BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga untuk mata pelajaran matematika. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 41 siswa terdiri dari 20 siswa laki – laki dan 21 siswa perempuan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester II tahun ajaran 2011/2012, yaitu pada bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2012. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran matematika pada topik bangun ruang. 3.2 Subjek Penelitian Dalam PTK ini yang akan menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD yang terdiri dari 41 orang siswa dengan komposisi 20 orang siswa laki – laki dan 21 orang siswa perempuan. 24 25 3.3 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa, guru, dan teman sejawat serta kolabolator. 1. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. 2. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran matematika menggunakan pendekatan matematika realistik yang dipadu dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam topik bangun ruang dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. 3. Teman Sejawat dan Kolabolator Teman Sejawat dan Kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan data a. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Zuriah, 2003:122). Menurut Arikunto, observasi atau mengamati adalah menatap kejadian, gerak atau proses (Arikunto, 2002:205). Penulis menggunakan metode ini guna untuk memperoleh data tentang keadaan SD Negeri Sidorejo Lor 05 juga untuk mengetahui perilaku siswa hubungannnya dengan hasil belajar, motivasi, keaktifan dan kreativitas siswa terhadap materi selama proses kegiatan belajar mengajar. Catatan lapangan juga digunakan untuk memperoleh data secara obyektif, yang tidak terekam dalam lembar 26 observasi mengenai hal-hal yang terjadi selama pemberian tindakan. Catatan ini meliputi seluruh aktifitas siswa ketika tindakan berlangsung, misalnya perilaku spesifik yang dapat menjadi petunjuk baik bagi dugaan adanya suatu permasalahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pelaksanaan langkah berikutnya. b. Tes Merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang memiliki jawaban benar dan salah, atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,pengetahuan intelegensi, dan kemampuan memecahkan masalah soal Matematika. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, bakat, minat yang dimiliki individu atau kelompok”. (Suharsini Arikunto,2006: 150) Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes tertulis setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II. 2. Alat Pengumpulan Data Sesuai dengan teknik pengumpulan data, maka alat pengumpulan data dalam penelitian ini berbentuk materi soal tes formatif untuk siklus I dan untuk siklus II (Kisi – kisi tes dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 18)). Sedangkan observasi untuk kisi – kisi lembar observasi dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 19). 3.5 Indikator Keberhasilan Dengan melihat latar belakang permasalahan dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka di pergunakan indikator sebagai berikut: 1. Proses Pelaksanaan Proses pelaksanaan dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam proses pembelajaran terhadap implementasi pendekatan matematika realistik yang digunakan. Peneliti memberikakan patokan dalam pelaksanaan 27 pembelajaran rata – rata ≥4 dan individu ≥3 dari pendekatan matematika realistic yang diterapkan dalam pembelajaran. 2. Indikator Hasil Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketecapaian KKM pada hasil belajar siswa. Peneliti memberikan patokan 75% dari jumlah keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan mencapai nilai ≥66. 3.6 Analisis Data Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskripsi kuantitatif, karena data yang diperoleh akan di analisis adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (deskriptif kualitatif) dan berbentuk angka-angka (deskripsi kuantitatif). Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk uraian. 3.7 Prosedur Penelitian Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (Hopkins, 1993:48) 28 Sedangkan langkah-langkah yang digunakan untuk setiap siklus meliputi, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, yaitu sebagai berikut : Pada kotak perencanaan (plan), dimulai dengan membuat atau merancang strategi pembelajaran yang dapat mendorong siswa secara aktif mengikuti proses/kegiatan pembelajaran tanpa lepas dari apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran beserta kurikulum yang digunakan. Pada kotak tindakan (act), mulai dengan dilakukannya strategi pembelajaran yang digunakan dengan tujuan untuk menggali apa yang mereka pahami, dan mereka ketahui dalam artian memotivasi dan menggali semua yang siswa ketahui dari lingkungan dan pengalaman kehidupan mereka sehari – hari. Pada kotak pengamatan (observe), proses dimana guru mengamati aktivitas pembelajaran di kelas, mulai dari mencatat pertanyaan – pertanyaan dan jawaban – jawaban siswa atau dengan cara direkam dengan tujuan mendokumentasikan apa - apa yang terjadi. Pengamatan juga dapat dilakukan dengan membuat catatan dalam buku harian. Pada kotak refleksi (reflect), pada tahap ini membuat suatu kesimpulan dari sebuah perencanaan yang telah dilakukan apakah rencana tersebut berhasil atau tidak, serta perlu tidaknya suatu tindakan diperbaiki. Pada tahap berikutnya, perencanaan direvisi dengan memodifikasi perencanaan dan tindakan yang dilakukan pada siklus sebelumnya. Untuk tahapan – tahapan penelitian sama dengan siklus pertama yaitu dalam pelaksanaannya dicatat dan direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa. Pada tahap refleksi kita lihat apakah ada peningkatan hasil belajar atau semakin menurun. Setelah itu kita rencanakan kembali tindakan atau siklus selanjutnya dengan merinci pertanyaan – pertanyaan seperti “bagaimana cara memperbaikinya?” 29 Siklus 1 Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut. 1. Perencanaan (Planning) Perencanaan terdiri dari : 1.1 Membuat scenario pembelajaran sesuai tindakan dalam bentuk RPP lengkap. 1.2 Membuat lembar observasi 1.3 Membentuk dan menyiapkan tim 1. Pelaksanaan (Acting) Tahapan pertama dalam pelaksanaan pembelajaran matematika realistik pada topik bangun ruang adalah guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang mana nama setiap kelompoknya adalah dari nama – nama pahlawan. Penulis memilih membuat kelompok karena ingin melihat adanya kerjasama dan tutor sebaya dalam proses pembelajaran. Tahapan keduanya guru memberikan materi yang akan dipelajarinya disertai alat pembelajaran yang realistik contohnya: karton/kardus yang berbentuk bangun ruang balok dan kubus, rangka kawat yang dibuat berbentuk balok dan kubus, bambu dan kaleng yang berbentuk tabung serta topi ulang tahun yang berbentuk kerucut. Itu semua agar siswa dapat menentukan dan mencari sendiri tentang unsur dan sifat bangun ruang tersebut secara realistik. Tahapan ketiga adalah guru memberikan materi diskusi yaitu lembar kerja siswa yang mana terdapat soal/butir soal yang harus dikerjakan bersama anggota kelompoknya masing – masing. Setelah diberikan materi diskusi, guru mengarahkan kepada setiap kelompok untuk bekerjasama dan tidak egois dalam proses pembelajaran. 30 Dan juga guru mengarahkan agar siswa dapat mengajari siswa lainnya apabila mengalami kesulitan. Tahapan keempat adalah mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Dimana setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas secara bergantian sampai setiap kelompok sudah maju ke depan. Tahapan kelima adalah guru memberikan pertanyaan dan kuis berdasarkan materi yang telah didiskusikan bersama – sama. Dan kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan tanggapannya setelah belajar dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. 2. Pengamatan (Observation) Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yaitu: a) Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai skenario pembelajaran yang telah direncanakan. b) Guru mengamati siswa dalam menyelesaikan masalah lain dengan kerja kelompok dan memberikan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah sesuai indikator yang telah ditetapkan. c) Menyusun hasil pengamatan dalam lembar observasi yang telah disiapkan. 3. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui penerapan pendekatan matematika realistic, hasil belajar siswa masih rendah atau masih kurang pada 31 pembelajaran matematika topic bangun ruang di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga , yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator keberhasilannya. Maka, sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil. Siklus 2 Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan (Planning) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. 2. Pelaksanaan (Acting) Guru melaksanakan pendekatan matematika realistik pada topik bangun ruang berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. 3. Pengamatan (Observation) Peneliti (guru dan kolabolator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran bangun ruang dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. 4. Refleksi (Reflecting) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua