Pengaruh Variabel Celebrity Endorser Terhadap Citra Merek L’oreal (Studi Produk L’oreal Paris Total Repair di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya) Oleh : Zakiya Sabdosih (0910220199) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Djumillah Hadiwidjoyo, SE. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Abstract :The use of celebrities in various advertisements is one of the effective marketing strategy to gain or maintain market share. In recent years, using celebrity endorsers has become more and more common. The use of celebrities as endorsers is expected to give a positive association to the link between celebrities and products offered.Celebrity endorsement is one of the most popular methods of promotion in the worldwhich take important part of a product marketing campaign. Furthermore, influence of celebrity endorser is formed by several factors that can be found from the celebrity endorser himself, these factors are trustworthiness, expertise, attractiveness, respect and similarity. The purpose of this research is to unveil the positive effects that celebrity endorsement has on a brand’s image and to discover the most important factors that an effective endorsement relies on.To discover the customers’ response towards the product and brand image that celebrities are endorsing, five variabel will be analyzed in this research.The intention for choosing this topic was to see how effective using a celebrity to endorse hair productin Brawijaya University. Keywords : Celebrity endorser, trustworthiness, expertise, attractiveness, respect, similarity, brand image, advertising. Wanita dan kecantikan identik dengan bahwa perusahaan tersebut berambisi perlakuan khusus pada rambut, wajah dan untuk memenangkan loyalitas satu miliar tubuhnya. konsumen Menjaga seorang wanita penampilan sudah menjadi bagi sebuah baru di (www.L’oreal.co.id). tahun Namun 2020 dengan kewajiban. Hal ini wajar dilakukan karena banyaknya pesaing yang ada, perusahaan kaum wanita ingin selalu tampil cantik di tentunya harus dapat melakukan strategi mana pun dan kapan pun berada. pemasaran yang baik untuk dapat bersaing Kecantikan sesuatu yang dengan kompetitor lainnya. Salah satu sangat berharga dan mahal bagi seorang strategi pemasaran yang dapat dilakukan wanita. Salah oleh merupakan satu dari berbagai jenis perusahaan agar produk yang perlakuan khusus yang mereka lakukan dipasarkan dapat bertahan di pasaran yaitu adalah melalui periklanan. perawatan rambut. Rambut merupakan mahkota wanita, oleh sebab itu memiliki rambut yang indah merupakan impian dari banyak wanita. Tujuan iklan (Kotler, 2005:278) adalah untuk menginformasikan sesuatu, membujuk seseorang,mengingatkan dan Kebutuhan akan penampilan yang memperkuatproduk atau jasa yang menarik dan selalu tampil cantik bagi ditawarkan. Periklanan merupakan salah kaum wanita tersebut telah mendorong satu dari banyak aktivitas pemasaran yang para untuk dilakukan oleh suatu perusahaan. Pada mengembangkan berbagai macam produk tingkat persaingan yang semakin tinggi, kecantikan. Tidak mengherankan, peranan peneliti dan pengusaha jika dari hari ke hari persaingan yang terjadi dalam industri kosmetika perusahaan yang bergerak di bidang industri kosmetik. Salah satu merek produk kosmetik yang dikenal di dunia adalah L’oreal. Menurut data dari The Brand Finance pada tahun 2012, produk kosmetik merek L’oreal telah menduduki peringkat ketiga di dunia setelah produk kecantikan merek Olay, dan AVON. L’oreal Indonesia mengungkapkan dirasakan sangat penting untuk memenangkan pasar. ini semakin ketat. Saat ini terdapat cukup banyak pemasaran Dalam menampilkan iklan para pemasar dituntut untut kreatif dan inovatif agar dapat menarik perhatian konsumen dan dapat membawa minat dari konsumen untuk membeli. Salah satu cara yang dapat digunakan agar audience mau memperhatikan atau memproses pesan iklan adalah dengan menggunakan endorser atau model iklan yang menarik. Saat ini penggunaan selebriti (public figure) dalam berbagai iklan khususnya untuk produk baru, merupakan salah satu Selain itu, ketepatan pemilihan strategi pemasaran yang efektif untuk selebriti sebagai endorser adalah sangat memperoleh atau mempertahankan pangsa penting untuk menyesuaikan karakteristik pasar. Penggunaan selebriti tersebut dengan merek atau selebriti sebagai endorser diharapkan dapat memberikan produk asosiasi positif terhadap kaitan antara endorser selebriti dan produk yang ditawarkan. karakteristik yang melekat pada diri Celebrity endorsement adalah salah satu metode promosi yang paling popular di dunia, dengan menggunakan selebriti yang menarik, menyenangkan, dan dapat dipercaya oleh publik yang dituju sehingga produk yang diketahui dipromosikan dan endorsement dikenal. menjadi Celebrity merupakan bagian penting tertentu. dapat endorser mencakup, Menurut Shimp trustworthiness,expertise, attractiveness, respect dan similarity. Hakimi, Abedniya dan Zaeim (2011) dalam penelitiannya Investigate the yang berjudul of Celebrity Impact Endorsement on Brand Image menjelaskan Harapan mendukung celebrity pada (2007:304), karakteristik endorser tersebut tentang penggunaan pemilihan didasarkan tersebut. dari suatu kampanye pemasaran produk. dari Ketepatan penggunaan selebriti perusahaan. untuk Penggunaan endorsement adalah image atau kualitas celebrity endorser merupakan salah satu selebriti akan berpindah terhadap produk strategi komunikasi yang dilakukan oleh dan pemasar di dalam membangun citra antara merangsang penjualan (Leslie, 2011:272). merek dan konsumen. Sebuah penelitian menunjukkan Isa Ansori (2011) dalam penelitiannya bahwa dibandingkan dengan penggunaan yang non Endorser celebrity endorser, penggunaan berjudul Iklan Pengaruh Celebrity Sunsilk Terhadap celebrity endorser mendapatkan respon Pembentukan Brand Image, menjelaskan yang lebih positif dan intensitas terhadap tentang pemilihan selebriti yang cocok dan pembelian yang lebih tinggi. tepat akan meningkat penggunaan celebrity Penjualan dengan endorser adanya serta pengaruh menjelaskan dari bagaimana variabel daya yang tarik, kepercayaan dan keahlian celebrity menarik konsumen (Byrne & Breen dalam endorser terhadap pembentukan Brand Abedniya, Hakim dan Zaeim, 2011: 117). Image. Perusahaan pembuat iklan dapat menciptakan asosiasi antara endorser dengan produknya sehingga citra yang baik dari endorser dapat mempengaruhi jual. secara positif produk yang diiklankan. pemasaran I Nyoman Adhi Widiana (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Daya Tarik, Keahlian, dan Kepercayaan Kepada Celebrity Endorser dengan Niat Beli Konsumen menjelaskan bahwa konsumen memiliki niat beli terhadap produk yang didukung oleh selebriti. Variabel daya tarik, kepercayaan keahlian merupakan dan variabel pembentuk kredibilitas seorang bintang Dengan kata lain, komunikasi merupakan cara yang digunakan untuk membangun dialog dan hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran memiliki kontribusi terhadap ekuitas merek dengan membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek yang mencakup enam komponen yaitu periklanan, promosi penjualan, event, public relations dan publisitas, pemasaran langsung, dan penjualan personal (Kotler & Keller, 2006: 496). iklan. Apabila seorang bintang iklan Dalam komunikasi pemasaran memiliki kredibilitas yang tinggi maka dikenal juga istilah promotion mix atau akan terbentuk pencitraan yang positif dan bauran persepsi yang kuat dari bintang iklan (2007:15) tersebut sebagai seorang endorser sebuah dari bauran promosi sebagai berikut: produk. Hal tersebut juga menjadikan penyampaian pesan iklan akan semakin efektif dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada tingginya niat beli konsumen pada produk tersebut. Komunikasi pemasaran merupakan pesan kepada publik terutama kepada mereka sasaran dipasar mengenai (Sutisna, produk 2003:267). Komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan menginformasikan, mengingatkan menjabarkan dan Michael elemen-elemen 1) Iklan 2) Pemasaran langsung (direct marketing) 3) Pemasaran interaktif (interactive/ 4) Promosi penjualan (sales promotion) 5) Publisitas/hubungan masyarakat (publicity/public relations). 6) Penjualan perorangan (personal selling) untuk mempersuasi Menurut Kotler (2005:254), periklanan adalah segala bentuk penyajian langsung dan promosi ide, barang, atau jasa secara mengenai produk dan merek yang mereka non personal oleh suatu sponsor tertentu maupun baik dan secara langsung konsumen, Belch internet marketing salah satu usaha untuk menyampaikan konsumen promosi. tidak yang memerlukan pembayaran. Dalam bidang-bidang yang berbeda dari produk iklan sendiri selain menyediakan informasi yang đidukungnya (Shimp 2003:460). mengenai produk juga berfungsi untuk Selebriti dipandang sebagai individu yang mempersuasi potential buyer atas produk disenangi oleh masyarakat dan memiliki yang ditawarkan. Iklan merupakan salah keunggulan atraktif yang membedakannya satu pendekatan dari dapat yang secara langsung memengaruhi lain. Kata-kata yang konsumen. diucapkan dan bahkan terkadang hanya Sikap konsumen terhadap iklan dapat kharisma dari seorang selebriti mampu memengaruhi sikap konsumen terhadap memengaruhi seseorang untuk berhenti merek. dan mengarahkan perhatian kepadanya. Sikap sikap individu terhadap iklan adalah kecenderungan konsumen untuk menjawab dengan baik atau tidak baik terhadap iklan tertentu. Sikap konsumen terhadap iklan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi : isi pesan iklan, pengaruh suatu iklan terhadap suasana hati dan emosi konsumen (Simamora, 2004:174). Dalam menampilkan iklan para pemasar dituntut untut kreatif dan inovatif agar Alasan yang menyebabkan selebriti sangat diminati oleh produsen untuk mengiklankan produknya adalah karena pesan yang disampaikan oleh sumber yang menarik (kaum selebriti yang sedang populer) akan mendapat perhatian yang lebih besar disamping akan sangat mudah diingat (Royan 2004:2). Selebriti adalah wujud nyata dari dapat menarik perhatian konsumen dan dapat memunculkan minat dari konsumen berbagai untuk membeli. Hal tersebut dikarenakan dipikirkan oleh konsumen pada suatu sikap berperan secara langsung dalam merek. memengaruhi minat beli (Arifin, 2010:2). diasosiasikan sebagai merek yang energik, Salah satu cara yang dapat pun menarik tersebut. inovatif yakni dengan atau Andaikata asosiasi suatu yang merek muda dan penuh stamina maka selebriti digunakan untuk membuat iklan yang dan image harus mewakili Bagi seorang semua asosiasi pemasar, hal menggunakan celebrity endorser.Endorser tersebut sangat penting karena seperti adalah pendukung iklan atau juga yang halnya manusia, personality (atribut) yang dikenal yang kuat membuat merek suatu produk akan diiklankan nampak berbeda dibandingkan dengan (Shimp, 2003:455). Sedangkan selebriti merek lain. Bila fitur dan harga dapat adalah tokoh (aktor, penghibur atau atlet) mudah sekali sebagai mendukung bintang produk yang iklan yang dikenal karena prestasinya di dalam ditiru oleh kompetitor lainnya, personality umumnya akan lebih trustworthiness sulit untuk ditiru (Royan 2004:10). kemampuan selebriti kepercayaan atau Ketepatan memilih endorser dapat didasarkan pada atribut yang melekat pada endorser tersebut. Karakteristik yang ada dalam diri endorser dapat mempengaruhi respons terhadap iklan. Frans M. Royan (2004:05) menyebutkan, pilihan bintang iklan yang tepat akan dapat mempengaruhi tumbuhnya market share, diharapkan personality sang bintang akan melekat pada merek dan diharapkan sang bintang menjadi endorser yang handal sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli. lebih mengarah untuk percaya pada memberi diri pada konsumen suatu produk. b. Expertise (keahlian) Menurut keahlian Shimp (expertise) (2007:304), mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang dimiliki oleh seorang endorser yang dihubungkan dengan merek yang didukung. Seorang endorser yang diterima sebagai seorang yang ahli pada merek yang didukungnya akan lebih persuasif dalam menarik audience dari pada seorang endorser yang tidak diterima sebagai Terence Shimp menggolongkan lima dimensi khusus endorser iklan untuk memfasilitasi efektivitas komunikasi. Lima dimensi khusus endorser dijelaskan c. Attractiveness (daya tarik) Menurut Shimp (2007:304), Daya tarik mengacu pada diri yang dianggap dengan akronim TEARS. a.Trustworthiness (dapat dipercaya) Istilah seorang yang ahli. trustworthiness (dapat sebagai sesuatu yang menarik untuk dilihat dalam kaitannya dengan konsep daya tarik. Daya tarik dapat meliputi keramahan, dipercaya) menurut Shimp (2007:304) menyenangkan, adalah mengacu pada sejauh mana sumber sebagai beberapa dimensi penting dari dipandang memiliki kejujuran, integritas konsep daya tarik. dan dapat dipercaya dipercaya. Sumber (trustworthiness) dapat secara sederhana berarti endorser sebuah merek secara bertingkat membuat audience memiliki kepercayaan pada apa yang mereka katakan. Jika sumber atau endorser tersebut adalah selebriti maka Konsumen fisik, dan cenderung pekerjaan memiliki stereotip yang positif terhadap selebriti. Penelitian menunjukkan bahwa daya tarik dari selebriti dapat mengubah kepercayaan yang dimiliki oleh konsumen (Debevec & Kernan, 1984; Chaiken, 1979 dalam Abedniya, Hakim dan Zaeim, 2011: 119). diinginkan oleh target pengguna merek, Sejumlah penelitian juga menunjukkan setidaknya selebriti harus mencerminkan bahwa daya tarik fisik dari seorang personality celebrity endorser dapat meningkatkan dibangunnya. brand image dari produk itu sendiri. (Abedniya, Hakim dan Zaeim, 2011: 119) d. Respect (kualitas dihargai) Menurut Shimp (2007:306), yang dihargai atau digemari sebagai akibat kualitas pencapaian merek yang ingin Salah satu tujuan penggunaan celebrity endorser adalah terbentuknya sebuah citra merek yang positif di mata konsumen, di Respect (kualitas dihargai) berarti kualitas dari dari personal. mana sebuah citra merek yang baik pada akhirnya akan menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Selebritas dihargai karena kemampuan Citra merek (Brand Image) akting mereka, ketrampilan berolahraga merupakan representasi dari keseluruhan atau kepribadian dan kualitas argumentasi persepsi terhadap merek dan dibentuk dari politiknya. Individu yang dihargai juga informasi dan pengalaman masa lalu secara umum disukai, dan hal ini dapat terhadap merek itu. Citra terhadap merek digunakan untuk meningkatkan ekuitas berhubungan dengan sikap yang berupa merek. keyakinan dan preferensi terhadap suatu e. Similarity (kesamaan dengan audience yang dituju) Menurut merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan Shimp (2007:306), pembelian. (Setiadi 2003:180). Similarity (kesamaan dengan audience yang dituju) adalah kesamaan dengan Komponen brand image terdiri atas 3 bagian, yaitu (Simamora, 2004:65): audience yang dituju (similarity) mengacu endorser dan 1. Citra perusahaan (corporate audience dalam hal usia, karakter, minat, image), yaitu sekumpulan asosiasi yang selera, gaya hidup, status sosial dan dipersepsikan sebagainya. perusahaan yang membuat suatu produk pada kesamaan antar konsumen terhadap atau jasa. Frans M. Royan (2004:13) 2. Citra pemakai (user image), berpendapat salah satu jalan agar memiliki kesamaan dengan personality yang yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai dikategorikan sebagai yang menggunakan suatu barang atau jasa. explanatory research, yang pada dasarnya 3. Citra Produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. jenis penelitian jenis penelitian ini adalah jenis penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan menggunakan Celebrity dapat kerangka pemikiran kemudian dirumuskan posisi yang vital untuk ke dalam suatu hipotesis (Sugiyono, 2010). sebuah merek agar dapat Metode penarikan sampel yang digunakan dikenal luas oleh masyarakat. Penggunaan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam selebriti sebuah metode non-probability, dimana setiap strategi pemasaran adalah salah satu cara unsur dalam populasi tidak memiliki yang kesempatan atau peluang yang sama untuk memerankan membawa sebagai populer endorser bagian dari untuk mendukung pembentukan citra sebuah merek. dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas Oleh sebab itu, citra produk dapat terbentuk jika terdapat stimulus yang mampu merangsang perhatian konsumen sehingga konsumen memiliki persepsi baik terhadap merek. Untuk bisa memberikan daya tarik, maka sebuah iklan harus memperhatikan tema endorser dalam iklan dan mencocokkan kesesuaian antara merek yang diiklankan dengan celebrity anggota populasi tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Pemilihan unit sampling didasarkan penilaian pada subjektif penggunaan dan teori atau tidak pada probabilitas.Teknik sampling yang dipakai adalah teknik Purposive Sampling dimana sampel diambil secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. endorser-nya. Peneliti metode METODE pertimbangan memilih sampling memahami bahwa ini menggunakan karena telah informasi yang Penelitian ini pada dasarnya adalah dibutuhkan dapat diperoleh dari satu digunakan untuk menjelaskan variabel kelompok sasaran tertentu yang mampu celebrity memberikan informasi yang dikehendaki, endorser yang terdiri dari: trustworthiness, expertise, attractiveness, karena respect dan similarity yang memengaruhi informasi seperti yang diharapkan dan citra merek L’oreal, sehingga dapat mereka memang memiliki mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Syarat sampel yang dikemukakan dalam kuesioner, yang pada penelitian ini adalah responden dikuantitatifkan menurut skala Likert. dengan kriteria perempuan berusia 17 Sedangkan data kualitatif adalah data yang hingga 26 tahun, berpotensi menggunakan berhubungan produk perawatan rambut dan sudah karakteristik berwujud pertanyaan atau pernah menonton tayangan iklan produk berupa kata-kata. Data ini biasanya didapat tersebut di televisi, serta bersedia mengisi dari wawancara dan bersifat subjektif kuesioner yang đisediakan. sebab data tersebut ditafsirkan lain oleh Ukuran sampel dalam dalam penelitian mengacu dari pendapat bahwa : bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Untuk penelitian eksperimen sederhana, sampel antara 1020 responden (Sugiyono, 2012:91). Mengacu pendapat tersebut maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuaikriteria yang disebutkan, yaitu ditentukan jumlah minimal responden = 10 kali jumlah variabel, sehingga dengan jumlah 6 variabel maka dengan kategorisasi, orang yang berbeda. Data kualitatif yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah perusahaan dan data mengenai celebrity endorser.Selanjutnya dilakukan uji validitas dan uji reabilitas yang semuanya ini ditujukan untuk melihat signifikasi, dan kevalidan data. Kemudian dilakukan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui celebrity endorser apakah yang variabel terdiri dari: trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similaritysecara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap citra merek L’oreal. HASIL sampel yang diambil minimal sebanyak 60 responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu hasil pengamatan yang diukur dan dipaparkan dalam bentuk angka-angka dalam skala numerik (bilangan). Jenis data yang dikumpulkan adalah data pendapat dan jawaban konsumen terhadap pertanyaan Data tersebut menunjukkan semua item pertanyaan mempunyai nilai Rhitung variabel menunjukkan nilai signifikansi (p) dengan nilai signifikansi yang lebih kecil sebesar 0.464 yang lebih besar alpha 0,05 dari alpha 0.05, sehingga tidak ada item yang mengindikasikan bahwa pada data instrumen yang harus dikeluarkan dari seluruh variabel independen dan dependen pengujian. Sedangkan untuk reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa hasil perhitungan normal (berdistribusi normal). Dengan standardized item alpha (SIA) lebih besar demikian dapat dapat dilakukan pengujian dari nilai reliabilitas yang diperbolehkan lebih lanjut karena asumsi kenormalan menurut Arikunto (1993), data telah terpenuhi. yaitu 0.6. menyebar mengikuti sebaran Dengan demikian, maka butir-butir item di atas yang digunakan sebagai pengukur variabel yang akan diuji adalah valid dan reliabel. Dengan kata lain, berapa kalipun pertanyaan pada kuisioner ditanyakan kepada responden yang berbeda, maka hasilnya tidak akan terlalu jauh berbeda. Artinya, butir-butir item di atas yang digunakan sebagai pengukur variabel celebrity endorser dan citra merek L’oreal adalah valid dan reliabel untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. Gambar 4.2 merupakan grafik plot normalitas antara nilai peluang kumulatif pengamatan (observasi) dengan nilai peluang kumulatif citra merek(Expected). Terlihat dari grafik plot normalitas tersebut UJI ASUMSI KLASIK menunjukkan Uji Normalitas bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal yang mengarah ke penyebarannya kanan mengikuti atas serta arah garis diagonal. Dengan demikian data tersebut bisa dikatakan mempunyai sebaran yang Berdasarkan pengujian normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov, unstandardize Residual terlihat dari uji pada seluruh normal, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi citra merekberdasarkan kontribusi dari variabel bebasnya Uji Non Multikolinearitas ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk ke-5 variabel independen tidak terjadi multikolineritas dengan ditunjukkan nilai (1) Koefisien determinasi Ukuran VIF dari kedua variabel independen yang lebih kecil dari 10, dengan nilai tolerance dari derajat keeratan hubungan antara variabel X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap Y, serta besarnya yang <0.1. Uji Non-Heterokedastisitas pengaruh ke-5 variabel terhadap keragaman independen dari variabel dependen ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi ganda (Multiple R) dan koefisien determinasi (R Square) yang dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Berdasarkan Tabel regresi Berdasarkan Tabel terlihat bahwa berganda menunjukkan nilai koefisien untuk hasil uji korelasi spearman dari ke-5 korelasi ganda (Multiple R) sebesar 0.929 variabel independen dengan residualnya di yang atas diperoleh nilai signifikansi sebesar keeratan hubungan antara citra merek 0.686, 0.674, 0.828, 0.759, dan 0.792 yang produk kosmetik L’oreal denganvariabel berada di atas alpha 0.05, maka hal ini celebrity dapat diartikan bahwa varians (ragam) dari trustworthiness seluruh variabel independen tidak berbeda attractiveness (X3), respect (X4), serta secara nyata (signifikan). Dengan kata lain similarity (X5) mencapai 0.929 serta ragam (varians) untuk variabel independen adanya hubungan adalah homogen heteroskedastisitas), menyatakan endorser yang (X1), (tidak terjadi diantara variabel sehingga dapat tersebut dengan dilakukan pengujian lebih lanjut. besarnya derajat meliputi expertise yang sangat celebrity citra kosmetik L’oreal tersebut. (X2), merek kuat endorser produk Untuk nilai koefisien determinasi pengaruh yang signifikan secara simultan menunjukkan sebesar 0.863, sedangkan dari variabel celebrity endorser yang koefisien determinasi yang telah terkoreksi meliputi trustworthiness (X1), expertise dari faktor kesalahan atau bias dengan (X2), attractiveness (X3), respect (X4), tujuan agar lebih mendekati ketepatan serta similarity (X5) terhadap citra merek model dalam populasi digunakan Adjusted pada Produk kosmetik L’oreal. Dengan R Square=R2) yaitu sebesar 0.863, yang demikian menyatakan dari keragaman dari citra merek pada Produk variabel celebrity endorser tersebut dengan kosmetik L’oreal ditentukan oleh adanya citra merek produk kosmetik L’oreal. variabel Artinya sebesar 86.3% keragaman dari persamaan regresi Y = -0.850 + 0.196 X1 + citra merek produk kosmetik L’oreal dapat 0.228 X2 + 0.350 X3 + 0.171 X4+ 0.235 X5. besarnya pengaruh dapat disimpulkan celebrity bahwa endorser dalam dijelaskan oleh variabel celebrity endorser yang meliputi trustworthiness (X1), (3) Uji Parsial (Uji t) expertise (X2), attractiveness (X3), respect Untuk menunjukkan pengaruh secara (X4), serta similarity (X5). Sedangkan individu (parsial) dari indikator variabel sisanya 13.7% ditentukan oleh variabel celebrity lain di luar variabel yang diteliti. trustworthiness endorser yang (X1), meliputi expertise (X2), attractiveness (X3), respect (X4), serta similarity (2) Uji Simultan (uji F) Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan (X5) terhadap citra merek produk kosmetik L’oreal, maka digunakan uji t sebagai uji parsial. dalam model persamaan regresi linier Berdasarkan Tabel regresi berganda mempunyai pengaruh signifikan berganda dengan mengambil taraf nyata secara bersama-sama (simultan) terhadap (signifikansi) sebesar 5% (0.05), untuk variabel dependen, maka digunakan uji F konstanta diperoleh nilai signifikansi (p) sebagai uji kelayakan model. sebesar 0.010 yang lebih kecil dari 0.05, Berdasarkan tabel tersebut di atas, hipotesis yang dilakukan dengan uji F maka dapat disimpulkan bahwa konstanta berpengaruh nyata terhadap model regresi. yaitu pengujian secara serentak (simultan) Untuk variabel diperoleh hasil Fhitung sebesar 68.216 expertise (X2), attractiveness (X3), respect dengan nilai signifikansi (0.000) yang jauh (X4), serta similarity (X5) menunjukkan lebih kecil dari alpha 0.05, sehingga Ho nilai diterima. Hal ini menunjukkan adanya sebesar 0.033, 0.006, 0.000, 0.022 dan signifikansi trustworthiness yang (X1), berturut-turut 0.009 yang lebih kecil dari alpha 0.05. dengan uji F di atas adalah ke-5 indikator Maka dari dapat disimpulkan trustworthiness (X1), bahwa expertise variabel celebrity endorser (X2), mempunyai pengaruh yang signifikan attractiveness (X3), respect (X4), serta (bermakna) secara serentak (simultan) similarity (X5) berpengaruh signifikan terhadap citra merek produk kosmetik secara parsial terhadap citra merek produk L’oreal. Demikian pula secara parsial, kosmetik L’oreal tersebut. variabel trustworthiness (X1), expertise Variabel celebrity endorser yang (X2), attractiveness (X3), respect (X4), meliputi trustworthiness (X1), expertise serta similarity (X5) juga berpengaruh (X2), attractiveness (X3), respect (X4), signifikan terhadap citra merek produk serta similarity (X5) mempunyai pengaruh kosmetik L’oreal tersebut. Jadi, jelas yang positif (koefisien bernilai positif) terlihat bahwa untuk dapat meningkatkan terhadap citra merek produk kosmetik citra merek produk kosmetik L’oreal, L’oreal. Artinya semakin baik variabel maka celebrity meningkatkan variabel celebrity endorser endorser trustworthiness yang untuk terutama variabel trustworthiness (X1), attractiveness (X3), respect (X4), serta expertise (X2), attractiveness (X3), respect similarity (X5), maka hal itu akan dapat (X4), meningkatkan produk diharapkan dapat meningkatkan volume bermakna. produksi produk kosmetik L’oreal secara citra L’oreal expertise upaya (X2), kosmetik (X1), meliputi diperlukan merek secara Demikian sebaliknya, semakin kurang baik (X1), (X5), sehingga Selanjutnya dari model regresi (X2), yang diperoleh tersebut yaitu Y = -0.850 + attractiveness (X3), respect (X4), serta 0.196 X1 + 0.228 X2 + 0.350 X3 + 0.171 similarity (X5), maka hal itu akan dapat X4+ menurunkan citra merek produk kosmetik sebagai berikut: L’oreal tersebut. Namun demikian, dari 1. b1 = 0.196 hasil bahwa Nilai parameter atau koefisien regresi b1 respect (X4) ini menunjukkan bahwa setiap variabel yang tidak trustworthiness (X1) meningkat lebih baik, signifikan terhadap citra merek produk maka hal ini dapat meningkatkan citra kosmetik L’oreal. merek produk kosmetik L’oreal (karena pengujian trustworthiness mempunyai expertise similarity maksimal. variabel celebrity endorser yang meliputi trustworthiness serta menunjukkan (X1), pengaruh Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian hipotesis 0.235 koefisien X5, X1 dapat bernilai diimplikasikan positif)secara signifikan, dengan asumsi variabel yang lain tetap (X2, X3, X4, dan X5=0) atau Nilai parameter atau koefisien regresi b5 Cateris Paribus. ini menunjukkan bahwa setiap variabel 2. b2 = 0.228 similarity (X5) meningkat lebih baik, maka Nilai parameter atau koefisien regresi b2 hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel meningkatkan expertise (X2) meningkat lebih baik, maka kosmetik L’oreal (karena koefisien X5 hal dapat bernilai positif), dengan asumsi variabel produk yang lain tetap (X1, X2, X3, dan X4=0) ini secara meningkatkan citra signifikan merek kosmetik L’oreal (karena koefisien X2 ini secara signifikan citra merek dapat produk atau Cateris Paribus. bernilai positif), dengan asumsi variabel yang lain tetap (X1, X3, X4, dan X5=0) atau Cateris Paribus. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian 3. b3 = 0.350 yang telah Nilai parameter atau koefisien regresi b3 dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan ini menunjukkan bahwa setiap variabel sebagai berikut : attractiveness (X3) meningkat lebih baik, maka hal ini secara signifikan dapat meningkatkan citra merek produk kosmetik L’oreal (karena koefisien X3 bernilai positif), dengan asumsi variabel yang lain tetap (X1, X2, X4, dan X5=0) atau Cateris Paribus. terdiri ini menunjukkan bahwa setiap variabel respect (X4) meningkat lebih baik, maka hal ini dapat meningkatkan citra merek produk kosmetik L’oreal (karena koefisien yang trusthworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similaritysecara simultan (serentak) berpengaruh signifikan positif terhadap citra merek L’oreal. positif), meskipun expertise, attractiveness, respect dan similaritysecara parsial terhadap citra merek 1. tidak dapat diuraikan Trusthworthiness secara parsial berpengaruh signifikan positif (searah) lain tetap (X1, X2, X3, dan X5=0) atau Cateris Paribus. L’oreal, sebagai berikut : signifikan, dengan asumsi variabel yang 5. b5 =0.098 dari endorser yang terdiri dari trusthworthiness, Nilai parameter atau koefisien regresi b4 bernilai celebrity b. Pengaruh Variabel celebrity endorser 4. b4 = 0.235 X4 a. Variabel terhadap citra merek L’oreal. 2. Expertise secara parsial berpengaruh signifikan positif (searah) terhadap citra merek power, L’oreal. dan penelitian 3. Attractiveness secara parsial mampu lain-lain. Selain selanjutnya diharapkan melengkapi keterbatasan berpengaruh signifikan positif penelitian ini, antara lain memperluas (searah) objek penelitian (tidak hanya di satu terhadap citra merek L’oreal. objek), karena penelitian ini hanya 4. Respectsecara parsial dilakukan di Fakultas Ekonomi dan berpengaruh signifikan positif Bisnis (searah) Diharapkan terhadap citra merek L’oreal. Universitas secara parsial Brawijaya. penelitian dilakukan 5. Similarity yang akan selanjutnya memperluas lokasi, dapat atau bahkan berpengaruh signifikan positif penelitian dapat dilakukan di luar FEB (searah) Universitas Brawijaya yang berarti terhadap citra merek L’oreal. jangkauannya akan lebih luas lagi. 6. Variabel celebrity endorser yang berpengaruh paling 2. Bagi konsumen, disarankan untuk signifikan lebih memperhatikan lagi pemahaman terhadap citra merek L’orealadalah mereka akan sebuah merek sebelum variabel attractiveness. melakukan keputusan Konsumen SARAN pembelian. diharapkan dapat memperhatikan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang bisa diberikan antara lain : 1. dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian berikutnya terutama mengenai strategi komunikasi pemasaran dengan menggunakan celebrity endorser. Serta disarankan untuk menambahkan variabel lain diluar variabel TEARS, seperti faktor trusthworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity yang ada dalam seorang endorser Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini itu likeability, familiarity, celebrity match-up product, source sebab faktor-faktor tersebut dapat mencerminkan merek itu sendiri sehingga dapat membantu konsumen mengidentifikasi kredibilitas dan kelayakan merek tersebut. Selain itu konsumen diharapkan mampu mengaplikasikan setiap faktor tersebut agar memiliki batasan dalam aplikasi nyatanya. 3. Bagi perusahaan dalam hal ini L’oreal Paris, disarankan untuk memperhatikan kekuatan yang dapat membantu terbentuknya citra dimiliki oleh celebrity endorser-nya merek yakni adalah attractiveness, similarity konsumen. dan expertise. Dengan memperhatikan tiga variabel yang paling berpengaruh terhadap pembentukan citra merek tersebut, perusahaan dapat fokus dalam membentuk citra merek yang positif dalam Apabila benak konsumen. perusahaan mempertahankan dapat penggunaan celebrity endorser yang variabelnya berfokus pada ketiga variabel tersebut, akan đidapatkan sosok celebrity endorser yang benar-benar menjadi sosok yang mewakili representatif dalam sebuah merek sehingga yang baik dalam benak DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A. 2006. Manajemen Ekuitas Merek. The Freepress. New York. Abedniya, Abed, Bardia Yousef Hakimi, dan Majid Nokhbeh Zaeim. 2011. Investigate the Impact of Celebrity Endorsement on Brand Image. (http: www.eurojournals.com diakses 28 Januari 2013) Algifari. 1997. Statistik Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta. Ansori, Isa. 2011. Pengaruh Celebrity Endorser Iklan Sunsilk Terhadap Pembentukan Brand Image. Skripsi Fakultas Ekonomi Negeri Malang. Malang. Arifin, Samsul. 2010. Pengaruh Celebrity Endorser Ridho Rhoma dan Rhoma Irama Terhadap Minat Membeli Kartu As. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam NegeriMaulana Malik Ibrahim. Malang. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Belch, George E dan Michael A. Belch. 2007. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communication Perspective, Internasional Edition. McGraw Hill. New York. Bilson Simamora. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Blackwell, Roger, Clare D’Souza, Mehdi Taghian, Paul Miniard, dan James Engel. 2007. Consumer Behavior, An Asian Pacific Approach. Thomson. Australia. Brand Finance. 2012. Brand Finance Top 50 Cosmetics (http://www.rankingthebrands.com/The-BrandRankings.aspx?rankingID=196&year=447 diakses 15 Desember 2012) Brands. Bruce, Margaret, et al. (2004). International Retail Marketing: A Case Study Approach. Elsevier Ltd. Burlington. Christian, Bergstrom dan Rikard Skarfstad. 2004. Celebrity Endorsement: Case Study of J. Lindeberg. International Business and Economices Programme, Lulea University of Technology. Dajan, A. 1995. Pengantar Metode Statistik. Jilid I. Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta. Fill, Chriss. 2009. Marketing Communications. Prentice Hall Inc. England. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok metodologi penelitian dan aplikasinya. Ghalia Indonesia. Jakarta. Herinta, Norma. 2012. Analisis Pengaruh Daya Tarik, Keterpercayaan Serta Keahlian Selebriti Endorser Terhadap Sikap Terhadap Merek. Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang. Jonathan, Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2 Edisi Kesebelas. Indeks. Jakarta. Kotler, Philip dan Keller. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jilid 3. Penerbit Prenhallindo. Jakarta. Leslie, Larry Z. 2011. Celebrity in 21th Century. ABC-CLIO, LLC. California. L’Oreal Indonesia (A). 2011. Profil Perusahaan L’Oreal Indonesia. Available: http://www.loreal.co.id/_id/_id/our-company/welcome.aspx?. Diakses 15 Desember 2012. L’Oreal Indonesia (B). 2011. Merek-Merek Perusahaan L’Oreal Indonesia. Available: http://www.loreal.co.id/_id/_id/our-brands/welcome.aspx?. Diakses 15 Desember 2012 Nababan, Marya Desyeni. 2008. Pengaruh Selebriti Pendukung (Celebrity Endorser) Gita Gutawa Terhadap Minat Pembelian Ulang Indomie. Skripsi FE USU. Rahyuda, I Ketut. 2004. Buku Ajar Metodologi Penelitian. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar. Ratri, Lutiary Eka. 2007. Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty). Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Ristiyanti dan Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Penerbit Andi. Yogyakarta. Royan, Frans. M. 2004. Marketing Selebrities, Selebritis dalam Iklan dan Strategi Selebritis Memasarkan Diri Sendiri. Elek Media komputindo kelompok Gramedia. Jakarta. Santoso, S. 2003. Buku Statistik Multivariat. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Santoso, S. 2004. Buku Statistik Parametrik. Cetakan keempat. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Schiffman, Leon G, dan Lesli Lazer Kanuk. 2006. Perilaku Konsumen. Edisi 7. Indeks. Jakarta. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Prenata Media. Jakarta. Shimp, Terence. 2003. Periklanan Promosi Aspek Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Ẻlangga. Jakarta ____________, 2007. Integrated Marketing Communication In Advertising & Promotion Seventh Edition. International Student Edition. Thompson. South Western. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sulaksana, Uyung, 2007. Integrated Marketing Communications: Teks dan Kasus. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Sutisna, 2003. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Penerbit Andi. Yogyakarta. Tandjung, Jenu Wijaya. 2004. Bagaimana Memulai Bisnis dan sukses. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Wheeler, A. 2006. Designing Brand Identity. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey. Widiana, I Nyoman Adhi. 2011. Hubungan Daya Tarik, Keahlian, dan Kepercayaan Kepada Celebrity Endorser dengan Niat Beli Konsumen. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar. Wijaya. 2001. Analisis Statistik dengan program SPSS 10.0. Penerbit Alfabeta. Bandung.