HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN

advertisement
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEMAMPUAN IBU
DALAM PERAWATAN PERIANAL PADA BAYI YANG MENGALAMI DIARE
Corelation Between The Level Of Knowledge In Mother With Ability Perianal Care In Babies
That Have Diarrhea In Hospital Cilacap 2015
Ahmad Subandi1*, Nor Sapiah2*
1
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223
*
[email protected]
ABSTRAK
Bayi termasuk masa dimana daya tahan tubuh masih rendah sehingga rentan untuk
terkena penyakit infeksi seperti diare, diare dapat mengakibatkan kerusakan integritas kulit.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan kulit tersebut adalah
dengan perawatan perianal. Kemampuan yang baik dalam perawatan perianal pada bayi
memerlukan tingkat pengetahuan ibu yang baik pula mengenai perawatan perianal pada bayi
khususnya yang mengalami diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang
mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun 2015. Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi, dengan rancangan penelitian
menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
lembar observasi. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan yaitu teknik purposive
sampling berjumlah 36 responden. Analisa dalam penelitian ini menggunakan spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan
dengan kemampuan ibu dalam perawatan perianal pada bayi yang mengalami diare di RSUD
Cilacap tahun 2015 (pv = 0,005;= 0,05; rho = 0,460).
Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Kemampuan, Perawatan perianal, Bayi diare
ABSTRACT
Baby include a period in which the immune system is still low so vulnerable to infectious
diseases such as diarrhea, diarrhea can cause damage to skin integrity. One effort that can be
done to prevent the skin disorder is the treatment of perianal. Good skills in the treatment of
perianal infant requires a level of knowledge of the mother is also good perianal care to infants,
especially with diarrhea. This study aims to determine the relationship between the level of
knowledge with the ability of mothers in the treatment of perianal in infants with diarrhea in
hospitals Cilacap Year 2015. The study design used is quantitative descriptive method
correlation, the study design using cross sectional approach. Collecting data using
questionnaires and observation sheets. The sampling technique that researchers use purposive
sampling technique total of 36 respondents. The analysis in this study using the Spearman rank.
The results showed no significant relationship between the level of knowledge with the ability of
mothers in the treatment of perianal in infants who had diarrhea in hospitals Cilacap 2015 (pv
= 0.005; = 0.05; rho = 0.460). With the strength of the relationship in the category of
relationship is positive correlation and direction, which means that the higher the mother's
level of knowledge about the treatment of perianal the higher the mother's ability in the
treatment of perianal in infants with diarrhea
Keywords: level of knowledge, ability, perianal Care, Infant diarrhea
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
77
meletakkan tempat untuk membuang sampah,
PENDAHULUAN
Masa bayi merupakan bulan pertama membersihkan kulit
daerah
perineal
dari
kehidupan kritis karena bayi akan mengalami feces dan urine menggunakan kapas/washlap
adaptasi
terhadap
lingkungan,
perubahan dengan
air
bersih
secara
sirkulasi darah, serta organ- organ tubuh mulai lembut/ditepuk-tepuk),
lembut
(usap
mengeringkan
kulit
berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 daerah perineal dengan handuk bersih secara
bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang ditepuk-tepuk/usapan
lembut,
mengoleskan
sangat cepat (Perry & Potter, 2005). Bayi kulit daerah perineal dengan minyak kelapa
termasuk masa dimana daya tahan tubuh masih secara merata pada area kulit yang kemerahan
rendah sehingga rentan untuk terkena penyakit dan memijat dengan minyak kelapa di sekitar
infeksi seperti diare
area perianal, memberikan salep anti jamur,
(Iswari, 2011).
Diare adalah penyakit yang ditandai mengganti celana/pampers anak dengan bersih,
dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih membuang sampah, dan cuci tangan. Area
dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan kulit perianal termasuk area antara vulva
konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa atau skrotum dan anus, bokong, dan perianal,
darah atau lendir (Suraatmaja, 2007). Diare koksigius dan bagian dalam atau atas paha
menyebabkan masalah kekurangan volume (Brown & Sears, 1993 dalam Cooper, 2011).
cairan akibat pengeluaran cairan yang terus
Ibu
memerlukan
pengetahuan
dan
menerus padabayi. Diare selain menimbulkan kemampuan yang tepat dalam perawatan
masalah kekurangan volume cairan, juga dapat perianal untuk bayi yang mengalami diare.
menyebabkan kekurangan nutrisi kurang dari Pengetahuan merupakan salah satu variabel
kebutuhan
tubuh,
pengetahuan
kecemasan,
(keluarga)
dan
kurang yang mempengaruhi perilaku dan
keyakinan
kerusakan seseorang, selain itu kemampuan kognitif
integritas kulit (Hidayat, 2006). Kerusakan membentuk cara berfikir seseorang, meliputi
integritas
kulit
adalah
gangguan
epidermis
perubahan
dan
atau
(NANDA, 2013).
atau kemampuan untuk mengerti faktor-faktor yang
dermis berpengaruh
kesehatan
kondisi
personal.
sakit
dan
praktek
Semakin
tinggi
Salah satu upaya yang dapat dilakukan pengetahuan seseorang tentang arti kesehatan
untuk mencegah gangguan kulit
tersebut dan manfaat dari fasilitas kesehatan maka akan
adalah dengan perawatan perianal (Manulang, semakin besar pula keinginan untuk fasilitas
2010). Menurut Cooper (2011) perawatan kesehatan (Perry dan Potter, 2005). Selain
perianal yang
dapat dilakukan meliputi pengetahuan, kemampuan ibu dalam merawat
mencuci tangan sebelum mengganti popok, daerah
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
perianal
bayi
juga
diperlukan.
78
Kemampuan ibu dalam perawatan daerah Sedangkan data kemampuan ibu ada pada
perianal sama halnya dengan merawat kulit lembar observasi kemampuan ibu dalam
bayi dari kegiatan sehari-hari, misalnya seperti perawatan perianal pada bayi yang mengalami
memandikan secara teratur, mengganti popok diare dengan jumlah cheklis 12 buah cheklis,
atau baju pada saat yang tepat, memilih bahan dengan ketentuan: Ya (1) dan Tidak (0).
pakaian yang lembut, memilih kosmetik berupa Kemampuan baik: Jika cheklis yang benar 9sabun mandi, sampo dan minyak khusus bayi 12 item, kemampuan cukup: Jika cheklis benar
dipilih dengan tepat dan disesuaikan dengan 5-8 item, dan kemampuan kurang: jika cheklis
keadaan kulit bayi (Sudilarsih, 2010).
yang benar 1-4 item.
METODE PENELITIAN
HASIL
Penelitian
penelitian
Pengambilan data ini dilaksanakan sejak
kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi,
tanggal 4 Mei 2015 sampai dengan tanggal 19
dengan rancangan penelitian menggunakan
Juni 2015. Pengambilan data dilakukan di
pendekatan cross sectional. Populasi dalam
Ruang Catelya RSUD Cilacap terhadap ibu
penelitian ini adalah seluruh ibu yang bayinya
yang bayinya mengalami diare dan dirawat di
mengalami diare dan dirawat di Ruang Catelya
RSUD Cilacap yang telah memenuhi kriteria
RSUD
inklusi dalam penelitian ini.
Cilacap
ini
merupakan
dengan
keseluruhan adalah
jumlah
sampel
36 orang dan
teknik
pengambilan sampel yang peneliti gunakan
yaitu teknik purposive sampling.
Tabel 1.
Distribusi frekuensi karakteristik yang
meliputi umur ibu dan umur bayi (n=36)
No
Karekteristik
Data tingkat pengetahuan ibu tentang
1.
Umur ibu
(tahun)
2.
Umur bayi
(bulan)
perawatan perianal pada bayi yang mengalami
diare yang terdiri dari 22 item pernyataan.
Berisi jawaban ya dan tidak pernyataan yang
favorable nilai (1) untuk jawaban Ya nilai (0)
untuk jawaban tidak. Pernyataan Unfavorable
nilai (0) untuk jawaban Ya dan nilai (1)
untuk jawaban Tidak. Pengetahuan baik: jika
pernyataan
dijawab
benar
76-100%,
Pengetahuan cukup: Jika pernyataan yang
dijawab benar 56-75%, Pengetahuan kurang:
jika
pernyataan
dijawab
benar
Mean SD
Media
n
27,08 4,38
28,00
7,44
8,00
3,66
MinimalMaksimal
17-35
1-12
Data dalam tabel 1 menunjukkan bahwa
rata-rata umur ibu 27,08 tahun, median 28,00
tahun dan standar deviasi 4,38 tahun dengan
umur termuda 17 tahun dan yang tertua 35
tahun. Umur bayi yang mengalami diare ratarata 7,44 bulan, median 8 bulan dan standar
deviasi 3,66 bulan dengan umur termuda 1
bulan dan yang tertua 12 bulan.
0-55%.
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
79
Karakteristik
Tabel 2
Distribusi frekuensi arakteristik ibu
berupa pendidikan terakhir 6)
No.
1.
Kemampuan ibu
Baik
f
20
%
55,6
2.
Cukup
16
44,4
3.
Kurang
-
-
36
100
Jumlah
Pendidikan terakhir
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Perguruan
tinggi
Jumlah
Tabel
pendidikan terakhir ibu paling banyak lulusan
SMA sejumlah 16 orang (44,4 %), lulusan
SMP sejumlah 11 orang (30,6%), SD sejumlah
6 orang (16,7%) dan Pergguruan Tinggi 3
orang (8,3%).
Tabel 3
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu
dalam perawatan perianal pada bayi yang
mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun
2015
f
%
1.
Baik
20
55,6
2.
Cukup
14
38,9
3.
Kurang
2
Jumlah
36
6
11
16
3
36
16,7
30,6
44,4
8,3
10
menunjukkan
bahwa
pada bayi yang mengalami diare di RSUD
Cilacap tahun 2015 mempunyai kemampuan
baik sebanyak 20 orang (55,6%), dan yang
mempunyai kemampuan cukup sebanyak 16
orang (44,4%).
Tabel 5
Hubungan tingkat pengetahuan dengan
kemampuan ibu dalam perawatan perianal
pada bayi yang mengalami diare di RSUD
Cilacap Tahun 2015
No
Pengetahuan ibu
%
kemampuan ibu dalam perawatan perianal
Data dalam tabel 2 menunjukkan bahwa
No.
4
F
Tingka
t
Penget
ahuan
Kemampuan dalam
perawatan perianal
pada bayi yang
mengalami diare
Baik
5,6
100%
Jumlah
Cukup
F
%
F
%
f
%
1
Baik
15
75
5
25
20
100
Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat
2
Cukup
5
35,7
9
64,3
14
100
pengetahuan ibu dalam perawatan perianal
3
Kuran
g
0
0
2
100
2
100
pada bayi yang mengalami diare di RSUD
20
Cilacap Tahun 2015 mempunyai pengetahuan
baik sebanyak 20 orang (55,6%),
yang
rho= 0,460
mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 14
orang
(38,9%),
dan
sedangkan
yang
mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 2
orang (5,6%).
Tabel 4
Distribusi frekuensi kemampuan ibu dalam
perawatan perianal pada bayi yang mengalami
diare di RSUD Cilacap Tahun 2015
pv=0,005
=0,05
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian
besar ibu mempunyai tingkat pengetahuan baik
dengan kemampuan perawatanperianal pada
bayi yang mengalami diare baik yaitu sebesar
15 orang (75%) dibandingkan dengan ibu
mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
80
sebesar 2 orang (100%) dengan kemampuan merupakan
salah
satu
factor
yang
cukup dalam perawatan perianal pada bayi mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
yang mengalami diare di RSUD Cilacap tahun Dengan pendidikan menengah ibu-ibu relative
lebih
2015.
mudah
semakin
untuk
besar
menerima
masukan,
kemampuan
menyerap,
PEMBAHASAN
menerima informasi sehingga pengetahuan
1. Analisa Univariat
seseorang
a. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan
dengan seseorang yang berpendidikan dasar.
perianal
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian
besar
bu
luas
dibandingkan
(2007) yang menyatakan bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang maka semakin mudah
perawatan
menerima informasi sehingga makin banyak
perianal pada bayi yang mengalami diare di
pula
RSUD Cilacap Tahun 2015 yaitu sebanyak 20
sebaliknya.
orang (55,6%), yang mempunyai pengetahuan
cukup sebanyak 14 orang
lebih
tingkat
mempunyai
pengetahuan yang baik tentang
akan
(38,9%), dan
pengetahuan
yang
dimiliki
dan
Hasil penelitian sesuai dengan hasil
penelitian
Turnip
(2014)
yang
berjudul
mempunyai pengetahuan
“Hubungan Pengetahuan dan tindakan ibu
kurang sebanyak 2 orang (5,6%). Sesuai
dalam perawatan perianal terhadap pencegahan
dengan tingkat pengetahuan menurut Arikunto
ruam popok di klinik sally tahun 2014”
(2006), yaitu tingkat pengetahuan baik, tingkat
dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa
pengetahuan cukup dan tingkat pengetahuan
responden memiliki pengetahuan baik (80,6%)
kurang.
dengan mayoritas pendidikan terakhir yaitu
sedangkan yang
Hasil
sebagian
penelitian
pengetahuan baik tentang perawatan perianal
menunjukkan umur ibu yang termuda 17 tahun
pada bayi yang kemungkinan dipengaruhi oleh
dan yang tertua 35 tahun, dan rata-rata umur
tingkat pendidikan yang mayoritas SMA
ibu berada pada kategori dewasa awal yaitu
sebanyak 16 orang (44,4%). SMA termasuk
27,08 tahun. Umur ibu juga merupakan salah
dalam kategori pendidikan menengah yang
satu faktor yang mempengaruhi
merupakan lanjutan dari pendidikan dasar
pengetahuan ibu (Notoatmodjo, 2007). Hasil
(Undang-Undang No.20 tahun 2003). Hasil
ini sesuai dengan pendapat hidayati, (2008)
Notoatmodjo
sejalan
(2007)
mempunyai
SMA (47,2%).
Selanjutnya hasil karakteristik penelitian
ini
ibu
menunjukkan
tingkat
penelitian
besar
yang
dengan
tingkat
tingkat
pendapat
Umur ibu seluruhnya berusia 18-40 tahun yaitu
pendidikan
sebanyak responden 50 (100%) yaitu termasuk
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
81
usia dewasa awal. Puncak kemampuan fisik
yang mengalami diare sesuai dengan prosedur
individu dapat dicapai antara usia18-40 tahun
perawatan kulit perianal. Menurut Cooper
yang diikuti dengan kesehatan yang baik.
(2011), prosedure perawatan perianal yaitu
b. Kemampuan ibu dalam perawatan perianal
meliputi mencuci tangan sebelum mengganti
pada bayi yang mengalami diare
popok,
meletakkan
pengalas/perlak/kain
menunjukkan
pengalas dibawah bokong bayi, menyiapkan
sebagian besar ibu mempunyai kemampuan
tempat sampah, membersihkan kulit daerah
baik dalam perawatan perianal pada bayi yang
perianal menggunakan kapas/ washlap dengan
mengalami diare di RSUD Cilacap Tahun2015
air bersih, membersihkan dengan usapan
sebanyak
lembut
Hasil
penelitian
20
orang
yang
(55,6%),
dan
yang
dan
bukan
digesek-
gesekkan,
mempunyai kemampuan cukup sebanyak 16
mengeringkan kulit dengan handuk kering,
orang (44,4%).
memberikan salep anti jamur, apabila terjadi
Hasil
penelitian
yang
menunjukkan
iritasi
akibat
jamur,
mengganti
celana/
sebagian besar ibu mempunyai kemampuan
pampers bayi dengan yang bersih, mengikat
baik dalam perawatan perianal pada bayi yang
popok dengan longgar. Hal ini sejalan dengan
mengalami diare disebabkan karena tingkat
pendapat Sudilarsih (2010), Kemampuan ibu
pengetahuan ibu
mengenai
dalam perawatan daerah perianal sama halnya
perawatan perianal pada bayi yang mengalami
dengan merawat kulit bayi dari kegiatan
diare. Sejalan dengan Redman (1993 dalam
sehari-hari,
Potter & Perry 2006) bahwa pendidikan lebih
secara teratur, mengganti popok atau baju pada
tinggi akan memberikan pengetahuan lebih
saat yang tepat, memilih bahan pakaian yang
besar,
kebiasaan
lembut, memilih kosmetik berupa sabun mandi,
mempertahankan kesehatan lebih baik. Ketika
sampo dan minyak khusus bayi dipilih dengan
menyadari masalah kesehatan, mereka yang
tepat dan disesuaikan dengan keadaan kulit
berpengetahuan
bayi.
sehingga
pertolongan
yang
baik
menghasilkan
akan
cenderung
secepatnya
untuk
mencari
hasil
Menurut Robbins (2007), mendefinisikan
seperti
memandikan
Hasil penelitian tidak sejalan dengan
mengatasi
masalah.
misalnya
(2013)
penelitian
dengan
Nurhayati dan Mariyam
judul
“Pengetahuan
dan
kemampuan sebagai suatu kapasitas individu
Kemampuan Ibu dalam Perawatan Daerah
untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
Perianal pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Desa
pekerjaan.
perawatan
Surokonto
perianal pada penelitian ini yaitu meliputi
Kabupaten
Kendal”
dimana
langkah-langkah perawatan perianal pada bayi
diperoleh
bahwa
responden
Kemampuan
dalam
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
Wetan
Kecamatan
Pageruyung
hasil
yang
memiliki
82
kemampuan cukup sebanyak 46%.
dengan kemampuan ibu dalam perawatan
2.Analisa bivariat
perianal pada bayiyang mengalami diare di
a. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan
RSUD Cilacap Tahun 2015. Kemudian nilai
Kemampuan Ibu dalam Perawatan Perianal
koefisien
Pada Bayi yang Mengalami Diare Di RSUD
menunjukkan
Cilacap Tahun 2015.
antara variabel tingkat pengetahuan dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian
besar
keeratan
0,460
hubungan
kemampuan ibu dalam perawatan perianal
pada bayi yang mengalami diare termasuk
kemampuan
dalam kategori hubungan sedang. Hasil
bayi
yang
penelitian dapat disebabkan karena tingkat
mengalami diare baik yaitu sebesar 15
pengetahuan yang tinggi tentang prosedur
responden (75%) dibandingkan dengan ibu
perawatan
mempunyai tingkat pengetahuan kurang yaitu
mengalami diare. Pengetahuan merupakan
sebesar
dengan
hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang
kemampuan cukup dalam perawatan perianal
melakukan pengindraan terhadap suatu obyek
pada bayi yang mengalami diare di RSUD
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
Cilacap tahun 2015.
indra manusia, yaitu indra penglihatan, indra
perawatan
baik
dengan
perianal
pada
2
Dari
mempunyai
tingkat
sebesar
tingkat
pengetahuan
ibu
korelasi
responden
tabel
yang
tingkat
dan indra peraba. Namun sebagian besar
pengetahuan ibu semakin baik kemampuan
pengetahuan manusia didapatkan dari indra
ibu
penglihatan
semakin
bahwa
bayi
pendengaran, indra penciuman, indra perasa,
dalam
terlihat
pada
ada
kecenderungan
5
(100%)
perianal
baik
perawatan
perianal.
Hasil
dan
indra
pendengaran
penelitian ini sejalan dengan pendapat Suliha,
(Notoatmodjo, 2010). Hal ini sesuai dengan
dkk
pendapat Bobak, Lowdermilk, Jensen (2004
(2001)
terbentuknya
dalam
pola
Turnip
perilaku
(2014),
baru
dan
dalam Nurhayati dan Maryam 2013) yaitu
berkembangnya kemampuan seseorang terjadi
Kemampuan ibu merawat bayi barulahir
melalui tahapan tertentu yaitu dimulai dari
dipengaruhi oleh pengetahuan ibu.
pembentukan pengetahuan, sikap, sampai
dimilikinya keterampilan baru.
Hasil
uji
statistik
Hasil penelitian sesuai dengan hasil
penelitian Turnip
menggunakan
(2014)
yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan dan tindakan ibu
spearman rank didapatkan nilai koefisien
dalam
korelasi atau rho = 0,460. Berdasarkan nilai
pencegahan ruam popok di klinik sally tahun
pv < 0,05 dapat disimpulkan ada hubungan
2014” dimana dari hasil penelitian diperoleh
yang bermakna antara tingkat pengetahuan
bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dalam
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
perawatan
perianal
terhadap
83
pencegahan
mengganti popok mencuci tangan terlebih
ruam popok (nilai p=0,01) dan ada hubungan
dahulu tetapi ibu tidak mencuci tangan
tindakan
terlebih dahulu.
perawatan perianal terhadap
ibu
dalam
perawatan
perianal terhadap pencegahan ruam popok
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
(nilai p=0,03), dengan mayoritas responden
Nurhayati dan Mariyam (2013) dengan judul
berpengetahuan baik sebanyak (80,6%) dan
“Pengetahuan dan Kemampuan
bertindak benar (77,8%).
dalam Perawatan Daerah Perianal pada Bayi
Ibu
Hasil penelitian sesuai dengan hasil
Usia 0-12 Bulan di Desa Surokonto Wetan
penelitian Silaban (2010) yang berjudul
Kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal”
Hubungan
dengan
dengan hasil Sebagian besar responden pada
Kemampuan Ibu Merawat Bayi BaruLahir
saat melakukan perawatan perianal responden
Selama Postpartum Dini di Klinik Bersalin
tidak mencuci tangan terlebih dahulu.
Tingkat
Pengetahuan
Mariani Medan” dimana dari hasil penelitian
diperoleh bahwa mayoritas responden tingkat
pendidikan baik dengan
kemampuan
KESIMPULAN
Berdasarkan
yang
hasil
penelitian
baik sehingga ada hubungan signifikan antara
pembahasan, maka ditarik
tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu
sebagai berikut:
merawat bayi baru lahir selama postpartum
1. Tingkat pengetahuan ibu dalam
dan
kesimpulan
dini, kekuatan korelasi (r) = 0,483 yang
perawatan perianal pada bayi yang
mengidentifikasikan
kekuatan
mengalami diare di RSUD Cilacap
hubungan dalam kategori sedang dan arah
Tahun 2015 mempunyai pengetahuan
korelasi positif.
baik sebanyak 20 orang (55,6%).
bahwa
Sebagian besar ibu yang memiliki bayi
2. Kemampuan
ibu
dalam
perawatan
yang mengalami diare dan dirawat di RSUD
perianal pada bayi yang mengalami diare
Cilacap mengetahui perawatan perianal pada
di
bayi dapat dilihat dari hasil kuesioner dalam
mempunyai kemampuan baik sebanyak
penelitian dimana banayak pernyataan yang
20 orang (55,6%).
RSUD
Cilacap
Tahun
2015
responden. Tingkat
3. Ada hubungan yang bermakna antara
pengetahuan juga mempengaruhi kemampuan
tingkat pengetahuan dengan kemampuan
ibu dalam perawatan perianal terlihat dari
ibu dalam perawatan perianal pada bayi
cara ibu mengganti popok bayi dengan
yang mengalami diare pv = 0,005;=
usapan yang lembut dan urutan yang benar,
0,05; rho = 0,460.
dijawab benar oleh
ada juga ibu yang sudah mengetahui sebelum
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
84
4. Bagi Instansi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi
referensi bagi mahasiswa lain yang ingin
melakukan penelitian lanjutandan dapat
menambahkan referensi perpustakaan di
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
khususnya tentang perawatan perianal
pada bayi.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat
melakukan penelitian dengan menggali
faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh
terhadap perawatan perianal pada bayi
yang mengalami diare, dengan sampel
yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arianda, D. E. 2013. Jurnal: gambaran
Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam
Perawatan
Perianal
terhadap
Pencegahan Ruam Popok pada Bayi di
Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh
Bukit
tinggi.
(http://ejurnal.stikesprimanusantara.ac.id
/index.php/JKSDIII/article/viewFile/37/3
4). Dilihat tanggal 19 Januari 2015.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Beldon, P. 2008. Moisture lessions: the effect
of urine and faeces on the skin.
Journal of Wouns Essentials, (3), 1-3.
Bianchi, J. 2012.Cause and Strategies for
moisture lesions.Journal of Nursing
Times,108 (5). 20-22,January 31.
Cooper, P. 2011. Skin Care Managing the
skin of the incontinent patient. Wound
Essentials Journal, 6, 69-74, Available
at:www.woundsuc.com/palf/content1000
8.pdf
Depkes RI.
2009. Profil kesehatan
Indonesia 2009. Depkes RI. Dilihat
tanggal 5 Februari 2015.
Buku Profil Kesehatan Kabupaten Cilacap
2013.
Flynn, D. & Williams, S. 2011. Barrier creams
for skin breakdown. Nursing &
Residential Care Journal, 13 (11),553558.Availableat:www.hrhealthcare.co.uk
/downloads/proshield/Nursing_Residenti
al_Care_Prosh ieId_Product_Focus_pdf.
Herdman, T. H. 2012. NANDA international
Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.
Iswari, Y. 2011. Thesis: Analisis Faktor Risiko
Kejadian Diare Pada Anak Usia
Dibawah 2 Tahun di RSUD Koja
Jakarta.(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital
/20282739-T%20Yeni%20Iswari.pdf).
Dilihat tanggal 27 Januari 2015.
Manulang, Y. 2010. Gambaran pengetahuan
dan tindakan ibu dalam perawatan
daerah perianal terhadap
pencegahan
ruam
popok.
Dilihat
(Http://Repository.usu.ac.id).
tanggal 19 januari 2015.
Notoatmodjo, S.
2012.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka
Cipta.
.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan,
edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
.2007.
Pendidikan
dan
perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati dan Maryam. 2013. Jurnal:
Pengetahuan dan Kemampuan Ibu dalam
Perawatan Daerah Perianal pada Bayi
Usia 0 - 12 Bulan di Desa Surokonto
Wetan
Kecamatan
Pageruyung
Kabupaten
Kendal.
(http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JK
A/article/view/904/958). Dilihat tanggal
19 Januari 2015.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses &
Praktek.Edisi 4. Vol
1. Jakarta: EGC.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012.
(http://www.dinkesjatengprov.go.id/doku
men/2013/SDK/Mibangkes/profil2012/
BAB_I-VI_2012_fix.pdf). Dilihat pada
tanggal 30 januari 2015.
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
85
Robbins.
2007.
Perilaku
organisasi.
Diterjemahkan oleh H. Pujaatmaka
cetakan 10 edisi 8. Jakarta: Prenhalindo.
Suddaby, E,C., Barnett, S. & Facteau,
L. 2005. Skin breakdowns in acute care
of pediatrics. Journal of Paediatric
Nursing.
31
(2),
132-138.
(http://www.arabmedmag.com/issue-5092005/dermatology/main03.htm.htm)
Sudilarsih, F. 2010. Optimal mengurus segala
kebutuhan dan masalah bayi sehari-hari
anda. Garailmu: Jogjakarta.
Turnip, M. 2014. Hubungan Pengetahuan dan
Tindakan Ibu dalam Perawatan Perianal
Terhadap Pencegahan Ruam Popok di
Klinik
Sally
Medan.
(http://repository.usu.ac.id/handle/1234ht
tp://id.wikipedia.org/wiki/Ibu). Dilihat
tanggal 13 Februari 2015.
World Health Organization 2013. Diarrhoeal
Disease,
http://www.who.int/topics/diarrhoea/en).
Dilihat tanggal 24 Februari 2015.
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No.1, Maret 2016
86
Download