PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot tungkai terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli, ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli, dan ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun sumber data atau populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Mustika Kabupaten Bekasi. Berdasarkan pada tinjauan teoritis yang menjelaskan bahwa faktor komponen fisik dalam hal ini kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, daya tahan, serta power dapat memberikan pengaruh terhadap pencapaian prestasi olahraga. Khususnya pada cabang olahraga bola voli, keberhasilan dari servis yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik. Salah satu indikasi keadaan fisik atlet yang sangat mempengaruhi terhadap penampilan saat melakukan servis adalah kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan. Secara teoretis dapat dikatakan bahwa keadaan fisik atlet berbanding lurus dengan prestasi yang dicapainya, artinya semakin baik atlet memiliki keadaan fisiknya, maka prestasi yang didapat akan tinggi dan mudah dicapai. Selanjutnya setelah dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data dengan pendekatan statistik deskriptif menunjukkan bahwa kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan memiliki hubungan yang positif terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penghitungan melalui koefisien korelasi, uji signifikansi koefisien korelasi, serta uji determinasi korelasional yang menunjukkan adanya nilai positif pada beberapa variabel yaitu kekuatan otot tungkai terhadap akurasi servis, kekuatan otot lengan terhadap akurasi servis, serta kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan yang secara bersama-sama memiliki kontribusi terhadap prestasi akurasi servis dalam permainan bola voli. MOTION Volume II. No. 2 September 2011 1 LATAR BELAKANG Permainan olahraga, dintaranya adalah keterampilan teknik. merupakan Keterampilan teknik dasar itu sendiri adalah permainan olahraga beregu yang membutuhkan suatu gerakan yang sangat sederhana, mudah kerjasama tim dalam sebuah regu. Selain dilakukan dan yang mendasari gerak yang membutuhkan keterlibatan kerjasama antar selanjutnya, serta sebagai faktor penunjang individu dalam sebuah tim, olahraga bola voli untuk dapat bermain bola voli dengan baik. juga merupakan cabang olahraga yang memiliki Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknik unsur gerak dasar yang baik merupakan modal yang utama tersebut bola voli yang kompleks. Kompleksitas diindikasikan dengan terlibatnya dalam menentukan permainan bola voli dengan beberapa unsur penguasaan keterampilan di kualitas permainan yang baik. Dalam hal ini antaranya penguasaan keterampilan teknik, Kosasih (1993:135), mengatakan bahwa : keterampilan taktik, keterampilan fisik, serta mental. Berkenaan dengan hal ini Kosasih Dalam mempertinggi prestasi bola voli, teknik ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik dasar bola (1993:123), menjelaskan bahwa : “Bola voli merupakan permainan beregu, tetapi meskipun demikian kemampuan perorangan yang tinggi voli harus betul-betul; dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi bola voli. akan mempermudah untuk menggalang suatu Lebih lanjut Bachtiar dkk. (2003), kerjasama yang memberikan hasil akhir yang menjelaskan bahwa : “Yang dimaksud dengan bermutu dan baik”. teknik dasar adalah proses melahirkan kegiatan Penjelasan tersebut mengindikasikan jasmani yang ditampilkan dalam bentuk gerakan bahwa, ada banyak faktor yang dapat untuk mencapai sesuatu secara efesiaen dan mempengaruhi tercapainya prestasi dalam efektif”. Dari batasan tersebut dapat disebutkan MOTION Volume II. No. 2 September 2011 2 bahwa beberapa macam teknik dasar dalam latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan bermain bola voli di antaranya adalah servis, mental”. pasing (bawah dan atas), spike, dan block. Terlepas dari beberapa macam teknik Terlepas dari beberapa macam teknik dasar dasar tersebut di tersebut, yang menjadi pengamatan penulis pengamatan penulis pada penelitian ini adalah pada penelitian ini adalah terfokus pada terfokus pada keterampilan teknik dasar servis. keterampilan teknik dasar servis. Secara pengamatan atas, teknik, yang menjadi servis dalam Dalam pencapaian sebuah prestasi yang permainan bola voli memiliki beberapa jenis, tinggi dibutuhkan peranan dari beberapa faktor salah satunya adalah servis bagian bawah dan diantaranya faktor eksternal dan internal. servis atas. Servis bawah dipandang sebagai Indikator yang dapat diamati dari faktor teknik dasar servis yang paling mudah, oleh eksternal adalah dengan keterlibatan yang sebab itu teknik servis ini sering dilakukan oleh menyeluruh dari semua aspek dari mulai para pemain yang tergolong pemain pemula manajemen organisasi, kepengurusan, serta atau kelompok kelas belajar. sarana dan prasarana olahraga. Sedangkan Keberhasilan suatu permainan bola voli beberapa faktor internal yang dapat diamati yang baik pada tingkat kelompok belajar diantaranya adalah peranan seorang atlet, pendidikan jasmani salah satunya didapat pelatih, serta proses pelatihan itu sendiri. melalui proses pembelajaran dengan berbagai Berkaitan Harsono perangkat di dalamnya. Salah satu perangkat “Untuk pembelajaran, di dalamnya terdapat metode mencapai prestasi maksimal harus ada empat atau bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara kemampuan seksama oleh atlet yaitu (a) latihan fisik, (b) pengembangannya terdapat beberapa macam (1988:100), dengan hal menyatakan tersebut bahwa : fisik tubuh. Dalam MOTION Volume II. No. 2 September 2011 3 bagian dari komponen fisik yang mendukung penelitian terhadap penelitian “ Pengaruh Kekuatan Otot Tungkai keberhasilan dalam penampilan keterampilan teknik pada cabang olahraga. Yang menjadi pengamatan terlibat beberapa penulis gerakan Secara fungsi fisiologis, pada sebuah judul Servis Dalam Permainan Bola Voli di SMP Mustika”. tubuh diantaranya otot bagian lengan serta otot bagian tungkai. jauh dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Akurasi secara analisis gerak, dalam dalam melakukan servis lebih TUJUAN PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memiliki untuk tujuan penelitian di antranya adalah sebagai mendapatkan hasil pukulan serrvis yang baik berikut : dibutuhkan kondisi fisik yang baik pula, salah 1. Ingin mengetahui pengaruh latihan satunya adalah kekuatan otot tungkai dan otot kekuatan otot tungkai terhadap akurasi lengan. Berkenaan dengan hal ini Harsono servis dalam permainan bola voli. (2001:24), menjelaskan bahwa : “Kekuatan 2. Ingin mengetahui pengaruh latihan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan kekuatan otot lengan terhadap akurasi tegangan/force terhadap suatu tahanan”. servis dalam permainan bola voli. Berdasarkan pada pemahaman tersebut, penulis 3. Ingin merasa tertarik untuk menerapkan mengetahui pengaruh latihan pola kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot pembelajaran atau pola latihan khususnya pada lengan secara bersama-sama terhadap teknik servis pada cabang olahraga bola voli akurasi servis dalam permainan bola voli. dengan mengambil tingkat pengaruh pada kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan. METODE PENELITIAN Berdasarkan pada pemahaman tersebut Metode penelitian deskriptif adalah salah satu di atas, maka penulis bermaksud mengadakan metode yang dapat memecahkan MOTION Volume II. No. 2 September 2011 4 serta menyelidiki masalah yang diteliti dan dapat (2000:145), dengan tingkat validitas 0.98 menggambarkan dan reliabilitas sebesar 0.97. keadaan yang sebenarnya terjadi pada saat sekarang dengan maksud untuk 2. Alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran umum yang lebih jelas, mengukur kekuatan otot lengan, penulis sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta- menggunakan tes two hand medice ball fakta, put, sifat-sifat, serta hubungan antara bersumber pada Nurhasan fenomena yang diteliti. Mengenai metode (2000:144) dengan tingkat validitas 0.77 penelitian ini Sudjana (189:64), menjelaskan dan reliabilitas 0.81. bahwa : “Penelitian deskriptif adalah penelitian 3. Alat ukur untuk mengukur keterampilan yang berusaha mendeskriptifkan suatu gejala, servis adalah tes keterampilan servis peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat dalam permainan bola voli dengan sekarang”. tingkat validitas sebesar 0.79 dan tingkat reliabilitas sebesar 0.87. INSTRUMEN PENELITIAN Untuk menghasilkan data dalam HASIL PENELITIAN penelitian ini, dapat digunakan alat pengumpul Setelah dilakukan penghitungan dan data atau yang disebut instrumen penelitian. pengukuran data dari beberapa variabel tersebut Data tersebut didapat dari hasil pengukuran dan di atas, maka di dapat nilai yang menunjukkan pengetesan melalui alat pengumpulan data. nilai rata-rata dan simpangan baku untuk setiap Adapun variabel. Adapun nilai rata-rata dan simpangan beberapa alat pengumpul data/ instrumen penelitian ini di antaranya : 1. Untuk mengukur kekuatan otot tungkai baku untuk setiap variabel dapat dilihat dalam tabel berikut ini : penulis menggunakan alat ukur vertical power jump, bersumber pada Nurhasan MOTION Volume II. No. 2 September 2011 5 Tabel 4.1 Adapun Hasil Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Masing-Masing Variabel Penelitian Variabel Penelitian Nilai Rata-rata Simpangan Baku Kekuatan Otot Tungkai (X1) 50.00 9.98 Kekuatan Otot Lengan (X2) 50.00 9.96 Akurasi Servis dalam Permainan Bola Voli (Y) 50.00 hasil penghitungan uji homogenitas dan normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Homogenitas Masing-Masing Variabel Penelitian Variabel Nilai F-Hitung Nilai F-Tabel Kesimpulan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Akurasi Servis 1.00 3.18 Homoge n Kekuatan Otot Lengan Terhadap Akurasi Servis 1.01 3.18 Homoge n 10.00 Sebelum melangkah pada penghitungan nilai-nilai korelasional beberapa variabel terlebih dahulu penulis menghitung data yang di dapat dengan pengujian homogenitas dan penghitungan normalitas liliefors, dikarenakan jumlah sampel sedikit yaitu dibawah 100 orang. Hal ini dilakukan untuk mencari nilai kenormalan distribusi yang nantinya akan berguna sebagai ketentuan dalam pengujian statistik. Dimana apabila distribusi mempunyai nilai yang normal, maka pengujiannya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik, sebaliknya apabila nilai yang didapat menunjukan distribusi yang tidak normal, maka pengujian statistik dilakukan dengan pengujian non parametrik. Kriteria pengujian homogenitas tersebut di atas adalah tolak hipotesis Ho jika, F-hitung > F-tabel dengan dk untuk pembilang dan penyebut (n-1), dan (α = 0.05) dalam hal lain tolak Ho. Berdasarkan kepada hasil pengolahan dan analisis data variabel penelitian, maka diketahui nilai F-hitung untuk kekuatan otot tungkai sebesar (1.00), dan kekuatan otot lengan sebesar (1.01). Nilai tersebut menunjukkan tingkat homogen, hal ini dikarenakan nilai tersebut berada di bawah nilai F-tabel dengan dk = (n-1, n-1) pada taraf nyata α = 0.05 (nilai Ftabel = 3.18) dengan demikian hasil pengujian MOTION Volume II. No. 2 September 2011 6 kesamaan dua variansi tersebut menunjukkan analisis teknik korelasi yang dipergunakan adalah distribusi data yang homogen. dengan pendekatan statistik parametrik. Tabel 4.3 Selanjutnya Hasil Penghitungan Normalitas Data Distribusi Masing-Masing Variabel Penelitian Variable Nilai L-Hitung Nilai L-Tabel Kesimpulan langkah penghitungan berikutnya adalah mengukur dan menghitung data distribusi untuk nilai koefesien korelasi sederhana dan uji signifikansi koefesien korelasi. Kekuatan Otot Tungkai (X1) 0.1246 0.2580 Normal Kekuatan Otot Lengan (X2) 0.2443 0.2580 Normal Akurasi Servis (Y) 0.1517 0.2580 Normal Adapun hasil nilai penghitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Dari hasil penghitungan uji normalitas Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Korelasi Koefisien Korelasi (r) r2 X1 terhadap Y (ry.1) 0.78 0.61 X2 terhadap Y (ry.2) 0.64 0.41 distribusi data pada tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel mempunyai distribusi yang normal, hal ini berdasarkan pada pengujian normalitas dimana untuk kekuatan otot tungkai nilai Lo didapat (0.1246), untuk kekuatan otot lengan nilai Lo didapat (0.2446), serta untuk akurasi servis dalam permainan bola voli nilai Lo didapat (0.1517). Semua nilai (Lo) tersebut menunjukkan nilai yang lebih kecil dari L-tabel (0.2580) dalam taraf derajat kepercayaan (α = 0.05 ) dengan sampel (n = 10), sehingga Pada penghitungan distribusi di atas, menunjukkan, bahwa korelasi antara variabel kekuatan otot tungkai dengan akurasi servis memiliki hubungan dengan nilai korelasi sebesar (0.78), Sedangkan untuk korelasi antara variabel kekuatan otot lengan dengan akurasi servis MOTION Volume II. No. 2 September 2011 7 memiliki hubungan dengan nilai korelasi sebesar nyata (α = 0.05) dihasilkan (2.23), maka (0.64). pengujian tersebut Kemudian untuk mengetahui keberartian dari pengujian yang korelasi distribusi. tersebut, selanjutnya dilakukan di atas signifikan menunjukkan terhadap data penghitungan signifikansi koefisien korelasi. Hasil Setelah dilakukan penghitungan untuk penghitungannya dapat dilihat pada tabel di nilai distribusi korelasi sederhana antara variabel bawah ini : bebas dengan variabel terikat, selanjutnya Tabel 4.5 dilakukan penghitungan untuk mencari nilai Hasil Penghitungan Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Korelasi Nilai t-hitung Nilai t-tabel Kesimpulan X1 terhadap Y (ry.1) 3.53 2.23 Signifikan koefisien korelasi ganda (multipel korelasi) serta signifikansi koefisien korelasi ganda antara beberapa variabel. Adapun hasil penghitungannya dapat dilihat X2 terhadap Y (ry.2) 2.36 2.23 Signifikan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.6 Dari penghitungan distribusi di atas, Hasil Penghitungan Nilai Koefisien Korelasi Ganda Beberapa Variabel didapat nilai untuk t yang menunjukkan nilai signifikansi koefisien korelasi antara variabel kekuatan otot tungkai dengan akurasi servis Korelasi Koefisien Korelasi (r) r2 X1 → Y 0.78 0.61 X2 → Y 0.64 0.41 X1 → X2 0,61 0,37 sebesar (3.53), dan variabel kekuatan otot lengan dengan akurasi servis sebesar (2.36). Selanjutnya kriteria pengujiannya adalah jika –t tabel ≤ t hitung ≥ t tabel, maka Ho diterima atau korelasinya tidak signifikan. Dikarenakan nilai t- Ry12 0.81 tabel yang didapat dengan taraf signifikansi/ MOTION Volume II. No. 2 September 2011 8 Dari penghitungan tabel 4. 6 di atas, tabel dalam taraf nyata (ά = 0.05) dengan dk = n- didapatkan hasil penghitungan untuk nilai k-1, yaitu sebesar (6.68), oleh sebab itu koefisien korelasi ganda beberapa variabel yaitu kesimpulan penghitungan tersebut menunjukkan rx1y, rx2y, rx1x2 masing-masing sebesar (0.78), nilai (0.64), dan (0.61). sedangkan nilai untuk mengetahui koefisien korelasi ganda (Ry.12) didapat skor kontribusi sebesar 0.81. terhadap Kemudian untuk mengetahui keberartian nilai korelasi ganda signifikan. serta dari Selanjutnya mengukur beberapa variabel terikat untuk persentasi/ variabel yaitu bebas kontribusi kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan selanjutnya terhadap akurasi servis dalam permainan bola dilakukan penghitungan signifikansi koefisien voli, maka dihitung persentasi hubungan masing- korelasi hasil masing penghitungannya dapat dilihat pada table di berikut: secara tersebut, yang ganda. Adapun variabel. bawah ini : Adapun hasilnya sebagai Tabel 4.8 Hasil Penghitungan Nilai Koefisien Korelasi Determinasi Antara Variable Bebas Dengan Variabel Terikat Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda Korelasi Nilai F-hitung Nilai F-tabel Kesimpulan X1 X2 terhadap Y (ry.12) 6.68 3.18 Signifikan Korelasi D X1 terhadap Y (ry.1) 61% X2 terhadap Y (ry.2) 41% Penghitungan tabel 4. 8 di atas, Data tersebut di atas menunjukkan nilai menunjukkan nilai kontribusi yang dihasilkan signifikansi koefisien korelasi ganda sebesar yaitu dari faktor kekuatan otot tungkai terhadap (6.68). Kriteria pengujiannya adalah jika F ≤ akurasi servis sebesar (61%), dan faktor kekuatan maka Ho diterima dan hal lainnya ditolak. otot lengan terhadap akurasi servis sebesar F table, hitung Berdasarkan nilai tersebut melebihi dari nilai F- (41%),. MOTION Volume II. No. 2 September 2011 9 SIMPULAN Selanjutnya beberapa jawaban yang ada, penulis rumuskan dalam bab kesimpulan sebagai akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun beberapa kesimpulan penelitian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan otot tungkai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. 2. Kekuatan otot lengan memiliki pengaruh Harsono. (2000). Perencanaan Program Latihan. FPOK UPI : Bandung. Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI : Bandung. Irsyad. Machfud (2000), Bola Voli. Depdikbud. Kleinman (1982). Pembinaan Teknik, Taktik, dan Kondisi dalam Bola Voli. Jakarta : PT. Gramedia. Kosasih (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Pressindo. Lutan (1988). Teori Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi (P2LPTK). Ma’mun. Subroto (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Voli. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga. yang signifikan terhadap akurasi servis Nasution (1987). Metode Penelitian. UGM Yogyakarta. dalam permainan bola voli. 3. Kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. FPOK UPI : Bandung. Nurhasan. (1999). Hand Out Statistika. FPOK UPI : Bandung. akurasi servis dalam permainan bola voli. Schmidt (1985). Motor Behavior Programming, Control, and Acquisition. Berlin. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Barrow (1971). A Practical Approach Measurement in Physical Education. United State of Amerika. Beutellsthal (1986). Belajar Bermain Volley. Bandung : CV. Pioner Jaya. Harsono. (1988). Coaching : Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV Tambak Kusuma. Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Surachmad (1985). Pengantar Penelitian ILmiah Dasar dan Teknik Penelitian. Bandung : Tarsito. *) Loan Subarno, S.Pd ; Dosen Penjaskesrek FKIP UNISMA Bekasi MOTION Volume II. No. 2 September 2011 10 MOTION Volume II. No. 2 September 2011 11