1 HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP PASIEN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI TUMOR GANAS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI JAKARTA Uli Sipayung¹; Agung Waluyo¹ 1. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat - 16424 Email : [email protected] ; [email protected] Abstrak Latar belakang : Tumor ganas adalah satu sel liar di bagian tubuh yang tumbuh dengan cepat, tidak bersimpai dan tumbuhnya menyusup ke bagian tubuh lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi perawat dan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas. Metode penelitian yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Sampel yang diambil melibatkan 54 responden. Hasil yang didapatkan adalah mayoritas usia >31 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SMP-SMA, pendapatan 2-5 juta/bulan, responden yang menyatakan pola komunikasi perawat baik dengan tingkat kecemasan sedang, responden yang menyatakan komunikasi perawat tidak baik mempunyai kecemasan sedang (91,7%) dan responden yang menyatakan komunikasi perawat baik mempunyai resiko kecemasan sedang (66,7%). korelasi antara pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas tidak bermakna/ tidak berhubungan (Ho) dengan nilai signifikan p – value 0,060 dan nilai korelasi spearman sebasar 0,257 yang menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah. Saran : hasil penelitian dapat menjadi bahan referensi dan dapat meningkatkan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan serta diharapkan dilakukannya penelitian yang lebih komprehensif dan metode kualitataif sehingga dapat tergali data yang lebih dalam tentang tingkat kecemasan pasien preoperasi keganasan. Kata kunci : tumor ganas, pola komunikasi, kecemasan. Abstract Background: Malignant tumor is the uncontrolled cells in the body that grow rapidly and infiltrate other parts of the body. The purpose of this study was to determine the pattern of nurse communication and anxiety level of malignant tumors preoperative patient. The method used is the Spearman correlation test. The amount of samples are 54 respondents. The results obtained are the majority of age> 31 years old, female, education status are junior-high school, monthly income of 2-5 million rupiah, the correlation between the pattern of nurse communication with anxiety level of malignant tumors preoperative patient was not significant / unrelated (Ho) with significant p - value 0.060 and spearman correlation value 0.257 indicating a positive correlation with the strength of correlation is very weak. Suggestion: the results of this study can be a reference and can improve the nursing science in providing nursing care and it is expected to do more comprehensive study and qualitative methods, so the data can be explored deeply about the anxiety level of malignancy preoperative patients. Keywords: malignant tumor, communication patterns, anxiety. __________________________________________________________________________________ Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 2 Pendahuluan dan sering digunakan sebagai metode Tumor ganas (kanker) penyebab kematian primer atau metode diagnostic, profilaktik, nomor 2 di dunia dan di negara-negara paliatif atau rekonstruksi (Brunner & berkembang merupakan penyebab utama Suddarth, 2002). kematian (Lubis & Iasnida, 2009). Dalam Pasien yang menjalani pembedahan untuk suatu studi NCI dilaporkan bahwa 30% diagnostic atau pengobatan penderita kanker seringkali cemas terhadap menderita gangguan kanker prosedur psikologis yaitu kecemasan (44%), depresi pembedahan, (15-25%), batasan-batasan pascaoperasi, perubahan kebingungan dan masalah temuan yang mungkin, memori (28-48%) pada pasien kanker dalam tahap lanjut serta gangguan penyesuaian prognosanya (Brunner & Suddarth, 2002). diri (NCI, 2010; Trask, 2004). Berdasarkan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Riskesdas 2007 kanker menempati urutan Makmuri pada tahun 2007 pada pasien ke 6 penyebab kematian terbesar di preoperasi terhadap 40 responden adalah Indonesia. Faktor risiko tingginya kejadian 15 responden (37,5%) memiliki tingkat kanker di Indonesia yaitu prevalensi kecemasan ringan, 16 responden (40%) merokok 23,7%, obesitas pada laki-laki kategori 13,9% dan pada perempuan 23,8%, kurang responden (17,5%) kecemasan berat dan 2 konsumsi buah sayur 93,6%, konsumsi responden (5%) tidak cemas. Dan dari makanan makanan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD berlemak 12,8%, dan makanan dengan Kraton Pekalongan tahun 2010 pada 27 penyedap 77,8%, dan kurang aktivitas fisik orang pasien yang akan dioperasi, 25 orang sebesar 48,2%. pasien (92,6%) mengatakan takut dan Dengan diawetkan kemajuan 6,3%, teknologi fungsi normal kecemasan tubuh sedang, dan dan 7 dalam cemas terhadap tindakan operasi dan 2 mendiagnosa dan penatalaksanaan kanker orang pasien (7,4%) mengatakan pasrah semakin banyak penderita kanker yang pada Tuhan YME. Berdasarkan data RSUP bertahan hidup lebih lama. Bentuk utama Fatmawati didapatkan data jumlah pasien terapi operasi elektif pada tahun 2010 sebanyak penyembuhan kanker adalah operasi/pembedahan, kemoterapi, terapi 2885 hormone, bioterapi dan terapi radiasi sebanyak 77 orang, sedangkan pada tahun (Potter & Perry, 2009). Pengangkatan 2011 sebanyak 4276 orang dan penundaan kanker melalui operasi sebanyak 166 orang. Salah satu tindakan operasi adalah pengobatan terbaik penyebab penundaan operasi ini adalah secara menyeluruh orang Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 dan penundaan operasi 3 karena factor kecemasan yang ditandai tindakan operasi dengan tumor ganas dengan tekanan darah > 150/90 mmHg. jumlahnya kecil sehingga semua anggota Metode populasi dijadikan sampel (Nursalam, Penelitian ini kuantitatif dengan korelasi. merupakan desain Penelitian ini penelitian 2008). Instrument penelitian yang digunakan penelitian adalah menggunakan mengacu pada definisi operasional. faktor-faktor resiko dengan efek yang ada dan Kuesioner terdiri dari tiga bagian. observasi. Kuesioner bagian A berisi pertanyaan Keuntungan metode cross sectional ini adalah kemudahan dalam tentang data demografi yang meliputi : melakukan umur, jenis kelamin, pendidikan dan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal penghasilan. Kuisioner B tentang pola waktu dan hasilnya dapat diperoleh dengan komunikasi perawat yang berisi 11 cepat (Alimul,H, 2003). pernyataan menggunakan skala Likert. Populasi penelitian ini adalah semua Kusioner C tentang kecemasan pasien pasien yang menderita tumor ganas yang dirawat, sedangkan sampel dan dibuat sendiri oleh peneliti dengan yang mempelajari dinamika korelasi antara pendekatan kecemasan komunikasi. Kuisioner penelitian ini pendekatan cross sectional yaitu penelitian dengan kuisioner berisi 14 pernyataan menggunakan penelitian skala adalah semua pasien yang akan dilakukan rentang menjawab tindakan operasi dengan tumor ganas di kecemasan. pertanyaan Dalam responden memberikan tanda cek list untuk Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. pilihan jawaban : Bila Sangat Tidak Kriteria responden penelitian adalah yang Setuju (STS) = 1, Bila Tidak Setuju memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut : (TS) = 2, Bila Setuju (S) = 3, Bila a. Pasien berusia ≥ 15 tahun Sangat Setuju (SS) = 4. b. Dapat membaca dan menulis Kuisioner sebelumnya diuji coba dahulu c. Dapat berbahasa Indonesia untuk dapat dimengerti dan dipahami oleh d. Bersedia menjadi responden responden. Sebelum pengumpulan data, Teknik yang digunakan dalam dilakukan terlebih dahulu pengambilan sampel adalah total sampling, dilakukan penyebaran kuisioner kepada 30 dimana semua pasien yang akan dilakukan responden yang dirawat di ruangan RSUP operasi tumor ganas yang ditemukan Fatmawati untuk dilakukan uji validitas dijadikan sampel. Teknik ini digunakan data. Berdasarkan uji validitas bahwa dari karena 11 pasien yang akan dilakukan kuesioner Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 yang dinyatakan valid 4 sebanyak 10 kuesioner dengan r tabel Diagram 0,361. karakteristik Kuesioner juga dinyatakan 2. Menjelaskan responden penelitian didominasi Dari 14 kuesioner responden makan yang sebesar 53,7% (29 orang) sedangkan dinyatakan valid sebanyak 9 kuesioner responden laki-laki 46,3% atau sebesar 25 dengan r tabel 0,361 dan kuesioner juga orang. dinyatakan reliabilita dengan Cronbach's Distribusi Alpha 0,68 tingkat pendidikan Distribusi responden berdasarkan usia berdasarkan 20 10 0 Usia Responden responden perempuan Pendidikan Responden 30 Analisa Univariat kelamin ini reliabilitas dengan Cronbach's Alpha 0,86. Hasil Penelitian jenis bahwa 44,4% 40,7% 14,8% Pendidika n 40 20 0 40,7%53,7% 5,6% Usia Responden < 20 21-30 > 30 Tahun Tahun Tahun Diagram berusia <20 tahun sebesar 5,6% (3 orang), usia 21-30 tahun 40,7% (22 orang), sedangkan usia >31 tahun sebesar 53,7% (29 orang). Mayoritas usia responden adalah usia > 31 tahun. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin distribusi responden penelitian berdasarkan tingkat tiga kategori. Tabel diatas menjelaskan bahwa tingkat pendidikan responden didominasi oleh pendidikan SMP-SMA sebesar 44,4% atau 24 orang, pendidikan SD sebesar 14,8% atau 8 orang, sedangkan pendidikan Akademi/ Perguruan Tinggi sebesar 40,7% atau 22 orang. Distribusi berdasarkan pendapatan Pendapatan Responden Jenis Kelamin 46.3 Menjelaskan pendidikan responden yang dibagi kedalam Diagram 1. Menjelaskan bahwa responden 55 50 45 40 3. 53.7 JENIS KELAMIN 40 20 0 37% 46,3 16,7% < 1 2-5 > 5 Juta Juta Juta Diagram 4. responden Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 Pendapatan Responden Menjelaskan berdasarkan distribusi pendapatan 5 responden yang menjelaskan responden 50 dengan pendapatan <1 juta sebesar 37% 40 atau 20 orang, pendapatan responden 2-5 30 juta orang, 20 sedangkan responden dengan pendapatan 10 >5 juta sebesar 16,7% atau 9 orang. 0 sebesar 46,3% atau 25 77,8% Cemas Ringan Cemas Sedang 20,4% Cemas Berat 1,9% Kecemasan Responden mayoritas responden dengan pendapatan 2Diagram 5 juta. Distribusi berdasarkan pola komunikasi perawat Menjelaskan disitribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan. Responden dengan kecemasan berat sebesar 20,4% atau 11 orang, responden dengan kecemasan sedang sebesar 77,8% Pola Komunikasi atau 40 42 orang, sedangkan responden dengan kecemasan ringan sebesar 1,9% 30 20 10 6. 44,4% 55,6% Tidak Baik Baik Pola Komunikasi 0 atau 1 orang. Mayoritas responden memiliki tingkt kecemasan yang sedang. Analisa Bivariat Tabel 5. Menjelaskan disitribusi responden Analisis berdassarkan pola komunikasi perawat. menjelaskan hubungan pola komunikasi Responden perawat yang menyakatakan pola uji bivariat dengan penelitian tingkat kecemasan komunikasi perawat baik sebesar 55,6% responden. atau 30 orang, sedangkan responden yang Distribusi menyatakan pola komunikasi perawat tidak hubungan baik dengan tingkat kecemasan responden. sebesar mayoritas 44,4% responden atau 24 menyatakan orang. responden pola responden kecemasan responden berdasarkan komunikasi perawat pola komunikasi perawat tidak baik Distribusi ini berdasarkan Skor kecemasan Skor komunikasi r 0,257 p 0,060 n Distribusi responden 54 berdasarkan hubungan pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan responden diperoleh nilai signifikan p - value 0,060 yang Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 6 menunjukkan bahwa korelasi antara pola bahwa bahwa tingkat pendidikan responden komunikasi perawat dan tingkat kecemasan didominasi oleh pendidikan SMP-SMA pasien preoperasi tumor ganas adalah tidak (44,4%). Hasil penelitian ini sesuai dengan bermakna/ Nilai teori Fawcett & Downs (1986) yang sebesar 0,257 menyatakan bahwa tingkat pendidikan turut positif dengan menentukan mudah tidaknya seseorang korelasi tidak berhubungan. spearman menunjukkan korelasi kekuatan korelasi yang sangat lemah. menyerap dan memahami pengetahuan Pembahasan yang mereka peroleh. Status pendidikan Hasil analisa uji univariat yang Dari hasil penelitian distribusi responden menyebabkan orang tersebut lebih mudah berdasarkan usia diperoleh bahwa bahwa mengalami stress dibanding dengan orang mayoritas usia responden adalah usia > 31 yang status pendidikan yang lebih tinggi. tahun teori Orang yang mempunyai pendidikan yang mengatakan bahwa usia lebih muda akan tinggi akan lebih efektif menggunakan lebih copingnya (53,7%). mudah Ada beberapa mengalami kecemasan kurang pada seseorang dibanding orang akan dengan daripada yang berusia lebih tua, tetapi ada pendidikannya rendah. Pada penelitian ini juga yang berpendapat sebaliknya yang terjadi sebaliknya pendidikan yang Dari hasil penelitian distribusi responden tinggi menyebabkan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin diketahui bahwa yang tinggi pula. karakteristik ini Dari hasil penelitian distribusi responden perempuan berdasarkan pendapatan diperoleh data didominasi responden jenis penelitian kelamin (53,7%). Dari beberapa penelitian lain juga bahwa dikatakan bahwa emosi laki-laki lebih pendapatan stabil dalam menghadapi stres dibanding Pendapatan merupakan faktor yang paling perempuan. Perempuan lebih cenderung menentukan mengalami kesehatan sehingga ada hubungan yang erat kecemasan dibandingkan mayoritas responden <2-5 juta/bulan kuantitas (46,3%). dan kualitas dengan laki-laki, hal ini dikarenakan antara perempuan dirasa lebih sensitif terhadap kesehatan seseorang. Tingkat pendapatan permasalahan, sehingga mekanisme koping akan mempengaruhi pola kebiasaan dalam perempuan kurang baik dibandingkan laki- menjaga kesehatan dan penanganan yang laki (Gunarso, 2005) selanjutnya Dari hasil penelitian distribusi responden pemanfaatan berdasarkan tingkat pendidikan ditemukan kemampuan ekonomi atau pendapatan pada datu pendapatan dengan berperan keluarga. Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 dengan dalam kesehatan Bagi keadaan prioritas berdasarkan mereka yang 7 berpendapatan sangat rendah hanya dapat kehilangan kesempatan dan kehilangan memenuhi kebutuhan berupa pemanfaatan peluang untuk menatap masa depan yang kesehatan apa adanya sesuai kemampuan lebih baik. Penderita kanker akan merasa mereka. Apabila pendapatan baik maka cemas dengan penyakitnya, dengan tipisnya pendapatan kesehatan mereka akan lebih harapan kesembuhan, dengan besarnya baik (Trismiati, 2006) biaya yang harus dikeluarkan dan berbagai Dari hasil penelitian distribusi responden hal yang mencemaskan lainnya (Rosyidi, berdasarkan 2009). diperoleh pola komunikasi bahwa mayoritas perawat responden menyatakan pola komunikasi perawat baik (55,6%). Komunikasi adalah pertukaran informasi atau ide-ide antara dua orang atau lebih, dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain informasi dan untuk (Kozier, 2010). diagnosis keperawatan seharusnya perawat merencanakan mendapatkan Pada saat ditegakkan sudah mulai langkah-langkah untuk meningkatkan komunikasi yang efektif. Intervensi keperawatan ditujukan untuk memfasilitasi komunikasi dengan pasien yang memiliki masalah dengan cara memodifikasi lingkungan dan memberi dukungan pada pasien serta keluarga. Dari tingkat distribusi responden kecemasan mayoritas responden berdasarkan didapatkan bahwa memiliki tingkat kecemasan sedang (77,8%). Hal ini disebabkan karena penderita kanker akan mengalami masalah psikososial yang disebabkan karena adanya perubahan dalam hubungannya dengan keluarga dan teman (Sarafino, 2006). Adanya perasaan tertekan Hasil analisis uji bivariat Penelitian ini menjelaskan hubungan pola komunikasi perawat kecemasan responden. dengan tingkat Penelitian ini menjelaskan hubungan pola komunikasi perawat dengan responden. tingkat Menurut kecemasan hasil penelitian diperoleh nilai p – value adalah 0,060 yang menunjukkan bahwa korelasi antara pola komunikasi perawat dan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas adalah tidak bermakna/ tidak korelasi berhubungan. Nilai spearman menunjukkan korelasi sebesar 0,257 positif dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah. Jadi dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa nilai p value > α jadi tidak ada hubungan bermakna antara pola komunikasi perawat terhadap pasien dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas. Jadi nilai p value 0,060 (>α 0,05) maka tidak ada hubungan yang signifikan antara pola komunikasi perawat kecemasan pasien (Ho). oleh kanker membuat seseorang merasa Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 dengan tingkat 8 Menurut Taylor 1988 ketika seseorang reponden terbanyak adalah usia >31 tahun didiagnosis menderita kanker maka orang sebesar 53,7% (29 orang), jenis kelamin tersebut kondisi perempuan sebesar 53,7% (29 orang), menyenangkan. pendidikan SMP-SMA sebesar 44,4% (24 akan psikologis mengalami yang tidak ketika orang), pendapatan responden 2-5 juta terjadinya sebesar 46,3%(25 orang), responden yang perubahan dalam hidupnya dimasa depan menyatakan pola komunikasi perawat baik akibat penyakit yang diderita atau akibat sebesar 55,6%(30 orang) dengan tingkat penanganan suatu penyakit. Perawatan di kecemasan sedang sebesar 77,8% (42 rumah sakit merupakan hal yang cukup orang). mencemaskan bagi pasien apalagi akan diperoleh bahwa nilai p – value adalah dilakukan operasi, sakit setelah dioperasi 0,060 yang menunjukkan bahwa korelasi dan sering kecewa bila harus kehilangan antara pola komunikasi perawat dan salah satu organ tubuh setelah operasi tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor (Lubis & Iasnida, 2009). ganas Kecemasan akan seseorang meningkat membayangkan Berdasarkan adalah tidak hasil penelitian bermakna/ tidak kecemasan berhubungan. Nilai korelasi spearman merupakan respon psikologik terhadap sebesar 0,257 menunjukkan korelasi positif stress komponen dengan kekuatan korelasi yang sangat fisiologik dan psikologis disertai perasaan lemah. Jadi dari hasil penelitian ini takut terhadap sumber-sumber yang tidak diperoleh bahwa nilai p value > α jadi tidak dikenali. Pasien kanker menghadapi banyak ada hubungan bermakna antara pola serangan terhadap citra tubuh sepanjang komunikasi perjalanan dengan Menurut Long yang dan (1996) mengandung pengobatan. Ancaman perawat tingkat terhadap kecemasan pasien pasien terhadap konsep diri sangat besar karena preoperasi tumor ganas. Jadi nilai p = pasien 0,060 (>α 0,05) maka tidak ada hubungan penyakit, menghadapi realisasi kemungkinan tentang kecacatan dan kematian (Brunner & Suddarth, 2002). Sedangkan tingkat kecemasan dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan (Trismiati, 2006). Kesimpulan Dari hasil analisa univariat penelitian dapat disimpulkan bahwa distribusi penelitian yang signifikan antara pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien. Daftar Pustaka Arcan, (2005), Jong Wim de, Kanker, Apakah Itu? Pengobatan, Harapan Hidup dan Dukungan Keluarga, Jakarta, EGC. Brunner & Suddarth, (2002), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Volume 2, Jakarta, EGC. Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013 9 Dahlan,S, (2010), Besar sampel Dan Cara Pengambilan Sampel, Jakarta, Salemba Medika.Depkes , (2010), Prevalensi Penderita Kanker, www.Depkes.go.id diunduh tanggal 2 November 2012 jam 23.00 Wib. Gruendemann,B.J & Fernsebner,B, (2005), Buku Ajar keperawatan perioperatif, Volume 1, Jakarta, EGC. Hannah, R, (2011), Hairless : Memoar seorang Perempuan Melawan Kanker Payudara, Jakarta, Gagas Medika. Hawari, D, (2004), Kanker Payudara : Dimensi Psikoreligi, Jakarta, FKUI. Jacob, T, (2004), Etika Penelitian Ilmiah, Yogyakarta, Warta Penelitian Universitas Gajah Mada. Kozier, Erb, (2010), Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, alih bahasa : Esty Wahyuningsih,dkk, Jakarta, EGC. Lubis & Iasnida,( 2009), Dukungan Sosial Pada Pasien kanker ; Perlukah?, Medan, USU Press. Sjamsuhidayat, R & Jong, W,D, (2004), Buku Ajar Ilmu Bedah, Editor wim De Jong, Edisi 2, Jakarta, EGC. Stifiel, F, (2006), Communication in Cancer Care, Spring-Verlg Berlin Heidelberg. Stuart & Sundden, (1997), Stuart & Sundeen`s Mental Health Nursing : Principle & Practise, Uniterd Kingdom, Mosby`s. Stuart ,G, W. (2009), Principle & Practise of Psychatric Nursing, St Louis, Mosby`s Elseiver. Sutanto, (2007), Analisa Data Kesehatan, Depok, FKMUI. Vera, U, (2005), Menu Untuk Penderita Kanker, Jakarta, Puspa Swara. Vinay, Cotran, & Stanley, (2007), Buku ajar Patologi, Edisi 7, Jakarta, EGC. Yunita, (2010), Stop Kanker /Team Cancer Help, Cetakan I, Jakarta, Agro media Pustaka. Mangan, Y, (2009), Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker, Jakarta, AgroMedia Pustaka. WHO, (2011), Cancer : Key Facts about Cancer, diunduh dari http://www.who.int/medaicentre/facts heets/fs97/en/ , pada tanggal 16 esember 2012 jam 16.00 wib. Nursalam, (2003), Konsep Dan Penerapan Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian/Keperawatan, Jakarta, Salemba Medika. Yayasan Kanker Indonesia, (2012), Apakah Kanker Itu?, http://yayasankankerindonesia.or, diunduh pada tanggal 11 november 2012 jam 15.00 wib. Newton, S, (2009), Oncology Nursing Advisor : Acomprehensive Guide to Clinical Practise, Canada, Mosby`s. Potter & Perry, (2009), Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, alih bahasa : Adrina Ferderika Nggie, Jakarta, EGC. Hubungan pola…, Uli Sipayung, FIK UI, 2013