1 petunjuk teknis verifikasi partai politik calon peserta pemilu

advertisement
PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI PARTAI POLITIK CALON PESERTA
PEMILU ANGGOTA DPR, DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2014
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka pelaksanaan tahapan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu
Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota Tahun 2014 sebagaimana dimaksud
pasal 16 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai
Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
sebagaimana diubah dengan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai
Politik Peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, perlu
diterbitkan petunjuk teknis sebagai pedoman KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
serta partai politik calon peserta Pemilu.
B. VERIFIKASI ADMINISTRASI
1. Komisi Pemilihan Umum
a. Melaksanakan verifikasi administrasi dokumen persyaratan:
1) surat pendaftaran partai politik menjadi calon peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD
Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota ditandatangani oleh Ketua Umum dan
Sekretaris Jenderal partai politik tingkat pusat atau sebutan lain dan dibubuhi
cap/stempel basah.
2) salinan Berita Negara Republik Indonesia yang memuat tanda terdaftar bahwa
partai politik tersebut sebagai badan hukum yang telah dilegalisir oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
3) surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan kepengurusan, alamat dan kantor tetap tingkat provinsi dan
kabupaten/kota serta kepengurusan tingkat kecamatan sesuai formulir Model F1Parpol.
4) surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan daftar susunan pengurus dan alamat kantor tetap partai politik tingkat
provinsi sesuai formulir Lampiran 1 Model F1-Parpol.
5) surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan daftar susunan pengurus dan alamat kantor tetap partai politik tingkat
kabupaten/kota sesuai formulir Lampiran 2 Model F1-Parpol.
6) surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan daftar susunan pengurus partai politik tingkat kecamatan sesuai formulir
Lampiran 3 Model F1-Parpol.
7) surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan daftar susunan pengurus dan alamat kantor tetap partai politik tingkat
pusat sesuai formulir Lampiran 4 Model F1-Parpol.
8) keputusan partai politik tentang pengurus tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota
dan kecamatan.
9) surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000
1 10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
(satu perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik
sesuai formulir Model F2-Parpol.
surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan rekapitulasi daftar anggota partai politik dalam wilayah kabupaten/kota
sesuai formulir Lampiran 1 Model F2-Parpol.
softcopy daftar nama anggota partai politik sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang
atau 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kabupaten/kota
sesuai formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol.
surat pernyataan yang ditandatangani oleh pimpinan partai politik tingkat pusat
berkenaan keterwakilan perempuan 30 % (tiga puluh persen) pada kepengurusan
partai politik tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota sesuai formulir Model F3Parpol.
surat keterangan domisili kantor tetap dan alamat tetap partai politik tingkat pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota dari Camat atau sebutan lain/Lurah/Kepala Desa
atau sebutan lain sesuai formulir Model F11-Parpol.
salinan bukti kepemilikan atau sewa atau pinjam kantor tetap partai politik tingkat
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
surat keterangan tentang pendaftaran nama, lambang, dan/atau tanda gambar
partai politik dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang hukum dan hak asasi manusia.
fotokopi nomor rekening atas nama partai politik pada tingkat pusat, provinsi dan
kabupaten/kota.
salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai politik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
nama dan tanda gambar partai politik ukuran 10 x 10 cm berwarna sebanyak 5
(lima) lembar.
b. Melaksanakan verifikasi administrasi keanggotaan partai politik:
1) Mencermati dugaan ganda keanggotaan partai politik dalam satu partai politik atau
antar partai politik.
2) Apabila terdapat dugaan ganda dalam satu partai politik, dihitung satu
keanggotaan.
3) Apabila terdapat dugaan ganda antar partai politik, ditindaklanjuti dengan
verifikasi faktual oleh KPU Kabupaten/Kota.
4) Setelah melakukan pencermatan, KPU menyampaikan daftar nama anggota dalam
bentuk softcopy kepada KPU Kabupaten/Kota untuk dicocokkan dengan daftar
nama anggota partai politik sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol dan
fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTA).
c. Menyampaikan hasil verifikasi administrasi kepada partai politik. Apabila terdapat
dokumen persyaratan yang belum lengkap, partai politik diberi kesempatan untuk
melengkapi atau memperbaiki. Perbaikan persyaratan disampaikan oleh DPP partai
politik kepada KPU, kecuali daftar nama anggota partai politik dalam bentuk hardcopy
dan fotokopi KTA disampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota.
d. Melakukan verifikasi administrasi terhadap perbaikan persyaratan. Apabila terdapat
perbaikan syarat keanggotaan partai politik, KPU melakukan pencermatan dugaan
ganda dan menyampaikan hasilnya kepada KPU Kabupaten/Kota untuk dicocokkan
dengan hardcopy daftar nama anggota partai politik dan fotokopi KTA hasil perbaikan.
e. Berdasarkan verifikasi administrasi hasil perbaikan, KPU menyusun berita acara dan
menetapkan partai politik yang dapat mengikuti tahap verifikasi faktual.
2 2. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
Melaksanakan verifikasi administrasi keanggotaan partai politik dengan langkah
sebagai berikut:
a. Persiapan
1) membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Verifikasi Administrasi dan Faktual.
2) membagi Anggota Pokja ke dalam Tim Verifikasi yang bertugas mencocokkan
softcopy daftar nama anggota partai politik hasil pencermatan KPU dengan daftar
nama anggota partai politik sebagaimana formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol dan
fotokopi KTA.
3) melaksanakan pembekalan pada Tim Verifikasi.
b. Pelaksanaan
1) menerima softcopy daftar nama anggota partai politik hasil pencermatan KPU.
2) meneliti jumlah keanggotaan partai politik pada softcopy daftar nama anggota partai
politik hasil pencermatan KPU, daftar nama anggota partai politik sebagaimana
formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol dan fotokopi KTA.
3) mencocokkan softcopy daftar nama anggota partai politik hasil pencermatan KPU
dengan daftar nama anggota partai politik sebagaimana formulir Lampiran 2 Model
F2-Parpol dan fotokopi KTA.
a) apabila softcopy daftar nama anggota partai politik telah sesuai dengan hardcopy
dan/atau KTA, maka KPU Kabupaten/Kota memberikan keterangan dengan
tanda centang (9) pada softcopy daftar nama anggota partai politik.
b) apabila terdapat ketidaksesuaian antara softcopy daftar nama anggota partai
politik dengan formulir Lampiran 2 Model F2-Parpol, KPU Kabupaten/Kota
menggunakan softcopy daftar nama anggota partai politik hasil pencermatan
KPU sebagai pedoman untuk mencocokkan dengan fotokopi KTA.
c) apabila daftar nama anggota partai politik pada softcopy tidak ditemukan
fotokopi KTA, KPU Kabupaten/Kota memberikan keterangan pada softcopy
daftar nama anggota partai politik tidak ditemukan KTA.
4) menyusun berita acara hasil verifikasi administrasi keanggotaan partai politik
sebagaimana dimaksud angka 2) dan 3) dalam contoh formulir terlampir.
5) melaporkan berita acara hasil verifikasi administrasi keanggotaan partai politik
kepada KPU melalui KPU Provinsi dan aplikasi SiPol.
6) menerima softcopy daftar nama anggota partai politik hasil perbaikan dari KPU
untuk dicocokkan dengan hardcopy daftar nama anggota partai politik dan/atau
fotokopi KTA hasil perbaikan dengan mekanisme sebagaimana dimaksud angka 2)
sampai dengan 5).
C. VERIFIKASI FAKTUAL
1. Komisi Pemilihan Umum
Melaksanakan verifikasi faktual dengan langkah sebagai berikut:
a. Persiapan
1) membagi Anggota Pokja ke dalam Tim Verifikasi Faktual.
2) melaksanakan pembekalan pada Tim Verifikasi Faktual.
3) menyiapkan dokumen pendukung verifikasi faktual yaitu formulir Lampiran 4
Model F1-Parpol, Model F3-Parpol, Lampiran Model F5-Parpol, Model F11-Parpol,
surat keputusan (SK) partai politik tentang pengurus tingkat pusat, bukti
kepemilikan/sewa/kontrak kantor partai politik.
4) menyiapkan alat dokumentasi (kamera, handycam, dan lain-lain).
5) menyiapkan daftar hadir dan berita acara hasil verifikasi faktual terhadap pengurus
yang dihadirkan pengurus partai politik di kantor KPU.
3 b. Pelaksanaan
1) menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pengurus partai politik jadwal dan
waktu pelaksanaan verifikasi faktual.
2) melakukan verifikasi faktual terhadap:
a) jumlah dan susunan pengurus partai politik di tingkat pusat dengan cara
mendatangi kantor pengurus partai politik untuk mencocokkan kebenaran SK
partai politik tentang pengurus tingkat pusat, daftar nama pengurus yaitu Ketua
Umum atau sebutan lain, Sekretaris Jenderal atau sebutan lain, dan Bendahara
sebagaimana formulir Lampiran 4 Model F1-Parpol dengan pengurus yang
bersangkutan.
b) pemenuhan keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat
pusat sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh persen) dengan cara mendatangi
kantor pengurus partai politik untuk mencocokkan kebenaran daftar nama
pengurus sebagaimana formulir Model F3-Parpol dengan pengurus yang
bersangkutan.
c) pengurus partai politik sebagaimana dimaksud huruf a) dan b) menunjukkan
KTA asli atau identitas lain (Kartu Tanda Penduduk/KTP atau Kartu
Keluarga/KK) untuk dicocokkan dengan SK dan formulir Lampiran 4 Model F1Parpol.
d) domisili kantor tetap dengan cara mendatangi kantor pengurus partai politik
untuk mencocokkan domisili kantor sebagaimana formulir Model F-11 Parpol
dengan dokumen yang sah yaitu sertifikat hak milik, surat pinjam pakai, sewa
atau kontrak sampai berakhirnya tahapan Pemilu, yaitu pengucapan sumpah
janji anggota DPR dan DPD.
e) domisili kantor tetap partai politik tingkat pusat harus berada di wilayah
ibukota negara.
3) apabila pengurus partai politik sebagaimana dimaksud huruf a) dan b) berhalangan
hadir, wajib menyampaikan alasan dengan menunjukkan dokumen yang
diterbitkan oleh lembaga yang berwenang (misalnya surat keterangan dokter,
menunaikan ibadah haji/umrah, dan lain-lain).
4) apabila pengurus partai politik berhalangan hadir karena alasan sakit, petugas
verifikasi mendatangi yang bersangkutan.
5) apabila pengurus partai politik berhalangan hadir karena alasan menunaikan
ibadah haji/umrah atau meninggal dunia atau mengundurkan diri, pengurus yang
bersangkutan dapat digantikan oleh wakilnya dengan mencocokkan SK, formulir
Lampiran 4 Model F1-Parpol dan KTA/KK.
6) apabila dalam verifikasi faktual sebagaimana dimaksud huruf a) dan b) petugas
verifikasi tidak bertemu dengan pengurus yang bersangkutan, KPU menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada pengurus partai politik untuk menghadirkan
pengurus yang bersangkutan kepada KPU sampai dengan akhir masa verifikasi
faktual tahap I.
7) verifikasi faktual pengurus partai politik sebagaimana angka 6) dilakukan oleh
petugas verifikasi dengan cara meminta pengurus yang bersangkutan mengisi
daftar hadir. Setelah pelaksanaan verifikasi berakhir, petugas verifikasi menyusun
berita acara hasil verifikasi (contoh terlampir).
8) menyusun berita acara verifikasi faktual sesuai formulir Model F5-Parpol dan
lampirannya dan menyampaikan hasilnya kepada partai politik.
9) apabila partai politik belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada
huruf a), b), dan d), diberi kesempatan untuk memperbaiki paling lama 7 (tujuh)
hari setelah pemberitahuan hasil verifikasi faktual.
10) melakukan verifikasi faktual terhadap hasil perbaikan.
4 11) melaksanakan rapat pleno terbuka:
a) Rekapitulasi hasil verifikasi tingkat provinsi.
b) Hasil verifikasi faktual tingkat pusat.
12) menyusun berita acara sesuai formulir Model F5-Parpol dan lampirannya serta
menyampaikan hasilnya kepada partai politik dan Bawaslu.
2. Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Melaksanakan verifikasi faktual dengan langkah sebagai berikut:
a. Persiapan
1) membentuk Pokja Verifikasi Faktual.
2) membagi Anggota Pokja ke dalam Tim Verifikasi Faktual.
3) melaksanakan pembekalan pada Tim Verifikasi Faktual.
4) menyiapkan dokumen pendukung verifikasi faktual yaitu formulir Lampiran 1
Model F1-Parpol, Model F3-Parpol, Lampiran Model F6-Parpol, Model F11-Parpol,
SK
partai
politik
tentang
pengurus
tingkat
provinsi,
bukti
kepemilikan/sewa/kontrak kantor partai politik.
5) menyiapkan alat dokumentasi (kamera, handycam, dan lain-lain).
6) menyiapkan daftar hadir dan berita acara hasil verifikasi faktual (contoh terlampir)
terhadap pengurus yang dihadirkan pengurus partai politik di kantor KPU Provinsi.
b. Pelaksanaan
(1) menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pengurus partai politik jadwal dan
waktu pelaksanaan verifikasi faktual.
(2) melakukan verifikasi faktual terhadap:
a) jumlah dan susunan pengurus partai politik di tingkat provinsi dengan cara
mendatangi kantor pengurus partai politik untuk mencocokkan kebenaran SK
partai politik tentang pengurus tingkat provinsi, daftar nama pengurus yaitu
Ketua atau sebutan lain, Sekretaris atau sebutan lain, dan Bendahara
sebagaimana formulir Lampiran 1 Model F1-Parpol dengan pengurus yang
bersangkutan.
b) pemenuhan keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik
tingkat provinsi sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh persen) dengan cara
mendatangi kantor pengurus partai politik untuk mencocokkan kebenaran
daftar nama pengurus sebagaimana formulir Model F3-Parpol dengan
pengurus yang bersangkutan.
c) pengurus partai politik sebagaimana dimaksud huruf a) dan b) menunjukkan
KTA asli atau identitas lain (KTP atau KK) untuk dicocokkan dengan SK dan
formulir Lampiran 1 Model F1-Parpol.
d) domisili kantor tetap dengan cara mendatangi kantor pengurus partai politik
untuk mencocokkan domisili kantor sebagaimana formulir Model F-11 Parpol
dengan dokumen yang sah yaitu sertifikat hak milik, surat pinjam pakai, sewa
atau kontrak sampai berakhirnya tahapan Pemilu, yaitu pengucapan sumpah
janji anggota DPRD Provinsi.
e) domisili kantor tetap partai politik tingkat provinsi harus berada di wilayah
ibukota provinsi, kecuali daerah pemekaran.
(3) apabila pengurus partai politik sebagaimana dimaksud huruf a) dan b)
berhalangan hadir, wajib menyampaikan alasan dengan menunjukkan dokumen
yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang (misalnya surat keterangan
dokter, menunaikan ibadah haji/umrah).
(4) apabila pengurus partai politik berhalangan hadir karena alasan sakit, petugas
verifikasi mendatangi yang bersangkutan.
5 (5) apabila pengurus partai politik berhalangan hadir karena alasan menunaikan
ibadah haji/umrah atau meninggal dunia atau mengundurkan diri, pengurus
yang bersangkutan dapat digantikan oleh wakilnya dengan mencocokkan SK,
formulir Lampiran 1 Model F1-Parpol dan KTA/KK.
(6) apabila dalam verifikasi faktual sebagaimana dimaksud huruf a) dan b) petugas
verifikasi tidak bertemu dengan pengurus yang bersangkutan, KPU Provinsi
menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada pengurus partai politik untuk
menghadirkan pengurus yang bersangkutan kepada KPU Provinsi sampai dengan
akhir masa verifikasi faktual tahap I.
(7) verifikasi faktual pengurus partai politik sebagaimana angka 6) dilakukan oleh
petugas verifikasi dengan cara meminta pengurus yang bersangkutan mengisi
daftar hadir. Setelah pelaksanaan verifikasi berakhir, petugas verifikasi menyusun
berita acara hasil verifikasi (contoh terlampir).
(8) menyusun berita acara verifikasi faktual sesuai formulir Model F6-Parpol dan
lampirannya dan menyampaikan hasilnya kepada partai politik.
(9) apabila partai politik belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada
huruf a), b), dan d) diberi kesempatan untuk memperbaiki paling lama 7 (tujuh)
hari setelah pemberitahuan hasil verifikasi faktual.
(10) melakukan verifikasi faktual terhadap hasil perbaikan, menyusun berita acara
sesuai formulir Model F6-Parpol dan lampirannya serta menyampaikan hasilnya
kepada partai politik, Bawaslu Provinsi dan KPU melalui aplikasi Sipol.
(11) melakukan rapat pleno terbuka:
a) Rekapitulasi hasil verifikasi tingkat kabupaten/kota.
b) Hasil verifikasi faktual tingkat provinsi.
3. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
Melakukan verifikasi faktual dengan langkah sebagai berikut:
a. Persiapan
1) membagi Anggota Pokja ke dalam Tim Verifikasi Faktual.
2) khusus bagi pelaksanaan verifikasi faktual keanggotaan, Anggota Pokja dibagi
dalam Tim Verifikasi Faktual berdasarkan wilayah administratif untuk meneliti
seluruh partai politik.
3) melaksanakan pembekalan pada Tim Verifikasi Faktual.
4) menyiapkan dokumen pendukung verifikasi faktual yaitu formulir Lampiran 2
Model F1-Parpol, Model F3-Parpol, Lampiran 1 Model F8-Parpol, Lampiran 2 Model
F8-Parpol, Model F11-Parpol, SK partai politik tentang pengurus tingkat
kabupaten/kota, bukti kepemilikan/sewa/kontrak kantor partai politik, KTA.
5) menyiapkan alat dokumentasi (kamera, handycam, dan lain-lain).
6) menyiapkan daftar hadir dan berita acara hasil verifikasi faktual (contoh terlampir)
terhadap pengurus dan anggota yang dihadirkan pengurus partai politik di kantor
KPU Kabupaten/Kota.
b. Pelaksanaan
1) menyampaikan pemberitahuan kepada pengurus partai politik jadwal dan waktu
pelaksanaan verifikasi faktual kepengurusan dan domisili kantor tetap.
2) melakukan verifikasi faktual terhadap:
a) kepengurusan dan domisili kantor tetap partai politik
(1) jumlah dan susunan pengurus partai politik di tingkat kabupaten/kota
dengan cara mendatangi kantor pengurus partai politik untuk
mencocokkan kebenaran SK partai politik tentang pengurus tingkat
kabupaten/kota, daftar nama pengurus yaitu Ketua atau sebutan lain,
6 (2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
Sekretaris atau sebutan lain, dan Bendahara sebagaimana formulir
Lampiran 2 Model F1-Parpol dengan pengurus yang bersangkutan.
pemenuhan keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik
tingkat kabupaten/kota sekurang-kurangnya 30 % (tiga puluh persen)
dengan cara mendatangi kantor pengurus partai politik untuk
mencocokkan kebenaran daftar nama pengurus sebagaimana formulir
Model F3-Parpol dengan pengurus yang bersangkutan.
pengurus partai politik sebagaimana dimaksud angka (1) dan (2)
menunjukkan KTA asli atau identitas lain (KTP atau KK) untuk
dicocokkan dengan SK dan formulir Lampiran 2 Model F1-Parpol.
apabila pengurus partai politik sebagaimana dimaksud huruf angka (1)
dan (2) berhalangan hadir, wajib menyampaikan alasan dengan
menunjukkan dokumen yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang
(misalnya surat keterangan dokter, menunaikan ibadah haji/umrah).
apabila pengurus partai politik berhalangan hadir karena alasan sakit,
petugas verifikasi mendatangi yang bersangkutan.
apabila pengurus partai politik berhalangan hadir karena alasan
menunaikan ibadah haji/umrah atau meninggal dunia atau
mengundurkan diri, pengurus yang bersangkutan dapat digantikan oleh
wakilnya dengan mencocokkan SK, formulir Lampiran 2 Model F1-Parpol
dan KTA/KK.
apabila dalam verifikasi faktual sebagaimana dimaksud angka (1) dan (2)
petugas verifikasi tidak bertemu dengan pengurus yang bersangkutan,
KPU Kabupaten/Kota menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada
pengurus partai politik untuk menghadirkan pengurus yang bersangkutan
kepada KPU Kabupaten/Kota sampai dengan akhir masa verifikasi faktual
tahap I.
verifikasi faktual pengurus partai politik sebagaimana angka 7) dilakukan
oleh petugas verifikasi dengan cara meminta pengurus yang bersangkutan
mengisi daftar hadir. Setelah pelaksanaan verifikasi berakhir, petugas
verifikasi menyusun berita acara hasil verifikasi (contoh terlampir).
domisili kantor tetap dengan cara mendatangi kantor pengurus partai
politik untuk mencocokkan domisili kantor sebagaimana formulir Model
F-11 Parpol dengan dokumen yang sah yaitu sertifikat hak milik, surat
pinjam pakai, sewa atau kontrak sampai berakhirnya tahapan Pemilu,
yaitu pengucapan sumpah janji anggota DPRD Kabupaten/Kota.
domisili kantor tetap partai politik tingkat kabupaten/kota harus berada di
wilayah administrasi kabupaten/kota yang bersangkutan.
domisili kantor tetap partai politik tingkat kabupaten/kota yang berada
pada daerah induk, sementara daerah tersebut telah dilakukan pemekaran
maka domisili kantor tetap pada daerah induk dinyatakan memenuhi
syarat.
b) keanggotaan sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) atau 1/1.000 (satu perseribu)
dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik tingkat
kabupaten/kota dengan cara:
(1) Menentukan metode verifikasi faktual keanggotaan, yaitu metode sensus
atau sampel acak sederhana.
(2) Metode sensus dilakukan apabila jumlah anggota partai politik pada
kepengurusan di kabupaten/kota sampai dengan 100 (seratus) orang.
(3) Metode sampel acak sederhana dilakukan apabila jumlah anggota partai
politik pada kepengurusan di kabupaten/kota lebih 100 (seratus) orang.
7 (4) Dalam metode sampel acak sederhana, melakukan pengambilan atau
pencuplikan sampel dengan menggunakan software Microsoft Excel, yaitu:
(a) Buka file Excel, dan letakkan kursor pada salah satu cell.
(b) Pada papan rumus/formula ketik rumus berikut:
RUMUS =RAND()*angka populasi yang dikehendaki
Misalnya akan diambil sampel dari angka populasi 2.000, maka ditulis
sebagai berikut:
RUMUS =RAND()*2000
(c) Dari angka yang terdapat dalam cell, tarik cell kedalam beberapa kolom
dan baris untuk diketahui angka acak yang keluar. Dalam menarik cell
8 yang sudah ada angkanya tersebut pastikan lebih dari 10% dari
populasi yang akan diambil.
Misalnya pada contoh di atas populasi adalah 2.000 dan yang akan
diambil adalah 10% dari populasi, yaitu 200, maka angka yang akan
dimunculkan didalam program harus lebih dari 200.
(d) Sampel diambil berdasarkan urutan dari kolom pertama ke bawah, dan
dilakukan dengan pola yang sama untuk berikutnya sampail terpenuhi
sampel sejumlah 200.
Apabila ada nomor yang sama padahal pada nomor sebelumnya sudah
terambil maka angka tersebut dilewati untuk kemudian dilanjutkan
pada urutan berikutnya. (Lihat anak panah dalam cara pengambilan
sampel).
9 (5) Melakukan pengambilan atau pencuplikan sampel di bawah supervisi
KPU Provinsi. Hasil pengambilan atau pencuplikan sampel bersifat
rahasia, dicetak dan dilaporkan kepada KPU melalui KPU Provinsi melalui
aplikasi Sipol serta menyampaikan salinan kepada Bawaslu Provinsi.
(6) Hasil pengambilan atau pencuplikan sampel sebagaimana angka (5)
dituangkan dalam formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol.
(7) Apabila ditemukan sampel keanggotaan partai politik yang alamatnya
berada di wilayah terpencil atau sulit dijangkau dengan sarana
transportasi, KPU Kabupaten/Kota dapat mengambil sampel pengganti
dari urutan berikutnya.
(8) Menyusun berita acara hasil pengambilan atau pencuplikan sampel
sebagaimana contoh formulir terlampir.
(9) Melakukan verifikasi faktual, bertemu secara langsung dengan anggota
partai politik dan melakukan kegiatan sebagai berikut:
(a) petugas verifikasi mencocokkan daftar nama anggota partai politik
hasil pengambilan/pencuplikan sampel sebagaimana formulir
Lampiran 2 Model F8-Parpol, fotokopi KTA dan KTA asli. Apabila
anggota partai politik yang bersangkutan dapat menunjukkan KTA asli
dan menyatakan sebagai anggota partai politik, maka keanggotaannya
dinyatakan memenuhi syarat.
(b) apabila tidak dapat menunjukkan KTA, maka anggota partai politik
yang bersangkutan dapat menunjukkan identitas diri berupa KTP atau
KK. Apabila terdapat kesesuaian antara fotokopi KTA dengan KTP
atau KK dan anggota partai politik yang bersangkutan menyatakan
sebagai anggota partai politik, maka keanggotaannya dinyatakan
memenuhi syarat.
(c) apabila yang bersangkutan menyatakan bukan anggota partai politik,
diminta mengisi formulir Model F12-Parpol. Apabila tidak bersedia,
keanggotaannya dinyatakan memenuhi syarat.
(d) apabila keanggotaan partai politik tidak memenuhi syarat, petugas
verifikasi mengisi kolom keterangan pada formulir Lampiran 2 Model
F8-Parpol untuk menjelaskan alasan keanggotaan partai politik tidak
memenuhi syarat.
(e) setelah melakukan verifikasi faktual keanggotaan partai politik,
petugas verifikasi meminta kepada anggota partai politik yang
bersangkutan atau anggota keluarganya membubuhkan paraf pada
kolom keterangan formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol.
(f) apabila petugas verifikasi tidak bertemu dengan anggota partai politik
yang
bersangkutan,
KPU
Kabupaten/Kota
menyampaikan
pemberitahuan tertulis kepada partai politik untuk menghadirkan
anggotanya di kantor KPU Kabupaten/Kota sampai dengan akhir
masa verifikasi faktual.
(g) verifikasi faktual keanggotaan partai politik sebagaimana huruf (d)
dilakukan oleh petugas verifikasi dengan cara meminta anggota yang
bersangkutan mengisi daftar hadir. Setelah pelaksanaan verifikasi
berakhir, petugas verifikasi menyusun berita acara hasil verifikasi
(contoh terlampir).
(h) apabila sampai akhir masa verifikasi faktual tahap I, partai politik tidak
dapat menghadirkan anggotanya di kantor KPU Kabupaten/Kota,
keanggotaannya dinyatakan tidak memenuhi syarat.
(i) apabila terdapat seseorang menjadi anggota lebih dari 1 (satu) partai
politik, yang bersangkutan diminta menegaskan keanggotaannya pada
10 1 (satu) partai politik dan mengisi formulir Model F12-Parpol. Apabila
tidak bersedia mengisi formulir, keanggotaannya pada lebih dari 1
(satu) partai politik tersebut dinyatakan tidak memenuhi syarat.
(j) apabila ditemukan keanggotaan partai politik pada daerah pemekaran,
petugas verifikasi mencocokkan kesesuaian domisili faktual anggota
partai politik yang bersangkutan dengan alamat sebagaimana
tercantum pada KTA.
(k) sebagai bukti telah dilakukan verifikasi faktual keanggotaan partai
politik, petugas verifikasi mengisi kolom keterangan sebagaimana
formulir Lampiran 2 Model F8-Parpol untuk menerangkan
bertemu/tidak bertemu dengan anggota partai politik dan meminta
paraf anggota partai politik yang bersangkutan atau anggota
keluarganya atau pengurus RT setempat dengan menuliskan nama
lengkap.
(l) apabila partai politik menyerahkan syarat keanggotaan lebih dari 1.000
atau 1/1.000 dan setelah dilakukan verifikasi faktual telah memenuhi
syarat minimal keanggotaan 1.000 atau 1/1.000, petugas verifikasi
dapat menghentikan verifikasi faktual.
(10) Hasil verifikasi faktual keanggotaan partai politik melalui metode sampel
diproyeksikan terhadap jumlah populasi untuk diketahui pemenuhan
syarat minimal 1.000 orang atau 1/1.000 orang anggota partai politik di
kabupaten/kota yang bersangkutan.
(11) Menyusun berita acara verifikasi faktual sesuai formulir Model F8-Parpol
dan lampirannya serta menyampaikan laporan kepada KPU melalui
aplikasi Sipol.
(12) Apabila partai politik belum memenuhi syarat, diberi kesempatan untuk
memperbaiki paling lama 7 (tujuh) hari setelah pemberitahuan hasil
verifikasi faktual.
3) Melakukan verifikasi hasil perbaikan:
a) verifikasi faktual kepengurusan, keterwakilan perempuan dan domisili kantor
tetap.
b) verifikasi administrasi dan faktual keanggotaan partai politik dengan
menempuh langkah:
(1) menghitung jumlah keanggotaan partai politik sekurang-kurangnya 1.000
atau 1/1.000 dan melakukan pencermatan dugaan ganda.
(2) apabila syarat keanggotaan partai politik sebagaimana angka (1) tidak
terpenuhi, tidak dilanjutkan dengan verifikasi faktual.
(3) Melakukan verifikasi faktual keanggotaan dengan mekanisme
sebagaimana angka (9).
4) Melaksanakan rapat pleno terbuka dan menyusun berita acara hasil verifikasi
faktual sesuai formulir Model F8-Parpol dan lampirannya serta menyampaikan
laporan kepada partai politik, Panwaslu Kabupaten/Kota dan KPU melalui aplikasi
Sipol.
D. RAPAT PLENO TERBUKA
Rapat pleno terbuka hasil verifikasi faktual oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan menempuh langkah sebagai berikut:
11 1. Menyampaikan undangan kepada partai politik, Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu
Kabupaten/Kota, pemantau Pemilu dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Menyampaikan proses dan hasil verifikasi faktual.
3. Partai politik dan/atau Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota dapat
menyampaikan keberatan terhadap hasil verifikasi faktual. KPU/KPU Provinsi/KPU
Kabupaten/Kota memberikan penjelasan dan menunjukkan bukti pendukung.
4. Apabila partai politik dan/atau Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota
tidak dapat menerima penjelasan KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota, diminta
mengisi formulir keberatan terlampir.
E. PELAYANAN DATA DAN INFORMASI
1. Berpedoman pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
2. Akses data dan informasi diberikan kepada partai politik, Bawaslu/Bawaslu
Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya
setelah setiap kegiatan dalam tahapan verifikasi partai politik berakhir yaitu:
a. Verifikasi administrasi kelengkapan syarat partai politik menjadi peserta Pemilu oleh
KPU.
b. Verifikasi faktual partai politik oleh KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota.
3. Pelayanan data kepada partai politik, Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu
Kabupaten/Kota, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya dilakukan dengan
mekanisme sebagai berikut:
a. partai politik, Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota, pemantau atau
pemangku kepentingan lainnya menyampaikan permohonan tertulis kepada KPU
dengan menyebut identitas yang jelas dan lengkap, jenis data dan daerah yang diminta
serta peruntukannya.
b. KPU meneliti kelengkapan syarat permohonan data sebagaimana dimaksud huruf a.
c. Apabila syarat permohonan data belum lengkap, partai politik, Bawaslu/Bawaslu
Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota, pemantau atau pemangku kepentingan lainnya
KPU menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk melengkapi.
d. Apabila syarat permohonan data dinyatakan lengkap dan data yang diminta berada
pada wilayah kerja KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota, KPU memerintahkan KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk memenuhi data dimaksud dengan tembusan
kepada partai politik, Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota,
pemantau atau pemangku kepentingan lainnya.
e. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota menyampaikan laporan kepada KPU
pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud huruf d.
F. LAIN-LAIN
1. Menanggapi permasalahan akurasi data wilayah administrasi dan penduduk sebagaimana
Keputusan KPU Nomor 156/Kpts/KPU/Tahun 2012, Menteri Dalam Negeri melalui surat
Nomor 138/3691/SJ telah melakukan revisi sebagaimana terlampir.
2. Pelaksanaan verifikasi kepengurusan dan keanggotaan partai politik berpedoman pada
Keputusan KPU Nomor 156/Kpts/KPU/Tahun 2012 dan surat Menteri Dalam Negeri
Nomor 138/3691/SJ.
3. Apabila terdapat perbedaan jumlah penduduk antara Keputusan KPU Nomor
156/Kpts/KPU/Tahun 2012 dengan surat Menteri Dalam Negeri Nomor 138/3691/SJ,
KPU dan KPU Kabupaten/Kota berpedoman pada Keputusan KPU Nomor
156/Kpts/KPU/Tahun 2012.
12 4. Apabila terdapat perbedaan nama wilayah administrasi antara Keputusan KPU Nomor
156/Kpts/KPU/Tahun 2012 dengan surat Menteri Dalam Negeri Nomor 138/3691/SJ,
KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota berpedoman pada surat Menteri Dalam
Negeri Nomor 138/3691/SJ.
5. Pemenuhan syarat kepengurusan partai politik di seluruh provinsi, 75% kabupaten/kota di
setiap provinsi, dan 50% kecamatan di kabupaten/kota berdasarkan hasil verifikasi
berpedoman Keputusan KPU Nomor 156/Kpts/KPU/Tahun 2012.
6. Apabila terdapat kepengurusan ganda partai politik tingkat pusat, KPU berpedoman pada
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
7. Apabila terdapat kepengurusan ganda partai politik tingkat provinsi dan kabupaten/kota,
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota berpedoman pada dokumen hasil verifikasi
administrasi yang diserahkan oleh KPU.
8. Apabila terdapat penggantian pengurus partai politik pada masa verifikasi faktual di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
berpedoman pada dokumen hasil verifikasi administrasi yang diserahkan oleh KPU.
13 Contoh
BERITA ACARA VERIFIKASI ADMINISTRASI
KEANGGOTAAN PARTAI POLITIK TINGKAT KABUPATEN/KOTA
NOMOR :………………………….
Pada hari ini ………………… tanggal ………………… bulan ………………… tahun ………,
berdasarkan ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota
DPR, DPD dan DPRD serta Pasal 19 ayat (3) dan Pasal 20 ayat (1) Peraturan KPU Nomor 8
Tahun 2012 tentang Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu
Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota*) ………………… telah melakukan verifikasi administrasi keanggotaan Partai
………………… dengan mekanisme mencocokkan daftar nama anggota partai politik dalam
bentuk softcopy, hardcopy, dan fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTA).
Berdasarkan hasil verifikasi administrasi, daftar nama anggota partai politik dalam bentuk
softcopy sesuai/tidak sesuai*) dengan daftar nama anggota partai politik dalam bentuk hardcopy.
Sedangkan jumlah nama anggota partai politik dalam bentuk softcopy, hardcopy, KTA serta
keanggotaan partai politik yang sesuai/tidak sesuai adalah sebagai berikut:
1. Daftar nama anggota partai politik dalam bentuk
softcopy
2. Daftar nama anggota partai politik dalam bentuk
hardcopy
3. Fotokopi KTA yang diterima
4. Daftar nama anggota partai politik dalam bentuk
softcopy yang sesuai dengan hardcopy dan KTA
5. Daftar nama anggota partai politik dalam bentuk
softcopy yang tidak sesuai dengan hardcopy dan KTA
6. Daftar nama anggota partai politik dalam bentuk
softcopy yang sesuai dengan fotokopi KTA
7. Daftar nama anggota partai politik dalam bentuk
softcopy yang tidak sesuai dengan fotokopi KTA
: ………………… anggota
: ………………… anggota
: ………………… anggota
: ………………… anggota
: ………………… anggota
: ………………… anggota
: ………………… anggota
Dibuat di ………………………….
pada tanggal …………………….
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ……………
1.
2.
3.
4.
5.
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
*) Coret yang tidak diperlukan.
(Ketua)
(Anggota)
(Anggota)
(Anggota)
(Anggota)
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
Contoh
BERITA ACARA HASIL PENGAMBILAN ATAU PENCUPLIKAN SAMPEL
KEANGGOTAAN PARTAI POLITIK TINGKAT KABUPATEN/KOTA
NOMOR :………………………….
Pada hari ini ………………… tanggal ………………… bulan ………………… tahun ………,
berdasarkan ketentuan Pasal 16 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota
DPR, DPD dan DPRD, Pasal 19 ayat (3) Peraturan KPU Nomor
8 Tahun 2012 tentang
Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan Pasal 20 ayat (2) Peraturan KPU Nomor 12 Tahun
2012 tentang Perubahan Atas Peraturan KPU Nomor
8 Tahun 2012 tentang Pendaftaran,
Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu Anggota DPR, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota*) ………………… telah
melakukan
pengambilan
atau
pencuplikan
sampel
terhadap
keanggotaan
Partai
………………… di bawah supervisi KPU Provinsi ………………… dengan hasil sebagai berikut:
Jumlah penduduk kabupaten/kota*) …………………
: ………………… orang
Jumlah anggota partai politik dalam softcopy daftar nama
: ………………… orang
(populasi)
Jumlah sampel anggota partai politik (minimal 10%)
: ………………… orang
Hasil pengambilan atau pencuplikan sampel sebagaimana terlampir.
Dibuat di ………………………….
pada tanggal …………………….
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN/KOTA ……………
1.
……………………………………………..
(Ketua)
……………………
2.
……………………………………………..
(Anggota)
……………………
3.
……………………………………………..
(Anggota)
……………………
4.
……………………………………………..
(Anggota)
……………………
5.
……………………………………………..
(Anggota)
……………………
*) Coret yang tidak diperlukan.
Lampiran 2 Model F8-Parpol
LEMBARAN VERIFIKASI FAKTUAL
ANGGOTA PARTAI POLITIK TINGKAT KABUPATEN/KOTA*)
PARTAI
:………..…………………………………………………………
KABUPATEN/KOTA *) : …………………………………………………………………
PROVINSI
NO.
NAMA
: ……………………………………………………………………
UMUR
NO. KTA
NIK
ALAMAT
...................., ....................
PETUGAS VERIFIKASI,
.........................................
*) Coret yang tidak diperlukan
KET.
Contoh
BERITA ACARA VERIFIKASI FAKTUAL
PENGURUS ATAU ANGGOTA PARTAI POLITIK
TINGKAT PUSAT/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)
NOMOR :………………………….
Pada hari ini ………………… tanggal ………………… bulan ………………… tahun ………, telah
hadir
di
kantor
Komisi
Pemilihan
Umum/Komisi
Pemilihan
Umum
Provinsi/Kabupaten/Kota*) ………………… pengurus/anggota*) Partai ………………… dan
hasil verifikasi faktual adalah sebagai berikut:
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
NAMA PENGURUS/ANGGOTA*)
ALAMAT
NO.
KTA/KTP/KK*)
KETERANGAN
Contoh:
Nama pengurus/anggota*):
Jabatan
:
Sesuai/tidak
sesuai*)
dst
Dibuat di ………………………….
pada tanggal …………………….
KOMISI PEMILIHAN UMUM/ KOMISI PEMILIHAN UMUM
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) ……………
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
……………………………………………..
(Ketua)
(Anggota)
(Anggota)
(Anggota)
(Anggota)
(Anggota)
(Anggota)
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
Keterangan:
1.
*) Coret yang tidak diperlukan.
2.
Untuk kolom pengesahan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota disesuaikan.
PERNYATAAN KEBERATAN
HASIL VERIFIKASI PARTAI POLITIK CALON PESERTA PEMILU ANGGOTA DPR,
DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA
TINGKAT PUSAT/PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)
Kabupaten/Kota*)
Provinsi*)
: ...................................................................................................
: ...................................................................................................
Catatan pernyataan keberatan oleh Partai ..................../Bawaslu/Bawaslu Provinsi
..................../Panwaslu Kabupaten/Kota ....................*) sebagai berikut:
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
Yang mengajukan keberatan**)
(.............................................................)
.............................., ..............................
KPU/KPU PROVINSI/KPU
KABUPATEN/KOTA*)
KETUA,
(.............................................................)
Keterangan:
*) Coret yang tidak diperlukan
**) Diisi dengan Partai .................... atau Bawaslu atau Bawaslu Provinsi .................... atau Panwaslu
Kabupaten/Kota .................... dan jabatannya
Download