121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin, dan Working Capital To Total Assets Ratio terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Perusahaan Industri Hotel, RestorandanPariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 20082012, maka peneliti dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio Perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. a. Perputaran Total Aktiva dapat diartikan juga rasio yang mengukur efektivitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan perusahaan. Rata-rata Perputaran Total Aktiva pada Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata periode 2008-2012 cukup berfluktuatif. Di mana pada perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata periode 2008-2012 telah memenuhi batas nilai maksimum PTA, yang mana nilai PTA harus 1X. Dapat dilihat tingkat Perputaran Total Aktiva tertinggi dari untuk tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 secara berturut-turut dimiliki oleh PT Bayu Buana Tbk. Untuk tingkat Perputaran Total Aktiva terendah pada tahun 2008 dimiliki oleh PT Mas Murni Indonesia Tbk dan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 secara berturut-turut dimiliki oleh PT Indonesian Paradise Property Tbk. b. Net Profit Margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan penjualan (sales). Rata-rata Net Profit Margin pada Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata dapat dikatakan mengalami kondisi yang fluktuatif. Di mana pada perusahaan Industri 122 Hotel, Restoran dan Pariwisata periode 2008-2012 rata-rata belum memenuhi batas nilai maksimum NPM, yang mana nilai NPM harus 30%. Dapat dilihat bahwa Net Profit Margin tertinggi pada tahun 2008 dimiliki oleh PT Hotel Sahid Jaya International Tbk, tahun 2009 dan 2010 berturut-turut dimiliki oleh PT Indonesian Paradise Property Tbk, tahun 2011 dimiliki oleh PT Pudjiati Prestige Tbk dan pada tahun 2012 dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk. Untuk nilai Net Profit Margin terendah pada tahun 2008 dimiliki oleh PT Hotel Mandarin Regency Tbk, tahun 2009 dan 2010 secara berturut-turut dimiliki oleh PT Bayu Buana Tbk, tahun 2011 dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk dan pada tahun 2012 dimiliki oleh PT Pusako Tarinka Tbk. c. Perkembangan Working Capital To Total Assets Ratio pada perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata periode 2008-2012 rata-ratanya dapat dikatakan mengalami kondisi yang fluktuatif. Di mana pada perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata periode 2008-2012 rata-rata belum memenuhi batas nilai maksimum WCTTAR, yang mana nilai WCTTAR harus 100%. Dapat dilihat bahwa nilai Working Capital To Total Assets Ratio tertinggi pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 berubah-ubah. Mulai dari tahun 2008 dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk, tahun 2009 dimiliki oleh PT Bayu Buana Tbk, tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 kembali dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk, dan pada tahun 2012 kembali dimiliki oleh PT Bayu Buana Tbk. Sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Working Capital To Total Assets Ratio terendah pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 berturutturut dimiliki oleh PT Hotel Sahid Jaya International Tbk, tahun 2010 dimiliki oleh PT Grahamas Citrawisata Tbk, tahun 2011 dimiliki oleh PT Mas Murni Indonesia Tbk, dan pada tahun 2012 dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk. 123 d. Tingkat PengembalianInvestasi (ROI) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari seluruh modal yang diinvestasikan dalam aktiva. Rata-rata Tingkat Pengembalian Investasi perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata periode 2008-2012 cukup berfluktuatif. Di mana pada perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata periode 2008-2012 rata-rata belum memenuhi batas nilai maksimum ROI, yang mana nilai ROI harus 30%. Dapat terlihat pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 secara berturut-turut dimiliki oleh PT Fast Food Indonesia Tbk, dan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 secara berturut-turut dimiliki oleh PT Pioneerindo Gourmet Indonesia Tbk. Untuk Tingkat Pengembalian Investasi terendah pada tahun 2008 dimiliki oleh PT Hotel Mandarin Regency Tbk, pada tahun 2009 dimiliki oleh PT Bayu Buana Tbk, pada tahun 2010 dimiliki oleh PT Mas Murni Indonesia Tbk, pada tahun 2011 dimiliki oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk, dan pada tahun 2012 kembali dimiliki oleh PT Mas Murni Indonesia Tbk. 2. Pengaruh Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin, dan Working Capital To Total Assets Ratio terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 secara simultan. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa nilai Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio memiliki pengaruh positif secara simultan terhadap Tingkat Pengembalian Investasi dan memiliki keeratan pengaruh dalam kriteria cukup kuat sebesar 0,484, karena berada di antara 0,40 – 0,599. Dari hasil pengujian hipotesis (Uji F) diperoleh H0 ditolak dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio memiliki pengaruh positif secara simultan dengan Tingkat Pengembalian Investasi. Sehingga dapat ditarik 124 kesimpulan bahwa Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio terdapat pengaruh positif secara simultan terhadap Tingkat Pengembalian Investasi. 3. Pengaruh Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 secara parsial. a. Pengaruh Perputaran Total Aktiva terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa Tingkat Perputaran Total Aktiva memiliki pengaruh secara positif terhadap Tingkat Pengembalian Investasi dan memiliki keeratan pengaruh dalam kriteria yang rendah sebesar 0,295. Dari hasil pengujian hipotesis (Uji T) diperoleh H0 ditolak dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Perputaran Total Aktiva mempunyai pengaruh secara parsial dengan Tingkat Pengembalian Investasi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Hipotesis yang diajukan pada BAB I dterima. b. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa nilai Net Profit Margin memiliki pengaruh secara positif terhadap Tingkat Pengembalian Investasi dan memiliki keeratan pengaruh dalam kriteria yang rendah sebesar 0,292. Dari hasil pengujian hipotesis (Uji T) diperoleh H0 ditolak dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Net Profit Margin mempunyai pengaruh secara parsial dengan Tingkat Pengembalian Investasi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Hipotesis yang diajukan pada BAB I diterima. 125 c. Pengaruh Working Capital To Total Assets Ratio terhadap Tingkat Pengembalian Investasi pada Perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa nilai Working Capital To Total Assets Ratio tidak memiliki pengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Investasi dan memiliki keeratan pengaruh dalam kriteria yang sangat rendah sebesar 0,047. Dari hasil pengujian hipotesis (Uji T) diperoleh H0 diterima dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa Working Capital To Total Assets Ratio tidak mempunyai pengaruh secara parsial dengan Tingkat Pengembalian Investasi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Hipotesis yang diajukan pada BAB I ditolak. 5.2 Saran Setelah mengamati dan menganalisis hasil penelitian, penulis melihat terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan masukkan kepada pihak yang berkepentingan antara lain: 1. Bagi Perusahaan a. Jika terjadi penurunan tingkat pengembalian, maka perlu diteliti faktorfaktor yang menyebabkan penurunan tersebut, yang disebabkan oleh rendahnya Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio. Dengan melihat pengaruh dari ketiga variabel tersebut, maka dapat dicari penyebab penurunan Tingkat Pengembalian Investasi. b. Agar dapat meningkatkan Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio maka perlu menyesuaikan jumlah aktiva yang dibutuhkan perusahaan serta pengelolaan aktiva yang baik akan memberikan output yang optimal dan menghasilkan penjualan yang optimal untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan. 126 2. Bagi Investor dan Calon Investor Bagi investor dan calon investor yang ingin menanamkan modalnya, terlebih dahulu harus mempertimbangkan rasio-rasio yang dominan berpengaruh terhadap kondisi tingkat pengembalian investasi. Sehingga dapat diketahui bagaimana peran modal dapat menghasilkan suatu tingkat pengembalian. Untuk dapat menilai kondisi suatu perusahaan maka investor dapat melihat kondisi perusahaan tersebut melalui penelitian ini yang diukur dengan Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio. Tetapi sebaiknya investor pun memperhatikan semua aspek rasio yang dapat menggambarkan kondisi perusahaan dan mempengaruhi Tingkat Pengembalian Investasi maupun pencapaian laba yang diharapkan. 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik atau akan meneliti lebih dalam mengenai analisis rasio keuangan pada perusahaan Industri Hotel, Restoran dan Pariwisata, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama dengan menambahkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi Tingkat Pengembalian Investasi selain dari Perputaran Total Aktiva, Net Profit Margin dan Working Capital To Total Assets Ratio dan yang lainnya, serta jangka waktu penelitian yang lebih banyak agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik dengan memperhatikan variabel-variabel yang akan digunakan.