1 kinerja aparatur pemerintah desa dalam upaya meningkatkan

advertisement
KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PUBLIK DI DESA PUHJARAK
KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2014
THE PERFORMANCE OF VILLAGE GOVERNMENT APPARATUS IN
THE EFFORT OF IMPROVING QUALITY OF PUBLIC SERVICES IN
PUHJARAK VILLAGE PLEMAHAN SUBDISTRICT KEDIRI YEAR 2014
Ayok Fatnuriawan
Universitas Negeri Malang
State University of Malang
E-mail: [email protected]
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) tugas dan
fungsi pokok aparatur pemerintah desa dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan
Kabupaten Kediri, 2) Parameter yang digunakan untuk mengukur
kinerja aparatur pemerintah desa dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten
Kediri, 3) Permasalahan kinerja yang dihadapi aparatur pemerintah
desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa
Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, 4) Upaya mengatasi
permasalahan kinerja yang di hadapi aparatur pemerintah desa dalam
meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan
Plemahan Kabupaten Kediri. Hasil penelitian adalah 1) Tugas pokok
Aparatur Pemerintah Desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
publik di desa puhjarak pertama, menyediakan pelayanan publik untuk
masyarakat dengan mencangkup empat prinsip (pelayanan prima)
yaitu: cepat, tepat, akurat, dan berkualitas; kedua, melengkapi fasilitas
yang ada; ketiga, kedisiplinan aparat dengan membuat daftar hadir.
keempat, menciptakan kedekatan dan kemudahan untuk berhubungan
dengan masyarakat. Sedangkan fungsi pokok Aparatur pemerintah
Desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik adalah
melayani, membimbing, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. 2)
Parameter untuk mengukur kinerja aparatur pemerintah desa dalam
meningkatkan mutu pelayanan publik yaitu : pertama, melihat
perspektif pemberi layanan yaitu aparat pemerintah desa dan kedua,
melihat dari perspektif pengguna jasa yaitu masyarakat. 3)
permasalahan kinerja yang dihadapi Aparatur Pemerintah Desa dalam
meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan
Plemahan Kabupaten Kediri Puhjarak, dibagi menjadi dua yaitu
1
2
masalah yang timbul dari internal aparatur pemerintah desa yaitu:
pengelolaan potensi desa masih belum optimal; penyusunan kebijakan
desa belum mencerminkan tahapan dari proses penyusunan peraturan
desa; pembuatan proposal pembangunan belum sempurna; sarana dan
prasarana yang masih kurang. Sedangkan untuk masalah yang timbul
dari eksternal yaitu dari masyarakat desa Puhjarak adalah sulitnya
mengakomodir kepentingan masyarakat yang sangat majemuk;
pembengkakan anggaran dana desa; dan sulitnya dalam mengatur
pembagian bantuan - bantuan dari pemerintah seperti sembako,
jamkesmas serta jamkesda. 4) Upaya mengatasi permasalahan kinerja
yang dihadapi aparatur pemerintah desa antara lain: Pertama, dengan
cara melaksanakan kebutuhan yang lebih penting dahulu sehingga
kebutuhan masyarakat terpenuhi satu persatu. Kedua, dengan
meminjam anggaran lain terlebih dahulu dan nanti untuk realisasi
program kerja desa dilihat dulu yang sekiranya penting didahulukan.
Ketiga, dengan cara menggali dan mengembangkan potensi sumber
pendapatan asli desa dan dalam membuat kebijakan APBDes lebih
diminimkan lagi agar terjadi keseimbangan. Keempat, meminta
bantuan Kepala Dusun untuk mendata anggotanya yang benar-benar
memerlukan bantuan dari pemerintah, baik sembako maupun
pelayanan kesehatan seperti jamkesmas dan jamkesda karena Kepala
Dusun lebih paham kondisi anggotanya. Kelima, dimusyawarahkan
terlebih dahulu dengan meminta pendapat aparat pemerintah desa serta
tokoh masyarakat dan dengan merumuskan wewenang yang jelas
antara lembaga dengan kebijakan desa. Keenam, Mengikuti pelatihan
pembuatan proposal yang diadakan oleh pemerintah Desa, Kecamatan,
maupun Kabupaten dan biasanya juga desa mengadakan study banding
ke daerah lain. Ketujuh, telah diupayakan untuk dilengkapi lagi agar
lebih optimal dan memadai dalam pelaksanaan pelayanan.
Kata Kunci: Kinerja, Aparatur Pemerintah Desa, Pelayanan Publik.
Abstrack: The purpose of this study to determine 1) the duties and
functions of the principal village government officials in an effort to
improve the quality of public services in the Village District of
Plemahan Puhjarak Kediri, 2) The parameters used to measure the
performance of village government officials in an effort to improve the
quality of public services in the village Puhjarak Subdistrict Plemahan
Kediri, 3) the performance problems faced by the village government
officials in an effort to improve the quality of public services in the
Village District of Plemahan Puhjarak Kediri, 4) efforts to overcome
the performance problems faced by the village government officials in
improving the quality of public services in the Village District of
Plemahan Puhjarak Kediri . The results of the study were 1) The main
duties of Administrative Village Government in an effort to improve
the quality of public services in the village puhjarak first, providing
public services to people with covers four principle ( excellent
service), namely: fast, precise, accurate, and quality; second,
3
complementing existing facilities; Third, discipline officers with
making a list is present . fourth , creates closeness and ease of getting
in touch with the community. While the principal function of the
Village Government officials in an effort to improve the quality of
public services is to serve, guide, and meet the needs of the
community. 2) The parameters for measuring the performance of
government officials in the village to improve the quality of public
services, namely : First , look at the perspective of service providers
are government officials and the second village , seen from the
perspective of service users that society. 3) the performance problems
faced by the Government Apparatus Village in improving the quality
of public services in the Village District of Plemahan Puhjarak
Puhjarak Kediri , divided into two, namely internal problems arising
from government officials villages namely: management of village
potential is still not optimal; rural policy has not reflected the stages of
the process of drafting regulations village; of making rudimentary
development proposals; infrastructure is still lacking. As for the
problems arising from external , from rural communities Puhjarak is
difficult to accommodate the interests of society are extremely diverse;
swelling of the village budget; and the difficulty in regulating the
distribution of aid - government assistance such as food, health card
and Jamkesda. 4) Efforts to overcome the performance problems faced
by the village government officials, among others: First, by
implementing more important needs in advance so that people's needs
are met one by one. Second, to borrow another budget first and later to
the realization of the work program which if the village seen first
important precedence. Third, by digging and develop potential sources
of revenue villages and in making policy more APBDes minimized
again for a balance. Fourth, ask for the help of the village head to
record the members who really need the help of the government, both
groceries and health services such as a health and Jamkesda Head
Hamlet better understand the conditions of its members. Fifth, first
discussed by asking the opinion of village government officials ,
community leaders and with clear authority to formulate the policy
institute with the village. Sixth, Following the proposal development
training organized by the village government, District, and district and
village are also usually held to a comparative study of other areas.
Seventh , has strived to be fitted again to be optimized and adequate in
service delivery.
Keyword: Performance, Apparatus Village Government, Public
Services.
Pelayanan publik sudah menjadi kebutuhan dan perhatian di era otonomi
daerah sesuai dengan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah pada
pasal 1 ayat (5), dengan landasan pemikiran hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
4
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Terbitnya Undang-Undang itu berakibat langsung terhadap penataan aktivitas
pemerintahan. Terdapatnya penegasan hak otonomi yang luas di daerah
mengharuskan pemerintah daerah menata kembali seluruh format organisasi
pemerintahan dan aktivitasnya termasuk didalamnya aktivitas layanan
terhadap masyarakat.
Pelaksanaan otonomi daerah, secara empiris juga membawa perubahan
dan inovasi dari sistem penyelenggaraan pemerintahan desa yang merupakan
ujung
tombak pemerintahan yang berfungsi sebagai pengayom, pembina,
pelayan, penggerak partisipasi masyarakat dan sub-sistem dalam system
penyelenggaraan
pemerintahan
kewenangan untuk mengatur
nasional, sehingga kelurahan memiliki
dan mengurus kepentingan masyarakatnya
berdasarkan adat istiadat setempat. Oleh sebab itu hal terpenting dari otonomi
desa sebagai daerah otonom adalah layanan terhadap masyarakat desa dalam
rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atau kepentingan
umum. Hal
itu
merupakan hak dari masyarakat desa yang memiliki keabsahan untuk dipenuhi
sebagaimana yang dikehendaki dan merupakan kewajiban yang harus dilakukan
Pemerintah desa agar bisa memperjuangkan kepentingan umum dengan efektif,
efisien dan transparan (Sekeretariat Jendral Depnagri, 2001:4).
Dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 pasal 22D ayat
(3) mengamanatkan bahwa pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi daerah. Hal
tersebut diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejateraan masyarakat
daerah melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta
masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Widodo ( 2001:121) mempunyai anggapan bahwa kinerja aparat
pemerintah masih relatif rendah dan belum sepenuhnya bisa memenuhi harapan
dan pilihan publik, ketika melaksanakan tugas pokok, fungsi, kewenangan, dan
tanggung jawab, terutama dalam menyelenggarakan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan masyarakat. Melihat pentingnya peranan aparat
5
pemerintah tersebut, secara tidak langsung lancar atau tidaknya pembangunan di
dalam negeri ini ditentukan oleh bagaimana aparat pemerintah tersebut
menjalankan tugas pokok, fungsi, dan tanggung jawabnya.
Pembangunan didalam masyarakat desa dapat dilaksanakan dibawah
pimpinan Aparatur Pemerintah Desa. Aparatur Pemerintah Desa merupakan unsur
yang harus ada dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa. Berdasarkan
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang
merupakan Aparatur Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
Aparatur Pemerintah Desa merupakan penyelenggara pemerintahan di desa yang
memiliki tugas-tugas pokok. Salah satu tugas pokok Aparatur Pemerintah Desa
adalah memberikan pelayanan umum atau publik kepada masyarakat.
Pada prinsipnya setiap pelayanan yang diberikan oleh instansi
pemerintahan senantiasa harus selalu ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan
keinginan kliennya atau masyarakat yang ada di bawahnya, akan tetapi kenyataan
tidak demikian.untuk memperbaiki mutu pelayanan publik salah satu caranya
adalah membenahi apa yang menjadi keluhan dari masyarakat. Banyak dari
individu-individu dalam organisasi pemerintah yang salah menafsirkan dimana
keluhan dari masyarakat terhadap mutu pelayanan yang diberikan adalah suatu
satu peluang untuk memperbaiki keadaan dari yang kurang sempurna menjadi
sempurna (Ma’arif, 2005:4).
Masyarakat yang merupakan pelanggan dari pelayanan publik, juga
memiliki kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara pelayanan publik
yang professional, sehingga yang sekarang menjadi tugas pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah adalah bagaimana memberikan pelayanan publik yang
mampu memuaskan masyarakat. Pelayanan publik menjadi suatu tolok ukur
kinerja pemerintah yang paling kasat mata. Masyarakat dapat langsung menilai
kinerja pemerintah berdasarkan kualitas layanan publik yang diterima, karena
kualitas layanan publik menjadi kepentingan banyak orang dan dampaknya
langsung dirasakan masyarakat dari semua kalangan, dimana keberhasilan dalam
membangun kinerja pelayanan publik secara professional, efektif, efisien, dan
akuntabel akan mengangkat citra positif Aparatur Pemerintah Desa di mata warga
masyarakatnya.
6
Menurut Tjokrowinoto (2001:11), relevansi pemuasan masyarakat atas
pelayanan yang disediakan, perilaku aparat pemerintah perlu diperhitungkan
kompetensinya dengan mengacu pada dua hal yaitu: pertama, pemerintah harus
memberikan pelayanan publik dengan adil, menuntut kemampuan untuk
memahami keadaan masyarakat, mengartikulasikan aspirasi dari kebutuhan
masyarakat,
lalu
merumuskan
dalam
suatu
kebijakan
kemudian
di
implementasikan; kedua, pemerintah harus mempunyai kompetensi untuk
memberdayakan masyarakat sipil agar, dinamika interaksi antara pemerintah
dengan masyarakat dapat mengalami perubahan menjadi hubungan horisontal.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan beberapa
hal yang meliputi: Tugas dan fungsi pokok aparatur pemerintah desa dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan
Kabupaten Kediri; Parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja aparatur
pemerintah desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa
Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri; permasalahan kinerja yang
dihadapi aparatur pemerintah desa; serta upaya mengatasi permasalahan kinerja
yang di hadapi aparatur pemerintah desa dalam meningkatkan mutu pelayanan
publik di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang membahas tentang Kinerja Aparatur Pemerintah Desa
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik di desa Puhjarak Kecamatan
Plemahan Kabupaten Kediri Tahun 2014 dengan menggunakan pendekatan kualitatif,
jenis deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang
hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
Kehadiran peneliti disini sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data,
menganalisa, menyimpulkan dan melaporkan hasil penelitian. Peneliti disini
sebagai instrument utama dimana peneliti terlibat langsung dari keseluruhan
proses penelitian. Dalam pengumpulan data pada waktu terjun kelapangan peneliti
mengadakan observasi langsung sekaligus wawancara kepada obyek maupun
7
subyek penelitian. Yaitu kepala desa, Sekretris desa,Perangkat desa, BPD, LPMD
dan masyarakat desa Puhjarak kecamatan Plemahan kabupaten Kediri.
Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti untuk mendapatkan data-data
guna menyusun laporan penelitian, tepatnya di desa Puhjarak kecamatan
Plemahan kabupaten Kediri. Berdasarkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(2010:32) bahwa dalam pemilihan lokasi harus di dasarkan pada pertimbanganpertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih.
Penentuan lokasi penelitian ini didasarkan pada
pertimbangan yang telah
dipikirkan yaitu: (1) Desa Puhjarak merupakan salah satu desa yang sangat maju
di Kecamatan Plemahan, (2) Masyarakat Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan
memiliki kesadaran dalam melakukan kontrol terhadap kinerja Aparatur Desanya,
(3) dalam menjalankan tugas-tugasnya pemerintah desa mampu melaksanakan
dengan baik.
Sumber data yang digunakan menggunakan data primer dan data sekunder,
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi
dan telaah dokumentasi. Dalam kegiatan analisis dimulai dari tahap reduksi data
kemudian penyajian data dan terakhir penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tugas dan fungsi pokok Aparatur Pemerintah Desa dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan
Plemahan Kabupaten Kediri.
Berdasarkan temuan penelitian dijelaskan bahwa, secara umum Aparatur
Pemerintah Desa merupakan alat penyelenggara pemerintahan di desa. Sebagai
penyelenggara pemerintahan di desa maka aparatur pemerintah Desa memiliki
tugas dan fungsi pokok dalam meningkatkan mutu pelayanan publik. Tugas pokok
Aparatur Pemerintah Desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik di
Desa puhjarak Pertama, menyediakan dan memberikan pelayanan publik untuk
masyarakat dengan mencangkup empat prinsip (pelayanan prima) yaitu: cepat,
tepat, akurat, dan berkualitas. (a) Cepat disini maksudnya, Pemerintah Desa harus
memberikan pelayanan yang cepat karena dalam hal ini masyarakat tidak
membutuhkan waktu tunggu yang lama; (b) Tepat maksudnya, ketepatan dalam
berbagai aspek yaitu: aspek waktu, biaya prosedur, sasaran, kualitas maupun
8
kuantitas serta kompetensi petugas; (c) Akurat maksudnya pelayanan tidak boleh
salah, harus ada kepastian, kekuatan hukum, tidak meragukan keabsahannya; dan
(d) Berkualitas maksudnya tidak seadanya, sesuai dengan keinginan pelanggan,
memuaskan, berpihak, dan untuk kepentingan pelanggan atau masyarakat. Kedua,
melengkapi fasilitas yang ada. Ketiga, kedisiplinan aparat dengan membuat daftar
hadir. Keempat, menciptakan kedekatan dan kemudahan untuk berhubungan
dengan masyarakat. Selain memiliki tugas pokok, seluruh Aparatur Pemerintah
Desa juga memiliki fungsi pokok dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
publik di Desa Puhjarak. Fungsi pokok tersebut adalah melayani, membimbing,
dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pelayanan publik. Pertama,
fungsi melayani maksudnya bahwa sebagai aparatur pemerintah desa wajib
melayani kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan pelayanan publik,
misalnya: melayani masyarakat yang akan membuat kartu tanda penduduk (KTP).
Aparatur Pemerintah Desa harus melayani masyarakat dengan baik, dengan cara
mempermudah proses pembuatan KTP bukan malah dipersulit. Kedua, fungsi
membimbing maksudnya bahwa sebagai aparatur pemerintah desa apabila
terdapat masyarakat yang membutuhkan bimbingan tentang pelayanan publik
maka aparatur pemerintah desa wajib memberikan arahan kepada masyarakat
mengenai pelayanan publik tersebut, misalnya: dalam pembuatan kartu keluarga
(KK) maka pemerintah Desa wajib memberikan arahan kepada masyarakat
mengenai prosedur pembuatan kartu keluarga (KK). Ketiga, memenuhi
maksudnya sebagai aparatur pemerintah desa wajib memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam bidang pelayanan publik, misalnya: apabila ada masyarakat
yang ingin membuat Surat Keterangan, maka aparatur Pemerintah Desa wajib
memenuhi dengan cara segera mungkin dibuatkan surat keterangan tersebut.
Tugas dan fungsi Aparatur Pemerintah Desa diatas merupakan tugas dan
fungsi pokok Pemerintah Desa sebagai penyelenggara pemerintahan di Desa.
Selain itu untuk meningkatkan tugas dan fungsi kinerja Aparatur Pemerintah Desa
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik, Pemerintah Desa Puhjarak
memberikan pelayanan yang meliputi pengelolaan pelayanan di bidang
administrasi dan pengelolaan pelayanan di bidang non administrasi. pelayanan di
bidang administrasi antara lain mengelola buku-buku: (1) administrasi umum; (2)
9
administrasi penduduk; (3) administrasi keuangan; (4) administrasi BPD; serta (5)
administrasi lainnya. Sedangkan, pengelolaan pelayanan yang bersifat non
administrasi meliputi: (1) tentang pemberdayaan masyarakat desa Puhjarak, (2)
peningkatan sumberdaya manusia melalui pembinaaan dan pelatihan, (3)
melaksanakan pembinaan terhadap organaisasi pemuda dan lembaga
kemasyarakatan desa. yang semua itu dapat diketahui dari uraian masing-masing
tugas aparatur pemerintah Desa.
Parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja Aparatur Pemerintah
Desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak
Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.
Berdasarkan temuan penelitian dijelaskan bahwa, secara umum parameter
untuk mengukur kinerja aparatur pemerintah desa dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan publik yaitu : Pertama, dilihat dari pemberi layanan yaitu aparat
pemerintah desa dan yang kedua, dilihat dari perspektif pengguna jasa yaitu
masyarakat. Menurut Dwiyanto dalam Harbani (2010:178-180), beberapa
parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja organisasi pelayanan, yaitu (1)
Produktivitas; (2) Kualitas Layanan; (3) Responsifitas; (4) Responsibilitas; dan
(5) Akuntabilitas. Pemerintah desa Puhjarak kecamatan Plemahan kabupaten
Kediri di dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat bisa dikatakan
sudah sesuai dengan kriteria diatas. Pertama, dilihat dari perspektif pemberi
layanan yaitu: (1) Produktivitas disini maksudnya, seberapa besar layanan publik
itu memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah satu indikator kinerja yang
penting, diwujudkan oleh pemerintah desa dengan melayani, membimbing, dan
memenuhi kebutuhan masyarakat seperti surat-menyurat dan progam-progam dari
pemerintah lainnya. (2) Kualitas layanan maksudnya, apakah layanan yang
diberikan memuaskan atau tidak, diwujudkan dalam pembuatan KTP dan urusan
surat-menyurat lainnya dengan layanan tidak lama dan tidak berbelit-belit dalam
menanganinya, pemerintah desa juga ramah dan santun, serta pelayanannya
selesai tepat waktu sesuai yang dijanjikan. (3) Responsifitas maksudnya,
kemampuan Pemerintah Desa untuk mengenali kebutuhan masyarakat,
diwujudkan dengan mendahulukan kebutuhan masyarakat yang sekiranya penting,
contohnya: dusun Puhrejo minta untuk perbaikan jalan yang berlobang segera
10
dilaksanakan karena merupakan jalur utama yang sering dilewati masyarakat desa
puhjarak sedangkan dusun Babatan minta untuk dibuatkan saluran pembuangan
air karena pada saat hujan deras agar tidak mengalami kebanjiran, dalam hal ini
kebijakan pemerintah desa mendahulukan hal yang sekiranya penting yaitu
dengan memperbaiki jalan yang berlobang dahulu karena merupakan jalan utama
yang sering dilewati masyarakat desa puhjarak. (4) Responsibilitas maksudnya,
apakah pelaksanaan kegiatan itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
administrasi yang benar dengan kebijakan pemerintah desa, diwujudkan dengan
penyusunan tata cara pelayanan, persyaratan pelayanan, baik teknis maupun
persyaratan administratif, pejabat yang berwenang bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan, rincian biaya pelayanan dan tata cara pembayarannya. (5)
Akuntabilitas maksudnya, seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi
publik tunduk pada para pemerintah Desa. pelayanan yang sesuai syarat
akuntabilitas pelayanan publik memiliki ciri-ciri yaitu: efektif dan efisien dan
kejelasan mengenai prosedur. Efektif dan efisien diwujudkan dengan menyusun
agenda dan prioritas pelayanan, serta mengembangkan progam-progam pelayanan
sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Selain itu persyaratan
pelayanan memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk
pelayanan agar biaya dapat dijangkau oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
progam yang direncanakan di Desa Puhjarak sebagian besar sudah terealisasi
dengan baik seperti pembangunan jalan makadam, bedah rumah, pelatihan dalam
pembuatan pupuk organik dan kebutuhan surat-menyurat yang menjadi kebutuhan
masyarakat. Sedangkan kejelasan mengenai prosedur diwujudkan dengan
mengadakan sosialisasi atau tata cara pelayanan kepada masyarakat, biasanya
dihadiri oleh seluruh aparat pemerintah desa mulai RT/RW, BPD, LPMD dan
tokoh masyarakat dengan harapan diinformasikan kepada masyarakat tentang
prosedur tata cara pelayanan agar masyarakat tidak kebingungan dalam mengurus
surat-surat. Kedua, Dilihat dari perspektif pengguna jasa, seperti halnya sebagian
besar masyarakat sudah terpenuhi melalui pelayanan yang sudah diberikan,
berkurangnya keluhan masyarakat dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga, dan
surat menyurat lainnya, serta pelaksanaan pelayanan masyarakat dapat
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Sebagian besar kebutuhan
11
dari masyarakat desa terealisasikan dengan baik, masyarakat memperoleh
kemudahan dalam proses pelayanan, ketepatan waktu, sikap aparat yang ramah
dan santun, informasi yang terbuka dan produk pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat Desa Puhjarak.
Permasalahan kinerja yang dihadapi aparatur pemerintah desa dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan
Plemahan Kabupaten Kediri.
Permasalahan yang dihadapi oleh Aparatur Pemerintah Desa dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan publik antara lain : (1) sulitnya mengakomodir
kepentingan masyarakat yang sangat majemuk. Misalnya: dusun babatan minta
untuk perbaikan jalan yang berlobang segera dilaksanakan karena merupakan jalur
utama yang sering dilewati masyarakat desa puhjarak sedangkan dusun puhrejo
minta dibuatkan untuk saluran pembuangan air karena pada saat hujan deras agar
tidak mengalami kebanjiran, dalam hal ini aparat pemerintah desa merasa
kesulitan untuk mengakomodir kepentingan dan tuntutan masyarakat desa
puhjarak yang bersifat ego atau kelompok; (2) pembengkakan anggaran dana
desa, dikarenakan pengeluaran yang dikeluarkan oleh desa melebihi pendapatan
desa; (3) pengelolaan potensi desa masih belum optimal, dikarenakan
pengelolaannya yang masih kurang; (4) sulitnya dalam mengatur pembagian
bantuan - bantuan dari pemerintah seperti sembako, jamkesmas serta jamkesda;
(5) penyusunan kebijakan desa belum mencerminkan tahapan dari proses
penyusunan peraturan desa, dikarenakan kebijakan desa yang disusun masih
minim dan belum mencerminkan tahapan dari proses penyusunan peraturan desa.
(6) pembuatan proposal pembangunan belum sempurna, dikarenakan belum mahir
dalam pembuatannya. (7) masalah kelengkapan sarana dan prasarana yang masih
kurang, berakibat menghambat pengarsipan surat.
12
Upaya mengatasi permasalahan kinerja yang di hadapi Aparatur
Pemerintah Desa dalam meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa
Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.
Adapun upaya untuk mengatasi permasalahan kinerja yang dihadapi
aparatur pemerintah desa dalam meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa
Puhjarak antara lain : (1) sulitnya mengakomodir kepentingan masyarakat yang
sangat majemuk dengan cara kita sampaikan kepada pihak yang terkait dalam
artian musyawarah bersama; memilah-milah kepentingan masyarakat yang satu
dengan yang lain; melaksanakan kebutuhan yang lebih penting dahulu sehingga
kebutuhan
masyarakat
terpenuhi
satu
persatu.(2)
mengenai
masalah
pembengkakan antara alokasi dana awal dengan meminjam anggaran lain terlebih
dahulu dan nanti untuk realisasi program kerja desa dilihat dulu yang sekiranya
penting didahulukan, dalam penentuan ini tidak lakukan sepihak akan tetapi
dimusyawarahkan dengan seluruh perangkat desa, BPD, RT/RW serta tokoh
masyarakat. (3) mengenai pengelolaan potensi desa masih belum optimal dengan
cara menggali dan mengembangkan potensi sumber pendapatan asli desa dan
dalam membuat kebijakan APBDes lebih diminimkan lagi agar terjadi
keseimbangan serta membantu masyarakat dengan meminjamkan modal agar
pendapatan masyarakat lebih meningkat dan memperbaiki metode pengalokasian
dana desa. (4) mengenai sulitnya dalam mengatur pembagian bantuan-bantuan
dari pemerintah seperti sembako, jamkesmas serta jamkesda dengan cara meminta
bantuan Kepala Dusun untuk mendata anggotanya yang benar-benar memerlukan
bantuan dari pemerintah, baik sembako maupun pelayanan kesehatan seperti
jamkesmas dan jamkesda karena Kepala Dusun lebih paham kondisi anggotanya.
(5) mengenai penyusunan kebijakan desa belum mencerminkan tahapan dari
proses penyusunan peraturan desa dengan cara dimusyawarahkan terlebih dahulu
dengan meminta pendapat aparat pemerintah desa serta tokoh masyarakat dan
dengan merumuskan wewenang yang jelas antara lembaga dengan kebijakan desa.
(6) Dalam pembuatan proposal pembangunan dengan Mengikuti pelatihan
pembuatan proposal yang diadakan oleh pemerintah Desa, Kecamatan, maupun
Kabupaten dan biasanya juga desa mengadakan study banding kedaerah lain. (7)
13
dalam hal sarana dan prasarana telah diupayakan untuk dilengkapi lagi agar lebih
optimal dan memadai dalam pelaksanaan pelayanan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Kantor Balai Desa Puhjarak
mengenai Kinerja Aparatur Pemerintah Desa dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Tugas pokok Aparatur Pemerintah Desa dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan publik di Desa puhjarak Pertama, menyediakan dan memberikan
pelayanan publik untuk masyarakat dengan mencangkup empat prinsip
(pelayanan prima) yaitu: cepat, tepat, akurat, dan berkualitas. Kedua,
melengkapi fasilitas yang ada. Ketiga, kedisiplinan aparat dengan membuat
daftar hadir. Keempat, menciptakan kedekatan dan kemudahan untuk
berhubungan dengan masyarakat. Sedangkan fungsi pokok Aparatur
Pemerintah Desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik di desa
Puhjarak adalah melayani, membimbing, dan memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam bidang pelayanan publik.
2.
Parameter untuk mengukur kinerja aparatur pemerintah desa dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan publik yaitu : Pertama, dilihat dari pemberi
layanan yaitu aparat pemerintah desa yang meliputi: (1) Produktivitas; (2)
Kualitas layanan; (3) Responsivitas; (4) Responsibilitas; (5) Akuntabilitas.
Dan yang Kedua, dilihat dari perspektif pengguna jasa, seperti halnya
sebagian besar masyarakat sudah terpenuhi melaui pelayanan yang sudah
diberikan, berkurangnya keluhan masyarakat serta pelaksanaan pelayanan
masyarakat dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
3.
Permasalahan kinerja yang dihadapi Aparatur Pemerintah Desa dalam
meningkatkan mutu pelayanan publik di Desa Puhjarak Kecamatan Plemahan
Kabupaten Kediri Puhjarak, dapat dibagi menjadi dua yaitu masalah yang
timbul dari internal aparatur pemerintah desa yaitu: pengelolaan potensi desa
masih belum optimal; penyusunan kebijakan desa belum mencerminkan
14
tahapan dari proses penyusunan peraturan desa; pembuatan proposal
pembangunan belum sempurna; sarana dan prasarana yang masih kurang.
Sedangkan untuk masalah yang timbul dari eksternal yaitu dari masyarakat
desa Puhjarak adalah sulitnya mengakomodir kepentingan masyarakat yang
sangat majemuk; pembengkakan anggaran dana desa; dan sulitnya dalam
mengatur pembagian bantuan - bantuan dari pemerintah seperti sembako,
jamkesmas serta jamkesda.
4.
Upaya mengatasi permasalahan kinerja yang dihadapi aparatur pemerintah
desa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan publik di desa Puhjarak
antara lain: (1) sulitnya mengakomodir kepentingan masyarakat yang sangat
majemuk dengan cara melaksanakan kebutuhan yang lebih penting dahulu
sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi satu persatu.(2) mengenai masalah
pembengkakan antara alokasi dana awal dengan meminjam anggaran lain
terlebih dahulu dan nanti untuk realisasi program kerja desa dilihat dulu yang
sekiranya penting didahulukan, dalam penentuan ini tidak lakukan sepihak
akan tetapi dimusyawarahkan dengan seluruh perangkat desa, BPD, RT/RW
serta tokoh masyarakat. (3) mengenai pengelolaan potensi desa masih belum
optimal dengan cara menggali dan mengembangkan potensi sumber
pendapatan asli desa dan dalam membuat kebijakan APBDes lebih
diminimkan lagi agar terjadi keseimbangan serta membantu masyarakat
dengan meminjamkan modal agar pendapatan masyarakat lebih meningkat
dan memperbaiki metode pengalokasian dana desa. (4) mengenai sulitnya
dalam mengatur pembagian bantuan-bantuan dari pemerintah seperti
sembako, jamkesmas serta jamkesda dengan cara meminta bantuan Kepala
Dusun untuk mendata anggotanya yang benar-benar memerlukan bantuan
dari pemerintah, baik sembako maupun pelayanan kesehatan seperti
jamkesmas dan jamkesda karena Kepala Dusun lebih paham kondisi
anggotanya. (5) mengenai penyusunan kebijakan desa belum mencerminkan
tahapan
dari
proses
penyusunan
peraturan
desa
dengan
cara
dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan meminta pendapat aparat
pemerintah desa serta tokoh masyarakat dan dengan merumuskan wewenang
yang jelas antara lembaga dengan kebijakan desa. (6) Dalam pembuatan
15
proposal pembangunan dengan Mengikuti pelatihan pembuatan proposal yang
diadakan oleh pemerintah Desa, Kecamatan, maupun Kabupaten dan
biasanya juga desa mengadakan study banding kedaerah lain. (7) dalam hal
sarana dan prasarana telah diupayakan untuk dilengkapi lagi agar lebih
optimal dan memadai dalam pelaksanaan pelayanan.
Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang diajukan sebagai berikut.
Bagi Pemerintah desa Puhjarak kecamatan Plemahan kabupaten Kediri,
Pemerintah desa harus dapat meningkatkan kualitas dari hasil pelayanan publik
agar dapat memberikan kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Selain bertugas memberi pelayanan kepada masyarakat
yang merupakan tugas formal dari pemerintah desa, hendaknya aparat pemerintah
desa juga dapat menjaga perilakunya dalam kehidupan sehari-hari karena itu juga
akan menjadi penilaian tersendiri bagi masyarakat. Bagi Masyarakat, Masyarakat
hendaknya tidak menilai Pemerintah desa dari luarnya saja tetapi harus lebih
menghargai apa yang telah di upayakan oleh pemerintah yang telah dilakukan
kepada masyarakatnya. Bagi Peneliti Selanjutnya, Peneliti hendaknya apabila
meneliti hal yang sama dengan penelitian ini diharapkan variabel yang ingin
diteliti lebih diperluas lagi dan dalam pengambilan data lebih ditingkatkan
metode-metode yang digunakan, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat
digunakan sebagai landasan atau literatur untuk penelitian lebih lanjut.
DAFTAR RUJUKAN
Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.
Departemen Dalam Negeri. 2001. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan
Bidang Otonomi Daerah. Jakarta: Sekretariat Jendral Depnagri.
Widodo, Joko. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan
Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
Surabaya: Insan Cendikia.
Tjokrowinoto, Moelyarto. 2001. Birokrasi dalam Polemik. Jakarta: Pustaka
Belajar.
Download