Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran IPA

advertisement
UNIT 5
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
PEMBELAJARAN IPA
Lia Yuliati
PENDAHULUAN
Selamat berjumpa lagi saudara mahasiswa. Pada Unit 5 ini anda akan
diajak berlatih melaksanakan pembelajaran IPA sesuai perencanaan pembelajaran
yang telah disusun pada unit sebelumnya. Untuk permulaan, pelaksanaan
pembelajaran dilakukan pada saat tatap muka di kampus (residensial) untuk
menyamakan persepsi seluruh mahasiswa dan dosen pendamping.
Setelah mempelajari Unit 5 ini, mahasiswa diharapkan dapat 1)
melaksanakan pembelajaran IPA SD khususnya pembelajaran yang menggunakan
pendekatan tematik dan siklus belajar; 2) merancang kegiatan lesson study pada
pembelajaran IPA di SD, 3) melaksanakan proses pembelajaran IPA dan lesson
study di SD, dan 4) mengevaluasi pembelajaran IPA. Pencapaian kompetensi
tersebut dilaksanakan melalui kegiatan tatap muka dan kegiatan mandiri. Kegiatan
tatap muka difokuskan pada kegiatan diskusi dan latihan terbimbing, sedangkan
kegiatan mandiri difokuskan pada praktek pembelajaran di sekolah masingmasing atau sekolah mitra. Selama kegiatan tatap muka dan mandiri, mahasiswa
dapat menggunakan bahan ajar cetak Unit 5 serta bahan rujukan yang dianjurkan
dalam website. Pencapaian tujuan pembelajaran diukur melalui tes tulis dan
pengumpulan tugas-tugas terstruktur.
Materi ajar pada Unit 5 ini terdiri dalam dua sub-unit yaitu pelaksanaan
dan refleksi pembelajaran IPA (sub-Unit 5.1), dan evaluasi pembelajaran IPA
(sub-Unit 5.2). Pada unit 5.1 mahasiswa diajak berlatih melaksanakan dan
mengamati pembelajaran serta refleksi pembelajaran IPA melalui lesson study.
Pada sub-Unit 5.2 mahasiswa diajak untuk mempelajari evaluasi pembelajaran
IPA SD.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
207
Materi ajar
Unit 5 ini merupakan implementasi materi ajar unit
sebelumnya terutama Unit 4 yang membahas rencana pelaksanaan pembelajaran
IPA. Hasil dari latihan pembelajaran sebelum selanjutnya digunakan sebagai
bahan untuk berlatih meremediasi belajar siswa yang akan dibahas pada unit
berikutnya.
208
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
SUB-UNIT 5.1
PELAKSANAAN DAN REFLEKSI
PEMBELAJARAN IPA
A. PENGANTAR
Pelaksanaan pembelajaran IPA di SD/MI diatur secara jelas dalam Standar
Proses KTSP yang diterbitkan BSNP tahun 2007. Pada standar proses disebutkan
bahwa untuk dapat melaksanakan pembelajaran IPA SD/MI dengan baik dan
benar, diperlukan perencanaan yang mantap terkait dengan konsep yang akan
dipelajari oleh siswa. Hasil kegiatan yang telah Anda peroleh dari materi kajian
Unit 4 yang terdahulu digunakan untuk pijakan dalam melaksanakan
pembelajaran IPA di sekolah.
Apa saja yang harus Anda siapkan sebelum melaksanakan pembelajaran?
Ada beberapa hal yang harus anda siapkan jika hendak melaksanakan
pembelajaran,
yaitu
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
(RPP),
media
pembelajaran (berupa alat peraga, benda asli, gambar/charta, bagan, sesuai
kebutuhan), dan instrumen penilaian. Perencanaan pembelajaran tersebut akan
bermakna jika diimplementasikan di kelas. Pembelajaran tersebut akan lebih
bermakna jika setelah pelaksanaan pembelajaran dilakukan refleksi pembelajaran
untuk
menemukan
kekurangan
pembelajaran.
Sebaik-baik
perencanaan
pembelajaran jika tidak diimplementasikan di kelas maka perencanaan tersebut
menjadi tidak bermakna. Oleh karena itu, hal yang harus disiapkan guru jika
hendak melaksanakan pembelajaran hendaknya dilengkapi dengan instrumen
penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta seluruh perangkatnya
dan instrumen penilaian kemampuan mengajar.
Pada sub-Unit 5.1 ini anda akan diajak untuk mengkaji kembali
perencanaan pembelajaran yang sudah disusun pada pembahasan Unit 4.
Selanjutnya anda akan diajak untuk merefleksi pelaksanaan pembelajaran dengan
melibatkan rekan sejawat melalui kegiatan lesson study.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
209
B. URAIAN
Pelaksanaan pembelajaran di kelas memerlukan seperangkat peralatan
yang membantu kelancaran dan keberhasilan pembelajaran. Pada Unit 4 Anda
telah berlatih menyusun RPP beserta perangkatnya. Perangkat inilah yang nanti
akan diimplementasikan dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran secara nyata di
kelas.
Bagaimanakah standar proses mengatur pelaksanaan pembelajaran? Ada
dua hal yang perlu dicermati pelaksanaan proses pembelajaran yang perlu dipahami
oleh guru maupun calon guru. Dua hal penting tersebut adalah persyaratan
pelaksanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
1. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
a.
Rombongan Belajar
Persyaratan rombongan belajar diatur dalam standar sarana dan prasarana
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah
ditetapkan BSNP. Rombongan belajar setiap kelompok belajar dibatasi dengan
jumlah maksimal 28 siswa untuk SD/MI, 32 siswa untuk SMP/MI, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Setiap siswa diharapkan menempati ruang belajar 2 x 1 m2. Dengan
demikian, luas ruangan belajar setiap rombongan belajar hendaknya disesuaikan
dengan standar sarana dan prasarana.
b.
Beban Kerja Minimal Guru
Beban kerja minimal guru merupakan kegiatan yang harus dikerjakan guru
dalam rangka pelaksanaan pembelajaran. Beban kerja guru mencakup kegiatan
pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik/siswa, serta
melaksanakan tugas tambahan. Beban kerja guru sebagaimana dimaksud sekurangkurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Hal ini
merupakan kewajiban guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama guru yang
sudah tersertifikasi dengan memperhatikan beban kerja yang lain, misal kedudukan
guru sebagai kepala sekolah atau tugas-tugas lainnya.
210
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
c.
Buku Teks Pelajaran
Buku teks merupakan buku acuan belajar siswa dan guru. Penetapan buku
teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dilakukan melalui
rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari buku-buku teks
pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional serta kemampuan
masyarakat. Perbandingan ideal buku teks pelajaran untuk siswa adalah 1 : 1 per
mata pelajaran. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
sekolah serta masyarakat. Selain buku teks pelajaran, guru dapat menggunakan
buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lainnya.
Untuk peningkatan kualitas pembelajaran, guru sebaiknya membiasakan siswa
menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan
sekolah/madrasah atau sumber lain misal koran atau majalah.
d.
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan kegiatan guru mengatur tempat duduk sesuai
dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang
akan dilakukan. Pada saat mengatur situasi kelas, volume dan intonasi suara guru
dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh seluruh siswa.
Tutur kata guru hendaknya santun dan dapat dimengerti oleh siswa, untuk kelas
awal guru dapat menggunakan bahasa daerah yang dapat dipahami siswa sehingga
komunikasi guru dan siswa dapat berjalan dengan lancar.
Selama pembelajaran, guru menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar siswa; menciptakan ketertiban, kedisplinan,
kenyamanan, keselamatan, dan kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran; memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons
dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung; menghargai siswa
tanpa memandang latar belakang agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial
ekonomi; menghargai pendapat siswa; memakai pakaian yang sopan, bersih, dan
rapi; menyampaikan materi yang akan dipelajari; dan memulai dan mengakhiri
proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
211
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Pada kegiatan pendahuluan guru hendaknya menyiapkan fisik dan psikis untuk
mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan siswa sebelumnya (pengetahuan awal) dengan materi yang akan
dipelajari, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan cakupan materi
dan penjelasan uraian singkat kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi
dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
untuk berprakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa. Kegiatan inti menggunakan metode
yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, yang dapat
meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Pada kegiatan eksplorasi, ada beberapa kegiatan yang hendaknya
dilakukan guru. Guru hendaknya 1) menyediakan kesempatan seluas-luasnya pada
siswa dalam mencari informasi dari topik/tema materi yang dipelajari
secaraendalam dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar
dari berbagai sumber; 2) menggunakan keberagaman pendekatan pembelajaran,
media dan sumber belajar; 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, siswa
lingkungan dan sumber belajar lainnya; 4) mengaktifkan siswa dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan 5) memfasilitasi siswa melalui percobaan di
laboratorium, studio, dan lapangan.
Pada kegiatan elaborasi guru 1) memberikan tugas-tugas yang mengarah
kepada pembiasaan membaca dan menulis yang beragam; 2) memfasilitasi siswa
melalui pemberian tugas diskusi, atau yang lainnya untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun tertulis; 3) memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 4)
memfasilitsi
siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; 5)
memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi
belajar; 6) memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik
212
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; 7) memfasilitasi siswa
untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; 8) memfasilitasi
siswa melakukan pameran, turnamen, festifal, serta produk yang dihasilkan; dan
9) memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri.
Pada kegiatan konfirmasi, guru 1) memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan siswa; 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi siswa melalui berbagai sumber; 3) memfasilitasi siswa melakukan
refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan; 4)
memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dalam
mencapai kompetensi dasar melalui layanan dalam pemecahan masalah,
penggunaan bahasa yang baku dan benar, pemberian acuan agar siswa dapat
merecek hasil eksplorasi, pemberian informasi agar siswa bereksplorasi lebih
jauh; dan 5) memotivasi siswa yang belum atau kurang berpartisipasi aktif.
Kegiatan penutup merupakan kegiatan guru untuk merangkum atau
membuat simpulan pelajaran bersama siswa. Pada saat bersamaan guru juga
hendaknya melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, dan merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberi tugas baik individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa,
serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3. Analisis RPP dan Pelaksanaan Pembelajaran IPA
KTSP merupakan acuan dalam melaksanakan serangkaian kegiatan
pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Untuk mengukur ketercapaian tujuan
perlu dilakukan penilaian terhadap kinerja guru secara berkala oleh kepala
sekolah. Secara sistematis, kepala sekolah perlu melakukan pendampingan dan
pembinaan dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan refleksi kinerja guru.
Pendampingan dan pembinaan yang dilakukan secara terus menerus terhadap
kinerja guru akan memotivasi dalam meningkatkan kemampuan profesional guru.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
213
Selain pendampingan oleh kepala sekolah, guru juga hendaknya memiliki
kemampuan untuk menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
pelaksanaan pembelajarannya secara mandiri. Hal ini diperlukan untuk
menemukan kelemahan dan kekuranganRPP dan pelaksanaan pembelajaran
sehingga dapat dicari alternatif penyelesaiannya. Jika analisis RPP dan
pelaksanaan pembelajaran sulit dilakukan secara mandiri oleh guru, kegiatan
analisis tersebut dapat dilakukan dengan teman sejawat.
RPP merupakan salah satu bentuk persiapan tertulis yang harus dilakukan
guru pada saat hendak melaksanakan pembelajaran. Penyusunan RPP dilakukan
sebelum pelaksanaan pembelajaran sehingga guru harus mampu merencanakan
kegiatan belajar siswa yang akan dilakukan dan memprediksi respons siswa
terhadap kegiatan yang direncanakan guru. Pada saat pelaksanaan pembelajaran,
guru hendaknya mengacu pada RPP yang telah dibuatnya walaupun tidak
menutup kemungkinan bagi guru untuk memodifikasi perencanaan yang telah
disusunnya jika kondisi selama pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan
perencanaan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus bisa menganalisis dan
merefleksi perencanaan pembelajarannya berdasarkan pelaksanaan pembelajaran.
Kegiatan refleksi ini dapat dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dengan
teman sejawat
Aspek yang dianalisis dan direfleksi oleh guru pada RPP adalah kejelasan
perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pengorganisasian materi
ajar, pemilihan sumber dan media pembelajaran, kejelasan dan kerincian skenario
pembelajaran, kesesuaian model/metode pembelajaran dengan tujuan, dan
kelengkapan instrumen penilaian. Aspek-aspek tersebut merupakan komponen
penilaian RPP yang digunakan dalam penilaian portofolio sertifikasi guru.
Aspek kejelasan tujuan pembelajaran merupakan aspek terpenting dalam
penyusunan RPP karena tujuan pembelajaran menjadi acuan dalam penyusunan
materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Rumusan tujuan tidak boleh
menimbulkan terjadinya penafsiran ganda dan harus mengandung perilaku hasil
belajar yang dapat diukur. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran harus disusun
dengan menggunakan kata kerja yang operasional, terukur dan teramati.
214
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
Selain mengacu pada tujuan pembelajaran, materi ajar yang dipilih harus
sesuai dengan karakteristik siswa yang bersangkutan. Materi tersebut disesuaikan
dengan kemampuan siswa deng tetap mengacu pada kompetensi minimal yang
harus dicapai siswa sesuai Standar Isi KTSP. Materi ajar dalam RPP juga harus
diorganisasi secara runtut dengan sistematika materi yang jelas dan benar serta
disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia.
Aspek penting lainnya dalam RPP adalah skenario pembelajaran. Skenario
ini menunjukkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, mulai dari kegiatan
awal, kegiatan inti, dan penutup. Pada setiap langkah kegiatan harus tercermin
model atau metode pembelajaran yang digunakan serta alokasi waktu yang
disediakan pada setiap tahapan pembelajaran. Langkah pembelajaran yang
digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran agar tujuan tersebut dapat
dicapai siswa.
Analisis pada RPP harus mengandung penilaian proses dan produk
pembelajaran. Aspek-aspek penilaian harus dicantumkan lengkap yang terdiri dari
jenis tes dan non tes yang diberikan, soal yang digunakan yang dilengkapi dengan
kunci jawaban, lembar observasi aktivitas belajar siswa, dan pedoman pemberian
skor terhadap tes dan non-tes yang diberikan.
Analisis RPP yang disusun dapat dilaksanakan dengan menggunakan
lembar penilaian berikut
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
215
Lembar Penilaian RPP
Petunjuk
Berilah skor pada butir‐butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari
angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik
5 = sangat baik
No
KOMPONEN
Kejelasan perumusan tujuan (tidak
menimbulkan penafsiran ganda dan
mengandung perilaku hasil belajar yang
terukur)
2.
Pemilihan Materi ajar (sesuai dengan
tujuan dan karakteristik peserta didik)
3.
Pengorganisasian materi ajar
(Keruntutan, sistematika materi dan
kesesuaian dengan alokasi waktu)
4.
Pemilihan sumber/ media pembelajaran
(sesuai dengan tujuan, materi dan
karakteristik peserta didik)
5.
Kejelasan skenario pembelajaran
(Langkah-langkah kegiatan
pembelajaran: awal, inti, dan penutup)
6.
Kerincian skenario pembelajaran (setiap
langkah tercermin strategi/ metode dan
alokasi waktu setiap tahap)
7.
Kesesuaian teknik pembelajaran dengan
tujuan
8.
Kelengkapan instrumen penilaian
(penilaian produk dan proses: soal,
kunci, lembar amatan aktivitas siswa
dan pedoman penskoran)
Total Skor
Komentar dan saran
Keterangan
Skor
1.
216
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
RPP yang telah disusun dan dianalisis akan semakin bermaknsa jika
diimplemetasikan dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dapat sesuai
atau tidak sesuai dengan RPP. Dalam beberapa hal, pelaksanaan pembelajaran
boleh berbeda dengan RPP tetapi secara keseluruhan langkah-langkah
pembelajaran selalu didasarkan pada RPP. Oleh karena itu, untuk mengetahui
ketercapaian pelaksanaan pembelajaran perlu dilakukan analisis dan refleksi
pelaksanaan pembelajara.
Aspek yang dianalisis dan direfleksi pada pelaksanaan pembelajaran
adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada saat prapembelajaran, penguasaan guru terhadap materi pembelajaran dan cara
penyampaiannya
pada
siswa,
penguasaan
guru
terhadap
model/strategi
pembelajaran yang digunakan, kemampuan guru melakukan pengelolaan kelas
yang menumbuhkan kebiasaan belajar siswa yang positif, pemanfaatan sumber
dan media pembelajaran dan penyampiannya yang menarik dan interaktif,
kemampuan guru menumbuhkan partisipasi dan motivasi belajar siswa,
kemampuan guru melakukan penilaian pembelajaran baik penilaian proses
maupun penilaian produk, kemampuan guru menggunakan bahasa lisan dan
tulisan yang dapat dipahami siswa, kemampuan guru merefleksi pembelajaran
yang melibatkan siswa serta pemberian tindak lanjut pembelajaran.
Analisis dan refleksi pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
menggunakan lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran berikut.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
217
LEMBAR PENILAIAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Petunjuk
Berilah skor pada butir‐butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari
angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan kriteria sebagai berikut.
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik
5 = sangat baik
Aspek yang dinilai
Skor
I
PRAPEMBELAJARAN
1
2
Pemeriksaan kesiapan siswa
Pelaksanaan kegiatan appersepsi
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
3.
Penguasaan Materi Pembelajaran
Penguasaan materi pembelajaran
4.
Kaitan materi dengan pengetahuan lain
1 2
yang relevan
Penyampaian materi dan kesesuaian
1 2
dengan hirarki belajar
Kaitan materi dengan realitas kehidupan 1 2
Pendekatan/Strategi Pembelajaran
Pelaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang akan
1 2
dicapai
Pelaksanakan pembelajaran secara
1 2
runtut
Kontekstualisasi pembelajaran
1 2
Penguasaan kelas
1 2
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
1 2
positif
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
1 2
direncanakan
Pemanfaatan sumber/ Media pembelajaran
Penggunaan media secara efektif dan
1 2
5.
6.
B
7.
8.
9.
10.
11.
12.
C
13.
218
Keterangan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
3 4 5
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
14.
15.
D
16.
17.
efisien
Penyampaian pesan menarik
1 2 3 4 5
Pelibatan siswa dalam memanfaatkan
1 2 3 4 5
media
Pembelajaran Yang Memotivasi dan Memelihara Keterlibatan Siswa
Menumbuhkan partisipasi siswa dalam
1 2 3 4 5
pembelajaran
Keterbukaan terhadap respon siswa
1 2 3 4 5
18. Penumbuhan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
E Penilaian proses dan Hasil belajar
19. Pemantauan kemajuan belajar selama
proses
20. Penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
F
Penggunaan Bahasa
21. Penggunaan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik dan benar
22. Penyampaian bahasa dengan baik dan
sesuai
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
III PENUTUP
23. Refleksi atau pembuatan kesimpulan
yang melibatkan siswa
24. Pelaksanaan tindak lanjut (pemberian
arahan, tugas atau remidi)
SKOR TOTAL
Komentar/ saran
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
219
4.
Lesson Study
Lesson study adalah kegiatan yang dapat dilakukan untuk menganalisis
pembelajaran. Analisis dilaksanakan bersama-sama dengan guru lain dengan
maksud meningkatkan kompetensi guru dan tidak dimaksudkan untuk menilai
pembelajaran.
Lesson study merupakan salah satu strategi pengembangan profesional
pendidik/guru. Kelompok pendidik mengembangkan pembelajaran secara
bersama-sama dan menentukan salah satu guru untuk melaksanakan pembelajaran
tersebut, sedangkan guru lainnya mengamati belajar peserta pendidik selama
pembelajaran berlangsung. Pada akhir kegiatan, pendidik tersebut berkumpul dan
melakukan tanya jawab tentang pembelajaran yang dilakukan, merevisi dan
menyusun pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil diskusi (Richardson, 2004).
Kegiatan lesson study merupakan suatu strategi pembinaan profesi
pendidik secara terencana dan berkelanjutan melalui prinsip-prinsip kolegalitas,
mutual learning, dan learning community. Lesson study merupakan siklus
kegiatan kelompok pendidik yang bekerja bersama dalam menentukan tujuan
pembelajaran, melakukan “research lessons,” dan secara berkolaborasi
mengamati, mendiskusikan dan memperbaiki pembelajaran tersebut (Lewis,
2002:1). Gambar 1 menunjukkan siklus dalam lesson study.
Lesson study adalah kegiatan bersama yang melibatkan sejumlah pendidik,
dan pihak lain yang relevan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran yang
efektif melalui rangkaian siklus Plan-Do-See. Plan merupakan kegiatan
merencanakan pembelajaran yang akan diimplementasikan di kelas pembelajaran.
Termasuk dalam tahap ini adalah membuat kesepakatan seorang pendidik yang
diberi tugas mengimplementasikan rancangan pembelajaran. Do merupakan
kegiatan mengimplemntasikan rancangan pembelajaran yang dihasilkan pada
tahap plan di kelas pembelajaran oleh seorang atau tim pendidik yang ditunjuk.
See merupakan kegiatan mengamati proses pembelajaran yang dilanjutkan dengan
refleksi. Refleksi dilakukan dengan tanya jawab atau diskusi untuk membahas
kekurangan dan kelebihan yang ditemukan selama pengamatan pembelajaran.
Fokus pengamatan kegiatan ini adalah perilaku peserta pendidik selama
pembelajaran.
220
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
2. Research Lesson
Salah satu pendidik melaksanakan
pembelajaran berdasarkan desain
yang telah disusun, sedangkan
pendidik lain mengamati dan
mengumpulkan data tentang belajar,
berpikir, perilaku peserta pendidik
dan lainnya.
3 Diskusi
1. Identifikasi dan
Perencanaan Tujuan
Mengidentifikasi tujuan
belajar peserta pendidik dan
Merencanakan desain
pembelajaran, yang meliputi
“research lesson”yang diamati
secara berkolaborasi
Menganalisis data yang
dikumpulkan pada saat
research lesson secara
bersama-sama
4. Konsolidasi belajar
Menulis laporan yang mencakup
perencanaan pembelajaran, data
peserta pendidik hasil pengamatan,
dan melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang dilaksanakan.
Jika diperlukan pendidik
memperbaiki dan mengulang
kembali pembelajaran.
.
Gambar 1. Skema Siklus dalam Lesson Study
Meskipun fokus pengamatan dilakukan pada perilaku peserta pendidik,
hasil refleksi merupakan perbaikan terhadap cara pendidik untuk membelajarkan
peserta pendidik. Tahapan siklus belajar tersebut ditunjukkan pada Gambar 2.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
221
PLAN
(Perencanan)
DO
(Pelaksanaan)
SEE
(Refleksi)
Gambar 2 Skema Kegiatan Lesson Study (Hendayana, .2007 : 10)
Langkah-langkah pelaksanaan lesson study mencakup tujuh (7) kegiatan.
Kegiatan tersebut adalah 1) pembentukan kelompok lesson study, 2) penentuan
fokus lesson study,
3) perencanaan lesson study, 4) persiapan observasi, 5)
pelaksanaan dan observasi pembelajaran, 6) tanya jawab (diskusi) tentang
pembelajaranyang dilaksanakan, dan 7) refleksi dan perencanaan langkah
berikutnya (Richarson, 2004).
Pembentukan kelompok lesson study dilakukan merekrut guru yang
tertarik terhadap kegiatan piloting dan lesson study. Biasanya dilakukan untuk
guru-guru dalam satu bidang study. Pada tahap penentuan fokus lesson study ,
kelompok guru melakukan pemilihan tema penelitian yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi guru tersebut di sekolah. Selanjutnya kelompok guru
mengidentifikasi unit atau pelajaran yang menjadi fokus lesson study. Melalui
suatu diskusi ditentukan materi dan penyelesaian yang akan dilakukan. Guru
tersebut menyusun fokus dengan mengajukan pertanyaan krusial: what do we
want student to know and be able to do when this lesson is conclude? Pada tahap
perencanaan lesson study, guru menyusun skenario pembelajaran, media yang
akan digunakan dan sarana pendudung lainnya yang diperlukan untuk
pembelajaran. Pada tahap perencanaan juga ditetapkan guru yang akan
melaksanakan pembelajaran. Pada tahap persiapan observasi, guru lainnya
menyiapkan bahan untuk observasi seperti penggandaan skenario pembelajaran,
denah tempat duduk siswa, lembar kerja siswa, ruangan kelas yang cukup luas
sehingga dapat observer dapat mengamati pembelajaran tanpa mengganggu guru
222
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
penyaji dan siswa. Pada tahap pelaksanaan dan observasi pembelajaran, guru
penyaji yang telah ditetapkan melaksanakan pembelajaran dan guru lainnya serta
pakar lain melakukan observasi terhadap pembelajaran. Fokus pengamatan pada
perilaku siswa. Pada tahap tanya jawab (diskusi), kelompok guru melakukan
konfirmasi terhadap pembelajaran berdasarkan bukti konkrit yang diamati pada
saat observasi. Pada tahap refleksi, dilakukan perenungan terhadap yang
pembelajaran yang dilakukan, berusaha memperbaiki pembelajaran serta
membuat keputusan untuk merevisi atau mengulang pembelajaran yang telah
dilakukan.
Selama melaksanakan kegiatan lesson study, ada beberapa hal harus
dipatuhi oleh setiap pendidik yang mengikuti kegiatan lesson study.
Berikut
beberapa panduan yang dapat diikuti selam pelaksanaan kegiatan lesson study.
a.
Panduan Untuk Pengamat (Observer)
Bagaimana sikap pengamat selama pembelajaran di kelas dan apa yang
harus diamati? Pengamat dalam “pembelajaran yang diteliti (research lesson)”
bukan semata-mata mencari-cari kelemahan dalam cara guru mengajar tetapi lebih
memfokuskan pada proses belajar dan cara berfikir siswa. Oleh karena itu, secara
umum sikap yang diharapkan dari pengamat di kelas adalah:
1) Menghargai atmosfer kealamiahan di kelas:
 Meminimalkan
percakapan
dengan
sesama
pengamat
selama
pembelajaran.
 Tetap di kelas selama proses pembelajaran.
 Tidak menghalangi pandangan siswa terhadap papan tulis atau kamera
video
 Bisa berkeliling saat siswa bekerja sendiri atau dalam kelompok
 Meminimalkan interaksi dengan siswa
2) Memposisikan diri sebagai peneliti:
 Tetap memfokuskan pikiran pada tujuan pembelajaran.
 Menggunakan rencana pembelajaran, peta posisi siswa, dan LKS untuk
mencatat data.
 Mempelajari bagaimana siswa berkolaborasi.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
223
 Mencatat respon siswa secara individu dengan mencantumkan namanya.
 Mengidentifikasi
bagaimana
siswa
mengkonstruksi
pemahamannya
melalui aktifitas dan diskusi.
 Mencatat berbagai cara yang dilakukan siswa untuk memecahkan masalah
termasuk kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
 Mengkaji interaksi siswa-guru
 Mencatat jenis percakapan siswa dan keterlibatan siswa secara mental.
3) Pertanyaan-pertanyaan yang perlu dipertimbangkan selama pengamatan:
 Apakah tujuan pembelajaran jelas?
 Apakah aktifitas pembelajaran secara efektif mendorong pencapaian
tujuan pembelajaran?
 Apakah langkah-langkah pembelajaran sudah logis dan dapat mendorong
siswa dalam mempelajari konsep?
 Apakah permasalahan/soal-soal atau perangkat pembelajaran membantu
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran?
 Apakah diskusi kelas mendorong terbentuknya pemahaman konsep siswa?
 Apakah materi pelajaran cocok untuk tingkat perkembangan kognitif
siswa?
 Apakah siswa menerapkan pengetahuan awalnya untuk memahami materi
pelajaran?
 Apakah pertanyaan-pertanyaan guru mengajak dan memfasilitasi siswa
untuk berfikir?
 Apakah ide-ide siswa direspon dan dihargai oleh guru serta dikaitkan
dengan pelajaran?
 Apakah kesimpulan pelajaran mengacu pada ide-ide atau teori siswa?
 Apakah kesimpulan pelajaran sejalan dengan tujuan pelajaran?
 Bagaimanakah guru memberi penguatan terhadap apa yang telah dipelajari
siswa selama kegiatan pembelajaran?
b. Panduan Untuk Tim Lesson Study Sebelum Pelaksanaan Lesson Study

Mengundang pengamat dari luar, seperti guru, pengawas, guru (jika
diperlukan)
224
Pengembangan Pembelajaran IPA SD

Memberikan tugas khusus kepada anggota tim, misalnya siapa yang berperan
sebagai kamerawan dan notulen, serta menentukan moderator (jika
diperlukan)

Menyiapkan bahan untuk pengamat, seperti: rencana pembelajaran, lembar
kerja siswa (LKS), denah tempat duduk lengkap dengan nama siswa.

Mengatur logistik dan seluk beluk lesson study, misalnya ruangan, waktu
istirahat, dsb.

Menyiapkan lokasi diskusi, misalnya dimana akan dilakukan diskusi.

Menetapkan struktur diskusi, misalnya siapa saja yang harus berkomentar dan
urutan-urutannya.
c.
Panduan Untuk Diskusi
1) Komentar tetap Jelas dan Terfokus

Komentar harus tetap terfokus pada cara siswa berfikir dan belajar serta
pada materi pelajaran, bukan pada cara guru mengajar.

Saat berkomentar, ingatlah pada tujuan pelajaran dan hal-hal untuk
evaluasi yang telah disusun oleh tim.

Diskusi seharusnya berlandaskan catatan pengamatan sendiri (masingmasing pengamat) dan perhitungkan komentar dengan bukti-bukti konkrit
dan spesifik.
2) Jaga Atmosfer Saling Menghargai

Mulailah memberi komentar terhadap aspek positif pelajaran yang telah
diidentifikasi.

Yakinkan bahwa guru yang mengajar di kelas tidak merasa seolah-olah
dikritik secara personal.

Jangan memfokuskan pada keberhasilan atau kegagalan pelajaran atau
pada cara mengajar.

Kemukakan hasil pengamatan yang relevan dan merupakan kunci/penentu
saja.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
225

Jangan bersikap hanya sebagai pendengar
yang pasif. Cobalah
berkontribusi terhadap diskusi, namun tidak perlu mengulang-ulang halhal yang telah diutarakan.
d.
Peran Utama Saat Diskusi
1)
Untuk Moderator

Mulailah diskusi dengan mengenalkan anggota tim dan kemukakan garis
besar aturan diskusi.

Jagalah agar diskusi tetap terfokus dan sesuaikan dengan waktu yang tersedia.

Yakinkan bahwa percakapan tidak didominasi oleh seoran atau beberapa
pengamat saja.

Berilah kesempatan agar semua pengamat ikut berbicara.

Luangkan waktu sekurang-kurangnya 10 menit diakhir diskusi untuk pemberi
komentar.

Hindari membuat komentar menurut perspektif sendiri.
2) Untuk Notulen

Catatlah percakapan dalam diskusi.

Buat ringkasan diskusi pelajaran untuk laporan.

Simpanlah semua file diskusi bersama dengan bahan-bahan
Untuk Pemberi Komentar Akhir

Hubungkan hasil diskusi dengan komentar akhir dengan waktu kira-kira 10
menit.

Kemukakan pikiran-pikiran dari hasil pengamatan, pengalaman masa lalu
atau saat ini dan hasil-hasil penelitian.
B.
LATIHAN
Kerjakan latihan di bawah ini untuk memperdalam pemahaman anda
terhadap pelaksanaan refleksi pembelajaran melalui lesson study.
226
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
1.
Pada saat kegiatan tatap muka di kampus, mahasiswa membentuk kelompok
belajar (5-8 orang tiap kelompok). Usahakan anggota masing-masing
kelompok berasal dari daerah asal yang berdekatan
2.
Susunlah RPP lengkap secara bersama-sama pada masing-masing untuk satu
topik IPA. Materi dan kelas yang digunakan disesuaikan dengan kondisi
pembelajaran di sekolah.
3.
Setelah RPP tersusun, tentukan salah satu siswa menjadi guru model
pembelajaran. Akan lebih baik jika guru model tersebut sudah berinteraksi
sebelumnya dengan siswa di kelas yang dipilih. Kemudian tentukan juga
jadwal pelaksanaan pembelajarannya.
4.
Pada saat pelaksanaan pembelajaran oleh guru model, mahasiswa lain
mengamati belajar siswa. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar
observasi lesson study.
5.
Setelah pelaksanaan pembelajaran, semua mahasiswa berkumpul dan
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dan selanjutnya
melakukan analisis terhadap RPP yang digunakan. Lakukan perbaikan pada
RPP dan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kondisi belajar siswa.
6.
C.
Buatlah laporan kegiatan lesson study pada masing-masing kelompok.
RANGKUMAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu bentuk
persiapan tertulis yang harus dilakukan guru pada saat hendak melaksanakan
pembelajaran. Analsis dan refleksi pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri
atau bersama-sama dengan teman sejawat. Aspek yang dianalisis dan direfleksi
oleh guru pada RPP adalah kejelasan perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan
materi ajar, pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber dan media
pembelajaran, kejelasan dan kerincian skenario pembelajaran, kesesuaian
model/metode pembelajaran dengan tujuan, dan kelengkapan instrumen penilaian.
Aspek yang dianalisis dan direfleksi pada pelaksanaan pembelajaran adalah
kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada saat pra-pembelajaran,
penguasaan guru terhadap materi pembelajaran dan cara penyampaiannya pada
siswa, penguasaan guru terhadap model/strategi pembelajaran yang digunakan,
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
227
kemampuan guru melakukan pengelolaan kelas yang menumbuhkan kebiasaan
belajar siswa yang positif, pemanfaatan sumber dan media pembelajaran dan
penyampiannya yang menarik dan interaktif, kemampuan guru menumbuhkan
partisipasi dan motivasi belajar siswa, kemampuan guru melakukan penilaian
pembelajaran baik penilaian proses maupun penilaian produk, kemampuan guru
menggunakan bahasa lisan dan tulisan yang dapat dipahami siswa, kemampuan
guru merefleksi pembelajaran yang melibatkan siswa serta pemberian tindak
lanjut pembelajaran.
Lesson study merupakan salah satu strategi pengembangan profesional
pendidik/guru. Kelompok pendidik mengembangkan pembelajaran secara
bersama-sama dan menentukan salah satu guru untuk melaksanakan pembelajaran
tersebut, sedangkan guru lainnya mengamati belajar peserta pendidik selama
pembelajaran berlangsung. Pada akhir kegiatan, pendidik tersebut berkumpul dan
melakukan tanya jawab tentang pembelajaran yang dilakukan, merevisi dan
menyusun pembelajaran berikutnya berdasarkan hasil diskusi.
Langkah-langkah pelaksanaan lesson study mencakup tujuh (7) kegiatan.
Kegiatan tersebut adalah 1) pembentukan kelompok lesson study, 2) penentuan
fokus lesson study,
3) perencanaan lesson study, 4) persiapan observasi, 5)
pelaksanaan dan observasi pembelajaran, 6) tanya jawab (diskusi) tentang
pembelajaranyang dilaksanakan, dan 7) refleksi dan perencanaan langkah
berikutnya
D.
TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban
yang menurut anda paling benar.
1.
Kegunaan rencana pelaksanaan pembelajaran bagi guru adalah....
A. Bahan persiapan melaksanakan pembelajaran selama satu semester
B. Sumber belajar pada saat hendak melaksanakan pembelajaran
C. Tolok ukur pencapaian pelaksanaan pembelajaran
D. Acuan kegiatan pembelajaran setiap melaksanakan proses pembelajaran
2. Lesson study adalah...
A. Metode pembelajaran yang dapat digunakan guru di kelas
228
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
B. Metode pembinaan guru menjadi guru profesional
C. Metode untuk menilain kemampuan mengajar guru
D. Metode untuk mengevaluasi pembelajarab
3.
Urutan langkah-langkah yang digunakan dalam lesson study adalah...
A. perencanaan lesson study, persiapan observasi, pelaksanaan dan observasi
pembelajaran
B. persiapan observasi, pelaksanaan dan observasi pembelajaran, tanya jawab
(diskusi) tentang pembelajaranyang dilaksanakan,
C. pelaksanaan dan observasi pembelajaran, tanya jawab (diskusi) tentang
pembelajaranyang dilaksanakan, dan refleksi
D. pembentukan kelompok lesson study,
penentuan fokus lesson study,
perencanaan lesson study
4.
Salah satu kegiatan eksplorasi pada pembelajaran IPA SD adalah ....
A. Menggunakan metode praktikum
B. Menggunakan model pembelajaran yang aktif
C. Menggunakan keberagaman pendekatan pembelajaran, media dan sumber
belajar
D. Menggunakan media pembelajaran yang cangggih
5.
Aspek-aspek pelaksanaan pembelajaran yang dapat dianalisis pada evaluasi
pembelajaran adalah ....
a. Kegiatan guru dan siswa di kelas
b. Penguasaaan guru terhadap model pembelajaran
c. Kemampuan guru dalam pengelolaan kelas
d. Kemampuan guru memanfaatkan sumber belajar
Jawaban yang benar adalah...
A. a dan b
B. a, b dan c
C. a, c dan d
D. a, b, c, dan d
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
229
E. UMPAN BALIK
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban sub-Unit 5.1 yang
terdapat pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.
Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi sub-Unit 5.1.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =
X 100%
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100%
= baik sekali
80 - 89%
= baik
70 – 79%
= cukup
< 70%
= kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi
sub-Unit 5.1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
230
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
SUB-UNIT 5.2
EVALUASI PEMBELAJARAN IPA
A.
PENGANTAR
Pembelajaran
pembelajaran
yang
IPA di
telah
sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana
disusun
sebelumnya.
Pada
saat
pelaksanaan
pembelajaran, seringkali kegiatan yang sudah dirancang guru tidak dapat
dilaksanakan di kelas. Oleh karena itu, untuk mengukur keterlaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan, guru sebaiknya melakukan refleksi dan
evaluasi pembelajaran.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran bukanlah pekerjaan yang sulit tetapi
jarang dilakukan guru. Apa saja yang harus Anda siapkan sebelum mengevaluasi
pembelajaran?
Perencanaan pembelajaran akan bermakna jika diimplementasikan di
kelas. Pembelajaran tersebut akan lebih bermakna jika setelah pelaksanaan
pembelajaran dilakukan refleksi pembelajaran untuk menemukan kekurangan
pembelajaran.
Sebaik-baik
perencanaan
pembelajaran
jika
tidak
diimplementasikan di kelas maka perencanaan tersebut menjadi tidak bermakna.
Pada sub-Unit 5.2 ini anda akan diajak untuk mengevaluasi pembelajaran
berdasarkan rencana pembelajar agar dapat mencapai pembelajaran yang
berkualitas.
B.
URAIAN
1.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Banyak orang mencampuradukkan pengertian antara evaluasi ,pengukuran
(measurement), tes, dan penilaian (assessment), padahal keempatnya memiliki
pengertian yang berbeda. Apakah anda tahu apa perbedaannya?
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program
yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
231
pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan
dengan keputusan nilai (value judgement). Di bidang pendidikan, kita dapat
melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber
belajar tertentu, atau etos kerja guru. Davies mengemukakan bahwa evaluasi
merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan nilai kepada sejumlah
tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek (Davies,
1981:3). Menurut Wand dan Brown, evaluasi merupakan suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu (dalam Nurkancana, 1986:1). Pengertian evaluasi
lebih dipertegas lagi dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana, 1990:3).
Dengan berdasarkan batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek)
berdasarkan kriteria tertentu.
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil
belajar siswa atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa.
Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar
seorang siswa.
Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha
memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang siswa telah
mencapai karakteristik tertentu. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif
tersebut.
Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada siswa
pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat
tertentu yang jelas.
Dalam konsteks pembelajaran, evaluasi mencakup sejumlah teknik yang
tidak bisa diabaikan oleh seorang guru. Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik
semata-mata, tetapi evaluasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang
mendasari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang baik. Evaluasi pembelajaran
232
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
bertujuan untuk mengukur efisiensi proses pembelajaran yang dilaksanakan dan
efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka
kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Erman (2003:2) menyatakan bahwa evaluasi pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai penentuan kesesuaian antara tampilan siswa dengan tujuan
pembelajaran. Dalam hal ini yang dievaluasi adalah karakteristik siswa dengan
menggunakan suatu tolak ukur tertentu. Karakteristik-karakteristik tersebut dalam
ruang lingkup kegiatan belajar-mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang
kognitif (pengetahuan dan intelektual), afektif (sikap, minat, dan motivasi), dan
psikomotor (keterampilan, gerak, dan tindakan). Tampilan tersebut dapat
dievaluasi
secara
lisan,
tertulis,
maupun
perbuatan.
Dengan
demikian
mengevaluasi dalam konteks ini adalah menentukan apakah tampilan siswa telah
sesuai dengan tujuan instruksional yang telah dirumuskan atau belum.
Apabila lebih lanjut kita kaji pengertian evaluasi dalam pembelajaran,
maka akan diperoleh pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertian
evaluasi secara umum. Pengertian evaluasi pembelajaran adalah proses untuk
menentukan nilai pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan
pengukuran dan penilaian pembelajaran. Pengukuran yang dimaksud di sini
adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran
keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan
penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan keputusan nilai
keberhasilan pembelajaran secara kualitatif.
2. Pembelajaran Berkualitas
Pembelajaran yang berkualitas selalu dimulai dengan perencanaan yang
matang, yang mencakup silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan
rancangan evaluasi yang terdiri atas prosedur dan instrumen penilaian. Penyiapan
rancangan evaluasi merupakan satu nilai plus dalam pembelajaran yang
berkualitas. Prosedur dan jenis evaluasi yang disiapkan harus sesuai dengan
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
233
kompetensi yang akan diases. Oleh karena itu, alat evaluasi yang disiapkan dapat
berupa: tugas, lembar observasi, dan/atau tes.
Pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas ditandai oleh berbagai hal,
antara lain sebagai berikut.
1.
Penyajian dilakukan secara sistematis, mulai dari pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
2.
Kegiatan pembelajaran bervariasi.
3.
Siswa terlibat aktif, baik dalam diskusi, maupun kegiatan lain yang dirancang
dalam pembelajaran.
4.
Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk berperan aktif
dalam mengkonstruksi konsep-konsep.
5.
Iklim kelas kondusif, yang ditandai oleh adanya pemberian balikan dan
penguatan, keceriaan dan keantusiasan guru dan siswa, kesediaan guru untuk
membantu siswa secara individual, atau adanya hal-hal yang menantang
siswa untuk menemukan solusi suatu masalah. Secara alami, nuansa
pembelajaran yang berkualitas akan dirasakan oleh guru dan siswa.
Penilaian proses dan hasil belajar dilakukan untuk memantau kemajuan
siswa dan menilai penguasaan kompetensi yang diharapkan. Hasil penilaian ini
mencerminkan tingkat efektivitas pembelajaran. Penilaian proses dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti tanya jawab, observasi partisipasi siswa dalam
diskusi, atau observasi kinerja dalam berlatih menguasai keterampilan tertentu,
yang disertai dengan balikan. Oleh karena fungsinya untuk memantau dan
memperbaiki, maka penilaian proses harus dilakukan secara berkesinambungan.
Penilaian hasil belajar dilakukan melalui prosedur dan alat penilaian yang
sesuai untuk menilai terkuasainya kompetensi yang diharapkan. Alat penilaian
yang digunakan dapat bervariasi seperti tes tertulis, tes penampilan (kinerja), atau
tugas-tugas. Penilaian dalam bentuk tes dilakukan minimal dua kali dalam satu
semester, yaitu pada tengah semester, berupa ujian tengah semester dan pada akhir
semester berupa ujian akhir semester.
234
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
3.
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
Penilaian kualitas dan efektivitas pembelajaran dilakukan secara
berkesinambungan mulai awal semester sampai semester berakhir. Secara rinci,
waktu pelaksanaan penilaian dilakukan pada: (1) awal semester, yaitu sekitar satu
bulan sebelum berlangsungnya kegiatan pembelajaran, (2) selama proses
pembelajaran, (3) tengah semester, yaitu saat dilakukannya ujian tengah semseter,
dan (4) pada akhir semester.
Pada
dasarnya,
pelaksanaan
penilaian
kualitas
dan
efektivitas
pembelajaran merupakan tanggung jawab dan kepentingan seluruh sivitas
akademika, oleh karena itu, kegiatan ini melibatkan pengelola program, guru,
siswa, administrator (pegawai tatausaha) dan jika perlu pimpinan fakultas.
Deskripsi tugas dari setiap pelaksana adalah sebagai berikut.
1. Pengelola bertugas untuk:
a.
mengkoordinasikan
kegiatan
penilaian,
mulai
dari
perencanaan,
pelaksanaan, analisis hasil, tindak lanjut, dan pelaporan.
b.
mengkomunikasikan hasil penilaian kepada guru dengan cara
yang
menjamin kerahasiaan sehingga suasana kondusif tetap terpelihara dan guru
tertantang untuk memanfaatkan hasil penilaian ini untuk perbaikan; serta
c.
mengembangkan sistem pemberian balikan yang kondusif, sehingga guru
yang telah mewujudkan pembelajaran berkualitas merasa dihargai,
sedangkan guru yang belum mampu mewujudkan pembelajaran berkualitas
merasa tertantang untuk mewujudkannya.
2. Guru bertugas untuk:
a.
berperan aktif dalam menelaah perangkat perancangan pembelajaran, baik
secara bersama-sama dalam lokakarya, maupun secara individual;
b.
memberikan masukan sebagai hasil telaah;
c.
melaksanakan pembelajaran mata kuliah yang diampunya;
d.
membuat catatan tentang hal-hal penting yang terjadi pada setiap
pembelajaran;
e.
melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran; serta
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
235
f.
melakukan evaluasi diri pada setiap akhir semester berdasarkan catatancatatan yang telah dibuat sepanjang semester.
3. Siswa bertugas untuk:
a.
mengisi angket tentang kualitas dan efektivitas pembelajaran yang
diikutinya pada tengah dan akhir semester; dan
b.
siap untuk diwawancarai atau berdialog dengan guru/ Tim Penilai Kualitas
dan Efektivitas Pembelajaran.
4. Pegawai Tata Usaha bertugas:
a.
menyediakan daftar hadir untuk guru,
b.
mengumpulkan daftar hadir yang sudah diisi,
c.
merekapitulasi kehadiran guru pada tengah semester dan akhir semester,
serta
d.
menyerahkan hasil rekapitulasi kepada ketua program.
Penilaian kualitas dan efektivitas merupakan pengumpulan data berbagai
aspek terkait,
yang dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain:
reviu/telaah dokumen, observasi, evaluasi diri, wawancara, dan penyebaran
angket. Cara-cara ini dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Deskripsi singkat
setiap teknik dan instrumen adalah sebagai berikut.
1. Reviu atau Telaah Dokumen
Pada awal semester, penilaian dilakukan dengan mereviu seluruh produk
perancangan pembelajaran, yang berupa: Silabus, RPP dan Rancangan Evaluasi.
Reviu dapat dilakukan dalam sebuah rapat bersama yang melibatkan kepala
sekolah, wakil kepala sekolah dan para guru, bahkan jika perlu dapat
mendatangkan pakar dari luar. Pada akhir reviu kualitas setiap dokumen
rancangan sudah dapat diketahui dan langsung digunakan oleh guru bersangkutan
untuk perbaikan.
236
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
2. Observasi
Sepanjang pembelajaran berlangsung, yaitu selama kurang lebih 14-16
minggu, sasaran penilaian adalah pelaksanaan pembelajaran, termasuk evaluasi
proses belajar. Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan observasi,
wawancara, angket, serta evaluasi diri oleh guru sendiri. Observasi, dapat
dilakukan oleh kolega guru atau kepala sekolah atau pengawas yang mempunyai
kapasitas untuk menilai kualitas pembelajaran, dengan instrumen yang
mempersyaratkan kemampuan mengambil keputusan yang tinggi (high inference
instrument). Jika memungkinkan, observasi dapat dilakukan minimal dua kali
dalam satu semester untuk setiap guru.
3. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau guru terhadap
sekelompok siswa yang dipilih secara acak. Wawancara dilakukan dengan tujuan
untuk melengkapi atau mengkonfirmasi informasi yang didapat dari angket. Oleh
karena itu, butir-butir yang terdapat pada angket juga dapat digunakan sebagai
pedoman wawancara. Dengan membandingkan informasi yang didapat dari
angket dan wawancara akan dapat dihimpun informasi tentang kualitas dan
efektivitas pembelajaran menurut persepsi siswa.
4. Angket
Untuk menjaring persepsi siswa tentang pembelajaran yang dihayatinya,
guru dapat menggunakan angket atau daftar pertanyaan terbuka yang diisi oleh
siswa. Waktu pelaksanaan pengambilan data dapat dilakukan di tengah semester
dan diakhir semester. Hasil angket ini dapat digunakan guru dan kepala sekolah
untuk refleksi pelaksanaan pembelajaran dan layanan pendidikan sehingga
kualitas pembelajaran dan layanan pendidikan pada masyarakat terus terkontrol.
5. Evaluasi Diri
Evaluasi diri dibuat oleh guru sendiri melalui refleksi dan berdasarkan
catatan harian yang disusun pada setiap akhir pembelajaran. Hasil evaluasi diri
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
237
hendaknya berujung pada kemampuan guru untuk mengenal kekuatan dan
kelemahannya dalam mengelola pembelajaran.
6. Daftar Hadir Mengajar
Dalam rangka penilaian kualitas dan efektivitas pembelajaran, perlu
dikumpulkan data/informasi tentang kehadiran guru sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan daftar hadir yang harus
diisi oleh guru dan diadministrasikan oleh staf tatausaha.
Secara singkat, proses penilaian kualitas dan efektivitas pembelajaran,
yang mencakup waktu, siapa yang terlibat, bagaimana cara pelaksanaannya, serta
hasil yang diharapkan dalam setiap langkah penilaian disajikan dalam Tabel
berikut ini.
Tabel Pelaksanaan Penilaian Kualitas dan Efektivitas Pembelajaran
No
1.
2.
3.
4.
Waktu
Awal
Semester
Sasaran
Silabus, RPP,
Rancangan
Evaluasi
Sepanjang a.Pelaksanaan
Semester
pembelajaran
b.Evaluasi
Proses
Belajar
c.Kehadiran
guru
Tengah
Evaluasi
Semester Proses
dan
Hasil Belajar
Akhir
Evaluasi
Semester Proses & Hasil
Belajar
Teknik &
Instrumen
Telaah
Dokumen
Observasi
Wawancara
Angket
Evaluasi Diri
Daftar Hadir
Pelaksana/yang
Terlibat
Pimpinan
Program, guru,
Pakar dari luar
Pengelola
program
Guru
Siswa
Staf TU
Hasil
Tes
Tugas
Guru
Siswa
Nilai siswa
Tes
Tugas
Guru
Siswa
Nilai siswa
Informasi
tentang Kualitas
dokumen
Informasi
tentang kualitas
pelaksanaan
pembelajaran &
kehadiran guru
Indikator kualitas dan efektivitas pembelajaran ditetapkan sebagai berikut.
1. Untuk rancangan pembelajaran (Silabus, RPP dan Rancangan Evaluasi),
nilai rata-rata hasil telaah minimal 3,5.
238
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
2. Untuk pelaksanaan pembelajaran: nilai rata-rata hasil observasi minimal 3,5
tanpa nilai 2; sedangkan nilai rata-rata hasil angket minimal 3,2 tanpa nilai
2.
3. Tingkat kehadiran guru minimal 80% dari total keharusan hadir.
4. Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Analisis hasil penilaian pada setiap tahap akan memberikan informasi
tentang kualitas setiap komponen yang merupakan sasaran penilaian. Hasil ini
perlu segera ditindaklanjuti untuk perbaikan, sehingga proses peningkatan kualitas
akan berlangsung secara terus-menerus. Tindak lanjut hasil setiap komponen
adalah sebagai berikut.
a. Hasil Telaah Produk Perancangan Pembelajaran
Hasil telaah dukumen silabus, RPP, dan Rancangan Evaluasi langsung
dikomunikasikan kepada guru/kelompok guru yang menulis dokumen
tersebut. Jika ada hal-hal yang belum disepakati dapat dilakukan diskusi
langsung, sehingga hal-hal yang masih meragukan dapat dimantapkan dan
disepakati. Berdasarkan kesepakatan tersebut, guru/kelompok guru langsung
melakukan perbaikan.
b. Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil observasi
dikomunikasikan langsung
kepada guru dalam diskusi
balikan antara Tim yang melakukan observasi dan guru yang diobservasi.
Pada kesempatan ini harus terjadi kesepakatan tentang hal-hal yang perlu
diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil analisis angket siswa
langsung diserahkan kepada guru secara pribadi. Guru memanfaatkan hasil
angket tersebut untuk memperbaiki pembelajaran. Selanjutnya, rekapitulasi
kehadiran guru juga diserahkan kepada guru untuk mendapat perhatian pada
semester berikutnya.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
239
c. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian proses dan hasil belajar siswa tercermin dalam nilai ujian tengah
semester, nilai ujian akhir semester, dan nilai akhir siswa dalam mata
pelajaran tersebut. Nilai–nilai ini digunakan oleh guru dan tim sekolah
sebagai salah satu tolok ukur
efektivitas pembelajaran, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan perbaikan jika diperlukan..
C.
LATIHAN
Diskusikan tugas-tugas dibawah ini dalam kelompok yang terbentuk pada saat
mengerjakan latihan Unit 5.1.
1.
Berdasarkan tugas latihan pada Unit 5.1, lakukan evaluasi pada RPP yang
telah disusun dengan menggunakan format yang disediakan
2.
Pada
saat
pembelajaran
lakukan
evaluasi
pembelajaran
dengan
menggunakan format yang tersedia
3.
Setelah
melakukan
pembelajaran,
lakukan
refleksi
dan
evaluasi
pembelajaran tersebut apakah anda sudah mencapai pembelajaran
berkualitas atau belum? Berikan penjelasan.
D. RANGKUMAN
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program
yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat
pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan
dengan keputusan nilai (value judgement). Pengertian evaluasi lebih dipertegas
lagi dengan batasan sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada
objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Dalam konsteks pembelajaran, evaluasi mencakup sejumlah teknik yang
tidak bisa diabaikan oleh seorang guru. Evaluasi bukanlah sekumpulan teknik
semata-mata, tetapi evaluasi merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang
mendasari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang baik. Evaluasi pembelajaran
bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses pembelajaran
yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat didefinisikan
240
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pembelajaran yang berkualitas selalu dimulai dengan perencanaan yang
matang, yang mencakup silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan
rancangan evaluasi yang terdiri atas prosedur dan instrumen penilaian. Penyiapan
rancangan evaluasi merupakan satu nilai plus dalam pembelajaran yang
berkualitas.
Penilaian proses dan hasil belajar dilakukan untuk memantau kemajuan
siswa dan menilai penguasaan kompetensi yang diharapkan. Hasil penilaian ini
akan mencerminkan tingkat efektivitas pembelajaran. Penilaian dalam proses
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti: tanya jawab, observasi partisipasi
siswa dalam diskusi, atau observasi penampilan dalam berlatih menguasai
keterampilan tertentu, yang disertai dengan balikan. Karena fungsinya untuk
memantau dan memperbaiki, maka penilaian proses harus dilakukan secara
berkesinambungan.
Penilaian kualitas dan efektivitas pembelajaran dilakukan secara
berkesinambungan mulai awal semester sampai semester berakhir. Secara rinci,
waktu pelaksanaan penilaian dilakukan pada: (1) awal semester, yaitu sekitar satu
bulan sebelum berlangsungnya kegiatan pembelajaran, (2) selama proses
pembelajaran, (3) tengah semester, yaitu saat dilakukannya ujian tengah semseter,
dan (4) pada akhir semester.
Analisis hasil penilaian pada setiap tahap akan memberikan informasi
tentang kualitas setiap komponen yang merupakan sasaran penilaian. Hasil ini
perlu segera ditindaklanjuti untuk perbaikan, sehingga proses peningkatan kualitas
akan berlangsung secara terus-menerus.
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
241
F. TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu
jawaban yang menurut anda paling benar.
1.
Tujuan pelaksanaan evaluasi pembelajaran adalah....
A. Mengukur efisiensi proses pembelajaran
B. Mencapai tujuan pembelajaran
C. Mengukur keberhasilan belajar siswa
D. Mencapai target pelaksanaan pendidikan
2.
Pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas ditandai ha-hal sebagai berikut
kecuali....
A. Penyajian pembelajaran dilakukan secara sistematis, mulai dari
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
B. Siswa terlibat aktif, baik dalam diskusi, maupun kegiatan lain yang
dirancang dalam pembelajaran.
C. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk berperan
aktif dalam mengkonstruksi konsep-konsep.
D. Siswa memperoleh pembelajaran secara langsung dengan materi yang
sistematis.
3.
Penilaian kualitas dan efektivitas pembelajaran dapat dilakukan ....
A. Pada setiap akhir semester
B. Secara berkesinambungan mulai awal sampai akhir semester
C. Selama proses pembelajaran
D. Pada awal dan akhir semester
4.
Tindak lanjut hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran dapat dilakukan
dengan mengkomunikasikan hasilnya kepada....
A. siswa
B. guru yang bersangkutan
C. kepala sekolah
D. orang tua siswa
242
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
5.
.Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan dengan....
A. Tes tulis
B. Tes lisan
C. Observasi pembelajaran
D. Wawancara
G. UMPAN BALIK
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban sub-Unit 5.2 yang
terdapat pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar.
Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi sub-Unit 5.2.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan =
X 100%
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100%
= baik sekali
80 - 89%
= baik
70 – 79%
= cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat
penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi
sub-Unit 5.2 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
H. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
Kunci Jawaban sub-Unit 5.1
1.
D (Acuan kegiatan pembelajaran setiap melaksanakan proses pembelajaran)
2.
B (Metode pembinaan guru menjadi guru profesional)
3.
A (perencanaan lesson study, persiapan observasi, pelaksanaan dan
observasi pembelajaran)
4.
C (Menggunakan keberagaman pendekatan pembelajaran, media dan
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
243
sumber belajar)
5.
D (a, b, c, dan d)
Kunci Jawaban sub-Unit 5.1
1.
A (mengukur efisiensi proses pembelajaran)
2.
D (siswa memperoleh pembelajaran secara langsung dengan materi yang
sistematis)
3.
B (secara berkesinambungan mulai awal sampai akhir semester)
4.
B (guru yang bersangkutan)
5.
C (observasi pembelajaran)
244
Pengembangan Pembelajaran IPA SD
Download
Study collections