TRANSPORTASI & LOGISTIK i4 MULTIMODA Kemenhub rotasi pejabat teras JAKARTA: Senin, 1 November Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merotasi dua pejabat eselon I dan mempromosikan satu pejabat eselon II. Pejabat eselon I yang dirotasi adalah Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kemitraan Perhubungan Iskandar Abubakar menjadi inspektur jenderal. Dedi Darmawan dari Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Kemitraan Perhubungan. Sementara itu, pejabat eselon II yang dipromosikan menjadi eselon I adalah Bobby Mamahit yang sebelumnya menjabat Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub menjadi Kepala Badang SDM Perhubungan. Menhub Freddy Numberi mengatakan pelantikan pejabat di suatu organisasi merupakan satu kebutuhan sekaligus keharusan agar mampu mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan. (BISNIS/RAY) Parkir pesawat di Batam penuh BATAM: Parkir pesawat terbang di Bandara Internasional Hang Nadim Batam penuh akibat kehadiran tiga pesawat pengangkut jemaah calon haji Embarkasi Solo. Tevi Amir, Kepala Pengendali Lalu Lintas Udara Bandara Hang Nadim Batam, mengatakan ketiga pesawat haji itu tidak meneruskan penerbangan ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, untuk mengangkut calon haji, karena gangguan abu vulkanik Gunung Merapi. “Kapasitas parkir kami penuh, sulit untuk mengaturnya,” katanya kemarin. Ketiga pesawat haji yang diparkirkan adalah pesawat milik Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 6111, GA 6213, dan GA 6013. (ANTARA) Merpati tutup rute JOG—UPG JAKARTA: PT Merpati Nusantara Airlines menghentikan sementara rute penerbangan Yogyakarta (JOG)—Makassar (UPG) pergi pulang (pp) mulai 1—30 November 2010 menyusul aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Sukandi, Vice President Public Relation PT Merpati Nusantara Airlines, mengatakan penghentian penerbangan Yogyakarta-Makassar pp 2 kali sehari itu semata-mata demi menjaga keselamatan penumpang. Kebijakan tersebut, katanya, diberlakukan dengan mempertimbangkan masih intensifnya debu vulkanik yang menyelimuti wilayah udara Yogyakarta hingga Solo. “Sesuai standar keselamatan penerbangan di PT Merpati Nusantara Airlines, kondisi tersebut sudah dalah kategori hazard bagi keselamatan pelayanan penerbangan ," ujarnya melalui siaran persnya Senin, 1 November 2010. (BISNIS/SUT) Bisnis Indonesia, Rabu, 3 November 2010 Badan navigasi udara berbentuk perum ‘Peralihan pengelolaan navigasi harus serempak’ OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia sehingga mulai 2011 pihaknya sudah bisa membentuk organisasi tersebut. ANTARA/JESSICA WUYSANG JAKARTA: Pemerintah akhirnya memilih membentuk perusahaan umum (Perum) dibandingkan dengan badan layanan umum (BLU), sebagai wadah dari penyelenggara tunggal pelayanan navigasi penerbangan, setelah sebelumnya terbentur aturan. Kemandirian finansial Dihubungi terpisah, Presiden Indonesia Air Traffic Controller (IATCA) I.Gusti Ketut Susila menyambut baik keputusan pembetukan Perum karena lembaga tersebut nantinya dapat mengatur sendiri keuangannya. Menurut dia, jika pemerintah memilih BLU itu merupakan suatu kemunduran karena birokrasinya yang rumit. “Perum itu sudah benar. Keuangannya harus mandiri. Pendapatan yang didapat dari pengguna jasa akan digunakan kembali untuk keselamatan penerbangan seperti pendidikan SDM dan pembelian peralatan baru,” jelasnya. Susila meminta agar penyelenggaraan navigasi penerbangan oleh lembaga tunggal dimulai secara serentak di seluruh Indonesia. “Kalau tidak dimulai serentak akan sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan. Jaringan navigasi itu harus terkait satu sama lain, jadi harus secara serentak,” katanya. ([email protected]) Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay menuturkan sudah tidak ada masalah lagi dengan peraturan yang ada, karena pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya, seperti Kementerian BUMN. “Tidak ada masalah lagi dengan aturan terkait dengan pembentukan Perum itu. Semua juga sudah dikoordinasikan, Jadi, nantinya bukan badan layanan umum [BLU]” jelasnya kemarin. Sebelumnya, Kementerian Hukum dan HAM menyatakan Sebaran pengelola layanan navigasi lembaga penyelenggara pelayanpenerbangan di Indonesia an navigasi penerbangan Indonesia dalam bentuk Perum— Institusi Bandara sebagaimana dalam RPP Perum yang diajukan Kemenhub—tidak • PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, (Denpasar), sesuai dengan UU No. 19/2003 Juanda (Surabaya), Hasanuddin (Ujung Pandang), tentang BUMN. Sepinggan (Balikpapan), Menurut Herry, RPP itu telah Frans Kaisiepo (Biak), direvisi sehingga memungkinSam Ratulangi, (Manado), kan dibentuknya Perum untuk Syamsudin Noo (Banjarmasin), mewadahi peyelenggara tunggal Ahmad Yani (Semarang), Adisutjipto (Yogyakarta), pelayanan navigasi penerbangan. Adisumarmo (Surakarta), Dia menuturkan Perum terSelaparang (Mataram), Pattimura sebut nantinya akan bertang(Ambon), El Tari (Kupang) gung jawab kepada Kemenhub, • PT Angkasa Pura II Soekarno—Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), dan didukung oleh Kementerian Sultan Mahmud Badaruddin II BUMN. Selama ini, Perum di sek(Palembang), Supadio (Pontianak), tor transportasi bertanggung Polonia (Medan), jawab kepada BUMN dan diSultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dukung oleh Kemenhub. Minangkabau (Padang), Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), “UU No. 1/2009 tentang PenerHusein Sastranegara (Bandung), bangan menyebutkan bahwa Kijang/ Raja Haji Fisabililah (Tanjung penyelenggara navigasi penerPinang), Sultan Thaha (Jambi), bangan bertanggung jawab keDepati Amir (Pangkal Pinang) pada Menteri Perhubungan,” je• PT AVCO Timika (ditunjuk PT Freeport Indonesia) lasnya. • UPT Kemenhub Bandara perintis Herry menargetkan RPP itu sudah bisa diteken menjadi PP Sumber: Diolah dari berbagai sumber paling lambat akhir tahun ini, PESAWAT TERGELINCIR: Sejumlah petugas Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat berada di sekitar tangga darurat pesawat Lion Air yang tergelincir di landasan, kemarin. Pesawat Boeing 737 seri 400 dengan nomor penerbangan JT 712 rute Jakarta-Pontianak berpenumpang 169 orang itu, tergelincir saat mendarat di bandara tersebut akibat cuaca buruk. Maskapai diminta waspadai cuaca OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia JAKARTA: Kementerian Perhubungan meminta maskapai memperhatikan secara teliti kondisi cuaca saat sebelum, selama, dan menjelang mendarat sebagai salah satu upaya meminimalkan potensi kecelakaan, menyusul peristiwa yang dialami Lion Air di Bandara Supadio, Pontianak, kemarin siang. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti Singayuda Gumay menuturkan setiap maskapai harus mengutamakan keselamatan di sektor penerbangan. “Dalam keadaan cuaca begini [tidak menentu] maskapai harus lebih memberi perhatian lebih supaya tidak terjadi kecelakaan,” jelasnya kemarin. Herry menuturkan pihaknya sudah mengirim tim untuk melakukan investigasi terkait kecelakaan yang dialami Lion Air. “Kami sudah kirim tim investigasi. Ada juga tim dari KNKT, dan PT Angkasa Pura II. Diharapkan sore ini Bandara Supadio sudah bisa dibuka kembali,” jelasnya. Pesawat Lion Air JT 712 bernomor registrasi PK-LIQ yang tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak, 11:30 WIB kemarin mengalami kerusakan cukup signifikan, karena pesawat Boeing737-400 itu sayapnya patah. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan Lion belum bisa memutuskan apakah pesawat itu dinyatakan total loss (tidak bisa dipakai sama sekali) atau tidak. “Belum bisa dipastikan karena itu sensitif sekali, terkait asuransi. Perlu ada pene- Sejarah pemakai Boeing 737-400 Lion Air PK-LIQ Penyerahan Maskapai Registrasi 25-04-1991 15-12-1992 29-03-1993 07-12-1993 23-03-1995 01-05-1995 31-10-1995 18-10-1996 04-05-1997 31-10-1997 28-05-1998 11-01-2001 22-03-2001 01-03-2004 27-07-2005*) VASP GPA Maersk Air Markair Nordic East LTU Nordic East Nordic European Deutsche BA Nordic European Travel Service Jordan Aviation Travel Service Travel Service Lion Air PP-SOJ PT-WBJ OY-MBK EI-CIX SE-DTB SE-DTB SE-DTB SE-DTB SE-DTB SE-DTB OK-TVS HA-LKA HA-LKA OK-TVS PK-LIQ Sumber: Diolah dari Airfleets.net Ket: *) disewa dari GECAS litian mendalam mengenai total loss itu.” Dia menambahkan pesawat tersebut masih ada di samping runway atau landasan pacu Bandara Supadio. Menurut Edward, pesawat JT 712 merupakan penerbangan kedua Lion dari Jakarta ke Pontianak. Adapun, secara total Lion mengoperasikan empat penerbangan per hari di rute tersebut. Dia menceritakan JT 712 berangkat dari Bandara Soekarno—Hatta (Cengkareng) pukul 09.55 WIB dan mendarat pukul 11.30 WIB. “Kondisi cuaca saat mendarat mendung, lalu pesawat keluar dari runway. Penumpang berjumlah 169 orang, dimana dua orang anak-anak, tidak ada korban jiwa. Dua orang syok, tidak ada luka ringan atau berat,” jelasnya.