BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Pengertian
Menurut Kepmenkes RI (2004) pengertian Buku KIA adalah alat yang
sederhana sebagai alat informasi, Edukasi dan Komunikasi dalam
menyebarkan informasi penting mengenai Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
kepada keluarga. Buku KIA merupakan alat untuk mendeteksi secara dini
adanya gangguan atau masalah pada ibu dan anak, alat komunikasi dan
penyuluhan dengan informasi yang penting bagi ibu, keluarga, dan
masyarakat mengenai pelayanan kesehatan bud an anak termasuk
rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi, imunisasi, dan
tumbuh kembang balita.
Buku KIA merupakan buku wajib untuk dibaca oleh ibu hamil, suami
dan anggota keluarga karena berisikan informasi penting dan berguna bagi
kesehatan ibu dan anak. Buku kesehatan selain sebagai catatan kesehatan
ibu dan anak, juga dimaksudkan sebagai alat monitor kesehatan dan alat
komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien, sehingga dapat
diharapkan partisipasi masyarakat dalam mengontrol kesehatan ibu dan
anak (Depkes, 2009). Salah satu tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) adalah meningkatan keluarga, ibu, anak merupakan kelompok yang
10
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan dan
gangguan gizi yang serinkali berakhir dengan kecacatan atau kematian
(Depkes RI dan JICA, 2003).
Untuk
mewujudkan
kemandirian
keluarga
dalam
memelihara
kesehatan ibu dan anak maka salah satu upaya program adalah
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keluarga melalui penggunaan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA).
2. Manfaat buku KIA
Manfaat buku KIA secara umum adalah ibu dan anak mempunyai
catatan kesehatan yang lengkap, sejak ibu melahirkan samapai anaknya
berusia lima tahun sedangkan manfaat buku KIA secara khusus adalah
untuk mencatat dan memantau kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi
dan penyuluhan yang dilengkapi dengan informasi penting bagi ibu,
keluarga dan masyarakat tentang kesehatan gizi dan paket (standar)
pelayanan KIA, alat untuk mendeteksi secara dini adanya gangguan atau
masalah kesehatan ibu dan anak, catatan pelayanan gizi dan kesehatan ibu
dan anak termasuk rujukannya, gabungan kartu-kartu kesehatan yang
pernah ada dan yang masih ada, seperti KMS ibu hamil, kartu KB, KMS
balita, kartu perkembangan anak (Depkes RI dan JICA,2003)
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
Kewajiban ibu hamil dalam pemanfaatkan buku KIA :
1) Baca buku KIA
Buku KIA ini merupakan buku pintar untuk ibu hamil, maka
kewajiban bagi ibu hamil untuk membaca secara keseluruhan Buku
KIA ini karena berisi informasi yang sangat berguna untuk kesehatan
ibu dan anak.
2) Bawa Buku KIA
Buku ini dibawa oleh ibu hamil dan diberikan kepada petugas
kesehatan setiap kali ke Posyandu, Polindes, Puskesmas, bidan/dokter
praktik swasta dan rumah sakit, karena salah satu manfaat dari buku
KIA untuk mencatat dan alat memantau serta memonitoring kesehatan
ibu dan anak.
3) Jaga Buku KIA
Buku ini disimpan,jangan sampai hilang karena berisi catatan
kesehatan ibu dan anak. Catatan yang ada di dalam buku ini akan
sangat bermanfaat bagi ibu , anak dan petugas kesehatan.
4) Tanya ke petugas kesehatan
Tanya ke bidan, dokter, atau petugas kesehatan lainnya jika ada
hal-hal yang ingin diketahui ada masalah kesehatan ibu dan anak.
Jangan malu dan jangan ragu untuk bertanya (Depkes RI dan JICA,
2008).
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
3. Isi buku KIA
Menurut Depkes RI (2009), buku KIA ini terdiri dari:
a. Bagian ibu terdiri dari identitas keluarga dan kesehatan ibu.
Kesehatan ibu terdiri dari:
1) Ibu hamil :
a) Pemeriksaan kehamilan secara rutin
b) Persiapan melahirkan: tanyakan kepada bidan atau dokter
tanggal perkiraan persalinan,suami dan keluarga mendampingi
saat ibu hamil periksa,siapkan tabungan untuk biaya persalinan
dan kendaraan,rencanakan melahirkan ditolong di bidan atau
dokter,rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB),siapkan
orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-waktu
diperlukan.
c) Perawatan sehari-hari: mandi 2 kali dengan sabun, gosok gigi
setelah sarapan dan sebelum tidur, boleh melakukan hubungan
suami istri, setelah kandungan berumur 4 bulan, sering eluselus perut dan ajak bicara bayi di dalam kandungan, kurangi
kerja berat, istirahat berbaring minimal 1 jam disiang hari.
Posisi tidur sebaiknya miring, sebaiknya ibu tidur pakai
kelambu,jangan memakai obat nyamuk bakar atau semprot.
d) Anjuran makan ibu hamil: Tanya kepada petugas kesehatan
tentang makanan yang bergizi,makan dengan pola gizi
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
seimbang dan tidak pantang makanan. Jika mual-mual,
muntah, dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak
berlemak dan menyegarkan seperti roti, ubi, singkong,
biskuit,dan buah.Jangan minum jamu,minuman keras, atau
merokok karena membahayakan kandungan, jika minum obat,
tanyakan caranya kepada petugas kesehatan.
e) Tanda-tanda bahaya pada kehamilan yaitu perdarahan pada
hamil muda maupun hamil tua, bengkak di kaki, tangan atau
wajah yang disertai sakit kepala dan atau kejang, demam atau
panas tinggi, air ketuban keluar sebelum waktunya, bayi di
kandungan geraknya berkurang atau tidak bergerak, muntah
terus dan tidak mau makan
2) Ibu bersalin
Tanda-tanda bayi akan lahir yaitu perut mulas secara teratur,
mulasnya sering dan lama, keluar lender dan bercampur darah dari
jalan lahir, dan keluar air ketuban dari jalan lahir
3) Ibu nifas
Cara menyusui bayi yaitu susui sesering mungkin,paling sedikit 8
kali sehari, jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui,
susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi
yang lain, beri bayi hanya ASI saja sampai usia 6 bulan (ASI
eksklusif), dan biasakan cuci tangan dengan sabun saat akan
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
memegang bayi, sesudah buang air besar atau kecil, setelah
menceboki anak
4) Keluarga Berencan (KB)
5) Catatan pelayanan kesehatan ibu:catatan kesehatan ibu hamil,
nifas, dan keterangan lahir
b. Kesehatan Anak
1) Identitas anak
2) Bayi Baru Lahir: tanda bayi sehat, cara merawat bayi baru lahir,
tindakan pada bayi baru lahir, cara merawat bayi tetap hangat
3) Bayi dan anak: tanda bayi sehat, pantau pertumbuhan dan
perkembangan bayi, minta imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal
imunisasi
4) Balita: cara perawatan sehari-hari anak balita, perawatan anak
sakit, cara memberi makan anak, cara merangsang perkembangan
anak, cara membuat makanan pengganti ASI
5) Catatan pelayanan kesehatan anak
6) Catatan penyakit dan perkembangan anak
4. Pemanfaat Buku KIA
Kebijakan dan berbagai upaya pemerintah untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi, antara lain dengan kegiatan Gerakan Sayang Ibu
(GSI), strategi making pregnancy safer dan pengadaan buku KIA. Buku
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
KIA telah diperkenalkan sejak 1994 dengan bantuan Badan Kerjasama
Internasional Jepang (JICA). Buku KIA diarahkan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak.
Buku KIA selain sebagai catatan kesehatan ibu dan anak, alat monitor
kesehatan dan alat komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien
(Hasanbasri dan Ernoviana, 2006).
Buku KIA dapat diperoleh secara gratis melalui puskesmas, rumah
sakit umum, puskesmas pembantu, polindes, dokter dan bidan praktek
swasta. Buku KIA berisi informasi dan materi penyuluhan tentang gizi
dan kesehatan ibu dan anak, kartu ibu hamil, KMS bayi dan balita dan
catatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Buku KIA disimpan di rumah
dan dibawa selama pemeriksaan antenatal di pelayanan kesehatan. Petugas
kesehatan akan mencatatkan hasil pemeriksaan ibu dengan lengkap di
buku KIA, agar ibu dan keluarga lainnya mengetahui dengan pasti
kesehatan ibu dan anak (Hasanbasri dan Ernoviana, 2006).
Buku KIA sebagai sarana informasi pelayanan KIA. Bagi kader
sebagai alat penyuluhan kesehatan serta untuk menggerakkan masyarakat
agar datang dan menggunakan fasilitas kesehatan. Bagi petugas
puskesmas, buku KIA dapat dipakai sebagai standar pelayanan,
penyuluhan dan konseling kesehatan, sehingga pelayanan kepada ibu dan
anak dapat diberikan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Pemanfaatan buku KIA oleh petugas dalam melaksanakan pemeriksaan
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
ibu dan anak dapat mencegah terjadinya ibu hamil anemia, BBLR, angka
kematian ibu dan bayi, serta mencegah terjadinya balita kurang gizi
(Hasanbasri dan Ernoviana, 2006).
5. Karakteristik ibu hamil dalam memanfaatkan buku KIA
a. Usia
Usia adalah usia responden menurut tahun terakhir. Usia
sangat erat hubungannya dengan pengetahuan seseorang, karena
semakin bertambah usia maka semakin banyak pula pengetahuannya
(Notoatmodjo, 2003).
Kemajuan dibidang sosial ekonomi, termasuk peningkatan
akses terhadap kesempatan kerja dan pendidikan menyebabkan
terdensi untuk menikah di usia muda bagi kaum wanita semakin
berkurang. Namun masih banyak terjadi di masyarakat pedesaan,
wanita menikah di usia sangat muda. Kemungkinan mempunyai anak
di usia dini semakin lebih besar.
Usia muda pada dasrnya berkisar antara 13 sampai 19 tahun,
secara umum dinyatakan bahwa wanita muda adalah wanita yang
berumur di bawah 20 tahun atau yang berumur 19 tahun kebawah.
Usia reproduksi optimal bagi seorang wanita adalah umur antara 20-35
tahun, dibawah dan diatas usia tersebut akan meningktakan resiko
kehamilan maupun persalinan, karena perkembangan organ-organ
reproduksi yang belum optimal, kematangan emosi dan kejiwaan
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
kurang serta fungsi fisiologi yang belum optimal, sehingga lebih
sering terjadi komplikasi yang tidak diinginkan dalam kehamilan.
Sebaliknya pada usia ibu lebih tua telah terjadi kemunduran fungsi
fisiologis maupun reproduksi secara umum, sehingga lebih sering
terjadi akibat yang merugikan pada bayi (Sianturi, 2007).
Perkawinan diusia muda yang disusul dengan kehamilan akan
berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin sedang
dikandungnya.
b. Pendidikan
Pendidikan
secara
umum
adalah
segala
upaya
yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok
masyarakat sehingga mereka memperoleh tujuan yang diharapkan.
Sehingga mampu untuk meningkatkan kesehatan ( Hulick, 2004 ).
Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang telah
terselesaikan oleh seseorang, yaitu: SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi.
Menurut Heru yang dikutip oleh Laksmono dan Tirto, semakin
tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi maka
makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Pendidikan diperlukan
untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang
kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan
dapat mempengaruhi seseorang termasuk pola hidup terutama dalam
memotivasi untuk siap berperanserta dalam pembangunan kesehatan.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
Latar belakang pendidikan ibu yang rendah akan menyulitkan
berlangsungnya suatu penyuluhan kesehatan terhadap ibu karena
mereka kurang menyadari pentingnya informasi-informasi tentang
kesehatan ibu saat hamil, akibatnya mereka tidak mengetahui cara
pemeliharan kesehatan terutama pada saat hamil.
Menurut Undang-Undang No 20 pasal 17 tahun 2003, jalur
pendidikan formal terdiri dari:
1) Pendidikan dasar (SD, MI, SMP, MTS)
2) Pendidikan menengah (SMA, MA, SMK, MAK)
3) Pendidikan tinggi (Pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, dan
Doktor)
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan
respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Seseorang yang
mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan memberikan respon yang
lebih rasional dan juga dalam motivasi kerjanya akan berpotensi dari
pada mereka yang berpendidikan lebih rendah atau sedang. Maka visi
pendidikan adalah mencerdaskan manusia. Tingkat pendidikan turut
menentukan mudah tidaknya seseorang
memahami tentang tanda-
tanda bahaya kehamilan.
c. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan uang dan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Menyatakan bahwa
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
pekerjaan akan mempengaruhi jumlah pedapatan . Selanjutnya
pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak (Sianturi, 2007).
Pekerjaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan tertama
untuk menunjang kehidupan keluarga. Bekerja bagi ibu-ibu akan
mempunyai pengaruh terhadap keluarga (Nursalam, 2001). Ibu hamil
yang pekerjaan yang sering banyak duduk dapat bekerja dengan baik
sampai dengan minggu ke 28 kehamilan tanpa kesulitan kemampuan
bekerja selama hamil dapat dipengaruhi oleh peningkatan berat badan
dan perubahan sikap (Joeharno, 2008).
Ibu yang sedang hamil harus mengurangi beban kerja yang
terlalu berat karena akan memberikan dampak kurang baik terhadap
kehamilannya. Resiko yang berhubungan dengan pekerjaan selama
kehamilan termasuk :
1) Berdiri lebih dari 3 jam
2) Bekerja pada mesin pabrik terutama jika terjadi banyak getar atau
membutuhkan upaya yang besar untuk mengoprasukannya.
3) Tugas-tugas
fisik
yang
melelahkan
seperti
mengangkat,
mendorong,dan membersihkan.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
4) Jam kerja yang penuh
Kriteria pekerjaan dapat dibedakan menjadi buruh/ pegawai
tidak tetap, swasta, PNS/ABRI, tidak bekerja/ ibu rumah tangga
(Nursalam, 2001).
d. Paritas
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin
hidup, bukan janin yang dilahirkan (Bobak, 2005), yaitu:
1) Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama
kali
2) Multigravida adalah seorang wanita yang sudah hamil dua kali
atau lebih
Jumlah paritas merupakan salah satu komponen dari status
paritas yang sering dituliskan dengan notasi G, P, Ab, dimana G
menyatakan jumlah kehamilan (gestasi), P menyatakan jumlah paritas
dan A menyatakan jumlah abortus. Sebagai contoh, seorang wanita
dengan status paritas G3P1A1, berarti wanita tersebut sudah pernah
mengandung sebanyak dua kali, dengan satu kali paritas dan satu kali
abortus, dan saat ini tengah mengandung ketiga kalinya.
Berdasarkan jumlahnya, maka paritas wanita dapat dibedakan
menjadi:
1) Nullipara adalah wanita belum pernah hamil sama sekali
2) Primipara adalah wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
3) Multipara adalah wanita yang telah melahirkan sebanyak dua
hingga empat kali
4) Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan sebanyak
lima kali atau lebih
Faktor yang mempengaruhi paritas
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan kepada seseorang
terhadap perkembangan orang lainmenuju kearah suatu cita-cita
tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang , maka makin
mudah dalam memperoleh informasi. Sehingga kemampuan ibu
hamil dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai
pendidikan lebih tinggi akan berpikir rasional bahwa jumlah anak
yang ideal adalah 2 anak.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat.
Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup
dan untuk mendapatkan tempat
pelayanan kesehatan yang diinginkan. Banyak yang beranggapan
bahwa status pekerjaan seseorang yang tinggi , maka boleh
mempunyai
anak yang banyak karena mampu memenuhi
kehidupan sehari-hari.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
3. Keadaan ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk
mempunyai anak lebih karena keluarga merasa mampu dalam
memenuhi kebutuhan hidup.
4. Latar belakang budaya
Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat
universal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia.Seperti
pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial
adat
istiadat
penilaian-penilaian
umum.
Tanpa
disadari
kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap
berbagai masalah.
Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya,
karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman
individu-individu yang menjadi anggota kelopok masyarakat.
Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang
dapat memudahkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan
sikap individual.
Latar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain
adanya anggapan bahwa semaki banyak jumlah anak, maka
semakin banyak rejeki.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
5. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi
tingkat pengetahuan seseorang maka perilaku akan lebih bersifat
langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang
tanda bahaya kehamilan, maka ibu akan berperilaku sesuai
dengan apa yang ia ketahui (Friedman,2005)
B. Pengetahuan
1. Pengertian
Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan
pengembangan dari 3 tingkat ranah perilaku yang artinya adalah hasil
pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui
indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan
sendirinya pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata).
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dan
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
seluruh
bahan
yang
dipelajari
atau
rangsangan
yang
telah
diterima.Oleh sebab itu “tahu” itu merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, dan menyatakan.
b. Memahami (Comperhension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpertasi
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, dan
menyimpulkan terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi yang
lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masi ada kaitannya satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
kerja, dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisahkan, dan mengelompokan.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan suatu kemampuan untuk meletakan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formula dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaianpenilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ditentukan sendiri
atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin
banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
b. Informasi atau media masa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupum
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact)
sehingga
menghasilkan
perubahan
atau
peningkatan
pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengethuan masyarakat
tentang inovasi baru.
c. Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang
akan
bertambah
pengetahuannya
walaupun
tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga setatus ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu,
baik
lingungan
fisik,
biologis,
maupun
sosial.
Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam individu
yang berada dilingkungan tersebut.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
e. Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu.
f. Umur
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah umur akan smakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh
semakin membaik.
4. Hubungan pengetahuan dengan perilaku
Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas daripada manusia
itu sendiri. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Blum
(1986) menyatakan ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
padamanusia yaitu genetik (hereditas), lingkungan, pelayann kesehatan,
dan perilaku (Notoatmodjo, 2007).
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
Menurut teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007) ada 3
faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku individu maupun
kelompok sebagai berikut:
1) Faktor yang mempermudah (predisposing faktor) yang mencangkup
pengetahuan, sikap, kepercayaan, norma sosial, dan unsur lain yang
terdapat dalam diri individu maupun masyarakat.
2) Faktor pendukung (enabling faktor) antara lain umur, status sosial
ekonomi, pendidikan, dan sumber daya manusia.
3) Faktor pendorong (reinforcing faktor) yaitu faktor yang memperkuat
perubahan perilaku seseorang yang dikarenakan adanya sikap suami,
orang tua, tokoh masyarakat atau petugas kesehatan.
5. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subyek
penelitian atau responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau kita ukur apat kita sesuaikan dengan tingkat tersebut diatas
(Notoatmodjo, 2005). Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan
memberikan pertanyaan- pertanyaan, kemudahan dilakukan penilaian nilai
1 untuk jawabanbenardan nilai 0 untuk jawaban salah. Kemudian
digolongkan menjadi 4 katagori yaitu :
1) Baik, bila subyek menjawab dengan benar >75% - 100%
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
2) Cukup baik, bila subyek mampu menjawab dengan benar >55% - 75%
dari seluruh pertanyaan.
3) Kurang baik, bila subyek mampu menjawab dengan benar >40% 55% dari seluruh pertanyaan.
4) Tidak baik, jika presentase jawaban <40% (Arikunto,2006 ).
C. Sikap
1. Pengertian
Sikap evalusi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,
orang lain, subyek, atau issue (Azwar, 2003). Sikap adalah suatu bentuk
evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu obyek
adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan
tidak mendukung atau memihak (unfaforible) pada obyek tersebut.
Nilai (value) dan opini (opinion) atau pendapat sangat erat berkaitan
dengan sikap, bahkan kedua konsep tersebut seringkali digunakan dalam
definisi-definisi mengenai sikap.Kadang-kadang dijumpai pula pemakaian
istilah sikap, nilai, dan opini yang disamakan atau diperlukan artinya.
Notoatmodjo (2007) menggambarkan terjadinya sikap dan reaksi
tingkah laku manusia melalui suatu rangkaian proses tertentu, seperti
terlihat pada skema berikut:
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
Proses
stimulus
Rangka
stimulus
Reaksi
tingkah laku
(terbuka)
Sikap
tertutup
Gambar 2.1 Skema proses terjadinya sikap dan reaksi tingkah laku
2. Komponen sikap
Azwar (2003), mengatakan struktur sikap terdiri atas 3 komponen
yang saling menunjang yaitu :
a. Komponen kognitif merupakan reprentasi apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap. Komponen kognitif berisi kepercayaan
streotipe yang di miliki individu mengenai sesuatu yang dapat
disamakan penanganannya (opini) terutama apabila menyangkut
masalah issue atau problem yang kontroversial.
b. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek
emosional. Aspek emosional inilah yang biasa berakar paling dalam
sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan
terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap
seseorang komponen afektif disamakan perasaan yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
c. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan bererilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Dan berisi
kecenderungan untuk bertindak/ bereaksi terhadap sesuatu dengan
cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan obyek yang dihadapinya
adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah
dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.
3. Tingkatan Sikap
Sikap terdiri dari bebagai tingkatan yaitu (Notoatmodjo, 2002) :
1) Menerima (receiving)
Menerima di artikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
2) Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila di tanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap
karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau
mengerjakan tugas yang diberikan.
3) Menghargai (vauling)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
suatu masalah adalah indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seseorang
yang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudara, dsb) untuk
menimbangkan anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
gizi adalah suatu bukti bahwa ibu telah mempunyai sikap positif
terhadap gizi anak.
4) Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. Misalnya
seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tantangan
dari mertua atau orang tuanya sendiri.
4. Sifat Sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif :
1. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyayangi,
mengharapkan obyek tertentu.
2. Sikap negatif terdapat kecenderungan adalah untuk menjauhi,
menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu.
5. Pengukuran Sikap
Salah satu aspek yang paling penting guna memahami sikap dan
perilaku adalah masalah pengungkapan (assessment) atau pengukuran
(measuresment) sikap. Azwar (2003) menunjukan beberapa karakteristik
sikap yaitu:
1) Sikap mempunyai arah, sikap terpilah menjadi dua arah kesetujuan
yaitu setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak
mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu
atau seseorang sebagai subyek. Orang yang setuju, mendukung dan
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
memihak terhadap suatu obyek sikap berarti memiliki sikap yang
arahnya positif dan sebaliknya.
2) Sikap memiliki intensitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap
terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahmya mungkin tidak
berbeda.
3) Sikap memiliki keluasan, kesetujuan atau ketidak setujuan terhadap
suatu obyek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan
sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek
yang ada pada obyek sikap.
4) Sikap memiliki konsistensi, maksudnya kesesuaian anatara pernyataan
sikap yang di kemukakan dengan responnya terhadap obyek sikap
termaksud. Konsistensi sikap diperlihatkan oleh kesesuaian sikap
antar waktu.
Beberapa metode pengungkapan sikap yang secara historik telah
dilakukan orang (Azwar, 2003).
a) Observasi perilaku
Untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu dapat
dengan mempehatikan perilakunya, sebab perilaku merupakan salah
satu indikator sikap individu. Perilaku yang kita amati dapat menjadi
indikator sikap dalam konteks situasional tertentu akan tetapi
interpretasi sikap harus sangat hati-hati apabila hanya didasarkan dari
pengamatan terhadap perilaku yang di tampakan oleh sesorang.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
b) Penanyaan Langsung
Sikap seseorang dapat diketahui dengan menanyakan langsung
(direct questioning) pada yang bersangkutan. Asumsi yang mendasari
metode penanyaan langsung guna pengungkapan sikap pertama adalah
asumsi bahwa individu orang yang paling tahu mengenai dirinya
sendiri dan yang kedua adalah asumsi keterusterangan bahwa manusia
akan mengemukakan secara terbuaka apa yang dia rasakan.
Cara pengukuran ini mempunyai keterbatasan dan kelemahan
yang mendasar. Metode ini akan menghasilkan ukuran yang valid
hanya apabila apabila situasi dan kondisinya memungkinkan
kebebasan berpendapat tanpa tekanan psikologis maupun fisik.
c) Pengungkapan Langsung
Suatu versi pengungkapan langsung (direct assessement)
secara tertulis yang dapat dilakukan dengan menggunakan aitem
tunggal dengan menggunakan aitem ganda Azwar (2003).
Prosedur pengungkapan langsung dengan aitem tunggal sangat
sederhana. Responden meminta menjawab langsung pertanyaan sikap
tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Penyajian dan
pemberian responnya yang dilakukan lebih jujur bila dia tidak
menuliskan nama dan identitasnya. Variasi bentuk pengungkapan
dengan aitem tunggal adalah menggunakan kata sikap ekstrim pada
suatu kontinum sepuluh titik suka sampai benci.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
Problem utama dalam aitem tunggal adalah masalah relaibilitas
hasilnya. Aitem tunggal terlalu terbuka terhadap sumber error
pengukuran. Error yang terjadi dapat berkaitan dengan masalah
kalimat atau redaksional pertanyaannya yang mungkin kurang jelas,
mungkin dipahami secara salah, mungkin menggunakan istilah teknis
yang mempunyai arti khusus dan mungkin pula mengandung istilah
yang sensitive sehingga jawaban yang diinginkan oleh individu tidak
menggambarkan jawaban yang seharusnya.
Salah satu pengungkapan langsung dengan menggunakan
aitem ganda adalah teknik deferensi semantik. Teknik defernsi
semantik dirancang untuk mengungkapkan efek atau perasaan yang
berkaitan dengan suatu obyek tertentu.
d) Skala sikap
Metode pengungkapan sikap dalam bentuk self-report yang
hingga kini dapat diandalkan adalah dengan menggunakan daftar
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh individu yang disebut
dengan skala sikap.
Skala sikap berupa kumpulan pertanyaan-pertanyaan mengenai
suatu obyek sikap. Dari respon subyek pada setiap pertanyaan ini
kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intensitas sikap
seseorang. Pada beberapa bentuk skala dapat pula diungkap mengenai
keluasan serta konsistensi sikap. Salah satu sifat skala sikap adalah isi
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
pertanyaan dapat berupa pertanyaan langsung yang jelas tujuan
ukurannya tetapi dapat pula berupa pertanyaan tidak langsung yang
tampak kurang jelas tujuan ukurannya bagi responden.
Proses pengungkapan sikap merupakan proses yang rentan
terhadap berbagai kemungkinan error dikarenakan sikap itu sendiri
merupakan suatu kontrak hipotetik atau konsep psikologis yang tidak
mudah dirumuskan secara operasional. Oleh karena itu, untuk
mengurangi kemungkinan error pengukuran, skala sikap harus
dirancang secara hati-hati dengan sunggu-ungguh dan ditulis dengan
mengikuti kaidah-kaidah penyusunan skala yang berlaku.
e) Pengukuran terselabung
Metode pengukuran terselabung sebenarnya berorientasi
kembali ke metode observasi perilaku yang sudah dikemukakan diatas,
akan tetapi sebagai obyek pengamatan bukan lagi perilaku yang
tampak yang disadari atau sengaja dilakukan oleh seseorang
melainkan reaksi-reakasi fisiologis yang terjadi di luar kendali orang
yang bersangkutan.
Cara mengukur sikap, maka digunakan :
a. Pernyataan positif (favorable)
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak setuju
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
b. Pernyataan negative (unfavorable)
1) Sangat setuju
2) Setuju
3) Tidak setuju
( Hidayat, 2007 ).
D. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah mulai dari
kosepsi sampai bayi lahir. Kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan (Parwirohardjo, 2008).
Periode kehamilan dihitung sejak dari hari pertama haid terakhir
(HPHT) sampai persalinan (Helen, 2006). Kehamilan berarti dimulainya
kehidupan berdua dimana ibu mempunyai tugas penting untuk memelihara
janinnya sampai cukup bulan dan menghadapi proses persalinan
(Manuaba, 2007).
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan
selama kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan
meliputi komponen yaitu: mengupayakan kehamilan sehat, melakukan
deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan
bila diperlukan, persiapan persalinan yang bersih dan aman, perencanaan
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
antisipasif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi
komplikasi (Azwar, 2006 ).
2. Perubahan yang terjadi selama kehamilan (Manuaba, 1998)
a. Uterus atau Rahim
Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan
mengalami hipertropi dan hiperplasia, sehingga menjadi berat 1000
gram pada akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hyperplasia dan
hipertropi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran
rahim karena pertumbuhan janin.
b. Vagina
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah,
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebirubiruan (tanda chedwicks).
c. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu, kejadian
ini tidak lepas dari kejadian vili korealis yang mengeluarkan hormon
koeionik gunadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik
hipofisis anterior.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
d. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu:
estrogen, progesteron, dan somatommamotropin.
e. Srikulasi darah ibu
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
1) Meningkatnya
kebutuhan
sirkulasi
darah
sehingga
dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam Rahim.
2) Terjadi hubungan langsung antara rateri-vena pada sirkulasi
plasenter.
3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.
3. Tanda dugaan hamil (Prawirohardjo, 2006)
a. Amenorea
Gejala ini sangat penting karena pada umumnya wanita hamil tidak
haid lagi.
b. Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Enek umumnya terjadi pada bulan-bulan awal kehamilan,
kadang-kadang disertai muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tapi
tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
c. Ngidam
Ngidam ini sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi
menghilang dengan tuanya kehamilan.
d. Payudara tegang
Keadaan
ini
disebabkan
oleh
pengaruh
estrogen
dan
progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.
e. Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang membesar. Pada triwulan kedua
ini umumnya ini keluhan hilang oleh karena uterus yang keluar dari
rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena jain
mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung
kencing.
f. Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
hormon steroid.
g. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas, pada pipi, hidung,
dan dahi, kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
yang dikenal sebagai cloasma gravidarum.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
h. Varises
Sering terjadi pada triwulan terakhir, didapat pada daerah
genetalia ekstern, fossa poplitea, kaki dan betis.
4. Tanda dan gejala awal kehamilan
Menurut Kusmiyati (2008) tanda-tanda kehamilan terdiri dari tanda
yang tidak pasti dan tanda pasti kehamilan.
a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan.
Indikator mungkin hamil adalah karakteristik-karakteristik
fisik yang bisa dilihat atau sebaliknya diukur oleh pemeriksa dan lebih
spesifik dalam perubahan-perubahan psikologis yang disebabkan oleh
kehamilan. Kedua jenis tanda dan gejala kehamilan diatas mungkin
ditemukan
pada
kondisi
yang
lain,
meskipun
tidak
dapat
dipertimbangkan sebagai indikator-indikator positif suatu kehamilan.
Semakin banyak tanda tidak pasti ditemukan semakin besar
kemungkinan kehamilan. Tanda-tanda mungkin adalah sebagai
berikut:
1) Amenorrhea
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah
kawin mengekuh terlambat haid, maka perkiraan bahwa wanita
hamil, walaupunkeadaan stress, obat-obatan, penyakit kronis dapat
pula mengakibatan terlambat haid.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
2) Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari rasa
tidak enak sampai muntah yang berkempanjangan. Dalam
kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya
seringkali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh makanan
yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita perlu diberi
makan-makanan yang ringan, mudah dicerna dan jangan lupa
menerangkanbahwa keadaan ini dalam batas normal orang hamil.
Bila berlebihan dapat pula diberi obat-obat anti muntah.
3) Mastodinia
Mastodinia adalah rasa kencang dan sakit pada payudara
disebabkan payudara membesar. Vaskularisasi bertambah, asinus
dan
duktus
berproliferasi
karena
pengauh
estrogen
dan
progesterone.
4) Quickening
Quickening adalah persepsi gerakan janin pertama, biasanya
disadari oleh wanita pada kehamilan 18-30 minggu.
5) Keluhan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam,
disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan
uterus ke cranial.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
6) Konstipasi
Ini terjadi karena efek relaksasi progesterone atau dapat juga
karena perubahan pola makan.
7) Perubahan berat badan
Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat
badan, karena nafsu makan menurun dan muntah-muntah. Pada
bulan selanjutnya berat badan akan selalu meningkat sampai
stabilmenjelang aterm.
8) Perubahan temperature basal
Kenaikan temperature basal lebih dari 3 minggu biasanya
merupakan tanda telah terjadinya kehamilan.
9) Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain kloasma yakni warna kulit yang
kehitam-hitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah
tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna kulit tua. Biasanya
muncul setelah kehamilan 16 minggu. Pada daerah aerola dan
putting payudara, warna kulit menjadi lebih hitam. Perubahanperubahan ini disebabkan oleh stimulasi melanocyte stimulating
hormone (MSH). Pada kulit daerah payudara dapat mengalami
perubahan yang disebut strie gravidarum yaitu perubahan warna
seperti
jaringan
perut.Diduga
terjadi
karena
pengaruh
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
adrenokortikosteroid. Kadang-kadang timbul pula teleangiktasis
karena pengaruh estrogen tinggi.
10) Perubahan payudara
Akibat stimulasiprolaktin dan HPL, payudara mensekresi
kolostrum, biasanya setelah kehamilan lebih dari 16 minggu.
11) Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan
kosistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globular.
Teraba balotement, tanda ini muncul pada minggu ke 16-20,
setelah rongga Rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion
cukup banyak. Ballotemen adalahtanda ada benang terapung/
melayang dalam cairan. Sebagai diagnosis banding adalah asites
yang disertai dengan kista ovarium, mioma uteri, dan sebagainya.
12) Tanda piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus
yang dekat dengan implatasi plasenta.
13) Perubahan-perubahan pada serviks
a) Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthumus
uteri, sehingga daerah tersbut pada penekanan mempunyai
kesan lebih tipis dan uterus mulai difleksikan. Dapat diketahui
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
melalui pemeriksaan bimanual. Tanda ini mulai terlihat pada
minggu ke 6, dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
b) Tanda Goodell’s
Diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Serviks
terasa lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat
memberikan dampak ini.
c) Tanda Chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebiru-biruan.
d) Terjadi pembesaran perut
Pembesaran perut menjadi nyata setelahminggu ke 16,
karena pada saat itu uterus lebih keluar dari rongga pelvis dan
menjadi organ rongga perut.
e) Kontaksi Uterus
Tanda ini muncul belakangan dan pasien mengeluh
perutnya kencang, tetapi tidak disertai rasa sakit.
f) Pemerisaan tes biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan
positif palsu.
b. Tanda Pasti Kehamilan
Menurut Kusmiyati (2008), indikator pasti kehamilan adalah
penemuan-penemuan keberadaan janin secara jelas dan hal ini tidak
dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang lain.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Padaorang gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskop ultrasonic
(Doppler), DJJdapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu
ke 12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi
bunyi-bunyi yang lain, seperti: bising tali pusat, bising uterus dan
nadi ibu.
2) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi
jelas setelah minggu ke 22.Gerakan janin dapat dirasakan dengan
jelas setelah minggu ke 24.
c. Tanda Bahaya Kehamilan
`
Tanda
bahaya
kehamilan
adalah
tanda-tanda
yang
mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan,
yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
kematian ibu. Tanda bahaya kehamilan tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Perdarahan yang keluar dari jalan lahir
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan
bisa merupakan adanya tanda keguguran. Janin mungkin masih
dapat
diselamatkan.
Bila perdarahan
berlanjut,
ibu
perlu
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
mendapatkan pertolongan medis agar kesehatannya terjaga
(Yoseph, 2010).
Menurut Yoseph (2010), perdarahan melalui jalan lahir disertai
nyeri perut bagian bawah yang hebat pada ibu yang terlambat haid
1-2 bulan, merupakan keadaan yang sangat berbahaya. Kehidupan
ibu terancam dan harus dibawa kerumah sakit untuk keselamatan
jiwanya. Sedangkan perdarahan pada kehamilan 7-9 bulan,
meskipun hanya sedikit perdarahannya tetap merupakan ancaman
bagi ibu dan dapat menjadi penyebab kematian janin.
2) Sakit kepala yang hebat
Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat merupakan
tanda bahaya kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu
masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang
dengan beristrirahat. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari preeklampsi. Keadaan sakit kepala yang hebat
ini juga merupakan tanda bahaya kehamilan yang dapat
mengancam keselamatan ibu dan janin (Kusmiyati, 2008).
3) Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatan kabur. Masalah visual
yang
mengidentifikasi
keadaan
yang
mengancam
adalah
perubahan visual yang mendadak, misal pandangan kabur da nada
baying-bayang. Perubahan penglihatan mungkin disertai sakit
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
kepala yang hebat dan mungkin menandakan preeklampsi
(Kusmiyati, 2008). Selain itu penglihatan adalah gejala yang
seringditemukan pada preeklampsi berat dan merupakan petunjuk
akan terjadi eklampsi (Wiknjosastro, 2007).
4) Bengkak (oedema)diwajah dan tangan
Oedema adalah penimbunan cairan secara umum dan
berlebihan dalam jaringan tubuh, biasanya dapat diketahui dari
kenaikan berat badan yang berlebihan serta pembengkakan kaki,
jari tangan dan muka. Oedema merupakan salah satu tanda trias
adanya preeklampsi. Kenaikan berat badan 1/2kg setiap minggu
dalam kehamilan msih dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg
seminggu beberapa kali, hal ini perlu diwaspadai, karena dapat
menimbulkan preeklampsi (Wiknjosastro, 2007).
5) Ketuban pecah sebelum waktunya
Ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini
adalah ketuban yang pecah sebelum ada pembukaan pada servik.
Untuk primigravida kurang dari 3 cm dan pada multigravida
kurang dari 5 cm. Bila keadaan ini terjadi dapat mengakibatkan
infeksi yang dapat membahayakan ibu dan janin (Wiknjosastro,
2007).
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
6) Gerakan janin tidak terasa
Memantau gerakan janin merupakan salah satu indikator
kesejahteraan janin. Gerakan janin mulai dirasakan oleh ibu pada
kehamilan trimester II sekitar minggu ke 20 atau minggu ke 24.
Jika janin tidur maka gerakannya akan melemah. Janin harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi
akan lebih terasa saat ibu berbaring atau istirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik. Pada trimester III, gerakan janin
sudah bisa dirasakan ibu. Total gerakan janin pada trimester III
mencapai 20 kali perhari. Keadaan berbahaya yang bisa
mengancam keselamatan janin dalam kandungan yaitu bila
gerakan kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam . Hal ini bisa
merupakan pratanda adanya gawat janin (Kusmiyati, 2008).
7) Nyeri abdomen yang hebat
Jika ibu hamil mengeluh nyeri pada perut yang hebat dan
menetap, hal ini merupakan tanda terjadinya kehamilan ektopik,
aborsi, dan solusio plasenta (Kusmiyati, 2008). Nyeri merupakan
keluhan utama pada kehamilan ektopik. Apabila terjadi rupture
dinding tuba pada kehamilan ektopik ini, nyeri perut dan disertai
perdarahan bisa menyebabkan penderita pingsan atau syok. Pada
penderita aborsinyeri abdomen juga dirasakan, tetapi nyeri
penderita aborsi tidak begituhebat disbanding pendertia kehamilan
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
ektopik.
Terjadi
nyeri
abdomen
pada
waktu
hamil
mengindikasikan adanya tanda kehamilan ektopik, abortus dan
solusio plasenta (Wiknjosastro, 2007).
8) Ibu muntah terus menerus dan tidak mau makan
Keluhan hamil dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering
ditemukan padakehamilan trimester I pada saat usia kehamilan 1-3
bulan. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, gejala ini akan hilang
sedikit demi sedikit diakhir trimester pertama. Akan tetapiada
kalanya keluhan ini akan makin bertambah berat sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan umum ibu buruk,
keluhan ini disebut hyperemesis gravidarum. Keadaan mual dan
muntah terus menerus merupakan keadaan yang berbahaya dalam
kehamilan, karena akan mengganggu pertumbuhan janin (Huliana,
2003).
9) Demam tinggi
Demam tinggi dapat disebabkan karena adanya infeksi
(Huliana, 2003)
10) Hipertensi Gravidarum
Ketika kehamilan berlanjut, hipoksia plasenta menginduksi
plorifariasi sitototrofoblas dan penebalan membaran basalis
trofoblas yang dapat mengganggu fungsi metabolik plasenta.
Sekresi fasodilator protasiklin oleh sel-sel endothelial plasenta
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
berkurang dan sekresi trombosan oleh trobosit bertambah,
sehingga timbul vasokonstriksi generalisata dan sekresi aldosteron
menurun. Akibat perubahan ini terjadilah pengurangan perfusi
plasenta sebanyak 50%, hipertensi ibu dan penurunan volume
plasma ibu.
Peningkatan tekanan darah biasanya menunjukan hipertensi
kronis. Preeklampsi dimulai pada kehamilan minggu ke 20,
sebagai akibat dari hipertensi. Berpengaruh pada ginjal dan
pengeluaran protein melalui urin, juga mempengaruhi otak,
plasenta dan hati (liver). Pada janin, preeclampsia bisa
menyebabkan berat bada lahir rendah, keguguran, dan lahir
prematur.
11) Diabetes dalam kehamilan
Diabetes militus gestational adalah kehamilan intoleransi
karbohidrat dari seorang wania yang diketahui pertama kali ketika
dia sedang hamil. Diabetes gestational terjadi karena terjadinya
perubahan pada metabolism glukosa. Teori yang lain mengatakan
bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai unmasked atau baru
ditemukan pada saat hamil dan patut dicurigai pada wanita yang
memiliki
ciri
gemuk,
riwayat
keluarga
diabetes,
riwayat
melahirkan bayi > 4 kg, riwayat bayi lahir mati, dan riwayat
abortus berulang (Irawan, 2012).
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
E. Kerangka Teori
Faktor predisposisi:
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Keadaan emosi ibu
Faktor pendukung :
a. Pendapatan
keluarga
b. Tersedianya
fasilitas kesehatan
Tingkat pengetahuan dan
sikap ibu hamil tentang
tanda-tanda
bahaya
kehamilan
c. Ketersediaan
waktu
Faktor pendorong:
a. Dukungan suami
dan keluarga
b. Dukungan tenaga
kesehatan
c. Dukungan
masyarakat
Gambar 2.2: Kerangka Teori
(Sumber Green, L dalam Notoatmodjo, 2005 dan Kusmiyati (2008)
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
F. Kerangka Konsep
Variabel Independent
Karakteristik ibu hamil
dalam memanfaatkan
buku KIA:
Variabel Dependent
Tingkat pengetahuan dan
sukap ibu hamil tentang
tanda-tanda bahaya
kehamilan
1. Usia
2. Tingkat
pendidikan
3. Pekerjaan
4. Paritas
Gambar 2.3 Kerangka Konsep Peneletian
G. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan peneliti, yang harus diuji keasliannya secara empiris (Nursalam,
2003). Dari uraian diatas hipotesis yang dapat diajukan adalah “Ada hubungan
antara pendidikan dan paritas dengan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang tanda-tanda bahaya kehamilan”.
Hubungan Antara Karakteristik..., Reni Purwaningsih, S1 Keperawatan UMP, 2015
Download