BERITA ACARA ALF (ASIAN LITURGICAL FORUM) Asian Liturgical Forum dengan lancar telah diadakan: Hari/Tanggal Tempat : 21- 24 Oktober 2013 : Gedung Pastoral Keuskupan Hongkong, Katedral ”Our Lady of Immaculate”, Central District, Hongkong. Dibuka : Yang Mulia Kardinal John Tong, Uskup Hongkong. Ditutup : Uskup Lee, Uskup Keuskupan Miri (Ketua ALF). Forum dihadiri oleh : 15 distrik (13 negara ditambah distrik Hongkong dan distrik Makao). Berikut saya kutip rekomendasi para peserta Asian Liturgical Forum (ALF). Dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Amin. Kami, para anggota delegasi Forum Liturgi Asia ke 17, yang mewakili Brunei, Kamboja, Cina, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Makao, Malaysia, Birma, Filipina, Singapura, Srilangka, Taiwan, Muangthai, dan Vietnam, yang diselenggarakan di Hongkong, 21-24 Oktober 2013 dengan topik “Pastoral Liturgi di Asia”, senantiasa membuka hati dalam pujian dan syukur kepada Yesus Kristus, Imam Agung dan Gembala Baik kami, atas anugerah Sacrosanctum Concilium yang telah dipromulgasikan 50 tahun lalu. Diskusi dan sharing terkait dengan manfaat pastoral yang diilhami oleh pembaruan liturgis yang digerakkan oleh Vatikan II telah membimbing kami pada keyakinan yang makin kuat bahwa Konsili telah merancang sebuah liturgi yang mewujudkan perhatian Kristus Gembala yang Baik atas kawanan-Nya, yakni Gereja. Inilah pastoral liturgi yang sesungguhnya – sesuatu yang membuka pikiran dan hati kepada Allah dan memelihara umat Kristiani secara efektif (bdk. SC.no.14). Kami yakin bahwa liturgi yang sedemikian itu senantiasa menantang kami untuk merayakannya dengan pelayanan pastoral yang menyeluruh dan akhirnya membentuk diri kami untuk menjadi para pastor peraya. Para uskup kita adalah gembala untuk umat Allah yang dipercayakan kepada mereka. Dari merekalah “kehidupan umat beriman dalam Kristus sedikit banyak bersumber dan bergantung" (SC no. 41). Mereka mewujudkan karakter pastoral liturgi dengan melaksanakan secara bijaksana, sabar, dan penuh cinta, kegiatan pelayanan mereka untuk mengajar, menguduskan, dan memimpin. Maka memimpin liturgi menjadi suatu perwujudan nyata dari cinta kasih pastoral. Sebagai manusia yang telah menerima rahmat Sakramen Imamat, para imam yang memantulkan Kristus Imam Agung Abadi, dikuduskan untuk memberitakan Injil, menggembalakan umat, dan merayakan ibadat ilahi terutama Ekaristi dalam persatuan dengan para uskup (bdk.LG.28). Mereka mengungkapkan keprihatinan pastoral atas kawanan yang dipercayakan kepada mereka melalui pewartaan sabda dalam suatu cara mistagogis (melalui ritus dan doa), melalui memimpin misteri kudus dalam semangat doa, dan menyelaraskan hidup mereka dengan misteri yang mereka rayakan. Sebagai orang yang mengambil bagian dalam imamat tunggal dari Kristus berdasarkan baptisan mereka dan sifat liturgi, umat awam mempunyai hak dan tugas untuk berpartisipasi dalam liturgi Gereja secara penuh, sadar dan aktif (bdk. SC no.14). Mereka mengungkapkan dengan jelas partisipasi mereka dalam misteri kudus melalui aklamasi, tanggapan, mazmur, antiphon dan lagu lagu mereka, dan juga dengan gerakan, tindakan dan sikap tubuh , serta keheningan (bdk. SC. No.30). Lebih jauh lagi, mereka melakukan pelayanan pelayanan sesuai dengan peran mereka, dipenuhi dengan keprihatinan dari Kristus yang datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Mereka membuka dan mewajibkan diri untuk suatu pemahaman yang mendalam akan apa yang mereka rayakan dan dengan demikian secara tetap memelihara iman mereka. Mereka memberikan kesaksian atas buah-buah dari apa yang mereka rayakan dalam cinta kasih dan keadilan saat menghadapi tantangan dunia. Sadar akan keanekaan budaya dan tradisi-tradisi agama, kami sepakat untuk mengusahakan inkulturasi liturgi seperti yang diamanatkan oleh Vatikan II (bdk. SC 3740) dan menanggapi panggilan untuk evangelisasi baru. Kami bersyukur atas upaya upaya menuju perbaikan dan penyesuaian buku buku liturgi yang mendukung partisipasi aktif dan sadar dalam liturgis. Kami memohon Roh Kudus untuk terus menginspirasikan, menggerakkan, dan membimbing kita untuk mengikuti visi pastoral Sacrosanctum Concilium. Pada forum tahun ini kami mengenang dengan penuh syukur peran berharga dari Pastor Anscar J.Chupunco, OSB dalam menyelenggarakan dan mempertahankan Forum Liturgi Asia selama 17 tahun dengan kepakaran dan semangat pastoralnya. Kami berdoa agar kenangan akan Beliau dan para ahli liturgi yang tak terhitung dan akan para pastor yang berpengalaman yang dengan murah hati mempersembahkan diri, sering dengan pengorbanan pribadinya yang besar, untuk mewujudkan visi pastoral Konisili, dapat terukir dalam lembaran sejarah liturgi kita, seperti sekarang mereka merayakan liturgi abadi dalam kerajaan surga Kami bersyukur kepada yang mulia, Kardinal John Tong, yang terhormat Pastor Thomas Law, para klerus, dan awam yang bekerja sama untuk menjadi tuan rumah forum tahun ini. Semangat kenangan syukur dengannya kami rayakan 500 tahun Sacrosanctum Concilium ini telah dikuatkan oleh kemurahan hati dan keramahan mereka. Semoga dalam segala hal Allah dimuliakan. Jakarta, 7 Nopember 2013 (RD.Sridanto Aribowo,MA.Lit) Ketua Komisi Liturgi – KAJ.