Pendekatan masyarakat Internasional berasal dari filsafat, sejarah

advertisement
MASYARAKAT INTERNASIONAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Hukum Internasional
Dosen : M. HOLY ONE. NS, SH
Dibuat oleh KELOMPOK I :
1. YUSUF WIBISANA
2. AHMAD JAMALUDIN
3. TUTY APRIANIE
4. ADNAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2011
PENDAHULUAN
Adanya masyarakat internasional ditunjukkan adanya hubungan yang
terdapat antara anggota masyarakat internasional, karena adanya kebutuhan
yang disebabkan antara lain oleh pembagian kekayaan dan perkembangan
industri yang tidak merata di dunia seperti adanya perniagaan atau pula
hubungan di lapangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, keagamaan, sosial dan
olah raga mengakibatkan timbulnya kepentingan untuk memelihara dan
mengatur hubungan bersama merupakan suatu kepentingan bersama. Untuk
menertibkan, mengatur dan memelihara hubungan Internasional inilah
dibutuhkan hukum dunia menjamin unsur kepastian yang diperlukan dalam
setiap hubungan yang teratur. Masyarakat Internasional pada hakekatnya adalah
hubungan kehidupan antar manusia dan merupakan suatu kompleks kehidupan
bersama yang terdiri dari aneka ragam masyarakat yang menjalin dengan erat.
Suatu kumpulan bangsa untuk dapat benar-benar dikatakan suatu masyarakat
Hukum Internasional harus ada unsur pengikat yaitu adanya asas kesamaan
hukum antara bangsa-bangsa di dunia ini. Betapapun berlainan wujudnya
hukum positif yang berlaku di tiap-tiap negara tanpa adanya suatu masyarakat
hukum bangsa-bangsa merupakan hukum alam (naturerech) yang
mengharuskan bangsa-bangsa di dunia hidup berdampingan secara damai dapat
dikembalikan pada akal manusia (ratio) dan naluri untuk mempertahankan
jenisnya.
Pendekatan masyarakat Internasional berasal dari filsafat, sejarah, dan hukum.
Dan dicirikan khususnya oleh ketergantungan secara nyata pada ‘pelaksanaan
keputusan’. Dengan pelaksanaan keputusan bahwa kebijakan luar negeri
kadang-kadang memunculkan pilihan moral yang sulit bagi negarawan yang
terlibat yaitu pilihan tentang tujuan dan nilai politik yang bertentang. Pilihan
kebijakan luar negeri yang sulit dalam hal ini akan berupa keputusan untuk
berperan atau keputusan untuk ikut terlibat dalam intervensi kemanusiaan.
Tradisi masyarakat Internasional merupakan salah satu pendekatan klasik
hubungan internasional. Tetapi pendekatan ini berupaya menghindari pilihan
sulit antara: (1) egoisme dan konflik negara (2) keinginan baik manusia dan
kerjasama yang dimunculkan oleh perdebatan antara realisme dan liberalisme.
Perdebatan antara realisme dan liberalisme tersebut menganggap hubngan
Internasional sebagai suatu “masyarakat”. Negara dimana actor utamanya
adalah negarawan yang ahli dalam praktek ketatanegaraan. Tradisi ini
memandang ketatanegaraan sebagai aktivitas manusia yang sangat penting yang
mencakup kebijakan luar negeri, kebijakan militer, kebijakan perdagangan,
pengakuan politik, komunikasi diplomatik, pengumpulan data intelejen dan
mata-mata, membentuk dan bergabung dengan aliansi militer, mengancam atau
terlibat dalam penggunaan kekuatan bersenjata, bernegosiasi dan
menandatangani perjanjian perdamaian, memasuki perjanjian perdagangan,
bergabung dan berpartisipasi dalam organisasi Internasional, dan terlibat dalam
kontak, interaksi, transaksi dan pertukaran Internasional yang tak terhitung. Hal
ini berarti bahwa keterkaitan kebijakan luar negeri suatu negara dan negarawan
harus menjadi fokus sentral analisis: kepentingan, pertimbangan, maksud,
ambisi, kalkulasi, dan miskalkulasi, keinginan, keyakinan, harapan, ketakutan,
keraguan, ketidakpastian, dan seterusnya.
Inti pendekatan masyarakat adalah negara-negara dianggap sebagai organisasi
manusia seperti ditunjukan, konsep kuncinya adalah “masyarakat negara
(society of state)” (Wight 1977). Politik Internasional dipahami menjadi cabang
khusus dari politik yang tidak ada kekkuasaan hierarkis yaitu tidak ada
“pemerintahan” dunia di atas negara-negara berdaulat. Dengan demikian, masih
terdapat kepentingan, aturan, institusi, dan organisasi bersama yang diciptakan
dan dimiliki oleh negara dan yang membantu membentuk hubungan negaranegara. Kondisi sosial Internasional itulah yang disimpulkan Hedley Bull
(1955) dengan frase ” masyarakat anarkis(the anarchical society)”: terdapat
tatanan seluruh dunia dari negara-negara merdeka. Bull membuat perbedaan
penting antara “sistem Internasional” dan “masyarakat Internasional”.
Download