Penjelasan sederhana Kalender Liturgi

advertisement
Penjelasan Sederhana
Kalender Liturgi Gereja
Pedoman tahun liturgi dan penanggalan liturgi menunjukkan kepada kita
bahwa karya keselamatan Kristus itu diperingati oleh Gereja dalam perayaanperayaan suci sepanjang tahun. Sekali sepekan, pada hari Minggu, Gereja
mengenangkan kebangkitan Tuhan. Kebangkitan Tuhan itu sendiri dirayakan
sekali setahun bersama dengan sengsara-Nya yang menyelamatkan, yaitu
perayaan Paskah, sebagai Hari Raya dan pesta yang paling penting dan agung
di dalam tahun liturgi kita.
Sepanjang tahun Gereja ingin merayakan karya keselamatan Allah. Maka
Alkitab, khususnya Injil harus terus-menerus diwartakan kepada umat. Isi
Alkitab itu cukup padat dan luas, maka Gereja membaginya dalam tiga tahun
(Tahun A, B dan C) berdasarkan Injil yang diwartakan.
Karya keselamatan Kristus yang diperingati dan dirayakan sepanjang tahun
oleh Gereja, sebagai tahun liturgi, dimulai pada hari Minggu Adven I dan
berakhir pada hari Minggu Biasa ke-34,yang ditutup dengan hari raya Kristus
Raja Semesta Alam.
Liturgi ini setahunnya dijabarkan dalam tiga bagian masa yang besar, yaitu
masa Natal, masa Paskah dan masa Biasa.
Masa Natal
Masa Natal diawali dengan masa persiapan atau penantian akan kedatangan
Tuhan, yang disebut masa Adven. Masa Adven terdiri dari 4 minggu, yang
dimulai pada sore menjelang hari Minggu Adven dan berakhir pada sore
menjelang hari raya Natal. Masa Adven ini ditandai dengan penyalaan lilin
adven, yang disebut corona.
Masa Natal merupakan pesta untuk merayakan kelahiran Tuhan, yang
biasanya atau secara tradisi dirayakan pada tanggal 25 Desember. Masa Natal
berlangsung sore menjelang hari raya Natal sampai dengan hari Minggu
sesudah hari raya Penampakan Tuhan.
Masa Paskah
Di masa Paskah ini Gereja mengenang Perjamuan Terakhir pada hari Kamis
Putih, wafat Tuhan pada hari Jumat Agung, dan kebangkitan Tuhan pada hari
Minggu Paskah, yang disebut Trihari Suci atau Trihari Paskah. Masa Paskah
berlangsung selama 50 hari, dimulai dari hari Minggu Paskah sampai hari
Minggu Pentakosta. Masa ini merupakan saat-saat yang dipenuhi dengan
suasana penuh sukacita. Dalam kurun waktu 50 hari ini, Gereja juga
merayakan Kenaikan Tuhan yang terjadi 40 hari sesudah Paskah. Setelah ini
ada Novena (sembilan) hari doa menantikan Roh Kudus lalu Pentakosta.
Masa Biasa
Di samping masa-masa liturgi yang bersifat khusus, Natal dan Paskah, dalam
lingkaian tahun liturgi masih ada 34 minggu yang disebut masa Biasa. Masa
Penjelasan Sederhana Kalender Liturgi Gereja
Biasa ini dimulai pada hari Senin sesudah hari raya Penampakan Tuhan dan
berlangsung sampai hari Selasa sebelum Rabu Abu.
Ditengah masa ini ada masa quadragesima (puasa/retret agung Gereja)
sampai dengan Trihari Suci dan Paskah serta masa Paskah (lihat masa Paskah
diatas).
Sesudah itu, dimulai lagi pada hari Senin sesudah hari Minggu Pentakosta dan
berakhir pada sore hari menjelang Minggu Adven I. Dalam tahun liturgi ini,
Gereja Katolik juga telah menentukan pembagian bacaan-bacaan Kitab Suci
yang diwartakan, dengan maksud agar umat beriman semakin terbantu untuk
lebih memahami karya keselamatan yang dirayakannya.
Sepanjang tahun, Gereja ingin merayakan karya keselamatan Allah. Maka
Alkitab, khususnya Injil harus terus-menerus diwartakan kepada umat. Isi
Alkitab itu cukup padat dan luas, maka Gereja membaginya dalam tiga tahun
berdasarkan Injil yang diwartakan.
Adapun bacaan-bacaan Kitab Suci tersebut dapat dibagi menjadi bacaan
mingguan dan bacaan harian.
Bacaan Mingguan, terdiri dari:
a. Tahun A = Bacaan Injil diambil dari Injil Matius (th. 2002, 2005, dst)
b. Tahun B = Bacaan Injil diambil dari Injil Markus (th. 2003, 2006, dst)
c. Tahun C = Bacaan Injil diambil dari Injil Lukas (th. 2004, 2007, dst)
d. Sedangkan masa khusus Injil Yohanes diselipkan dalam ketiga tahun
tersebut, berdasarkan iman yang sedang dirayakan.
Bagaimana cara menentukan Tahun A, B dan C?
Bagilah tahun yang bersangkutan dengan angka 3. Jika hasilnya sisa satu
berarti tahun A, sisa 2 berarti tahun B dan sisa 3 berarti tahun C.
Misal tahun 2002:3=667 sisa 1. Berarti tahun A, namun ingat tahun A bukan
dimulai tgl. 1 Januari tetapi dimulai pada hari Minggu Adven I tahun 2001 (2
Desember 2001).
Tahun Ganjil dan Tahun Genap Pembagian Tahun A, B, C di atas mengatur
bacaan Misa pada hari Minggu.
Sedangkan untuk bacaan Misa harian diatur dalam tahun ganjil-genap karena
angka tahunnya. Namun disini yang berbeda hanya bacaan pertama
sedangkan bacaan Injil tetap sama
Bacaan Harian, terdiri dari:
a. Tahun I: dipakai untuk tahun ganjil, misal: tahun 2009, 2011, dst.
b. Tahun II: dipakai untuk tahun genap, misal: tahun 2008, 2010, dst.
Dengan demikian bila kita setia mengikuti perayaan Misa hari Minggu, dalam
tiga tahun kita sudah menuntaskan. seluruh isi Alkitab. Dan seandainya kita
2/5
Penjelasan Sederhana Kalender Liturgi Gereja
juga rajin mengikuti misa harian, seluruh Alkitab sudah kita dengarkan dalam
tempo dua tahun saja.
Dalam merayakan misteri karya keselamatan Allah, yang terwujud dalam
bentuk liturgi, Gereja Katolik membutuhkan aneka sarana sebagai
perlengkapan liturgi. Perlengkapan liturgi dapat dilihat umat Katolik, sehingga
umat dapat memahami makna di balik bentuk barang yang dipergunakan.
Barang-barang ini dapat berupa buku, pakaian, maupun benda-benda lain,
yang dipergunakan dalam pelaksanaan liturgi.
Pelaksanaan liturgi, diwujudkan dalam perayaan Ekaristi maupun ibadatibadat lain, termasuk ibadat harian (Preghiere delle Ore / Liturgy of the
Hours). Dalam tradisi Kristen, ibadah harian adalah rangkaian ibadat
sepanjang hari yang dilaksanakan pada jam-jam tertentu.
Tujuan ibadat harian atau doa harian ini dimaksudkan supaya umat selalu
berkomunikasi dengan Tuhan di dalam hidup sehari-hari. Manusia hendaknya
berkomunikasi dengan Tuhan selagi manusia bekerja dan dilakukan di dalam
keheningan. Ingat aktivitas berdoa bukan utamanya memohon kepada Tuhan
(ini hanyalah bagian kecil saja dari doa) untuk yang kita inginkan, tetapi untuk
memuji, berterima kasih, bersyukur, berkomunikasi dan memahami kehendak
Allah barulah mengungkapkan permohonan kita dan menyatukannya dengan
doa Yesus.
Praktek Ibadah harian atau doa individual telah dilakukan sejak zaman
Perjanjian Lama antara lain tertulis di Kitab Daniel 6 ayat 11 yang menuliskan
bahwa “...tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya...”. Pagipagi benar, waktu hari masih gelap, Ia (Yesus) bangun dan pergi ke luar. Ia
pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. (Markus 1:35). Banyak
didalam Kitab Suci mengutarakan mengenai saat-saat penyician hari. (Kalau
ada waktu saya susunkan secara sederhana mengenai Ibada Harian Ini).
Waktu doa yang lazim adalah sebagai berikut:
a. Ibadat Pembukaan dan diteruskan dengan
b. Ibadat pagi (Laudes/matutinum) dilakukan doa jam (hour) pertama
sekitar pukul 05.30, untuk mengingat Tuhan telah bangkit. (kadang jam
06.00 atau 06.30)
a. Ibadat Bacaan (bisa dilakukan pagi atau sore)
b. Ibadat Siang, menyucikan jam yang ke-3 (Kisah Para Rasul 2:15) dan
ibadat jam ke-6 (Kisah Para Rasul 10:9), Ibadat jam ke-9 (Kisah Para
Rasul 3:1), sebab Tuhan telah menanggung sengsara yang hebat. Ia
adalah matahari dan terang yang benar. Dilakukan di sebelum dan pada
saat serta sesudah tengah hari.
c. Ibadat Sore / Vesper (Kisah Para Rasul 16:25), dilakukan pada pukul
17.00-18.00.
d. Ibadat Penutup (Completorium) menutup ativitas hari ini (bisa sekitar
jam 20.00 atau sesudahnya) . Mengingatkan bahwa kita adalah anakanak terang, Mohon ampun dan perlindungan Tuhan atas malam yang
telah tiba.
3/5
Penjelasan Sederhana Kalender Liturgi Gereja
Aktivitas ini memang membutuhkan aneka buku yang dapat menunjang
kelancaran tindak liturgi tersebut. Buku-buku yang perlu dipersiapkan itu
meliputi Kitab Suci, Tata Perayaan Ekaristi, aneka doa, aneka bacaan, aneka
ibadat, Buku Ibadat harian, nyanyian, dan sebagainya. Buku-buku yang
dibutuhkan dalam tindak liturgi itu hendaknya dibedakan antara buku
pemimpin dan buku umat. Buku-buku tersebut disesuaikan dengan tindak
liturgi yang dirayakan.
Selain itu, Gereja juga merayakan liturgi berdasarkan pada warna liturgis yang
berlaku pada saat-saat tertentu, yaitu:
a. Putih: dikenakan untuk masa Paskah dan Natal, pesta dan peringatan
Tuhan Yesus (kecuali sengsara-Nya), Santa Perawan Maria, para
Malaikat, para Kudus (bukan martir), hari raya Semua Orang Kudus (1
November), Yohanes Pembaptis (24 [uni), Yohanes Rasul (27 Desember),
Takhta Rasul Petrus (22 Februari), dan bertobatnya Rasul Paulus 25
Januari).
b. Merah: dikenakan pada hari Minggu Palma dan Jumat Agung, hari raya
Pentakosta, para Rasul, para pengarang Injil, dan para Martir.
c. Hijau: dikenakan dalam masa Biasa sepanjang tahun.
d. Ungu: dikenakan dalam masa Adven dan Prapaskah, ibadat atau misa
arwah (Kadang dipakai hitam, walau kini sudah tidak biasa lagi).
Beberapa Singkatan:
a. HRaya - Hari Raya
b. Pw - Peringatan Wajib.
c. Pfak - Peringatan Fakultatif
d.E Kem Syah - Perayaan Ekaristi dengan Lagu Kemuliaan dan Syahadat.
e.E Kem - Perayaan Ekaristi dengan Lagu Kemuliaan
f.RUybs. - Rumus Umum yang bersangutan (imam, martir dll)
g.O All Tuh. - Ofisi Allah Tuhanku (Te Deum).
h. O IbdSore I - Ibadat Sore, untuk Sabtu menjelang hari Minggu atau
Ibadat Sore Menjelang Hari Raya pada keesokan harinya)
i. O IbdSore II - Ofisi Ibadat Sore II (Biasanya hari Sabtu dimana ada
pesta Tuhan, karena biasanya Sabtu sore adalah Ibadat Sore I untuk hari
Minggu. Contoh Sabtu 06 Agustus 2010, Pesta Yesus Menampakkan
Kemuliaan-Nya)
j.Beberapa singkatan yang berkaitan dengan nama Ordo/Tarekat religius:
• OSC - Ordo Sanctae Crucis (Ordo Salib Suci)
• OFMCap - Ordo Fratres Minores Capucines - OFM Kapusin
• SJ - Serikat Yesus
• SVD - Sosieta Verbum Divine (Serikat Sabda Ilahi)
• dll
4/5
Penjelasan Sederhana Kalender Liturgi Gereja
k. Beberapa singkatan yang berkaitan dengan nama orang:
•Awam&Martir - Awam dan Martir
•Abas, - Pemimpin Pertapaan / Priorat.
•Prtp - Pertapa
•Mrt, - Martir.
•dkkMrt - Dan kawan-kawan menjadi
martir
•Prw, - Perawan Kudus
•PrwMrt - Perawan dan Martir
•Usk - Uskup
•UskMrt - Uskup dan Martir.
•Im - Imam
•ImBiarw, - Imam dan biarawan.
•Biarw - Biarawan/ti
•PldG, - Pelindung Gereja.
•PjgG - Pujangga GerejaImPujG Imam dan Pujangga Gereja
•dll
Contoh Membaca Kalender Liturgi.
16 Januari 2010, Hari Minggu Biasa II (H). E Kem Syah. BcE Yes. 49:3,5-6;
Mzm. 40:2,4ab,7-8a, 8b-9,10; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34. O AllTuh. BcO Rm.
4:1-25.
Cara membacanya:
a. Liturgi diambil dari hari Minggu tanggal 16 Januari 2010. Hari Minggu tsb
termasuk dalam Masa Biasa, urutan ke-2. Catatan, dalam masa biasa
terkadang juga ada hari raya atau pesta yang bisa menggeser kedudukan
hari Minggu Biasa (Ump. Minggu 14 Agustus 2010 - Hari Raya SP Maria
diangkat ke Surga).
b. Kode (H) adalah kode warna liturgi, yaitu singkatan dari Hijau
c. E Kem Syah, artinya dalam perayaan perjamuan Ekaristi diwajibkan ada
lagu Kemuliaan dan doa Syahadat (Aku Percaya).
d. BcE, Bacaan Ekaristi, maksudnya adalah daftar bacaan dan mazmur
Tanggapan di dalam perayaan Ekaristi tersebut.
e. O AllTuh, Ibadat Harian dengan Allah Tuhanku (Te Deum), merupakan
madah pujian untuk berterima-kasih. Dinyanyikan dalam ibadat Bacaan
setiap hari Minggu atau Hari Raya dan Pesta. Termasuk oktaf Paskah dan
Natal. Juga dalam tradisi untuk Ibadat Sore pada akhir tahun (31
Desember), pada saat terpilihnya paus baru di Kapel Sistina. Juga dalam
penutupan berbagai jenis kapitel.
f. BcO, adalah daftar bacaan untuk ofisi/ibadat bacaan untuk para
biarawan.
Disarikan sederhana untuk kalangan sendiri oleh Mammouth, OSC dari:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_liturgi
- http://www.imankatolik.or.id/
- Gabriel, F.X. Buku Pintar Misdinar, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta, 2001.
- Martasudjita, E. Pr. , Pengantar Liturgi, Makna, Sejarah dan Teologi Liturgi. Kanisius, 1999
- Siswayanti, Apa Itu Kalender Liturgi Katolik - OMK Wilayah III - Paroki St. Thomas Kelapadua
Diperkenankan untuk mengutip sebagian atau seluruhnya isi materi dengan mencantumkan sumber
5/5
Download