susunan beberapa warna tajam yang bebas. Pop Art kini telah banyak mempengaruhi seni rupa modern di dunia. Pengaruh Pop Art paling tampak jelas di sekitar adalah gaya gambar dari kartun-kartun dan komik-komik yang berciri 2 dimensi dan kebanyakan memiliki outline dalam gambarnya. Selain dalam bentuk visual gambar Pop Art juga telah memberi warna baru dalam desain interior. 2016 17 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pop Art telah memberi warna baru dalam dunia visual art. Pengaruhnya terlihat jelas pada gaya gambar dari kartun-kartun dan komik-komik yang berciri 2 dimensi dan kebanyakan outline dalam gambarnya. Selain itu Pop art juga berpengaruh dalam fashion, contohnya dalam fashion Pop Art digunakan sebagai gambar sebuah kaos. Juga digunakan untuk perpaduan warna-warna yang nyentrik. Seiring dengan perkembangan jaman desain Pop Art tidak hanya di tuangkan dalam media cetak, sablon kaos, aksesoris motor, tapi digunakan juga untuk mempercantik rumah dengan banyak warna berani, model sofa dan kurs,i yang ini merupakan sebuah perkembangan dari dunia desain Pop Art. D. Manfaat Pop Art dalam Desain Intrior Dalam interior, gaya Pop Art sering dijadikan sebuah eksperimen yang sangat menyenangkan. Gaya-gaya desain interior kontemporer semakin berkembang dan meluas dengan kreatif. Banyak hal baru yang bisa dilakukan dalam mendesain ruangan, seiring berkembangnya teknologi dalam pembuatan material untuk aplikasi interior dan pemasangan aplikasi yang semakin mudah dan bervariasi. Namun di Indonesia, gaya ini jarang sekali digunakan. Bukan karena desainer interior yang tidak mau, namun pemilik proyek alias klien biasanya tidak 2016 18 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id setuju dengan desain-desain yang unik karena biasanya lebih mahal daripada desain interior biasa. Desain plastis yang melengkung-lengkung, desain kontemporer yang unik dan penuh kreasi, dan desain dengan permainan warna berani biasanya langsung ditolak oleh klien. Kebanyakan klien akhirnya memilih desain ‘aman’. Hal ini menjadi salah satu alasan yang kemudian membuat desain di Indonesia tidak terlalu berkembang. Karena itulah sangat jarang hasil desain anak bangsa masuk ke web atau majalah-majalah desain internasional. Alasan lain yang membuat Pop Art dalam interior jarang ditemukan di Indonesia adalah pemikiran umum yang mengatakan bahwa tabrak warna itu jelek, dan berasa ‘dangdut’. Padahal warna-warna komplementer yang berani apabila dipadukan dengan baik, maka bisa menghasilkan efek yang dahsyat pada ruangan. Apalagi kalau ditambah dengan bentuk ruangan yang didesain menarik dan kreatif. Hal ini berbeda dengan karya desainer luar negeri yang tak terkendala dalam melahirkan karya desain interior yang berani dan unik. 2016 19 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id F. Pop Art di Indonesia Tidak ada yang mengetahui secara tepat bagaimana Pop Art itu masuk ke Indonesia. Tetapi Pop Art telah memberikan warna baru dalam perkembangan seni di Indonesia. Seorang Wedha Abdul Rasyid telah mengembangkan Pop art ini di Indonesia. Wedha telah membentuk komunitas Pop Art terbesar di Indonesia. Komunitas tersebut di namakan WPAP. WPAP mempunyai ciri yang sangat menonjol, di mana potongan – potongan warna yang diusung biasanya warna – warna yang cerah dan hingar bingar. Juga mengaplikasikan gaya kubisme di mana karya WPAP tidak memperbolehkan adanya garis lengkung. Awal mula Wedha menggunaka Pop Art karena penurunan daya penglihatan beliau di usia 40 tahunan di mana sudah sulit menggambar wajah dalam bentuk yang realistis dan detail. Kemudian beliau mencoba gaya kubisme dalam menggambar karyanya dan menambahkan warna – warna cerah yang berbeda antara bagian yang satu dengan lainnya. Gaya ini kemudian tumbuh dan semakin digemari sebagai bagian dari kultur Pop Art bahkan hingga sekarang ini. E. Museum Pop Art Terdapat museum dan gallery Pop Art yang terkenal di antaranya: 1. Andy Warhol Museum. Karya-karya Warhol yang paling dikenal adalah lukisan-lukisan (cetakan sablon) kemasan dari produk rumah tangga dan benda sehari-hari yang sangat sederhana, misalnya Campbell’s Soup Cans, 2016 20 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bunga poppy, dan gambar sebuah pisang pada cover album musik rock The Velvet Underground and Nico (1967), dan juga untuk potret-potret selebiri ikonik abad 20, seperti Marliyn Monroe, Elvis Presley, Jacqueline Kennedy Onassis, Judy Garland dan Elizabeth Taylor. The Andy Warhol Museum Museum Andy Warhol adalah sebuah museum yang terletak di Pittsburg, Pennsylvania dibangun pada tahun 1994, enam tahun setelah Andy Warhol meninggal. Tujuan dibangunnya museum ini adalah agar publik lebih mengenal Andy Warhol melalui karya-karyanya yang sering berubah-rubah aliran untuk bisa diaplikasikan pada dunia seni masa kini. Di dalam museum ini terdapat lebih dari 900 lukisan, 2000 foto, serta 2000 cetakan asli buatannya. Selain karya pada media canvas dan kertas cetakan, di sana juga dimuat 60 film dan juga 4000 potongan video yang pernah dibuat oleh Andy Warhol semasa hidupnya. 2. Lichtenstein Museum. Karya dari Lichtenstein yang paling terkenal berjudul “Whaam !”, 1963, Tate Modern , London, merupakan salah satu contoh paling awal dari Pop Art. 2016 21 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mengadaptasi sebuah panel komik edisi 1962 dari DC Comics “All-American Men of War”. Lukisan itu menggambarkan pesawat tempur menembakkan roket ke pesawat musuh, dengan ledakan merah-kuning. Gaya kartun diperkuat dengan penggunaan onomatopoeic huruf ” Whaam! ” sebagai judul lukisan dan menyisipkan kalimat pada lukisan “Aku mengendalikan kebakaran…dan di depanku roket menyala di langit”, Lukisan ukuran 1,7 x 4,0 m (5 kaki 7 x 13 ft 4 in). XI.Perkembangan Desain Di Indonesia Perkembangan desain di Indonesia mengadopsi kearifan lokal, beberapa di antaranya dipengaruhi perkembangan desain dunia secara global. Desain-desain tersebut berkembang menyertai kemajuan teknologi, budaya, ekonomi dan gaya hidup, di antaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Desain Produk Desain Komunikasi Visual Desain Grafis Desain Interior Desain Busana Desain Arsitektur A. Desain Produk di Indonesia Saat ini usia desain produk di Indonesia sudah mencapai lebih 42 tahun. ITB sebagai institusi pendidikan pertama di Indonesia yang membuka program studi desain produk pada tahun 1972 berperan besar dalam membentuk desainer produk Indonesia. Berkembangnya seni dan desain tidak terlepas dari lembaga pendidikan tersebut di samping beberapa perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Cakupan desain produk sangat luas sehingga perlu dilakukan pengklasifikasian mengenai bagian-bagian apa saja yang termasuk dalam bidang desain produk. 1. Keprofesian Saat ini pemerintah sudah sangat mendukung perkembangan desain produk. Desain produk masuk ke dalam Rencana Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rencana pengembangan ekonomi kreatif Indonesia dicanangkan 2016 22 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sampai 10 tahun ke depan, yaitu tahun 2025. Menurut Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Ekonomi Kreatif, ekonomi kreatif Indonesia dikelompokkan menjadi: (1) arsitektur; (2) desain; (3) fesyen; (4) film, video, dan fotografi; (5) kerajinan; (6) musik; (7) pasar seni dan barang antik; (8) penerbitan dan percetakan; (9) periklanan; (10) permainan interaktif; (11) penelitian dan pengembangan; (12) seni pertunjukan; (13) teknologi informasi dan piranti lunak; (14) televisi dan radio; dan (15) kuliner. Sarana untuk perlindungan HAKI pun sudah tersedia, hanya perlu disosialisasikan lagi. Kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, memiliki perjanjian internasional khusus mengenai Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Agreement on Trade Relates Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs). Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa HAKI terdiri dari: (1) hak cipta dan hak terkait; (2) merk dagang; (3) indikasi geografis; (4) desain industri; (5) paten; (6) tata letak sirkuit terpadu; (7) perlindungan informasi rahasia; dan (8) kontrol terhadap praktek persaingan usaha tidak sehat dalam perjanjian lisensi. Peraturan HAKI mengenai desain produk ada pada bagian Desain Industri. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, pada pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa, “Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.” Klasifikasi produk yang diajukan disesuaikan dengan klasifikasi padaLocarno Agreement. Desain produk memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan keprofesiannya. Hak Desain Industri berlaku untuk jangka waktu 10 tahun. Dalam waktu tersebut apabila desain digunakan oleh pihak lain dan diadukan, pihak tersebut dapat dikenakan hukuman pidana penjara paling lama 4 tahun atau denda maksimal Rp 300.000.000,00. Menurut data Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia sampai saat ini baru 26 Hak Desain Industri yang sudah terdaftar. Sangat sedikit jika dibandingkan dengan banyaknya karya desain yang dihasilkan. 2016 23 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Satu hal yang menjadi kendala, sejauh ini belum siapnya industri di Indonesia untuk menghargai peran desainer. Daya serap industri di Indonesia untuk pekerjaan terkait desain produk masih sedikit. Pada hal sebenarnya perusahaanperusahaan membutuhkan jasa desainer, namun seringkali kesadaran desain masih kurang dan tidak menganggap desain sebagai elemen penting dalam membangun perusahaan. Gaji desainer pun masih tergolong kecil (hanya sedikit di atas upah minimum rata-rata) dan belum memiliki jenjang karir yang jelas. Dampaknya apabila seorang desainer ingin berkembang, ia memiliki kecenderungan untuk mencari pekerjaan baru. Perlu dilakukan sosialisasi secara mendalam mengenai dampak positif desain, yang sangat baik untuk leverage perusahaan. Kampanye mengenai hal ini pernah dilakukan oleh Design Council dalam video The Value of Design. Design Council ingin menyampaikan bahwa setiap dana yang dikeluarkan untuk proses desain, walaupun mahal, akan meningkatkan pendapatan perusahaan berkali-kali lipat. Desain adalah sebuah investasi. Untuk menjadi seorang desainer profesional, dibutuhkan suatu sertifikasi khusus. Bidang teknik dan arsitektur telah lama menggunakan Surat Keterangan Ahli (SKA) sebagai standar keprofesiannya. Pada perkembangannya Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) turut menerima pengurusan SKA Desainer Interior khusus anggotanya. Dalam SKA terdapat pembagian berdasarkan pengalaman kerja dan proyek yang pernah ditangani yaitu: ahli muda, ahli madya, dan ahli utama. Dengan SKA keprofesionalitasan seorang desainer terjamin dan akan lebih mudah saat menangani proyek-proyek pemerintahan. Sudah waktunya desainer diperkuat dengan back up asosiasi. Agar desainer khususnya desainer produk lebih diakui. Asosiasi penting untuk membangun branding desain produk di Indonesia. Asosiasi juga dapat mengakomodasi adanya dialog antar desainer dengan berbagai latar belakang yang akhirnya dapat memperluas networking. Beberapa asosiasi terkait desain produk di Indonesia adalah: Asosiasi Desainer Produk Indonesia (ADPI); Product Design Focus (PDF); Himpunan Mahasiswa Desain Produk Anak Negeri (HADEPAN); Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI); dan Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI). 2016 24 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dokumentasi dan pengarsipan data-data desain maupun desainer dapat dibantu melalui media dan asosiasi. Apalagi saat ini mengolah arsip dalam bentuk digital sangat mudah. Dengan dokumentasi dan pengarsipan yang baik, Indonesia dapat mewujudkan cita-cita untuk memiliki Museum Desain Nasional. Sejarah desain Indonesia serta produk-produk ikonik pada suatu era tidak lagi tercecer tanpa pernah diketahui generasi selanjutnya. B.Desain Komunikasi Visual Sebelum kita membahas perkembangan desain Komunikasi Visual di Indonesia, ada baiknya kita mengetahui pengertian Desain Komunikasi Visual itu sendiri. Agar lebih dapat memiliki pengertian jelas dan luas di smping definisi Desain Grafis yang beberapa periode berkembang di Indonesia. 1.Pengertian Desain Komunikasi Visual Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Maka dari pengertian ini Desain Komunikasi Visual adalah pengembangan Desain Grafis. Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi secara visual berupa pengolahan pesan-pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. Pada prinsipnya desain komunikasi visual adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, Berupa bentuk visual yang komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis. Melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. Elemen desain komunikasi visual adalah gambar/foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. Baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. 2016 25 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Akar bidang desain komunikasi visual adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi. Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini. 2. Fungsi Desain Komunikasi Visual Adapun fungsi Desain Komunikasi Visual yaitu: 1). Sebagai sarana identifikasi fungsi dasar yang utama. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsen maupun konsumen sebagai sarana informasi dan instruksi 2). Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual yang menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi. 3.Tujuan Desain Komunikasi Visual Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan. 2016 26 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Proses komunikasi di sini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya. 4.Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Indonesia dan Tantangannya Perkembangan desain saat ini cukup berkembang pesat di Indonesia karena seiring dengan berkembangnya teknologi di Indonesia yang semakin canggih pula, misalnya saja jika ditinjau dari segi desain - desain yang sudah ada terutama desain multimedia dan banyaknya software - software yang sangat mendukung dalam pembuatan desain pada saat ini. Dari perkembangan desain yang semakin pesat di indonesia terutama perkembangan multimedia, didapatkan informasi ternyata ada sebuah software yang bisa menjawab semua itu dalam pembuatan desain terutama dalam melayout, yaitu dengan Adobe In-Design. Kehadiran Adobe In-Design memang belum terlalu banyak disambut banyak orang terbukti dengan dominasi Adobe Page Maker yang semakin kuat tetapi Adobe Crop sudah mengambil sebuah keputusan tidak lagi mengembangkan Page Maker, dan In-Design hadir untuk menggantikan Page Maker. Adobe In-Design adalah sebuah inovasi yang sangat berguna bagi seorang designer grafis dalam melayout atau untuk membuat publikasi. In-Design menyediakan beragam tool canggih serta fasilitas-fasilitas menarik yang akan membantu anda membuat publikasi menawan. untuk sekedar informasi saja program ini cukup mudah untuk dipelajari karena merupakan pengembangan dari software-software yang sudah ada di dalam mendesign. Oleh sebab itu dengan adanya In-Design dapat memformat karakter dan paragraf, memanipulasi gambar, membuat berbagai macam efek, menggunakan beberapa halaman master pada sebuah dokumen, membuat transparasi, mencetak halaman siap, melakukan proses separasi, dan lain-lain. Program Adobe In-Design memang sangat membantu untuk membuat design halaman publikasi tetapi memang masih saja ada kekurangan dalam program ini. oleh karena itu. Kita masih menanti perkembangan design khususnya dalam 2016 27 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id software In-Design yang akan datang sehingga mampu menggunakan dan mengeksplorasi fasilitas-fasilitas yang disediakan. Juga berusaha memahami materi secara terstruktur terhadap aplikasi baru yang akan disajikan terhadap Adobe InDesign. Selain software- software canggih yang belakangan ini sudah mulai bermunculan, ada satu hal lagi yang mengalami perkembangan yaitu faktor sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud di sini adalah seseorang yang terjun dan berkecimpung di dalam dunia desain, baik secara otodidak ataupun pendidikan formal. Terbukti dengan makin maraknya ajang perlombaan design dan event- event pameran dengan tujuan memperkenalkan dunia desain kepada khalayak. Setiap ada perkembangan dan kemajuan, di situlah ada tantangan yang akan dihadapi. Tidak selalu suatu hal akan terus maju dan berkembang tanpa adanya suatu tantangan. Dari tantangan itulah kita belajar dan maju untuk memperoleh hasil yang maksimal. Isu yang belakangan ini sedang hangat diperbincangkan oleh sebagian orang yang mendalami dunia design komunikasi visual adalah ”Advertising down dan dikuasai oleh Advertising asing ”. Jika hal ini memang terjadi tentu memprihatinkan dan pelik. Dunia desain yang notabene merupakan sahabat dari ilmu advertising yang dahulu terkendala karena adanya keterbatasan alat penunjang dan keterbatasan sumber daya manusia, sekarang sudah berangsur-angsur mengalami perkembangan. Advertising down dan dikuasai oleh advertising asing adalah sebuah fenomena yang dapat terjadi dimungkinkan karena adanya penurunan kualitas dari dunia advertising Indonesia dibandingkan dengan advertising asing. Imbasnya akan mengakibatkan majunya advertising asing dan dikuasai oleh mereka. Fenomena ini dapat terjadi jika kualitas tenaga kreatif dalam biro iklan di Indonesia dewasa ini berkesan rendah, yang nantinya akan membawa pada praktek pembuatan iklan yang melanggar kode etik maupun standar nilai yang dihormati dan munculnya suatu persepsi bahwa Indonesia belum mampu menangani dan membuat iklan yang bermutu 2016 28 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hal itu semua dapat kita cegah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya yaitu dengan cara meningkatkan pengetahuan tentang desain dan cabang- cabang ilmunya. Melengkapi media beserta alat- alat penunjangnya dan tidak menutup diri dari wawasan dan ilmu pengetahuan tentang desain yang ada di luar sana. Pada saat ini Desain Komunikasi Visual (DKV) memiliki perkembangan yang cukup pesat. Jika dilihat dari mulai banyaknya software-software yang mendukung dalam pengerjaan desain terutama desain yang membutuhkan bantuan multimedia. Karena banyaknya software-software yang menunjang dalam dunia desain komunikasi visual, bisa dikatakan perkembangan desain di Indonesia cukup pesat. Desain komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana identifikasi, sarana informasi dan instruksi dan sebagai sarana prestasi dan promosi. C.Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk desain visual menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan seefektif mungkin. Pada awalnya, desain grafis diterapkan untuk media media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Seiring dengan perkembangan jaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Maka jika sudah seperti itu peran desain grafis dalam pengembangannya identik sebagai desain komunikasi visual juga. Dahulu, mungkin desain grafis masih jarang digunakan atau lebih sederhana dari pada sekarang. Kebanyakan orang menilai desain grafis hanya sebagai seni dan hanya memiliki keindahan. Setelah masa-masa teknologi berkembang, masyarakat mulai melihat lebih jauh mengenai desain grafis. 1.Kategori Desain Grafis Secara garis besar, desain grafis menggarap beberapa dalam kategori: ï‚· Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis. ï‚· Web Desain: desain untuk halaman web. ï‚· Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi. 2016 29 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ï‚· Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design): merupakan desain professional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman. ï‚· Desain kemasan produk dan sejenisnya. Desain grafis sangat efektif untuk memberikan sarana-sarana yang mampu mengapresiasikan suatu kegiatan atau suatu acara, dapat memberikan contoh atau iklan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik, mampu menghasilkan suatu rancangan produk dengan lebih maksimal. Desain grafis juga dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang memberikan data lebih jelas, mampu menjadikan hiburan dan mengeksplorasi keahlian di bidang desain. 2.Sejarah Desain Grafis Masa Kolonialisme dan Perkembangannya Di Indonesia, Desain grafis dan cabang desain lainnya hadir berkat digalakannya kolonilaisasi. Pada masa pendudukan Belanda, pemerintahannya pernah menunjuk beberapa seniman untuk melakukan studi landscape di Indonesia untuk merekam eksotisme negara ini yang kemudian dituangkan dalam karya lukisan yang berkesan romantis dan beberapa teknk cetak seperti wood engraving dan lithography. Karena memang pada masa ini seni rupa barat sedang merayakan romantisme yang kajian visualnya seringkali ditujukan pada landscape dan peristiwa heroik, yang dikenal dengan istilah ‘mooi indie’, atau hindia yang cantik. Berangkat darinyalah desain grafis mulai diperkenakan secara tidak langsung kepada rakyat Indonesia. Penguasaan teknik cetak pun bukan dari akademi, namun sebatas dari obrolan dan interaksi dengan orang asing. Media vital dalam desain grafis adalah mesin cetak. Mesin cetak pertama kali di datangkan ke pulau Jawa pada tahun 1659. Karena tidak ada operatornya, mesin itu menganggur sampai berpuluh-puluh tahun. Tujuan misionaris mendatangkan mesin cetak erat kaitannya dengan niat mereka untuk mencetak kitab suci dan buku-buku pendidikan Kristen. Selain mencetak kitab suci, mereka juga menerbitkan surat kabar berhaluan pendidikan Kristen. 2016 30 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mesin cetak merk ‘Faber & Schleider’ yang diduga diimpor pertama kali di wilayah Hindia Belanda 3. Perkembangan Desain Grafis Post-Kolonialisme di Beberapa Perguruan Tinggi Indonesia Di negara luar dan di Indonesia desain grafis banyak diminati. Sebagai contoh perguruan-perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia sudah banyak mempunyai program studi yang membuka Desain Grafis lebih mendalam. Desain grafis sendiri tidak hanya menghasilkan gambar, lukisan, atau bahkan tulisan semata, namun desain grafis mampu memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perfilman, periklanan, packaging, dan lain-lain. Diawali dengan Jurusan Reklame, Dekorasi dan Ilustrasi Grafik (REDIG) pada 15 Januari 1950 dengan nama Sekolah Toekang Reklame. Pada tahun 1969 bersamaan dengan berubahnya ASRI menjadi Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI), jurusan REDIG dipecah menjadi Jurusan Seni Reklame, Jurusan Seni Dekorasi dan Jurusan Seni Grafis. Pada tahun 1972 STSRI “ASRI” menyelenggarakan ujian S-1 yang pertama kali untuk para BA Seni Reklame. Nama Jurusan Seni Reklame dipakai sampai tahun 1982. Pada tahun 1983 Jurusan Seni Reklame berubah menjadi Jurusan Desain Komunikasi. Pada tahun 1984 bersamaan dengan perubahan STSRI “ASRI” menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melalui fusi dengan Akademi Musik Indonesia (AMI) dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI). Jurusan Disain Komunikasi berubah menjadi Program Studi Disain Komunikasi Visual hingga saat ini. Tahun 1967 dirintis Studio Grafis Jurusan Seni Rupa di FTSP ITB. Pada tahun 1973 dipecah menjadi Studio Seni Grafis dan Desain Grafis. Tahun 1984 Studio Desain Grafis berdiri sendiri. Pada tahun 1994 Studio Desain Grafis berubah menjadi Studio DKV dan pada tahun 1997 menjadi Program Studi DKV di bawah Departemen Desain. Tahun 2006 menjadi Program Studi DKV setingkat Jurusan di bawah fakultas. 2016 31 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pendidikan Tinggi Desain Grafis berdiri di IKJ pada tahun 1977, di Universitas TRISAKTI tahun 1979, dan di UNS tahun 1981, serta desain grafis Universitas UDAYANA (UNUD) tahun 1981. Dan FSRD UNUD akhirnya menjadi ISI Denpasar setelah fusi dengan STSI Denpasar. Pada era 1990 ditandai dengan berdiri DKV di STISI Bandung dan kemudian diikuti oleh UPH pada tahun 1994. Hingga sekarang sekitar 70an pendidikan tinggi Desain Grafis telah dan segera berdiri di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Salatiga, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Makassar dan menyusul di beberapa kota lainnya. Saat ini beberapa universitas negeri eks IKIP bahkan eks IAIN telah dan berencana membuka jurusan/program studi Desain Grafis terutama yang mempunyai jurusan seni rupa. Menjamurnya pendidikan tersebut tidak lepas dari perkembangan teknologi dan media informasi maupun gaya hidup. Hampir semua sektor seperti konsumsi, hiburan, media, infrastuktur, properti, keuangan, pendidikan dan sebagainya membutuhkan sentuhan desainer. Fenomena ini yang membuka peluang tumbuhnya profesi-profesi baru terkait dengan desain grafis yang pada akhirnya meningkatkan permintaan akan jasa pendidikan desain. Perkembangan desain grafis di Indonesia pada awalnya sampai sekitar tahun 2000-an, masih dianggap seni kelas dua, seni pinggiran. Problematika ini lahir dari berbagai macam aspek yang saling mengakumulasi satu sama lain. Seni grafis amatlah bergantung pada proses yang bersifat amat teknis. Keterbatasan dan kelangkaan alat dan mesin cetaklah yang dikambinghitamkan oleh para seniman grafis yang dengan terpaksa mesti ‘melacur’ ke cabang seni lainnya, atau bahkan menggeluti bidang yang amat jauh dari kajian seni grafis. Keputusasaan ini memang bukanlah tanpa sebab, minimnya mesin dan alatalat pendukung dalam membuat sebuah karya grafis seringkali meredam hasrat berkarya dan memuaskan keinginan bereksplorasi para seniman grafis. Krisis ini pun bahkan dialami oleh institusi akademi seni di Indonesia. Tercatat bahwa hanya Institut Teknologi Bandung yang mampu menyediakan mesin cetak dan alat-alat pendukung untuk teknik cetak tinggi, cetak rendah, cetak datar, dan cetak saring yang dianggap memadai. Akhir 1970 dan seterusnya, tumbuh perusahaan-perusahaan desain grafis yang sepenuhnya dipimpin oleh 2016 32 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id desainer grafis. Berbeda dengan biro iklan, perusahaan-perusahaan ini mengkhususkan diri pada desain-desain non-iklan, beberapa di antaranya adalah Vision (Karnadi Mardio), Grapik Grapos Indonesia (Wagiono Sunarto, Djodjo Gozali, S Prinka dan Priyanto Sunarto), Citra Indonesia (Tjahjono Abdi dan Hanny Kardinata) dan GUA Graphic (Gauri Nasution). Contoh Desain Grafis Indonesia : Di Bandung sebelumnya sudah ada design center Decenta yang didirikan pada tahun 1973, antara lain oleh AD Pirous, T Sutanto, Priyanto Sunarto, yang walau lebih mengandalkan pada disiplin seni grafis juga menangani beragam produk desain grafis, mulai sampul buku, kartu ucapan, logo, kalender, pameran dan elemen estetis gedung. Pada tahun 1977, Gert Dumbar, seorang desainer grafis Belanda memperkenalkan istilah semiotika dan komunikasi visual di FSRD ITB. Menurutnya, desain grafis tidak hanya menangani desain untuk percetakan tetapi juga moving image,display dan pameran. 2016 33 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Gert Dumbar Sejak tahun 1979, istilah Desain Komunikasi Visual mulai dipakai ‘menggantikan’ istilah Desain Grafis. Periode awal 1980 mencatat perkembangan jumlah perusahaan desain grafis yang cukup signifikan di Jakarta, antara lain: Gugus Grafis (FX Harsono, Gendut Riyanto), Polygon (Ade Rastiardi, Agoes Joesoef), Adwitya Alembana (Iwan Ramelan, Djodjo Gozali), dan di Bandung: Zee Studio (Iman Sujudi, Donny Rachmansjah), MD Grafik (Markoes Djajadiningrat), Studio “OK!” (Indarsjah Tirtawidjaja dkk), dll. Gauri Nasution Indarsjah Tirtawidjaja Iwan Ramelan Karnadi Mardio T Sutanto Pada masa ini, studio mana pun ‘dituntut’ bisa mengerjakan pekerjaan apa pun, klien datang dengan pekerjaan mulai dari desain logo sampai kepada ilustrasi sampul kaset. Studio grafis tidak punya pilihan lain supaya bertahan hidup. Ilustrasi menggunakan teknik air brush, dengan gaya hyper-realism dan Pop Art menjadi trend waktu itu, sejalan dengan perkembangan ilustrasi di dunia maju (majalah “Tempo” dan “Zaman” adalah dua penerbitan yang mengakomodasi teknik ini untuk sampulnya). Air brush gun, pensil, kuas, cutter, Cow Gum, Spraymount dan huruf 2016 34 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id gosok Letraset/Mecanorma adalah alat-alat yang lazim bertengger di meja kerja desainer waktu itu. Salah satu desainer yang mempopulerkan aliran Pop Art dengan teknik air brush adalah Tony Tantra, menggunakan media kaos yang dijualnya di Bakungsari, Kuta, pada akhir 80-an, dengan label “Tony Illustration”. Bersama Harris Purnama dan Gendut Riyanto mengisi rubrik Pop Art di majalah ‘Aktuil’ dengan editor tamu Jim Supangkat. Karya Tony Tantra Saat ini di Indonesia desain grafis sangatlah diminati. Alasan mengapa desain grafis sangat berkembang dan diminati di Indonesia saat ini dikarenakan desain grafis sangat efektif untuk memberikan sarana-sarana yang mampu mengapresiasikan suatu kegiatan atau suatu acara, dapat memberikan contoh atau iklan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik, mampu menghasilkan suatu rancangan produk dengan lebih maksimal, dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang memberikan data yang lebih jelas, dan mampu menjadikan hiburan dan mengeksplorasi keahlian di bidang desain. Desain grafis tidak hanya menghasilkan gambar, lukisan, atau bahkan tulisan semata, namun desain grafis mampu memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perfilman, periklanan, packaging, dan lain-lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa desain grafis di Indonesia berkembang dengan pesat dan mempunyai pengaruh besar dalam bidang perniagaan, pembelajaran, dan hiburan. 2016 35 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id D.Desain Interior Desain interior adalah realitas ruang binaan (built environment) yang mampu menumbuhkan suasana dialogis yang baik antar manusia sebagai pengguna ruang (end user) dengan ruang itu sendiri. Secara fisik ruang interior adalah konfigurasi dari elemen-elemen pembentuknya yang dapat memudahkan aktivitas yang terjadi, sehingga berlangsung efektif dan produktif. Elemen-elemen pembentuk ruang interior adalah benda-benda mati, namun dalam konfigurasinya sebagai akibat tindakan kreatif desainer interiornya ia harus tampak “hidup”, sehingga terjadi “dialog” antara pengguna (manusia) dengan ruang yang seolah-olah hidup. Perancang/Desainer Interior, harus memiliki kemampuan untuk meniupkan “kehidupan” pada ruang itu. Desain Interior saat ini telah berkembang begitu cepat dan tidak lagi dianggap sebagai karya monumental dari seorang arsitek tetapi telah berubah fungsi menjadi komoditi yang dibutuhkan oleh tiap orang dan dijadikan sebagai simbol status. Interior adalah bagian dalam dari sebuah bangunan sebagai hasil karya seorang arsitek atau desainer interior. Dalam pertumbuhannya desain interior telah berkembang pesat dan berhasil menembus batas-batas negara dan zamannya. Dengan memanfaatkan hasil-hasil penemuan teknologi, taraf kehidupan sosial ekonomi sampai pada pengaruh politik telah berhasil mengubah fungsi interior menjadi komoditi yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perkembangannya ditentukan oleh permintaan dan trend yang berlaku di pasaran. Kapan saja, dimana saja bisa diciptakan suasanan Jepang, suasana Abad Pertengahan, suasana Tradisional Modern, Klasik, Antik dan seterusnya, tergantung dari apa maunya klien atau tergantung dari kejelian sang desainer dalam menciptakan trend yang akan diorbitkan atau yang sedang in. Jaman terus berubah, maka desain interior pun mengalami perkembangan baik di luar negeri mau pun di Indonesia. Hal yang penting bahwa kita tidak bisa menghentikan perubahan-perubahan tersebut dengan memaksakan kehendak sendiri, misalnya interior harus mempergunakan batik atau ukiran agar disebut orang Indonesia. Setiap perubahan akan diikuti kecenderungan mencari keseimbangan, sehingga lahirlah wujud-wujud baru dan hal ini berlaku dalam segala segi kehidupan manusia dengan budayanya. Perbuatan atau tingkah laku manusia akan mengubah lingkungannya dan sebaliknya lingkungan juga mempengaruhi sifat dan pola hidup manusia. Keadaan demikian akan terjadi secara berulang dan setiap kali akan 2016 36 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengubah nilai-nilai yang sudah mapan. Sukar untuk menentukan batas waktu dan kadar perubahan secara pasti, karena fenomena itu berlangsung melalui pergeseran dalam kurun waktu. Maka keterbukaan wawasan antara klien dan sang desainer akan kondisi ini hendaknya dapat mensinergikan gagasan pola desain interior apa yang akan diwujudkan. Adanya pengaruh dari budaya teknologi yang meluas disertai adanya globalisasi menjadikan batas-batasnya hilang dan kabur. Pengaruh disain dari Etiene Agner, Louis Vitton, St Laurentz, Charles Yourdan, Paloma Picasso mendominasi gaya kehidupan di segala bidang. Bentuk-bentuk kubisme dari Pablo Picasso atau warna kuning bunga dari Van Gogh atau gaya mobil dari Miserrati dan Ferari juga hadir dalam disain interior. Mengapa budaya teknologi dengan cepat bisa berkembang dan mempunyai corak tertentu disebabkan adanya berbagai dukungan dari unsur-unsur kebudayaan yang sifatnya universal yaitu sistem sosial yang mengatur peri kehidupan manusia serta bahan-bahan yang terdapat di lingkungan alam serta fisik manusia. Pada konsep perancangan desain interior masa kini di tengah hiruk pikuknya berbagai macam pengaruh masih terdapat unsur-unsur yang bisa dibanggakan yaitu adanya prinsip nilai-nilai kemanusiaan (humanistik), lingkungan (environment) dan penyelamatan sumber daya yang ditransformasikan ke komputer, diprogramkan melalui sistem-sistem yang bisa berlaku umum. Bagian perbagian dirancang dalam modul-modul yang telah distandardisasikan. Konstruksi, proses pembuatan dan pemilihan bahan sangat akurat. Karya desainer interior Indonesia tidak kalah dengan mereka yang berasal dari Amerika Serikat atau luar negeri. Kualitas desain interior yang dibuat anak-anak bangsa sangat potensial bersaing di pentas internasional. “Dapat dilihat pada desain rumah-rumah dan kantor-kantor di Indonesia yang kreatif dan inovatif. Mereka hebat, sangat bisa bersaing,!" kata mantan Presiden Jusuf usai membuka kongres Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2013. Jusuf Kalla yang juga pengusaha nasional menilai, para desainer interior Indonesia dapat meningkatkan kemampuan karena didukung perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat. Sekretaris Jenderal HDII Rini Renville menyatakan perkembangan dunia desain interior di Indonesia sangat menggembirakan. Salah satu indikatornya, dengan semakin 2016 37 banyak para desainer interior yang bergabung ke HDII..HDII SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mencatat, sekarang ada sekitar 1.100 desainer interior yang memilki kualitas sangat bagus, berprestasi dan berkarier di luar negeri. Rina mengatakan, desainer interior hadir untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin menata bangunan atau tempat tinggal mereka. Pemerintah sudah lebih memperhatikan dunia desain interior di Indonesia. Antara lain seperti yang dilakukan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian, yakni dengan menggandeng para desainer interior Indonesia, untuk melahirkan produk mebel mengusung konsep konten lokal. E.Desain Busana /Mode 1. Definisi Definisi busana/mode (fashion) adalah setiap mode pakaian atau perhiasan yang populer selama waktu tertentu atau pada tempat tertentu. Istilah busana yang dihubungkan dengan fashion sering digunakan dalam arti positif, keindahan dan gaya atau style yang menghindari sinonim glamour terus mengalamai perubahan dari satu periode ke periode berikutnya, dari generasi ke generasi selanjutnya. Fashion sebagai refleksi dari status sosial dan ekonomi, menjelaskan popularitas gaya busana sepanjang sejarah kostum. Fashion atau mode senantiasa menjadi industri yang menguntungkan di dunia internasional sebagai akibat dari perkembangan dan munculnya rumah-rumah mode terkenal di dunia dan majalah fashion. Trend/musim fashion sebagian besar didorong oleh perancang busana yang membuat dan menghasilkan artikel pakaian. Istilah bisnis fashion akan digunakan dalam arti bisnis yang berhubungan dengan pakaian modis atau pakaian sebagai industri kreatif yang diciptakan dan diproduksi oleh desainer/perancang busana. Tidak ada yang menyangkal bahwa karya desainer busana memiliki kontribusi besar untuk industri garmen. Maka para pengusaha garmen yang terus membutuhkan keahlian para desainer, selayaknya selalu membina harmoni dengan para desainernya agar optimalisasi hasil desain selalu up to date dan tidak ketinggalan dengan trend fashion dunia. 2.Titik Awal Perkembangan Fashion Indonesia Secara historis, sejak 700-1000 SM, tekstil dan kain telah didokumentasikan sebagai salah satu produk penting yang dipertukarkan atau diperdagangkan antara 2016 38 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bangsa-bangsa dan kerajaan di Asia Tenggara. Sebagai contoh, Kerajaan Sriwijaya (Palembang) memperdagangkan sumber daya alamnya untuk ditukar dengan sutra dan gerabah dari Cina, sedangkan dengan India mereka menukarkannya untuk kapas. Berbicara mengenai Perkembangan trend desain busana (fashion) di Indonesia, telah berkembang dengan baik dalam sejarah. Tidak terlepas dari namanama desainer/perancang busana, dan peristiwa yang terjadi pada masa perkembangan dunia fashion Indonesia. Perkembangan trend fashion di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia terutama Busana Korea belakangan ini. Sejak munculnya Non Kawilarang dan Peter Sie pada 1960 desainer kondang dan berbakat, dunia mode Indonesia telah menunjukkan potensi yang luar biasa. Dalam perkembangan awalnya Fashion Indonesia cenderung meniru gaya barat baik dalam bahan yang digunakan maupun desain. Trend yang lumrah terjadi, orang tua di Indonesia umumnya lebih nyaman dengan kostum tradisional seperti kebaya, terutama untuk menghadiri acara khusus. Berbeda dengan usia muda yang lebih sering tampil dengan mode gaya barat atau gaya busana Korea. Dengan demikian busana tradisional secara harmonis berkembang sama baiknya dengan desain gaya barat hingga saat ini. Tahun 1970 merupakan awal kemunculan dari Iwan Tirta, Harry Dharsono, Prajudi, Poppy Dharsono dan Ramli yang telah memberikan kontribusi dalam Dunia Fashion Indonesia di pentas internasional. Melalui penciptaan desain dan parade fashion di dalam maupun di luar negeri. Dalam dekade tersebut, dunia fashion Indonesia mencatat kemajuan yang cukup besar. Ditambah upaya dan kerja keras dari para desainer muda didukung oleh terbitnya majalah “Femina”, majalah wanita 2016 39 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang mulai terbit pada 1972. Menurut catatan situsnya, femina menunjukkan perhatian besar kepada dunia mode sejak edisi keduanya (bulan Oktober) melalui sebuah reportase tren mode yang ditulis oleh Irma Hadisurya. Selain menghadirkan berita mode dari pusat mode seperti Pierre Cardin, majalah ini banyak memberikan spektrum yang lebih luas untuk fashion nasional di era ini. Tokoh penting Pia Alisjahbana merupakan wanita yang berpengaruh dalam mengelola majalah tersebut dan memprakarsai Lomba Fashion Desainer pertama Tahunan pada 1979. Acara ini menjadi peristiwa penting yang berhasil mencetak banyak desainer muda berbakat seperti Samuel Wattimena, Chossy Latu, Carmanita, Edward Hutabarat, dan Stephanus Hamy. Menambah daftar desainer yang ada seperti Arthur Harland, Susan Budiarjo, Thomas Sigar, Dandy Burhan, Adrianto Halim, Corrie Kastubi, Ghea Panggabean, Biyan, Raizal Rais dan Itang Yunaz, Widhi Budimulia, Naniek Rahmat, Taruna Kusmayadi, Tuty Cholid, Anne Rufaidah, Denny Wirawan, Ferry Sunarto, Sally Koeswanto, Priyo Oktaviano dan Billy Tjong. Nama mereka telah memperkaya sejarah industri fashion Indonesia. Pada masa itu, peluang besar bagi perancang busana untuk mengembangkan desainnya disupport oleh Pemerintah Indonesia. Departemen Perdagangan mengadakan pameran internasional, pameran perdagangan, serta misi budaya, terutama di negara mode terkemuka seperti Amerika Serikat, Eropa dan Australia. 3.Mode Tradisional dan Perkembangan Busana Indonesia Modern Pada 1990-an ketika isu globalisasi dan perkembangan teknologi media modern seperti internet, mempermudah para desainer untuk mengakses berita mengenai perkembangan dunia fashion dan trend telah banyak membantu para desainer dalam menciptakan variasi fashion terutama dalam mengadopsi gaya barat yang ‘glamor’. Misalnya Sebastian Gunawan, yang memperkenalkan gaun pesta dengan manik-manik dan kristal cantik, menjadi terkenal dan membawa inspirasi positif untuk desainer lain seperti Biyan, Arantxa Adi, Adjie Notonegoro dan Eddy Betty. Sampai sekarang, manik-manik dan kristal sebagai aksesoris fashion masih digemari di Indonesia. Pada tahun 2000-an nama-nama baru semakin memperkaya daftar panjang desainer berbakat Indonesia yang memiliki karakteristik tersendiri dan gaya 2016 40 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id independen seperti Adrian Gan, Obin, Kiata Kwanda, Sally Koeswanto, Tri Handoko dan Irsan. Sementara yang lain membuat desain gaya barat, Edward Hutabarat dan Anne Avantie mendedikasikan kreasi mereka dengan mendesign kostum tradisional “Blus Kebaya” dengan sentuhan modern. Maka imej busana tradisional Indonesia terlahir kembali dan semakin dicintai oleh kalangan muda sehingga mereka lebih menghargai seni tradisional. Menurut Denys Lombard penulis buku tentang “Nusa Jawa: Silang Budaya” (1996) kebaya berasal dari bahasa Arab ”kaba” yang memiliki arti ‘pakaian’ dan diperkenalkan secara langsung melalui bahasa portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Kata kebaya ini memiliki arti salah satunya sebagai jenis pakaian seperti atasan/ blouse pertama yang dipakai wanita Indonesia pada abad ke 15 atau 16 masehi. Argumen ini dapat diterima oleh beberapa analogi penelusuran linguistik yang hingga saat ini kita semua mengenal ”abaya” yang diartikan sendiri sebagai tunik panjang khas Arab. Sementara sebagian orang mempercayai bahwa kebaya merupakan kaitan dari pakaian unik perempuan pada masa dinasti Ming di China, yang membawa pengaruh setelah imigrasi besar-besaran melampaui semenanjung Asia Selatan dan Tenggara abad ke 13 hingga 16 Masehi. Terlepas dari asal-usulnya Arab, Portugis bahkan China penyebaran mode kebaya ini berasal dari arah utara kepulauan Nusantara. Hal ini berkaitan erat dengan negara- negara yang dilewati oleh penyebaran bangsa Arab, Portugis dan China. Desain awal kebaya mereka bisa jadi terus berkembang dan memiliki versi yang berbeda dari masa ke masa. Fakta sejarah membuktikan, bahwa pulau Jawa menjadi salah satu tujuan penyebaran paling selatan. Karena tidak ditemukan jejaknya lagi di kepulauan Pasifik Barat atau Semenanjung Utara Australia. Pertengahan abad ke-18 terdapat dua jenis kebaya yang ternyata telah banyak dipakai oleh masyarakat yakni kebaya Encim. Kebaya ini ternyata menjadi salah satu kebaya yang dikenakan oleh perempuan China keturunan di Indonesia, dan kebaya Putu Baru, busana yang bergaya tunik pendek berwarna-warni dengan motif yang cantik. Selanjutnya pada abad ke 19, kebaya ini dikenakan oleh semua kelas sosial setiap hari, yakni baik perempuan Jawa maupun wanita peranakan belanda. Bahkan 2016 41 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebaya sendiri sempat menjadi busana yang wajib dikenakan oleh perempuan Belanda yang hijrah ke Indonesia. Tahun 1950-an banyak ditandai gaya berbusana klasik namun tampil elegan, yang populer dengan sebutan gaya “New Look” yang diadaptasi dari trend fashion dunia. Pada jaman dulu, model busana ini seringkali dianggap sebagai model rancangan Christian Dior, yang pada tahun 1947 memperkenalkan corolle line, namun kemudian lebih dikenal sebagai The New Look. Meski kini banyak perancang lain seperti Balenciaga, Balmain, dan Faith yang juga turut mengadaptasi bentuk ini sebelumnya pada tahun 1939. Sayangnya, usaha mereka ini terhambat akibat meletusnya Perang Dunia II. Alhasil, dua tahun setelah perang, Diorlah yang berhasil menciptakan ‘sensasi international’ dengan rancangan gaya New Look ini. Desain busana pada kebaya New Look ini merupakan kebalikan dari sikap ekonomis. Sehingga pasalnya untuk satu busana kebaya New Look seperti ini saja membutuhkan bahan kira- kira sepanjang lebih dari 23 meter. Gaya New Look ini menitikberatkan pada bentuk tubuh wanita yang dibesarbesarkan pada bagian pinggang hingga kebawah yang dibantu dengan pakaian dalam yang bertulang dan berbahan yang telah dikakukan secara otomatis model rok New Look yang seakan mengembang besar. 2016 42 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada mulanya kemunculan gaya New Look ini menimbulkan kontroversi yang cukup drastis di seluruh dunia barat. Meski banyak wanita pada zaman itu mengadopsi gaya New Look ini, di lain pihak banyak yang menolak gaya ini karena dianggap sebagai salah satu busana yang boros dan artifisial. The house of Dior yang didatangi beberapa wanita yang protes saat itu justru menjadi keberuntungan, karena akibat media berita kontroversi tersebut, publisitas gaya New Look ini menjadi semakin populer dan melambung dalam semalam saja. Selanjutnya gaya New Look terus berlanjut bahkan dalam beragam variasi bentuk hingga pertengahan tahun 1950an. Tahun 1960-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Gaya pada tahun ini cukup elegan dan chick. Gaya ‘Jackie O’ yang kini juga menyebar ke seluruh Indonesia yang dimeriahkan dengan gaya serba mini. Menjelang akhir tahun 1960an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani, yang kini kemudian di Indonesia lebih dikenal dengan istilah A Go-go Look. Lanjut di tahun 1970-an mode di Indonesia semakin berwarna dengan kehadiran perancang baru dengan nuansa warna yang terlihat semakin kuat dan menarik. Diidentikkan dengan gaya Hippies serta gaya Disco. Gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja yang pas body dengan kerah super lebar dll. Siluet yang berguna untuk berbusana wanita sendiri masih mengolah gaya mini serta potongan longgar. 2016 43 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menyambung di tahun 1980-an merupakan salah satu era powerful women, di mana hal ini sesuai dengan era tersebut, ditandai dengan kemunculan busana dengan siluet serba besar. Seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan lebih cenderung longgar. Permainan detail dan aksen berukuran besar seperti kancing-kancing dipadukan dengan warna kontras. Perancang di Indonesia saat itu pun dipengaruhi dengan gaya ini yang cenderung berukuran besar. Tahun 1990-an hingga sekarang adalah masa di mana gaya individual yang terlihat semakin berani. Tidak mengherankan apabila para perancang busana berbakat yang jumlahnya semakin banyak dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing- masing. yang bergaya busana berbentuk serba dengan susunan vintage, bergaya maskulin, bergaya cantik, terkesan mewah elegan hingga yang bergaya unik. 2016 44 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id hadir Ada tumpuk dan Dunia mode nasional mulai mengadaptasi kegiatan mode Eropa. Salah satunya adalah koreografi dalam peragaan busana, Sejak diperkenalkan Norbert Schmitt pada tahum 1969 di Eropa, koreografi untuk peragaan busana mendarat di Jakarta pada tahun 1974. Perintis nasionalnya adalah Rudy Wowor yang merupakan murid Schmitt. Pada saat itu, istilah show director dalam peragaan busana belum dikenal sehingga beliau tak saja mengatur langkah dan ekspressi sang model. Tapi juga menata pencahayaan, dekorasi dan musik pengiring. Profesi koreografer ini lalu diikuti Doddy Haykel, Denny Malik dan Guruh Sukarnoputera. Sementara itu, keterbatasan kesempatan bersekolah mode atau rancang busana ditanah air tak mematahkan semangat mereka yang ingin menjadi desainer. Sebagian melanglang buana keluar negeri. seperti Harry Dharsono, Poppy Dharsono, Iwan Tirta, dll. Pada tahun 1990an ditandai dengan isu globalisasi dari internet, itu artinya banyak kemudahan untuk mengakses informasi seputar dunia fashion, mode dari luar negeri yang menyebabkan kegandrungan akan budaya barat yang serba glamour. Glamoritas ini terasa pada karya desainer-desainer yang naik daun di tahun 1990-an, seperti Sebastian Gunawan. Setelah menggelar koleksinya yang kini terdiri dari ballgown dan aneka payet, manik dan kristal, demam kemewahan bak ala selebritas Hollywood kian mewabah. Kemewahan ini juga terasa melalui gaun-gaun Biyan, Arntxa Adi, Adjie Notonegoro dan Etty Betty. Hingga pada pada akhir tahun 1990 an, persaingan untuk mendapatkan tempat di hati para pecinta mode semakin ketat diikuti, semakin banyaknya nama-nama baru, apalagi dengan kehadiran sekolah mode Franchisee seperti Esmod dan Lasalle. Selanjutnya di tahun 2000-an, mode Indonesia semakin kaya akan ide dan inspirasi. Setiap desainer memiliki ciri tersendiri. Adrian Gan, Obin, Kiata Kwanda, Sally Koeswanto, Tri Handoko dan Irsan selalu memukau dengan busana- busana mereka yang berkolaborasi kental dengan seni. Ada juga yang sukses mensosialisasikan busana tradisional sebagai busana modern seperti Edward Hutabarat dan Anne Aventie. 2016 45 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa yang meraih penghargaan melalui event seperti salah satunya Indonesian Mercedes Benz Fashion Award dan Jarper’s Bazaar Fashion Concerto. Ada pula yang ditampilkan melalui film seperti busana Tri Handoko, Sebastian Gunawan dan Didi Budiarjo yang dikenalkan Aida Nurmala dalam film Arisan. Namun, adapula yang kini lebih sukses di luar negeri seperti Farah Angsana di Paris atau Mardiana Ika dan Ai Charisma di Hongkong. Tahun 2010- hingga saat ini demam K-Pop kian melanda Indonesia yang turut mempengaruhi perkembangan fashion di tanah air. Telah banyak kita temui segerombolan anak muda remaja di Indonesia sekarang mengikuti trend fashion Korea. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya boyband dan girlband Korea yang begitu popular. Bahkan hingga sekarang begitu banyak bermunculan boyband dan girlband yang meniru gaya maupun fashion mereka. Beberapa tahun belakangan pasar fashion sempat di kuasai oleh kehadiran brand luar negeri. Sementara konsumen di Indonesia, sering mengganggap brand luar lebih baik dari segi kualitas maupun dari segi desainnya. Dalam sejarah perkembangannya, brand lokal telah ada sejak 1950, ialah awal dekade fashion Indonesia dengan kemunculan seorang desainer bernama Peter Sie. Pada tahuntahun pertama Peter Sie menancapkan kiprahnya dalam fashion nasional ia mengaku bahwa profesi desainer belum diterima masyarakat termasuk keluarganya. Ia sempat dikucilkan keluarga, Ia juga tak menganggap dirinya lebih sukses secara finansial dibanding desainer-desainer masa kini. Dalam buku Inspirasi Mode Indonesia terbitan Yayasan Buku Bangsa dan Gramedia, ia mengungkapkan dirinya 2016 46 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id lebih senang disebut pelopor dunia mode. Kini ia disebut-sebut sebagai pelopor profesi perancang busana di Indonesia. Awalnya Peter berkonsentrasi membuat busana pria. Busana bergaris A line ala New Look dari Dior lah yang mempengaruhinya untuk beralih ke busana wanita. Pria yang belajar di Vakschool voor Kleermakers-Encoupeurs Den Haag Belanda selama 6 tahun sejak 1947 ini tidak menyerap semua trend busana yang datang dari Eropa. Saat trend gaya ‘mod’ yang dipelopori oleh Mary Quant dan Ossie Clark mendunia. Peter merasa rok mini kurang pantas untuk kebanyakan wanita Indonesia. Begitu juga saat trend ‘hippies’ berkembang, trend tersebut tidak pernah menarik hatinya karena keadaan ekonomi Indonesia saat itu memprihatinkan. Kehadiran desainer seperti Peter Sie, mengundang desainer lain seperti Non Kawilarang dan Elsie Sunarya. Pada 1960-an gaya ‘hipster’, ‘mod’, bahkan ‘A Go go’ yang ramai motif dan warna hanya di konsumsi ibu-ibu kalangan atas di Jakarta saja. Di balik itu semua, keterbatasan kesempatan bersekolah fashion atau rancang busana di tanah air tidak mematahkan semangat mereka yang ingin menjadi desainer. Harry Dharsono, Poppy Dharsono dan Iwan Tirta mengemban ilmu fashion di luar negeri. Iwan Tirta mempunyai peran yang besar dalam menciptakan karakter mode tanah air yang unik dan kaya tanpa mengabaikan trend mode Eropa, yang mempunyai pengaruh besar pada industri mode di Indonesia. Kepada pengamat mode Muara Bagdja dalam buku Inspirasi Mode Indonesia, Ia menekankan pentingnya memberi unsur barat (technical skill) dan timur (budaya) dalam pakaian. Pernyataan Iwan Tirta beralasan, karena melalui batik yang diolahnya menjadi lebih modern, ia diakui oleh desainer Amerika dan Eropa. Harry Dharsono memperkenalkan High Fashion atau Couture pertama kali di Indonesia pada tahun 1974. Tidak hanya itu, Harry juga berkontribusi dalam mengembangkan industri tekstil Indonesia yang tadinya hanya memproduksi polyester sampai akhirnya rumah mode bergengsi seperti Carven, Louis Ferraund, Azzaro de Ville dan Lanvin membeli desain tekstil darinya. Harry Dharsono juga mendirikan Batik Keris sebagai rasa cintanya pada Indonesia. Nama-nama seperti Samuel Wattimena, Ghea panggabean, Edward Hutabarat, Anne Avantie, Susan 2016 47 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Budiharjo dan Carmanita juga mempunyai kontribusi dalam pengolahan kain tradisional untuk pakaian modern di era 1980-an. Tahun 1990-an ditandai dengan isu globalisasi dan internet. Artinya kemudahan masyarakat untuk mengakses informasi fashion dari luar negeri menyebabkan kegandrungan budaya barat yang glamour. Glamouritas ini terasa pada karya desainer-desainer seperti Sebastian Gunawan, Biyan, Arantxa Adi, Adjie Notonegoro, dan Eddy Betty yang memiliki karakter kemewahan dengan payet, manik dan Kristal pada koleksinya. Munculnya sekolah fashion franchise seperti Esmod dan Lasalle, juga sekolah mode Susan Budiharjo turut berkontribusi dalam menghasilkan desainerdesainer berkualitas Indonesia. Selain itu Poppy Dharsono dibantu Harry Dharsono dan Iwan Tirta membentuk Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) pada tahun 1993. Desainer Tex Saverio telah berhasil membawa nama Indonesia dan mendapat pengakuan di mata internasional dengan rancangannya yang dipakai oleh seorang bintang di Amerika Serikat yaitu Lady Gaga pada pemotretan majalah Bazaar US. 4. Perkembangan Brand Lokal Meningkatnya kelas konsumen baru yaitu kelas konsumen menengah, menghabiskan sebagian uangnya untuk membeli pakaian dan alas kaki sebesar 3.6% dari total pengeluarannya. Maraknya brand luar yang ready to wear, stylish juga terjangkau konsumen membuat brand luar sempat sangat diminati dan merajai pasar fashion di Indonesia. Dapat dievaluasi dari betapa survive distro atau clothing yang memiliki desain yang kasual dan market yang berbeda dengan mempertimbangkan mass production. Namun hal ini segera dapat diimbangi dengan mulai masuknya sekolah fashion seperti Esmod, Lasalle, Bunka Fashion School, desainer Susan Budiharjo dan Harry Dharsono menghasilkan desainer-desainer muda Indonesia yang memiliki bakat dalam fashion ready to wear dan high street. Desainer-desainer ini mempunyai keunikan dan ciri khas sendiri di tiap desainnya karena memiliki dasar ilmu yang baik. Banyak desainer muda yang memilki brand sendiri yang belum terpublikasi dengan baik dan belum dikenal masyarakat umum. Pada hal mereka sebagai desainer lokal berbakat punya potensi besar dalam mendesain karena memiliki 2016 48 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keberagaman budaya dan didukung oleh bahan berkualitas yang berasal dari negeri sendiri. Menjamurnya brand lokal saat ini tidak bisa di lepaskan oleh kehadiran Brightspot Market, yaitu wadah bagi desainer lokal untuk memamerkan rancangannya dalam bentuk event dan pameran. Brightspot Market didirikan pada tahun 2009 dengan tujuan menawarkan pengalaman ritel yang baru dengan memfokuskan desainer lokal yang ready to wear. Brightspot Market berhasil menaikkan nama desainer lokal dan brand lokal ke masyarakat negeri sendiri. Setelah beberapa kali menyelenggarakan event, brand lokal di Jakarta khususnya, menjadi pusat perhatian dalam pergerakan fashion. Bahkan kini, menjadi kiblat fashion untuk para anak-anak muda di Jakarta. Naiknya nama brand lokal juga disebabkan karena pada umumnya brand lokal sangat mementingkan kualitas dan kepuasan pelanggan. Jika ada produk yang kurang memuaskan, mereka cepat mengambil langkah untuk memperbaikinya. Banyak dari mereka juga mendengarkan apa yang diinginkan konsumen sehingga inovasi produk mereka terus berjalan. Faktor-faktor ini juga yang menyebabkan brand lokal sekarang dapat berkompetensi dengan brand luar negeri. Perkembangan brand lokal saat ini juga didukung oleh slogan ‘100% Cinta Indonesia’ dan ‘Cintailah produk-produk Indonesia’ yang gencar disosialisasikan di media massa dengan harapan agar kita sebagai bangsa Indonesia lebih cinta terhadap brand lokal atau produk lokal. Ini merupakan gerakan dari bentuk apresiasi bangsa dalam upaya mendorong perkembangan dunia fashion dan membuatnya dapat berbicara di publik dunia. Kampanye tersebut ternyata mendapat respon positif terhadap perubahan antusiasme masyarakat dalam membeli suatu barang. Terutama terjadi peningkatan drastis terhadap brand lokal, Khususnya di fashion sampai 85%. Gerakan Cinta Indonesia 100% ini juga di dukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta para pecinta brand lokal seperti Nadine Chandrawinata, Dian Sastriwardoyo, Anne Avantie, Adjie Notonegoro, Kanaya Tabitha dan Poppy Dharsono yang terjun langsung dalam kampanye ini demi membuat brand lokal digemari oleh masyarakat kita sendiri. 5. Perkembangan Fashion Anak di Indonesia 2016 49 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perkembangan fashion anak untuk kalangan menengah atas di Indonesia, khususnya di Jakarta sudah mulai bergerak. Dewasa ini, pakaian anak-anak tidak hanya sebatas terjangkau dan nyaman, tapi juga yang sesuai dengan pribadi anak dengan warna dan model yang unik menarik sampai pada trend yang sedang berkembang. Seiring dengan cepatnya perkembangan fashion, pakaian anak-anak pun turut menyesuaikan dengan perkembangan trend. Perkembangan fashion dewasa bergantung pada trend fashion yang secara cepat dan berkala berganti, sedangkan perkembangan fashion anak tidak memiliki trend sendiri. Tidak heran jika ada pakaian anak yang memiliki potongan dewasa atau anak kecil yang memakai Sepatu tumit tinggi. Sudah banyak para orangtua yang menyadari bahwa pakaian anak-anak tidak lagi sekadar pakaian. Ini dibuktikan dengan event ‘Kids Fashion Festival 2011’ yang di selenggarakan oleh Femina Group bekerjasama dengan majalah Ayah Bunda dan Parenting. Dalam acara ini beberapa brand memamerkan koleksinya, walaupun sebagian besar brand luar negeri masih menguasai event ini. Animo masyarakat mengenai event ini pun tinggi, terbukti dari tiket yang terjual habis. Perkembangan fashion anak di Indonesia sebenarnya sebagian masih dikuasai oleh brand luar. Di negeri sendiri walaupun sudah ada yang membuat, tapi lingkupnya masih terbatas. Brand seperti Alleira sudah memulai kiprahnya di dunia children fashion dalam kemasan pakaian batik. Tapi untuk pakaian sehari-hari, brand lokal kelas menengah atas masih belum banyak. Seringkali orang tua membeli pakaian anak dari toko brand luar negeri. Ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran desainer untuk mengembangkan pakaian anak-anak. Denny Wirawan, seorang perancang busana mengatakan bahwa pakaian anak-anak sekarang harus beragam. Gaya hidup modern memberi pengaruh dalam rancangan modelnya, sehingga perancang juga harus paham dengan karakter yang sesuai dengan pasarnya. Seiring dengan perkembangan brand lokal, perkembangan fashion untuk anak pun sudah mulai meningkat. Walaupun dilihat dari segi desain, masih belum berani keluar dari ‘zona kenyamanan’. Sehingga produk yang keluar masih dalam ranah kaos yang bergambar tokoh lucu dan belum berani untuk mengolah konsep lebih dalam atau mengambil potongan-potongan lain dalam mendesain pakaian. Pertimbangan psikologi dan tingkah laku anak tentu ada dalam pembuatan pakaian 2016 50 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id anak. Faktor kenyamanan, warna, pola potongan dan lain-lain seharusnya dipikirkan lebih matang dalam membuat pakaian anak. Di Indonesia sendiri perkembangan children fashion dalam lingkup brand lokal masih lambat pergerakannya, jika dinilai dari inovasi dan keberanian desain. Padahal dilihat dari pasar yang ada, kebutuhan pakaian anak juga hampir sama besarnya dengan kebutuhan pakaian dewasa. Dapat dikatakan lahan ‘bermain’ di pakaian anak-anak masih cukup besar untuk melakukan inovasi-inovasi baru dan desain yang lebih berani. 6. Sejarah Terbentuknya Brand Molds Molds adalah brand yang lahir dari karya seorang fashion designer Larasati Dewanggi, yang terbentuk pada awal tahun 2011. Awal mulanya koleksi Molds dibuat sebagai koleksi tugas akhirnya di Fashion Institute ESMOD. Respon yang sangat baik di terima oleh pemilik brand saat Molds pertama kali di pamerkan. Dari koleksi ini, pemilik brand menerima penghargaan best collection (shoes) dan best creation (innovation in clothes) oleh ESMOD. Karena itu lah, pemilik brand memutuskan untuk meluncurkan produk Molds ke pasaran. Istilah Molds sendiri berasal dari kepanjangan ‘My Own Life Dreaming Sight’ yang berarti imajinasi desainer Molds dalam menuangkan kreasinya untuk anakanak dalam pakaian yang cocok dengan finishing yang baik. Munculnya ide desain pakaian brand Molds adalah berdasarkan pengamatan pemilik brand. Belakangan ini anak-anak umur 3-7 tahun sering berdandan atau memakai baju yang tidak ‘anakanak’. Pengaruh lingkungan serta peran orang tua menjadi faktor dalam pemilihan pakaian anak. Karena itu Molds ada untuk menghadirkan desain yang sesuai dengan anak-anak dan dengan konsep yang terencana. Terinspirasi dari desain Jepang dan inovasi mainan anak-anak yang membutuhkan kreativitas dan imajinasi, Molds menghadirkan desain pakaian yang soft minimalist, kreatif dan berani untuk keluar dari kata-kata innocent anak-anak yang biasa. Dengan desain-desain Molds ini anak kecil diharapkan menjadi terbiasa dengan selera yang bold tanpa tersembunyi sehingga memunculkan karakter dari diri mereka yang sebenarnya. Dengan pemilihan bahan dan kain yang sesuai dengan anak-anak, memungkinkan Molds dapat dipakai kapanpun karena menggunakan bahan yang 2016 51 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id nyaman untuk sehari-hari. Kain katun, katun poli, bulu domba, baby canvas, dan bahan kaos dipilih karena kenyamanannya untuk dipakai sehari-hari oleh siapapun, khususnya anak-anak. Dalam konsep koleksi pertamanya, Molds berusaha untuk membiasakan anak-anak untuk menghadapi angka-angka, yang tentu kita ketahui anak kecil sering kali sulit belajar Matematika. Dengan koleksi Molds, anak-anak dapat belajar Matematika Dasar dengan cara yang lebih menyenangkan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk ke depannya Molds fokus untuk membuat pakaian khusus anak-anak dan dengan konsep edukasi. Identitas yang ada sekarang diambil dari font Doodlepen, yang sudah tersedia dan dapat di unduh secara cuma-cuma dengan mudah. Identitas ini belum menggambarkan karakter juga visi misi Molds dengan baik, karena dibuat dengan matang dan seadanya dan hanya bersifat sementara. Pengaplikasian identitas ini juga tidak konsisten dan tidak memiliki sistem di dalamnya. Pemilihan warna dan font yang membentuk identitas ini tidak berdasarkan prinsip atau filosofi apapun, karena dibuat secara cepat dan seadanya. 7.Edukasi Matematika Pada koleksi Molds Spring/Summer, pendekatan edukasi yang dimunculkan adalah edukasi Matematika. Ini dikarenakan Matematika adalah pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan terus dipakai anak kecil sampai orang dewasa. Tidak sedikit yang fobia Matematika, dan ketidaksukaan pada Matematika tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di beberapa negara maju. Di Indonesia sendiri ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak anak yang tidak menyukai Matematika, salah satunya karena metode pengajarannya yang salah. Sejak lama orang Indonesia umumnya menggunakan metode hafalan, sehingga Matematika harus dihafal bukan dinalar atau dimengerti secara logis. Anak-anak pada dasarnya berkarakter ceria, berjiwa bebas dan suka bermain, sehingga jika Matematika harus selalu dihafal maka menjadi membosankan. Dalam kasus ini, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk membantu anak dalam memahami dan menyukai pelajaran Matematika dengan cara mudah adalah dengan mendekatkan anak pada penerapan Matematika sedini mungkin secara 2016 52 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id nyata, melalui permainan menyenangkan, dan praktis dalam kehidupan nyata seharihari. Koleksi Molds Spring/Summer, menerapkan pendekatan edukasi cinta Matematika dengan busana anak bermotif angka, simbol penjumlahan, pengurangan, bentuk-bentuk dasar geometris dengan warna-warni ceria dan mnyenangkan. F.Desain Arsitektur Asitektur Indonesia memiliki karakter dinamis yang terdiri dari bangunan Klasik-Tradisional, Vernakular dan bangunan Baru-Kontemporer. Arsitektur KlasikTradisional adalah bangunan yang dibangun pada zaman kuno. Arsitektur Vernakular juga bentuk lain dari arsitektur tradisional, terutama bangunan rumah hunian, dengan beberapa penyesuaian membangun oleh beberapa generasi ke generasi. Arsitektur Baru atau Kontemporer lebih banyak menggunakan materi dan teknik konstruksi baru yang menerima pengaruh dari masa kolonial Belanda ke era pasca-kemerdekaan. Pengenalan semen dan bahan-bahan modern lainnya dan pembangunan dengan pertumbuhan yang cepat telah menghasilkan hasil yang beragam. 1. Arsitektur Klasik Indonesia Ciri khas arsitektur klasik Indonesia dapat dilihat pada bangunan candi dengan struktur menaranya. Candi Buddha dan Hindu dibangun dari batu, yang dibangun di atas tanah dengan ciri khas piramida dan dihiasi dengan relief. Secara simbolis bangunan adalah sebagai representasi dari Gunung Mahameru yang legendaris, dalam mitologi Hindu-Buddha diidentifikasi sebagai kediaman para dewa. Candi Buddha Borobudur yang terkenal dari abad ke-9 dan Candi Prambanan bagi umat Hindu di Jawa Tengah juga dipenuhi dengan gagasan makrokosmos yang direpresentasiken dengan sebuah gunung. Di Asia Timur walau pun dipengaruhi oleh budaya India, namun arsitektur Indonesia (nusantara) lebih mengedapankan elemen-elemen masyarakat lokal, dan lebih tepatnya dengan budaya agraris (petani). Budaya Hindu selama 10 abad telah mempengaruhi kebudayaan Indonesia sebelum pengaruh Islam datang. Peninggalan arsitektur klasik (Hindu-Buddha) di Indonesia sangat terbatas untuk beberapa 2016 53 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id puluhan candi kecuali Pulau Bali yang masih banyak karena faktor agama penduduk setempat. 2. Arsitektur Vernakular di Indonesia Arsitektur tradisional dan vernakular di Indonesia berasal dari dua sumber. Pertama dari tradisi Hindu-Besar dibawa ke Indonesia dari India melalui Jawa. Kedua adalah arsitektur pribumi asli. Rumah-rumah vernakular yang kebanyakan ditemukan di daerah pedesaan dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti atap ilalang, bambu, anyaman bambu, kayu kelapa, dan batu. Bangunan adalah penyesuain sepenuhnya selaras dengan lingkungan sekitar. Arsitektur Tradisional Indonesia Rumah-rumah di pedalaman Indonesia masih banyak yang menggunakan bambu. Namun seiring dengan proses modernisasi, bangunan-bangunan bambu ini sedikit demi sedikit diganti dengan bangunan dinding bata. Bangunan vernakular yang tertua di Indonesia saat ini tidak lebih dari sekitar 150 tahun usianya. Namun dari relief di dinding abad ke-9 di candi Borobudur di Jawa Tengah mengungkapkan bahwa ada hubungan erat dengan arsitektur rumah vernakular kontemporer yang ada saat ini. Arsitektur vernakular Indonesia juga mirip dengan yang dapat ditemukan di seluruh pulau-pulau di Asia Tenggara. Karakteristik utamanya adalah dengan digunakannya lantai yang ditinggikan (kecuali di Jawa), atap dengan kemiringan tinggi menyerupai pelana dan penggunaan material kayu dan bahan organik tahan lama lainnya. 2016 54 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3.Pengaruh Islam Dalam Arsitektur Budaya Islam di Indonesia dimulai tahun 1300 Masehi ketika di Sumatra bagian utara berdiri kerajaan Islam Samodra Pasai pada 1292. Dua setengah abad kemudian bersamaan dengan kedatangan orang-orang Eropa, Islam masuk ke pulau Jawa. Hal yang penting di sini bahwa Islam tidak menyebar ke kawasan Indonesia melalui kekuatan politik seperti di India atau Turki, namun lebih melalui penyebaran budaya. Budaya Islam pada arsitektur Indonesia dapat dijumpai di masjid-masjid, istana, dan bangunan makam. Menurunnya kekuatan kerajaan Hindu Majapahit di Jawa menandai bergantinya periode sejarah di Jawa. Kebudayaan Majapahit tersebut meninggalkan kebesarannya dengan sejumlah candi-candi monumental sampai abad XIV. Meskipun era Majapahit secara agama dan budaya tergantikan, tidak berarti bahwa ‘jaman klasik’ di Jawa ini diganti dengan ‘jaman kemunduran/kegelapan’’, karena kerajaan-kerajaan Islam melanjutkan budaya lama Majapahit yang mereka adopsi secara jenius. "New Era" selanjutnya menghasilkan ikon penting seperti masjid-masjid di Demak, Kudus dan Banten pada abad XVI. Juga situs makam Imogiri dan istanaistana Yogyakarta dan Surakarta pada abad XVIII. Fakta sejarah menunjukkan bahwa Islam tidak memperkenalkan bentuk-bentuk fisik baru dan ajaran-ajarannya pun diajarkan lebih dalam cara-cara mistis oleh para sufi. Dengan kata lain melalui sinkretisme, hal inilah yang mempengaruhi ‘gagal’nya Islam sebagai sebuah sistem baru yang tidak menghapuskan warisan Hindu ( lihat Prijotomo, 1988). 2016 55 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Masjid Kudus dengan Gaya Hindu untuk Drum Tower dan Gerbang Penyebaran Islam secara bertahap di kawasan Indonesia dimulai abad XII dan seterusnya dengan memperkenalkan serangkaian penting pengaruh arsitektur. Namun, perubahan dari gaya lama ke gaya baru itu awalnya bersifat ideologis baru kemudian teknologi. Kedatangan Islam tidak pada pengenalan bangunan yang baru, melainkan menyesuaikan bentuk-bentuk arsitektur yang ada, yang ditafsirkan kemudian diciptakan kembali sesuai hukum Islam. Menara Kudus di Jawa Tengah adalah contoh dalam kasus ini. Bangunan ini sangat mirip dengan candi abad XIV di era kerajaan Majapahit. Menara diadaptasi untuk kepentingan baru dengan dibangun masjid setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. Demikian pula arsitektur masjid-masjid di awal perkembangan Islam di Indonesia murni terinspirasi tradisi bangunan lokal di Nusantara. Umumnya dibangun dengan struktur empat kolom utama (Soko Guru) yang mempunyai makna simbolis mendukung atap tengahnya. 4.Gaya Belanda dan Hindia Belanda Pengaruh Barat di mulai jauh sebelum tahun 1509 ketika Marco Polo dari Venesia melintasi Nusantara pada 1292 untuk kegiatan perdagangan. Sejak itu orang-orang Eropa berusaha untuk merebut kendali atas perdagangan rempahrempah yang sangat menguntungkan. Portugis, Spanyol, kemudian Belanda memperkenalkan arsitektur mereka sendiri menggunakan berbagai elemen arsitektur Eropa. Namun kemudian dapat beradaptasi dengan tradisi arsitektur lokal. Proses asimilasi ini bukanlah sekadar satu arah: Belanda kemudian mengadopsi unsurunsur arsitektur pribumi untuk menciptakan bentuk yang unik dikenal sebagai arsitektur kolonial Hindia Belanda. Belanda juga sadar dengan mengadopsi arsitektur dan budaya setempat ke dalam arsitektur tropis baru mereka. Dengan menerapkan bentuk-bentuk tradisional ke dalam cara-cara modern termasuk bahan bangunan dan teknik konstruksi. 2016 56 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bangunan Gereja Blenduk dan Lawang Sewu, Contoh dari Arsitektur Belanda Bangunan kolonial di Indonesia, terutama periode Belanda yang sangat panjang (1602-1945) ini menarik untuk dijelajahi. Bagaimana silang budaya antara barat dan timur dalam bentuk bangunan, dan juga bagaimana Belanda mengembangkan aklimatisasi bangunan di daerah tropis. Menurut Sumalyo (1993), arsitektur kolonial Belanda di Indonesia adalah fenomena budaya unik yang pernah ditemukan di tempat lain maupun di tanah air mereka sendiri. Bangunan-bangunan tesebut adalah hasil dari budaya campuran kolonial dan budaya di Indonesia. Perbedaan konsep Barat dan Indonesia ke dalam arsitektur adalah terletak pada korelasi antara bangunan dan manusianya. Arsitektur Barat adalah suatu totalitas konstruksi, sementara di Timur lebih bersifat subjektif, lebih memilih penampilan luar terutama façade depan. Kondisi alam antara sub-tropis Belanda dan tropis basah Indonesia juga merupakan pertimbangan utama bangunan Belanda di Indonesia. Sebenarnya, Belanda tidak langsung menemukan bentuk yang tepat untuk bangunan mereka di awal perkembangannya di Indonesia. Selama awal kolonisasi Eropa awal abad 18, jenis bangunan empat musim secara langsung dicangkokkan Belanda ke iklim tropis Indonesia. Fasade datar tanpa beranda, jendela besar, atap dengan ventilasi kecil yang biasa terlihat di bagian tertua kota bertembok Belanda, juga digunakan seperti di Batavia lama (Widodo, J. dan YC. Wong 2002). Menurut Sumintardja, (1978) VOC telah memilih Pulau Jawa sebagai pusat kegiatan perdagangan mereka. Bangunan pertama dibangun di Batavia sebagai benteng Batavia. Di dalam benteng dibangun rumah untuk koloni, memiliki bentuk 2016 57 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang sederhana seperti rumah asli di awal tapi belakangan diganti dengan rumah gaya Barat (untuk kepentingan politis). Mereka mengimpor bahan dinding batu bata rumah dan atap genteng sekalian dengan interior furnitur langsung dari Belanda. Rumah-rumah yang menjadi tradisi pertama rumah-rumah tanpa halaman, dengan bentuk memanjang seperti di Belanda sendiri. Rumah-rumah ini ada dua lantai, sempit di façade tapi lebar di dalam. Rumah tipe ini selanjutnya banyak digunakan oleh orang-orang cina setelah orang Belanda beralih dengan rumah-rumah besar dengan halaman luas. Rumahrumah ini disebut sebagai bentuk landhuizen atau rumah tanpa beranda dalam periode awal, setelah mendapat aklimatisasi dengan iklim setempat, rumah-rumah ini dilengkapi dengan beranda depan yang besar seperti di aula pendapa pada bangunan vernakular Jawa. Rumah-rumah yang dibangun pada awalnya dengan dua lantai, setelah mengalami gempa dan untuk tujuan efisiensi dibangun hanya satu lantai saja. Tetapi setelah harga tanah menjadi meningkat, rumah-rumah itu kembali dibangun dengan dua lantai lagi. Penentuan desain arsitektur menjadi lebih formal dan ditingkatkan setelah pembentukan profesi Arsitek pertama di bawah Dinas Pekerjaan Umum (BOW) pada 1814-1930. Sekitar tahun 1920-1930-an, perdebatan tentang masalah identitas Indonesia dan karakter tropis sangat intensif, tidak hanya di kalangan akademis tetapi juga dalam praktek di lapangan. Beberapa arsitek Belanda, seperti Thomas Karsten, Maclaine Pont, Thomas Nix, CP Wolf Schoemaker dan banyak yang lainnya, terlibat dalam wacana sangat produktif baik dalam akademik dan praksis. Bagian yang paling menarik dalam perkembangan Arsitektur modern di Indonesia adalah periode sekitar 1930-an, ketika beberapa arsitek Belanda dan akademisi mengembangkan sebuah wacana baru yang dikenal sebagai "IndischTropisch" yaitu gaya arsitektur dan urbanisme di Indonesia yang dipengaruhi Belanda. Tipologi dari arsitektur kolonial Belanda hampir bangunan besar luar koridor yang memiliki fungsi ganda sebagai ruang perantara dan penyangga dari sinar matahari langsung dan lebih besar atap dengan kemiringan yang lebih tinggi dan kadang-kadang dibangun oleh dua lapis dengan ruang yang digunakan untuk ventilasi panas udara. 2016 58 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Arsitek-arsitek Belanda mempunyai pendekatan yang baik berkaitan dengan alam di mana bangunan ditempatkan. Kesadaran mereka dapat dilihat dari unsur konstruksi orang yang sangat sadar dengan alam. Dalam Sumalyo (1993,): Karsten pada tahun 1936 dilaporkan dalam artikel: "Semarangse kantoorgebouwen" atau Dua Office Building di Semarang Jawa Tengah: 1. Pada semua lantai pertama dan kedua ditempatkan pintu, jendela, dan ventilasi yang lebar di antaranya rentang dua kolom. Ruangan untuk tiap lantai sangat tinggi; 5, 25 m di lantai pertama dan 5 m untuk lantai dua. Ruangan yang lebih tinggi, jendela dan ventilasi menjadi sistem yang baik untuk memungkinkan sirkulasi udara di atap, ada lubang ventilasi di dinding atas (di atas jendela) 2. Disamping lebar ruang yang lebih tinggi, koridor terbuka di sisi Barat dan Timur meliputi ruang utama dari sinar matahari langsung. Ketika awal urbanisasi terjadi di Batavia (Jakarta), ada begitu banyak orang membangun vila mewah di sekitar kota. Gaya arsitekturnya yang klasik tapi beradaptasi dengan alam ditandai dengan banyak ventilasi, jendela dan koridor terbuka banyak dipakai sebagai pelindung dari sinar matahari langsung. Di Bandung, Villa Isolla adalah salah satu contoh arsitektur yang baik ini (oleh Schoemaker1933) Villa Isolla, Salah Satu Karya Arsitektur Belanda di Indonesia 5. Arsitektur Kontemporer Indonesia Setelah kemerdekaan pada 1945 tren bangunan modern mengambil alih di Indonesia. Kondisi ini berlanjut ke tahun 1970/1980-an ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dan mengarah pada program-program pembangunan besarbesaran di setiap sektor, mulai dari skema rumah murah, pabrik-pabrik, bandara, pusat perbelanjaan dan gedung pencakar langit. Banyak proyek bergengsi yang 2016 59 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dirancang oleh arsitek asing yang jarang diterapkan mereka untuk rancangan khusus konteks Indonesia. Seperti halnya kota-kota besar di dunia, terutama di Asia sebagai korban dari globalisasi yang terlepas dari sejarah lokal, iklim dan orientasi budaya. Rumah-rumah Kontemporer di Indonesia Arsitektur modern Indonesia sekitar tahun 50an umumnya mulai didominasi bentuk atap yang diekspos. Model bangunan era kolonial juga diperluas dengan teknik dan peralatan baru seperti konstruksi beton, AC, dan perangkat lift. Namun sepuluh tahun setelah kemerdekaan kondisi ekonomi di Indonesia belum cukup kuat. Akibatnya bangunan yang kurang berkualitas terpaksa lahir. Semua itu sebagai upaya untuk menemukan arsitektur Indonesia modern, seperti halnya penggunaan bentuk atap joglo untuk bangunan modern. Pada tahun 1980-an ketika industri perumahan booming arsitektur perumahan berkembang luas. Banyak bermunculan rumah pribadi dengan arsitektur yang unik tapi tidak dengan perumahan massal. Istilah rumah rakyat, rumah berkembang, prototipe rumah, rumah murah, rumah sederhana, dan rumah utama dikenal baik bagi masyarakat. Jenis ini dibangun dengan ide ruang minimalis, rasional konstruksi dan non konvensional (Sumintardja, 1978). 6. Permasalahan Arsitektur Indonesia Gerakan-gerakan baru dalam arsitektur seperti Modernisme, Dekonstruksi, Post-modernisme dan yang lainnya tampaknya juga diikuti di Indonesia terutama di Jawa. Namun, dalam kenyataannya mereka menyerap dalam bentuk luar saja, bukan ide-ide dan proses berpikir itu sendiri. Tidak heran jika kemudian muncul pandangan yang dangkal: "Kotak-kotak adalah Modern, Kotak berjenjang adalah 2016 60 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id post-Modernisme" (Atmadi, 1997). Arsitektur hanya dilihat sebagai objek bukan sebagai lingkungan hidup. Sumalyo, (1993) menyatakan bahwa pandangan umum arsitektur barat: 'Purism', di mana untuk menunjuk Bentuk dan Fungsi, adalah berlawanan dengan konsep-konsep tradisi yang memiliki konteks dengan alam. Kartadiwirya dalam Budihardjo (1989) berpendapat, mengapa prinsip tropis 'nusantara' arsitektur jarang dipraktekkan di Indonesia, adalah karena pemikiran dari proses perencanaan tidak pernah menjadi pemikiran. Mereka hanya mengajarkan tentang perencanaan konvensional selama 35 tahun tanpa perubahan berarti sampai beberapa hari. Sayangnya hampir semua bahan pengajaran dalam arsitektur berasal dari cara berpikir barat yang menurut Frick (1997) telah menghasilkan kelemahan arsitektur Indonesia. Frick juga menjelaskan bahwa menggunakan bahan bangunan modern hanya karena alasan produksi massal yang lebih 'barat' dan jauh dari tradisi setempat. Kondisi ini telah memicu penggunaan bahan yang tidak biasa dan tanpa memikirkan kondisi lokal. Lalu bagaimanakah seharusnya arsitektur Indonesia? XII.Gaya Desain Masa Indonesia Jelita Masa Indonesia Jelita adalah periode seni rupa yang berkembang sekitar tahun 1920 sampai dengan tahun 1938 setelah masa perintis Romantisme Modern Indonesia Raden Saleh (juru gambar Belanda) tahun 1826-1880. Masa Indonesia Jelita sering disebut Mooi Indie (Hindia Molek). Pada masa ini banyak muncul pelukis-pelukis yang memiliki konsep melukis keindahan dan kemolekan/keelokan alam Indonesia. Keindahan alam Indonesia yang dilukiskan seniman Mooi Indie sebagai imbas dari penjajahan di masa Belanda. Penjajah Belanda mengekang para pelukis untuk tidak menggambar/melukis gambar-gambar yang memiliki nilai simbolik, perjuangan, dan anti penjajahan. Mereka hanya diperbolehkan melukis keindahan alam saja. Mooi Indie juga dilatarbelakangi oleh beberapa hal, di antaranya: 1). munculnya usaha dari pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menciptakan Hindia Belanda yang adem ayem tanpa pemberontaka, 2).didukung adanya pengaruh penelitian Wallace yang mengatakan nusantara adalah negeri yang tenteram, indah, 2016 61 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan tidak cepat berubah, 3). keindahan dan ketenteraman negeri Nusantara ini menambah ketertarikan seniman-seniman Eropa untuk melukiskannya, dan terakhir 3). adanya usaha dari pemerintah Hindia Belanda dan pelukis-pelukis asing untuk mengeksploitasi keindahan alam Nusantara untuk dijual kepada para turis asing waktu itu yang demikian gandrung dengan lukisan-lukisan keindahan Indonesia. Hal ini menjadi dilema bagi seniman pribumi, karena di satu pihak para pemesan lukisan hanya menginginkan karya mengenai keindahan alam Indonesia saja. Hal inilah yang melatarbelakangi dominasi lukisan tema serupa semakin marak saat itu. Maka dapat dimengerti jika secara politis keindahan lukisan ini ‘meninabobo’kan masyarakat dan tidak mencerminkan jiwa patriotik ingin merdeka. Periode Indonesia Jelita ditandai dengan datangnya para pelukis dari luar negeri yang sangat antusias memburu kelimpahan sinar matahari pagi melukis pemandangan di Indonesia, antara lain: Rudolf Bonnet, Walter Spies, Arie Smith, Lee Mayer, W G Hofker, Ernest Desenze, dan Romuldo Locatelli. Beberapa tokoh atau pelukis dari Indonesia yang mengikuti periode ini di antaranya: Basoeki Abdullah, Abdullah Soeryo Subroto (1878-1941), Mas Pirngadi (1875 – 1936), Wakid, Wahdi Sumanta, Henk Ngantung, Lee Man Fong, G.A Kadir, Oemar Basalamah, dll. A. Ciri-ciri Lukisan Masa Indonesia Jelita 1. Pengambilan objek alam yang indah 2. Tidak mencerminkan nilai-nilai jiwa merdeka 3. Kemahiran teknik melukis tidak diimbangi dengan penonjolan nilai spiritual 4. Menonjolkan nada erotis dalam melukiskan manusia 2016 62 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh lukisan masa Indonesia Jelita : Mountain Landscape, Wakidi, Cat minyak diatas kanvas, 139.5 x 197 cm Lukisan berjudul “Mountain Landscape“ karya Wakidi ini menampilkan keindahan alam sebagai mana objeknya. Menggunakan cat minyak berwarna hijau kebiruan yang natural. Lukisan diciptakan dengan visualisasi natural/alamiah tanpa adanya kreasi penambahan atau pengurangan ide. Melalui lukisan ini kita benarbenar dibawa pada keindahan alam yang sangat elok dan mengagumkan disuguhkan Indonesia. Floating Village, Wakidi, Cat Minyak di Kanvas, 76x134 cm 2016 63 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Floating Village adalah salah satu karya Wakidi yang menonjol. Di sini ditampilkan keindahan pemandangan alam secara nyata. Perbedaan warna gelap dan terang terlihat sangat jelas. Pewarnaannya cenderung gelap dan agak coklat kekuningan agar lukisan tersebut terkesan kusam. Selain itu untuk mencerminkan perasaan sedih serta kesan yang suram dan miris, sesuai dengan keadaan yang digambarkan di dalamnya. Digambarkan sebuah pedesaan yang dilanda banjir. Terlihat tiga rumah, jalanan yang dibanjiri air, serta beberapa perahu yang berisi orang-orang maupun barang-barang. Lukisan ini tergolong sederhana, namun dalam karya “Floating Village” ini, Wakidi mampu menggambarkan aktivitas masyarakat dengan jelas. B. Sejarah Awal dan Perkembangan Masa Indonesia Jelita Kekayaan dan keindahan Nusantara tidak hanya menggoda kolonial Belanda untuk menjajah Nusantara yang subur dan hijau serta kaya akan hasil bumi. Selain menjajah Nusantara/Hindia Belanda (Indonesia sebelum merdeka) koloni Belanda juga terpesona dengan keindahan alamnya. Selain mengeruk kekayaan alam Hindia Belanda dan menjajah rakyat pribumi, Belanda dengan para pekerja seninya juga mendokumentasikan keindahan alamnya. Dengan mendokumentasikan alam, flora, fauna serta kehidupan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, juga didokumentasikan melalui lukisan untuk apreasiasi seni. Gaya lukisan masa Indonesia Jelita atau Mooi Indie atau Hindia Molek muncul di Batavia pada awal abad XX. Di mana pada waktu itu terdapat berbagai status sosial yang beragam di Batavia, salah satunya adalah kalangan masyarakat menengah Belanda yang tinggal di lingkungan pribumi. Kalangan menengah Belanda tersebut membawa pola baru dalam kehidupan, salah satunya adalah dengan mengoleksi benda-benda seni termasuk lukisan. Memasuki tahun 1920-an pertumbuhan tempat tinggal orang Belanda di Batavia di kawasan Weltervreden Selatan dan Tenggara. Di samping itu, sepanjang kawasan tepi kota yaitu Gondangdia Baru dan Menteng berderet-deret bangunan orang Belanda dengan halaman depan dan di belakang yang rapi dan teratur. Kelompok masyarakat menengah Belanda itulah yang menjadi patron seni lukis yang mulai berkembang. Kebiasaan mengoleksi lukisan tersebut mulai tumbuh pada akhir abad ke-19. 2016 64 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sebagai penanda sekaligus penguat akan hadirnya budaya yang mengandung nilai estetika tersebut datang dari pemerintah kolonial sendiri. Pemerintah kolonial mendirikan lembaga kebudayaan Nederlandsch Indische Kunstkring pada 1 April 1902. Kemudian dalam perkembangannya lembaga kebudayaan ini dikenal di Batavia dengan sebutan Bataviaasche Kunstkring. Lembaga kebudayaan tersebut menjadi penampung aspirasi kalangan elite Belanda dan intelektual pada kelas menengah Belanda. Lembaga kesenian tersebut menaungi berbagai seni, antara lain seni lukis, musik, tari, drama, maupun pidato kebudayaan dan membaca. Dengan adanya lembaga kebudayaan tersebut, maka dunia seni pada zaman itu menjadi semarak dan bergairah. Pameran dan pertunjukan sering diadakan di gedung tersebut. Kegiatan yang dibuat dengan makna sejarah besar adalah pameran seni lukis pada 1903 yang menampilkan karya duplikat dari Rembrant van Rijn di Batavia. Dengan berdirinya lembaga kesenian sebagai patronase seni lukis dan tersedianya prasarana-prasarana yang lain semakin membuka kesempatan ruang yang kondusif untuk mempertemukan minat masyarakat dan visi pelukis. Maka dari itu banyak pelukis profesional Eropa yang berdatangan ke Hindia Belanda, untuk dapat mengeksplor alamnya yang indah. Walaupun sebelumnya ada pelukis yang bekerja di bawah instruksi pemerintah Belanda. Mereka adalah pelukis yang ditugasi oleh V.O.C atau pemerintah Hindia Belanda untuk membuat pendokumentasian sebagai laporan dinas dan kepentingan ilmiah. Mereka itu boleh dikatakan pekerja di bidang artsitik yang mendokumentasikan melalui sketsa atau lukisan. Pelukis yang ditugaskan antara lain C.G.C. Reinwardt, A.J.Bik, Th.Bik dan A.A.J. Payen. Pelukis yang terakhir dikenal sebagai guru dari pelukis pribumi bangsawan Raden Saleh perintis seni lukis modern Indonesia. Selain itu muncul pelukis-pelukis profesional yang bekerja untuk melukis, tidak diperintah oleh pemerintah kolonial. Mereka datang dari daratan Eropa tepatnya negeri Belanda, Pelukis tersebut datang untuk dapat mendokumentasikan keindahan alam Hindia. 2016 65 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id "Die Landschaft un ihre Kinder",, Walter Spies 1941, Melukiskan Pemandangan Alam di Bali. Tercatat nama-nama pelukis terkenal di Hindia Belanda seperti, P.A.J. Moojen, W.O.J. Nieuwenkamp yang datang pada tahun 1904. Selanjuthya menyusul pelukis lain seperti, Du Chattel, Carel Dake, Dolf Breetvelt, Isaac Israel, Marius Bauer, dan Romualdo Locatelli. Kedatangan pelukis tersebut membawa faham baru dalam aliran seni, yaitu aliran impresionisme dan ekspresionisme. Di mana pada waktu itu di Eropa memang sedang berkembang aliran jenis baru tersebut, sehingga para pelukis tersebut membawa faham baru yang lebih segar bagi wacana seni di Hindia Belanda. Mereka melukis alam dan kehidupan di negeri yang eksotis dan kaya akan cahaya matahari. Mereka rela datang dari jauh untuk dapat menangkap momen estetis tersebut. Di mana pemandangan alam dengan hamparan sawah, sungai, tumbuhan tropis, dan adat penduduk pribumi, selalu menggoda untuk dapat digoreskan di atas kanvas. Kedatangan para pelukis dari Eropa tersebut membuat semarak dunia kesenian di Batavia pada waktu itu. Para pelukis tersebut pada umumnya tergoda oleh eksotisme dunia timur. Mereka mendatangi tempat-tempat seperti lembah, 2016 66 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id gunung, desa, sungai, hamparan sawah, melukis kegiatan adat dan gadis desa yang cantik. Mereka berkelana ke berbagai daerah di Jawa, Sumatra hingga ke Bali. Keindahan alam Hindia memaksa mereka untuk dapat berlama-lama tinggal di Hindia, untuk dapat mendokumentasikan moment estetis alam dan kebudayaan. Para pelukis yang menetap lama di Hindia antara lain Willem Dooyewaard, Rolland Strasser, Walter Spies, Rudolf Bonnet, dan Willem Hofker. Para pelukis di atas tergoda dengan eksotisme alam Hindia, khususnya pulau Bali yang memiliki keindahan alam bagai surga. Pada intinya para pelukis Eropa tersebut datang ke Hindia untuk melukis keindahan alamnya yang eksotis. Dan dari lukisan yang dihasilkan para pelukis Eropa tersebut melahirkan istilah Mooi Indie. Sebutan istilah tersebut tentunya tidak terdapat dalam terminologi sejarah seni lukis mainstream Barat. Karena istilah Mooi Indie sendiri menjadi populer di Hindia Belanda (Indonesia) semenjak S. Sudjojono memakainya untuk mengejek pelukis-pelukis pemandangan dalam tulisannya pada tahun 1939. Namun sebelumnya istilah Mooi Indie pernah dipakai untuk memberi judul reproduksi lukisan pemandangan Hindia Belanda karya cat air Du Chattel yang diterbitkan dalam bentuk portofolio di Amsterdam tahun 1930. Beberapa puluh tahun setelah Raden Saleh meninggal dunia seni rupa Indonesia mengalami kekosongan, kemudian muncul pelukis Abdullah Suryosubroto keturunan bangsawan Solo. Dapat dikatakan Suryosubroto lah yang pertama kali menancapkan tonggak sejarah modern seni rupa Indonesia Jelita setelah masa perintisan yang vakum tersebut. Suryosubroto lulusan sekolah Akademi Kesenian di Eropa mengembangkan lukisannya di Indonesia dengan gaya yang berbeda. Gaya Abdullah Suryosubroto menekankan keelokan dan suasana keindahan alam di Indonesia. Lukisan Pemandangan Alam yang Indah, Karya Abdullah Soryosubroto 2016 67 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Periode Mooi Indie telah begitu besar sumbangannya dalam menyemarakkan lukisan lanskap bagi seni rupa modern awal di Indonesia. Tetapi setelah cukup lama menjadi barometer seni lukis modern Hindia Belanda, akhirnya Mooi Idie mendapat reaksi keras dari kaum Bumiputera. Seiring dengan gejolak ekonomi serta politik yang tidak kondusif menjelang tahun 1930-an. C. Tokoh dan Hasil Karya Seni Lukis Indonesia Jelita Bangkitnya periode seni lukis di berbagai negara tentu dipelopori dengan adanya tokoh-tokoh yang berperan. Biasanya para tokoh tersebut menciptakan trend yang membangkitkan gaya baru dalam melukis serta fokus yang dijadikan tema dan objek lukisan. Pada kasus periode seni lukis Indonesia Jelita atau Mooi Indie kita akan dihadapkan pada nama-nama besar seperti Abdullah Soeryosubroto, Basoeki Abdullah, Mas Pirngadi, Henk Ngantung, Lee Man Fong, Ruddolf Bonnet, Romuldo Locatelli, Lee Mayer, dan W. G Hofker. Nama-nama di atas memiliki kontribusi besar pada perkembangan seni lukis periode ini serta perkembangan seni lukis Indonesia secara keseluruhan. Namun, sebenarnya beberapa nama tersebut tentu masih merupakan sebagian kecil dari banyaknya nama-nama besar yang telah berkontribusi pada periode Mooi Indie ini. Lukisan pemandangan Priangan oleh Abdullah Suriosubroto (tahun 1935) 1. Abdullah Soeryosubroto Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang pada 1878 dan meninggal di Yogyakarta, pada 1941 adalah seorang pelukis Indonesia Jelita. Dia adalah anak angkat Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh gerakan nasional Indonesia. Dia 2016 68 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id adalah juga ayah pelukis Indonesia terkenal Sudjono Abdullah dan Basoeki Abdullah. Mengikuti jejak ayah angkatnya, Abdullah masuk sekolah kedokteran di Batavia (Jakarta). Kemudian dia meneruskan kuliahnya di Belanda. Di sana, dia beralih ke seni lukis dan masuk sekolah seni rupa. Sepulangnya di Indonesia meneruskan karirnya sebagai pelukis. Abdullah dipandang sebagai pelukis Indonesia yang pertama pada abad ke-20. Lukisan kesukaannya adalah pemandangan. Dia dimasukkan dalam aliran yang dijuluki "Mooi Indie" ("Hindia Molek"). Abdullah mulai menetap beberapa tahun di Bandung agar dekat dengan alam yang disukainya untuk dilukis. Kemudian dia pindah ke Yogyakarta dan meninggal di sana tahun 1941. 2. Basoeki Abdullah Semakin kuat potensi pelukis pribumi mengukuhkan namaya dalam percaturan seni rupa Indonesia Jelita dengan kemunculan pelukis Basoeki Abdullah yang lahir di Desa Sriwidari, Surakarta (Solo) Jawa Tengah 27 Januari 1915, dari pasangan R. Abdullah Soeryosubroto dan Raden Nganten Ngadisah. Kakeknya adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917), salah seorang tokoh sejarah Kebangkitan Nasional Indonesia, pada awal tahun 1900-an. Pemandangan Ngarai Sianok Sumatra barat, Basoeki Abdullah, Cat Minyak di Kanvas 2016 69 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bakat melukis Basoeki Abdullah terwarisi dari ayahnya Abdullah Soerryosubroto. Seorang pelukis dan juga sempat mencatatkan namanya dalam sejarah seni lukis Indonesia sebagai salah satu tokoh Mooi Indië. Sejak umur 4 tahun Basoeki Abdullah mulai senang menggambar orang, diantaranya adalah beberapa tokoh terkenal seperti Yesus Kristus, Mahatma Ghandi, Rabindranath Tagore, dan Khrisnamurti. Pada usia 10 tahun Basoeki Abdullah telah melukis tokoh Mahatma Ghandi dengan menggunakan pensil di atas kertas yang hasilnya luar biasa untuk ukuran anak seusia itu. Pendidikan formal yang pernah ditempuh Basoeki Abdullah semasa kanakkanak dan masa muda diperoleh di HIS (Hollands Inlandsche School), dan kemudian dilanjutkan ke MULO (Meer Ultgebried Lager Onderwijs). Pada tahun 1913 berkat bantuan Pastor Koch SJ., Basoeki Abdullah mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan pendidikannya di Akademi Seni Rupa (Academie Voor Beldeende Kunsten) di Den Haag, Belanda dan menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun lebih 2 bulan, dengan meraih penghargaan sertifikat Royal International of Art (RIA). Setelah dari Den Haag Belanda, Basoeki Abdullah juga mengikuti pelajaran semacam studi banding di sejumlah sekolah seni rupa di Paris dan Roma. Pemandangan Memandikan Kerbau, Basoeki Abdullah, Cat Minyak di Kanvas 2016 70 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pemandangan Ombak Laut, Basoeki Abdullah. Cat Minyak di Kanvas, 109 x 128 cm Lukisan Nyi Roro Kidul dan Figur Seorang Gadis Jawa, Karya Basoeki Abdullah, Cat Minyak di Kanvas Lukisan Pertarungan Antara Gatutkaca dengan Antasena, Basoeki Abdullah, Cat Minyak di Kanvas 2016 71 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Wakidi Pelukis Wakidi lahir di Plaju, Palembang di Bukittinggi Sumatera Barat1 979. Ia Sumatera Selatan 1889, wafat adalah seorang pelukis naturalis asal Indonesia yang lukisannya memiliki corak Mooi Indie (Hindia Molek). Bersama dengan Abdullah Soeryosubroto (1878-1941) ayah Basuki Abdullah, dan Pirngadie (1875-1936), Wakidi adalah satu di antara tiga pelukis naturalistik Indonesia yang terkemuka di zamannya. Orang tuanya berasal dari Semarang, Jawa Tengah yang bekerja di pertambangan minyak Plaju. Pelukis Wakidi mulai melukis sejak usia 10 tahun. Masa dewasa Wakidi pernah bekerja sebagai guru melukis. Sempat belajar dengan seorang pelukis Belanda bernama Van Dick di Kweekschool, Bukittinggi, Sumatera Barat. Lulus dari sekolah itu pada tahun 1908 dan terus mengajar di sana. Meskipun Wakidi banyak berkarya, hampir semua karyanya dikoleksi orang. Termasuk istana kepresidenan dan sejumlah tokoh penting seperti wakil presiden Indonesia Mohammad Hatta dan Adam Malik. Dikarenakan karya-karyanya tidak pernah lama tersimpan di studionya itu lah, Wakidi tidak pernah mengadakan pameran lukisannya. 4. Raden Mas Pirngadi Pelukis Raden Mas Pirngadi lahir sekitar 1875, meninggal sekitar 1936. Ia seorang pelukis naturalis dari aliran Mooi Indie yang mumpuni. Dilahirkan dalam keluarga aristokratis Banyumas. Karena kearistokratannya itu lah ia dapat berhubungan dengan bangsawan-bangsawan Belanda di Indonesia, di antara mereka adalah pelukis Du Chattel yang melatih pemuda Indonesia muda ini melukis dengan cat air. Kesamaan karyanya sering mengingatkan pada karya gurunya. J.E. Jasper mengungkapkan bahwa Raden Mas Pirngadie dapat menampilkan warna yang tegas untuk menggambarkan langit Indonesia yang biru tembus cahaya dan kaya dengan mega-mega yang lembut. Di samping itu dalam karya-karya aquarelnya sering ada kesan sesuatu yang halus, mengarah ke suasana mimpi. Dataran yang sepi, gunung-gunung yang diam dapat mengungkapkan perasaannya yang dalam. Pirngadie menguasai teknik-teknik melukis Barat. Ia memproduksi pemandangan-pemandangan alam serta membuat lukisan-lukisan tentang kehidupan rakyat. 2016 72 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pirngadie adalah seorang juru gambar sketsa yang benar-benar terampil dan akurat. Ia bekerja lama pada The Royal Batavian Society for Arts dan Dinas Arkeologi untuk membuat gambar-gambar rekonstruksi yang tepat dari reruntuhan monumen-monumen. Ia juga membuat gambar bagi Jasper untuk membuat ilustrasi sebuah monograf besar tentang seni rupa dan kriya Indonesia. Ia melatih beberapa pelukis muda Indonesia, diantara mereka adalah Sudjojono dan Suromo. 5. Walter Spies Walter Spies lahir di Moskowa 15 September 1895. Meninggal di Samudera Hindia 19 Januari 1942 pada umur 46 tahun. Merupakan pelukis, perupa, dan juga pemusik. Ia adalah tokoh di belakang modernisasi seni di Jawa dan Bali. Spies lahir sebagai anak seorang peniaga kaya Jerman yang telah lama menetap di Moskow. Semenjak muda ia telah menggemari seni musik dan seni lukis. Ia mengenal Rachmaninov dan mengagumi Gauguin. Selepas Perang Dunia I, Spies sempat tinggal beberapa lama di Jerman (di Berlin) dan berteman dengan sutradara ternama masa itu, Friedrich Murnau. Kelak, Murnau-lah yang banyak membantu Spies secara finansial di perantauan. Di Jerman ia sudah cukup ternama karena lukisan-lukisannya, namun ia merasa tidak kerasan karena sebagai homoseksual ia selalu dicari-cari polisi. Pada 1923 ia datang ke Jawa dan menetap pertama kali di Yogyakarta. Dia dipekerjakan oleh sultan Yogya sebagai pianis istana dan diminta membantu kegiatan seni keraton. Spies-lah yang pertama kali memperkenalkan notasi angka bagi gamelan di keraton Yogyakarta. Notasi ini kemudian dikembangkan di kratonkraton lain dan digunakan hingga sekarang. Setelah kontraknya selesai ia lalu pindah ke Ubud, Bali, pada 1927. Di sinilah ia menemukan tempat impiannya dan menetap hingga menjelang kematiannya. Di bawah perlindungan raja Ubud masa itu, Cokorda Gede Agung Sukawati, Spies banyak berkenalan dengan seniman lokal dan sangat terpengaruh oleh estetika seni Bali. Ia mengembangkan apa yang dikenal sebagai gaya lukisan Bali yang bercorak dekoratif. Dalam seni tari ia juga bekerja sama dengan seniman setempat Limbak, memoles sendratari yang sekarang sangat populer di Bali, Kecak. Sering kali dikatakan bahwa ia adalah orang yang pertama kali menarik perhatian tokoh-tokoh kesenian Eropa terhadap Bali. Ia memiliki jaringan perkenalan 2016 73 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang luas dan mencakup orang-orang ternama di Eropa. Sejumlah temannya banyak diundangnya ke Bali untuk melihat sendiri pulau kebanggaannya itu. Di bulan Desember 1938 Spies sempat dipenjara karena dituduh homoseksual. Ia baru dibebaskan karena bantuan beberapa temannya, di antaranya Margaret Mead, pada September 1939. Perang Dunia kedua membawanya pada nasib buruk. Sebagai orang Jerman, ia ditangkap pemerintah Hindia Belanda. Ia meninggal 19 Januari 1942 karena tenggelam bersama-sama dengan kapal 'Van Imhoff' yang ditumpanginya. Kapal dengan 477 tawanan dan 110 awak kapal itu tidak mempunyai ciri-ciri yang khas yang menandai bahwa kapal itu kapal yang membawa tahanan perang, sehingga diserang oleh armada Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di perairan barat Sumatera Utara. Kapal yang seharusnya berlayar ke Srilanka itu mengangkut orang-orang Jerman yang diusir dari Hindia Belanda akibat serangan Jerman ke Belanda. D. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa masa seni rupa Indonesia Jelita adalah masa yang penuh pesta ria romantik, angin segar citra keindahan seni yang serba salon penuh artifisial. Masyarakat seni rupa kala itu seperti terbius oleh persepsi bahwa melalui seni kehidupan setiap hari indah, damai tanpa gejolak. Hal ini bertolak belakang dengan realitas bangsa Indonesia yang sedang dijajah Belanda. Di mana kekayaan hasil alam Indonesia seperti rempah-rempah, kopi, dan lain-lain hasil tambang alam seantero nusantara dikeruk Belanda. Sesungguhnya rakyat Indonesia kala itu tidak sadar sedang dibodohkan dan dimiskinkan penjajah. Hal ini juga mengingat jika kreativitas manusia yang seharusnya tanpa batas, kala itu dibatasi hanya mencipta yang indah-indah saja. Seni kala itu menjadi tanpa makna untuk realitas kehidupan bagi harmoni kehidupan manusia bebas tak terbelenggu oleh penjajahan bangsa asing yang menyengsarakan. Pengaruh penjajahan Belanda yang tidak mengizinkan kritikan lewat lukisan yang dibuat seniman pada waktu itu sesungguhnya adalah dogma yang berakibat seni lukis Indonesia Jelita memang hanya berkutat pada keindahan objeknya. Karya seni lukis periode Indonesia Jelita/Mooi Indie adalah benar-benar representasi seni lukis pada masa kolonial yang murni hanya menangkap potret 2016 74 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pemandangan Indonesia. Meskipun sangat indah, namun mayoritas makna lukisan hanya sebatas keindahan alam Indonesia yang digambarnya saja. Lukisan-lukisan pada masa Indonesia Jelita ini hanya menyenangkan secara visual dan tidak ada kreativitas-kreativitas baru untuk menonjolkan makna dari lukisan ini. Jadi, ini merupakan lukisan yang turistik yaitu lukisan yang langsung menggambar pemandangan alam secara natural yang mempertimbangkan perspektif (ruang). Kendatipun kontribusi masa Indonesia Jelita disuburkan dengan lukisan –lukisan serba indah dan kemahiran teknik melukis, masa Indonesia Jelita tidak di dibarengi dengan penonjolan nilai spiritual. Karya seni bagaimanapun juga adalah murni ekspresivitas (kebebasan berekspresi) si senimannya, apapun penggayaan dan temanya itu berpulang dari ide senimannya. Seni bukanlah sebuah dogma atau perangkat provokasi tendensius. Bilamana itu terjadi itulah kondisi di mana karya seni bukan dilihat dari esensinya tapi lebih mengedepankan nilai ‘fungsinya’ dalam masyarakat. Sebagaiamana filsuffilsuf besar seperti Plato, yang memaknai proses berkesenian sebagai memesis atau peniruan. Terlebih Aroistoteles menyebutnya dengan khatarsis atau ‘pemurnian’, hingga filsuf dan juga bapak psikoanalisis era modern, Sigmund Freud yang berujar bahwa seni adalah mengenai sublimasi atau trasnformasi emos yang sarat nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan XIV. Gaya Desain Indonesia Masa Kini Berbagai desain dan produk akhir yang dipakai sehari-hari masyarakat Indonesia masa kini meliputi desain dan produk grafis, komunikasi visual, produk, arsitektur, interior, dan fesyen dalm perkembangannya. A. Arsitektur Kontemporer Indonesia Setelah kemerdekaan pada 1945 trend bangunan modern mengambil alih di Indonesia. Kondisi ini berlanjut ke tahun 1970/1980-an. Mengarah pada programprogram pembangunan besar-besaran di setiap sektor, mulai dari skema rumah murah, pabrik-pabrik, bandara, pusat perbelanjaan dan gedung pencakar langit. Model bangunan era kolonial juga diperluas dengan teknik dan peralatan baru seperti konstruksi beton, AC, dan perangkat lift.. 2016 75 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Rumah-rumah Kontemporer di Indonesia Pada tahun 1980-an ketika industri perumahan booming arsitektur perumahan berkembang luas. Banyak bermunculan rumah pribadi dengan arsitektur yang unik tapi tidak dengan perumahan massal. Istilah rumah rakyat, rumah berkembang, prototipe rumah, rumah murah, rumah sederhana, dan rumah utama dikenal baik bagi masyarakat. Jenis ini dibangun dengan ide ruang minimalis, rasional konstruksi dan non konvensional (Sumintardja, 1978) 1. Permasalahan Arsitektur Indonesia Permasalahan arsitektur di Indonesia disebabkan trend gerakan-gerakan baru dalam arsitektur seperti Modernisme, Dekonstruksi, Post-modernisme dan yang lainnya terutama di Jawa. Namun, yang hanya menyerap dalam bentuk luar saja, bukan ide-ide dan proses berpikir itu sendiri. Pada akhirnya memunculkan pandangan yang dangkal: "Kotak-kotak adalah Modern, Kotak berjenjang adalah post-Modernisme" (Atmadi, 1997). Arsitektur hanya dilihat sebagai objek bukan sebagai lingkungan hidup. Sumalyo, (1993) menyatakan bahwa pandangan umum arsitektur barat: 'Purism', di mana untuk menunjuk Bentuk dan Fungsi, adalah berlawanan dengan konsep-konsep tradisi yang memiliki konteks dengan alam. Kartadiwirya dalam Budihardjo (1989) berpendapat, mengapa prinsip tropis 'nusantara' arsitektur jarang dipraktekkan di Indonesia, adalah karena pemikiran dari proses perencanaan tidak pernah menjadi pemikiran. Mereka hanya mengajarkan tentang perencanaan konvensional selama 35 tahun tanpa perubahan berarti sampai beberapa hari. Sayangnya hampir semua bahan pengajaran dalam arsitektur berasal dari cara berpikir barat yang menurut Frick (1997) telah menghasilkan kelemahan arsitektur Indonesia. Frick juga menjelaskan bahwa menggunakan bahan bangunan modern hanya karena alasan produksi massal yang lebih 'barat' dan jauh dari tradisi 2016 76 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id setempat. Kondisi ini telah memicu penggunaan bahan yang tidak biasa dan tanpa memikirkan kondisi lokal. 2.Desain Minimalis: Keindahan Dalam Kesederhanaan Muncul sebagai bentuk protes terhadap gaya arsitektur mapan yang dianggap boros, gaya minimalis menawarkan desain penuh kesederhanaan, efisien, namun tetap fungsional. Dan tren ini masih berlanjut dan diminati sampai sekarang. Ironisnya, banyak orang membuat rumah dengan desain minimalis hanya karena latah atau sekadar ikut-ikutan, tanpa paham apa yang dimaksud dengan arsitektur minimalis. Pada 1990-an, desain yang mengusung konsep kesederhanaan ini mulai dikenal banyak orang dan terus berkembang pesat hingga memasuki milenium ketiga. Pada awalnya, desain minimalis muncul sebagai salah satu bentuk protes terhadap beberapa aliran arsitektur terdahulu yang dianggap boros baik dalam biaya, penggunaan bahan bangunan, waktu pengerjaan, penggunaan ruang, maupun maintenance bangunan. Gaya desain minimalis di Indonesia berkembang pesat, terutama setelah masa kejayaan gaya mediterania dan klasik, yang mana masyarakat belum memahami makna dan tujuan konsep desain minimalis, Mereka lebih suka meniru konsep desain minimalis yang diterapkan di Eropa dan Amerika.Tidak menyadari bahwa Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat berbeda negara-negara Barat yang beriklim sub-tropis dan memiliki empat musim. Akibatnya, penerapan gaya minimalis yang keliru sering menimbulkan pemborosan anggaran.Salah satu contoh adalah sistem pencahayaan rumah. Untuk mendapatkan sinar matahari yang maksimal, pemilik rumah minimalis mengurangi ukuran atau bahkan menghilangkan kanopi di atas jendela yang memang tidak digunakan di rumah minimalis di Eropa. Padahal di Indonesia intensitas sinar matahari lebih tinggi dibanding negaranegara Eropa. Masuknya paparan sinar matahari yang berlebihan ke dalam ruangan dapat membawa efek buruk, seperti perabot yang cepat rusak atau warnanya yang cepat pudar. Belum lagi ruangan menjadi gerah. Hal ini tentu saja membuat biaya perawatan meningkat atau ruangan jadi memerlukan pendingin ruangan (AC) yang memerlukan biaya listrik ekstra. 2016 77 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3.Form Follow Function Efisiensi inilah yang menjadi tantangan bagi arsitek dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru. Alhasil, kini banyak bermunculan ideide baru untuk mendapatkan komposisi yang efisien dan estetis sesuai dengan perkembangan zaman. Lahir dan berkembangnya arsitektur modern ini tak lepas dari pengaruh beberapa faktor. Misalnya, material-material baru dan teknik konstruksi yang lebih maju dalam industri rancang bangun pasca-revolusi industri. Saat itu mulai dikenal teknologi pengecoran beton, konstruksi baja, kaca, dan sebagainya. Hal tersebut memungkinkan proses konstruksi bangunan menjadi lebih cepat dan efisien. Tokoh yang berperan penting dalam memopulerkan desain minimalis adalah Louis Sullivan, Le Corbusier, Ludwig Mies Van de Rohe, dan Frank Lloyd Wright. Mereka dianggap berhasil memberi warna dan pengaruh perubahan menuju konsep kesederhanaan yang menjadi tujuan utama dari desain rumah minimalis yang melahirkan paham “form follow function” atau bentuk mengikuti fungsi. Karya-karya mereka pun menjadi ikon arsitektur modern. Terutama setelah Eropa porak poranda akibat Perang Dunia II, banyak sekali bangunan di benua biru ini yang mengalami kerusakan, sehingga diperlukan pembangunan yang cepat, fungsional, dan berbiaya rendah. B.Fashion dan Gaya Hidup Metropilitan Metropolis adalah simbolisme dari sebuah dunia kehidupan yang di dalamnya simbol-simbol secara timbal-balik berada dalam tingkatan asosiasi yang lebih kompleks dan yang di dalamnya permainan makna hanya dapat dipahami secara refleksif dan sebagai suatu proses inovasi yang konstan. Dunia benda-benda modernitas yang semakin terdeferensiasi bukanlah suatu proses pengayaan inovasi yang sederhana, dan bukan pula alienasi yang terang-terangan. Wilayah kultural metropolis secara simultan menawarkan potensi baru bagi individu untuk meningkatkan subjektivitas mereka. (Chaney: hlm.102) 2016 78 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Fashion 8 Item 90-an yang Kembali Menjadi Trend Masa Kini Bicara soal dunia fashion memang tidak akan pernah ada habisnya. Setiap tahun selalu muncul trend-trend baru yang memang baru muncul atau merupakan modifikasi dari trend lama. Namun jika melihat polanya, trend busana saat ini cenderung merupakan hasil perputaran dari fashion trend dunia yang sudah sempat digandrungi pada masa 90-an. Hal ini bisa dilihat dari karya para desainer maupun Indonesia yang cenderung mengadaptasi gaya-gaya tahun 90-an seperti retro dan vintage. 1. Denim Jika membahas tentang busana yang tidak pernah mati dimakan jaman, yang berada pada urutan ke atas tidak lain tidak bukan adalah denim. Yup, pakaian berbahan denim, mulai dari kemeja, jaket hingga celana memang terus meramaikan dunia fashion hingga saat ini. Para pecinta bahan pakaian yang juga sering disebut dengan jeans ini juga datang dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa hingga 2016 79 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn orang tua. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. High Wasted Celana atau rok yang tingginya di atas pinggang atau pas di perut tentunya tidak asing lagi bagi Toppers yang datang dari generasi 90-an. koleksi celana atau rok high waisted dan model skinny jeans.kembali menjadi trend masa kini. 3. Overral Overall merupakan setelan pakaian yang bagian atasan dan bawahannya menyatu. Di masa 90-an, baju overall biasanya terbuat dari bahan denim dan cenderung banyak digunakan oleh remaja perempuan. Namun seiring perkembangan fashion dunia, bahan pembuatan baju overall dan modelnya pun semakin beragam. Ada yang berbentuk celana, ada pula yang berbentuk rok. Pecinta baju overall pun tidak lagi terbatas pada remaja perempuan, namun para perempuan dewasa pun juga tidak ketinggalan untuk mencobanya. Kesan baju overall yang cute, juga memberi efek young and fresh bagi orang yang memakainya. 2016 80 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Rok A-Line atau Flared Skirt Rok A-Line dengan bentuk menyerupai huruf A yang semakin melebar ke bawah menjadi salah satu ciri khas gaya fashion vintage. Desainnya yang klasik dan feminim membuat para wanita tidak ragu untuk menambahkan rok yang juga dikenal dengan sebutan flare skirt ini ke dalam koleksi pakaiannya. Desain dan motifnya pun semakin mengikuti perkembangan jaman. Ada flare skirt berukuran panjang hingga mata kaki yang disebut dengan maxi flare skirt, ada yang panjangnya hingga betis yang disebut dengan midi flare skirt, hingga mini flare skirt yang panjangnya pas atau sedikit lebih tinggi di atas lutut. Dari segi motif pun sangat beragam mulai dari motif polos dengan warna yang cerah, motif floral, tribal hingga garis-garis. 5. Floral Pattern Fashion item dengan corak yang ramai seperti motif bunga-bunga juga menjadi ciri khas dari fashion modern. Floral Pattern sudah menghiasi dunia fashion sejak lama. Kesan fresh yang diberikannya, menjadikan para desainer pakaian dunia tidak ragu untuk menggunakan motif bunga dalam rancangan mereka. 2016 81 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bunga- 6. Sepatu Platfm Sol yang tebal dan sedikit berhak menjadi ciri khas dari sepatu platform. Nah untuk Toppers yang ingin terlihat lebih jenjang tapi tidak bisa menggunakan high heels berjam-jam, sepatu platform ini bisa kamu jadikan sebagai alternatif. Alasnya yang berbentuk rata namun tebal akan membantu kamu untuk menahan keseimbangan tubuh, dan pastinya tetap membuat kamu terlihat lebih tinggi. 7. Leather Stuff Aksesoris fashion berbahan kulit mulai dari jaket kulit, sepatu kulit hingga tas kulit menjadi ciri khas lain dari trend fashion klasik. Dan bisa kita lihat, fashion item berbahan kulit ini masih saja digandrungi hingga jaman modern seperti saat ini. Selain lebih tahan lama dan cenderung tidak terlalu sulit untuk merawatnya, aksesoris berbahan kulit cenderung membuat orang yang memakainya terlihat lebih berkelas dan elegan. Apakah Toppers pecinta fashion item berbahan kulit? 2016 82 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id salah satu 8. Kemeja Flanel Model Gingham Untuk penampilan kasual dan sedikit boyish, kemeja flanel dengan motif gingham alias kotak-kotak menjadi salah satu fashion item yang juga sempat trend di tahun 90-an ini bisa dikombinasikan dengan pakaian lain seperti kaos dan celana jeans. Selain dijadikan sebagai luaran, kemeja flanel juga sering digunakan sebagai pelengkap fashion dengan diikatkan pada bagian pinggang. C.Desain Produk Usia desain produk di Indonesia sudah mencapai 42 tahun dengan dukungan pemerintah yang memasukannyak ke dalam Rencana Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dicanangkan sampai tahun 2025. Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 tentang Ekonomi Kreatif, ekonomi kreatif Indonesia dikelompokkan menjadi: (1) arsitektur; (2) desain; (3) fesyen; (4) film, video, dan fotografi; (5) kerajinan; (6) musik; (7) pasar seni dan barang antik; (8) penerbitan dan percetakan; (9) periklanan; (10) permainan interaktif; (11) penelitian dan pengembangan; (12) seni pertunjukan; (13) teknologi informasi dan piranti lunak; (14) televisi dan radio; dan (15) kuliner. 2016 83 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk menyambut perkembangan desain produk kini dan yang akan datang, maka desaigner product sebaiknya diperkuat dengan back up asosiasi agar desainer produk lebih diakui dalam membangun branding desain, mengakomodasi adanya dialog antar desainer dengan berbagai latar belakang yang akhirnya dapat memperluas networking. Beberapa asosiasi terkait desain produk di Indonesia adalah: Asosiasi Desainer Produk Indonesia (ADPI); Product Design Focus (PDF); Himpunan Mahasiswa Desain Produk Anak Negeri (HADEPAN); Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI); dan Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI).. D.Desain Komunikasi Visual Perkembangan Desain Komunikasi Visual di indonesia masa kini didukung perkembangan multimedia, dengan adanya software yang bisa menjawab semua masalah pembuatan desain terutama dalam melayout, yaitu dengan Adobe InDesign. Kehadiran Adobe In-Design memang belum terlalu banyak disambut banyak orang terbukti dengan dominasi Adobe Page Maker yang semakin kuat tetapi Adobe Crop sudah mengambil sebuah keputusan tidak lagi mengembangkan Page Maker, dan In-Design hadir untuk menggantikan Page Maker. Adobe In-Design adalah sebuah inovasi yang sangat berguna bagi seorang designer grafis dalam melayout atau untuk membuat publikasi. In-Design menyediakan beragam tool canggih serta fasilitas-fasilitas menarik yang akan membantu anda membuat publikasi menawan. untuk sekedar informasi saja program ini cukup mudah untuk dipelajari karena merupakan pengembangan dari software-software yang sudah ada di dalam mendesign. Oleh sebab itu dengan adanya In-Design dapat memformat karakter dan paragraf, memanipulasi gambar, membuat berbagai macam efek, menggunakan beberapa halaman master pada sebuah dokumen, membuat transparasi, mencetak halaman siap, melakukan proses separasi, dan lain-lain. Ada satu hal lagi yang memberi kontribusi perkembangan DKV yaitu faktor sumber daya manusia, yaitu seseorang yang terjun dan berkecimpung di dalam dunia desain secara otodidak ataupun pendidikan formal. Juga ajang perlombaan design dan event- event pameran yang memperkenalkan dunia desain kepada khalayak. 2016 84 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id E.Desain Grafis Saat ini di Indonesia desain grafis sangatlah diminati. Alasan mengapa desain grafis sangat berkembang dan diminati di Indonesia saat ini dikarenakan desain grafis sangat efektif untuk memberikan sarana-sarana yang mampu mengapresiasikan suatu kegiatan atau suatu acara, dapat memberikan contoh atau iklan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik, mampu menghasilkan suatu rancangan produk dengan lebih maksimal, dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang memberikan data yang lebih jelas, dan mampu menjadikan hiburan dan mengeksplorasi keahlian di bidang desain. Desain grafis tidak hanya menghasilkan gambar, lukisan, atau bahkan tulisan semata, namun desain grafis mampu memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perfilman, periklanan, packaging, dan lain-lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa desain grafis di Indonesia berkembang dengan pesat dan mempunyai pengaruh besar dalam bidang perniagaan, pembelajaran, dan hiburan. Minat masyarakat khususnya kaum muda di Indonesia kepada desain grafis tetap tumbuh. Maka animo dan kebutuhan masyarakat ini direspon banyak perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai contoh perguruan-perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia sampai sekarang di samping membuka program studi DKV, sudah banyak pula yang yang membuka program studi Desain Grafis lebih mendalam. Desain grafis sendiri tidak hanya menghasilkan gambar, lukisan, atau bahkan tulisan semata, namun desain grafis mampu memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perfilman, periklanan, packaging, dan lain-lain. Contoh Desain Grafis Indonesia : . 2016 85 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sejak tahun 1979, istilah Desain Komunikasi Visual mulai dipakai ‘menggantikan’ istilah Desain Grafis. Tujuan komunikasi visual diramaikan dengan beragam gaya desain yang kreatif. Salah satu desainer yang mempopulerkan aliran Pop Art dengan teknik air brush adalah Tony Tantra, menggunakan media kaos yang dijualnya di Bakungsari, Kuta, pada akhir 80-an, dengan label “Tony Illustration”. Bersama Harris Purnama dan Gendut Riyanto mengisi rubrik Pop Art di majalah ‘Aktuil’ dengan editor tamu Jim Supangkat. F.Desain Interior Desain interior adalah realitas ruang binaan (built environment) yang mampu menumbuhkan suasana dialogis yang baik antar manusia sebagai pengguna ruang (end user) dengan ruang itu sendiri. Secara fisik ruang interior adalah konfigurasi dari elemen-elemen pembentuknya yang dapat memudahkan aktivitas yang terjadi, sehingga berlangsung efektif dan produktif. Elemen-elemen pembentuk ruang interior adalah benda-benda mati, namun dalam konfigurasinya sebagai akibat tindakan kreatif desainer interiornya ia harus tampak “hidup”, sehingga terjadi “dialog” antara pengguna (manusia) dengan ruang yang seolah-olah hidup. Perancang/Desainer Interior, harus memiliki kemampuan untuk meniupkan “kehidupan” pada ruang itu. Desain Interior saat ini telah berkembang begitu cepat dan tidak lagi dianggap sebagai karya monumental dari 2016 86 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id seorang arsitek tetapi telah berubah fungsi menjadi komoditi yang dibutuhkan oleh tiap orang dan dijadikan sebagai simbol status. Interior adalah bagian dalam dari sebuah bangunan sebagai hasil karya seorang arsitek atau desainer interior. Dalam pertumbuhannya desain interior telah berkembang pesat dan berhasil menembus batas-batas negara dan zamannyaJaman terus berubah, maka desain interior pun mengalami perkembangan baik di luar negeri mau pun di Indonesia. Adanya pengaruh dari budaya teknologi yang meluas disertai adanya globalisasi menjadikan batas-batasnya hilang dan kabur. Pengaruh disain dari Etiene Agner, Louis Vitton, St Laurentz, Charles Yourdan, Paloma Picasso mendominasi gaya kehidupan di segala bidang. Bentuk-bentuk kubisme dari Pablo Picasso atau warna kuning bunga dari Van Gogh atau gaya mobil dari Miserrati dan Ferari juga hadir dalam disain interior. Pada konsep perancangan desain interior masa kini di tengah hiruk pikuknya berbagai macam pengaruh masih terdapat unsur-unsur yang bisa dibanggakan yaitu adanya prinsip nilai-nilai kemanusiaan (humanistik), lingkungan (environment) dan penyelamatan sumber daya yang ditransformasikan ke komputer, diprogramkan melalui sistem-sistem yang bisa berlaku umum. Bagian perbagian dirancang dalam modul-modul yang telah distandardisasikan. Konstruksi, proses pembuatan dan pemilihan bahan sangat akurat. Karya desainer interior Indonesia tidak kalah dengan mereka yang berasal dari Amerika Serikat atau luar negeri. Kualitas desain interior yang dibuat anak-anak bangsa sangat potensial bersaing di pentas internasional. Sekretaris Jenderal HDII Rini Renville menyatakan perkembangan dunia desain interior di Indonesia sangat menggembirakan. Salah satu indikatornya, dengan semakin banyak para desainer interior yang bergabung ke HDII..HDII mencatat, sekarang ada sekitar 1.100 desainer interior yang memilki kualitas sangat bagus, berprestasi dan berkarier di luar negeri. Rina mengatakan, desainer interior hadir untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin menata bangunan atau tempat tinggal mereka. 2016 87 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Buku Adityawan, Arief, Tinjauan Desain, UNTAR, Jakarta, 1999 Atmaja, Mochtar Kusuma, Perjalanan Seni Rupa Indonesia Dari Zaman Prasejarah Hingga Masa Kini, Publisher: Panitia pameran KIAS 1990-1991, Jakarta 1990 Chaney, David, Jalasutra, Yogyakarta. 2003, Lifestyles –Sebuah Pengantar Komprehensif, Hall, Calvin S. & Garder Lindzey, 1985, Introduction to Theories Personality, John Willey &Sons Inc., New York Koster, Thomas, 50 Artists, You Should Now, With Contributions by Lars Roper, Prestel Publishing, New York, 2006 Marasutan, Baharudin, Raden Saleh 1807-1880, Perintis Seni Lukis di Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta, Pusat Grafika Indonesia, 1973 Meggs, Philip B., A History of Graphic Design -3d Edition, Published Simultaneously, Canada 1992 Ruhrberg, Bettina, Artes Das Internationale Germane,1996 Kunsthaus, Nachdruck , Soemantri, Hilda, Seni Rupa Indonesian Heritage, Buku Antar Bangsa , Jakarta, untuk Grolier International, Ltd., 1998 Toynbee, Arnold, A Study of History, The One Volume Edition, Illustrated, Oxford University Press and Thames and Hudson Ltd, London 1988 Vihma, Susann & Seppo Vakeva, 2009, Semiotika Visual dan Semantika Produk, Jalasutra Yogyakarta Wiradarmo, Aulia Ardista. (2014). Analisis Profil Alumni Desain Produk ITB dalam Relasiya dengan Pendidikan dan Keprofesian Desain Produk di Indonesia. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain Majalah Internasional Reardon, Sarah, Christie’s, International Magazine, Christie, Manson & Woods Ltd., Long Island City, New .York, 1977 Webtografi: dendi.conceptforum.net 2016 88 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id http://gumilarganjar.wordpress.com/2012/03/10/sejarah-perkembanganseni-grafisindonesia/ http://dgi-indonesia.com/garis-waktu-desain-grafis-indonesia-2/ http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis http://ardiansyahgumay.blogspot.co.id/ http://ianion.wordpress.com/2012/12/10/perkembangan-desain-grafis-di-indonesiasaat-ini/ http://aurell-ikom08.blogspot.com/2009/06/pengertian-desain-komunikasi-visualdkv.html http://zulkangtulu.blogspot.com/2013/02/pengertian-komunikasi-visual.html https://designideasdkv1.wordpress.com/apa-itu-desain-komunikasi-visual/ https://tepiapriani.wordpress.com/2015/01/20/desain-komunikasi-visual/ http://www.propertyandthecity.com/ Sumber gambar: www.adsoftheworld.com www.ohsoglam.com www.ohsoglam.com nihaoya.com imgkid.com www.fashion365.info www.hercampus.com twtrland.com www.axparis.co www.modakulvar.com 2016 89 SEJARAH DESAIN Udhi Marsudi, S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id