BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana
pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah
kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Pendidikan memuat gambaran
tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan.
Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti
luhur dan moral yang baik.
Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
di sekolah, menuntut guru dan siswa untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif, dan
kompetitif dalam menanggapi setiap pembelajaran yang diajarkan. Setiap siswa
harus dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan manfaatnya dalam lingkungan
sosial masyarakat. Sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif terwujud dengan
menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan.
Karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan peserta didik melalui
Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan perlu terus dilakukan untuk
pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi dan dilakukan pada setiap jenjang
pendidikan formal. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama
pembelajaran. Sebenarnya banyak cara yang dilakukan untuk untuk meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan siswa. Salah satunya
adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media yang
sesuai.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat
dewasa ini membawa dampak dalam berbagai bidang kehidupan manusia
terutama dalam hal pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.
Tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai suatu bangsa biasanya
dipakai sebagai tolak ukur kemajuan bangsa ini., khususnya teknologi informasi
sekarang ini telah memberi dampak posistif dalam aspek kehidupan manusia.
Dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi tersebut, bangsa
Indonesia perlu memiliki warga yang bermutu dan berkualitas tinggi. Perlu
diketahui bahwa kualitas seseorang akan telihat jelas dalam bentuk kemampuan
dan kepribadiannya sewaktu orang tersebut harus berhadapan dengan tantangan
atau harus mengatasi suatu masalah sampai masalah tersebut dipecahkan dengan
baik. Agar Indonesia memiliki cukup warga yang berkualitas tinggi diperlukan
sumber daya manusia yang bermutu tinggi dan mampu berkompetisi secara
global, sehingga diperlukan keterampilan yang melibatkan pemikiran kritis,
sistematis, logis, kreatif, dan kemajuan berkerjasama yang efektif.
Salah satu kurikulum sekolah dalam program Pendidikan Jasmani olahraga
adalah kegiatan belajar Servis Bawah Bola Voli. Servis bawah ini merupakan
servis yang sangat sederhana dan diajarkan terutama untuk pemula karena
gerakannya lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Dalam beberapa pertandingan bola voli untuk para pemula, seringkali
dijumpai pemain yang kurang menguasai keterampilan gerak dasar melakukan
servis bawah. Bahkan, seringkali suatu regu kehilangan poin hanya karena kurang
tepatnya gerakan dasar melakukan servis bawah tersebut. Hasil servis bawah yang
bagus bergantung dari gerakan dasar yang dilakukan pemain. Sehingga poin yang
diperoleh tidak terbuang sia-sia.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMP Negeri 7 Tebing tinggi
tanggal 18 September 2014 pada saat jam pelajaran Pendidikan Jasmani materi
pelajaran bola voli pokok bahasan servis bawah bola voli di kelas VII 2, terlihat
bahwa diperoleh dari 32 orang siswa kelas VII 2 hanya 11 orang (34,37%) yang
bisa melakukan servis bawah dengan baik. Dan 21 orang (65,62%) yang masih
belum dapat melakukan servis bawah dengan baik. Hasil yang diperoleh ini
sangat rendah sehingga peneliti berusaha untuk memperbaiki permasalahan yang
ditemukan di kelas ini.
Selain permasalahan di atas, peneliti juga menemukan permasalahan
yang lain misalnya; pada saat proses pembelajaran servis bawah berlangsung
banyak siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam melakukan aktivitas
pembelajaran. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru bidang
studi Pendidikan Jasmani didapatkan informasi bahwa nilai siswa dalam bidang
studi Pendidikan Jasmani masih rendah. Hal ini disebabkan guru yang
menerapkan pembelajaran hanya dengan kata-kata (verbalisme), serta sarana
prasarana olahraganya tidak lengkap. Keadaan seperti ini dengan mudah dapat
mengganggu konsentrasi siswa terhadap pelajaran, apalagi bila ada kata yang
terasa asing atau di luar pengetahuan siswa. Situasi ini berpengaruh pada hasil
belajar siswa yaitu rendahnya nilai-nilai siswa yang terlihat pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah untuk pelajaran
Pendidikan Jasmani adalah 75, namun masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai rata-rata di bawah 70.
Menurut peneliti, perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar
siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Jasmani
karena belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, apakah karena jam
pelajaran yang singkat (hanya sekali pertemuan), materinya sulit, metode
mengajar yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang cocok, atau hal-hal
lain yang dialami siswa.
Sebenarnya banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Jasmani siswa. Salah satunya misalnya dengan menerapkan
pembelajaran melalui bantuan media. Media pembelajaran merupakan salah satu
strategi mengajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran Pendidikan
Jasmani dapat diukur dari keberhasilan siswa yang megikuti kegiatan tersebut.
Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan
hasil belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Melalui perkembangan teknologi pendidikan dan komunikasi yang pesat,
maka media dalam pendidikan pun berkembang pesat pula, baik kuantitas maupun
kualitasnya. Jenis media pembelajaran menjadi lebih banyak, diantaranya media
video, media film, media visual, media kaset, media slide, media grafis, OHP,
media mekanik dan sebagainya.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi lebih menarik
karena media dapat menyampaikan informasi sehingga dapat mendiskripsikan
suatu masalah, suatu konsep, suatu proses atau suatu prosedur yang bersifat
abstrak dan tidak lengkap menjadi lengkap dan jelas. Rasa keingintahuan dapat
dibangkitkan melalui media, untuk menghidupkan suasana kelas, merangsang
siswa
untuk
bereaksi
terhadap
penjelasan
guru
dan
lain-lain.
Media
memungkinkan siswa menyentuh objek kajian pelajaran membantu siswa
mengkonkritkan sesuatu yang abstrak dan membantu guru menghindarkan
suasana monoton.
Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih
efisien, tetapi materi pelajaran dapat diserap lebih mendalam. Siswa mungkin
sudah memahami suatu permasalahan melalui penjelasan guru, pemahaman itu
akan lebih baik lagi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan atau mengalami melalui media. Disamping itu media dapat
memperkuat kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses
mencari ilmu itu sendiri.
Bahan pelajaran yang kompleks seperti servis bawah bola voli itu sangat
menentukan alat bantu berupa media pembelajaran seperti audio visual. Tanpa
bantuan media maka bahan pelajaran sulit untuk dicerna atau dipahami.
Menyadari hal tersebut perlu adanya suatu pembaharuan dalam pembelajaran
untuk memungkinkan siswa dapat mempelajari Pendidikan Jasmani khususnya
materi Servis bawah jauh menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna,
efektif dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan media
audio visual. Penggunaan media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami Servis bawah karena dalam pembelajaran ini siswa diajak untuk
memahami Servis bawah melalui keterangan-keterangan dari guru dibantu dengan
petunjuk berupa gambar dan audio yang memberikan keterangan kepada siswa
Media audio visual, merupakan media pembelajaran yang bersifat
memakai suatu alat bantu untuk mempermudah suatu proses kegiatan belajar
mengajar. Dimana alat bantu atau media tersebut terdapat materi berserta cara
pengajaran yang telah dirancang oleh seorang guru untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar. Di samping itu, audio visual yang dapat digunakan dan dapat
disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio visual dapat menampilkan
pesan yang memotivasi.
Dari latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai “Peningkatan Hasil Belajar Servis Bawah Dalam
Permainan Bola Voli Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VII
SMP NEGERI 7 TEBING TINGGI Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapatlah dibuat suatu gambaran
tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitan ini, masalah yang dapat
diteliti dan diidentifikasi adalah : Penyampaian materi yang monoton dalam
pembelajaran, kurangnya perhatian guru dalam memilih media yang cocok pada
suatu meteri pembelajaran, sarana prasarananya tidak lengkap, rendahnya nilai
belajar siswa terutama dalam pembelajaran Servis Bawah di kelas VII SMP
Negeri 7 Tebing tinggi.
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini sehingga terfokus dan spesifik
maka masalah dibatasi pada “Peningkatan Hasil Belajar Servis Bawah Dalam
Permainan Bola Voli Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 7 Tebing tinggi Tahun Ajaran 2014/2015”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalah yang akan diteliti adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah upaya pembelajaran menggunakan media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli pada siswa
kelas VII di SMP Negeri 7 Tebing tinggi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendapat informasi tentang :
1. Peningkatan hasil servis bawah melalui pembelajaran menggunakan
media audio visual pada siswa kelas VII di SMP Negeri 7 Tebing
tinggi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam penggunaan
media audio visual pada proses belajar mengajar.
2. Sebagai masukan bagi guru dan pihak sekolah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Sebagai masukan bagi peneliti yang lain untuk meneliti tentang media
pembelajaran.
4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan terhadap berbagai cabang olahraga
khususnya bagi mahasiswa FIK di Unimed.
5. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti serta meningkatkan
pengetahuan dan berpikir ilmiah tentang media pembelajaran.
Download