Metodologi, Paradigma, Teori

advertisement
METODOLOGI
PARADIGMA
TEORI
METODE
ATAU
METODOLOGI
PENELITIAN
?????
Kerancuan
Metodologi seringkali dilihat sebagai
aspek yang independen dari sebuah
penelitian
 Metodologi seringkali dipahami sebagai
sebuah pilihan dari sekian banyak
pilihan
 Metodologi seringkali dilihat sinonim
dengan metode

Metodologi
Berasal dari bahasa Yunani (methodos), dan Latin
(methodus)
 Metodologi : meta (setelah, mengikuti), hodos
(jalan), logos (kata, ujaran, rasio, ilmu)
 Jadi metodologi adalah : cara yang didefenisikan
secara jelas dan sistematis untuk mencapai suatu
tujuan
 Jadi metodologi juga adalah: cara tertentu dalam
memandang, mengorganisasikan dan membentuk
kegiatan pengkajian

Metodologi
Metodologi selalu berkaitan dengan:
 Ontology/ Ontological position
 Epistemology
Tabel Posisi Ontologis, Epistemologis, dan Metodologis
Posisi Ontologis
Foundationalisme
Anti-Foundationalisme
Posisi Epistemologis
Positivism
Realism
Interpretivism/
Hermeneutika
Posisi Metodologis
Positivis
Strukturalis
Interpretif
Post
strukturalis
Rangkaian Kegiatan Ilmiah
Metodologi
Metodologi (proses, jalan) selalu berkaitan dgn:
ABSTRAKSI
KRITERIA
EVALUASI
BAHASA
Metodologi
Abstraksi: pembangunan teori
Kriteria: memilih teori yang lebih disukai
Evaluasi: terhadap kualitas teori yang
dipergunakan
 Bahasa: istilah-istilah yang digunakan
misal, kemiskinan, demokrasi,
kesejahteraan, variabel, sistem, struktur



Metodologi



Metodologi (positivisme) tidak bisa dipisahkan dari:
PARADIGMA
TEORI: atau (generalisasi abstrak tentang beberapa
fenomena) atau (pernyataan umum yang meringkaskan
gerak-gerak dari seperangkat variabel)
Dependent
variable
Setiap teori
diuraikan
menjadi
Intervening
variable
Independent
variable
Metodologi

METODE: adalah cara menyusun teori-teori untuk
diaplikasikan pada data.
Kadang-kadang ia disebut rencana konseptual.
Beberapa jenis metode bersifat:
1. Komparatif (melihat lebih dari satu kasus misal,
perbandingan politik);
2. Konfigurasional (melihat satu kajian kasus saja);
3. Historis (mempergunakan waktu dan urutan);
4. Simulatif (memakai tiruan)
Dapat juga dibedakan menjadi metode eksprimental
(pengamatan seksama dan prosedur kontrol) dan metode
non-eksprimental (tetapi tetap menyangkut kehidupan nyata
yang sedang berlangsung).
Metodologi









TEKNIK: Menghubungkan metode dengan data yang relevan
Sampling
Pengujian pendapat umum
Wawancara
Analisa regresi
Analisa faktor
Pemakaian skala dan tes
Observasi
MODEL: cara sederhana untuk menggambarkan hubunganhubungan. Model dapat bersifat: Tipologis, deskriptif,
formal, dll
Metodologi
 STRATEGI: cara khusus untuk menerapkan
satu atau kombinasi dari model terhadap
permasalahan riset.
 DESAIN RISET: mengubah strategi menjadi
rencana operasional untuk kerja lapangan. Ini
merupakan tahap terakhir dalam persiapan
riset
Development
Select People/group
explanatory
toStatements
analyze
Metodologi
Proses, jalan metodologi:
Development
explanatory
Statements
Select
People/group
to analyze
Revise
Explanatory
Collect
Data
Analyze
Data
Metodologi
Method
Conclusion
Induction
Decision to
accept/reject
hypothesis
Hypothesis
testing
Technique
Observatio
Deduction
Kritik Kuhn : Paradigma
Paradigma Thomas Kuhn Kuhn
1.
2.
3.
Metaphisical Paradigm (Paradigma
Metafisika)
Sociological Paradigm (Paradigma
Sosiologis)
Construct Paradigm (Paradigma Konstruk).
Paradigma Ritzer
1.
2.
3.
Paradigma fakta sosial
Paradigma Defenisi sosial
Paradigma perilaku sosial
Paradigma Fakta Sosial
Durkheim mengatakan bahwa “fakta sosial” adalah “barang
sesuatu (thing)” yang berbeda dengan “ide”
 Dua macam fakta sosial:
1. dalam bentuk material: yaitu sesuatu yang dapat disimak,
ditangkap dan diobservasi. Contoh arsitektur dan norma
hukum
2. dalam bentuk non-material: yaitu sesuatu yang ditangkap
nyata (eksternal), bersifat inter subjektif. Contoh: egoisme,
opini, altruisme
 Varian teori: teori fungsionalisme struktural, teori konflik,
teori sistem dan teori sosiologi makro

Paradigma Definisi Sosial


Intinya adalah “tindakan yang penuh arti” dari
individu. Maksudnya adalah sepanjang
tindakannya itu mempunyai makna atau arti
subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada
tindakan orang lain
Varian teori: Teori Aksi (action theory),
Interaksionisme Simbolik (Simbolik
Interactionism), dan Fenomenologi
(Phenomenology).
Paradigma Perilaku Sosial
Secara singkat pokok persoalan sosiologi menurut
paradigma ini adalah tingkahlaku individu yang brelangsung
dalam hubungannya dengan faktor lingkungan yang
menghasilkan akibat-akibat atau perubahan dalam faktor
lingkungan menimbulkan yang berpengaruh terhadap
perubahan tingkahlaku. Jadi terdapat hubungan fungsional
antara tingkahlaku dengan perubahan yang terjadi dalam
lingkungan aktor.
 Varian teori: Behavioral Sociology Theory, Exchange Theory
 Paradigma ini banyak menggunakan metode eksperimen

Berpikir Rasional dan Implikasi Metodologis
BERPIKIR
RASIONAL
Logika Formal
•
ASUMSI
•
•
Fakta itu hubungan
kausal asimetris
Fakta itu realitas
Melalui
induksi/deduksi
Logika Simbolik
Logika Dialektika
•
•
•
Fakta itu
menyembunyikan
realitas
Fakta itu simbolik
•
Fakta itu
hubungan
resiprokal
Fakta
berlawanan
dalam kesatuan
Strukturalis konflik,
dll
TEORI
Fungsionalisme , dll
Dramaturgi, dll
METODE
PENELITIAN
•
•
•
•
•
•
CAPAIAN
Cenderung kuantitatif
Cenderung kualitatif
Cenderung
empowerment
SIFAT
Akademis
Akademis
Social movement
Survey
Eksperiment
Evaluasi, dll
Etnografi
Fenomenologi
Thick description
•
•
Partisipatory
research
Action
research,dll
Perbedaan tiga pendekatan
Kriteria
Positivism



Realitas adalah .....


Obyektif, ‘out
there’ (tidak
tergantung pada
kesadaran
manusia)
Diterima oleh
indera
Didefinisikan
sama oleh seluruh
anggota
masyarakat
Diarahkan oleh
aturan/hukum
yang universal
Terintegrasi
dengan baik untuk
kepentingan
semua orang
Critical
Perspective
Interpretivism





Subyektif
Dibentuk melalui
interaksi, bukan
ditemukan
Diintepretasikan
oleh anggota
masyarakat secara
berbeda, sesuai
dengan
pengalaman
masing-masing



Antara
obyektifitas dan
subyektifitas
Kompleks: ada
perbedaan antara
apa yang tampak
dengan realitas
yang sebenarnya.
Dikonstruksi oleh
manusia (yang
mempunyai
kekuatan untuk
memanipulasi)
dan bukan oleh
alam
Penuh konflik dan
kontradiksi
Didasarkan pada
dan ekploitasi
Perbedaan tiga pendekatan
Kriteria
Positivism
Critical
Perspective
Interpretivism




Manusia adalah ........

Individu rasional
Patuh pada
aturan/hukum
eksternal
Tidak mempunyai
keinginannya sendiri
(free will)




Kreator bagi dunia
mereka
Memberi makna
pada dunia
Tidak dibatasi oleh
aturan/hukum
eksternal
Menciptakan sistem
makna untuk
memahami dunia
mereka


Dinamis, kreator
bagi takdir mereka
sendiri
Tertekan,
tereksploitasi,
terasingkan, terbatasi
(oleh kondisi dan
faktor sosial)
Tercuci otaknya,
tersesatkan,
terkondisikan (oleh
sesamanya yang
mempunyai
kekuasaan)
Tidak menyadari
potensinya sendiri
(karena ada kekuatan
pembatas dari luar
dirinya)
Perbedaan tiga pendekatan
Kriteria
Positivism


Ilmu adalah .......



Didasarkan pada
aturan/prosedur yang
tegas, sehingga realitas
sosial tidaklah tepat
untuk dipelajari karena
bias, tidak sistematis,
dan tidak konsisten
Deduktif (dimulai dari
abstrak yang bersifat
umum ke abstrak yang
lebih spesifik)
Nomothetic
(berdasarkan
hukum/aturan kausal
untuk menjelaskan
kejadian dan hubungan
sosial yang konkret)
Tergantung pada kesan
yang ditangkap oleh
indera
Bebas nilai
Critical
Perspective
Interpretivism






Hanya ‘common
sense’ (tidak ada ilmu)
Induktif
Ideographic
(menampilkan realitas
secara simbolis dalam
bentuk yang
deskriptif)
Tergantung pada
interpretasi dan
pemaknaan
Tidak bebas nilai


Diantara kedua
paradigma
sebelumnya; kondisi
membentuk
kehidupan, tetapi
dapat diubah
Menyetarakan,
memberdayakan
(peneliti tidak hanya
mempelajari realitas,
namun juga
melakukan tindakan),
dan tergantung pula
pada dinamika sistem
Tidak bebas nilai
Logika

Kata logika (Inggris: logic, Yunani: logikos) berarti sesuatu
yang dapat dimengerti (reasonable), akal budi yang teratur,
konsisten, dan sistematis. Kata logika memiliki akar kata
yang sama dengan kata logos berarti ucapan, kata, akal
pikiran, studi tentang, pertimbangan tentang, ilmu
tentang. Makna logos mengacu kepada sesuatu yang dapat
dimengerti (reasonable), keteraturan akal budi, konsistensi
penalaran, dan sistematika pemikiran. Secara ringkas dapat
disebutkan beberapa padanan dari kata logos: utterance,
statement, argument, account, definition, formula, ratio,
language, reason, principle.
Logika Formal
Tiga hukum dasar logika formal (Aristoteles):
Hukum identitas: “sesuatu adalah selalu sama dengan
atau identik dengan dirinya, dalam Aljabar: A sama
dengan A.”
 Hukum kontradiksi:Jika A adalah A, maka menurut
pemikiran formal, A tidak dapat menjadi Non-A.
 Hukum tiada jalan tengah: Menurut hukum tersebut
segala sesuatu hanya memiliki salah satu karakteristik
tertentu. Jika A sama dengan A, maka ia tidak dapat
sama dengan Non-A.

Download