05 April 2015 - Tahun VI No.14 JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib Hari Sabtu: 17.00 wib Hari Minggu: 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi: Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) Penyelidikan kanonik: (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. Pelayanan Misa Requiem di Gereja Dapat dilaksanakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Konseling Keluarga (SKK): Hubungi Sekretariat Paroki Seksi Liturgi: [email protected] Mailing-list: [email protected] SanMaRe Jam Operasional Sekretariat: Senin – Jumat : 08.30 – 16.00 Sabtu & Minggu : 08.30 – 13.00 Untuk kontribusi berita, artikel, pengumuman atau iklan baris, silakan email ke : [email protected] SELAMAT PASKAH Dengan penuh syukur kita sambut kebangkitan Tuhan dan kemenanganNya atas dosa dan maut. Di hari Paskah yang suci ini kita diajak untuk masuk ke dalam inti terdalam dari iman kita yakni keselamatan yang telah diperjuangkan oleh Tuhan kita sampai berkorban nyawa. PengorbananNya menjadi tanda cinta yang paling berharga, karena dengan kematianNya di kayu salib setiap manusia diajak untuk mengalami cinta Allah yang tak terbatas sehingga cintaNya mengajak kita untuk merubah dunia yang penuh dosa ini dengan kasih Allah yang sempurna. Paskah adalah pembaruan ikrar dan peneguhan janji untuk menjadi murid Kristus yang setia dan menjadi orang katolik yang senantiasa mengedepankan cinta kasih sebagai senjata utama dalam perjuangan hidup. “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi” (Yoh 13:34) Perintah ini menjadi sangat aktual manakala kita melihat peristiwaperistiwa di tanah air kita. Berbagai macam kejahatan baik yang tampak jelas di depan mata maupun yang tersembunyi. Perebutan kekuasaan yang terjadi di dalam penyelenggaraan negara menjadi masalah besar yang berlawanan dengan kasih. Keprihatinan itu juga terkadang terasa di dalam keluarga dan paroki kita, di saat kita mengalami ketidakharmonisan baik dalam relasi keluarga maupun dalam relasi dengan sesama umat kristiani. Pada hari Paskah yang suci ini marilah kita bersama-sama berteduh dan bersimpuh di hadapan salib Tuhan kita Yesus Kristus yang dengan darah suciNya telah mengalirkan rahmat keselamatan kepada kita agar mata hati kita tidak dikuasai lagi oleh dosa dan egoisme yang mematikan, tetapi diterangi oleh sinar kasih Allah yang menghidupkan. Dan marilah kita melambaikan tangan kemenangan agar hidup kita dikuasai dan dituntun oleh Roh Kudus agar nilai kekatolikan yang menjadi kebanggaan kita bukan sekedar slogan murahan tetapi bernilai surgawi dan ilahi karena segala yang diperjuangkan oleh Kristus semua menuju ke sempurnaan kekal. “GEREJAKU, RUMAHKU, TANGGUNG JAWABKU” Selamat Paskah untuk semua saudaraku. Berkat Tuhan menyertai kita. Salam dan doa, Romo Gun. Refleksi: PERAYAAN PENGORBANAN “Inilah Tubuh-Ku…. Inilah Darah-Ku…. Kenangkanlah Aku dengan merayakan peristiwa ini“ (lih. Luk 22:19). Tuhan Yesus tidak memberikan benda milik-Nya kepada kita, melainkan memberikan diri-Nya sendiri. Tuhan Yesus telah memberikan segalanya bagi kita yang dikasihi-Nya, agar kita dapat diampuni dan diselamatkan. Agar suatu saat nanti kita dapat bertemu kembali dengan-Nya, menikmati kebahagiaan tanpa akhir, dalam kehidupan kekal. “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa-nya untuk sahabat-sahabat-nya” (Yoh 15:13). Kasih yang terbesar inilah yang kita rayakan secara istimewa dalam Pekan Suci ini, yang mencapai puncaknya pada hari Raya Paskah. Tuhan Yesus memberikan diri-Nya sehabis-habisnya untuk kita: Ia rela menderita, wafat dan bangkit bagi kita, agar kita dapat memiliki hidup yang baru bersama Dia. Kenangan misteri paskah Kristus menjadi kenangan cinta Tuhan tanpa batas yang selalu hidup, karena Ia senantiasa hadir dalam setiap perayaan Ekaristi. Maka kenangan ini bukan sekedar pengulangan kata-kata seperti dalam drama, namun oleh kuasa Roh-Nya, menjadi kurban Kristus sendiri bagi kita. Sejauh mana aku menghargai dan mensyukuri pemberian Tuhan ini, yang melampaui segala sesuatu? Jarak dan waktu dapat memisahkan kita dengan orang-orang yang kita kasihi, dan kita tak kuasa mengubahnya. Namun Tuhan kita Maha Kuasa, tak terbatas oleh ruang dan waktu, dan karena dengan pengorbanan-Nya, Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan maut. Maka oleh kuasa Roh-Nya, Kristus menghadirkan kembali Misteri Paskah-Nya di tengah kita, sebagai bukti penyertaan-Nya atas Gereja-Nya sampai akhir zaman. Maka perayaan Tri Hari Suci maupun perayaan Ekaristi bukan merupakan perayaan dimana Yesus dikorbankan lagi secara berulang-ulang. Namun Korban Yesus yang satu dan sama itu (lih. Ibr 7:27) dihadirkan kembali secara sakramental oleh kuasa Roh Kudus, agar kita yang hidup 2000 tahun terpisah dari zaman Yesus tetap dapat memperoleh buahbuahnya (lih. KGK 1366). Dalam setiap perayaan Ekaristi, misteri Paskah Kristus, yaitu sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga, dihadirkan kembali agar kita dapat mengambil bagian di dalamnya, dan dikuatkan olehnya. Ibaratnya, misteri Paskah Kristus itu seumpama aliran listrik yang sama yang selalu menyala, sedangkan sakramen-sakramen Gereja adalah semacam kabel, yang menghubungkan kita dengan aliran listrik itu, agar kita dapat terus ‘menyala’ dan dikuatkan dalam semangat kasih yang dari Tuhan. Betapa selayaknya kita bersyukur kepada Tuhan atas kasihNya dan atas karunia Gereja dan sakramensakramennya yang telah menghubungkan kita dengan kekayaan rohani yang melampaui segala sesuatu, yaitu Kristus sendiri: Tubuh-Nya, Darah-Nya, Jiwa-Nya dan ke-Allahan-Nya. Dengan cara inilah Tuhan menghendaki kita mengenang-Nya sampai Ia datang kembali, yaitu agar kita mengambil bagian di dalam kurban Tubuh dan Darah-Nya. Demikianlah yang diajarkan oleh Rasul Paulus, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.“ (1 Kor 11:26) Ingrid Listiati, disunting dari http://katolisitas.org Mengapa Telur Paskah..?? Telur merupakan salah satu simbol yang lekat dengan perayaan Paskah. Berbagai perlombaan seperti menghias telur atau mencari telur jamak dilakukan pada perayaan Paskah. Tahukah kamu asal-usulnya? Memang ada beberapa versi mengenai asal usul telur paskah. Pada zaman abad permulaan, masyarakat Inggris mengenal Dewi Eostre sebagai Dewi musim semi atau Dewi kesuburan dan perpanjangan hidup. Dalam konteks Indonesia, sosok ini kira-kira sepadan dengan Dewi Sri dalam budaya Jawa atau Nyai Pohaci Sanghyang Asri dalam budaya Sunda. Di Inggris kala itu, hari Paskah selalu jatuh di sekitar hari perayaan Dewi Eostre. Sebab itu lambat laun orang mengambil alih perayaan Dewi Oestre itu. Kata Inggris dan Jerman untuk Paskah yaitu easter atau ostern diduga berasal diambil dari nama Dewi Eostre atau Austro itu. Lain lagi di belahan bumi bagian utara dimana Paskah bertepatan dengan musim semi. Di sana, musim semi dikenal sebagai musim yang memperlihatkan munculnya kembali kehidupan. Pohon-pohon yang selama musim gugur dan musim dingin menjadi gundul, kini mulai bertunas. Bunga mulai bermekaran. Binatang-binatang mulai keluar dari perlindungannya. Kehidupan dimulai lagi. Versi lain menyebutkan bahwa pada abad kedua para misionaris Kristen mendatangi suku Teutonic di Roma Utara untuk menyebarkan agama Kristen. Supaya ajaran Kristen kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk dapat diterima oleh penduduk lokal, maka para misionaris menggunakan adat istiadat mengingatkan kebangkitan Kristus. penduduk setempat yaitu salah satunya Demikianlah orang-orang Kristen sejak dengan mentransformasikan festival jaman itu mengambil alih perayaan itu. lokal bernama Easter ini agar selaras Lambang telur pun diambil alih dan dengan doktrin kekristenan. dijadikan lambang bahwa oleh Kebetulan waktu pelaksanaan kebangkitan Kristus. Hidup kita dimulai festival ini bertepatan dengan lagi secara baru untuk menjadi hidup yang Paskah sehingga penggunaan telur bersemi dan berlimpah. paskah juga menjadi semakin akrab. Bagi banyak orang, Paskah identik dengan telur Orang Mesir dan Persia kuno memiliki tradisi menghias yang akan dibagi-bagikan, tetapi sesungguhnya Paskah telur yang kemudian ditukarkan dengan temannya. Bangsa adalah kemenangan Kristus, yang mengalahkan kuasa maut Mesir menguburkan telur di dalam kuburan mereka, (kematian) melalui kebangkitanNya. sedangkan bangsa Yunani meletakkan telur di atas kuburan Tanpa kebangkitanNya, iman Kristen menjadi sia-sia belaka. mereka. Sementara itu, bangsa Romawi memiliki pepatah yang mengatakan “semua kehidupan berasal dari telur”. Tanpa kebangkitanNya maka kepercayaan kita kepadaNya tidak berarti apa-apa dan kita tetap akan mengalami Di kebanyakan kebudayaan, telur dianggap sebagai lambang kebinasaan karena dosa. kelahiran dan kebangkitan. Inilah sebabnya pada saat Tetapi sebaliknya, karena kebangkitanNya kita sekarang gereja mulai merayakan kebangkitan Kristus pada abad kedua, telur menjadi simbol yang populer. Orang Kristen Mesopotamia adalah yang mempelopori pembagian telur memiliki pengharapan dan masa depan yang pasti, serta jaminan keselamatan dalam nama Yesus Kristus. Amin. KABAR SUKACITA Tanggal 29 Maret 2015, bertepatan dengan Minggu Palma, telah menerima Sakramen Baptis 20 orang dan Penerimaan menjadi Katolik untuk 4 orang saudara-saudari kita. Segenap keluarga besar Paroki Santa Maria Regina mengucapkan puji syukur dan semoga kita semua semakin bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus. REMAJA: 1 UMUM : Lingk. St. Yakobus (2) 11 Lingk. St. Yakobus (2) 12 3 Katarina Alexandria Chintya Nada Pangestika Elizabeth Regita Avrelya Farellina Clifford James Khowara Lingk. St. Yakobus (2) 13 4 Kenneth Cliford Brandon Liem Lingk. St. Agatha (5) 14 5 Adelaide Lesley Varron Liem Lingk. St. Agatha (5) 15 6 Katarina Swedia Feodora Susan Fransiskus Xaverius Frieza Saputra Purba Petrus Hendi Ryan Chandra Dinata Agatha Tarra Kezia Avliana Lingk. St. Fransiskus Xaverius (4) Lingk. St. Yakobus (2) Fransiskus Xaverius Resky Eccelston Fatlolon 2 7 8 9 10 Christopher Christian Kevin Saputra Crescentia Elvina Vania Saputra Theresia Avilla Felicia Pranatri Lingk. Theodorus Lingk. St. Ignatius (1) 16 Fransiskus Xaverius Hendry Jonathan Katarina Alexandria Nadia Grace Sesilia Novy Natalia 17 Theresia Liseux Peni Lestari Lingk. Sta. Beatrix (5) Lingk. St. Yakobus (2) 18 Paroki St. Nikodemus 19 Ioannes Chrystotomus Ellam Pramudya Wardhana Andreas Koko Adityanto Lingk. St. Bartolomeus 20 Fransiskus Xaverius Robiyansyah Lingk. Thomas Rasul (6) 3 Klara Suryani Wati Liano Ling. Yohanes De Britto 4 Verena Yuyun Sugiarti Paembonan Lingk. Theodorus (3) Paroki St. Monika Lingk. Bartolomeus (7) Lingk. Sta. Theresia (4) DITERIMA DARI PROTESTAN: 1 Maria Febriana Henazen 2 Emilia Flicka Stevie Kawet Lingk. Emanuel (6) JADWAL LITURGI MINGGU PASKAH II (Minggu Kerahiman Ilahi), 12 April Bacaan: Kis. 4:32-35; Mzm. 118:2-4,16ab-18,22-24; R:1; 1 Yoh. 5:1-6; Yoh. 20:19-31 Saran Lagu: PS 517, 519 (1,6-10), 521, 524, 619, 691, 831, 955 MINGGU PASKAH III 19 April Bacaan: Kis. 3:13-15,17-19; Mzm. 4:2,4,7,9; R:7b; 1 Yoh. 2:1-5; Luk. 24:35-48 Saran Lagu: PS 522, 523, 525, 526, 527, 530, 859, 955 Sabtu, 11 April, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Fransiskus Xaverius – IV Lektor: Lily Parengkuan & Henrica Nugraheni Putra/i Altar: Laurentius Melvin Pratama, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Gabriella Putri, Timothy Luke Lumy, Adrian Alfa Sebastian kullit, Gabriela Liviana, Stevanus Winata, Mikael Josafat, DeBritto Maurizt Angara Sitorus, Florentina Harly Kusnadi, Anselmus Abimayung Prayudi, Elisabeth Anggitasari Hartawan Prodiakon: Hendrawan Thiodorus, Gregorius Suyanto Utomo, Heribertus Darno, Cynthia Catharina, Petrus Lazarus Mardjono, Yoseph Martahan Sitorus, Yuliana Yelli, Agnes A. Sayan Rampisela Sabtu, 18 April, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Markus - I Lektor: Maria Agustine Tri Mardikowati & Ista Anindita Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Thomas Aldi Adi Saputro, Clara Lourdessa Oryza Emmanuella, Jeanne Atlanta Andieani Ati Puspita, Efrem Kriste Prana Pangasta Mukti Prodiakon: Irwan Wijaya, Josz Juswanto, Gregorius Suyanto Utomo, Stephanus Soetyoso, Didi Hartanto, Yasinta Fatmawati, Yosep Yendi, Agnes Bertha Tabarani Minggu, 12 April, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Andreas - VII Lektor: Maria Magdalena Yuniati & Mahendra Putra/i Altar: Maria Natania Pangastuti, Eugenia Puspa Pitaloka, Petrus Jason Bhaskara, Claudia Michelle Ivane, Stefani Nathania Sanchia, Christofer Aldy S.U, Gabriel randall W, Maria Lilian Dharmahutama, Patricia Quina Gita Naviri, Albertus Alexander Goenawan, Christopher Satrio Binatoro, Theodorus Albert Winata Prodiakon: Heru Santosa, Johanes Sumardi, Hadi Susanto, George Pangemanan, Franciscus Xaverius Andri, Soetojo Dharmadi Minggu, 19 April, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Beatrix - V Lektor: Adriana. P & Jeanne Atlanta A . A . P Putra/i Altar: Gabriel Randall W, Fransciscus Xaverio A. Nugroho, Alleandra Luwina Nugroho, Gregorius Septaviel Kenzie, Benedicta Aurelia Virenze, Fransiskus Arya Kusuma Aji, Vincentius Adrian Laurens Nestya Pradhana, Villda Regina, Brigitta Grace Simon, Catarina Jennifer Juwana, Fransisca Vannia Rahmadi, Margareta Sheren Angela Asroyo Prodiakon: Bayu Rajasa, Gunawan Gunarso, Agung Wahyu Wibowo, Agustinus Fadjar AS, Saras Damai Susetyo, Daniel Bala Batti Minggu, 12 April, pukul 09.00 Koor dan Tatib: Sta. Ursula – II Lektor: Vinsensia Arindita & Anastasia Agnes Putra/i Altar: Shannon Wijaya, Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Yohanes Purba Sangga Becik, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K., Irenne Yudia Hagaina Tarigan Prodiakon: Anna Retno Hapsari, Dwi Respati, Donanta Octaviardi, Probel Gultom, Indri Prijatmodjo, Temmy Royani, Romualdus Ponidjan, Adrianus Nggala, Antonius E. Nelwan, Joachim Sulistyo, I. Y. Supriyanto, Arden Andreas Barus, Didik Wiryawan AP, Lily Irene Tantra, Helfina M. Tisnakusuma, Esther Meinelsa Manurung, Hartawan Makmur, Gatot Kusumo Atmojo, Metty Suprapti, Wahid Gunawan, Agustono Widjaja, Agus Munandar Minggu, 19 April, pukul 09.00 Koor dan Tatib: Sta. Yosephine Bakhita - VI Lektor: Sofie & Rere Putra/i Altar: Giacinta Maretha Prita Pradita, Helena Keren Imanuela, Benedict Matthew Sukieche, Brigitta Stephanie, Yohanna Emarina, Margaretha Yosilia Paskalovana, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M, Estherania N, Peter Bradley, Immanuel Xestospongiamura Prodiakon: F. A. Soedjarno, Georgino Godong, Maria Yoke Edna, Prima Widi Hatmi, Fransiskus P. Narendra, Noegroho Tjiptorahardjo, Ingewati Kusuma, Heru Yuniriyanto, Gunawan Wibowo, Tjhong Vincentius, Florentina Ratna Supeni H., Maryono Suwargo, Willem Dagi, Ferry Kodrat, Columbanus Marianto, Floribertus Rismantoro, Lucas Hanifa Natahusada, Ronald C. Sampayan, Ping Julianto Widjaja, Yohanes Soeryanto Santoso, Yustinus F. Irjayanto, Alfonsus Haryanto Minggu, 12 April, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Helena – III Lektor: Angelina Wardhani E & Cecilia Andria Permata Sari Putra/i Altar: Gabriela Vianka Kineta, Michael David Christopher, Gabriel Nathaniel Orion, Timotius Gerwyn Jovian, Robertus Darren Radyan, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Jessica Nadia Agustin, Margaretha Velicia, Katarina Sari Kusuma Dewi Mursito, Kristina Irmadani Darwin, Elisabeth Novadiana Kurniasavitri T, Joety Johannes Aaron Bongku Prodiakon: Veronika Kani, Yohannes Pudjiastoto, Agustinus Darmawan, Bambang Tedjo Nugroho, Saly Listiyadhi, Hesti Purbaningsih, Thomas Erwin Kurniawan, Bambang Sulistyo P., Fifi Amaliawaty, Marcus B. Samosir Minggu, 19 April, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Gregorius - IV Lektor: Anna Retno Hapsari & Margaretha Petrina Putra/i Altar: Benigno Areli Siswoko, Benedicto Siswoko, Ivana Permata Ariesta, Felicia Safira Rahardjo, Florentina Harly Kusnadi, Jonathan Stevandhy, Kevin Stevandhy, Maria Ajeng Cipta Wening, Vincentius Kevin Anggoro Redak Muda, Ignathius Rahardianto Patiung Prodiakon: Hendrawan Thiodorus, Anna Retno Hapsari, Yustinus T. Mudjihardjo, Heribertus Darno, Felicianus Purnawan Solihin, Grace Theresia Supit, Cynthia Catharina, Petrus Lazarus Mardjono, Yoseph Martahan Sitorus, Yuliana Yelli PENGUMUMAN Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan: Pengumuman ke I: a) Joseph Michael Prasetyo dari Lingk. St.Theodorus dengan Fransiska Liana Dwiwati Yamin dari Paroki St. Kristoforus Jakarta Pengumuman ke II b) Veronica Visca Herlinda dari Lingk. St. Andreas dengan Simforianus Diego Maradona Sitompul dari paroki St. Bartolomeus - Taman Galaxi, Bekasi Pengumuman ke III c) Yohanes Penginjil Roy Adithya Wibisana dari Lingk. Markus dengan Catharina Aprillia Priyas Utami dari Paroki Fransiskus Asisi – Tebet, Jakarta Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, wajib memberitahukan Pastor Kepala Paroki. PENDAFTARAN CALON KATEKUMEN BARU TELAH DIBUKA Batas pendaftaran tanggal 25 April 2015. Wawancara akan diadakan tanggal 26 April 2015 dan pembelajaran dimulai tanggal 3 Mei 2015 s/d Maret 2016. Pendaftaran bisa melalui Sekretariat Paroki sesuai jam kerja atau melalui lingkungan terdekat.