Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi di Reksadana

advertisement
FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54
49
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi di
Reksadana
Jessica Kawitan, Gesti Memarista
Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: [email protected]
Abstrak— Reksadana merupakan salah satu
instrumen investasi yang memberi berbagai manfaat bagi
para investor, reksadana di Indonesia sendiri mengalami
perkembangan dilihat dari kinerjanya. Investasi di reksadana
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kenyamanan
investasi, faktor personal, peluang investasi, efek situasional,
fund specific factors, dan faktor informasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
investasi di reksadana. Sampel yang digunakan berjumlah
100 investor reksadana di Surabaya. Data dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang
digunakan adalah partial least square (PLS. Hasil analisis ini
menunjukkan bahwa efek situasional dan fund specific
factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
investasi di reksadana, kenyamanan investasi, faktor
personal, peluang investasi dan faktor informasi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap investasi di reksadana.
Kata Kunci—Reksadana, perilaku investor, perilaku
keuangan
Abstrak— Mutual fund is one of instrument
investment that gives many benefits to investors. Mutual
funds in Indonesia experienced the development of of its
performance. Investment in mutual funds is affected by
several factors such as the convenience, personal ,
opportunities, effect situational, fund specific, and
information. This research aims to know the factors that
affect
investment
in
mutual
funds. The
sample used 100 mutual fund investor in Surabaya Data
were collected using a questionnaire. Analytical techniques
used are Partial Least Square (PLS). The results of this
analysis showed that the effect of situational and fund
specific factors does not have significant influence towards
investing in mutual funds, the convenience of investing,
personal factors, investment opportunities and information
has significant effects to investing in mutual funds.
Key words—Mutual fund, investors behavior, behavior
finance
1. PENDAHULUAN
Investasi merupakan komitmen untuk menanamkan uang
atau sumber daya lain pada aset tertentu dengan harapan
memperoleh manfaat dimasa mendatang (Bodie, Kane, &
Marcus, 2001, p.2). Harapan dari orang yang melakukan
investasi adalah meningkatkan nilai utility total dari suatu
produk. Berinvestasi perlu dilakukan oleh setiap orang
karena dapat meningkatkan nilai aset atau kekayaan yang
ada saat ini ataupun sebagai bagian dari perencanaan
keuangan untuk masa yang akan datang misalnya persiapan
dana pensiun, persiapan dana pendidikan anak, dan
sebagainya. Dengan demikian kebutuhan di masa mendatang
dapat terpenuhi.
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi aset
finansial. Reksadana ini juga menjadi pilihan investor,
karena terdapat beberapa keuntungan yang ditawarkan.
Reksadana menawarkan keuntungan seperti pengelolaan
profesional , diversifikasi risiko, mengurangi biaya transaksi
dan likuiditas (Awan & Arshad, 2012). Melalui reksadana,
investor tidak perlu repot menangani sekuritasnya sendiri,
karena didalam reksadana ada manajer investasi yang akan
mengelolanya. Oleh karena itu kemampuan manajer
investasi dan strategi investasi menjadi suatu faktor penting
bagi investor
Jumlah reksadana yang dimiliki seseorang dapat
dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
kenyamanan investasi dan faktor personal (Krishnan &
Nithya, 2014). Produk-produk reksadana dapat memberikan
rasa aman, percaya, dan tidak khawatir melalui berbagai
fasilitas yang diberikan. Berbagai fasilitas yang dapat
diberikan produk reksadana antara lain transparannya
manajemen, pengelolaan yang profesional, diversifikasi,
switching option, likuid, dan pergerakan harga. Investor
kecil yang memiliki kendala dana dalam berinvestasi ekuitas
dapat berinvestasi di reksadana. Melalui reksadana,
seseorang dapat berinvestasi mulai dari ratusan ribu rupiah
dan sudah terdiversifikasi. Semakin investor merasa nyaman
semakin tinggi jumlah reksadana yang dimiliki. Selain itu
faktor personal menunjukan tujuan pribadi investor
berinvestasi reksadana untuk target hasil investasi. Tujuan
pribadi investor melakukan investasi reksadana dan toleransi
resiko juga menjadi penentu jumlah investasi reksadana
yang akan diambil oleh investor. Seorang investor yang
ingin mencapai tujuan pribadinya dan memiliki toleransi
risiko yang rendah maka akan cenderung berinvestasi di
reksadana.
Faktor berikutnya adalah peluang investasi, efek
situasional, fund specific factors, dan faktor informasi yang
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan investasi
reksadana. Peluang investasi berupa mendapatkan produk
reksadana yang diinginkan, biaya masuk yang rendah,
perlindungan terhadap inflasi. Investor rasional tentu ingin
memaksimalkan return dengan tingkat risiko yang
diperkirakan atau meminimalkan risiko dengan tingkat
return yang diperkirakan. Investor akan memilih instrumen
investasi dimana investor dapat memperoleh return lebih
besar (Hemanth, 2008), dengan demikian investor akan
memperhatikan faktor peluang investasi dari produk
reksadana. Fund specific factors merupakan faktor dari
dalam produk reksadana yang menjadi perhatian investor
reksadana saat akan membeli reksadana. Investor yang
mengenal dengan baik produk reksadana tidak akan raguragu dalam membeli produk reksadana tersebut.
FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54
Selain dari diri investor, teori-teori ekonomi dan
keuangan berasumsi bahwa investor membuat keputusan
investasi sesuai dengan situasi tertentu yakni sentimen pasar
dan informasi lainnya yang tersedia. Contoh faktor
situasional seperti adanya kebijakan atau peraturan baru dan
fluktuasi pada pasar. Sedangkan, faktor informasi
menunjukan informasi yang diketahui tentang produk
reksadana yang diikuti oleh investor seperti Nilai Aktiva
Bersih, rating dari agency, dan keuntungan tambahan.
Semakin banyak informasi yang dimiliki investor maka
semakin mudah investor mengambil keputusan untuk
berinvestasi.
Kinerja
reksadana
di
Indonesia
mengalami
perkembangan dapat dilihat dari jumlah reksadana, nilai
aktiva bersih, dan jumlah unit penyertaan yang terus
bertambah setiap tahunnya. Fenomena perkembangan
reksadana di Indonesia yang cukup pesat ini merupakan
alasan yang menarik untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi keputusan investasi reksadana.
Penulisan penelitian ini mereplikasi penelitian
sebelumnya oleh Nithya dan Krishnan pada tahun 2014 di
India Selatan sebagai konfirmasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan investor reksadana di Surabaya.
Hal ini disebabkan Surabaya adalah kota terbesar ke2 di
Indonesia. Selain itu menurut Soekardi (2011) Surabaya juga
menjadi pusat investasi di Jawa Timur
2. TEORI PENUNJANG
Investasi
Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para
penanam modal yang menyangkut penggunaan sumbersumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan
mesin-mesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan
akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut
(Samuelson & Nordhaus). Investasi merupakan rangkaian
proses kegiatan untuk menganalisis berbagai faktor risiko
dan estimasi imbal hasil yang diharapkan memberikan
manfaat terbaik di masa depan yang berujung pada sebuah
keputusan investasi dengan melibatkan komitmen dan
pengorbanan yang dapat ditoleransi di masa sekarang
(Bodie, Kane dan Marcus, 2011)
Reksadana
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer
investasi (UU PM No.8/Tahun 1995, pasal 1 ayat 27).
Menurut kamus pasar modal reksadana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio
Efek oleh Manajer Investasi. Sedangkan menurut Awan dan
Arshad, reksadana adalah dana terkumpul yang dibagi dalam
unit dengan nilai yang sama dan dijual kepada publik, yang
kemudian dana tersebut diinvestasikan dalam instrumen
pasar modal dan uang. Perusahaan yang mengelola
reksadana dapat berupa perusahaan efek yang umumnya
membentuk PT tersendiri yang menangani reksadana, atau
perusahaan yang secara khusus bergerak sebagai perusahaan
investasi
Faktor yang mempengaruhi investasi di reksadana
Kenyamanan Investasi
Menurut Triono (2010) faktor kenyamanan terbentuk
dari perilaku investor yang memiliki style tersendiri dan
tidak mau merubahnya karena investor merasa nyaman.
50
Dalam penelitian ini terdapat sembilan indikator yang
mendukung faktor kenyamanan investasi yaitu transparansi
manajemen,
Pengelolaan
profesional,
diversifikasi
portofolio, switching option, likuiditas, penghasilan stabil ,
keamanan modal yang diinvestasikan, return tinggi dengan
risiko rendah, pergerakan harga (Krishnan & Nithya, 2014).
Faktor Personal
Faktor personal dalam investasi merupakan faktor yang
timbul dari dalam diri individu tentang target hasil dari
investasi untuk memenuhi keuangan pribadi, estimasi dana
untuk investasi, keinginan diversifikasi dengan membeli
saham beda sektor, melihat kembali kinerja portofolio saham
yang dimiliki di masa yang lalu, melihat alternatif investasi
lain selain yang telah dimiliki dengan melakukan
perbandingan alternatif investasi selain saham (Kusumawati,
2013). Menurut Nithya dan Rajeswari (2014) faktor personal
mencakup perencanaan pensiun, investasi masa depan anak,
proteksi untuk menghadapi kejadian yang tidak diinginkan,
investasi rendah risiko, investasi ekuitas secara tidak
langsung, toleransi terhadap resiko yang kecil.
Menurut Marojahan (2014) penelitian oleh ICI di USA
menunjukan lebih dari 72% investor reksadana
menempatkan dana pensiun sebagai alasan utama seseorang
membeli reksadana dan 51% investor reksadana membeli
reksadana dengan tujuan menyimpan dana untuk keadaan
mendadak. Melalui reksadana investor dapat berinvestasi
dalam ekuitas secara tidak langsung dengan dana yang lebih
rendah. Selain itu risiko dalam investasi reksadana
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan investasi
saham, skema reksadana dirancang untuk investor kecil
(Awan & Arshad, 2012) sehingga merupakan nilai positif
bagi investor dengan toleransi terhadap risiko yang kecil.
Peluang Investasi
Hasnawati (2005) menyatakan bahwa peluang investasi
merupakan kombinasi antara aktiva yang dimiliki dan
pilihan investasi di masa yang akan datang dengan Net
Present Value positif. Prapaska (2012) menyatakan bahwa
peluang investasi merupakan nilai perusahaan yang besarnya
tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen di masa yang akan datang, dalam hal ini pilihanpilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan return
yang lebih besar. Peluang investasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tax benefits, mendapatkan skema
reksadana yang diinginkan, ekspetasi atas deviden lebih,
biaya masuk yang rendah, perlindungan terhadap inflasi.
Menurut investopedia tax benefit adalah pengurangan yang
diijinkan pada pengembalian pajak yang bertujuan untuk
mengurangi beban wajib pajak .
Efek Situasional
Menurut Rakhmat (2011) efek situasional adalah hal-hal
yang dapat mempengaruhi yang berasal dari luar diri
individu. Dalam penelitian ini efek situasional yang
dimaksud yaitu hal-hal dari luar diri individu yang dapat
mempengaruhi keputusan investor reksadana. Efek
situasional yang digunakan meliputi tax planning
requirement, speculative opportunities, munculnya skema
reksadana yang baru, fleksibilitas reksadana, fluktuasi pada
pasar.
Fund Specific Factors
Fund specific factors mencakup lima indikator dan
memainkan peran penting dalam keputusan investasi
(Krishnan & Nithya, 2014). Indikator tersebut adalah kinerja
masa lalu reksadana, tatanan portfolio, strategi investasi,
FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54
kemampuan manager investasi, dan lock-in period. Sebagian
besar investor memilih perusahaan investasi yang menjadi
winners di masa lalu dan berharap hal itu akan terjadi lagi di
masa depan (Muhammad, 2002). Investor percaya bahwa
kinerja masa lalu mencerminkan kinerja masa depan,oleh
karena itu investor membeli berdasarkan kinerja masa lalu
(Awan & Arshad, 2012). Performa masa lalu dapat diartikan
sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan, dan potensi
perkembangan yang baik bagi perusahaan (Orniati, 2009).
Strategi investasi merupakan kegiatan yang berorientasi
pada investasi (rangkuti, 2000,p.6). Penting bagi investor
untuk cermat dalam memilih manajer investasi yang handal
karena manajer investasi yang menjalankan roda investasi
sehingga investasi dapat menghasilkan keuntungan besar.
Lock-in period adalah periode di mana dana yang
diinvestasikan investor terkunci sehingga tidak dapat dijual.
Faktor Informasi
Investor sebagian besar menggunakan informasi yang
dimiliki saat mengambil keputusan mengenai reksadana
(Ranganathan, 2006). Fokus investasi investor yang
sederhana adalah berdasarkan iklan dan rekomendasi dari
broker (Donner & Oxentierna, 2007). Faktor informasi
menurut Awan & Arshad (2012) meliputi informasi
mengenai jumlah biaya, reputasi, rekomendasi dari majalah
dan buletin, dan kejelasan laporan akuntansi. Sedangkan
menurut (Krishnan & Nithya, 2014) faktor informasi
meliputi NAB yang rendah, adanya keuntungan tambahan,
rekomendasi dari broker, rating dari agency. Faktor
informasi dalam penelitian ini adalah NAB yang rendah,
adanya keuntungan tambahan, rekomendasi dari broker,
rating dari agency.
Hubungan Antar Konsep
Kenyamanan investasi merupakan faktor yang paling
penting dan memberi dampak yang kuat pada keputusan
investasi reksadana (Krishnan & Nithya, 2014).
Kenyamanan investor dapat diukur dari beberapa hal.
Semakin nyaman investor reksadana maka semakin tinggi
jumlah reksadana yang dimiliki. Kenyamanan seseorang
berinvestasi dapat disebabkan oleh semakin transparansinya
suatu produk reksadana, pengelolaan yang profesional,
diversifikasi portoflio yang tinggi, kemudahan untuk
switching ke produk reksadana lain, likuid, Nilai Aktiva
Bersih memiliki pergerakan harga yang menguntungkan. Hal
ini menunjukan bahwa kenyamanan investasi berpengaruh
signifikan terhadap keputusan investasi reksadana (Krishnan
& Nithya, 2014).
H1: Faktor kenyamanan investasi berpengaruh signifikan
terhadap investasi di reksadana
Investor memiliki tujuan pribadi yang ingin dicapai
dalam berinvestasi. Hal ini disebut dengan faktor personal.
Tujuan pribadi investor dapat berupa dana pensiun, dana
untuk karir anak, proteksi dari hal tak terduga. Bagi investor
yang ingin mencapai tujuan pribadi tersebut dan memiliki
tingkat toleransi yang rendah terhadap risiko maka investor
cenderung berinvestasi di reksadana. Hal ini menunjukan
adanya pengaruh signifikan faktor personal terhadap
keputusan investasi reksadana (Krishnan & Nithya, 2014).
H2: Faktor personal berpengaruh signifikan terhadap
investasi di reksadana
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam
reksadana investor melihat peluang yang ada. Semakin besar
peluang investasi yang menguntungkan maka investasi yang
dilakukan akan semakin besar (Prapaska, 2012). Berbagai
51
peluang yang dilihat oleh investor adalah kesesuaian produk
reksadana seperti yang diinginkan, masa lalu dari perusahaan
reksadana, biaya masuk yang rendah, dan perlindungan yang
diberikan oleh produk reksadana dari inflasi. Oleh sebab itu
peluang investasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investasi reksadana.
H3: Faktor peluang investasi berpengaruh signifikan
terhadap investasi di reksadana
Efek situasional dapat menyebabkan investor untuk
membeli berdekatan dengan saat kenaikan harga (Krishnan
& Nithya, 2014). Sebagian investor melihat kenaikan harga
sebagai indikasi kenaikan harga akan terjadi lagi di masa
mendatang. Hal ini menunjukan adanya kesempatan bagi
investor untuk berspekulasi tentang harapan memperoleh
keuntungan dari kenaikan harga yang akan terjadi di masa
mendatang, sehingga efek situasional berpengaruh signifikan
terhadap keputusan investor reksadana.
H4: Efek situasional tidak berpengaruh signifikan terhadap
investasi di reksadana
Fund specific factors menjadi perhatian investor
reksadana saat akan berinvestasi. Sebelum membeli produk
reksadana, investor harus mengetahui dengan baik atau
familiar dengan produk yang akan dibeli. Semakin investor
mengetahui spesifikasi produk reksadana, maka investor
akan semakin familiar. Investor yang familiar dengan produk
reksadana tersebut akan mengetahui kinerja reksadana,
sehingga investor tidak segan untuk membeli reksadana
dengan jumlah yang lebih banyak (Awan & Arshad, 2012).
Hal ini menunjukan bahwa fund specific factors berpengaruh
signifikan terhadap keputusan investor reksadana.
H5: Fund specific factors berpengaruh signifikan investasi
di reksadana
Faktor informasi memiliki peran untuk menyebarluaskan
fitur-fitur investasi reksadana (Krishnan & Nithya, 2014).
Semakin banyak informasi yang dimiliki oleh investor maka
semakin mudah investor mengambil keputusan investasi. Hal
ini disebabkan dengan banyaknya informasi yang diperoleh
investor maka investor akan merasa yakin dan tidak khawatir
dengan keputusan yang dibuat, sehingga investor akan
membeli reksadana lebih banyak. Dengan demikian, faktor
informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investasi reksadana.
H6: Faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap
investasi di reksadana
3. METODE PENELITIAN
Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk
kuantitatif dan primer. Data kuantitaif yaitu data berupa
angka-angka, meliputi hasil pengelolaan data statistik. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data
kualitatif yang diangkakan/scoring. Data primer penelitian
ini berasal dari jawaban responden terhadap pertanyaan dari
angket kuesioner yang dibagikan peneliti.
Gambaran Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah
para investor reksadana di Surabaya. Sampel penelitian ini
sebesar seratus responden yang diambil dari investor
reksadana di Surabaya. Rumus yang digunakan dalam
penelitian ini adalah rumus Lemeshow (Lemeshow, Hosmer,
Klar, Lwanga, 1990) dikarenakan jumlah populasi tidak
diketahui:
FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54
52
n
(3.1)
Efek Situasional (F4)
n
n
96,04 ≈ 100 responden
Keterangan :
n = jumlah sampel
P = maksimal estimasi (50%)
E = alpha/ besarnya toleransi kesalahan (10%)
Penggunaan proporsi (P=50%) dianggap mewakili populasi
yang ada. Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah probability yaitu simple random
sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. simple random sampling yaitu pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiyono, 2013,p.122)
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non
random sampling dan jenis metode yang digunakan adalah
purposive sampling. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria
tertentu yaitu berusia produktif atau merupakan angkatan
kerja (15-64 tahun).
Metode dan Prosedur Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan metode kuesioner (angket).
Peneliti membuat kuesioner kemudian dibagikan kepada
sebagian responden untuk trial test. Apabila kuesioner
kurang jelas maka peneliti melakukan perbaikan. Setelah
diperbaiki kuesioner dibagikan kepada responden di
perusahaan reksadana untuk fix test. Pengukuran variabel
dalam penelitian ini dilakukan dengan skala Likert dengan
skala 1–5
Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan Structural Equation Modelling (SEM)
yaitu Partial Least Square dengan menggunakan program
aplikasi smartPLS
Fund Specific Factors (F5)
Faktor Informasi (F6)
Investasi Reksadana (IR)
F3.4
F4.1
F4.2
F4.3
F5.1
F5.2
F5.3
F6.1
F6.2
F6.3
IR1
0,844
0,743
0,864
0,749
0,887
0,840
0,897
0,755
0,821
0,857
1,000
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semua
indikator yang membentuk dimensi dan variabel penelitian
memiliki nilai outer loading > 0,5. Berdasarkan hasil ini
dapat dikatakan semua indikator pada penelitian ini telah
memenuhi convergent validity, sehingga dapat digunakan
untuk analisis lebih lanjut
Discriminant Validity
Tabel 2 Nilai Akar AVE
Variabel
AVE
Akar AVE
Kenyamanan Investasi (F1)
0,521
0,722
Faktor Personal (F2)
0,598
0,773
Peluang Investasi (F3)
0,695
0,834
Efek Situasional (F4)
0,620
0,787
Fund Specific Factors (F5)
0,766
0,875
Faktor Informasi (F6)
0,659
0,812
Investasi Reksadana (IR)
1,000
1,000
Berdasarkan tabel 2 diketahui semua variabel penelitian
memiliki nilai AVE > 0,50. Hasil ini menunjukkan bahwa
setiap variabel di dalam penelitian ini telah memiliki
discriminant validity yang baik.
4. ANALISIS DATA
Uji Reabilitas
Convergent Validity
Tabel 1 Nilai Outer Loading
Variabel
Kenyamanan Investasi (F1)
Faktor Personal (F2)
Peluang Investasi (F3)
Indikator
F1.1
F1.2
F1.3
F1.4
F1.5
F1.6
F2.1
F2.2
F2.3
F2.4
F2.5
F3.1
F3.2
F3.3
Loading
Factor
0,748
0,738
0,691
0,690
0,673
0,786
0,753
0,757
0,687
0,855
0,805
0,805
0,823
0,861
Tabel 3 Nilai Composite Reliability
Variabel
CR
Kenyamanan Investasi (F1)
0,867
Faktor Personal (F2)
0,881
Peluang Investasi (F3)
0,901
Efek Situasional (F4)
0,829
Fund Specific Factors (F5)
0,907
Faktor Informasi (F6)
0,853
Keputusan Investasi Reksadana (IR)
1,000
Tabel di atas menunjukkan bahwa dimensi dan variabel
penelitian memiliki nilai composite reliability (CR) > 0,7.
Berdasarkan hasil ini masing-masing dimensi dan variabel
dinyatakan telah memenuhi composite reliability
Evaluasi Inner Model
FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54
53
Tabel 4 Nilai R-Square
Variabel Endogen
Nilai R-Square
Investasi Reksadana (IR)
0,352
R-Square untuk investasi di reksadana sebesar
0,352 memiliki arti bahwa presentase besarnya investasi di
reksadana yang dapat dijelaskan oleh kenyamanan investasi,
faktor personal, peluang investasi, efek situasional, fund
specific factors dan faktor informasi adalah sebesar 35,2%.
Uji Hipotesis
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Tabel 5
Koefisien Pengaruh dan T-Statistic
Hipotesis
Koef
Kenyamanan Investasi (F1) →
0,287
Investasi Reksadana (IR)
Faktor Personal (F2) →
0,217
Investasi Reksadana (IR)
Peluang Investasi (F3) →
0,166
Investasi Reksadana (IR)
Efek Situasional (F4) →
0,086
Investasi Reksadana (IR)
Fund Specific Factors (F5) →
0,045
Investasi Reksadana (IR)
Faktor Informasi (F6) →
0,194
Investasi Reksadana (IR)
t-statistic
4,182
3,025
2,121
0,964
0,404
2,237
Koefisien pengaruh kenyamanan investasi terhadap
keputusan investasi reksadana sebesar 0,287 dengan tstatistic sebesar 4,182 > 1,96. Hasil ini menunjukkan
terdapat pengaruh positif yang signifikan kenyamanan
investasi terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya
kenyamanan investasi yang semakin tinggi, akan
meningkatkan keputusan investasi reksadana secara
signifikan. Berdasarkan hasil ini H1 yang menduga
kenyamanan investasi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan investor reksadana dapat diterima.
Koefisien pengaruh faktor personal terhadap keputusan
investasi reksadana sebesar 0,217 dengan t-statistic sebesar
3,025 > 1,96. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh
positif yang signifikan faktor personal terhadap keputusan
investasi reksadana. Artinya faktor personal yang semakin
tinggi, akan meningkatkan keputusan investasi reksadana
secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H2 yang menduga
faktor personal berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investor reksadana dapat diterima.
Koefisien pengaruh peluang investasi terhadap keputusan
investasi reksadana sebesar 0,166 dengan t-statistic sebesar
2,121 > 1,96. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh
positif yang signifikan peluang investasi terhadap keputusan
investasi reksadana. Artinya peluang investasi yang semakin
tinggi, akan meningkatkan keputusan investasi reksadana
secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H3 yang menduga
peluang investasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investor reksadana dapat diterima.
Koefisien pengaruh efek situasional terhadap keputusan
investasi reksadana sebesar 0,086 dengan t-statistic sebesar
0,964 < 1,96. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh
positif yang signifikan peluang investasi terhadap keputusan
investasi reksadana. Artinya efek situasional yang semakin
tinggi, tidak meningkatkan keputusan investasi reksadana
secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H4 yang menduga
efek situasional berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investor reksadana tidak dapat diterima atau ditolak.
Koefisien pengaruh fund specific factors terhadap
keputusan investasi reksadana sebesar 0,045 dengan tstatistic sebesar 0,404 < 1,96. Hasil ini menunjukkan tidak
terdapat pengaruh positif yang signifikan fund specific
factors terhadap keputusan investasi reksadana. Artinya fund
specific factors yang semakin tinggi, tidak meningkatkan
keputusan
investasi
reksadana
secara
signifikan.
Berdasarkan hasil ini H5 yang menduga fund specific factors
berpengaruh signifikan terhadap keputusan investor
reksadana tidak dapat diterima atau ditolak.
Koefisien pengaruh faktor informasi terhadap keputusan
investasi reksadana sebesar 0,194 dengan t-statistic sebesar
2,237 > 1,96. Hasil ini menunjukkan terdapat pengaruh
positif yang signifikan faktor informasi terhadap keputusan
investasi reksadana. Artinya faktor informasi yang semakin
tinggi, akan meningkatkan keputusan investasi reksadana
secara signifikan. Berdasarkan hasil ini H6 yang menduga
faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investor reksadana dapat diterima.
A. Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis yang sudah dilakukan,
kenyamanan investasi, faktor personal, peluang investasi,
dan faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap
investasi di reksadana. Berdasarkan data yang sudah diolah
diketahui kenyamanan investasi berpengaruh positif
signifikan terhadap investasi di reksadana. Faktor
kenyamanan berupa berbagai fasilitas yang diperoleh oleh
investor seperti transparansi, manajer investasi yang
profesional, diversifikasi, kemudahan switching dan
redemption, serta free fee redemption memiliki pengaruh
paling besar dibandingkan dengan variabel lain terhadap
investasi di reksadana. Semakin tinggi kenyamanan yang
dirasakan oleh investor dalam berinvestasi maka semakin
tinggi jumlah reksadana yang dimiliki. Dengan demikian
hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Krishnan &
Nithya (2014) yang mengatakan bahwa kenyamanan
investasi berpengaruh signifikan terhadap investasi
reksadana. Dalam berinvestasi, investor memiliki tujuan
investasi dan keadaan-keadaan personal seperti keterbatasan
waktu dan pengetahuan serta risk profile yang menjadi
pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi. Tujuan
investasi investor merupakan salah satu faktor personal,
semakin tinggi tujuan investasi yang ingin dicapai maka
semakin tinggi jumlah investasi di reksadana. Dalam
penelitian ini faktor personal berpengaruh positif dan
berpengaruh signifikan terhadap investasi reksadana. Faktor
yang berikutnya adalah peluang investasi, penelitian ini
menunjukan bahwa peluang investasi berpengaruh positif
signifikan terhadap investasi di reksadana. Sebelum
berinvestasi investor akan melihat peluang yang ada seperti
produk yang sesuai, kinerja masa lalu, free biaya masuk, dan
perlindungan yang diberikan terhadap inflasi. Semakin besar
peluang untuk mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi
di reksadana maka semakin besar pula investasi di reksadana
yang dilakukan. Faktor selanjutnya yang berpengaruh
signifikan adalah faktor informasi yang meliputi informasi
NAB, rekomendasi broker, dan rating dari lembaga
pemeringkat. hal ini menjawab hipotesis 6 yang mengatakan
faktor informasi berpengaruh signifikan terhadap investasi di
FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 49 – 54
reksadana. Faktor informasi berpengaruh positif signifikan
terhadap investasi di reksadana, sehingga semakin banyak
informasi yang dimiliki oleh investor maka semakin tinggi
jumlah reksadana yang dimiliki.
Sedangkan efek situasional dan fund specific factors
tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi di reksadana.
Berdasarkan hasil lapangan, efek situasional seperti
berinvestasi di reksadana karena mengikuti teman yang
sudah berinvestasi terlebih dahulu tidak memiliki pengaruh
terhadap investasi reksadana. Hal ini dapat disebabkan
karena mayoritas responden yang berusia diatas 25 tahun
cenderung memiliki perilaku yang individualis, sehingga
orang disekitarnya tidak memberi pengaruh terhadap dirinya.
Efek situasional hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian Krishnan & Nithya (2014) yang mengatakan
bahwa efek situasional berpengaruh signifikan terhadap
investasi di reksadana. Faktor yang terakhir adalah fund
specific factors, berdasarkan hasil penelitian di lapangan
fund specific factors tidak berpengaruh signifikan terhadap
investasi di reksadana. fund specific factors seperti tatanan
portofolio dan periode dimana redemption tidak dikenakan
biaya tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi
reksadana. Tatanan portofolio tidak menjadi perhatian
investor dalam berinvestasi di reksadana karena investor
lebih mempercayakan portofolio kepada manajer investasi
yang dapat dilihat profesionalitas manajer investasi dalam
variabel kenyamanan investasi memiliki pengaruh yang
tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Krishnan & Nithya
(2014) bahwa fund specific factors tidak berpengaruh
signifikan terhadap investasi di reksadana.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Adapun hasil yang dapat menjadi kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kenyamanan investasi memiliki pengaruh yang
signifikan positif terhadap investasi di reksadana, dengan
demikian hipotesis 1 diterima
2. Faktor personal memiliki pengaruh yang signifikan postif
terhadap terhadap investasi di reksadana, dengan
demikian hipotesis 2 diterima.
3. Peluang investasi memiliki pengaruh yang signifikan
positif terhadap investasi di reksadana, dengan demikian
hipotesis 3 diterima.
4. Efek situasional tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap investasi di reksadana, dengan demikian
hipotesis 4 ditolak.
5. Fund specific factors tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap investasi di reksadana, dengan
demikian hipotesis 5 ditolak.
6. Faktor informasi memiliki pengaruh yang signifikan
positif terhadap investasi di reksadana, dengan demikian
hipotesis 6 diterima.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini variabel independen
mempengaruhi variabel dependen hanya sebesar 35,2%,
maka saran bagi peneliti selanjutnya yaitu mencari 64,8%
variabel independen lain sehingga dapat diketahui faktor apa
yang memiliki nilai signifikansi lebih besar. Selain itu, saran
bagi peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah sampel
54
penelitian agar
sebenarnya.
lebih menggambarkan keadaan yang
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada
Pwee Leng,SE.,M.Kom, dan Gesti Memarista,SE.,MSM
selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulisan
penelitian ini. Serta kepada pihak-pihak terkait yang telah
membantu hingga penelitian ini dapat selesai
DAFTAR REFRENSI
Delafrooz, N., & Paim, L. H. (2011). Determinants of
Financial Wellness Among Malaysia workers.
African Journal of Business Management.
HM, J. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi.
Penerbit ANDI.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip
Pemasaran (8 ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lemeshow, S., Hosmer, D., Klar, J., & Lwanga, S. (1990).
Adequacy of Sample Size in Health Studies. John
Wiley & Sons Ltd.
Li, D., Moshirian, F., Nguyen, P., & Wee, T. (2007). The
Demand for Life Insurance in OECD Countries.
The Journal of Risk and Insurance, 74, 637-652.
Mahdzan, N. S., & Victorian, S. M. (2013). The
Determinants of Life Insurance Demand: A Focus
on Saving Motives and Financial Literacy. Journal
of Asian Social Science.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan Kombinasi (Mixed Method). Alfabeta
Bandung.
Triandaru, S., & Budisantoso, T. (2007). Bank dan Lembaga
Keuangan Lain (2 ed.). Salemba Empat.
Truett, D. B., & Truett, L. J. (1990). The Demand for Life
Insurance in Mexico and the United States: A
Comparative Study. Journal of Risk and Insurance.
Yanti, L. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Asuransi Jiwa Di Kota
Makassar.
Download