FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54 49 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi di Reksadana Jessica Kawitan, Gesti Memarista Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: [email protected] Abstrak— Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang memberi berbagai manfaat bagi para investor, reksadana di Indonesia sendiri mengalami perkembangan dilihat dari kinerjanya. Investasi di reksadana dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kenyamanan investasi, faktor personal, peluang investasi, efek situasional, fund specific factors, dan faktor informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi investasi di reksadana. Sampel yang digunakan berjumlah 100 investor reksadana di Surabaya. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah partial least square (PLS. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa efek situasional dan fund specific factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi di reksadana, kenyamanan investasi, faktor personal, peluang investasi dan faktor informasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi di reksadana. Kata Kunci—Reksadana, perilaku investor, perilaku keuangan Abstrak— Mutual fund is one of instrument investment that gives many benefits to investors. Mutual funds in Indonesia experienced the development of of its performance. Investment in mutual funds is affected by several factors such as the convenience, personal , opportunities, effect situational, fund specific, and information. This research aims to know the factors that affect investment in mutual funds. The sample used 100 mutual fund investor in Surabaya Data were collected using a questionnaire. Analytical techniques used are Partial Least Square (PLS). The results of this analysis showed that the effect of situational and fund specific factors does not have significant influence towards investing in mutual funds, the convenience of investing, personal factors, investment opportunities and information has significant effects to investing in mutual funds. Key words—Mutual fund, investors behavior, behavior finance 1. PENDAHULUAN Investasi merupakan komitmen untuk menanamkan uang atau sumber daya lain pada aset tertentu dengan harapan memperoleh manfaat dimasa mendatang (Bodie, Kane, & Marcus, 2001, p.2). Harapan dari orang yang melakukan investasi adalah meningkatkan nilai utility total dari suatu produk. Berinvestasi perlu dilakukan oleh setiap orang karena dapat meningkatkan nilai aset atau kekayaan yang ada saat ini ataupun sebagai bagian dari perencanaan keuangan untuk masa yang akan datang misalnya persiapan dana pensiun, persiapan dana pendidikan anak, dan sebagainya. Dengan demikian kebutuhan di masa mendatang dapat terpenuhi. Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi aset finansial. Reksadana ini juga menjadi pilihan investor, karena terdapat beberapa keuntungan yang ditawarkan. Reksadana menawarkan keuntungan seperti pengelolaan profesional , diversifikasi risiko, mengurangi biaya transaksi dan likuiditas (Awan & Arshad, 2012). Melalui reksadana, investor tidak perlu repot menangani sekuritasnya sendiri, karena didalam reksadana ada manajer investasi yang akan mengelolanya. Oleh karena itu kemampuan manajer investasi dan strategi investasi menjadi suatu faktor penting bagi investor Jumlah reksadana yang dimiliki seseorang dapat dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah kenyamanan investasi dan faktor personal (Krishnan & Nithya, 2014). Produk-produk reksadana dapat memberikan rasa aman, percaya, dan tidak khawatir melalui berbagai fasilitas yang diberikan. Berbagai fasilitas yang dapat diberikan produk reksadana antara lain transparannya manajemen, pengelolaan yang profesional, diversifikasi, switching option, likuid, dan pergerakan harga. Investor kecil yang memiliki kendala dana dalam berinvestasi ekuitas dapat berinvestasi di reksadana. Melalui reksadana, seseorang dapat berinvestasi mulai dari ratusan ribu rupiah dan sudah terdiversifikasi. Semakin investor merasa nyaman semakin tinggi jumlah reksadana yang dimiliki. Selain itu faktor personal menunjukan tujuan pribadi investor berinvestasi reksadana untuk target hasil investasi. Tujuan pribadi investor melakukan investasi reksadana dan toleransi resiko juga menjadi penentu jumlah investasi reksadana yang akan diambil oleh investor. Seorang investor yang ingin mencapai tujuan pribadinya dan memiliki toleransi risiko yang rendah maka akan cenderung berinvestasi di reksadana. Faktor berikutnya adalah peluang investasi, efek situasional, fund specific factors, dan faktor informasi yang memiliki pengaruh positif terhadap keputusan investasi reksadana. Peluang investasi berupa mendapatkan produk reksadana yang diinginkan, biaya masuk yang rendah, perlindungan terhadap inflasi. Investor rasional tentu ingin memaksimalkan return dengan tingkat risiko yang diperkirakan atau meminimalkan risiko dengan tingkat return yang diperkirakan. Investor akan memilih instrumen investasi dimana investor dapat memperoleh return lebih besar (Hemanth, 2008), dengan demikian investor akan memperhatikan faktor peluang investasi dari produk reksadana. Fund specific factors merupakan faktor dari dalam produk reksadana yang menjadi perhatian investor reksadana saat akan membeli reksadana. Investor yang mengenal dengan baik produk reksadana tidak akan raguragu dalam membeli produk reksadana tersebut. FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54 Selain dari diri investor, teori-teori ekonomi dan keuangan berasumsi bahwa investor membuat keputusan investasi sesuai dengan situasi tertentu yakni sentimen pasar dan informasi lainnya yang tersedia. Contoh faktor situasional seperti adanya kebijakan atau peraturan baru dan fluktuasi pada pasar. Sedangkan, faktor informasi menunjukan informasi yang diketahui tentang produk reksadana yang diikuti oleh investor seperti Nilai Aktiva Bersih, rating dari agency, dan keuntungan tambahan. Semakin banyak informasi yang dimiliki investor maka semakin mudah investor mengambil keputusan untuk berinvestasi. Kinerja reksadana di Indonesia mengalami perkembangan dapat dilihat dari jumlah reksadana, nilai aktiva bersih, dan jumlah unit penyertaan yang terus bertambah setiap tahunnya. Fenomena perkembangan reksadana di Indonesia yang cukup pesat ini merupakan alasan yang menarik untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan investasi reksadana. Penulisan penelitian ini mereplikasi penelitian sebelumnya oleh Nithya dan Krishnan pada tahun 2014 di India Selatan sebagai konfirmasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investor reksadana di Surabaya. Hal ini disebabkan Surabaya adalah kota terbesar ke2 di Indonesia. Selain itu menurut Soekardi (2011) Surabaya juga menjadi pusat investasi di Jawa Timur 2. TEORI PENUNJANG Investasi Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanam modal yang menyangkut penggunaan sumbersumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut (Samuelson & Nordhaus). Investasi merupakan rangkaian proses kegiatan untuk menganalisis berbagai faktor risiko dan estimasi imbal hasil yang diharapkan memberikan manfaat terbaik di masa depan yang berujung pada sebuah keputusan investasi dengan melibatkan komitmen dan pengorbanan yang dapat ditoleransi di masa sekarang (Bodie, Kane dan Marcus, 2011) Reksadana Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi (UU PM No.8/Tahun 1995, pasal 1 ayat 27). Menurut kamus pasar modal reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sedangkan menurut Awan dan Arshad, reksadana adalah dana terkumpul yang dibagi dalam unit dengan nilai yang sama dan dijual kepada publik, yang kemudian dana tersebut diinvestasikan dalam instrumen pasar modal dan uang. Perusahaan yang mengelola reksadana dapat berupa perusahaan efek yang umumnya membentuk PT tersendiri yang menangani reksadana, atau perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan investasi Faktor yang mempengaruhi investasi di reksadana Kenyamanan Investasi Menurut Triono (2010) faktor kenyamanan terbentuk dari perilaku investor yang memiliki style tersendiri dan tidak mau merubahnya karena investor merasa nyaman. 50 Dalam penelitian ini terdapat sembilan indikator yang mendukung faktor kenyamanan investasi yaitu transparansi manajemen, Pengelolaan profesional, diversifikasi portofolio, switching option, likuiditas, penghasilan stabil , keamanan modal yang diinvestasikan, return tinggi dengan risiko rendah, pergerakan harga (Krishnan & Nithya, 2014). Faktor Personal Faktor personal dalam investasi merupakan faktor yang timbul dari dalam diri individu tentang target hasil dari investasi untuk memenuhi keuangan pribadi, estimasi dana untuk investasi, keinginan diversifikasi dengan membeli saham beda sektor, melihat kembali kinerja portofolio saham yang dimiliki di masa yang lalu, melihat alternatif investasi lain selain yang telah dimiliki dengan melakukan perbandingan alternatif investasi selain saham (Kusumawati, 2013). Menurut Nithya dan Rajeswari (2014) faktor personal mencakup perencanaan pensiun, investasi masa depan anak, proteksi untuk menghadapi kejadian yang tidak diinginkan, investasi rendah risiko, investasi ekuitas secara tidak langsung, toleransi terhadap resiko yang kecil. Menurut Marojahan (2014) penelitian oleh ICI di USA menunjukan lebih dari 72% investor reksadana menempatkan dana pensiun sebagai alasan utama seseorang membeli reksadana dan 51% investor reksadana membeli reksadana dengan tujuan menyimpan dana untuk keadaan mendadak. Melalui reksadana investor dapat berinvestasi dalam ekuitas secara tidak langsung dengan dana yang lebih rendah. Selain itu risiko dalam investasi reksadana cenderung lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham, skema reksadana dirancang untuk investor kecil (Awan & Arshad, 2012) sehingga merupakan nilai positif bagi investor dengan toleransi terhadap risiko yang kecil. Peluang Investasi Hasnawati (2005) menyatakan bahwa peluang investasi merupakan kombinasi antara aktiva yang dimiliki dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan Net Present Value positif. Prapaska (2012) menyatakan bahwa peluang investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang akan datang, dalam hal ini pilihanpilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar. Peluang investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tax benefits, mendapatkan skema reksadana yang diinginkan, ekspetasi atas deviden lebih, biaya masuk yang rendah, perlindungan terhadap inflasi. Menurut investopedia tax benefit adalah pengurangan yang diijinkan pada pengembalian pajak yang bertujuan untuk mengurangi beban wajib pajak . Efek Situasional Menurut Rakhmat (2011) efek situasional adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi yang berasal dari luar diri individu. Dalam penelitian ini efek situasional yang dimaksud yaitu hal-hal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi keputusan investor reksadana. Efek situasional yang digunakan meliputi tax planning requirement, speculative opportunities, munculnya skema reksadana yang baru, fleksibilitas reksadana, fluktuasi pada pasar. Fund Specific Factors Fund specific factors mencakup lima indikator dan memainkan peran penting dalam keputusan investasi (Krishnan & Nithya, 2014). Indikator tersebut adalah kinerja masa lalu reksadana, tatanan portfolio, strategi investasi, FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54 kemampuan manager investasi, dan lock-in period. Sebagian besar investor memilih perusahaan investasi yang menjadi winners di masa lalu dan berharap hal itu akan terjadi lagi di masa depan (Muhammad, 2002). Investor percaya bahwa kinerja masa lalu mencerminkan kinerja masa depan,oleh karena itu investor membeli berdasarkan kinerja masa lalu (Awan & Arshad, 2012). Performa masa lalu dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan, dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan (Orniati, 2009). Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi (rangkuti, 2000,p.6). Penting bagi investor untuk cermat dalam memilih manajer investasi yang handal karena manajer investasi yang menjalankan roda investasi sehingga investasi dapat menghasilkan keuntungan besar. Lock-in period adalah periode di mana dana yang diinvestasikan investor terkunci sehingga tidak dapat dijual. Faktor Informasi Investor sebagian besar menggunakan informasi yang dimiliki saat mengambil keputusan mengenai reksadana (Ranganathan, 2006). Fokus investasi investor yang sederhana adalah berdasarkan iklan dan rekomendasi dari broker (Donner & Oxentierna, 2007). Faktor informasi menurut Awan & Arshad (2012) meliputi informasi mengenai jumlah biaya, reputasi, rekomendasi dari majalah dan buletin, dan kejelasan laporan akuntansi. Sedangkan menurut (Krishnan & Nithya, 2014) faktor informasi meliputi NAB yang rendah, adanya keuntungan tambahan, rekomendasi dari broker, rating dari agency. Faktor informasi dalam penelitian ini adalah NAB yang rendah, adanya keuntungan tambahan, rekomendasi dari broker, rating dari agency. Hubungan Antar Konsep Kenyamanan investasi merupakan faktor yang paling penting dan memberi dampak yang kuat pada keputusan investasi reksadana (Krishnan & Nithya, 2014). Kenyamanan investor dapat diukur dari beberapa hal. Semakin nyaman investor reksadana maka semakin tinggi jumlah reksadana yang dimiliki. Kenyamanan seseorang berinvestasi dapat disebabkan oleh semakin transparansinya suatu produk reksadana, pengelolaan yang profesional, diversifikasi portoflio yang tinggi, kemudahan untuk switching ke produk reksadana lain, likuid, Nilai Aktiva Bersih memiliki pergerakan harga yang menguntungkan. Hal ini menunjukan bahwa kenyamanan investasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi reksadana (Krishnan & Nithya, 2014). H1: Faktor kenyamanan investasi berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana Investor memiliki tujuan pribadi yang ingin dicapai dalam berinvestasi. Hal ini disebut dengan faktor personal. Tujuan pribadi investor dapat berupa dana pensiun, dana untuk karir anak, proteksi dari hal tak terduga. Bagi investor yang ingin mencapai tujuan pribadi tersebut dan memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap risiko maka investor cenderung berinvestasi di reksadana. Hal ini menunjukan adanya pengaruh signifikan faktor personal terhadap keputusan investasi reksadana (Krishnan & Nithya, 2014). H2: Faktor personal berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksadana investor melihat peluang yang ada. Semakin besar peluang investasi yang menguntungkan maka investasi yang dilakukan akan semakin besar (Prapaska, 2012). Berbagai 51 peluang yang dilihat oleh investor adalah kesesuaian produk reksadana seperti yang diinginkan, masa lalu dari perusahaan reksadana, biaya masuk yang rendah, dan perlindungan yang diberikan oleh produk reksadana dari inflasi. Oleh sebab itu peluang investasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi reksadana. H3: Faktor peluang investasi berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana Efek situasional dapat menyebabkan investor untuk membeli berdekatan dengan saat kenaikan harga (Krishnan & Nithya, 2014). Sebagian investor melihat kenaikan harga sebagai indikasi kenaikan harga akan terjadi lagi di masa mendatang. Hal ini menunjukan adanya kesempatan bagi investor untuk berspekulasi tentang harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga yang akan terjadi di masa mendatang, sehingga efek situasional berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana. H4: Efek situasional tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana Fund specific factors menjadi perhatian investor reksadana saat akan berinvestasi. Sebelum membeli produk reksadana, investor harus mengetahui dengan baik atau familiar dengan produk yang akan dibeli. Semakin investor mengetahui spesifikasi produk reksadana, maka investor akan semakin familiar. Investor yang familiar dengan produk reksadana tersebut akan mengetahui kinerja reksadana, sehingga investor tidak segan untuk membeli reksadana dengan jumlah yang lebih banyak (Awan & Arshad, 2012). Hal ini menunjukan bahwa fund specific factors berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana. H5: Fund specific factors berpengaruh signifikan investasi di reksadana Faktor informasi memiliki peran untuk menyebarluaskan fitur-fitur investasi reksadana (Krishnan & Nithya, 2014). Semakin banyak informasi yang dimiliki oleh investor maka semakin mudah investor mengambil keputusan investasi. Hal ini disebabkan dengan banyaknya informasi yang diperoleh investor maka investor akan merasa yakin dan tidak khawatir dengan keputusan yang dibuat, sehingga investor akan membeli reksadana lebih banyak. Dengan demikian, faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi reksadana. H6: Faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana 3. METODE PENELITIAN Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuantitatif dan primer. Data kuantitaif yaitu data berupa angka-angka, meliputi hasil pengelolaan data statistik. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan/scoring. Data primer penelitian ini berasal dari jawaban responden terhadap pertanyaan dari angket kuesioner yang dibagikan peneliti. Gambaran Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah para investor reksadana di Surabaya. Sampel penelitian ini sebesar seratus responden yang diambil dari investor reksadana di Surabaya. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Lemeshow (Lemeshow, Hosmer, Klar, Lwanga, 1990) dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui: FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54 52 n (3.1) Efek Situasional (F4) n n 96,04 ≈ 100 responden Keterangan : n = jumlah sampel P = maksimal estimasi (50%) E = alpha/ besarnya toleransi kesalahan (10%) Penggunaan proporsi (P=50%) dianggap mewakili populasi yang ada. Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability yaitu simple random sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013,p.122) Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non random sampling dan jenis metode yang digunakan adalah purposive sampling. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu yaitu berusia produktif atau merupakan angkatan kerja (15-64 tahun). Metode dan Prosedur Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kuesioner (angket). Peneliti membuat kuesioner kemudian dibagikan kepada sebagian responden untuk trial test. Apabila kuesioner kurang jelas maka peneliti melakukan perbaikan. Setelah diperbaiki kuesioner dibagikan kepada responden di perusahaan reksadana untuk fix test. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan skala Likert dengan skala 1–5 Teknik Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Structural Equation Modelling (SEM) yaitu Partial Least Square dengan menggunakan program aplikasi smartPLS Fund Specific Factors (F5) Faktor Informasi (F6) Investasi Reksadana (IR) F3.4 F4.1 F4.2 F4.3 F5.1 F5.2 F5.3 F6.1 F6.2 F6.3 IR1 0,844 0,743 0,864 0,749 0,887 0,840 0,897 0,755 0,821 0,857 1,000 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semua indikator yang membentuk dimensi dan variabel penelitian memiliki nilai outer loading > 0,5. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan semua indikator pada penelitian ini telah memenuhi convergent validity, sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut Discriminant Validity Tabel 2 Nilai Akar AVE Variabel AVE Akar AVE Kenyamanan Investasi (F1) 0,521 0,722 Faktor Personal (F2) 0,598 0,773 Peluang Investasi (F3) 0,695 0,834 Efek Situasional (F4) 0,620 0,787 Fund Specific Factors (F5) 0,766 0,875 Faktor Informasi (F6) 0,659 0,812 Investasi Reksadana (IR) 1,000 1,000 Berdasarkan tabel 2 diketahui semua variabel penelitian memiliki nilai AVE > 0,50. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap variabel di dalam penelitian ini telah memiliki discriminant validity yang baik. 4. ANALISIS DATA Uji Reabilitas Convergent Validity Tabel 1 Nilai Outer Loading Variabel Kenyamanan Investasi (F1) Faktor Personal (F2) Peluang Investasi (F3) Indikator F1.1 F1.2 F1.3 F1.4 F1.5 F1.6 F2.1 F2.2 F2.3 F2.4 F2.5 F3.1 F3.2 F3.3 Loading Factor 0,748 0,738 0,691 0,690 0,673 0,786 0,753 0,757 0,687 0,855 0,805 0,805 0,823 0,861 Tabel 3 Nilai Composite Reliability Variabel CR Kenyamanan Investasi (F1) 0,867 Faktor Personal (F2) 0,881 Peluang Investasi (F3) 0,901 Efek Situasional (F4) 0,829 Fund Specific Factors (F5) 0,907 Faktor Informasi (F6) 0,853 Keputusan Investasi Reksadana (IR) 1,000 Tabel di atas menunjukkan bahwa dimensi dan variabel penelitian memiliki nilai composite reliability (CR) > 0,7. Berdasarkan hasil ini masing-masing dimensi dan variabel dinyatakan telah memenuhi composite reliability Evaluasi Inner Model FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54 53 Tabel 4 Nilai R-Square Variabel Endogen Nilai R-Square Investasi Reksadana (IR) 0,352 R-Square untuk investasi di reksadana sebesar 0,352 memiliki arti bahwa presentase besarnya investasi di reksadana yang dapat dijelaskan oleh kenyamanan investasi, faktor personal, peluang investasi, efek situasional, fund specific factors dan faktor informasi adalah sebesar 35,2%. Uji Hipotesis H1 H2 H3 H4 H5 H6 Tabel 5 Koefisien Pengaruh dan T-Statistic Hipotesis Koef Kenyamanan Investasi (F1) → 0,287 Investasi Reksadana (IR) Faktor Personal (F2) → 0,217 Investasi Reksadana (IR) Peluang Investasi (F3) → 0,166 Investasi Reksadana (IR) Efek Situasional (F4) → 0,086 Investasi Reksadana (IR) Fund Specific Factors (F5) → 0,045 Investasi Reksadana (IR) Faktor Informasi (F6) → 0,194 Investasi Reksadana (IR) t-statistic 4,182 3,025 2,121 0,964 0,404 2,237 Koefisien pengaruh kenyamanan investasi terhadap keputusan investasi reksadana sebesar 0,287 dengan tstatistic sebesar 4,182 > 1,96. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan kenyamanan investasi terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya kenyamanan investasi yang semakin tinggi, akan meningkatkan keputusan investasi reksadana secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H1 yang menduga kenyamanan investasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana dapat diterima. Koefisien pengaruh faktor personal terhadap keputusan investasi reksadana sebesar 0,217 dengan t-statistic sebesar 3,025 > 1,96. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor personal terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya faktor personal yang semakin tinggi, akan meningkatkan keputusan investasi reksadana secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H2 yang menduga faktor personal berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana dapat diterima. Koefisien pengaruh peluang investasi terhadap keputusan investasi reksadana sebesar 0,166 dengan t-statistic sebesar 2,121 > 1,96. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan peluang investasi terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya peluang investasi yang semakin tinggi, akan meningkatkan keputusan investasi reksadana secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H3 yang menduga peluang investasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana dapat diterima. Koefisien pengaruh efek situasional terhadap keputusan investasi reksadana sebesar 0,086 dengan t-statistic sebesar 0,964 < 1,96. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan peluang investasi terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya efek situasional yang semakin tinggi, tidak meningkatkan keputusan investasi reksadana secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H4 yang menduga efek situasional berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana tidak dapat diterima atau ditolak. Koefisien pengaruh fund specific factors terhadap keputusan investasi reksadana sebesar 0,045 dengan tstatistic sebesar 0,404 < 1,96. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan fund specific factors terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya fund specific factors yang semakin tinggi, tidak meningkatkan keputusan investasi reksadana secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H5 yang menduga fund specific factors berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana tidak dapat diterima atau ditolak. Koefisien pengaruh faktor informasi terhadap keputusan investasi reksadana sebesar 0,194 dengan t-statistic sebesar 2,237 > 1,96. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor informasi terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya faktor informasi yang semakin tinggi, akan meningkatkan keputusan investasi reksadana secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H6 yang menduga faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor reksadana dapat diterima. A. Pembahasan Dari hasil uji hipotesis yang sudah dilakukan, kenyamanan investasi, faktor personal, peluang investasi, dan faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana. Berdasarkan data yang sudah diolah diketahui kenyamanan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap investasi di reksadana. Faktor kenyamanan berupa berbagai fasilitas yang diperoleh oleh investor seperti transparansi, manajer investasi yang profesional, diversifikasi, kemudahan switching dan redemption, serta free fee redemption memiliki pengaruh paling besar dibandingkan dengan variabel lain terhadap investasi di reksadana. Semakin tinggi kenyamanan yang dirasakan oleh investor dalam berinvestasi maka semakin tinggi jumlah reksadana yang dimiliki. Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Krishnan & Nithya (2014) yang mengatakan bahwa kenyamanan investasi berpengaruh signifikan terhadap investasi reksadana. Dalam berinvestasi, investor memiliki tujuan investasi dan keadaan-keadaan personal seperti keterbatasan waktu dan pengetahuan serta risk profile yang menjadi pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi. Tujuan investasi investor merupakan salah satu faktor personal, semakin tinggi tujuan investasi yang ingin dicapai maka semakin tinggi jumlah investasi di reksadana. Dalam penelitian ini faktor personal berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap investasi reksadana. Faktor yang berikutnya adalah peluang investasi, penelitian ini menunjukan bahwa peluang investasi berpengaruh positif signifikan terhadap investasi di reksadana. Sebelum berinvestasi investor akan melihat peluang yang ada seperti produk yang sesuai, kinerja masa lalu, free biaya masuk, dan perlindungan yang diberikan terhadap inflasi. Semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi di reksadana maka semakin besar pula investasi di reksadana yang dilakukan. Faktor selanjutnya yang berpengaruh signifikan adalah faktor informasi yang meliputi informasi NAB, rekomendasi broker, dan rating dari lembaga pemeringkat. hal ini menjawab hipotesis 6 yang mengatakan faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap investasi di FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54 reksadana. Faktor informasi berpengaruh positif signifikan terhadap investasi di reksadana, sehingga semakin banyak informasi yang dimiliki oleh investor maka semakin tinggi jumlah reksadana yang dimiliki. Sedangkan efek situasional dan fund specific factors tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana. Berdasarkan hasil lapangan, efek situasional seperti berinvestasi di reksadana karena mengikuti teman yang sudah berinvestasi terlebih dahulu tidak memiliki pengaruh terhadap investasi reksadana. Hal ini dapat disebabkan karena mayoritas responden yang berusia diatas 25 tahun cenderung memiliki perilaku yang individualis, sehingga orang disekitarnya tidak memberi pengaruh terhadap dirinya. Efek situasional hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Krishnan & Nithya (2014) yang mengatakan bahwa efek situasional berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana. Faktor yang terakhir adalah fund specific factors, berdasarkan hasil penelitian di lapangan fund specific factors tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana. fund specific factors seperti tatanan portofolio dan periode dimana redemption tidak dikenakan biaya tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi reksadana. Tatanan portofolio tidak menjadi perhatian investor dalam berinvestasi di reksadana karena investor lebih mempercayakan portofolio kepada manajer investasi yang dapat dilihat profesionalitas manajer investasi dalam variabel kenyamanan investasi memiliki pengaruh yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Krishnan & Nithya (2014) bahwa fund specific factors tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun hasil yang dapat menjadi kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kenyamanan investasi memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap investasi di reksadana, dengan demikian hipotesis 1 diterima 2. Faktor personal memiliki pengaruh yang signifikan postif terhadap terhadap investasi di reksadana, dengan demikian hipotesis 2 diterima. 3. Peluang investasi memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap investasi di reksadana, dengan demikian hipotesis 3 diterima. 4. Efek situasional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi di reksadana, dengan demikian hipotesis 4 ditolak. 5. Fund specific factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap investasi di reksadana, dengan demikian hipotesis 5 ditolak. 6. Faktor informasi memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap investasi di reksadana, dengan demikian hipotesis 6 diterima. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini variabel independen mempengaruhi variabel dependen hanya sebesar 35,2%, maka saran bagi peneliti selanjutnya yaitu mencari 64,8% variabel independen lain sehingga dapat diketahui faktor apa yang memiliki nilai signifikansi lebih besar. Selain itu, saran bagi peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah sampel 54 penelitian agar sebenarnya. lebih menggambarkan keadaan yang UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Pwee Leng,SE.,M.Kom, dan Gesti Memarista,SE.,MSM selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulisan penelitian ini. Serta kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu hingga penelitian ini dapat selesai DAFTAR REFRENSI Delafrooz, N., & Paim, L. H. (2011). Determinants of Financial Wellness Among Malaysia workers. African Journal of Business Management. HM, J. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Penerbit ANDI. Kotler, P., & Armstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran (8 ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga. Lemeshow, S., Hosmer, D., Klar, J., & Lwanga, S. (1990). Adequacy of Sample Size in Health Studies. John Wiley & Sons Ltd. Li, D., Moshirian, F., Nguyen, P., & Wee, T. (2007). The Demand for Life Insurance in OECD Countries. The Journal of Risk and Insurance, 74, 637-652. Mahdzan, N. S., & Victorian, S. M. (2013). The Determinants of Life Insurance Demand: A Focus on Saving Motives and Financial Literacy. Journal of Asian Social Science. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Method). Alfabeta Bandung. Triandaru, S., & Budisantoso, T. (2007). Bank dan Lembaga Keuangan Lain (2 ed.). Salemba Empat. Truett, D. B., & Truett, L. J. (1990). The Demand for Life Insurance in Mexico and the United States: A Comparative Study. Journal of Risk and Insurance. Yanti, L. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Jiwa Di Kota Makassar.