PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIFITAS KELAS MELALUI LESSON STUDY Lanang Santoso, Maria Amriki, Windy C.N., Nur Hidayati, Aidah ABSTRAK Semangat belajar atau motivasi belajar sangatlah dibutuhkan bagi peserta didik. Tanpa motivasi suasana belajar akan terasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Oleh karena itu bagi seorang guru haruslah berupaya melakukan perubahan perubahan dalam pembelajarannya agar peserta didik merasa tertarik dan bersemangat untuk mempelajari materi yang disampaikannya. Banyak hal yang mempengaruhi motivasi siswa diantaranya adalah lingkungan sekolah yang sangat besar pengaruhnya. Meningkatnya motivasi siswa akan berpengaruh pada suasana atau aktifitas belajar di kelas. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan lesson study. Dimana LS ini terdapat 3 tahapan yang harus dijalani oleh guru, yaitu tahap plan, do, dan see. 3 tahapan yang sangat membantu seorang guru. Dengan merencanakan (plan), seorang guru mempunyai kesempatan untuk mendesain dan merencakan pembelajarannya. Dengan perangakat pembelajaran yang siap guru tidak akan kebingungan untuk mengolah kelasnya. Dengan melakukan (do), guru mempunyai kesempatan menerapkan media dan perangkat lain (LKS dan Lembar evaluasi) yang mendukung pembelajarannya. Sehingga pembelajarannya berjalan dengan sistematis dan terarah (tidak sembarangan). Dengan refleksi (see), guru mendapat masukan masukan bagi perbaikan pembelajaran berikutnya dan solusi solusi bagi permasalahan yang muncul dalam KBM yang dilaksanakannya. Sehingga kedepannya guru akan semakin lebih baik dan siap pada KBM selanjutnya. PENDAHULUAN mengenai kelas, yaitu sekelompok siswa pada Kelas merupakan salah satu aspek waktu yang sama menerima pelajaran yang penting dalam sebuah pembelajaran. Ia sama dari guru yang sama pula. Bagi seorang merupakan tempat dengan sejumlah siswa guru, kelas adalah sebuah awal untuk atau peserta didik dimana sebuah proses menentukan sistem pembelajaran yang akan pembelajaran akan berlangsung. Dalam hal diterapkan. Dan ini bergantung pada situasi ini, Hadari Nawawi mengatakan di dalam dan karakter peserta didik yang ada di dalam Didaktik terkandung suatu pengertian umum kelas tersebut. 13 Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889 TINJAUAN PUSTAKA menentukan tingkah laku organisme itu a. Pengertian Motivasi dan Aktivitas Belajar (Ngalim Purwanto, 2007 : 61). Perbedaan karakter siswa dalam satu Aktivitas belajar dalam arti luas dapat kelas sedikit banyak akan mempengaruhi diartikan sebagai suatu proses yang motivasi dan aktifitas belajar siswa di kelas memungkinkan timbulnya atau berubahnya tersebut. Belajar tanpa motivasi tentu suatu tingkah laku sebagai hasil dari membuat proses pembelajaran di dalam kelas terbentuknya respon utama, dengan sarat terasa tidak menyenangkan. Drs. M. Dalyono bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku Dalam buku psikologi pendidikan mema- baru itu bukan disebabkan oleh adanya parkan bahwa “motivasi adalah daya peng- kematangan atau oleh adanya perubahan gerak/pendorong untuk melakukan sesuatu sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri 1992: 3). dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55). Aktivitas belajar adalah suatu proses Pendapat lain juga mengatakan bahwa yamg ditandai dengan adanya perubahan motivasi adalah “ keadaan dalam diri sese- pada diri seseorang. Perubahan dalam diri orang yang mendorongnya untuk melakukan seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan” (Soeharto bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, dkk, 2003 : 110. Dengan demikian motivasi pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, dalam proses pembelajaran sangat dibutuh- keterampilan dan kemampuannya, daya kan untuk terjadinya percepatan dalam men- reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain capai tujuan pendidikan dan pembelajaran aspek yang ada pada individu (Sudjana,2002 secara khusus. Motivasi belajar merupakan :280). Djamarah mengemukakan bahwa sesuatu keadaan yang terdapat pada diri se- belajar adalah “suatu aktifitas yang dilakukan seorang individu dimana ada suatu dorongan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah untuk melakukan sesuatu guna mencapai kesan dari bahan yang telah dipelajari” (Dja- tujuan. marah,1991:19-21). Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sar- Sedangkan menurut Slameto belajar tain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu adalah “merupakan suatu proses usaha yang pernyataan yang kompleks di dalam suatu or- dilakukan oleh individu untuk memperoleh ganisme yang mengarahkan tingkah laku suatu perubahan tingkah laku yang baru secara terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang keseluruhan, sebagai hasil pengalaman indi- (incentive). Tujuan adalah yang membatasi/ vidu itu sendiri dalam interaksi dengan 14 lingkungannya” (Slameto, 2003 : 2). Belajar 4. Motivasi intrisik dan ekstrinsik merupakan usaha yang dilakukan secara · Motivasi instrisik adalah motif-motif yang sadar untuk mendapat dari bahan yang dipe- terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu lajari dan adanya perubahan dalam diri se- diransang dari luar, karena dalam diri setiap seorang baik itu pengetahuan, keterampilan, individu sudah ada dorongan untuk mela- maupun sikap dan tingkah lakunya. kukan sesuatu. · Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang b. Jenis-Jenis Motivasi Belajar Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu: 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya · Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir · Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari. aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. (Sardiman, 1996: 90). Pendapat lain mengemukakan bahwa dua jenis motivasi yaitu sebagai berikut: “Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88). Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motifmotif yang ada pada setiap individu. Adapun 2. Motivasi menurut pembagiaan dari Wood- motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran worth dan Marquis dalam Sardiman: bahasa arab adalah motivasi ekstrinsik, di · Motif atau kebutuhan organis misalnya, mana motivasi ini membutuhkan ransangan kebutuhan minum, makan, bernafas, sek- atau dorongan dari luar misalnya, media, baik sual, dan lain-lain. media visual, audio, maupun audio visual serta · Motof-motif darurat misalnya, menyela- buku-buku yang dapat menimbulkan dan matkan diri, dorongan untuk membalas, memberikan inspirasi dan ransangan dalam dan sebagainya. belajar. · Motif-motif objektif Adapun bentuk motivasi yang sering 3. Motivasi jasmani dan rohani dilakukan di sekolah adalah memberi angka, · Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, otomatis, napas dan sebagainya. · Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat. memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman. (Djmarah dan Zain, 2002 : 168). Dari kutipan di at as, penulis dapat 15 Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889 menjelaskan hal tersebut sebagai berikut: pelajaran lebih mudah dan gampang. a) Pemberian angka/nilai e) Memberi tugas Memberikan angka (nilai) artinya adalah Tugas merupakan suatu pekerjaan yang sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak menuntut untuk segera diselesaikan. didik. Dalam memberi angka (nilai) ini, semua Pemberian tugas kepada siswa akan mem- anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang berikan suatu dorongan dan motivasi kepada bervariasi. Pemberian angka kepada anak anak didik untuk memperhatikan segala isi didik diharapkan dapat memberikan pelajaran yang disampaikan. dorongan atau motivasi agar hasilnya dapat f) Memberikan ulangan lebih ditingkatkan lagi. b) Hadiah Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran dan Maksudnya adalah suatu pemberian juga memberikan motivasi belajar kepada berupa kenang-kenangan kepada anak didik siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah yang berprestasi. Hadiah ini akan dapat disampaikan dan diberikan oleh guru. menambah atau meningkatkan semangat g) Mengetahui hasil (motivasi) belajar siswa karena akan diangap Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu sebagai suatu penghargaan yang sangat yang belum diketahui adalah suatu sifat yang berharga bagi siswa. ada pada setiap manusia. Dalam hal ini siswa c) Pujian berhak mengetahui hasil pekerjaan yang Memberikan pujian terhadap hasil kerja dilakukannya. anak didik adalah sesuatu yang diharapkan h) Hukuman oleh setiap individu. Adanya pujian berarti Dalam proses belajar mengajar, membe- adanya suatu perhatian yang diberikan ke- rikan sanksi kepada siswa yang melakukan pada siswa, sehingga semangat bersaing siswa kesalahan adalah hal yang harus dilakukan untuk belajar akan tinggi. untuk menarik dan meningkatkan perhatian d) Gerakan Tubuh siswa. Misalnya memberikan pertanyaan Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat suatu perhatian terhadap pelajaran kepada siswa yang bersangkutan. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar yang disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh Dalam aktifitas belajar, seorang individu saat memberikan suatu respon dari siswa membutuhkan suatu dorongan atau motivasi artinya siswa didalam menyimak suatu materi sehingga sesuatu yang diinginkan dapat 16 tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor 2. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar antara lain: · Metode mengajar dan kurikulum 1. Faktor individu · Relasi guru dan siswa Seperti; kematangan atau pertumbuhan, · Disiplin sekolah kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor · Alat pengajaran dan waktu sekolah pribadi. · Keadaan gedung dan metode 2. Faktor Sosial Seperti; keluaga atau keadaan rumah belajar · Standar pelajaran di atas ukuran tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial ( Purwanto, 2002 : 102). Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni: dan tugas rumah 3. Faktor masyarakat · Kegiatan siswa dalam masyarakat · Mass media dan teman bergaul · Bentuk kehidupan masyarakat a) Faktor-faktor intern 1. Faktor jasmaniah (Slameto, 1997 :71) Adanya berbagai faktor yang meme- · Faktor kesehatan ngaruhi belajar siswa di atas, peneliti dapat · Faktor cacat tubuh memahami bahwa adanya faktor tersebut 2. Faktor fhsikologis dapat memberikan suatu kejelasan tentang · Intelegensi proses belajar yang dipahami oleh siswa. De- · Minat dan motivasi ngan demikian seorang guru harus benar- · Perhatian dan bakat benar memahami dan memperhatikan adanya · Kematangan dan kesiapan faktor tersebut pada siswa, sehingga didalam 3. Faktor kelelahan memberikan dan melaksanakan proses · Kelelahan jasmani belajar mengajar harus memperhatikan · Kelelahan rohani faktor tersebut, baik dari psikologis, b) Faktor Ekstern 1. Faktor keluarga · Cara orang tua mendidik lingkungan dengan kata lain faktor intern dan ekstren. Motivasi dalam belajar yang merupakan · Relasi antara anggota keluarga suatu dorongan memiliki fungsi, yang dike- · Suasana rumah mukakan oleh seorang ahli yaitu: · Keadaan gedung dan metode · Mendorong manusia untuk berbuat atau belajar bertindak. Motif untuk berfungsi sebagai 17 Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889 penggerak atau sebagai motor penggerak kenalkan Universitas Muhammadiyah melepaskan energi. Surabaya kepada SMP Muhammadiyah 10 · Menentukan arah perbuatan yaitu petunjuk suatu tujuan yang hendak dicapai Surabaya memberikan udara segar dan gagasan baru bagi guru untuk membuat · Menyelesaikan perbuatan yakni perubahan pembelajaran yang bisa diterap- menentukan perbuatan-perbuatan apa kan di kelas 7A . Agar suasana belajar me- yang akan dikerjakan ynag serasi guna nyenangkan, metode pembelajaran yang di- mencapai tujuan dengan menyisihkan terapkan oleh guru harus sesuai dengan kondisi perbuat an-perbuatan yang tidak peserta didik untuk memberikan suasana yang bermanfaat bagi tujuan tersebut. selalu baru sehingga mereka tertantang untuk (Purwanto, 2002 : 70). terus belajar Disamping itu ada juga fungsi lain dari Lesson study sebagai salah satu upaya motivasi yaitu “motivasi adalah sebagai bagi para pendidik untuk melakukan pembe- pendorong usaha dan pencapaian prestasi” lajaran yang lebih baik, teutama di lingkungan (Sardiman, 2001 : 83). Jelaslah bahwa fungsi sekolah Muhammadiyah 10 diterpakan pada motivasi itu memberikan suatu nilai atau peserta didik yang ada di kelas 7A. Karak- itensitas tersendiri dari seorang siswa dalam teristik kelas 7A adalah : meningkatkan motivasi belajar dan prestasi • Siswa baru dengan keragaman karakter belajarnya. Kondisi dan situasi kelas yang kurang motivasi yang mengharuskan seorang guru melakukan perubahan dalam pembelaja- karena datang dari sekolah dasar dan lingkungan yang berbeda • Siswa baru yang masih dalam proses menyesuaikan diri di sekolah baru rannya. maka harus ada usaha bagi seorang • Siswa baru yang masih rentan dengan guru untuk menciptakan pembelajaran yang pengaruh, baik pengaruh teman 1 kelas lebih menarik bukan hanya sekedar membuat ataupun pengaruh dari kakak kelas mereka lebih memperhatikan pembelajaran • Siswa baru yang tingkat kosenstrasinya yang disampaikannya, tetapi menjadikan dan perhatiannya lebih tinggi di banding mereka terkesan, menyenangkan dan tanpa kelas atasnya mereka sadari proses pembelajaran telah mereka lalui. Tentunya diperlukan dan waktu Lesson study yang diterapkan diharap- dan kerja keras untuk mencapai itu semua. kan mampu meningkatkan motivasi belajar Dalam hal ini lesson study yang diper- dan aktifitas kelas di 7A. Telah disepakati 18 bersama bahwa lesson study yang dilaksa- belajaran yang telah disepakati pada saat nakan di SMP Muhammadiyah 10 Surabaya plan terbagi menjadi 4 siklus untuk 4 mata pela- · Guru model melaksanakan KBM sesuai jaran yaitu matematika, bahasa indonesia, dengan alokasi waktu yang tersedia yaitu bahasa inggris, dan IPA. menyesuaikan langkah2 pembelajarannya Kegiatan pembelajaran melalui LS ini, dengan waktu yang dialokasikan (penda- untuk semua siklus terbagi menjadi 3 tahapan. huluan, inti, penutup) dengan tujuan materi Yaitu: tersampaikan sesuai dengan dengan tar- 1. Tahap plan get yang disepakati · Guru model menyiapkan perangkat pem- 3. Tahap see belajaran dan memaparkannya di depan · Guru model bersama dengan teman guru, tim LS SMP Muhammadiyah 10 (teman tim pendamping dan pengamat lain mela- guru dan tim pendamping) kukan refleksi dari kegiatan do. · Guru model mendapatkan masukan dari · Pengamat menyampaikan hasil penga- teman guru dan tim pendamping dari UM matannya, bersama dengan tim lain ber- surabaya upaya mencari solusi dari temuan temuan · Guru model bersama dengan teman guru dan tim pendamping menghasilkan perangkat yang siap untuk di tampilkan pada yang ada pada waktu do. · Guru model mendapatkan masukan untuk pembelajaran berikutnya. waktu Do 2. Tahap do Proses KBM berlangsung. · Guru model melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perangkat pem- HASIL PENGAMATAN Hasil pengamatan diambil dari lembar observasi para observer yang tergabung di TIM LS yaitu guru dan dosen pendamping. 19 Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889 Siklus No. 1 Kegiatan Apakah semua siswa benar benar belajar tentang topik hari ini? Berapa siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran ini? Apa penyebab siswa tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran hari ini? 2 3 4 Berapa jumlah siswa yang mengajukan ertanyaan/menjawab pertanyaan Apakah diskusi kelompok berjalan Apakah ada siswa yang tidak terlibat dalam diskusi kelompok? Berapa? Apakah kerja hasil kelompok di presentasikan? Apakah semua kelompok mempunyai kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya? Apakah ada siswa yang luput dari perhat ian guru?jika iya, ada berapa? Apakah siswa tertarik terhadap pembelajaran hari ini/ 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 Ya Ya Ya Ya Tidak ada Tidak ada 1-3 1-2 Tidak faham/kema mpuan rendah Tidak faham/kema mpuan rendah 5-8 Hampir semua 4-5 5-6 Ya Ya Ya Ya 2 1 1 1 Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 2 2 2 1 Ya Anak tertantang mengerjakan latihan/ soal daripenjelsan contoh2 yang diberikan guru Ya Media, anak2 tertantang menciptak an pantun sendiri Ya Media bagus Anak senang Ya Pratikum menarik, membuat anak anak penasaran Empat siklus untuk 4 mapel dilaksanakan mandiri di SMP Muhammadiyah 10 mulai Septem- — Dalam pelaksanaannya (do) secara kese- ber hingga November. Hasil refleksinya ada- luruhan kegiatan pembelajaran sudah lah sebagai berikut: menarik perhatian murid dan telah men- — Seluruh guru model siklus 1 – 4 mengawali dorong kebanyakan mereka belajar de- pembelajaran mereka dari perangkat pembelajaran yang disepakati pada waktu plan. — Guru model yang disepakati tampil secara 20 ngan sungguh-sungguh. — Murid menunjukkan aktivitas belajar yang responsif dan spontan, beberapa murid berani mengajukan pertanyaan bila ada hal yang belum dimengerti/kurang jelas — Interaksi murid dengan murid dalam ke- kegiatan inti, dan penutup sesuai alokasi waktu yang disepakati. lompok sudah mulai tampak. Motivasi dan — Namun ketika KBM berlangsung masih aktifitas siswa sudah terlihat Meskipun ada guru model (di satu siklus) yang belum secara keseluruhan, kegiatan pembela- bisa memenuhi target pembelajaran dengan jaran masih didominasi guru (guru selalu alokasi waktu yang tersedia. Hal ini meng- mengingatkan untuk berdiskusi dan beker- akibatkan proses KBM tidak berjalan se- ja sama dengan timnya). suai dengan RPP dan membuat guru model — Aktivitas murid belajar untuk dapat mengalami dan menemukan sendiri mulai muncul (pada siklus B. Indonesia dan IPA) memutuskan untuk melewati beberapa kegiatan dalam pembelajarannya — Semua guru model tampil dengan media yang telah disiapkan, hal ini membuat pe- — Aktivitas murid yang terjadi dalam pem- serta didik lebih tertarik dan bersemangat belajaran baru pada tataran merespon apa untuk mempelajari materi yang disam- yang diminta dan diperintahkan guru. paikan oleh masing masing guru model di- — Perhatian guru masih belum menyeluruh banding ketika mereka diajar dengan terhadap kelompok/individu di dalam menggunakan media yang sederhana. Pa- kelas. Sehingga masih ada anak-anak yang da siklus ke 3 hampir semua peserta didik tidak terperhatikan oleh guru, tampak tertarik dan penasaran karena guru model kurang serius belajar dan cenderung memnampilkan media yang cukup inovatif, mengganggu anak lain yang sedang belajar anak anak terliahat senang dan ceria, hal (hasil pengamatan yang ditemukan jumlah ini terlihat pada suasana belajar yang me- siswa dengan perilaku tersebut antara 2 – nyenangkan. 4 orang). Juga ditemukan beberapa siswa — Guru model benar benar menyiapkan pe- (2 – 3) yang cenderung pasif dan acuh, rangkat pembelajaran, sehingga pembe- meskipun jumlah peserta yang demikian 1 lajaran yang berlangsung sesuai dengan -3 dari 25 siswa skenario yang disepakati bersama. — Hampir semua guru model melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang Peran Lesson Study Dalam Proses Be- telah disepakati : menyampaikan tujuan, lajar Mengajar di SMP Muhammadiyah menyampaikan karakter yang diharapkan, 10 Surabaya melakukan pembukaan, melaksanakan — Guru mendapatkan kesempatan untuk 21 Didaktis, Vol. 15, No. 2, Hal 1 - 102, Juni 2015, ISSN 1412-5889 lebih mempersiapkan perangkat pembe- kesimpulan bahwa pembelajaran dengan LS lajaran sebelum pelaksanaan ini telah membawa perubahan pada motivasi — Guru mendapatkan bimbingan, masukan, dan aktifitas kelas pada 7A. Dari hasil pe- dan teman sharing sebagai upaya untuk ngamatan yang disampaikan oleh masing melakukan pembelajaran yang lebih baik masing observer pada waktu refleksi terlihat — Guru mendapatkan kesempatan untuk pengaruh yang bagus bagi peserta didik di melakukan berbagai upaya untuk meng- kelas 7A dan suasana belajar di kelas pun hidupkan suasana belajar (menyiapkan terlihat lebih hidup karena guru model benar materi, media, LKS, dan evaluasi) benar siap dengan media, LKS, dan evaluasi, — Guru berupaya untuk mengubah gaya me- termasuk juga lembar penilaian. Pembelajaran ngajarnya, agar pembelajarannya terkesan dengan LS ini telah terbukti mampu mening- menarik dan tidak membosankan. katkan motivasi dan aktifitas belajar siswa di — Guru melakukan persiapan pembelajaran kelas 7A. dengan lebih matang — Guru menciptakan perubahan positif dalam kegiatan pembelajaran khususnya di kelas 7a dan kelas lainnya pada umumnya SARAN Setelah Lesson Study dirasakan manfaatnya bagi perbaikan mutu pembelajaran, — Dengan perubahan yang dilakukan oleh maka sudah seharusnya LS dilaksanakan guru dan murid suasana kelas mengalami dengan sebenarnya sebenarnya. UM Sura- perubahan yang bearti, yaitu perubahan baya sebagai penerima hibah yang memberi- yang mendukung terhadap motivasi belajar kan pendampingan di sekolah harus berfungsi dan aktifitas kelas. sebagai pendamping yang dari awal hingga — Sebagai akibat dari perubahan perubahan akhir pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar tersebut di atas secara langsung kegiatan pelaksanaan Lesson Study bukan hanya pembelajaran melalui LS memberikan pe- sekedar program hibah tapi dilaksanakan ngaruh dan perubahan terhadap mening- semata mata untuk melakukan perubahan katnya motivasi dan aktifitas belajar siswa peningkatan mutu pembelajaran sebagai di kelas bentuk tanggung jawab dipercayakannya hibah ini kepada UM Surabaya. KESIMPULAN Bagi sekolah yang mendapat pendam- Berdasarkan hasil refleksi kegiatan les- pingan juga benar benar merasakan manfaat son study untuk seluruh siklus, dapat di tarik pendampingan tersebut. Sehingga sekolah 22 juga mampu memberikan kontribusi berarti bagi pihak UM Surabaya. Tidak hanya sekedar menjalankan LS ini tapi sebagi bentuk tanggung jawab pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan memberikan yang terbaik bagi peserta didiknya. Sehingga pelaksanaan LS kedepannya bisa berjalan sebagai program yang memang bisa dirasakan manfaatnya bukan malah sebaliknya. Purwanto Ngalim, 2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution S., 2004, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Lesson Study Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Pendidik Pendidikan Non-Formal. Surabaya: Balai Pengembangan PendidikanNonformal dan Informal Regional IV Surabaya. DAFTAR PUSTAKA A.M. Sardiman, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 23