HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN PERIANAL PADA BAYI YANG MENGALAMI DIARE Corelation Between The Level Of Knowledge In Mother With Ability Perianal Care In Babies That Have Diarrhea In Hospital Cilacap 2015 Ahmad Subandi1*, Nor Sapiah2* 1 STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223 * [email protected] ABSTRAK Bayi termasuk masa dimana daya tahan tubuh masih rendah sehingga rentan untuk terkena penyakit infeksi seperti diare, diare dapat mengakibatkan kerusakan integritas kulit. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan kulit tersebut adalah dengan perawatan perianal. Kemampuan yang baik dalam perawatan perianal pada bayi memerlukan tingkat pengetahuan ibu yang baik pula mengenai perawatan perianal pada bayi khususnya yang mengalami diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan yaitu teknik purposive sampling berjumlah 36 responden. Analisa dalam penelitian ini menggunakan spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare di RSUD Cilacap tahun 2015 (pv = 0,005;= 0,05; rho = 0,460). Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Kemampuan, Perawatan perianal, Bayi diare ABSTRACT Baby include a period in which the immune system is still low so vulnerable to infectious diseases such as diarrhea, diarrhea can cause damage to skin integrity. One effort that can be done to prevent the skin disorder is the treatment of perianal. Good skills in the treatment of perianal infant requires a level of knowledge of the mother is also good perianal care to infants, especially with diarrhea. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge with the ability of mothers in the treatment of perianal in infants with diarrhea in hospitals Cilacap Year 2015. The study design used is quantitative descriptive method correlation, the study design using cross sectional approach. Collecting data using questionnaires and observation sheets. The sampling technique that researchers use purposive sampling technique total of 36 respondents. The analysis in this study using the Spearman rank. The results showed no significant relationship between the level of knowledge with the ability of mothers in the treatment of perianal in infants who had diarrhea in hospitals Cilacap 2015 (pv = 0.005; = 0.05; rho = 0.460). With the strength of the relationship in the category of relationship is positive correlation and direction, which means that the higher the mother's level of knowledge about the treatment of perianal the higher the mother's ability in the treatment of perianal in infants with diarrhea Keywords: level of knowledge, ability, perianal Care, Infant diarrhea Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 77 meletakkan tempat untuk membuang sampah, PENDAHULUAN Masa bayi merupakan bulan pertama membersihkan kulit daerah perineal dari kehidupan kritis karena bayi akan mengalami feces dan urine menggunakan kapas/washlap adaptasi terhadap lingkungan, perubahan dengan air bersih secara sirkulasi darah, serta organ- organ tubuh mulai lembut/ditepuk-tepuk), lembut (usap mengeringkan kulit berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 daerah perineal dengan handuk bersih secara bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang ditepuk-tepuk/usapan lembut, mengoleskan sangat cepat (Perry & Potter, 2005). Bayi kulit daerah perineal dengan minyak kelapa termasuk masa dimana daya tahan tubuh masih secara merata pada area kulit yang kemerahan rendah sehingga rentan untuk terkena penyakit dan memijat dengan minyak kelapa di sekitar infeksi seperti diare area perianal, memberikan salep anti jamur, (Iswari, 2011). Diare adalah penyakit yang ditandai mengganti celana/pampers anak dengan bersih, dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih membuang sampah, dan cuci tangan. Area dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan kulit perianal termasuk area antara vulva konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa atau skrotum dan anus, bokong, dan perianal, darah atau lendir (Suraatmaja, 2007). Diare koksigius dan bagian dalam atau atas paha menyebabkan masalah kekurangan volume (Brown & Sears, 1993 dalam Cooper, 2011). cairan akibat pengeluaran cairan yang terus Ibu memerlukan pengetahuan dan menerus padabayi. Diare selain menimbulkan kemampuan yang tepat dalam perawatan masalah kekurangan volume cairan, juga dapat perianal untuk bayi yang mengalami diare. menyebabkan kekurangan nutrisi kurang dari Pengetahuan merupakan salah satu variabel kebutuhan tubuh, pengetahuan kecemasan, (keluarga) dan kurang yang mempengaruhi perilaku dan keyakinan kerusakan seseorang, selain itu kemampuan kognitif integritas kulit (Hidayat, 2006). Kerusakan membentuk cara berfikir seseorang, meliputi integritas kulit adalah gangguan epidermis perubahan dan atau (NANDA, 2013). atau kemampuan untuk mengerti faktor-faktor yang dermis berpengaruh kesehatan kondisi personal. sakit dan praktek Semakin tinggi Salah satu upaya yang dapat dilakukan pengetahuan seseorang tentang arti kesehatan untuk mencegah gangguan kulit tersebut dan manfaat dari fasilitas kesehatan maka akan adalah dengan perawatan perianal (Manulang, semakin besar pula keinginan untuk fasilitas 2010). Menurut Cooper (2011) perawatan kesehatan (Perry dan Potter, 2005). Selain perianal yang dapat dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan ibu dalam merawat mencuci tangan sebelum mengganti popok, daerah Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 perianal bayi juga diperlukan. 78 Kemampuan ibu dalam perawatan daerah Sedangkan data kemampuan ibu ada pada perianal sama halnya dengan merawat kulit lembar observasi kemampuan ibu dalam bayi dari kegiatan sehari-hari, misalnya seperti perawatan perianal pada bayi yang mengalami memandikan secara teratur, mengganti popok diare dengan jumlah cheklis 12 buah cheklis, atau baju pada saat yang tepat, memilih bahan dengan ketentuan: Ya (1) dan Tidak (0). pakaian yang lembut, memilih kosmetik berupa Kemampuan baik: Jika cheklis yang benar 9sabun mandi, sampo dan minyak khusus bayi 12 item, kemampuan cukup: Jika cheklis benar dipilih dengan tepat dan disesuaikan dengan 5-8 item, dan kemampuan kurang: jika cheklis keadaan kulit bayi (Sudilarsih, 2010). yang benar 1-4 item. METODE PENELITIAN HASIL Penelitian penelitian Pengambilan data ini dilaksanakan sejak kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi, tanggal 4 Mei 2015 sampai dengan tanggal 19 dengan rancangan penelitian menggunakan Juni 2015. Pengambilan data dilakukan di pendekatan cross sectional. Populasi dalam Ruang Catelya RSUD Cilacap terhadap ibu penelitian ini adalah seluruh ibu yang bayinya yang bayinya mengalami diare dan dirawat di mengalami diare dan dirawat di Ruang Catelya RSUD Cilacap yang telah memenuhi kriteria RSUD inklusi dalam penelitian ini. Cilacap ini merupakan dengan keseluruhan adalah jumlah sampel 36 orang dan teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan yaitu teknik purposive sampling. Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik yang meliputi umur ibu dan umur bayi (n=36) No Karekteristik Data tingkat pengetahuan ibu tentang 1. Umur ibu (tahun) 2. Umur bayi (bulan) perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare yang terdiri dari 22 item pernyataan. Berisi jawaban ya dan tidak pernyataan yang favorable nilai (1) untuk jawaban Ya nilai (0) untuk jawaban tidak. Pernyataan Unfavorable nilai (0) untuk jawaban Ya dan nilai (1) untuk jawaban Tidak. Pengetahuan baik: jika pernyataan dijawab benar 76-100%, Pengetahuan cukup: Jika pernyataan yang dijawab benar 56-75%, Pengetahuan kurang: jika pernyataan dijawab benar Mean SD Media n 27,08 4,38 28,00 7,44 8,00 3,66 MinimalMaksimal 17-35 1-12 Data dalam tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata umur ibu 27,08 tahun, median 28,00 tahun dan standar deviasi 4,38 tahun dengan umur termuda 17 tahun dan yang tertua 35 tahun. Umur bayi yang mengalami diare ratarata 7,44 bulan, median 8 bulan dan standar deviasi 3,66 bulan dengan umur termuda 1 bulan dan yang tertua 12 bulan. 0-55%. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 79 Karakteristik Tabel 2 Distribusi frekuensi arakteristik ibu berupa pendidikan terakhir 6) No. 1. Kemampuan ibu Baik f 20 % 55,6 2. Cukup 16 44,4 3. Kurang - - 36 100 Jumlah Pendidikan terakhir a. SD b. SMP c. SMA d. Perguruan tinggi Jumlah Tabel pendidikan terakhir ibu paling banyak lulusan SMA sejumlah 16 orang (44,4 %), lulusan SMP sejumlah 11 orang (30,6%), SD sejumlah 6 orang (16,7%) dan Pergguruan Tinggi 3 orang (8,3%). Tabel 3 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun 2015 f % 1. Baik 20 55,6 2. Cukup 14 38,9 3. Kurang 2 Jumlah 36 6 11 16 3 36 16,7 30,6 44,4 8,3 10 menunjukkan bahwa pada bayi yang mengalami diare di RSUD Cilacap tahun 2015 mempunyai kemampuan baik sebanyak 20 orang (55,6%), dan yang mempunyai kemampuan cukup sebanyak 16 orang (44,4%). Tabel 5 Hubungan tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun 2015 No Pengetahuan ibu % kemampuan ibu dalam perawatan perianal Data dalam tabel 2 menunjukkan bahwa No. 4 F Tingka t Penget ahuan Kemampuan dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare Baik 5,6 100% Jumlah Cukup F % F % f % 1 Baik 15 75 5 25 20 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat 2 Cukup 5 35,7 9 64,3 14 100 pengetahuan ibu dalam perawatan perianal 3 Kuran g 0 0 2 100 2 100 pada bayi yang mengalami diare di RSUD 20 Cilacap Tahun 2015 mempunyai pengetahuan baik sebanyak 20 orang (55,6%), yang rho= 0,460 mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (38,9%), dan sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (5,6%). Tabel 4 Distribusi frekuensi kemampuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun 2015 pv=0,005 =0,05 Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mempunyai tingkat pengetahuan baik dengan kemampuan perawatanperianal pada bayi yang mengalami diare baik yaitu sebesar 15 orang (75%) dibandingkan dengan ibu mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 80 sebesar 2 orang (100%) dengan kemampuan merupakan salah satu factor yang cukup dalam perawatan perianal pada bayi mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. yang mengalami diare di RSUD Cilacap tahun Dengan pendidikan menengah ibu-ibu relative lebih 2015. mudah semakin untuk besar menerima masukan, kemampuan menyerap, PEMBAHASAN menerima informasi sehingga pengetahuan 1. Analisa Univariat seseorang a. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan dengan seseorang yang berpendidikan dasar. perianal Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bu luas dibandingkan (2007) yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah perawatan menerima informasi sehingga makin banyak perianal pada bayi yang mengalami diare di pula RSUD Cilacap Tahun 2015 yaitu sebanyak 20 sebaliknya. orang (55,6%), yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 14 orang lebih tingkat mempunyai pengetahuan yang baik tentang akan (38,9%), dan pengetahuan yang dimiliki dan Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian Turnip (2014) yang berjudul mempunyai pengetahuan “Hubungan Pengetahuan dan tindakan ibu kurang sebanyak 2 orang (5,6%). Sesuai dalam perawatan perianal terhadap pencegahan dengan tingkat pengetahuan menurut Arikunto ruam popok di klinik sally tahun 2014” (2006), yaitu tingkat pengetahuan baik, tingkat dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan cukup dan tingkat pengetahuan responden memiliki pengetahuan baik (80,6%) kurang. dengan mayoritas pendidikan terakhir yaitu sedangkan yang Hasil sebagian penelitian pengetahuan baik tentang perawatan perianal menunjukkan umur ibu yang termuda 17 tahun pada bayi yang kemungkinan dipengaruhi oleh dan yang tertua 35 tahun, dan rata-rata umur tingkat pendidikan yang mayoritas SMA ibu berada pada kategori dewasa awal yaitu sebanyak 16 orang (44,4%). SMA termasuk 27,08 tahun. Umur ibu juga merupakan salah dalam kategori pendidikan menengah yang satu faktor yang mempengaruhi merupakan lanjutan dari pendidikan dasar pengetahuan ibu (Notoatmodjo, 2007). Hasil (Undang-Undang No.20 tahun 2003). Hasil ini sesuai dengan pendapat hidayati, (2008) Notoatmodjo sejalan (2007) mempunyai SMA (47,2%). Selanjutnya hasil karakteristik penelitian ini ibu menunjukkan tingkat penelitian besar yang dengan tingkat tingkat pendapat Umur ibu seluruhnya berusia 18-40 tahun yaitu pendidikan sebanyak responden 50 (100%) yaitu termasuk Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 81 usia dewasa awal. Puncak kemampuan fisik yang mengalami diare sesuai dengan prosedur individu dapat dicapai antara usia18-40 tahun perawatan kulit perianal. Menurut Cooper yang diikuti dengan kesehatan yang baik. (2011), prosedure perawatan perianal yaitu b. Kemampuan ibu dalam perawatan perianal meliputi mencuci tangan sebelum mengganti pada bayi yang mengalami diare popok, meletakkan pengalas/perlak/kain menunjukkan pengalas dibawah bokong bayi, menyiapkan sebagian besar ibu mempunyai kemampuan tempat sampah, membersihkan kulit daerah baik dalam perawatan perianal pada bayi yang perianal menggunakan kapas/ washlap dengan mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun2015 air bersih, membersihkan dengan usapan sebanyak lembut Hasil penelitian 20 orang yang (55,6%), dan yang dan bukan digesek- gesekkan, mempunyai kemampuan cukup sebanyak 16 mengeringkan kulit dengan handuk kering, orang (44,4%). memberikan salep anti jamur, apabila terjadi Hasil penelitian yang menunjukkan iritasi akibat jamur, mengganti celana/ sebagian besar ibu mempunyai kemampuan pampers bayi dengan yang bersih, mengikat baik dalam perawatan perianal pada bayi yang popok dengan longgar. Hal ini sejalan dengan mengalami diare disebabkan karena tingkat pendapat Sudilarsih (2010), Kemampuan ibu pengetahuan ibu mengenai dalam perawatan daerah perianal sama halnya perawatan perianal pada bayi yang mengalami dengan merawat kulit bayi dari kegiatan diare. Sejalan dengan Redman (1993 dalam sehari-hari, Potter & Perry 2006) bahwa pendidikan lebih secara teratur, mengganti popok atau baju pada tinggi akan memberikan pengetahuan lebih saat yang tepat, memilih bahan pakaian yang besar, kebiasaan lembut, memilih kosmetik berupa sabun mandi, mempertahankan kesehatan lebih baik. Ketika sampo dan minyak khusus bayi dipilih dengan menyadari masalah kesehatan, mereka yang tepat dan disesuaikan dengan keadaan kulit berpengetahuan bayi. sehingga pertolongan yang baik menghasilkan akan cenderung secepatnya untuk mencari hasil Menurut Robbins (2007), mendefinisikan seperti memandikan Hasil penelitian tidak sejalan dengan mengatasi masalah. misalnya (2013) penelitian dengan Nurhayati dan Mariyam judul “Pengetahuan dan kemampuan sebagai suatu kapasitas individu Kemampuan Ibu dalam Perawatan Daerah untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu Perianal pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa pekerjaan. perawatan Surokonto perianal pada penelitian ini yaitu meliputi Kabupaten Kendal” dimana langkah-langkah perawatan perianal pada bayi diperoleh bahwa responden Kemampuan dalam Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 Wetan Kecamatan Pageruyung hasil yang memiliki 82 kemampuan cukup sebanyak 46%. dengan kemampuan ibu dalam perawatan 2.Analisa bivariat perianal pada bayiyang mengalami diare di a. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan RSUD Cilacap Tahun 2015. Kemudian nilai Kemampuan Ibu dalam Perawatan Perianal koefisien Pada Bayi yang Mengalami Diare Di RSUD menunjukkan Cilacap Tahun 2015. antara variabel tingkat pengetahuan dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar keeratan 0,460 hubungan kemampuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare termasuk kemampuan dalam kategori hubungan sedang. Hasil bayi yang penelitian dapat disebabkan karena tingkat mengalami diare baik yaitu sebesar 15 pengetahuan yang tinggi tentang prosedur responden (75%) dibandingkan dengan ibu perawatan mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu mengalami diare. Pengetahuan merupakan sebesar dengan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang kemampuan cukup dalam perawatan perianal melakukan pengindraan terhadap suatu obyek pada bayi yang mengalami diare di RSUD tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca Cilacap tahun 2015. indra manusia, yaitu indra penglihatan, indra perawatan baik dengan perianal pada 2 Dari mempunyai tingkat sebesar tingkat pengetahuan ibu korelasi responden tabel yang tingkat dan indra peraba. Namun sebagian besar pengetahuan ibu semakin baik kemampuan pengetahuan manusia didapatkan dari indra ibu penglihatan semakin bahwa bayi pendengaran, indra penciuman, indra perasa, dalam terlihat pada ada kecenderungan 5 (100%) perianal baik perawatan perianal. Hasil dan indra pendengaran penelitian ini sejalan dengan pendapat Suliha, (Notoatmodjo, 2010). Hal ini sesuai dengan dkk pendapat Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004 (2001) terbentuknya dalam pola Turnip perilaku (2014), baru dan dalam Nurhayati dan Maryam 2013) yaitu berkembangnya kemampuan seseorang terjadi Kemampuan ibu merawat bayi barulahir melalui tahapan tertentu yaitu dimulai dari dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. pembentukan pengetahuan, sikap, sampai dimilikinya keterampilan baru. Hasil uji statistik Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian Turnip menggunakan (2014) yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan tindakan ibu spearman rank didapatkan nilai koefisien dalam korelasi atau rho = 0,460. Berdasarkan nilai pencegahan ruam popok di klinik sally tahun pv < 0,05 dapat disimpulkan ada hubungan 2014” dimana dari hasil penelitian diperoleh yang bermakna antara tingkat pengetahuan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dalam Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 perawatan perianal terhadap 83 pencegahan mengganti popok mencuci tangan terlebih ruam popok (nilai p=0,01) dan ada hubungan dahulu tetapi ibu tidak mencuci tangan tindakan terlebih dahulu. perawatan perianal terhadap ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (nilai p=0,03), dengan mayoritas responden Nurhayati dan Mariyam (2013) dengan judul berpengetahuan baik sebanyak (80,6%) dan “Pengetahuan dan Kemampuan bertindak benar (77,8%). dalam Perawatan Daerah Perianal pada Bayi Ibu Hasil penelitian sesuai dengan hasil Usia 0-12 Bulan di Desa Surokonto Wetan penelitian Silaban (2010) yang berjudul Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal” Hubungan dengan dengan hasil Sebagian besar responden pada Kemampuan Ibu Merawat Bayi BaruLahir saat melakukan perawatan perianal responden Selama Postpartum Dini di Klinik Bersalin tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Tingkat Pengetahuan Mariani Medan” dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden tingkat pendidikan baik dengan kemampuan KESIMPULAN Berdasarkan yang hasil penelitian baik sehingga ada hubungan signifikan antara pembahasan, maka ditarik tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu sebagai berikut: merawat bayi baru lahir selama postpartum 1. Tingkat pengetahuan ibu dalam dan kesimpulan dini, kekuatan korelasi (r) = 0,483 yang perawatan perianal pada bayi yang mengidentifikasikan kekuatan mengalami diare di RSUD Cilacap hubungan dalam kategori sedang dan arah Tahun 2015 mempunyai pengetahuan korelasi positif. baik sebanyak 20 orang (55,6%). bahwa Sebagian besar ibu yang memiliki bayi 2. Kemampuan ibu dalam perawatan yang mengalami diare dan dirawat di RSUD perianal pada bayi yang mengalami diare Cilacap mengetahui perawatan perianal pada di bayi dapat dilihat dari hasil kuesioner dalam mempunyai kemampuan baik sebanyak penelitian dimana banayak pernyataan yang 20 orang (55,6%). RSUD Cilacap Tahun 2015 responden. Tingkat 3. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan juga mempengaruhi kemampuan tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu dalam perawatan perianal terlihat dari ibu dalam perawatan perianal pada bayi cara ibu mengganti popok bayi dengan yang mengalami diare pv = 0,005;= usapan yang lembut dan urutan yang benar, 0,05; rho = 0,460. dijawab benar oleh ada juga ibu yang sudah mengetahui sebelum Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 84 4. Bagi Instansi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian lanjutandan dapat menambahkan referensi perpustakaan di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap khususnya tentang perawatan perianal pada bayi. 5. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggali faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare, dengan sampel yang lebih besar. DAFTAR PUSTAKA Arianda, D. E. 2013. Jurnal: gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Perawatan Perianal terhadap Pencegahan Ruam Popok pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Bukit tinggi. (http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id /index.php/JKSDIII/article/viewFile/37/3 4). Dilihat tanggal 19 Januari 2015. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Beldon, P. 2008. Moisture lessions: the effect of urine and faeces on the skin. Journal of Wouns Essentials, (3), 1-3. Bianchi, J. 2012.Cause and Strategies for moisture lesions.Journal of Nursing Times,108 (5). 20-22,January 31. Cooper, P. 2011. Skin Care Managing the skin of the incontinent patient. Wound Essentials Journal, 6, 69-74, Available at:www.woundsuc.com/palf/content1000 8.pdf Depkes RI. 2009. Profil kesehatan Indonesia 2009. Depkes RI. Dilihat tanggal 5 Februari 2015. Buku Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap 2013. Flynn, D. & Williams, S. 2011. Barrier creams for skin breakdown. Nursing & Residential Care Journal, 13 (11),553558.Availableat:www.hrhealthcare.co.uk /downloads/proshield/Nursing_Residenti al_Care_Prosh ieId_Product_Focus_pdf. Herdman, T. H. 2012. NANDA international Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC. Iswari, Y. 2011. Thesis: Analisis Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Anak Usia Dibawah 2 Tahun di RSUD Koja Jakarta.(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital /20282739-T%20Yeni%20Iswari.pdf). Dilihat tanggal 27 Januari 2015. Manulang, Y. 2010. Gambaran pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan daerah perianal terhadap pencegahan ruam popok. Dilihat (Http://Repository.usu.ac.id). tanggal 19 januari 2015. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta. .2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. .2007. Pendidikan dan perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhayati dan Maryam. 2013. Jurnal: Pengetahuan dan Kemampuan Ibu dalam Perawatan Daerah Perianal pada Bayi Usia 0 - 12 Bulan di Desa Surokonto Wetan Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal. (http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JK A/article/view/904/958). Dilihat tanggal 19 Januari 2015. Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktek.Edisi 4. Vol 1. Jakarta: EGC. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. (http://www.dinkesjatengprov.go.id/doku men/2013/SDK/Mibangkes/profil2012/ BAB_I-VI_2012_fix.pdf). Dilihat pada tanggal 30 januari 2015. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 85 Robbins. 2007. Perilaku organisasi. Diterjemahkan oleh H. Pujaatmaka cetakan 10 edisi 8. Jakarta: Prenhalindo. Suddaby, E,C., Barnett, S. & Facteau, L. 2005. Skin breakdowns in acute care of pediatrics. Journal of Paediatric Nursing. 31 (2), 132-138. (http://www.arabmedmag.com/issue-5092005/dermatology/main03.htm.htm) Sudilarsih, F. 2010. Optimal mengurus segala kebutuhan dan masalah bayi sehari-hari anda. Garailmu: Jogjakarta. Turnip, M. 2014. Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Ibu dalam Perawatan Perianal Terhadap Pencegahan Ruam Popok di Klinik Sally Medan. (http://repository.usu.ac.id/handle/1234ht tp://id.wikipedia.org/wiki/Ibu). Dilihat tanggal 13 Februari 2015. World Health Organization 2013. Diarrhoeal Disease, http://www.who.int/topics/diarrhoea/en). Dilihat tanggal 24 Februari 2015. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016 86