PARADIGMA PENELITIAN ILMU KOMUNIKASI

advertisement
PARADIGMA PENELITIAN ILMU
KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
PARADIGMA
• Paradigma adalah suatu cara
pandang untuk memahami
kompleksitas dunia nyata.
• Patton menyatakan bahwa
paradigma menunjukkan sesuatu
yang penting, absah dan masuk
akal.
• Anderson : paradigma adalah ideologi
dan prakstik suatu komunitas ilmuan
yang menganut suatu pandangan
yang sama atas realitas, memiliki
seperangkat kriteria yang sama untuk
menilai aktivitas penelitian dan
menggunakan metode serupa.
• (Baca Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian
Komunikasi, 2003)
PERSPEKTIF
. Perspektif adalah suatu kerangka
konseptual (conceptual framework), suatu
perangkat asumsi, nilai atau gagasan yang
mempengaruhi persepsi, dan mempengaruhi
cara bertindak dalam suatu situasi.
. Perspektif disebut juga paradigma.
. Istilah-istilah lainnya : model, pendekatan,
strategi intelektual , kerangka konseptual,
kerangka pemikiran, dan pandangan dunia.
TEORI
• Teori adalah himpunan konstruk
(konsep), definisi, dan proposisi yang
mengemukakan pandangan sistematis
tentang gejala dengan menjabarkan
relasi di antara variabel, untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut. (Kerlinger, 1973:9, dalam
Jalaluddin Rakhmat, 2005:6)
Fungsi Teori
• Fungsi teori (baca Littlejohn, 1999 :31) :
1. orgonize and summerize
2. focusing
3. clarify
4. observational
5. to predict
6. heuristic function
7. communicative function
8. control
9. generative function
Ciri-ciri Teori:
• Teori terdiri dari proposisi-proposisi
• Konsep-konsep dalam proposisi telah
dibatasi pengertiannya secara jelas.
• Teori harus mungkin diuji.
• Teori harus dapat melakukan predikasi.
• Teori harus dapat melahirkan proposisiproposisi.
Cara meng-Evaluasi Teori :
1. Theoritical scope
2. Appropriateness
3. Heuristic Value
4. Validity
5. Passimony (logical simplicity)
6. Openess
(baca Littlejohn, 1999:39)
Tujuan Penelitian Dilakukan
1. Menemukan
2. Menjelaskan
3. Menganalisis
4. Menguraikan
5. Menguji
6. Membandingkan
7. Menemukan hubungan antara
8. Meneliti efek/penga
9. Memperoleh
data/pengetahuan/keterangan tentang
10. Menemukan teori
Paradigma dalam Penelitian Komunikasi
(Baca Buku Norman K. Dwnzim, Yvanna S. Lincoln (eds),
Hanbaook of Qualitative Research, al. 109
Item
Ontologi
Positivism
Realisme naif –
realitas yang
“nyata” dan
dapat dilihat
Postpositivism Critical Theory
Constructivis
m
Realisme –
Realisme kritis Realisme historis realitas yang
– relaitas
– realisme
dikonstruksi
yang “nyata”
sebenarnya
secara lokal
dan hanya
yang dibentuk
dan spesifik.
dapat
oleh nilai-nilai
dipahami
sosial, politik,
sempurba
kultural,
secara tidak
ekonomi, etnik,
sempurna dan dan gender;
probabilistik
terkristalisasi
sepanjang
waktu
Item
Positivs
Postpositivist
Critical Theory Constructivis
m
Epistemologi
Dualisme/objrc
tivis (peneliti
dan objek
yang diteliti
diasumsikan
merupakan
entitas yang
independen);
temuantemuan
(penelitian)
selalu
dikatakan
“benar”
Dualist/objecti
vist yang
dimodifikasi;
tradisi/komuni
tas kritis;
temuantemuan
(penelitian)
dinyatakan
kemungkinan
benar
Transaksional/s
ubjectivist;
temuantemuan
(penelitian)
diantarai oleh
nilai-nilai
Transaksional/
subjectivist;
temuantemuan
(penelitian)
diciptakan.
Item
Metodologi
Positivist
Eksprerimenta
l/manipulatif;
verifikasi
terhadap
hipotesa ;
metoda
kuantitatif
Postpositivist
Critical Theory Constructivism
Eksperimental Dialogis/diale
/manipulatif
ktik
yang
dimodifikasi;
multiplisme
kritis,
falsafikasi
terhadap
hipotesis;
metoda
kualitatif
Hermeneutik/
dialektik
A Summary Of Differences Among
The Three Approaches to Research
Positivism
Interpretive social
Science
Critical Social
Science
Alasan Penelitian
Menemukan
hukum-hukum
aalam, sehingga
manusia dapat
mempredikasi
dan mengontrol
suatu peristiwa
Memahami dan
menjelaskan
tindakan sosial
yang bermakna
Meruntuhkan
mitos dan
memberdayakan
orabg guna
merubah
masyarakat
secara radikal
Sifat realitas
sosial
Menstabilkan
pola-pola yang
sudah ada atau
tatanan yang
dapat ditemukan
Definisi yang
lentur mengenai
suatu situasi yang
diciptakann
melalui interaksi
sosial
Konflik dibuat
dan diatur oleh
struktur yang
tersembunyi
Positivism
Interpretives Social
Science
Ctirical Social
Science
Sifat
manusia
Kepentingan diri
sendiri dan individuindividu yang
rasional yang
dibentuk olrh
kekuatan-kekuatan
eksternal
Masyarakat yang
menciptakan
makna dan secara
konstan memahami
lingkungan/dunian
ya
Manusia yang
kreatif dan
adaptif namun
dijebak oleh ilusi
dan eksploitasi
Peran akal
sehat
Sangan menonjol
dan kurang valid
dibanding ilmu
Teori-teori powerful
sehari-hari yang
dipakai oleh orang
kebnayakan.
Keyakinan yang
salah tentang
kekuatan yang
tersembunyi dan
kondisi –kondisi
yang objektif
Positivism
Interpretive Social
Science
Critical Social
Science
Penampakan teori Logis, sistem
deduktif tentang
definisi, aksioma,
dan hukumhukum yang
saling berkaitan
Deskriptif tentang
bagaimana sistem
makna suatu
kelompok
dihaislkan dan
dilestarikan
Kritik yang
mengungkapkan
tentang kondisikondisi-kondisi
yang benar dan
membantu
masyarakat
melihat dunia
yang lebih baik
Eksplanasi
Ada gaung atau
perasaan benar
terhadap orangorang yang
sedang diteliti
Membekali
masyarakat
dengan alat-alat
yang dibutuhkan
untuk memahami
dunia.
Secara logis
berhubungan
dengan hukumhukum dan
didasarkan pada
fakta-fakta
Positivism
Interpretive
Social Science
Critical Social
Science
Bukti yang baik
Didasarkan pada Dilekatkan pada
observasi yang
konsteks
dapat diulang
interaksi sosial
orang lain
Diinformaiskan
oleh sebuah teori
yang membuka
selubung ilusi.
Nilai
Ilmu adlah bebas
nilai; dan nilainilai tersebut
tidak mempunya
tempat kecuali
ketika peneliti
memilih sebuah
topik
Semua ilmu
harus dimulai
dengan posisi
nilai; beberapa
posisi benar;
beberapa posisi
lainnya salah.
•
Nilai-nilai
adalah bagian
integral
kehidupan
sosial;tidak ada
nilai-nilai
kelompok yang
salah, hanya
berbeda
Buku: W. Laurence Neuman, Social Research Methodes, Qualitative and
Quantitative Approaches, hal. 83
Metodologi Penelitian (Tipe Penelitian)
• Tipe Penelitian Terbagi dua arus besar, yaitu :
1. Kualitatif
2. Kuantitatif
Hal Mendasar yang harus dipahami dalam
melakukan penelitian ilmiah adalah “Isu-isu
Filosofis”, yaitu:
1. Ontologi
2. Epistemologi (tahap operasional ; Metodologi)
3. Aksiologi
(baca buku: filsafat ilmu, littlejohn dan Metodologi Penelitian lainnya)
Penelitian Kuantitatif
• Penelitian Kuantitatif (0bjectivist) adalah
penelitian yang banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, serta penampilan
hasilnya, menggunakan hipotesis, variabel,
sampel, yang semua hal itu diperlukan utuk
melakukan pengukuran.
(Powerfull on data collection and analysis
Technique, in Examining sosial phenomena)
Penelitian Kualitative
• Penelitian Kualitatif (Subjectivist) adalah
penelitian yang data awal dan akhir
menggunakan deskriptif atau pun
intepretif, berupa kata-kata dan cenderung
tidak menggunakan angka sebagai data
utama.
(Melihat apa yg dapat dipelajari dari detail
data yang ditemukan, comprehensive
examination,Interpretive)
• Penelitian Kualitatif temuannya
bertujuan pada Pendekatan
Nomothetic, berusaha
memperoleh temuan-temuan
bertujuan pada yang berlaku
umum, baik untuk semua
konteks sosial, konteks waktu
dan sejarah ataupun tempat.
• Kualiatatif bertujuan pada
Pendekatan Ideografic
menempatkan temuan
penelitian dalam konteks sosialbudaya serta konteks waktu
dan konteks historis yang
spesifik di mana penelitian
telah dilakukan.
Differences Between Qualitative and
Quantitative Research
QUANLITATIVE
QUATITATIVE
Penelitian memualainya dengan
pengujian hipotesis
Ketika makna telah ditangkap dan
ditemukan maka peneliti akan
terlibat lebih dalam dengan data.
Konsep ada dalam bentuk variabelvariabel yang berbeda.
Konsep ada dalam bentik tema,
motif, generalisasi atau taksonomi.
Pengukuran secara sistematis
diciptakan sebelum pengumpulan
data dan dibakukan
Pengukuran diciptakan dalam cara
yang khusus dan seringkali spesifik
terhadap individu atau penelitinya.
Data ada dalam bentuk bilangan
angka berdasarkan pengukuran
yang tepat.
Data ada dalam bentuk kata-kata
yang berasal dari dokumen, observasi
atau transkrip.
QUANTITATIVE
QUALITATIVE
Teori pada umumnya bersifat kausal
dan deduktif
Teori bersifat kausal atau non kausal
dan induktif
Peosedur penelitian bersifat baku dan
diasumsikan replikatif.
Prosedur penelitian bersifat partikular
dan sangat jarang dilakukan replikasi.
Analisis dilakukan melalui
penggunaan statistik, tabel, atau
bagan; dan mendiskusikan bagaimana
kesemuanya berhubungan dengan
hipotesis.
Analisis dilakukan dengan menggali
tema-tema atau generalisasi yang
berasal dari bukti (evidence) dan
mengorganisasikan data guna
menyajikan suatu gambaran yang
bersesuaian dan konsisten.
Sumber : W. Laureuce Neuman, Social Research Methods, Qualitative
and Quantitative Approaches, hal.329.
QUANTITATIVE STYLE - VERSUS QUALITATIVE STYLE
QUANTITATIVE STYLE
QUALITATIVE STYLE
Mengukur fakta-fakta objektif
Mengkonstruksikan realitas sosial,
makna kultural.
Memfokuskan pada variabel-variabel Memfokuskan pada proses interaktif
Reliabilitas merupakan kata kunci
Otensitisitas merupakan kata kunci
Bebas nilai
Nilai-milai ada dan eksplisit
Konteksnya independen
Secara situasional ada pembatas
Banyak kasus
Sedikit kasus
Analisis Statistik
Analisis Tematik
Peneliti tidak berpihak
Ada Keterlibatan Peneliti
Jenis Penelitian Kuantitatif (Komunikasi)
• Instituasional and Secondary Sources
• Experiment
• Quasi Experiment
• Survey Research
• Content Analysis
• Cases Studies
• dll
Prosedur Pendekatan Kuantitatif
1.
2.
3.
4.
Memilih masalah
Studi pendahuluan
Merumuskan masalah
Merumuskan anggaran dasar/ konsep
utama
4.a. Merumuskan hipotesis bagi penelitian
kuantitatif.
4.b. Merumuskan asumsi, konsep utama
dalam penelitian kualitatif.
5. Memilih pendekatan
6. Memilih variabel dan menyusun
instrumen.
7. Menentukan dan Menyususn instrumen.
8. Mengumpulkan data.
9. Analisi data
10. Menarik kesimpulan.
11. Menyususn laporan.
Masalah Penelitian
• Masalah adalah suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan dua faktor atau
lebih yang menghasilkan situasi
membingungkan. (Guba dan Lincoln , 1994).
Hal2 yg harus dipertimbangkan dlm pemilihan masalah :
1.
Pertimbangan yang tdk termasuk dlm kawasan kriteria
ilmiah atau ‘extrascientific criteria’.
2. Pertimbangan yang termasuk dalam kawasan kriteria
ilmiah atau ‘scientific criteria’.
Prinsip-prinsip Perumusan masalah:
• Prinsip yang berkaitan dgn teori dari dasar.
• Prinsip yang berkaitan dgn maksud
perumusan masalah.
• Prinsip hubungan faktor.
• Fokus sebagai wahana untuk membatasi
studi.
• Prinsip yang berkaitan dengan bentuk
dan cara perumusan masalah.
• Prinsip yang berkaitan dengan hasil kerja
kajian kepustakaan.
• Prinsip yang berkaitan dengan penggunaan
bahasa.
• Konsep, Konstruk dan Variabel
1. Konsep adalah abstraksi yang berbentuk
dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus.
2. Konsep merepresentasikan sesuatu (benda)
yang merupakan hal yang diobservasi atau
iamaginasikan (Chaffe, 1991, P.1)
.
Konstruk, menrupakan konsep yang dapat diamati setelah dibatasi
sebelumnya.
Dalam penelitian, konsep yang digunakan harus dibatasi sehingga
menjadi jelas, fokus dan hanya meneliti sesuai konsep yang
dimaksud oleh peneliti.
3. Variabel
•
Dalam penelitian variable adalah konstruk yang sifat-sifatnya
sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan.
•
Bilangan tersebut utk mengukuti tingkat suka, tidak suka, tidak
tahu dll, sesuai yg ditentukan oleh peneliti.
•
Variabel bebas dan Variable tak bebas
Unif Of Analysis
• The Unit of analysis is the thing – the individual, the
collectivy, the object, the event- being studied and
about which data are being collected (Babbie,
1992,p.68).
• Unit Analisis ada tiga, yaitu:
1. Univariate , fokus atas pengujian distribusi
jawaban pada satu variabel.
2. Bivariate, pengujian atas hubungan dua variabel.
3. Multivariate, Pengujian/pengukuran yang
dilakukan pada lebih dua variabel.
Kuantitative - Measurement
• Level of Measurement :
1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Ratio
Ad. 1. Nominal Level of Measurement :
@ Gender (Laki-laki dan perempuan),
@ Perusahaan Media (Surat kabar,
Televisi, Majalah, Radio,
Provider Internet ),
@ Type of Television Programs (news,
entertaiment, sport, cartoon, reality
show)
Ad. 2. Ordinal Level of Measurement
Suatu respon atau kondisi yg dapat dibuat,
diciptakan. Direncanakan dari – rendah ke –
tinggi -, hasilnya dapat dirangkingkan.
Contoh :
Tingkat kepuasaan khalayak atas tayangan
televisi berkaitan dengan anak-anak
mereka.
Jawabannya:
Sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas
atau tidak tahu.
Ad. 3. Interval Level of Measurement
Mengukur perbedaan diantara variabel
dan perbedaan tersebut dianggap equal.
Misalnya:
@. Perbedaan atau interval kepuasan
khalayak terhadap media massa.
@. Perbedaan biaya produksi program TV di
Jakarta Rp 500 juta dengan biaya
produksi program sama di daerah Rp 250
juta.
Ad. 4. Ratio Level of Measurement
Level Rasio memiliki pengukuran nilai zero.
Seperti :
Pendapatan, keuntungan, marginal cost,
Penjualan.
Sistem Akurasi dalam pengukuran :
1. Reliability 2. Validity
Jenis Penelitian Kuantitatif -Komunikasi
• Instituasional and Secondary Sources
• Experiment
• Kuasi - experiment
• Survey Research
• Content Analysis
• Cases Studies (kuantitatif)
• Focus Group Discussion
• Analysis Framing
Model-Model Penelitian Kuantitatif –
Teory komunikasi
• Model Jarum Hiperdemik.
• Model Uses and Gratification
• Model Agenda Setting.
• Model diffusi Informasi
• Dependency Media Theory
• dll
Jenis Penelitian Kuatitatif Komunikasi
1. Case Study
2. Comparative case study
3. Historical research
4. Grounded Research
5. Discource Analysis
6. Critical Discource Analysis
7. Framing Analysis
8. Feminist media- communication analysis
9. Focus Group Disccusion (FGD)
10. Interviewrs
11. Essay
12. Legal/regulatory/policy analysis.
13. Literature review/meta-analysis.
14. Filed observation
15. Participant observation/
action research.
16. Ethnographic Methods
17. Focus Groups
18. Other methods
Penelitian Kualitatif; Teori:
1. Teori Interaksionis simbolik
2. Teori Kritikal (Feminist,
Communication Action Habermas dll.
3. Teori-teori konstruksivisme –
Konstruksi sosial media massa, teori
peran dll
4. Dll.
Langkah penting yg harus dilakukan mahasiswa
1. Mahasiswa menentukan kasus aktual
satu bulan belakangan berkaitan
dengan komunikasi.
2. Melakukan pilihan terhadap
paradigma, teori, metodologis, analysis,
dll
3. Diakhir pertemuan diskusi/paparan ini
menjelaskan dan mengumpulkan
kepada dosen pembimbing.
Baca kembali :
• Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Komunikasi,
2003.
• Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikais,
dilengkapi contoh analisis statistik, 2005.
• Stephen W. Littlejohn, The Theories of Human
Communication, 1999.
• Baca Buku Norman K. Dwnzim, Yvanna S. Lincoln
(eds), Hanbaook of Qualitative Research, al. 109.
• W. Laurence Neuman, Social Research Methodes,
Qualitative and Quantitative Approaches, hal. 83.
• Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu
Pendekatan Praktek.
Download