Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS 8-C SMP MUHAMMADIYAH 10 SURABAYA MELALUI PROGRAM LESSON STUDY Lanang Santoso(1), Umi Arifah(2), Nurhidayati(3), Fathoni(4) Aidah(4), Anis Kurnia Rahmahwati(5), Maria Amiriki(6), TIM Pengembang Lesson Study SMP Muhammadiyah 10 Surabaya ABSTRAK: Lesson Study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pebelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan asas-asas kolegalitas dan mutual learninguntuk membangun learning community. Lesson study dapat diimplementasikanpadaberbagaijenjangpendidikan, salahsatunyadiSMPMuhammadiyah10Surabaya yang dilaksanakan pada semester Genap di kelas 8C. Hasil-hasil yang diperoleh dalam kegiatan Lesson Study antara lain: (1) Meningkatnya motivasi belajar pada siswa yang dulunya kurang aktif dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dalam belajar. (2) . Menumbuhkan kekompakan pada guru dalam menyusun proses pembelajaran dimana seorang guru dapat menimbal ilmu dari guru yang lainnya (3) Implementasi Lesson Study secara tidak langsung memberikan pengetahuan kepada siswa dan guru bagaimana siswa harus belajar serta bagaimana guru harus mengajar. (4) Profesionalisme guru dalam mengajar pada proses pembelajaran mengalami perbaikan melalui proses implementasi Lesson Study. Dengan adanya berbagai peningkatan dalam proses pembelajaran ini diharapkan akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Kata Kunci :Lesson Study , motivasi belajar , aktifitas belajar 64 PENDAHULUAN kompetensi khas, yang akan membedakan Upaya peningkatan kualitas pembe- guru dengan profesi lainnya dan akan lajaran sedang dan terus diupayakan. Para ahli menentukan tingkat keberhasilan proses dan pembelajaran terus menerus membicarakan hasil pembelajaran peserta didiknya. dan memperdebatkan tentang masalah Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba- tersebut, mulai dari hal-hal yang bersifat fun- tiba tetapi melalui upaya belajar secara terus damental psikologis sampai dengan hal - hal menerus dan sistematis, baik pada masa pra yang sifatnya teknis operasionalnya. Sebagian jabatan (pendidikan calon guru) maupun besar pembicaraan tentang pembelajaran selama dalam jabatan, yang didukung oleh terutama tertuju pada bagaimana upaya untuk bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari menemukan cara yang terbaik guna mencapai masing-masing individu yang bersangkutan pembelajaran yang bermutu yang berimplikasi Kompetensi ini tidak diperoleh secara pada terciptanya sumber daya manusia yang tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar secara berkualitas di negeri ini, baik kualitas dalam terus menerus dan sistematis, baik pada masa bidang akademis, sosio personal, maupun pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun vokasional (skill). selama dalam jabatan, yang didukung oleh Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan. dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada Salah satu masalah atau topik dasarnya adalah kemampuan guru dalam pembelajaran yang belakangan ini menarik mengelola pembelajaran peserta didik. untuk dikaji adalah Lesson Study, yang Kompetensi Pedagogik merupakan muncul sebagai salah satu alternatif guna kompetensi khas, yang akan membedakan mengatasi masalah praktik pembelajaran yang guru dengan profesi lainnya dan akan selama ini dipandang kurang efektif. Seperti menentukan tingkat keberhasilan proses dan dimaklumi, bahwa sudah sejak lama praktik hasil pembelajaran peserta didiknya. pembelajaran di Indonesia pada umumnya Kompetensi Pedagogik merupakan salah cenderung dilakukan berdasarkan satu jenis kompetensi yang mutlak perlu pendekatan ilmiah (scientific approach). dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada Para praktisi pembelajaran terobsesi dengan dasarnya adalah kemampuan guru dalam madzab benchmarking atau standardiza- mengelola pembelajaran peserta didik. tion Kompetensi Pedagogik merupakan Madzab benchmarking atau standard65 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 ization ini berprinsip bahwa perlu keempat isu utama yang menjadi kebutuhan dibuatperangkat pembelajaran yang penting dalam implementasi Lesson Study, terstandar. Apapun harus terstandar. berikut beberapa hal spesifik yang perlu Akhirnya, lahirlah silabus, RPP terstandar, mendapat perhatian: model pembelajaran terstandar, lembar kerja - Masih perlunya pemberian pemahaman dan pengalaman lebih lanjut mengenai kerangka konseptual dan praktikal dari Lesson Study terutama berkaitan dengan perencanaan, pengamatan dan refleksi. - Perlunya pengkajian lebih lanjut tentang bagaimana mengembangkan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan menyenangkan serta tumbuh motivasi belajarnya. - Perlunya melatihkan kemampuan memoderasi kegiatan terutama pada saat refleksi. - Perlunya pengembangan kemampuan menyampaikan hasil observasi secara cermat dalam bahasa yang lugas dan santun. siswa terstandar, lembar evaluasi terstandar dan silabus terstandar yang digunakan untuk semua sekolah dan semua siswa di negeri ini tanpa kecuali. Perangkat pembelajaran ini berlaku untuk semua siswa tak pandang di daerah terpencil atau di kota yang sudah maju, tak pandang pada siswa dengan tingkat kecerdasan yang tinggi ataupun siswa berkecerdasan rendah. Perangkat pembelajaran ini hadir di tengah guru sebagai ‘kitab suci’ yang harus dipatuhi guru. Kebebasan berekspresi bagi guru benar-benar terpenjarakan oleh benchmarking ini. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan pengembangan proses Permasalahan tersebut berkaitan dengan pembelajaran tersebut melalui Implementasi aspek substansi dari siklus Plan-Do-See Les- Lesson Study guna meningkatkan motivasi son Study. Dalam hal ini, aspek subtansial belajar dan keaktifan siswa dala proses tersebut berkenaan dengan apa dan pembelajaran. Secara keseluruhan, kebutuhan bagaimana esensi dari perencanaan, mendasar dari implementasi Lesson Study pengajaran, pengamatan dan refleksi adalah terbentuknya komunitas belajar pembelajaran. Secara spesifik, pertanyaannya pendidik di tingkat sekolah menengah. adalah faktor kunci apa yang mendasari Kebutuhan ini akan tercapai apabila aspek hakikat proses-proses tersebut. Jawaban atas substansi dan faktor kunci dari segi kerangka permasalahan tersebut dipandang penting konseptual dan prosedural Lesson Study dikarenakan dapat memberikan perspektif dapat dikembangkan sesuai dengan konteks yang cermat dan tepat terhadap hakikat Les- pendidikan sekolah menengah. Selain son Study yang berdampak pada kualitas baik 66 untuk siswa maupun untuk guru dalam dalam menjawab pertanyaan dan bertanya. mengembangkan pembelajaran yang Pembelajaran pada setiap mata pelajaran bermakna. kurang efektif karena hanya cenderung Oleh karena itu, tim pengembangn mengedepankan aspek teorit is dan melakukan pengkajian literatur untuk menggali mengesampingkan aspek kognitif dalam dan menemukan perspektif yang memadai pemahaman teori, aspek psikomotorik dalam bagi pengembangan model Lesson Study di mengimplementasikan teori yang diberikan, tingkat sekolah Menengah serta aspek afektif dalam hal pembentukan Pada awalnya, tim pengembang karakter. Oleh karena itu, permasalahan- melakukan diskusi dengan tim Lesson Study permasalahan yang telah dikemukakan di SMP Muhammadiyah 10 Surabaya. tersebut perlu segera diatasi dengan Hasil diskusi tersebut menunjukkan melakukan perbaikan atau peningkatan salah adanya kesepakatan untuk membenahi satunya dengan membuat pembelajaran kualitas siswa di kelas 8C yang kurang aktif menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dan perlu peningkatan motivasi belajar dapat belajar secara optimal baik di dalam Pengalaman selama menjadi guru mata belajar mandiri maupun di dalam pelajaran merefleksikan siswa masih kesulitan pembelajaran di dalam kelas. Inovasi media- dalam menguasai materi, hal ini dikarenakan media pembelajaran sangat diperlukan dan kegiatan pembelajaran yang berlangsung pada sangat mendesak terutama dalam umumnya masih bersifat teacher centered, menghasilkan pengembangan media siswa hanya mendengarkan atau mencatat hal- pembelajaran baru yang dapat memberikan hal yang penting. Komunikasi yang terjadi hasil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi cenderung satu arah (one way traffic com- dan efektivitas pembelajaran menuju munication). Mayoritas banyak siswa tidak pembaharuan berimplikasi pada terciptanya bisa menyerap semua materi. Di samping itu, calon guru yang berkualitas di negeri ini, baik proses pembelajaran menjadi membosankan kualitas dalam bidang akademis, sosio per- dan kurang menarik. Media yang digunakan sonal, maupun vokasional (skill). selama proses pembelajaran kadang terbatas Dalam makalah ini, akan dipaparkan hanya dengan menulis di papan tulis, secara ringkas implement asi Lesson sehingga siswa cenderung pasif dan tidak Studydalam meningkatkan Motivasi dan diberi kesempatan untuk memanfaatkan Aktifitas Belajar Siswa Kelas 8-C SMP pengalaman yang telah dimiliki, terutama Muhammadiyah 10 Surabaya yang 67 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 diharapkan dapat memberikan pengalaman telah dilakukan. Oleh karena itu diskusi tidak pembelajaran danketeladanan dalam upaya bersifat evaluatif, tetapi lebih ke arah peningkatan kualitas pembelajaran untuk konstruktif dan kolaboratif. menemukan cara yang terbaik guna mencapai Dilakukan juga wawancara yang bersifat pembelajaran yang bermutu dan berimplikasi informal dan dialogis antara peneliti dengan pada terciptanya kualitas siswa dan guru yang guru/calon guru. Pada saat wawancara profesional rekaman video pembelajaranyang dilakukan oleh guru/calon guru tersebut akan diputar METODOLOGI Jenisdan RancanganPenelitian sehingga guru/calonguru bisa mengamati kelemahan dan kekurangan yang mereka Jenis penelitian ini merupakan penelitian lakukan selama pembelajaran. Wawancara tindakan (actionresearch), dengan tahapan juga diarahkan pada persepsi guru/calon guru sebagaiberikut: terkait ide/pandangan yang mengarahkan 1. Workshop kepada guru-guru tentang lesson study 2. Observasi pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru 3. Workshop pengembangan komponen pembelajaran (plan) 4. Pelaksanaan open lesson dan refleksi (Do &See) 5. Evaluasi kegiatan lesson study Data penelitian diambil dari rekaman pelaksanaan pembelajaran, hasil test dan wawancara. Proses pembelajaran tersebut juga akan direkam dengan menggunakan video kamera untuk keperluan analisis lebih lanjut. mereka melaksanakan pembelajaran seperti Setelah pelaksanaan KBM akan dilakukan diskusi multi arah anatara guru dengan para observer. Diskusi ini sesunguhnya merupakan kesempatan bagi guru dan peserta lainnya untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang 68 yang telah dilakukannyadan bagaimana meningkatkan pembelajaran. Selain itu juga akan digali informasi terkait manfaat yang dirasakan guru/calon guru terhadap lesson study. Subyek penelitian Penelitianini akan dilaksanakan di Kelas 8C SMP Muhammadiyah 10 Surabaya. Pemilihan Kelas didasarkan pada karakteristik siswa dikelas tersebut yang memiliki keragaman yang tinggi. InstrumenPenelitian Padadasarnya penelitian ini mengkaji bagaimanakah kegiatan lesson study dapat dilakukan sehingga dapat meningkatkan motivasi dan kualitas pembelajaran di kelas 8 C. a. Lembar observasi. Menjaring kompetensi pedagogik dan profesional yang dimunculkan guru selama proses pembelajaran. b. Pedoman wawancara untuk menjaring pandangan guru mengikuti program lesson study serta mengenai lesson study itu sendiri. c. Pedoman untuk menganalisis video pembelajaran. Jadwalpelaksanaan Penelitian akan dilaksanakan mulai 24 Desember 2012sampai 26 Mei 2014. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabelberikut. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Lesson Study No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kegiatan Penyusunan proposal dan persiapan instrumen Workshop lesson study Observasi PBM pra lesson study Perencanaan Pembelajaran (fase plan) Open lesson dan refleksi ( I dan II) Open lesson dan refleksi (III dan IV) Evaluasi kegiatan lesson study Pelaporan Hasil Penelitian Kegiatan Workshop Lesson Study Sebelum peleksanaan kegiatan lesson study dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Surabaya, terlebih dahulu dilakukan workshop tentang lesson study di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Peserta workshop adalah guru kelas delapan sampai sembilan sehingga semuanya berjumlah 7 orang. Jadwal Juli 2013 22 Maret 2014 26 Maret 2014 17 dan 22 April 2014/13 dan 22 Mei 23 dan 30 April ‘14 20 dan 26 Mei 2014 28 Mei 2014 7 Juli 2014 Kegiat an workshop diawali dengan penjelasan mekanisme dan teknis pelaksanaan lessonstudy, tujuan lesson study, sasaran dari kegiatan lesson study, tren pembelajaran SMP masa kini. Dari kegiatan workshop ini, diharapkan guru dan kepala sekolah memiliki wawasan yang memadai menganai lesson study, memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan profesionalitas guru, serta Kegiatan workshop ini dilakukan sehari penuh (8 jam) pada tanggal 22 Maret 2014 bertempat di gedung FKIP Kampus UM Surabaya, mulai pukul 08.00-15.00. memiliki gambaran pelaksanaan lesson study yang akan dilakukan bersama-sama di masing-masing sekolah. Kegiatan workshop diakhiri dengan 69 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 diskusi penyusunan draf rencana pembe- guru mencoba menerapkan kegaiatn belajar lajaran yang akan dilakukan dalam open les- kooperatif (kelompok). Hasil pengamatan son di masing-masing sekolah. Dari loka- menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran karya guru dalam penyiapan perangkat pem- kelompok belum efektif ditinjau kinerja dan belajaran ini dihasilkan draf RPP, LKS, dan interaksi murid dalam kelompok. Belum tam- lembar penilaian pembelajaran. Draf pe- pak murid melakukan berbagi gagasan rangkat rencana pembelajaran ini selanjutnya (sharing idea) dan murid belajar dari sesama disempurnakan dalam lokakarya lanjutan di murid. Kegiatan kelompok masih didominasi masing-masing sekolah dengan peserta guru oleh murid yang berkemampuan lebih di di setiap sekolah masing-masing. dalam kelompoknya. Dari segi waktu, pembelajaran kelompok tampak lebih menyita Observasi Pembelajaran Sebelum Kegiatan lesson study Sebelum pelaksanaan kegiatan lesson waktu. study ini pun dilakukan terlebih dahulu Perencanaan Pembelajaran dalam Open Lesson (Plan) observasi pembelajaran pada masing-masing Perencanaan pembelajaran untuk open Mata Pelajaran. Selain kegiatan pembe- lesson pertama kali didiskusikan dalam ke- lajaran di Kelas 8C siswa diobserasi, juga giatan lokakarya (workshop). Penyusunan kegiatan pembelajaran direkam sehingga perangkat pembelajaran ini dilakukan guru diperoleh video pembelajaran pada setiap secara berkelompok. Pembentukan kelom- Mata Pelajaran. Hal ini dilakukan untuk pok dilakukan berdasarkan guru yang me- mengetahui kondisi awal kegiatan pembe- ngajar mata pelajaran yang sama. Jadi ma- lajaran yang biasa dilakukan guru di masing- sing-masing kelompok terdiri dari 2 orang masing Mata Pelajaran dan semuanya ada 4 kelompok. Dari diskusi Dari hasil pengamatan pembelajaran dan disepakati bahwa pelajaran yang akan dila- analisis video diperoleh informasi bahwa kukan dalam open lesson adalah mate- kegiatan pembelajaran di setiap sekolah matika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa umumnya masih didominasi oleh kegiatan Inggris. guru menjelaskan. Interaksi murid-guru Kegiatan diskusi kelompok diawali de- umumnya masih lemah dan KBM umumnya ngan peninjauan silabus sesuai dengan materi masih diwarnai kegiatan guru menerangkan pada setiap Mata Pelajaran, kemudian pe- konsep dan memberikan latihan/tugas. Dalam nyusunan RPP, LKS, dan alat penilaian kegiatan pembelajaran di kelas, beberapa pembelajaran. Dari kegiatan kelompok 70 inidiperoleh draf komponen pembelajaran Pelaksanaan Open Lesson (Do) untuk matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Adapun jadwal implementasi open les- dan Bahasa Inggris. Draf komponen son dan refleksi yang telah dilakukan di pembelajaran ini selanjutnya direvisi dan keempat SD adalah sebagai berikut. Rancangan Jadwal Pelaksanaan DO dilengkapi oleh kelompok guru Mata Pe- (Open Class) dan SEE Lesson Study. lajaran. : SMP Muhammadiyah 10 Surabaya Mata Pelajaran : Matematika , B. Indonesia , B. Inggris , IPA Siklus Sekolah Hari , Tanggal Jam ....sd.... Tempat Jenis Kegiatan Mata Pelajaran/ Materi Ajar Guru Model Matemat ika Umi Arifah / Lanang Santoso Rabu, 23 April 2014 07.15 – 08.35 Kelas VIII C 10.00 – 12.00 R. Perpustakaan. See Matemat ika Umi Arifah / Lanang Santoso 08.35 – 09.55 Kelas VIII C Do B. Indonesia Fathoni/ Maria Amriki 10.00 – 12.00 R. Perpustakaan. See B. Indo nesia Fathoni/ Maria Amriki 08.35 – 09.55 Kelas VIII C Do IPA Anis KR / Nur Hidayati 10.00 – 12.00 R. Perpustakaan. See IPA Anis KR / Nur Hidayati 08.35 – 09.55 Kelas VIII C Do B. Inggris Aidah / Karyoso P 10.00 – 12.00 R. Perpustakaan. See B. Inggris Aidah / Karyoso P Do 1 Rabu 23 April 2014 Rabu, 30 April 2014 2 Rabu 30 April 2014 Selasa , 20 Mei 2014 3 Selasa, 20 Mei 2014 Senin , 26 Mei 2014 4 Senin , 26 Mei 2014 71 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 KegiatanOpen Lesson Mata Pelajaran Matematika ( SIKLUS I ) Pelaksanaan Do benda yang ada di dalam dus tanpa me- Kegiatanopenlesson pertamaMata diskusikan sifat-sifat dari benda tersebut, Pelajaran Matematika dilaksanakan pada hari yaitu kubus. Setelah setiap kelompok men- Rabu, 23 April 2014. Kegiatan pembelajaran diskusikan sifat-sifat kubus, diskusi kelas di- dilaksanakan mulai pukul 07.15 s.d. 08.35, lakukan untuk mengelaborasi sifat-sifat yang dilanjutkan dengan kegiatan refleksi dari dimiliki kubus, sesuai dengan pengamatan pukul 10.00 s.d. 12.00. Pembelajaran murid. Kegiatan pembelajaran diakhiri de- dilaksanakan di kelas 8 C dengan mata ngan penyimpulan sifat-sifat kubus yang di- pelajaran matematika, pokok bahasan Sifat lakukan guru bersama murid. Kemudian gu- Bangun Ruang dengan sub pokok bahasan ru memberikan penekanan tentang intisari sifat-sifat Kubus. Guru Model yang dari pembelajaran yang telah dilakukan. lihatnya, kemudian mereka harus mendeskripsikan apa yang telah dirabanya dan men- melakukan pembelajaran adalah Ibu Dra. Umi Arifah, guru mata pelajaran matematika. Refleksi Banyak murid yang hadir di kelas adalah 17 Refleksi pembelajaran dilakukan sesaat orang. Observer yang hadir adalah12orang, setelah pembelajaran dilakukan, di ruangan terdiri dari 4 Doesen UMSurabaya, 1 TIM Kepala Sekolah. Kegiatan diawali dengan Monev, dan 7 guru. Seperti dikemukakan pandangan guru model tentang pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dilakukannya, dilanjutkan dengan (RPP) yang telah disusun sebelumnya, komentar dan saran dari para observer, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan diskusi mengenai pembelajaran yang telah adalah Contextual Teaching and Learning dan yang akan dilakukan, beberapa hal pen- (CTL). Kegiatan pembelajaran dimulai ting yang muncul dari kegiatan refleksi adalah dengan guru membawa kotak karton besar sebagai berikut. berukuran sekitar 40 cm x 30 cm x 30 cm. 1. secara keseluruhan kegiatan pembelajaran sudah menarik perhatian murid dan telah mendorong kebanyakan mereka belajar sungguh-sungguh dan disiplin. Meskipun sudah merasa selesai, mereka tidak tampak bosan. Guru sudah memulai pembelajaran dari apa yang diketahui anak. Salah satu sisi dari dus itu ada lubang dan di dalamnya terdapat suatu benda. Benda tersebut harus diraba dan dirasakan bentuknya oleh setiap perwakilan kelompok murid. Murid duduk secara berkelompok beranggotakan 5 - 6 orang. Seorang wakil dari setiap kelompok bergiliran meraba dan mengamati 72 2. kurang memperhatikan anak dan tidak melakukan pengamatan ke setiap kelompok yang sedang bekerja sama. Anakanakyang tidak terperhatikan guru, tampak kurang serius belajar dan cenderung mengganggu anak lain yang sedang belajar. Partisipasi anak dalam kegiatan kelompok tidak terkontrol dan kurang terperhatikan, sehingga yang bekerja dalam kelompok hanya beberapa orang saja. Di samping itu, Lembar Kegiatan Murid (LKS) yang disusun kurang menantang sehingga kegiatan kelompok tampaknya monoton dan kurang termotivasi. Terakhir, kegiatan pembelajaran sebaiknya mengangkat aspek koneksi matematis. Sebaiknya yang dibahas tidak terfokus pada sifat kubus saja, namun dipadukan dengan sifat balok, misalnya. Dalam satu kesempatan kegiatan anak langsung belajar dua subpokok bahasan dan dilakukan dengan membandingkan kesamaan dan perbedaan sifat-sifat dari bangun kubus dan balok, sebab pada hakekatnya kubus juga merupakan balok yang memiliki sifat khusus. Dengan demikian, pembelajaran dapat lebih bermaknabagi anak, lebih efektif, dan lebih efisien. pukul 08. 35 s. d. 09. 55 , dilanjutkan dengan kegiatan refleksi dari pukul 10. 00 s.d. 12. 00. Pembelajaran dilaksanakan di kelas 8C dengan materi Menulis Slogan atau Poster, dengan. Guru model yang melakukan pembelajaran adalah BapakFathoni dan Bu Maria Amiriki. Banyak murid yang hadir di kelas adalah 20 orang. Observer yang hadir adalah 9 orang, terdiri dari 3 orang Dosen, dan 7 orang guru. Sejak awal tempat duduk murid sudah diset dalam kelompok kecil (5 – 6 anak per kelompok), duduk membentuk pola U menghadap ke papan tulis. Guru mengawali pembelajaran dengan melontarkan masalah, apa yang harus kita lakukan agar orang tahu ada kegiatan di sekolah? Sebagian besar murid merespon pertanyaan guru. Kegiatan pembelajaran tampak hidup dengan beberapa anak menyampaikan pendapatnya atas pertanyaan yang disampaikan guru. Kemudian guru menunjukkan model poster/ spanduk, serta fungsinya, dilanjutkan dengan meminta anak menunjukkan fungsi spanduk/ poster, yaitu model, warna isi dan tujuan. Selanjutnya guru menjelaskan fungsi dari Kegiatan Open lesson Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ( SIKLUS II ) Pelaksanaan DO masing–masing yang dijelaskan tadi. Siswa Open lesson di Kelas 8C dilaksanakan selanjutnya siswa tampil berganyian tiap pada hari Rabu tanggal 30 April 2014. kelompok untuk mempresentasikan hasilnya. merespon dengan bertanya kegunaan lain dari spanduk/poster Guru memberikan tugas dan Kegiatan pembelajaran dilaksanakan mulai 73 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 Refleksi nyaan yang meragukan beberapa pengamat. Kegiatan pembelajaran sudah kondusif, Dalam pembelajaran pun tujuan pembe- murid mengikuti pembelajaran dengan lajaran ini belum diakses baik dalam proses seksama, mengacungkan tangan apabila maupun di akhir kegiatan pembelajaran. ditanya guru, dan menyiapkan tugas yang Murid menunjukkan aktivitas belajar yang KegiatanOpen lesson Mata Pelajaran IPA di kelas 8C (SIKLUS III ) Kegiatan DO responsif dan spontan, beberapa murid Guru yang berperan sebagai model di se- berani mengajukan pertanyaan bila ada hal kolah ini adalah Ibu Anis Kurnia Rahmawati yang belum jelas, dangurupuntampakdapat S.Pd. Bidang studi yang diberikan dalam memberikan tanggapan yang positif. Interaksi pembelajaran ini adalah Ilmu Pengetahuan murid dengan murid dalam kelompok tidak Alam (IPA) dengan materi Zat Aditif pada tampak, motivasi dan aktifitas siswa sudah Makanan Pembelajaran dimulai dengan me- terlihat secara keseluruhan, kegiatan masih nampilkan gambar makanan dari berbagai didominasi oleh kegiatan mengajar guru. produk Kemudian siswa diminta menyebut- Aktivitas murid belajar untuk dapat kan 10 nama zat aditif yang ada pada ma- mengalami dan menemukan sendiri masih kanan tersebut. Keberhasilan dari lesson belum muncul. Kegiatan pembelajaran yang study bukanlah prestasi seseorang dalam diharapkan adalah aktivitas belajar murid waktu sesaat, namun merupakan pencapaian melalui proses inkuiri, sehingga diharapkan hasil dari suatu proses kolaborasi banyak murid sendiri yang mengonstruksi pihak terutama antar sesama guru, kepala pengetahuannya melalui aktivitas tadi. sekolah, dan pihak lain yang memiliki ke- Aktivit as murid yang terjadi dalam pentingan yang sama dalam meningkatkan pembelajaran baru pada tataran merespon kualitas pendidikan, yang dilakukan secara apa yang diminta dan diperintahkan guru. berkesinambungan. Kesungguhan tekad, ke- Sepintas guru tampak terburu-buru. terbukaan, dan kebersamaan semua pihak Karenawaktu yang tersedia cukup singkat, yang berkolaborasi inilah yang akan menen- keterkaitan antar beberapa sub kegitan bela- tukan kegiatan lesson study. Siswa sudah jar kurang fokus pada judul tema yang di- mulai timbul motivasi dan terlihat lebih sigap ambil. Akibat yang lain adalah ketercapaian dalam menjawab pertanyaan di dalam lembar dari indikator pembelajaran menjadi perta- pengamatan. Hal ini dikerjakan siswa dengan diperintahkan guru. Guru tampak dapat mengatur kelas dan menguasai dengan baik. melihat daftar bahan makanan yang ada di be74 lakang kemasan Pembelajaran diakhiri de- untuk mengajukan berbagai pertanyaan. ngan penyimpulan tentang hal yang dipelajari. Sehingga terkesan guru mendominasi berbagai pertanyaan selama proses pembela- Refleksi jaran berlangsung. Dan satu lagi, suara guru Kegiatan pembelajaran dimulai dengan yang kurang terdengar berpengaruh pada pe- guru melakukan pengondisian murid untuk musatan perhatian para muridnya. Interaksi siap belajar dan memberikan apersepsi ber- yang terjadi antara murid dengan murid sela- bagai macam makanan yang ditampilkan ma pembelajaran berlangsung cukup baik. melalui LCD dan kegiatan tanya jawab. Pengondisian murid secara berkelompok Proses pembelajaran yang dilakukan melalui adalah halyang tepat dalam menjalin kerja- penjelasan guru. Kegiatan murid Kebera- sama antarmurid dalam menyelesaikan tugas daan Lembar Kerja Murid (LKS) yang di- LKS. Pembelajaran sudah memuat hands on berikan sebagai sarana latihan, membantu activity dengan sangat baikselama proses para murid untuk bekerjasama satu sama lain pembelajaran. Kegiatan menggunting, me- dengan temannya (kerja kelompok). Dalam nempel, membuka peta dan menunjukkan pembelajaran, tugas-tugas yang diberikan pulau sudah dilakukan para murid. Mereka oleh guru pada muridnya dapat mengalihkan terlihat aktif dan bersemangat. konsentrasinya dari hal-hal yang dapat mengganggu proses pembelajaran (melamun Kegiatan Open Lesson Mata Pelajaran saat belajar, tidak fokus, bermain sendiri, dll). Bahasa Inggris (SIKLUS IV) Namun hal lain yang perlu mendapat Kegiatan DO perhatian pun adalah murid kurang fokus Guru yang berperan sebagai model di se- pada tugas yang diberikan guru. Pertanyaan kolah ini adalah Ibu Aidah S.Pd. Bidang studi yang sering muncul hanya satu arahyaitu yang diberikan dalam pembelajaran ini Ba- dariguru padamurid. Interaksi antara murid hasa Inggris dengan materi Discribing Animal dengan guru sudah terjalin baik. Aktif, (Fun Games). Guru memulai pembelajaran interaktif dan komunikatif sudah terlihat dengan menunjukkan gambar dari bagian- dalam proses pembelajaran. Para murid bagian tubuh hewan. Siswa dimotivasi untuk sangat aktif dalam menjawab berbagai mengamati gambar dan menyebutkan bagian- pertanyaan dari gurunya. Namun sebagaima- bagian pada hewan dengan bahasa Inggris. na hasil yang disampaikan pada point yang Kegiatan pembelajaranan dilanjutkan ketiga, para murid kurang diberi kesempatan dengan menampilkan beragam binatang 75 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 Siswa dipandu secara bergiliran untuk dapat dibuat Guru. Komunikasi yang baik antara memasang-masangkan sesuai dengan bagian murid dan guru membuat proses pembe- hewan tersebut berdasarkan gambar yang lajaran semakin bermakna. Interaksi yang siswa peroleh. Hasil kreasi siswa bisa ber- terjadi antara murid dengan murid tampak macam-macam sesuai dengan tugas per ketika mereka berdiskusi mengenai benda kelompok. Kegiatan pembelajaran diakhiri yang sedang mereka buat, saling membantu dengan kegiatan anak dalam kelompok4-5or- dan saling menanggapi dalam proses tanya ang untuk mengerjakan LKS dari Guru. jawab. Para murid terlihat antusias saat berinteraksi dengan bahan ajar. Bagi mereka, Refleksi media yang disediakan guru saat pembela- Murid mulai belajar setelah guru mela- jaran sangat menarik, apalagimedia-media kukan apersepsi dengan memperlihatkan itu mudah mereka temukan dalam kehidupan gambar sebagai media pembelajaran. Guru sehari-hari. Antusias dan ketertarikan murid menunjukkan watak yang baik dalam dalam pada mediaadalahsesuatu yang dapat me- hal intonasi suara, mimik dan ekspresi, serta mudahkan murid dalam memahami materi. dalam melakukan demonstrasi. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat memudah- Peranan Lesson Study dalam Peningkat- kan para murid untuk memahami materi yang an Motivasi dan Kualitas Pembelajaran diberikan dan membangkitkan keingintahuan Seperti sudah dikemukakan di atas, bah- murid terhadap materi tersebut. Kemampuan wa dalam kegiatan lesson study ini dilakukan guru dalam memperlakukan murid-dengan open lesson sebanyak empat kali, masing- kesabaran, memberikan kebebasan kepada masing satu kali bertempat di kelas 8C. Fre- murid untuk mengembangkan kreativitasnya kuensi open lesson yang telah dilakukan di- terutama saat memasangkan bagian tubuh rasakan kurang oleh semua guru peserta, ter- yang sesuai dengan hewannya, sangat baik. utama guru model. Berdasarkan evaluasi ke- Pada proses pembelajaran, pemberian per- giatan, motivasi guru dalam kegiatan lesson mainan oleh guru untuk memancing antusias study ini dirasakan sangat tinggi. Pertama, para murid sangat baik dilakukan. Interaksi kehadiran mereka dalam setiap kali per- antara murid dan guru selama pembelajaran temuan yang dilaksanakan, baik dalam pe- berlangsung, sudah menunjukkan intensitas rencanaan ataupun dalam open lesson, men- yang baik. Murid interaktif, aktif dan kritis, capai 100%. Kedua, parisipasi guru dalam terutama saat terlibat dalam games yang setiap kesempatan diskusi menunjukkan 76 mereka sungguh-sungguh dalam melaksa- dengan memperhatikan potensi yang dimiliki, nakan kegiatan ini, terutama dalam me- kekurangan yang ada, konteks atau tema ngemukakan pengalaman, tanggapan, dan yang tepat, media, bahan, scenario/alur pem- masukan/saran, serta mengajukan pertanya- belajaran, serta upaya-upaya agar pem- an apabila dihadapkan pada hal-hal yang belajaran dapat berlangsung secara efektif belum jelas atau kurang mengerti. dan efesien. Penyusunan dan pengkajian ren- Ketiga, keseriusan mereka dalam mem- cana pembelajaran seperti ini jarang atau persiapkan dan melaksanakan open lesson. bahkan tidak pernah mereka dilakukan se- Kegiatan pembelajaran yang secara bersa- belumnya. Kegiatan pengkajian seperti ini ma-sama diamati, dianalisis, dan dibahas oleh yang akan membangun kompetensi guru da- tim, dipersiapkan dengan menampilkan sege- lam merancang pelaksanaan pembelajaran. nap potensi yang mereka miliki, sehingga pa- Dari rancangan pembelajaran yang sudah di- ra kepala sekolah pun berkomentar akan susun dan dibahas secara kolaboratif, dalam sulitnya melaksanakan pembelajaran seperti kegiatan lesson study, pelaksanaan pem- yang telah dilakukan dalam open lesson. belajaran dilakukan melalui open lesson. Namun, apabila hal itu dilakukan terus oleh Dalam kegiatan open lesson, salah seorang guru, tampaknya kita tidak akan ketinggalan guru harus menjadi guru model dan terus, bahkan pada gilirannya nanti kita akan melakukan implementasi pembelajaran menjadi yang terbaik. Terakhir, keinginan sesuai dengan rencana yang sudah disusun para peserta agar kegiatan ini dilanjutkan. bersama-sama. Semua partisipan lesson Para guru berpendapat bahwa kegiatan les- study akan bertindak sebagai observer dalam son study seperti ini sebenarnya harus dila- kegiatan open lesson. Hal ini yang mendo- kukan terus-menerus. Hal seperti ini yang rong guru model untuk melaksanakan pem- benar-benar diperlukan oleh guru, bukan belajaran sebaik-baiknya. kegiatan seperti pelatihan-pelatihan yang tidak ada tindak lanjutnya. Tahap berikutnya yang harusdilakukan dalam kegiatan lesson study adalah refleksi. Kegiatan lesson study dirasakan oleh Dalam bagian ini kegiatan pembelajaran yang para guru sebagai kegiatan yang benar-benar telah dilakukan secara terbuka ini akan di- dirasakan manfaatnya. Dalam lesson study, diskusikan kekuatannya, kelemahannya, hal- kegiatan kolaboratif yang dilakukan guru hal yang semestinya dilakukan, hal-hal tidak mulai dalam perencanaan pembelajan. Ren- semestinya dilakukan, saran-saran, dan hal cana pembelajaran disusun secara bersama lainnya berkaitan dengan pembelajaran yang 77 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 telah dan atau yang akan dilakukan. Kesiapan yang biasa dilakukan oleh seorang guru dalam guru model dalam melakukan evaluasi diri, kesehariannya. Di balik itu semua ada hal menerima masukan, saran, atau kritik, sa- lainnya yang tidak biasa dilakukanguru, yaitu ngatlah diperlukan oleh seorang guru partisi- bekerja secara kolaboratif untuk melakukan pan lesson study. itu semua. Kekuatan dari kegiatan lesson Dari keseluruhan kegiatan lesson study study adalah bagaimana kegiatan yang biasa yang telah dilakukan dapat dikemukakan dilakukan guru itu dikaji, dielaborasi, dan bahwa semua partisipan mengikuti kegiatan dikembangkan sehingga semua potensi yang dengan serius dan menunjukkan dedikasi dimiliki dapat diberdayakan secara sinergis yang tinggi dalam melakukan seluruh kegiatan sehingga menghasilkan suatu kegiatan lesson study. pembelajaran yang lebih berkualitas dari Secara kualitatif kualitas proses pem- kegiatan sebelumnya. Suatu kegiatan belajaran yang dilakukan guru lebih baik dari- pembelajaran yang direncanakan dan pada kualitas proses pembelajaran sebelum disiapkan dengan saksama, pelaksanaannya tindakan lesson study ini dilakukan. Hasil dieveluasi dan direfleksi dengan ketulusan analisis video pembelajaran sebelum lesson tekad, kejujuran, keterbukaan, dan dengan study dilakukan dan ketika lesson study dila- komitmen yang tinggi untuk melalukan suatu kukan berubah secara drastis, terutama da- perubahan yang lebih baik, menghasilkan lam hal aktivitas siswa belajar, pengajuan suatu yang lebih baik menjadi bukan suatu pertanyaan guru dan siswa, respon/tanggapan yang mustahil. siswa, serta interaksi siswa-guru dan siswasiswa. Dari kegiatan lesson study ini ditunjukkan bahwa kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Pembahasan Hasil Kegiatan berproses menjadi lebih baik sesuai dengan Kegiatan Pembelajaran dalam lesson tuntutan kurikulum. Walaupun keberhasilan study dar ikegiatan ini belum diukur berdasarkan Beberapa fase kegiatan yang dilakukan tes hasil belajar siswa, berdasarkan hasil dalam lesson study, seperti perencanaan dan observasi dan refleksi pembelajaran, secara persiapan pembelajaran (plan), implementasi proses kualitas kegiatan pembelajaran lebih pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk baik dari kegiatan-kegiatan sebelum kegiatan open lesson (do), dan refleksi pembelajaran ini dilakukan. Dengan demikian, asumsi yang (see) adalah merupakan rangkaian kegiatan bisa dirumuskan adalah bahwa hasil pembe- 78 lajaran yang lebih baik akan diperoleh dari kegiatan ini terlalu singkat dan perlu dilanjut- kegiatan pembelajaran yang lebih baik. kan. Idealnya, kegiatan lesson study harus Keberhasilan dari lessonstudy bukanlah diprogramkan dengan baik berdasarkan per- prestasi seseorang dalam waktu sesaat, na- masalahan yang dihadapi, dengan indikator mun merupakan pencapaian hasil dari suatu keberhasilan yang terukur secara akurat. Ka- proses kolaborasi banyak pihak terutama rena keterbatasan waktu ini, untuk mengukur antar sesama guru, kepala sekolah, dan pihak keberhasilan kegiatan tidak dilakukan lain yang memiliki kepentingan yang sama menggunakan instrumen tes, namun meng- dalam meningkatkan kualitas pendidikan, gunakan asesmen proses. Berdasarkan yang dilakukan secara berkesinambungan. evaluasi proses ini, hasil penelitian menun- Kesungguhan tekad, keterbukaan, dan jukkan bahwa lesson study dirasakan seba- kebersamaan yang gai kegiatan yang mengenai sasaran dalam berkolaborasi inilah yang akan menentukan meningkatkan kompetensi guru, khususnya kegiatan lessonstudy. Dengan demikian kompetensi guru dalam merancang dan me- pihak yang harus bekerjasama dengan laksanakan pembelajaran (kompetensi pe- sungguh-sungguh yang dapat menentukan dagogis) dan kompetensi guru dalam materi keberhasilan lesson study di antaranya subjek (kompetensi professional). semua pihak adalah guru, kepala sekolah, pengawas, Dalam diskusi terakhiryang dilakukan, dosen Lembaga Pendidikan Tenaga seluruh partisipan bermaksud melanjutkan Kependidikan (LPTK), komite sekolah, kegiatan lesson study ini dengan menjaga Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan kebersamaan di antara mereka untuk men- (LPMP), dan dinas terkait. jadikan fenomena pembelajaran yang dilakukan di kelas sebagai lahan suburyang ha- Lesson Study, Kualitas Pembelajaran, rus dipelajari, dikaji, dan dikembangkan dan Profesionalitas Guru secara berkelanjutan untuk mendapatkan Seperti telah dikemukakan di atas proses dan hasil yang lebih baik secara terus bahwa kegiatan lesson study merupakan menerus pula. Apabila kegiatan seperti ini kegiatan kolektif dandan dalam interval dilanjutkan secara kontinu, sesuai dengan waktu yang cukup. Lesson study yang dila- uraian di atas, kompetensi guru akan terkem- kukan dalam penelitian ini sangatlah singkat, bangkan terus, sehingga kualitas pembelajar- yaitu hanya sekitar tiga bulan, sehingga dira- an pun dengan sendirinya akan meningkat. sakan oleh kebanyakan partisipan, bahwa Dengan demikian, dapat lesson study dapat 79 Didaktis, Vol. 15, No. 1, Hal 1 - 116, Oktober 2015, ISSN 1412-5889 dijadikan sebagai program dalam peningkatan profesionalitas guru. PENUTUP Kesimpulan 1. Kegiatan lesson study dapat dilakukan di SMP Muhammadiyah 10 Surabaya untuk memperbaiki kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. 2. Dalam lesson study seorang guru harus memiliki komitmen yang tinggi, terbuka (open-minded), selalu berupaya untuk memperbaiki diri sendiri secara kontinu, dan mampu bekerja kolaboratif dengan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan lesson study. 3. Keberhasilan dari lesson study bukanlah prestasi seorang guru atau kepala sekolah, namun merupakan pencapaian hasil dari suatu proses kolaborasi banyak pihak terutama antarsesama guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang memiliki kepentingan yang sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Dengan demikian, agar lesson study dapat terlaksana secara optimal, pihak sekolah harus mampu menyinergikan semua komponen yang terlibat dalam kegiatan. 4. Kegiatan yang dilakukan dalam 4 siklus sudah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kualitas belajar siswa 80 Saran 1. Salah satu bentuk kegiatan untukyang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di SMP Muhammadiyah 10 Surabaya yang langsung berproses di sekolah adalah lesson study. 2. Kegiatan lesson study dapat berhasil meningkatkan profesionalitas guru, tidak terlepas dari kadar partisipasi guru sendiri dalam kegiatan tersebut. Peran guru dalam melakukan lesson study harus menunjukkan komitmen yang tinngi, terbuka dalam menerima masukan, selalu berupaya untuk memperbaiki diri secara kontinu, selalu menunjukkan kinerja terbaik, dan mampu bekerja kolaboratif semua pihak yang berpartisipasi dalam lesson study. 3. Agar kegiatan lesson study dapat terlaksana dengan optimal, pihak sekolah harus mendukung upaya-upaya yang dilakukan guru dalam melakukan inovasi dan mampu menyinergikan semua komponen yang ada dan yang dilibatkan dalam kegiatan lesson study. DAFTAR PUSTAKA Davis, K. S. (2003). ”Change is hard”: What science are telling us about reform and teacher learning of innovative practises. Science and Education, 87 (1), 3-30. Fraenkel, J. R., & Wallen, N. E. (1990). How to design and evaluate research in education. San Francisco: Mc. GrawHillPub. Co Hinduan, A. A. (2005). Meningkatkan Profesionalisme Guru IPA di Sekolah. Makalah disajikan dalam seminar nasional pendidikan IPA II, Bandung, 23 Juli2005 Mellado, V. (1998). The classroom practise of preservice teacher and their cinception of teaching and learning. Science education, 82, 197-214 Oser, F., &Pat ry, J. L. (1990). Choreographien Unterrichtlichen Lernens: Basismodelledes unterrichts [Choreographies of teaching and learning: Basic models of teaching]. Freiburg: Paedagogisches Institut der Universitaet Freiburg Rustaman, N., Widodo, A., Anggraeni, S. Junaengsih, N. (2005). Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Piloting Biologi. FPMIPA UPI: Tidak diterbitkan. Saito, E. (2004). Indonesian lesson study inpractice: case study of IMSTEP. Paper disajikan dalam workshop bagi guru-guru Matematika dan sains. Bandung. Stigler, J. W. , &Hibert, J. (1999). The Teaching Gap: Best Ideas from The World’s Teachers for Improving Educationin the Classroom. New York: the free Press Widodo, Yeti Sumiati & Cucu Stiawati. (2006). Peningkatan Kemampuan Murid SD Untuk Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. (in print) 81