UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 1dari 16 Materi I Karakteristik Tanah 1. Proses pembentukan Tanah Tanah dalam Mekanika Tanah mencakup semua endapan alam yang berhubungan dengan teknik sipil kecuali batuan. Tanah dibentuk oleh pelapukan fisika dan kimiawi pada batuan. Pelapukan fisika yaitu terjadi proses penghancuran dan pengikisan oleh air, angin ataupun es. Contohnya Lanau dan pasir. Pelapukan kimiawi yaitu proses penghancuran dan pengikisan karena ada reaksi antara air dengan oksigen dan karbondioksida. Contoh nya Lempung. Proses kimiawi mengubah mineral batuan menjadi mineral lain yang sifatnya sangat berbeda dengan mineral asal, mineral proses kimiawi disebut mineral lempung, yang terkenal adalah Kaolinite, Illite dan Montmorillonite yang mempunyai ukuran < 0.002 mm. Mineral lempung ini menghasilkan sifat kohesi dan plastisitas. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. 2. DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Modul (MEKANIKA TANAH I) Revisi : 00 Hal : 2dari 16 Mineral Lempung Struktur mineral ini disebut kristalin yaitu molekulnya tersusun sehingga membentuk “kesatuan dengan bentuk tertentu. Ada dua kesatuan khusus yaitu silica tetrahedron dan alumina tetrahedron. Ikatan H K+ H2O Ikatan H Ikatan H K- H2O Kaolinite Montmorillonite Illite Mineral lempung sangat aktif karena dapat mengembang dan menyusut akibat masuk keluarnya air. Monmorillonite memiliki sifat aktif yang paling tinggi diikuti illite dan kaollinite. Lempung yang mengandung montmorillonite memiliki sifat teknik yang buruk, khususnya sering menyebabkan kerusakan pada pondasi gedung akibat pengembangan dan penyusutannya. Walaupun sifat tekniknya buruk, tetapi ada kondisi dimana diperlukan tanah yang bersifat aktif tinggi misalnya pada bangunan untuk menahan air seperti bendungan tanah. 3. Karakteristik dan Deskripsi Tanah Ukuran partikel tanah beragam antara lebih besar dari 100 mm sampai kurang dari 0.001 mm. Lanau Pasir Kerikil Lempung Cobbles Halus 0.002 0.001 Medium 0.006 0.02 0.01 Kasar Halus 0.06 Medium 0.2 0.1 0.6 Kasar 2 1 Ukuran Partikrl (mm) Halus Medium 6 Kasar 20 10 Boulders 60 200 100 UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 3dari 16 Deskripsi tanah sangat dibutuhkan untuk mengetahui komposisi dari tanah selain dari pengelompokan tanah berdasarkan ukuran partikel diatas, ada juga tanah campuran yang sering disebut tanah komposit. Penamaan tanah komposit dilakukan dengan cara komponen yang paling dominan ditulis dalam huruf besar. Tabel 1. Deskripsi Tanah KERIKIL sedikit berpasir KERIKIL berpasir KERIKIL sangat berpasir KERIKIL/PASIR PASIR sangat berkerikil PASIR berkerikil PASIR sedikit berkerikil PASIR(atau KERIKIL) sedikit berlanau PASIR(atau KERIKIL) berlanau PASIR(atau KERIKIL) sangat berlanau PASIR(atau KERIKIL) sedikit berlempung PASIR(atau KERIKIL) berlempung PASIR(atau KERIKIL) sangat berlempung LANAU (atau LEMPUNG) berpasir LANAU (atau LEMPUNG) berkerikil Sampai 5% pasir 5 % - 2% pasir Pasir diatas 20% Proporsinya sama Kerikil diatas 20% 5% - 2% kerikil Sampai 5% kerikil Sampai 5% lanau 5% - 15% lanau 15% - 35% lanau Sampai 5% lempung 5% - 15% lempung 15% - 35% lempung 35% - 65% pasir 35% - 65% kerikil UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. (MEKANIKA TANAH I) Tabel 2 Tipe dan Sifat Tanah Tabel 3. Karakteristik Tanah Modul DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 4dari 16 UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. 4. Modul (MEKANIKA TANAH I) DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 5dari 16 Sistem Klasifikasi Tanah Sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan untuk tujuan rekayasa didasarkan pada sifatsifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi ukuran butiran dan plastisitas. Kebanyakan klasifikasi tanah menggunakan indeks pengujian yang sangat sederhana untuk memperoleh karakteristik tanah. Karakterisitik tanah akan menentukan klasifikasi tanah yang didasarkan atas hasil analisa saringan (dan uji sedimentasi) dan plastisitas. a. Sistem Klasifikasi Tanah Inggris (British Standard) Klasifikasi tanah dalam sistem ini berdasarkan persentase lolos saringan pada uji analisa saringan dan uji batas plastisitas yang digambarkan dalam sebuah grafik. Gambar 2. Grafik Indeks Plastisitas Berdasarkan sistem British Standard UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) Tabel 4 Penamaan Kelompok Tanah British Standard DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 6dari 16 UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Tabel 5. Sistem Klasifikasi Tanah Menurut British Standard untuk tujuan Rekayasa Hal : 7dari 16 UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 8dari 16 b. Sistem Klasifikasi Unified Sistem ini dikembangkan di Amerika Serikat yang pertama kali diusulkan oleh Casagrande (1942), kemudian direvisi oleh kelompok teknisi USBR (United State Bureau of Reclamation). Pada sistem Unified, tanah diklasifikasikan ke dalam tanah berbutir kasar (kerikil dan pasir) jika kurang dari 50% lolos saringan no 200, dan berbutir halus (lanau/lempung) jika lebih dari 50% lolos saringan no# 200. Simbol yang digunakan : S pasir (sand) G kerikil (gravel) M lanau (silt) anorganik C lempung (clay) anorganik O lanau organik/lempung organik Pt gambut (peat), muck dan tanah dengan kadar organik tinggi W well graded (gradasi baik) P poorly graded (gradasi buruk) L low plasticity (plastisitas rendah LL< 50) H high plasticity (plastisitas tinggi LL> 50) Sistem ini mengelompokkan tanah ke dalam 2 kelompok besar, yaitu: 1. Tanah berbutir kasar (coarse grained soil) yaitu tanah kerikil dan pasir dimana < 50% berat total contoh tanah lolos ayak No 200. Yang termasuk dalam kalsifikasi ini adalah kerikil (gravel) dan pasir (sand). 2. Tanah berbutir halus (fined grained soil) yaitu tanah dimana > 50% berat total contoh tanah lolos ayakan No. 200, yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah lanau anorganik, lempung anorganik dan lanau/lempung organik. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Modul (MEKANIKA TANAH I) Revisi : 00 Hal : 9dari 16 Tabel 6. Sistem Klasifikasi Tanah Unified Kriteria Laboratorium Tanah - tanah dengan kandungan organik sangat tinggi GW GP kerikil begradasi baik, kerikil berpasir, dengan sedikit atau tanpa butiran halus kerikil berlanau, kerikil berpasir, dengan sedikit atau tanpa butiran halus Butiran halus(%) Kualitas 0-5 Cu > 4 ; 1 < Cc< 3 0-5 tidak memenuhi syarat GW GM Kerikil berlanau, Kerikil Berpasir Berlanau > 12 GC Kerikil berlempung, Kerkil Berlempung Berpasir > 12 SW SP Pasir bergradasi baik, pasir berkerikil, dengan sedikit atau tanpa butiran halus Pasir bergradasi buruk, pasir berkerikil, dengan sedikit atau tanpa butiran halus Cu > 6 ; 1 < Cc < 3 0-5 Pasir berlanau > 12 SC Pasir berlempung > 12 CL OL MH CH Dibawah garis A atau PI < 4 Diatas garis A dan PI > 7 0-5 SM ML Plastisitas ti dak memenuhi syarat SW Dibawah garis A atau PI < 4 Diatas garis A dan PI > 7 lanau anorganik, pasir halus berlanau atau berlempung plastisitas tinggi Lempung anorganik, lempung berlanau, Lempung berpasir plastisitas rendah Lanau organik dan lempung berlanau organik plastisitas rendah Lanau anorganik plastisitas tinggi Lempung anorganik plastisitas tinggi OH Lempung organik plastisitas tinggi Ga mbu t P t Peat (Gambut), muck, dan tanah dengan kandungan organik tinggi Catatan Simbol rangkap dua jika butiran halus 5% - 12%. Simbol rangkap dua jika diatas garis A da 4 < PI<7 Kerikil (lebih dari 50% fraksi kasar lolos ayakan No. 4) Kerikil Kerikil dengan bersih butiran halus (hanya kerikil) Pasir lebih dari 50% fraksi kasar tertahan ayakan No 4 Pasir bersih Pasir dengan (hanya Butiran Halus pasir) Lanau dan lempung (batas cair kurang dari 50%) Lanau dan Lempung (batas cair lebih dari 50%) Tanah Berbutir Halus, 50 % atau lebih lolos ayakan No. 200 Tanah berbutir kasar Lebih dari 50% butiran tertahan ayakan No. 200 Divisi Utama UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Modul (MEKANIKA TANAH I) Revisi : 00 Hal : 10dari 16 c. Sistem Klasifikasi AASHTO Sistem klasifikasi AASHTO pada umumnya dipakai oleh departemen jalan raya di semua Negara bagian Amerika Serikat. Pada sistem ini tanah dikelompokkan ke dalam 7 kelompok besar dengan symbol A1 – A7. Tanah yang diklasifikasikan ke dalam A1 – A3 adalah tanah berbutir dimana 35% atau kurang dari jumlah butiran tanah tersebut lolos ayakan No. 200. Sedangkan kelompok yang lainnya adalah tanah dengan butiran dimana leih dari 35% butirannya lolos ayakan No. 200. Sistem klasifikasi ini didasarkan pada criteria : - Ukuran butiran : Kerikil : lolos ayakan diameter 75 mm (3inc) dan tertahan pada ayakan No. 20 (2mm) Pasir : lolos ayakan No. 10 ( 2 mm) dan tertahan ayakan No. 200 ( 0.075 mm) Lanau dan Lempung : lolos ayakan No. 200 - Plastisitas Lanau : PI ≤ 10 Lempung : PI ≥ 11 - Apabila terdapat batuan (> 75 mm) pada contoh tanah maka batuan tsb dikeluarkan terlebih dahulu Tabel 7. Sistem Klasifikasi Tanah Menurut AASHTO Klasifikasi umum Klasifikasi Kelompok Analisis ayakan (%lolos) No. 10 No.40 N0.200 Sifat fraksi yang lolos ayakan No.40 Batas Cair (LL) Indeks plastisitas (PI) Tipe material yang paling dominan Penilaian sebagai bahan tanah dasar A-1-a Maks 50 Maks 30 Maks 15 Tanah berbutir (≤ 35% dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No. 200) A-1 A-2 A-3 A-1-b A-2-4 A-2-5 A-2-6 Maks 50 Maks 25 Maks 6 Batu pecah, kerikil dan pasir Maks 51 Maks 10 NP Pasir halus Maks 35 Maks 35 Maks 35 A-2-7 Maks 35 Maks 40 Min 41 Maks 40 Min 41 Maks 10 Maks 10 Min 11 Min 11 Kerikil dan pasir yang berlanau atau berlempung Baik sekali sampai baik UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) Analisis ayakan (%lolos) No. 10 No.40 N0.200 Sifat fraksi yang lolos ayakan No.40 Batas Cair (LL) Indeks plastisitas (PI) Tipe material yang paling dominan Penilaian sebagai bahan tanah dasar Revisi : 00 Hal : 11dari 16 Tanah lanau – lempung (≥ 35% dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No. 200) Klasifikasi umum Klasifikasi Kelompok DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT A-4 A-5 A-6 A-7 A-7-5* A-7-6** Min 36 Min 36 Min 36 Min 36 Maks 40 Maks 10 Maks 41 Maks 10 Maks 40 Min 11 Min 41 Min 11 Tanah berlanau Gambar 3. Grafik Indeks Plastisitas AASHTO Tanah berlempung Biasa sampai jelek UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 12dari 16 d. Sistem USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat) Sistem klasifikasi ini berdasarkan tekstur tanah, didasarkan pada ukuran batas dari butiran tanah. pasir: butiran dengan diameter 2,0 sampai dengan 0,05 mm lanau: butiran dengan diameter 0,05 sampai dengan 0,002 mm lempung: butiran dengan diameter lebih kecil dari 0,002 mm Sebagai contoh, apabiht tanah B mempunyai pembagian ukuran butir : 20% kerikil, 1 0% pasir, 30% lanau, dan 40% lempung, komposisi tekstural yang dimodifikasi adalah: UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Jl. Jendral Sudirman No. 629 Km.4 – Palembang Telp: 0711-322705Fax: 0711-357754 No. Dokumen: Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil SLB.10.3.2 TSI 214 Dosen Pengampu : Norma Puspita, ST.MT. Modul (MEKANIKA TANAH I) DOKUMEN ISO 9001:2008/IWA 2 TERINTEGRASI DENGAN AIPT BAN PT Revisi : 00 Hal : 13dari 16 Berdasarkan pada persentase butiran yang telah dimodifikasi tersebut, sistem klasifikasi USDA menunjukkan bahwa tanah B adalah terrnasuk tanah lempung. Tetapi, karena persentase kerikil yang dikandung oleh tanah B cukup besar, maka tanah tersebut dapat dinamakan sebagai lempung berkerikil (gravelly clay).