Kanker Usus Besar Bisa Dihindari sanofi-aventis Group Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia meningkatkan kesadaran untuk deteksi dini terhadap Kanker Kolorektal (usus besar) Jakarta, 14 Mei 2011 – sanofi-aventis Group Indonesia bersama dengan Yayasan Kanker Indonesia hari ini menyelenggarakan temu pasien kanker usus besar. Acara ini bertujuan agar pasien dan keluarga dapat bertemu dan saling berbagi pengalaman mengenai hidup dengan kanker usus besar dan pengobatan yang dilakukan. Temu pasien ini merupakan salah satu dari sekian banyak inisiatif yang telah dilakukan oleh sanofi-aventis Group Indonesia dalam meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap kanker usus besar. Kanker usus besar, atau biasa juga disebut dengan colorectal carcinoma. Saat ini tercatat sekitar 608,000 kematian disebabkan oleh kanker usus besar di seluruh dunia, yang mencapai 8% atau setara dengan tingkat kematian keempat terbesar akibat kanker1. Hampir 60% dari kasus ini terjadi di negara-negara berkembang. Hal ini erat kaitannya dengan perubahan dalam pola makan dan gaya hidup yang kebarat-baratan di tengahtengah masyarakat Asia, termasuk di Indonesia. DR. Aru W. Sudoyo, pakar onkologi senior di Universitas Indonesia dan aktivis di Yayasan Kanker Indonesia menjelaskan: “Kanker usus besar adalah jenis kanker yang terjadi secara perlahan, memerlukan sekitar 15-20 tahun untuk berkembang; sehingga penting untuk terdeteksi secara dini. Dengan deteksi dini, kemungkinan untuk sembuh masih sangat besar. Namun mayoritas dari pasien yang terdiagnosa kanker usus besar datang berobat ketika sudah stadium lanjut. Hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran akan gejala-gejala awal dari kanker usus besar beserta prosedur pemeriksaannya.” Perkembangan dunia medis serta teknologinya telah menyediakan berbagai metode bagi para dokter untuk mengidentifikasi kanker usus besar pada tahap stadium awal. Deteksi dini seperti tes darah samar dalam tinja dan colok dubur dapat membantu untuk mengurangi angka penderita dan kematian dari kanker yang bisa disembuhkan secara awal melalui tahap operasi ini. “Kebanyakan masyarakat enggan untuk pergi memeriksakan gejala-gejala kanker usus besar ke dokter karena mereka malu atau bahkan tidak ingin berpikir akan kemungkinan dirinya terkena kanker ini. Bahkan mereka merasa lega saat terbebas dari kewajiban untuk melewati pemeriksaan colok dubur yang dirasa “memalukan”. Padahal deteksi jenis ini merupakan prosedur yang paling mudah dan sederhana untuk mendiagnosa kanker usus besar secara dini, dimana pengobatan masih efektif untuk dapat mendorong kesembuhan secara total” ujar Dr. Ibrahim Basir, ahli bedah perut senior di Universitas Indonesia. Dalam beberapa panduan internasional, negara maju telah mewajibkan metode deteksi berbasis endoskopi seperti kolonoskopi dan sigmoidoskopi bagi masyarakat yang menginjak usia di atas 50 tahun. Beberapa kasus tanpa gejala bahkan dapat ditemukan melalui metode deteksi ini. Pasien kanker usus besar perlu memperlakukan penyakitnya secara serius dan segera menjalani perawatan medis yang intensif jika menemukan gejala-gejala berkelanjutan seperti salah satunya berupa penurunan berat badan yang diiringi perubahan dalam kebiasaan buang air besar dan/atau buang air besar berdarah. 1 http://globocan.iarc.fr/factsheets/cancers/colorectal.asp Oleh karena itu kesadaran masyarakat akan kanker usus besar sangatlah penting. sanofi-aventis Group global telah memiliki pengalaman riset dan pengembangan selama puluhan tahun dalam bidang onkologi. Sehubungan dengan hal tersebut sanofi-aventis Group Indonesia telah mengembangkan beberapa program edukasi dan peningkatan kesadaran terhadap kanker usus besar bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia sejak lima tahun yang lalu. Kerjasama ini berlangsung secara berkelanjutan hingga saat ini, sejalan dengan fakta bahwa jumlah kasus kanker usus besar terus meningkat. “Kanker usus besar saat ini merupakan satu dari lima besar kanker yang mematikan dengan jumlah kasus yang meningkat dan usia penderita semakin muda. Berdasarkan laporan yang kami terima, kasus termuda di Indonesia ditemukan pada pasien berusia 13 tahun. Karena itulah sanofi-aventis Group Indonesia berkomitmen untuk mendukung edukasi terhadap penanganan kanker usus besar melalui peranan para pasien. Komitmen ini sejalan dengan misi sanofi-aventis Group Indonesia untuk secara aktif berpartisipasi dalam memajukan pelayanan kesehatan di Indonesia serta membuat masyarakat untuk lebih memperhatikan pencegahan, dan perawatan terhadap berbagai jenis penyakit,” ujar dr, Handoko Santoso , Direktur Medical & Regulatory sanofi-aventis Group Indonesia. “Mengelola faktor risiko kanker usus besar, mengenali gejala-gejala kanker usus besar, dan mengunjungi dokter secepatnya jika merasakan indikasi kanker usus besar dapat menyelamatkan nyawa Anda. Meneruskan pesan ini kepada masyarakat di sekeliling Anda juga dapat menyelamatkan banyak orang,” tutup dr. Handoko Santoso. -selesaiTentang sanofi-aventis Group sanofi-aventis merupakan perusahaan pelayanan kesehatan yang diversifikasi global terkemuka yang menemukan, mengembangkan dan mendistribusikan solusi terapetik yang berfokus pada kebutuhan pasien. Sanofi-aventis memiliki daya saing unggul dalam bidang pelayanan kesehatan melalui tujuh dasar pertumbuhan: solusi diabetes, vaksin untuk manusia, obat obatan inovatif, penyakit langka, pelayanan kesehatan konsumen, pasar-pasar berkembang, dan kesehatan hewan. Sanofi-aventis terdaftar di Paris (EURONEXT: SAN) dan di New York (NYSE: SNY). Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi situs: www.sanofi-aventis.com Tentang sanofi-aventis Group Indonesia Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam sanofi-aventis Group Indonesia telah mulai melakukan kegiatannya sejak 50 tahun yang lalu. Sehingga group ini merupakan sebuah paduan yang unik dalam menyatukan keragaman budaya Indonesia dengan kegiatan group yang berbasis riset dan pengembangan obat yang inovatif. Sebuah kerjasama menuju kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Di Indonesia, sumber daya manusia adalah aset yang terpenting dalam kegiatannya, sanofi-aventis mempekerjakan 633 karyawan yang bekerja sesuai dengan misi: Together with Quality in Everything We Do, Because Health Matters. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi situs: www.sanofi-aventis.co.id Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Yayasan Kanker Indonesia adalah sebuah lembaga non-profit yang membantu pasien-pasien kanker dalam menghadapi penyakitnya (suportif, promosi, dan pencegahan). Dengan moto kanker dapat disembuhkan, YKI sadar bahwa angka kematian akibat kanker dapat ditekan jika masyarakat mengetahuinya secara dini. Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: sanofi-aventis Group Indonesia Hanum Yahya Director of Communications and Government Relations Tel : 021-4892208 | Email: [email protected] VIP PR Adrianto Fauzie Associate Tel: 021 739 4847 | Email: [email protected]