25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilakukan pada bulan Januari 2015 – Januari 2016. Tabel 1. Rincian Waktu Penelitian Tindakan Kelas NO Kegiatan 2015 2016 Bulan ke1 1 Persiapan a. Observasi b. Identifikasi masalah c. Penentuan tindakan d. Pengajuan judul e. Penyusunan proposal f. Seminar proposal g. Pengajuan ijin penelitian 2 Pelaksanaan a. Siklus I Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi b. Siklus II Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 26 3 Analisis data dan penyusunan laporan a. Analisis data b. Penulisan laporan c. Ujian Skripsi 3. Siklus PTK Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masingmasing siklus terdiri dua pertemuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lari cepat melalui penerapan pendekatan bermain. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX F SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. Dengan rincian siswa putra 14 anak dan siswa putri 18 anak. C. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer a. Data tentang hasil belajar lari cepat pada siswa kelas IX F SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo b. Data tentang keaktifan peserta didik yang diperoleh dari peristiwa yang terjadi selama berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini terdiri atas : nilai hasil belajar lari cepat sebelum menjalani tindakan, RPP, dan silabus yang diperoleh dari dokumen guru dan sekolah. 27 Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut : 1. peserta didik, sebagai objek penelitian dan sumber data tentang hasil belajar ketrampilan lari cepat melalui model pembelajaran penerapan bermain pada siswa kelas IX F SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. 2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan model pembelajaran penerapan bermain pada siswa kelas IX F SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. 3. Peneliti, sebagi observer untuk mengamati dan menilai tingkat keberhasilan keberhasilan model penerapan bermain pada siswa kelas IX F SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar lari cepat yang dilakukan peserta didik. 2. Observasi, digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas peserta didik dan guru selama kegiatan pembelajaran. Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian No 1 Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan peserta Afektif peserta didik saat Observasi didik mengikuti lari cepat pembelajaran pengamatan Instrumen / Pedoman penilaian 28 2 peserta Psikomotor saat Tes didik melakukan gerakan lari dan cepat 3 praktik Tes lari cepat unjuk kerja peserta Kognitif/ didik peserta pemahaman Tes Tulis didik Soal – soal/LKS terhadap materi lari cepat 4 Guru Penerapan pembelajaran model Observasi bermain pengamatan / Lembar Observasi materi keterampilan lari cepat E. Uji Validitas Data Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan triangulasi yang merupakan salah satu cara yang digunakan untuk peningkatan validitas data dalam penelitian. Triangulasi meliputi triangulasi data, triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.. Triangulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan atau narasumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak lain (kepala sekolah, rekan guru, orang tua/wali). Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang akurat mengenai subyek. F. Teknik Analisis Data 29 Data yang dikumpulkan dari setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar pencak silat dengan menganalisis nilai rata-rata observasi keterampilan pencak silat. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis dengan menggunakan prosentase untuk melihat peningkatan hasil belajar pencak silat dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian dikategorikan dalam batas tuntas dan tidak tuntas. G. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan dalam beberapa siklus. Arikunto dalam (agus Kristiyanto, 2010:62) mengatakan bahwa “ PTK dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk siklus yang berikutnya.” 1. Tahap-tahap siklus Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Agus Kristiyanto (2010: 55-62) mengatakan, Langkah-langkah operasional penelitian tiap siklus adalah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah sebuah langkah yang paling awal, yaitu langkah untuk merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk memperbaiki keadaan. Pada tahap perencanaan telah tertuang berbagai skenario untuk siklus yang bersangkutan, terutama tentang hal-hal teknis terkait dengan rencana pelaksanaan tindakan dan indikator-indikator capaian pada akhir siklusnya. Perencanaan tidak disusun sendiri oleh peneliti utama (guru/calon guru), tetapi sudah merupakan hasil kolaborasi 30 yang berisi kesepakatan-kesepakatan perencanaan tindakan antara peneliti utama dan kolaborator. Substansi perencanaan pada garis besarnya meliputi beberapa hal yang terkait dengan: a. pembuatan skenario pembelajaran; b. persiapan sarana pembelajaran; c. persiapan instrument penelitian untuk pembelajaran; dan 4. simulasi pelaksanaan tindakan. b. Tahap Pelaksanaan (action) Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan kolaborator harus saling meyakinkan bahwa apa yang telah disepakati dalam perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan. Hal yang cukup berat adalah menjamin agar seluruh pelaksanaan itu berlangsung secara ilmiah. Hal ini berbeda dengan pelaksanaan eksperimen yang cenderung di-treatment-kan dalam suasana yang full control untuk menjaga validitas eksperimen. c. Tahap Observasi (Observatuon) Tahap observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat pelaksanaan tindakan. Kejadian tersebut diamati atau diobservasi oleh peneliti utama dan kolaborator. Peneliti utama dan kolaborator tidak mencatat semua kejadian, tetapi hanya mencatat hal-hal penting yang perlu diamati dengan memanfaatkan lembar observasi. Lembar observasi ini juga merupakan produk dari kesepakatan antara peneliti utama dan kolaborator pada tahap perencanaan. Pengamatan dilakukan pada saat pelaksanaan. d. Tahap Refleksi (Reflecting) Refleksi pada dasarnya merupakan suatu bentuk perenungan yang sangat mendalam dan lengkap atas apa yang telah terjadi. Refleksi pada akhir siklus merupakan sharing of idea yang dilakukan peneliti utama dan kolaborator atas hal yang telah direncanakan, dilaksanakan dan diobservasi pada siklus tersebut. Oleh karena itu ada yang mengatakan bahwa tahap refleksi itu merupakan tahap evaluasi untuk 31 membuat keputusan akhir siklus. Hasil observasi dan analisis pelaksanaan didiskusikan antara peneliti utama dan kolaborator. Hasil finalnya adalah untuk membuat kesimpulan bersama: a. apakah indikator tercapai dan dapat berlanjut ke siklus berikutnya; atau b. apakah indikator belum tercapai dan harus kembali untuk melakukan revisi perencanaan pada siklus yang bersangkutan. 2. Pelaksanaan Siklus a. Siklus I 1) Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran yang terdiri dari: a) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa pada pembelajaran penjasorkes. b) Membuat rencana pembelajaran yang mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lari cepat. c) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu penilaian pembelajaran lari cepat. d) Menyiapkan media yang digunakan untuk membantu pembelajaran. e) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 2) Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan dilakukan dalam melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut: (1) Berdoa dan presensi (2) Menjelaskan pembelajaran lari cepat (3) Melakukan pemanasan (4) Melakukan dengan lari permainan-permainan yang berhubungan 32 (5) Guru menjelaskan teknik lari cepat mulai dari sikap awalan, lari, memasuki garis finish (6) Melakukan latihan teknik dasar lari cepat dengan pendekatan bermain (7) Melakukan evaluasi dan tanya jawab (8) Melakukan pendinginan (9) berdoa 3) Tahap Pengamatan / Observasi Pengamatan dilakukan terhadap a) Hasil ketrampilan lari cepat 50 M; b) kemampuan melakukan rangkaian gerakan ketrampilan lari cepat; c) aktivitas selama pembelajaran berlangsung. 4) Tahap Evaluasi / Refleksi Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan selanjutnya. b. Siklus II Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan pelaksanaan, observasi dan interprestasi serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. H. Indikator Kinerja Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar lari cepat melalui penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas IX F SMP Negeri 3 Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. Adapun setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit 33 sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan,pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tabel 3. Presentase Indikator Pecapaian Hasil Belajar Aspek Yang Presentase Target Diukur Pencapaian Cara Mengukur Siklus I Siklus II Afektif 60% 80% Psikomotor 60% 80% Tes Lari Cepat 50 M Kognitif 60% 80% TesTulis 40% 80% Ketuntasan Hasil Belajar Diamati saat proses pembelajaran berlangsung Ketuntasan disemua hasil belajar aspek afektif, kognitif, dan psikomotor