MEKANISME DAN MANFAAT PEMBERIAN BANTUAN TERNAK KAMBING PERANAKAN ETAWAH SISTEM BERGULIR PROGRAM K2I (Kasus pada Kelompok Ternak Kambing PE di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai) MECHANISM AND BENEFIT AID GRANTING ETAWAH CROSSBRED GOATS REVOLVING SYSTEM K2I PROGRAM (Case on Etawah Cross Goats Groups at Mekar Sari Village Subdistrict South Dumai Dumai City) M Zadit Taqwa Asshidiqi, Mumun Munandar S dan Lilis Nurlina* *Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Jln. Raya Bandung–Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 e-mail : [email protected] ABSTRAK Penelitian berjudul “Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah Sistem Bergulir Program K2I” telah dilaksanakan dari bulan Januari sampai Februari 2016, di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program bantuan ternak yang dijalankan pemerintah dan manfaat sosial ekonomi terhadap masyarakat miskin. Data diperoleh melalui wawancara mendalam kepada 10 orang informan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dimana dalam tahapan analisisnya meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program bantuan ternak berjalan cukup baik dimana penerima telah mampu menggulirkan ternak kepada kelompok ternak lain. Dalam hal manfaat yang diterima yakni dalam aspek sosial yaitu meningkatnya tanggung jawab, mengarahkan dan membatasi perilaku peternak agar terjalin kerukunan sesama penerima, serta memudahkan dalam mendapatkan informasi. Manfaat dalam aspek ekonomi 6 peternak telah memperoleh pendapatan dari penjualan hasil keturunan ternak. Sementara untuk jumlah ternak yang dimiliki hanya 2 peternak yang jumlah ternaknya mengalami peningkatan. kata kunci : manfaat sosial dan ekonomi, mekanisme program ABSTRACT The research entitled “Mechanism and Benefit Aid Granting Etawah Crossbred Goats Revolving System K2I Program" was conducted from January until February 2016, at the village of Mekar Sari subdistrict South Dumai Dumai City Riau. This study aims to investigate the implementation of the assistance livestock program run by government and also social economic benefits of the program for poor people. Data obtained by in-depth interviews to 10 informants. The research used the method of case study with qualitative approach with phases of analysis, namely data reduction, presentation of data, and withdrawal of conclusion. The results showed that the implementation of the program went quite well where the recipient was capable to Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit revolving the livestock for another groups. In terms of the benefits received on social aspect are increased the responsibilities, directing and limiting behavior of farmer in order to get harmony between farmer and receiver, and the ease in getting information. Economic aspects 6 farmers has obtained income from the sale of cattle breeds. While for the number of livestock owned only 2 farmers who have increased the number of their cattle. Key words: program mechanism, social and economic benefits sebagai usaha yang dapat meningkatkan PENDAHULUAN Program Kemiskinan, Kebodohan dan ketertinggalan Infrastruktur (K2I) yang pendapatan keluarga. Kelurahan Mekar Sari yang terletak di dikeluarkan oleh pemerintah dilatarbelakangi Kecamatan Dumai dari masih adanya kemiskinan yang terjadi di merupakan salah Provinsi Riau. Khusus di Kota Dumai pada mendapatkan dana bantuan program K2I tahun 2014 dari 317.000 jiwa, 4,94 persen atau tersebut. Komoditas yang dikembangkan ialah sekitar 15.600 masyarakat Barat satu Kota Dumai wilayah yang jiwa tergolong kedalam ternak Kambing Peranakan Etawah (PE). kurang mampu. (Tribun Wilayah tersebut dinilai tepat didasari oleh Pekanbaru, 2014). Program ini dinilai sesuai beberapa karena salah satu tujuannya yaitu untuk geografis yang sesuai serta ketersediaan pakan menanggulangi masalah kemiskinan. hijauan yang memadai. Program K2I dalam faktor diantaranya kondisi proses Program K2I telah dilaksanakan di pelaksanaanya disalurkan dan diperuntukkan Kelurahan Mekar Sari sejak tahun 2009 dan sesuai dengan dinas dan instansi terkait dalam hingga tahun 2015, kelompok ternak kambing hal ini salah satunya Dinas Peternakan dan PE yang terbentuk hasil dari dijalankannya Kesehatan Hewan yang ada di Kota Dumai. program tersebut diantaranya kelompok ternak Bantuan yang diberikan berbentuk ternak dan Sumber Rezeki dan kelompok ternak Sumber dana bantuan. Bantuan tersebut bertujuan Rezeki II dengan keseluruhan jumlah anggota untuk menjamin ketersedian modal bagi sebanyak 20 orang. peternak untuk memulai, meningkatkan dan Pengembangan mengembangkan usaha peternakannya sesuai program dengan perguliran komoditas ternak, sehingga bantuan ternak ini (revolving), kambing menerapkan artinya pola kelompok masyarakat miskin khususnya para petani atau peternak/penerima peternak mengembalikan bantuan ternak yang diterima dapat memanfaatkan program tersebut untuk menjadikan peternakannya diwajibkan PE untuk Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit dengan kondisi ternak sama dengan waktu dapat menangkap makna dari suatu definisi awal penyebaran. situasi, terutama untuk tujuan “verstehen” Program bantuan tentunya memberikan atau pemahaman mendalam (Sulaeman, 2004). manfaat tidak hanya dari aspek ekonomi tetapi Analisis data yaitu proses pencarian dan juga aspek sosial. Manfaat dari aspek sosial penyusunan data yang sistematis melalui dari terjalinnya relasi sosial yang harmonis transkrip wawancara, catatan lapangan dan diantara peternak penerima program dengan dokumentasi pihak Sementara menambah pemahaman peneliti terhadap yang manfaat dari aspek ekonomi salah satunya ditemukan. Guna menganalisis data yang dapat meningkatkan pendapatan peternak. dilakukan cara mengkatagorisasikan berbagai dinas dan Kelurahan dijalankannya dijumpai sebaliknya. Mekar secara akumulasi Sari sejak jawaban sehingga menjadi suatu kesatuan bantuan masih argumentasi yang utuh tentang variabel yang permasalahan berupa program beberapa yang dikaji. Pengukuran akurasi data dilakukan berkurangnya jumlah anggota peternak tiap- dengan konfirmasi secara Triangulasi, yaitu tiap kelompok ternak serta skala kepemilikan dengan membandingkan (konfirmasi dialogis ) yang tidak menunjukkan peningkatan yang antara data yang diperoleh dengan teori dan signifikan. Hal ini berarti bahwa tujuan dari pakar atau ahlinya dan dengan metode program bantuan masih menghadapi kendala (Sulaeman,2004). di tingkat peternak. Atas dasar tersebut, perlu dilakukannya suatu penelitian Metode analisis data penelitian untuk kualitatif menurut Miles dan Huberman yang mengetahui mekanisme pemberian bantuan dikutip dalam Husaini (2014), terdiri dari ternak kambing peranakan etawah (PE) sistem tahapan-tahapan sebagai berikut : bergulir program K2I telah dijalankan dengan a) sesuai atau belum. Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan penyederhanaan, dan pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul METODE Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif. Data kualitatif perhatian dianalisis dengan dari catatan-catatan lapangan. b) Penyajian data, adalah pendeskripsian metode sekumpulan „interpretatif‟ mengungkapkan makna dari memberikan suatu perilaku atau hubungan dengan tujuan informasi tersusun kemungkinan yang adanya Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit c) penarikan kesimpulan dan pengambilan mengentaskan kemiskinan masyarakat dalam tindakan. bidang peternakan. Program ini telah berjalan Penarikan kesimpulan atau verifikasi, mulai tahun 2007 dan pelaksanaan program merupakan kegiatan di akhir penelitian tersebut didasarkan pada Perda Provinsi Riau kualitatif. Nomor 36 tahun 2001 tentang pola dasar pembangunan Daerah yang menegaskan bahwa hal-hal yang mendasar dalam Perda ini HASIL DAN PEMBAHASAN adalah untuk mewujudkan masyarakat yang Mekanisme Pelaksanaan Program Bantuan Kambing Peranakan Etawah (PE) Sistem Bergulir K2I Program Bantuan Kambing Peranakan Etawah (PE) K2I, adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk sejahtera. Berikut merupakan alur pelaksanaan program bantuan ternak kambing PE di Kelurahan Mekar Sari. Berikut pada ilustrasi 1 merupakan mekanisme pelaksanaan program bantuan ternak kambing PE K2I. Program Bantuan Hak dan Kewajiban Persiapan Sosialisasi Dinas Peternakan Calon Peternak dan Calon Lokasi Seleksi Pelaksanaan Kel. ternak Penerima Hak dan Kewajiban Dinas Peternakan Penyuluhan dan Pendampingan Penyaluran Ternak Kel. ternak Penerima baru Perguliran Ternak Kelompok Monitoring dan Evaluasi Kel. ternak Penerima lama Peternak Ilustrasi 1. Alur Pelaksanaan Program Bantuan Ternak Kambing PE di Kelurahan Mekar Sari. Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit Persiapan Program Bantuan Kambing Peranakan Etawah (PE) Sistem Bergulir K2I ternak yang diterima peternak, keuntungan yang didapat selama pemeliharaan ternak, pemberian bimbingan dan pendampingan oleh 1. Sosialisasi Program Dinas Peternakan kepada peternak, sarana Upaya dalam memperkenalkan Program Bantuan Kambing Pernakan Etawah (PE) K2I, bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh tim teknis Dinas Peternakan tidak melalui melalui media elektronik, surat kabar, atau pengumuman pada daerah sekitar yang akan serta prasarana yang memadai untuk pemeliharaan, perguliran ternak serta aturan dan konsekuensi yang berlaku selama menjalankan program bantuan dan yang terakhir yaitu mengenai rekapitulasi program yang dilakukan oleh pihak dinas. dijalankannya program bantuan, melainkan melalui pembicaraan individu ke individu lainnya. Hal tersebut diantaranya untuk mengurangi munculnya kelompok-kelompok 2. Target Sasaran/Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) Kelompok ternak untuk yang berminat mengajukan proposal ternak fiktif, mengetahui bahwa tingkat animo diharuskan masyarakat terhadap program tersebut cukup kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan tinggi serta hal ini juga mempermudah Dinas Hewan Kota Dumai, selanjutnya proposal Peternakan dan Keswan dalam melakukan yang diajukan ke pihak dinas akan langsung seleksi terhadap masyarakat miskin yang akan ditanggapi oleh aparat dinas dengan langsung menerima bantuan. menurunkan tim teknis untuk mensurvei Kegiatan sosialisasi terkait pengenalan peternak dan lokasi yang mengajukan bantuan. konsep program bantuan dilaksanakan oleh Survei yang dilakukan pihak dinas ialah pihak Dinas Peternakan setelah kolompok dimaksudkan pengaju seleksi. kelompok ternak serta mensurvei kondisi dan pelaksanaan potensi lokasi/lahan yang nantinya akan Sosialisasi terpilih terkait dalam tahap dengan untuk mengetahui kegiatan program bantuan berisi pemaparan digunakan mengenai hak dan kewajiban yang harus tersebut. diketahui dan dijalankan oleh kedua pihak mengenai kriteria-kriteria baik peternak maupun Dinas Peternak. Hak penerima program bantuan dan kewajiban anggota kelompok ternak yang indikator kelompok ternak disosialisasikan diantaranya hal mengenai untuk Berikut kesiapan menjalankan merupakan program pemaparan target sasaran berdasarkan dan lokasi Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit terhadap kondisi yang ada di lapangan bersedia untuk memenuhi persyaratan serta meliputi : ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak Dinas (1). Kelompok Ternak Peternakan. 1). Setiap Kelompok Ternak di Mekar Sari telah Berjumlah 10 orang. Kelompok ternak yang terdata di Kelurahan Mekar Sari telah beranggotakan 10 orang sehingga dinyatakan berhak untuk menerima program bantuan. Hal ini mengacu pada petunjuk teknis pelaksanaan program bantuan ternak K2I yang mengharuskan Pengalaman yang dimiliki peternak penerima program bantuan berkisar diantara 3-5 tahun. Rendahnya pengalaman beternak dikarenakan program bantuan peternak merupakan penerima kelompok bentukan yang beranggotakan warga kurang mampu dengan latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda. (2). Potensi Wilayah : bahwa kelompok ternak penerima program 1). Keadaan Umum Kelurahan Mekar Sari Mendukung untuk Pengembangan Kambing PE. bantuan minimal beranggotakan 10 orang. 2). Anggota Kelompok Memiliki Bukti Sah sebagai Warga Miskin dari Kelurahan Setempat. topografi dataran yang landai dengan tingkat Calon penerima program bantuan ternak kemiringan 0 - < 3% dengan iklim sangat di Kelurahan Mekar Sari tergolong masyarakat dipengaruhi oleh iklim laut. Curah hujan miskin dinyatakan melalui surat keterangan berkisar antara 1.500 mm-2.600 mm selama kurang oleh 75-130 hari per tahun. Suhu rata-rata 26-32oC kelurahan setempat. Acuan yang digunakan dengan kelembapan 82-84% dengan kecepatan sebagai ketentuan penentuan warga miskin angin 6-7 knot, menjadikan kawasan ini dilihat dari mata pencaharian dan pendapatan sebagai kawasan yang paling bersahabat per bulan. dengan iklim sehingga sangat sesuai untuk mampu yang dikeluarkan Kelurahan Mekar Sari memiliki mendirikan usaha pertanian dan peternakan. 3). Peternak Kelurahan Mekar Sari Berminat dan Berpengalaman dalam Beternak Kambing PE 2). Peternak Menyediakan Kandang untuk Pengembangan Kambing PE. Minat penerima bantuan di Kelurahan Lahan yang digunakan untuk mendirikan Mekar Sari terlihat dari usaha mereka untuk kandang adalah milik kelompok ternak yang mendirikan kelompok ternak yang serta didirikan pada satu hamparan seluas ± 0,01 Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit km2 dengan luas keseluruhan kandang 160 m2. Sistem perkandangan yang digunakan adalah Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Program Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE) K2I sistem panggung. Kandang membentang dari 1. Penyaluran Bantuan Ternak timur ke barat. Ternak Kambing PE yang disalurkan Bahan yang digunakan untuk pembuatan kandang adalah asbes, kayu, semen, batu bata. Ukuran kandang rata-rata 1,5 m2. Dengan rincian ukuran kandang sebagai berikut : Kambing Jantan menempati ruangan dengan melalui Dinas Peternakan untuk Kelurahan di Mekar Sari merupakan hasil dari perguliran kelompok ternak yang tersebar di Kota Dumai. Bantuan tahap pertama dilakukan pada tahun luas 1,8 m2. Induk kambing PE menempati 2009 dialokasikan kepada kelompok ternak satu ruangan kandang untuk satu ekor 1,8 m2, Sumber Rejeki dengan jumlah anggota 10 kambing dara menempati ruangan kandang untuk 3-4 ekor seluas 4,5 m2, anak kambing lepas sapih menempati ruangan kandang orang kepala keluarga. Kelompok ini mendapatkan ternak sebanyak 250 ekor dengan jumlah pejantan 24 ekor, betina 226 ekor. Pada tahap selanjutnya dialokasikan seluas 1,25 m2 per ekor. pada kelompok ternak Sumber Rejeki II 3). Peternak Menyediakan Lahan Khusus Pakan Kelurahan Mekar Sari mampu untuk mencukupi kebutuhan pakan untuk ternak selain karena memiliki rumput alam yang melimpah. Kelompok peternak juga telah menyediakan lahan ± 0,02 km2 untuk dengan jumlah ternak sebanyak 100 ekor, terdiri dari 25 ekor pejantan dan 75 ekor betina yang dibagikan kepada 10 anggota kelompok. Ternak jantan yang didapatkan rata-rata berumur 1 tahun sementara betina dengan umur yang bervariasi mulai 1 tahun hingga 2,5 tahun. Jumlah ternak yang diberikan pada menanam hijauan makanan ternak (HMT) dengan jenis hijauan yang ditanam yaitu rumput gajah. yang di berikan setiap kelompok dalam pengadaannya disesuaikan dengan Keppres 80 Tahun 2003 terkait penyediaan barang dan jasa yang seluruhnya dibiayai oleh APBN/APBD Kota Dumai untuk sektor peternakan. Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit Tabel 1. Data Jumlah Awal Ternak Informan Penerima Program Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE) K2I. Ternak Kambing PE Nama No. Umur Penerima Informan Jantan Betina Total ..Tahun.. ..Tahun.. ..Ekor.. ..Ekor.. ..Ekor.. 1 Pak J 43 2009 3 25 28 2 Pak Sp 38 2009 3 25 28 3 Pak T 59 2009 3 25 28 4 Buk K 50 2009 2 20 22 5 Pak Su 53 2009 3 25 28 6 Pak BS 42 2013 3 8 11 7 Pak K 63 2013 3 8 11 8 Pak So 34 2013 3 8 11 berjalan dengan baik. Hal ini diperkuat oleh 2. Penyuluhan dan Pendampingan Metode penyuluhan yang dilakukan Mardikanto (1991) terkait pentingnya peran pihak dinas kepada peternak ialah melalui penyuluhan yang tidak hanya terbatas pada pendekatan ke setiap peternak, hal ini sesuai fungsi penyampaian inovasi atau kebijakan- dengan Mounder (1972) dalam Suriatna kebijakan (1987) dilaksanakan. Akan tetapi, menjadi jembatan yang menggolongkan metode yang harus penghubung sasaran yang dapat dicapai salah satunya yaitu masyarakat sasaran sehingga kegiatan ini melalui mampu untuk menyampaikan umpan balik berdasarkan pendekatan perorangan. pemerintah dan penyuluhan pertanian berdasarkan jumlah metode antara diterima dengan atau tanggapan masyarakat sasaran kepada Tim pendamping lapangan dari dinas rutin mendatangi peternak setiap minggunya pemerintah. Permasalahan lain terkait pelaksanaan untuk mendata perkembangan jumlah ternak kegiatan dibarengi penyuluhan. kurangnya jumlah anggota tim pendamping Metode pendampingan dengan disatukannya untuk melaksanakan tugas tersebut. Fakta di kegiatan penyuluhan dengan pendataan ternak lapangan menunjukkan bahwa satu orang dikarenakan masih rendahnya minat peternak pendamping harus mampu mengemban tugas terhadap kegiatan penyuluhan. untuk mengawasi 10 kelompok atau lebih. dengan Peternak kegiatan seharusnya mengetahui penyuluhan juga dikarenakan Permasalahan kurangnya tenaga lapangan pentingnya peran penyuluhan agar program dikarenakan kurangnya anggaran bantuan yang sedang berlangsung dapat diberikan dari APBD untuk kegiatan ini. yang Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit masyarakat atau anggota kelompok lain yang 3. Perguliran Perguliran bagi peternak penerima program bantuan K2I yang berada belum menerima dengan melalui dan diketahui di oleh pihak dinas. Berikut pada tabel 2 Kelurahan Mekar Sari memakai sistem dimana merupakan perguliran bantuan ternak yang ternak kambing PE yang telah meningkat telah dilakukan populasinya dapat digulirkan kembali kepada program. kelompok ternak penerima Tabel 2. Perguliran Ternak Informan Penerima Program Bantuan Ternak Kambing Peranakan Etawah (PE) Program K2I Perguliran Terima awal Total Umur Nama No 2011 2012 2013 2014 2015 Informan ..Tahun.. ..Ekor.. ..Tahun.. 1 Pak J 2009 28 6 5 10 10* 5 36 ±1,3 2 Pak Sp 2009 28 6 5 9 10* 5 35 ±1,2 3 Pak T 2009 28 4 4 9 10* 5 32 ±1,3 4 Buk K 2009 22 4 4 8 ±1 5 Pak Su 2009 28 5 5 9 10* 5 34 ±1,2 6 Pak BS 2013 11 2 2 4 ±1,3 7 Pak K 2013 11 2 2 4 ±1,3 8 Pak So 2013 11 3 2 5 ±1,3 Keterangan : * tahun peternak telah menyelesaikan perguliran Terlihat bahwa pada tabel 3 perguliran menggulirkan ternaknya karena telah habis yang dilakukan informan Pak J, Sp, T, dan Su terjual. Sementara informan Pak BS, K dan So yang tergabung dalam kelompok ternak yang tergabung dalam kelompok ternak Sumber Rejeki penerima program bantuan Sumber Rejeki II penerima tahun 2013 masih tahun 2009 telah mampu menggulirkan ternak dalam proses perguliran ternak. sesuai dengan jumlah ternak awal yang diterima pada tahun 2014 dengan rentang umur ternak 1-1,3 tahun. Adanya penambahan 4. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring dan evaluasi jumlah ternak yang digulirkan adalah untuk dilakukan secara berkala dan berjenjang sesuai menutupi dengan tahapan kegiatan pengembangan usaha dilakukan jumlah perguliran kelompok yang harus dikarenakan dalam kelompok. Tim teknis melakukan monitoring, kelompok tersebut terdapat 4 orang anggota evaluasi dan membuat laporan pengendalian salah satunya Ibu K tidak mampu sepenuhnya mencakup kemajuan pelaksanaan program Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit sesuai indikator kerja dan permasalahan yang Berikut dihadapi kemajuan di tingkat kelompok, tingkat pendamping, maupun tingkat kabupaten/kota. merupakan dan pemaparan permasalahan terkait pelaksanaan program bantuan pada Tabel 3. Tabel 3. Tabel Kemajuan serta Permasalahan Pelaksanaan Program di Kelurahan Mekar Sari. No Perihal Hasil Pada Kelompok 1 2 Kemajuan Program Pelaksanaan i. Perguliran ternak langsung dilaksanakan oleh peternak di Kelurahan Mekar Sari mulai tahun kedua setelah program dilaksanakan. ii. Peternak melaporkan perkembangan ternaknya secara rutin. iii. Peternak memberikan pemberitahuan terhadap ternak yang akan dijual ke dinas dan telah memiliki pengganti bagi ternak yang akan dijual tersebut. iv. Kelompok Sumber Rejeki telah berhasil menggulirkan ternak sejumlah ternak yang diterima. i. Kurangnya tenaga pendamping lapangan. Permasalahan Pelaksanaan ii. Rendahnya minat peternak untuk terhadap kegiatan Program penyuluhan. iii. Kurangnya keutuhan kelompok ternak. iv. Kendala dalam pengembangan ternak kambing karena kurangnya pengalaman beternak. v. Adanya Peternak yang menjual ternak tanpa pemberitahuan ke dinas terlebih dahulu. vi. Keterlambatan dalam perguliran ternak. program bantuan ternyata tidak sepenuhnya Manfaat Sosial 1. Manfaat Kelompok) Kelembagaan (Aturan tersebut dilihat dari adanya anggota yang tidak (1). Sebagai Pedoman dalam Bertingkah Laku dan Bersikap dalam Kelompok Menurut Kusherdyana (2011) aturan yang merupakan norma sosial merupakan perilaku yang diciptakan untuk mengontrol perilaku anggota suatu kelompok masyarakat atau komunitas. ditetapkan disepakati oleh semua anggota kelompok. Hal Peraturan kelompok yang sebelum telah menerima bisa memulangkan ternak bantuan sejumlah ternak yang diterima karena ternak yang dipelihara telah habis terjual dan mati. (2). Terjaganya Keutuhan Kelompok Peternak Kelompok ternak penerima program bantuan nyatanya merupakan kelompok bentukan. Kelompok tersebut terbentuk karena adanya program bantuan pemerintah yang Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit mengharuskan masyarakat kurang mampu 2. Manfaat Relasi Sosial untuk membentuk kelompok agar bantuan (1). Kerjasama dapat diterima. Mengumpulkan anggota yang Kerjasama adalah suatu usaha bersama hanya mementingkan bahwa anggota memiliki antara orang perorangan, atau kelompok nasib sama tanpa mempertimbangkan aspek manusia untuk mencapai satu atau beberapa lainnya menjadi kesalahan utama tidak dapat tujuan bersama (Soekanto, 2010). Salah satu terjaganya keutuhan kelompok. bentuk kerjasama tersebut diantaranya pihak Menurut Kresch (1962) dalam peternak dengan pihak Dinas Peternakan. Mardikanto (1991) kekompakan kelompok merupakan rasa kelompok terhadap ketertarikan Kerjasama yang terjalin baik antara anggota dinas dan peternak di Kelurahan Mekar Sari Rasa menunjukkan peningkatan disaat kelompok kelompoknya. ketertarikan itu dapat dilihat atau ditunjukkan peternak pada: kerjasama, permasalahan internal di dalam kelompoknya. kesadaran menjadi anggota, persamaan nasib, Upaya yang dilakukan bersama untuk kesepakatan terhadap tujuan kelompok dan menyelesaikan permasalahan tersebut pada pengakuan terhadap kepemimpinan kelompok. akhirnya membuat kelompok ini mampu kesamaan tindakan, untuk (3). Sebagai Sistem Pengendalian Sosial Sokanto (2010) menjelaskan bahwa perwujudan pengendalian sosial antara lain, pemidanaan, kompensasi, terapi dan konsilasi. Standar atau patokan dari pemidanaan yaitu suatu larangan apabila dilanggar, maka akan mengakibatkan penderitaan atau (sanksi negatif) bagi pelanggarnya. Kelompok ternak Sumber Rejeki telah menjalankan saksinya kepada anggota yang melanggar aturan kelompok dengan cara mengeluarkan kelompok. anggota tersebut dari Sumber Rejeki menggulirkan mengalami sepenuhnya ternak kambing program bantuan. Ditambah lagi dengan adanya kelompok penerima baru yakni Sumber Rejeki II yang telah lebih tertata secara kepengurusan dan pelaksanaan aturan kelompok yang membuat kelompok tersebut lebih dipercaya oleh dinas. (2). Kemudahan Informasi Kegiatan dalam informasi Mendapatkan yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpulkan data, fakta dan pesan, opini serta komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya, apakah itu dalam Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit lingkungan daerah, nasional maupun internasional (Cangara, 2008). Setiap kegiatan pemberitahuan disampaikan dari pendamping atau diminati oleh peternak. informasi Dinas kepada atau Peternakan peternak Kepala melalui Seksi 1. Populasi Kambing PE Tabel 4 menunjukkan kepemilikan ternak kambing PE yang dimiliki peternak Dinas telah berupaya dalam memenuhi informasi Manfaat Ekonomi Dinas Peternakan Langsung. kebutuhan pelaksanaannya kegiatan ini belum terlalu peternak melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang rutin setelah mendapatkan ternak guliran atau program bantuan hingga beberapa tahun setelah melaksanakan pemeliharaan. diadakan setiap minggu. Akan tetapi dalam Tabel 4. Jumlah Kepemilikan Ternak Kambing PE informan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Informan ..Tahun.. 2009 2009 2009 2009 2009 2013 2013 2013 Pak J Pak Sp Pak T Buk K Pak Su Pak BS Pak K Pak So Tabel Terima awal 4 menunjukkan kebanyakan peternak meningkatkan jumlah tidak ternak 28 28 28 28 28 11 11 11 Populasi 2011 2012 2013 ..Ekor.. 34 32 24 36 34 27 30 30 24 26 23 20 31 29 23 - 2010 36 37 32 28 34 - 2014 2015 18 21 18 9 17 12 12 14 9 16 8 3 13 13 14 bahwa berusaha menutupi kekurangan ternak karena mampu adanya anggota yang tidak mematuhi aturan peliharaan program bantuan ternak. Hal tersebut terjadi dengan membawa lari ternak program bantuan. dikarenakan jumlah ternak yang lahir tidak Informan yang mampu meningkatkan mampu menutupi jumlah ternak yang akan jumlah ternaknya yakni pak BS, K dan So, hal digulirkan ditambah dengan ternak yang mati. tersebut dikarenakan tidak adanya kematian Faktor-faktor yang membuat jumlah pada tahun kedua pemeliharaan. Tabel 5 populasi ternak tidak meningkat disebabkan berikut akan memaparkan mengenai jumlah oleh peternak masih terikat dengan kontrak ternak yang lahir dan mati selama pelaksanaan perguliran ternak ditambah lagi kelompok program. Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit Tabel 5. Data Perkembangan Ternak yang Lahir dan Mati Program Bantuan. Terima No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Informan Pak J Pak Sp Pak T Buk K Pak Su Pak BS Pak K Pak So .Tahun. 2009 2009 2009 2009 2009 2013 2013 2013 28 28 28 28 28 11 11 11 2010 L M 2011 L M 10 13 12 8 7 - 5 6 4 4 4 - 2 2 3 2 2 - 1 1 2 2 2 - Populasi 2012 2013 L M L M ..Ekor.. 4 1 4 1 4 1 4 1 5 1 5 1 4 1 3 2 4 1 5 1 - - - - - - - - - - 2014 L M 2015 L M 6 6 5 5 5 4 4 6 2 3 2 2 3 4 3 1 1 1 1 1 4 1 1 Ket : L (Lahir), M (Mati) 2. Penerimaan Peternak Penerimaan peternak yang diperoleh dari (75%) telah merasakan manfaat dari program penjualan kambing program bantuan terlihat bantuan yaitu dengan menjual ternaknya mulai pada Tabel 6 bahwa sebanyak 6 peternak atau dari tahun ke-4 pemeliharaan. Tabel 6. Data Penjualan Ternak Kambing PE Program Bantuan Informan. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Informan Pak J Pak Sp Pak T Buk K Pak Su Pak BS Pak K Pak So Terima awal ..Tahun.. 2009 2009 2009 2009 2009 2013 2013 2013 28 28 28 28 28 11 11 11 2010 2011 2012 - - 2 - Pada tabel 6 terlihat bahwa Informan Populasi 2013 2014 ..Ekor.. 1 2 1 2 1 1 4 5 1 1 - 2015 6 5 6 5 6 1 - untuk tahun selajutnya selain karena masih Pak BS dan So belum melakukan penjualan, pada tahap awal penerimaan hal ini untuk meningkatkan jumlah ternak kelompok masih menekankan peternak untuk menggulirkan ternak terlebih dahulu. sehingga Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit Penjualan biasanya dilaksanakan pada tahap I tahun 2009, peternak yang berasal hari-hari besar seperi hari raya qurban dan dari apabila adanya aqiqah. Patokan harga yang di berhasil menggulirkan kambing PE pada tetapkan peternak ditentukan oleh kondisi tahun 2015 sejumlah 145 ekor dari jumlah umur dan jenis kelamin ternak yaitu mulai dari ternak awal 140 ekor, sedangkan peternak harga 1 juta untuk indukan hingga 2 juta untuk yang tergabung dalam kelompok Sumber pejantan dewasa. Rejeki II penerima program bantuan tahap Pola usaha peternakan kambing di wilayah Kelurahan Mekar Sari diklasifikasikan kedalam pola usaha yang berorientasi hanya untuk III kelompok 2013 Sumber telah mampu Rejeki telah menggulirkan sebanyak 13 ekor dari jumlah ternak awal sebanyak 33 ekor. menghasilkan 2. Program Bantuan Ternak Kambing PE daging. Dari tiga tipoligi usaha yang dimuat Sistem Bergulir memiliki manfaat bagi oleh Sodiq, et al., (2006), kelompok ternak peternak penerimanya terutama dari segi Kambing PE yang ada di Kelurahan Mekar sosial yaitu meningkatnya tanggung jawab, Sari termasuk ke dalam tipologi usaha untuk mengarahkan menghasilkan anakan (meat purpose), yaitu peternak penerima bantuan ternak tidak model usaha pemeliharaan kambing untuk keluar dari peraturan yang telah ditentukan memproduksi anakan (cempe) yang akan sehingga perilaku dari sikap peternak dibesarkan untuk tujuan sebagai calon bibit menjadi semakin baik, semakin terjalinnya ataupun dibesarkan (digemukan) untuk tujuan kerukunan antar peternak penerma program disembelih.Peternak bantuan, rata-rata menjual dan serta membatasi memudahkan perilaku dalam ternaknya pada umur ±1,5 tahun atau sesuai mendapatkan informasi. Manfaat ekonomi dengan kebutuhan konsumen. yaitu jumlah peternak yang mampu meningkatkan populasi ternaknya sebanyak KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa : 2 orang dan jumlah peternak yang telah merasakan manfaat dari penjualan kambing PE sebanyak 6 orang. 1. Program bantuan ternak kambing PE sistem bergulir telah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme petunjuk pelaksanaan. Hal tersebut terlihat pada program bantuan DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafid. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mekanisme dan Manfaat Pemberian Bantuan……………………..…………………………Zadit Kusherdyana. 2011. Pemahaman Lintas Budaya: Dalam Konteks Pariwisata dan Hospitalitas. Alfabeta. Bandung. Mardikanto, Totok. 1991. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Nurlina, Lilis. 1998. Analisis Kultural dan Struktural Program Penanggulangan Kemiskinan. Thesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sodiq, A., Setianto, N.A., Sumarmono, J., Utami, S. dan Mustaufik. 2006. Kajian Pola Pembiayaan Ternak Kambing PE dan Pengolahan Susu Kambing PE di Wilayah Eks- Karesidenan Banyumas. Final Report. Kerjasama antara BI dengan Fak. Peternakan Unsoed, Purwokerto. Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sulaeman, M Munandar. 2004. Metode Penelitian Sosial Pendekatan Kualitatif. Laboratorium Sosiologi Penyuluhan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Suprihatno. 1996. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. BPFE. Yogyakarta. Suriatna, Sumardi. 1987. Metode Penyuluhan Pertanian. PT. Mediatama Sarana Perkasa. Jakarta. Tribun News. 2014. Pertambahan Penduduk Dumai Naik 10 Persen. TribunPekanbaru.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2014, 08:30 WIB. Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo S. 2014. Metodologi Penelitian Sosial. Ed.2. Bumi Aksara. Jakarta.