praktikum i - Laboratorium Biologi FKIP Unram

advertisement
PRAKTIKUM I
JARINGAN DASAR
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium merupakan lapisan sel-sel yang rapat susunannya. Jaringan
epitel terdapat pada permukaan tubuh dan pada permukaan rongga-rongga tubuh hewan.
1.1. Epitel kubus selapis (cuboid symplex) dengan Brush border
Terdapat pada ginjal (ren). Pengamatan penampang melintang ginjal dengan
mikroskop pembesaran kuat terlihat.
 sel-sel berbentuk kubus
 sel-sel tersusun selapis
 inti spheris selapis
 Brush border (bulu sikat) terletak pada permukaan epitel
 Masing-masing sel epitel bertumpu pada membran basalis
1.2. Epitel kolumnar selapis (columnar symplex)
Sel-sel epitel tipe ini terdapat pada intestinum, ovarium dan testis. Pengamatan
penampang melintang duodenum mamalia dengan miroskop pembesaran kuat tampak:

sel-sel epitel berbentuk batang yang tersusun selapis

inti agak ke bagian basal (dasar)

striated border membentuk lapisan pada permukaan sel-sel epitel

sel piala (goblet cell) terletak di antara sel epitel
1.2. Epitel pipih berlapis (squomosum complex)
Dengan penandukan (kornifiksi).
kerongkongan, lidah, tyroid.
Epitel pipih berlapis terdapat pada
Pengamatan penampang melintang eshopagus mamalia
terlihat:

Sel-sel tersusun berlapis-lapis

Sel bagian permukaan berbentuk pipih

Sel-sel yang lebih dekat dengan membram basalis tanpak meninggi dan hampir
berbentuk persegi panjang.
1.4. Epitel transisi (peralihan)
Epitel transisi terdapat pada ureter dan vesica urinaria. Pengamatan dengan
mikroskop terhadap penampang melintang ureter ataupun vesica urinaria dengan
pembesaran kuat terlihat:

Susunan sel berlapis-lapis

Lapisan sel yang paling dekat dengan lumen merupakan sel berbentuk payung dan
bersifat binukleus.

Sel yang berada di bawah sel payung bersifat polygonal
1.5. Epitel berlapis semu columnar (pseudo complex columnar) berambut getar
(bersilia)
Epitel ini terdapat pada tenggorokan. Pengamatan mikroskopis terhadap tyirod
ataupun
terhadap
ujung
saluran
pernafasan
dengan
pembesaran
kuat
akan
memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:

Sel-selnya sesungguhnya selapis. Hal ini ditandai dengan bertumpunya semua sel
pada membran basal, tapi tidak semua sel-sel mencapai permukaan lumen.

Sel-sel berbatasan dengan lumen atau sel-sel bagian permukaan bersilia.

Diantara sel epitel dijumpai sel piala.
Tujuan praktikum
Mengetahui beberapa macam jaringan epitel serta untuk mengetahui susunan sel pada
setiap macam jaringan epitel tersebut.
Cara Kerja:
1. Amati sediaan awetan dari setiap macam jaringan epitel dengan mikroskop cahaya.
Mulailah dengan pengamatan pembesaran lemah, kemudian pembesaran kuat.
2. Pada pengamatan dengan pembesaran lemah, amati bentuk jaringan epitel secara
umum. Amati pula letak jaringan epitel terhadap jaringan lainnya.
3. Kemudian dengan pembesaran kuat, amati satu sektor dari jaringan epitel (hanya
terdiri dari beberapa sel).
Amati bagian sel yang berbatasan dengan lumen
(permukaan atas sel), yang berbatasan dengan membran basal (permukaan bawah
sel).
4. Gambar susunan sel-sel epitel dan gambar pula perlengkapan-perlengkapan sel
seperti sel goblet dan striated border (jika ada).
5. Pergunakan warna berbeda untuk bagian berbeda dari sel-sel epitel, misalnya untuk
warna inti sel, sitoplasma, sel gobelt, brush border dan lain-lain.
6. Beri keterangan selengkapnya.
PRAKTIKUM II
JARINGAN IKAT
Jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat antara jaringan lainnya dengan
demikian jaringan ikat terdapat antara jaringan satu dengan lainnya misalnya antara
jaringan otot dengan jaringan epitel.
Setiap macam jaringan ikat dihubungkan oleh tiga macam komponen, yaitu sel,
serabut-serabut dan substansi dasar. Sel-sel pada jaringan ikat misalnya fibroblast,
hystyocyt (makrofag), sel lemak, mast cell dan lain-lain. Sedangkan serabut penyusun
jaringan ikat adalah serabut elastin, serabut retikuler, serabut kolagen. Serabut dan
jaringan dasar merupakan produk sel-sel jaringan ikat. Substansi dasar dalam sediaan
histologi sukar dilihat, hal ini disebabkan pada saat pembuatan sediaan, substansi dasar
ini larut.
Terdapat dua macam jaringan ikat; yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat
padat.
Kedua jaringan ikat itu tersusun oleh komponen-komponen yang sama.
Perbedaannya adalah perbndingan antara jumlah dengan serabutnya. Pada jaringan ikat
longgar terdapat banyak sel tetapi sedikit sel serabut. Sedangkan pada jaringan ikat
padat terdapat sedikit sel tetapi banyak serabut.
Tujuan praktikum
Mengamati komponen-komponen penyusun jaringan ikat perbedaan antara jaringan ikat
longgar dan jaringan ikat padat.
Cara kerja
1. Jaringan ikat longgar sediaan subkutis

Amati sediaan subkutis dengan pembesaran lemah, kemudian pembesaran kuat

Amati dan gambar komponen-komponen jaringan ikat sebagai berikut:
 Sel-sel fibroblast berbentuk bintang dan pipih, terdap[at prosesus
protoplsmik, inti oval, sitoplasma pucat, granula halus
 Sel hystiocyt lebih kecil dari sel fibroblast, sitoplasma bergranula kasar.
 serabut kolagen halus dan bergelombang, kadang beranastome.
 Serabut elastin tipis, homogen dab bercabang-cabang.
 Serabut retikuler halus, berupa anyaman.
Sering bergabung dengan
serabut kolagen.
2. Jaringan ikat padat tak teratur
Sediaan esophagus mamalia, tulang gosok. Perhatikan dan gambar berkasberkas serabut yang tersusun ke segala arah dan jenis sel-selnya sedikit (pergunakan
pembesaran kuat).
3. Jaringan ikat padat teratur
Sediaan ligamentum nuchae (tendo).
perbesaran kuat.
Perhatikan sediaan tendo dengan
Amati dan gambarlah: serabut kolagen tersusun memanjang
merupakan berkas yang panjang yang dikelilingi oleh jaringan pengikat longgar.
4. Sel-sel lemak
Sel-sel lemak nampak jelas pada sediaan ovarium, testis dan vesica urianaria.

Sel berbentuk poligonal atau heksagonal

Vacuola besar dan tunggal

Sitoplasma tipis melekat pada membran sel

Inti terletak di bagian pinggir
Jaringan Darah
Darah tersusun oleh plasma darah dan sel-sel darah.
Sel-sel
darah pada
vertebrata tingkat tinggi berupa:
1. Sel darah merah (erythrocyte), sel darah putih (leucocyte) dan keping darah
(tromocyte)
Ciri-ciri erythrocyte sebagai berikut:

Bentuk bulat dan bikonkaf

Bagian tengah jernih/tidak berinti (pada manusia) dan berinti pada amphibi
dan reptil.
2. Leucocyte terdiri dari lympocyte, monocyte, eusinophile dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
 Ukuran lebih besar dari pada lythrocyte
 Sitoplasma basophil tipis mengelilingi inti
 Inti bulat, besar tanpak kompak
3. Monocyte

Jumlahnya lebih sedikit dari pada lympocyte

Ukuran sel lebih besar dari pada lympocyte

Inti besar, bertakik (terdapat gambaran seperti otak)
4. Neutrofil

Sitoplasma basofil mengandung granula halus yang bersifat netral dan merata

Inti tersusun dari tiga lobi atau lebih dan dapat digunakan untuk determinasi
sex (pada betina terdapat drum stiek)
5. Leucocyte

Sitoplasma basofil mengandung granula besar

Granula tersebar merata memenuhi sitoplasma

Inti dua lobi
6. Basophile

Sitoplasma basophile mengandung granula kasar

Distribusi granula dalam sitoplasma membentuk kelompok-kelompok
Sedangkan ciri-ciri trombocyte adalah

Sel berbentuk pipih dan berukuran sangat kecil
Tujuan praktikum
Mengamati bentuk-bentuk sel-sel darah pada sediaan awetan.
Cara Kerja
1.
Praktikum ini sebaiknya menggunakan sediaan awetan manusia, jika tidak ada,
gunakan sel-sel darah hewan.
2.
Pergunakan terlebih dahulu pembesaran lemah untuk melihat sel-sel darah, jika
dapat tentukan beberapa macam sel darah merah yang ada pada sediaan itu.
3.
Pergunakan pembesaran kuat, carilah beberapa macam sel darah, gambar dan
beri keterangan selengkapnya.
4.
Cari macam sel darah yang lain, gambar dan berikan keterangan selengkapnya.
Jaringan otot
Terdapat tiga macam jaringan otot pada hewan, khususnya pada hewan tingkat tinggi.
Ketiga macam jaringan itu adalah otot polos, otot rangka dan otot jantung
Otot polos dapat dijumpai pada sediaan awetan tyroid, ureter, ovarium dan lain-lain
Ciri-ciri otot polos adalah:

Sel-selnya berbentuk gelondong dan kedua ujungnya meruncing

Inti terdapat di tengah berbentuk elips

Sitoplasma homogen
Otot rangka dapat dijumpai pada sediaan awetan esophagus. Ligua, sum-sum tulang
belakang dan tyroid.

Selnya sebagai serabut yang panjang

Dalam satu sel terdapat banyak inti berbentuk elipsoid dan terdapat di tepi sel

Terdapat adanya garis isotrop dan anisotrop dengan arah tegak lurus terhadap
panjang sel.
Otot jantung terdapat pada sediaan oot jantung
Ciri-ciri otot jantung:

Sel beranastome dan membentuk sinsium

Bentuk intinya elipsoid terletak di tengah sel

Terdapat pada garis isotrop dan anisotrop
Tujuan Praktikum
Mengetahui struktur dari otot polos, otot rangka dan otot jantung
Cara kerja
1.
Setelah menentukan macam-macam sediaan yang mengandung macam otot-otot
tersebut, amati dengan menggunakan pembesaran lemah terlebih dahulu.
Carilah letak otot-otot tersebut pada sediaan yang diamati
2.
Dengan pembesaran kuat, amati beberapa sel. Gambar dan berika keterangan
selengkapnya.
Jaringan Tulang
Pada praktikum ini, akan diamati beberapa macam jaringan tulang yaitu tulang rawan
(rawan hialin dan rawan elastin) dan tulang keras (osteon). Rawan hialin terdapat pada
sediaan tyroid.
Ciri-ciri rawan hialin:

Permukaan luar dilapisi perikondrium berupa jaringan pengikat padat.

Kondrosit pada permukaan cartilago berbentuk pipih, berderet rapat sejajar pada
permukaan. Sedangkan yang lebih jauh dari permukaan selnya berbentuk bulat
dan distribusinya makin jarang.

Kondrosit yang berada di tenganh dikelilingi oleh kapsula. Satu kapsula berisi
2-3 sel kondrosit.

Diantara kapsula dan sel kondrosit terdapat lakuna.
Rawan elastin terdapat pada sediaan auricula (telinga).
Ciri-ciri rawan ini adalah: sama dengan kartilago hialin, hanya saja terdapat serabutserabut elastin pada kartilago elastin.
Tulang keras atau tulang padat terdapat pada sediaan tulang gosok (paha).
Struktur dari tulang keras adalah:

Permukaan luar dilapisi periostium berupa jaringan ikat padat tak teratur

Sebagian jaringan ikat masuk ke dalam tulang

Di sebelah dalamnya terdapat sistem haversi yang terdiri dari:
 Lamla haversi
 Canalis haversi

Tiap lamela mengandung osteosit

Tepat di sebelah dalamnya adalah endosteum yang membatasi rongga sum-sum
merah
PRAKTIKUM III
SISTEM SYARAF
Sistem saraf terdiri atas sistem sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
(perifer). Sistem saraf pusat termasuk di dalamnya otak dan sum-sum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas kumpulan dari ganglia yang tersebar di seluruh
tubuh (selain otak dan sum-sum tulang belakang).
Sistem saraf dibangun oleh komponen-komponen seperti sel saraf (neuron),
sel-sel glia (sel-sel neuroglia) adalah jaringan penyokong pada sistem saraf dan jaringan
ikat.
Tujuan praktikum
Mengenal komponen-komponen yang menyusun sistem saraf pusat dan
mengenal struktur sel saraf neuron.
Cara kerja
1. Pengamatan terhadap otak (sistem saraf pusat)

Pergunakan sediaan awetan otak tikus putih dan otak burung puyuh

Pergunakan pembesaran lemah terlebih dahulu untuk mengamati otak
secara keseluruhan, baru kemudian pembesaran kuat untuk mengamati
komponen-komponen tertentu dari otak

Praktikum piameter otak (piameter cerbelli ) yang terdiri atas jaringan
pengikat longgar

Praktikum corteks (substansia kelabu) terdiri dari:
 Lapisan molekuler (stratum molekuler) yang terdiri atas sela
yang bulat dan besar
 Lapisan ganglion, terdiri dari sel-sel purkinje
 Lapisan granulosum, terdiri atas sel-sel granula besar dan kecil,
lebih gelap dari lapisan yang lain.

Modula (substansia putih) bagian tengah korteks: terdiri dari serabutserabut safar bermyelin.

Perhatikan bentuk suclus dan gyrus

Gambar komponen-komponen yang telah diamati dan beri keterangan
selengkapnya.
2. Pengamatan sel saraf (neuron)

Pergunakan sediaan awetan neuron (jika ada).
Jika tidak ada, pergunakan
gambar neuron.

Jika menggunakan sediaan awetan neuron, pergunakan pembesaran kuat untuk
mengenal struktur neuron

Tentukan jenis neuron yang saudara temukan

Perykarion (badan neuron ) merupakan bagian neuron yang mengandung inti
yang besar

Axon hillock merupakan bagian perykarion yang melanjutkan diri sebagai axon
(axon merupakan ekor dari neuron)

Perhatikan bagian perikarion yang lain yang membentuk prosesus yang
kemudian bercabang-cabang yang disebut dendrit

Axon mempunyai lapisan putih (lyolin) sedangkan bagian tertentu yang tidak
nermyelin sebagai nodus ranvier

Sel schwan terdapat pada lapisan lyolin

Pangkal axon umumnya membentuk percabangan
PRAKTIKUM IV
KULIT (INTEGUMEN)
Kulit adalah bagian yang menutupi permukaan luar tubuh hewan, termasuk
bagian permukaan bola mata (yang mana bagian ini dinamakan konjuctiva yang
biasanya transparan) dan juga permukaan eksternal gendang telinga.
Kulit pada semua vertebrata tersusun atas epidermis dan dermis (corium).
Sedangkan pada kulit avertebrata, umumnya terdiri dari satu lapis sel yaitu epidermis
yang bagian luarnya tertutup lapisan non-seluler disebut cuticula.
Pada vertebrata terresterial, epidermis umumnya terbagi dalam tiga lapisan
yaitu berturut-turut dari dalam ke bagian luar:

Stratum germinativum (sel berbentuk silendris dan berbatasan dengan dermis)

Stratum transisional, sel-selnya memipih

Stratum korneum, sel-sel di permukaan kulit tanpa inti dan mengalami penandukan.
Pada kulit dijumpai pula bagian-bagian seperti bulu, rambut, sisik, tanduk dan
sebagainya. Bagian-bagian kulit ini disebut dengan derivat (turunan) dari kulit.
Tujuan praktikum
Mengamati struktur kulit vertebrata dan turunan-turunannya
Cara kerja
Pengamatan struktur kulit vertebrata, sediaan kulit tebal macacus atau sediaan Homo
sapiens (jika tidak ada sediaan histologi dapat menggunakan gambar kulit).
1.
Amati struktur kulit dengan pembesaran lemah terlebih dahulu kemudian baru
pembesaran kuat. Jika tida ada sediaan histologi, amati gambar/carta kulit.
2.
Gambar
Download