helen.staff.gunadarma.ac.id 06 KEHIDUPAN DI BUMI 1. Asal Mula Kehidupan di Bumi Ada beberapa hipotesis atau teori tentang asal mula kehidupan di bumi: a. Generatio Spontanea Orang menganggap bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Contoh: ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus. Paham ini disebut juga abiogenesis, artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup. Contoh: dari lumpur akan tumbuh cacing. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles. b. Cosmozoa Pendapat ini menyatakan bahwa makhluk hidup yang ada di bumi berasal dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup datang dalam bentuk spora yang aktif, jatuh ke bumi, kemudian berkembang biak. c. Omne Vivum ex Ovo Fransisco Redi (1626-1697), seorang ahli biologi Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat. Kemudian ia mengemukakan pendapat bahwa makhluk hidup berasal dari telur. d. Omne Ovo ex Vivo Lazarro Spallanzani (1729-1799), ahli biologi Italia dapat membuktikan bahwa mikroorganisme atau jasad renik yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Jika kaldu dididihkan kemudian ditutup rapat-rapat, maka pembusukan tidak terjadi. Ia menyimpulkan bahwa telur berasal dari jasad hidup. e. Omne Vivum ex Vivo Louis Pasteur (1822-1895), sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani, yakni dengan menggunakan berbagai mikroorganisme. Ia berkesimpulan bahwa agar timbul kehidupan baru, harus ada kehidupan sebelumnya. Teori ini disebut juga Biogenesis. 2. Sel Sel merupakan penyusun makhluk hidup. Secara umum, materi hidup sel disebut protoplasma, yang terdiri dari nukleus dan sitoplasma. Nukleus merupakan massa yang padat dari protoplasma, sedangkan sitoplasma bersifat cair. Nukleus terpisah dari sitoplasma oleh membran nukleus. Nukleus berguna untuk mengatur aktivitas sel dan berfungsi pula dalam reproduksi sel. helen.staff.gunadarma.ac.id Vacuola berbentuk oval, berfungsi untuk menyimpan makanan dan air. Mitokondria berfungsi untuk mengubah makanan menjadi energi. Sel dilindungi oleh membran sel, yang juga berfungsi untuk mengontrol apa yang masuk dan keluar sel. 3. Perkembangbiakan Aseksual dan Seksual Perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai induknya.Tujuan perkembangbiakan adalah untuk menghasilkan keturunan sehingga dapat melestarikan jenisnya. 1.1. Perkembangbiakan Aseksual. Perkembangbiakan aseksual adalah terjadinya pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui proses penggabungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. a. Pembelahan Kembar. Sel membelah membentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma yang sama. Dilakukan oleh hampir semua tumbuhan dan hewan tingkat rendah. Contoh: amoeba, bakteri, ganggang. b. Fragmentasi. Pemotongan bagian tubuh untuk menghasilkan individu baru. Contoh: cacing pipih. c. Pembentukan Spora. Spora adalah sel yang sangat kecil, diliputi dinding selulosa yang keras, biasanya terkumpul dalam struktur pembiakan yang disebut sporangium atau kotak spora. Jika sporangium pecah, spora-spora yang sangat kecil itu akan terbawa angin dan pindah ke tempat-tempat lain. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, maka akan tumbuh menjadi organisme baru. Contoh: tumbuhan paku, bakteri, dan jamur. d. Cangkok. Membuat cabang batang tanaman menjadi berakar. Mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit batang. Bagian yang telah dikuliti kemudan dilapisi tanah subur dan dbungkus dengan sabut kelapa, ijuk, atau plastik. Contoh: pohon mangga, pohon jambu. e. Setek. Menanam potongan bagian tumbuhan, baik berupa batang, daun, dan akar. Contoh setek batang: ketela pohon, mawar. Contoh setek daun: cocor bebek. Contoh setek akar: tanaman sukun. f. Okulasi. Cara pembudidayaan tanaman dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Contoh: pohon mangga, pohon belimbing. 1.2. Perkembangbiakan Seksual. Perkembangbiakan seksual adalah terbentuknya individu baru yang didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. helen.staff.gunadarma.ac.id a. Perkembangbiakan Seksual pada Tumbuh-tumbuhan. Alat kelamin jantan disebut serbuk sari yang mengandung sprematozoon dan berada pada benang sari, dan alat kelamin betina disebut putik dan mengandung ovum atau sel telur. Penyerbukan dapat berlangsung dengan bantuan angin (Contoh: padi), serangga (Contoh: bunga yang bermadu), dan bantuan manusia (Contoh: tanaman salak). b. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan. - Pembuahan Eksternal, yakni pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contoh: ikan mas dan katak. Ovum betina keluar di air, baru kemudian dibuahi oleh sperma jantan. - Pembuahan Internal, yakni pembuahan yang terjadi di dalam tubuh. 4. Geografi Kehidupan Geografi kehidupan atau Biogeografi adalah pembagian wilayah berdasarkan kondisi geografi yang berkaitan dengan kehidupan yang terdapat di dalamnya. Pembagian wilayah berdasarkan letak geografi menimbulkan iklim yang berbdeabeda, yang sangat mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan wujud binatang di dalamnya. 4.1. Pembagian Wilayah Menurut Iklim. a. Iklim Tropis. - Suhu udara rata-rata tinggi. Umumnya suhu udara antara 20-23oC. Bahkan di beberapa tempat ada yang mencapai 30oC. - Tekanan udaranya rendah. - Hujan lebih banyak dibandingkan daerah lain. b. Iklim Subtropis. - Peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. - Terdapat 4 musim: musim panas, dingin, gugur, dan semi. - Musim dingin tidak terlalu dingin, musim panas juga tidak terlalu panas. c. Iklim Sedang. - Tekanan udara sering berubah-ubah. - Arah angin yang bertiup berubah-ubah tak menentu. - Sering terjadi badai secara tiba-tiba. helen.staff.gunadarma.ac.id d. Iklim Dingin (Kutub). - Musim dingin berlangsung lama. - Musim panas yang sejuk berlangsung singkat. - Tanah selalu membeku sepanjang tahun. - Di musim panas, banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah. 4.2. Pembagian Wilayah untuk Binatang. a. Daerah Oriental: Asia Selatan, Asia Tenggara, Indonesia bagian Barat, dan sebagian sebelah utara Pegunungan Himalaya. Binatangnya: gajah, harimau, kerbau, tapir, dan kera. b. Daerah Australia: Indonesia bagian Timur, Australia, dan pulau-pulau sekelilingnya. Binatangnya: kanguru, kucing, koala. c. Daerah Palaearctic: Asia Utara dan Eropa. Binatangnya: beruang, bison, keledai liar, landak. d. Daerah Ethiopean: benua Afrika. Binatangnya: singa, gajah, jerapah, kudanil. e. Daerah Neotropical: Amerika Selatan. Binatangnya: monyet, tapir. f. Daerah Nearctic: Amerika Utara. Binatangnya: bison, kijang, kucing gunung. 5. Evolusi Teori evolusi adalah pendapat yang mengatakan bahwa terjadi perubahan secara perlahan dan memakan waktu lama dalam kehidupan makhluk hidup. Teori evolusi juga berpendapat bahwa organisme yang berbeda, secara genetik saling berkaitan atau dapat pula dikatakan bahwa spesies organisme akan berubah menjadi spesies lain. Beberapa pandangan mengenai evolusi: a. Anaximander (611-547 SM). Bumi pada awalnya berupa lautan, beberapa bagian kemudian membeku menjadi daratan. Pada saat maih berupa lautan, semua kehidupan bersifat akuatik. Selama masa transisi menjadi daratan, beberapa makhluk hidup termodifikasi sehingga dapat hidup di daratan. Masa transisi ini, pada manusia, meluputi masa “part-fish” dan “part-human” yang disebut mermen dan mermaid. Kemudian, penampilan seperti ikan ini akan hilang pada manusia dewasa, tetapi pada masa embrio, bentuk seperti ikan ini ada selama beberapa periode perkembangan. b. Empedocles (490-430 SM). Dari tanaman-tanaman sederhana, beberapa diantaranya akan menjadi tanaman kompleks. Dari tanaman ini kemudian tumbuh tunas-tunas hewan. Bentuk-bentuk yang paling baik saja yang dapat bertahan, bentuk yang kurang baik akan hilang. c. Aristoteles (384-322 SM). Benda-benda hidup berkembang menjadi sempurna karena pengaruh kekuatan tertentu, dan makhluk hidup di daratan berasal dari makhluk yang hidup di lautan. d. Epicurus (341-270 SM). helen.staff.gunadarma.ac.id e. f. g. h. Organisme berubah dan berkembang makin kompleks dan makin maju, tetapi tidak ada semacam kekuatan yang mengatur proses tersebut. Yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah “natural law”. Jean Baptise Lamarck (1744-1829). Ada mekanisme spesifik dalam evolusi organisme, yakni evolusi disebabkan karena adaptasi. Sifat-sifat baru tersebut didapat atas pengaruh lingkungan, kemudian diteruskan pada keturunannya. Contoh: dahulu jerapah berleher pendek, untuk dapat memperoleh makanan di bagian atas pohon, maka jerapah harus menjulurkan lehernya, sehingga leher jerapah lambat laun menjadi panjang. Charles Robert Darwin (1802-1882). Dasar evolusi organik adalah adanya seleksi alam dan seleksi seksual. Seleksi alam berupa pertarungan dalam kehidupan, yang kuat akan terus hidup.Seleksi seksual bahwa yang kuat akan mengusir yang lemah sehingga yang lemah tidak memperoleh kesempatan untuk melanjutkan keturunannya. Contoh: rusa dengan tanduk yang besar dapat mengalahkan rusa bertanduk kecil dalam penguasaan daerah yang menjadi sumber makanannya. Akibatnya, populasi rusa bertanduk kecil akan menurun dan akhirnya habis. August Weismann (1834-1914). Evolusi adalah masalah genetika, yakni soal keturunan yang menyangkut masalah bagaimana mewariskan gen-gen melalui sel kelamin. Jadi, evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor genetika. Hugo de Vries (1848-1935). Evolusi hanya terjadi karena perubahan yang timbul tiba-tiba (mutasi). Mutasi adalah perubahan sifat pada keturunannya.