Promosi Doktor Thomas Noach Peea Thomas Noach Peea (63), Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, meraih gelar Doktor Filsafat, setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada sidang terbuka Senat UI yang berlangsung hari Kamis (06/03) di Gedung Pusat Studi Jepang Kampus UI Depok. Disertasi yang diajukan berjudul “Etika Bisnis Periklanan di Indonesia Saat Ini dalam Perspektif Pemikiran Kritis.” Bertindak sebagai promotor Prof.Dr. Soerjanto Poespowardojo dengan ko-promotor Dr. Akhyar Jusuf Lubis. Para penguji terdiri atas Prof.Dr. H. Muchsin, SH, Dr. Vincentius Y. Josala, Dr. Singkop Boas Boangmanalu, dan Dr. Irmajanti Meliono Budianto. Saat ini penelitian mengenai periklanan yang telah dilakukan umumnya mengacu pada periklanan di Barat. Sedangkan dalam ruang lingkup Indonesia masih sangat terbatas, demikian juga belum ada suatu refleksi kritis-filosofis mengenai bisnis periklanan di Indonesia yang dikaji dalam perspektif pemikiran kritis. Distingsi etika dan moral menjadi landasan pemahaman komprehensif tentang etika sebagai studi tentang baikburuk, benar-salah yang lebih bersifat reflektif teoritis spekulatif. Peran dan prinsipprinsip etika semakin diperlukan dalam bisnis periklanan. Etika periklanan merujuk pada argumentasi rasional, motivasi dan kepatutan internal. Thomas Noach Pea, pria kelahiran Tounwawan Maluku Tenggara menyelesaikan pendidikan strata 1 di bidang Ilmu Administrasi Niaga (1973), sedangkan Pascasarjananya di bidang Manajemen. (1993). Sempat mengenyam program doktor di Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat UI, kemudian pindah dan menyelesaikan doktornya pada Departemen Ilmu Filsafat Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. Menikah dengan Widowati dan dikaruniai 3 anak Dommy, Dyanno, dan Dyninda. Berikut ini abstrak disertasi berjudul “Etika Bisnis Periklanan di Indonesia Saat ini: Dalam Perspektif Pemikiran Kritis.” Fungsi iklan sebagai mediasi/representasi pesan melalui persuasi, dan pencitraan pada awalnya relative masih bersifat human (intersubyektif). Namun kemdian terjadi pergeseran luar biasa, terutama setelah munculnya abad informasi dan etika bisnis global. Perkembangan serta pergeseran fungsi iklan telah membuat iklan bersifat netral dan otonom (menjadi bidang kajian tersendiri), selain itu, iklan juga terbuka untuk berbagai pengaruh kepentingan, terutama kepentingan pebisnis untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Pengaruh teknologi informasi, kepentingan ekonomi, telah menimbulkan pergeseran makna dan fungsi iklan. Iklan juga dianggap berperan besar dalam menciptakan masyarakat consumer dewasa ini. Pergeseran, manipulasi yang ditimbulkan serta etika periklanan yang diasumsikan dapat mengatasi berbagai pelanggaran dalam dunia http://www.ui.edu periklanan, merupakan focus kajian disertasi ini. Metode yang digunakan dalam menganalisis adalah metode hermeneutika-fenomenologi dan teori kritis Jurgen Habermas. Perhatian terhadap teks dan fenomena kehidupan kita sekarang ini menggunakan metode hermeneutika dan fenomenologi. Hasil penelitian terhadap perkembangan iklan menunjukkan bagaimana perkembangan dan terjadinya perubahan dalam dunia bisnis periklanan, terjadinya pelanggaran etis serta semacam kekerasan simbolik terhadap masyarakat (khususnya konsumen) dan pengguna jasa dari pebisnis dan dunia periklanan. Pelanggaran etis dalam dunia usaha periklanan. Pelanggaran etis dalam dunia periklanan antara lain: teks-teks iklan dengan kecenderungan disinformasi, deformasi, manipulasi serta dominasi demi kepentingan pebisnis. Diperlukan tindakan advokasi sebagai pertimbangan konsumen/masyarakat, akulturasi pendidikan, pendirian etika profesi periklanan, kode etik periklanan, serta aturan hukum yang jelas bagi pelanggar kode itu. Untuk mempertemukan berbagai pemahaman yang berbeda serta saling pengertian diantara produsen agen/whole saler, biro iklan, bmasyarakat/konsumen pengguna barang/jasa/fasilitas., teori komunikasi Habermas kiranya tepat untuk diterapkan. (humas-ui/6 Maret 2008) http://www.ui.edu