KOMUNIKASI @2014 Komunikosi don Pemilihon Umum 2014 : Persiopon, Peloksonoon, don Moso Depon ISBN 978-602-14699-0-3 Komunikasi @2014 ======================== Prosiding Seminar Besar Nasional Komunikasi KOMUNIKASI @2014 Komunikasi dan Pemilu 2014: Persiapan, Pelaksanaan dan Masa Depan Padang, 26-27 November 2013 Tim Reviewer: Dr. Endah Murwani, M.Si Dr. Irwansyah, M.A Dr. Mulharnetti Syas, M.Si Dr. Eni Maryani, MSi Dr. Eko Harry Susanto, MSi Dr. Rino F. Boer Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D Editor: Dr. Endah Murwani, M.Si Dr. Rajab Ritonga, M.Si Ade Kadarisman, S.Sos, MT Diterbitkan oleh : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Jl. Raya Boulevard Blok CB no 1 Kelapa Gading Jakarta Utara 14250 ISBN: 978-602-14699-0-3 4 Seminar Besar Nasional Komunikasi PERAN MEDIA SEBAGAI BAGIAN EARLY WARNING SYSTEM DALAM PENCEGAHAN KONFLIK SOSIAL HAL 620 Yohanes Krisnawan ETIKA DAN MORAL: PERTARUHAN DAN PERGULATAN POLITIK CALON LEGISLATIF PADA PEMILU 20144 HAL 626 Aziz Taufik Hirzi HAL 632 ROKOK MEMBELAH INDONESIA REGULASI KOMPREHENSIF TERHADAP ROKOK AMAT KRUSIAL Irwan Julianto KOMUNIKASI DAN DINAMIKA SOSIAL PERAN NORMA SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN SOC14L CAPITAL HAL 641 HAL 643 Reza Safitri, Hasmah Zanuddin PENGETAHUAN ORANG TUA MENGENAI MEDIA SOSIAL YANG DIGUNAKAN REMAJA HAL 653 Damayanti Wardyaningrum PEMANFAATAN MEDIA MASSA DI PESANTREN MODERN (ISLAMIC BOARDING SCHOOL) DI JAWA BARAT HAL 660 Dede Mulkan, Nuryah Asri Sjafirah, Gumgum Gumilar WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA HAL 667 Choirul Fajri OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENUJU CYBERCITY HAL 672 Dra. Lidya Wati Evelina, MM. PENGARUH NEW MEDIA TERHADAP PERKEMBANGAN HAL 680 CYBER SOCIETY Rahmadya Putra Nugraha 16 Seminar Besar Nasional Komunikasi =============================== Komunikasi @20l4 PERAN NORMA SOSIAL DALAM PEMBENTUKAN SOCIAL CAPITAL Reza Safitri, Hasrnah Zanuddin Jurusan Studi Media Universitas [email protected], Brawijaya Malang [email protected] ABSTRAK Media Sosial dengan seperti Facebook dan Twitter orang lain di belahan dunia manapun. memudahkan Subyek dari penelitian kepada nilai nilai dalam bennasyarakat Social Network kontribusi 431 siswa Factor dalam Sites (SNS), telah dilakukan Hasil dari penelitian Keywords: di dalarn hal ini, terkait Facebook norma norma sosial dalam (Factor Analysis) pembentukan ini, mernpunyai terhadap digunakan dengan pengguna yang ada di masyarakat. aspek kerukunan bennasyarakat. sikap remaja dan twitter.Tujuan pembentukan di mana batas terbesar dalam Aspek kerukunan berinteraksi capital melalui melalui mengetahui SNS's. Survai terhadap 21 SMA di Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. ini menunjukkan dari Dalam interaksi dari studi ini adalah untuk sosial untuk mengetahui oleh nilai budaya tertentu. Tingkah laku mereka dan norma norma sosial sosial, norma dan nilai ditekankan dengan menjacli sernpit, seperti yang diprediksi ini adalah kaum muda/remaja,sebagai media sosial. Remaja dalam penelitian didasarkan untuk berkornunikasi Kita saat ini hidup di 'gobal village', batas secara geografik menjadi kabur clan ruangannya Mcl.uhan, orang Analisis high loading factor dan low loading factor. bahwa beberapa norma sosial berkotribusi positif dalam social capital. Norma sosial, Modal Sosial, Sosial Networking Seminar Besar Nasional Komunikasi Sites (SNS's) 643 Komunikasi @2014 =============================== PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan 85% penduduk menunjukkan Indonesia keaneka ragaman dua macam masyarakat yang dilakukan ciri masyarakat masyarakat khususnya bahwa kekasaran bagi etnik terbesar di Indonesia berusaha menekan melestarikan dan sebisa mungkin mengungkapkan tidak menyakiti kemarahan menghindari Indonesia kolektifis. bahwa sosial, budaya kesopanan untuk memelihara menampakkan kurangnya kontrol contoh dari dan budaya yang rendah. kerukunan atau ketegangan masalah mengungkapkan dan berteriak teriak, merupakan yang berarti setiap pribadi saat serta sebisa mungkin 1997, p. 43). Rukun dengan orang lain kepada anak anak pada usia dini. Orang Jawa dan mencegah agar oleh French et.al (2005) bahwa orang muda di Indonesia Deugau mengutip Jawa menekankan dan kesesuaian hubungan kepatuhan Magnis-Suseno. kelompok. sosial dengan rukun, menyaring ini adalah remaja di Malang, Arek Malang (AREMA).Mulyadi kawan, para rernaja di Malang umumnya ciri khas Masyarakat tetapi menurut merebut kemerdekaan. antar Sehingga personil, mernelihara anak-anak Jawa diajari emosi ekstrim dari orang lain serta dan rasa berbagi. dalam penelitian yang menjadi Frech et.al (2005) selanjutnya pad a kerukunan dengan Jawa Tirnur. Orang Malang religius, damai, pekerja keras, dan suka berkata terus terang, I970-an, (1997) Dari hati orang lain. nilai-nilai sebagai studi pribadinya. lebih mementingkan atau ketidak sukaan secara tidak langsung, dengan studi yang dipaparkan Partisipan sosial konflik, diajarkan Konsisten menyatakan terdapat pribadi sebaliknya kepentingan Magnis-Suseno yang sangat menekankan menganut hirarkhi Jawa. sosial yang rukun (Magnis-Suseno, ketidak setujuan bahwa kolektivis.Menurut dengan kepentingan bahwa masyarakat tanda tanda ketegangan hubungan dan masyarakat yang mempertahankan karena hal itu mencerminkan Kelompok dan bahasa, yang (1983) menyatakan dibandingkan Masyarakat seperti memperlihatkan yang dilarang, etnik adalah negara dengan budaya collectivist yang lebih individualistis di atas bisa disimpulkan peringkat 4 terbesar di dunia. 300 kelompok individualistis antar masyarakat masyarakat sosial terdapat budaya Indonesian.Hofstede yaitu kerukunan dengan karakteristik perbuatan terbesar dengan penduduk Islam dan oleh Hofstede (1983), Indonesia mempertahankan kerukunan beragama (2006) menyatakan menggunakan malang. beberapa yang bangga percakapan bahasa Jawa, khususnya Fenomena informan, bahwa Bahasa sehari hari antar walikan bahasa Walikan mulai muncul bahasa Walikan telah muncul Bahasa tersebut dianggap terkenal dengan identitas mereka sekitar setelah rnasa perang bahasa rahasia atau bahasa kode di antara pejuang kemerdekaan. Studi ini akan meneliti aspek krusial dari norma-norma Koentjaraningrat (1987), yaitu : rnenghormati yang merupakan prinsip normatif masyarakat. (Zeitlin nilai-nilai Nilai-nilai emosi dan keinginan mernbuat individu menyesuaikan dan memelihara utama dalam interaksi et.al : 1995). respek atau rasa honnat, sosial kerukunan sosial, ini tercerrnin konteks remaja, mereka terhadap kegiatan-kegiatan menyukseskan perasaan kegiatan untuk menolong kegiatan atau nilai by rukun rnaupun di dalarn sikap yang dianggap sebagai tersebut kondisi dan mengubah dan kasih sayang dalam oleh negative yang harus ditekan. Dari nilai-nilai yang ada. Pada budaya Jawa, nilai-nilai dimasukkan sosial baik dalam keluarga tingkah lakunya dan menyesuaikan yang tercermin pad a aspek-aspek atas adalah 'rnanut' (obediencets. ilai-ni lai seperti bersabar, kejujuran, keramah-tamahan yang dilaporkan tunggah-ungguh, harus dilihat di sekolah, tennasuk, di lingkungan mereka. orang lain dan pengorbanan mana norma soaial di ernpati, menghindari neriman, ketulusan di tingkat konf ik, dan eling). Apabila kesadaran dan keterlibatan apakah mereka ingin berpartisipasi Di samping dengan itu, variabel untuk kawan kawannya dalam lainnya seperti dan orang lain, juga akan diteliti. 644 Seminar Besar Nasional Komunikasi ============================= Riset ini bertujuan untuk terhadap terjadinya perubahan riset ini, mempunyai sosial, tingkah mereka meneliti, bagaimana sosial, terutama remaja nilai nilai budaya tertentu kepada norma-norma norma sosial, maka akan dihukum menghindari nilai dasar dari orang Jawa dalam hubungan remaja dalam tingkah laku oleh masyarakat. dan Gertz menyebutkan bahwa kepatuhan, orang lain serta empati, bennasyarakat. dalam interaksi dan hubungan sosial.Apabila atau dikucilkan konflik, pengertian terhadap terkait dengan sikap para remaja diri mereka SNS.Para yaitu Budaya Jawa. Dalam interaksi Zeitlin et al (1995 : 125) dalam laporan Koentjaraningrat kedermawanan, meng-adaptasikan setelah mereka menggunakan laku para remaja harus didasarkan tidak sesuai dengan Indonesia Komunikasi@2014 Aspek kerukunan sosial melalui dunia maya merupakan nlai sosial dalam hal ini, seperti SNS Facebook dan twitter. KAJIAN TEORITIS SITUS JEJARING SOSIAL Boyd dan Ellison berdasarkan (2007) mendefinisikan web yang memberi atau semi publik Social kernudahan pada sistim terbatas lanjut menyatakan bahwa SNSs kepada informasi. daftar pengguna (user) Boyd dan Ellison (2007) lebih ciri ciri unik, seperti (I) memudahkan mempunyai pelayanan profi Ipublik (1) menciptakan dengan jelas (3) dan mencari mereka dengan sistim off line (2) memudahkan baru maupun orang-orang dimanfaatkan sebagai individu asing yang bisa memperluas media marketing untuk berkomunikasi jejaring individu untuk bagi berbagai macam (3) SNS ini juga prod uk, yang disebut yang ada pada daftar teman. Menurut sebagai profil yang bisa dilihat/tarnpak sosial dengan orang orang sosial mereka. pada technical features, yaitu mernungkinkan superioritas diakses oleh teman-temannya disebut untuk sebagai interlace dengan individu yang telah menjadi bagian dari kehidupan komunikasi SNSs mempunyai Sites (SNSs) individu (2) mengungkapkan lain dan dengan siapa mereka terhubung melakukan Networking e-cotnmerce. profil individu bisa Boyd dan Ellison (2007) hal ini (visibility a/profile). MODAL SOSIAL DALAM SNSS Putnam dalam Littlejohn yang menciptakan rnasyarakat, jejaring (2009: 145) mengartikan ikatan masyarakat, sosial dan norma-norma dalam social media.Lebih modal sosial sebagai dengan yang menempel terkaitnya, berakar ke akarnya. pada struktur dan penggunaan atau menggerakkan Sehingga perbuatan: struktur keuntungan tersusun (embel-ernbel), (penggunaan). Selain sosial kebutuhan pada jejaring Bentuk modal Dengan timbal balik dan ter-implikasisatu sumber sosial oleh kesempatan penyesuaian mengandung individu dengan pengaruh yang dikaitkan dengan peraturan dengan dan kontrol dikaitkan itu oleh individu; tindakan yang yang dilakukan aspek tindakanl berorientasi meng-identifikasikan dan kekuasaan, dengan tertutupnya lokal dan kebiasaan sosial, dan harus diukur tiga unsur (2002: 14) sama lain tiga hal: sumber-surnber sosial semacam (aksesibilitas) dan Kwon demi konsep modal sosial bahwa modal sosial yang mengandung itu, Adler tidak ada komitmen sosial dan hubungan sosial ikatan sosial kata lain, modal sosial dalam mengenai ke sumber yang kuat dan keuntungannya, tingkat ringgi, dan "rasa percaya" mendorong bersifat dari modal sosial yaitu infonnasi, Norma-norma individu. sosial; aksesibilitas dengan sengaja. tidak ada rasa komunitas, kebutuhan lanjut, Lin (1999: 1) menjelaskan konsep, mengaitkannya perbuatan di mana yang lebih besar daripada modal sosial bahwa tidak adanya serta solidaritas. tertutupnya jejaring kebiasaan!tradisi, kepada 3 (tiga) sosial jejaring sosial tingkat tinggi, serta mengurangi kontrol formal. Seminar 8esar Nasional Komunikasi 645 Komunikasi @2014 ============================= Apakah modal sosialjuga terdapatpada SNSs? Hal ini penting karena (nilainya dijejaring) tergantung tidak saja kepada individu orang orang dijejaring tersebut, tetapijuga pada cara mereka berhubungan. Seperti dilaporkan oleh Merwe (2011), pada situs jejaring sosial ada beberapa konsep yaitu akses sumber informasi yang lebih luas dengan biaya yang murah (lower cost), perpanjangan kekuatan dan kekuasaan, dalam artian orang dengan modal sosial yang tinggi lebih memiliki kesempatan sebagai "opinion leaders ", dan yang terakhir adalah solidaritas antar individu, penyesuaian akan aturan dan tradisi serta kontrol kebutuhan. Terdapat beberapa Quote Putnam, Williams (2006:2-3) dan pengikatan ("bridging" and "bonding") modal sosial, jika norma-norma membahas tentang konsep penjembatanan yang memungkinkan dan jejaring yang berbeda dihasilkannya ditempatkan berbagai macam dengan tepat. Menurut Putnam, dua macam modal sosial ini berkaitan, tetapi tidak sama. Keduanya tidak sama-sama eksklusif, bersifat ortogonal (orthogonal) satu sama lain. Putnam menyatakan bahwa "bridging" modal sosial adalah inklusif, dan terjadi pada waktu individu dari berbagai latar belakang membuat koneksi antar jejaring sosia!. Oi sisi yang lain, bridging memberikan Sebalknya, "bonding" bisa eksklusif, dan terjadi pad a individu individu yang terikat kuat seperti keluarga dan teman dekat, memberikan lndividu dengan dukungan emosional modal sosial terikat, keaneka ragaman sedikit dukungan dan substantif latar belakangnya emosi. satu sama lain. tidak begitu banyak, tetapi mempunyai hubungan pribadi yang lebih kuat. Oukungan emosional yang timbal balik yang dijumpai dalam bonding dan memudahkan Haythornthwaite modal sosial, memberikan dukungan emosional dan subtansi yang kuat untuk mobilisasi. (2002: I) adalah peneliti pertama di antara peneliti-peneliti tentang, bagaimana pendekatan dan offline. Dalam artikelnya Baru) Haythornwaite lain, yang menekankan kekuatan ikatan (tie strength approach) bisa berbeda antara online .' Tie strength and the Impact of new media' (Kekuatan menyatakan bahwa sernakin kuat ikatan pasangan dan Darnpak dan sernakin sering, bisa memelihara lebih banyak relasi dan dengan berbagai jenis serta menggunakan media lebih ban yak untuk berkornunikasi, Argumentasinya adaptasi penggunaan media dan memperluasnya adalah, jika ikatannya kuat, para pelaku komunikasi mengke media lain, untuk mernbantu yang penting dalam ikatan rnereka, di mana ikatannya lemah, komunikator mengandalkan penukaran beberapa saran a kontak (seringkali hanya satu) dan tergantung ke media dan protokol yang ditetapkan oleh orang lain. Berdasarkan literatur yang ada, SNSs mendukung proses dari modal sosial bonding dan modal sosial bridging (Ellison et.aI2007, Steinfield et.al. 2008, Papacharissi et.al. 2008. Burke et.a.12009), mendukung harga diri rernaja dan mendorong mereka berhubungan dengan remaja lain (Ellison et. al. 2007, Steinfield et.aI2008), kepercayaan 646 merangsang pernbelajaran sosial (Burke et.al. 2(10), meningkatkan sosial, partisipasi dan keterlibatan dengan politik (Valenzuela et.a!. 2009). Seminar Besar Nasional Komunikasi ============================= Komunikasi @2014 PERMASALAHAN Bagaimana kontribusinorma norma sosial pad a pembentukan modal sosial melalui SNS's? METODE SAMPEL DAN PROSEDUR Untuk menjawab pertanyaan ini, dilakukan survai terhadap 500 Siswa SMA di Kota Malang- Indonesia, meliputi 21 sekolah baik Negeri maupun Swasta, 3 sekolah tidak bersedia dieksplorasi, sehingga hasil studi hanya menjadi 18 sekolah. Kuesioner disebarkan ke 500 siswa, dan sekitar 55 kuesioner tidak dikernbalikan, 14 kuesioner tidak diisi dengan lengkap, dan oleh karenanya data riset hanya rnencakup 431 responden. Tabel 1. Ciri Ciri Responden Ciri Ciri Kategori Gender ---.--.- : --+--. -..- ...- 192...---...--- ..--,..I Laki laki ll ------- . ...---- ..-.-...-- ...44.5 -.....-...- .---. --- ! 239 ~------------r-- 1:: i --_ .. 55.5 .+-------- ~~:~ --~---------------------------------------- ········-_f-_~~!fi~~hL)n..l . SNS ---- perempuan __Li~_~~:~~~ Umur --------- - Percentase (%) ... - ..-.- ·-----···-··--1---··-·-····---·····-·-.... f Ak"" Frekuensi --- Facebook Twitter •...... -------- , --_ ..- l.--__ :~~T 425 273 -.----- Akses ke SNS Handphone ------------~------------;, KOll1puter ····· ..··t···· Warnet Akses/Hari _. 286 299! 174 :=Hj__-- ....--_==__-~=: .... ~ ---- .._.. -_ 355 16-2 kali 40 <60 rnenit 89 .._. . .__ 66.4 ---+-----------------------_.-. 69.4 40.4 i 99 11-15kali 98.6 63.3. ._ ..... _--_23.0 .._ ..._-_._--- ..... _--, ; _ .._.- 82.4 ------------------------_.. _---_.._--_.;--_ .._--_.._-_._-----------------+-----------------------------------+---------_._---------_._-------------------------------------------.--------~ Responden riset ini sebagian besar anak perernpuan antara i (66.4%) atau kornputer j 20.6 (55_5%) dari jumlah responden 15-16 tahun (66.1 %), sebagian besar menggunakan akses via handphone 9.3 akun (69.4%), meng-akses 431, berusia Facebook (98.6%), melakukan Internet sekitar hari (82.4%) larnanya meng-akses sekitar 6-30 menit (46.1%). Penernuan 11-15 kali per ini mencerrninkan bahwa SNSs telah menjadi bagian dari kegiatan Siswa SMA dewasa ini. Seminar Besar Nasional Komunikasi 647 Komunikasi @2014 =============================== PENGUKURAN Responden Facebook diminta untuk mengisi kuesioner dan Twitter. Rata-rata responden secara sukarela mengenai menghabiskan penggunaan mereka terhadap waktu sekitar 7-15 menit untuk mengisi kuesioner. DEMOGRAPHICS Laki laki diberi kode 0 dan perempuan diberi kode I. Ditanyakan juga usia mereka. SOSIAL CAPITAL Sosial capital (SC). Variabel remaja, meliputi hubungan Di icIentifikasi menjelaskan kepedulian penelitian untuk menjawab untuk mengidentifikasi remaja terhadap remaja terhadap bridging lingkungan lingkungan interpersonal satu dimensi ditambahakan dan orang lain. ldentitas dimana social capital dan bonding mereka tinggal. pada remaja. lokal untuk Diadaptasi dari social capital. Untuk mengakomodasi yaitu Identitas Lokal. Skala Likert digunakan pertanyaan. HASILANALISIS Berikut ini menunjukkan faktor analisis hubungan mereka dengan teman-teman dan apa saja yang terlibat disekitar pula kepercayaan Williams (2006), meliputi kepentingan ini cIigunakan hasil paired t-test DAN DISKUSI dengan mempertimbangkan tertinggi dan item faktor analisis terendah nilai rata-rata yang berkontribusi antara item pada faktor general bridging. TabeI 2. Hasil t-test berpasangan dalam Faktor Penjembatanan Items Dengan berinteraksi telah rnembuatku yang besar dengan kornunitas kegiatan waktu saya untuk urnum di sekolah Hasil dari Paired t-tes menunjukkan pada banyaknya siswa untuk membentuk p-value 4.09 0.167 5.111 0.000 3.92 (F I.L) adanya perbedaan interaksi siswa dengan secara signifinkan jembatan orang-orang antara nilai loading Iaktor dari bridging dimension, yang disekolah dan membuat yang besar. Dengan kata lain, norma-norma antar individu Faktor yang kedua adalah local identity, Berikut 648 T-count, Tingkat modal sosial siswa dibangun merasa menjadi bagian dari komunitas nilai rata-rata lokal. Deviation (F 1.1-1) tertinggi dan loading terendah. tercermin rerata orang orang di sekolah merasa bagian dari Saya ingin menggunakan mendukung Umum dengan komunitas sosial di sekolahnya. in adalah hasil paired t-testyang dari item dengan loading faktor tertinggi mereka sosial mendorong dan loading faktor terendah Seminar menggambarkan untuk identitas Besar Nasional Komunikasi =============================== Komunikasi@2014 Tabel 3. Hasil Paired t-test pada Faktor Identitas Lokal T p-value count Saya mengetahui berita aktual menzenai ~ Sepak Bola Arema (F2.H) I Klub I 3.12 I I 0.638 10.680 Saya merasa sebagai bagian dari Komunitas Malang (F2.L) , Hasil T-test menunjukkan yang tertinggi mempunyai bahwa terdapat dan terendah. Nilai nilai lebih rendah dilihat bahwa tingkatan dengan banyaknya rata-rata berkontribusi loading faktor 0.601 - 0.832, dan sebagian nasihat itu siswa tidak berpkir bahwa Faktor hasil pembuatan loading yang tinggi disebabkan item terendah berbagai untuk faktor keputusan identitas yang krusial faktor t~rendah. lokal, umumnya Bisa dicenninkan yang lebih luas, untuk membangun bonding setelah 3 items dengan nilai bahwa ada seseorang keputusan di sekolah yang krusial (F3.H). Sementara adalah acuan kerja yang baik karena varian nilai item yag lebih bagi mereka tinggi. Berikut ini rerata antara faktor loading item tertinggi dan umum. Paired t-test dari Faktor Bonding Umum Items yang memberikan loading faktor tertinggi loading Malang . orang orang di sekolah Tabel4.Hasil Ada seseorang dengan loading faktor terkait dengan Klub Sepak Bola Arema. Dan, besar siswa mengaku dalam setiap paired t-test dengan faktor loading lokal ikatan urnum (general bonding) yang terbentuk yang bisa memberikan adalah signifikan antaranilai ke masyarakat dari komunitas I item dengan dalam dimensi yang dimiliki siswa umumnya Faktor ketiga disebut (F3.L). dengan modal sosial siswa rasa yang kuat sebagai bagian yang item identitas dibandingkan pengetahuan norma norma sosial perbedaan 1 I . I 3.76 I 0.000 -.--.-..---- ...----..---~--·--··---·--·--·--·---+---I! i nasihat dalarn mernbuat (F3.H) rerata Deviation 3.79 0.056 Tcount p-value 1.318 0.188 --;-----,------.---~ Orang interaksi menjadi dengan Hasil dari Paired t-test siswa bahwa tingkatan keputusan mernpunyai interaksi bisa 3.85 menunjukkan bonding ikatan yang kuat membuat rnungkin acuan kerja yang baik . (F3.L) rerata nilai general dipahami s aya di sekolah pada bahwa loading terdapat modal sosial siswa antara siswa dengan perbedaan faktor tertinggi dari dimensi bonding orang orang di sekolah yang krusial. Norma-norma yang tidak signifikan dan loading antara faktor terendah. umum , umumnya yang membantu sosial tidak besar kontribusinya Bisa tercermin mereka dalam dalam mendorong ikatan yang lebih kuat dengan orang lain. Dengan kata lain, siswa lebih banyak dengan orang lain di SNS's Facebook dan Twitter, jika dibandingkan interaksi dengan kerabat dekat atau dengan keluarga. Seminar Besar Nasional Komunikasi 649 =============================== Komunikasi @20l4 PEMBAHASAN Norma adalah kriteria pembentukan sikap pada kelompok modal sosial adalah karena melibatkan ganjaran sosial dalam masyarakat mematuhi norma keberadaan norma sosial, mempunyai minat at au ikatan kuat, biasanya Remaja tidak akan kesulitan Hal ini membuktikan Fenomena ini menunjukkan karena norma-norma bahwa terjadi bahwa kehidupan sebagai generasi muda, 'hadanarbeni' diperlukan seperi kemampuan norma-norma contoh sosial terbukti setelah dengan ikatan orang lain, yang berdasarkan norma kehidupan mereka. norma-norma sosial dari orang tua atau norma-norma sosial dalam masyarakat, yang telah luntur (decreased) macam kepercayaan di SNS dan interaksi penting dalam membentuk norma norma sosial. dalam "pracaya', Norma itu benar dan bisa dipercaya. Hasil kepada aspek bridging. tentang menempel Oi lain sisi, mempunyai intelejen dalam masyarakat. kerabat, dan juga teman dekat. ada norma sosial tertentu atau "peduli", tidak semua jenis informasi hubungan mereka mengetahui transformasi sekolah ke remaja. Mereka masih berinteraksi mereka norma Orang yang bridging, mencerminkan dengan memfokuskan sosial hal itu. bonding modal sosial yang menunjukkan dalam keluarga, dibentuk berinteraksi bahwa antar dari aspek muda harus membangun interaksi dan tidak bisa disangkallagi norma interaksi hobi yang sama. Sebaliknya, bahwa Sebenarnya, semua orang memahami akan memperkokoh terjadi antar anggota studi ini menunjukkan Salah satu syarat dalam dalam bagi individu yang menyimpang. namun bahwa interaksi yang terbentuk yang lebih lemah, di mana generasi tertentu. dari norma norma sosial. Jadi, norma sosial penting, dari masyarakat itu tidak tertulis, Riset ini membuktikan masyarakat ini tidak setinggi ('trust') di Internet, Namun, terbatas sangat dengan pertimbangan, studi ini juga menernukan ikatan untuk bridging dari bahwa dan bonding dalam modal sosial. Modal sosial yang dominan adalah bridging. yaitu dalam kerukunan yang tepat Pernyataan dengan komunitas " interaksi atau "guyub", yang merupakan orang orang d sekolah, yang besar", mencerminkan seseorang yang mau berinteraksi nilai rukun atau Faktor ini mencerminkan merasa sebagai bagian nilai rukun atau guyub. Melalui Jawa yang lain tercermin, seperti nilai "handarbeni" memaham i satu sama lain atau nilai "pangerten ", empati atau "teposliro" dan pengorbanan "legowo "Modal sosial kedua adaJah identitas lokal merepresentasikan generasi muda terhadap kota Malang. Aspek berbangga mecintai. Remaja mencintai pada saat pelaksanaan pertandingan ISL (Indonesia sepak bola. Walaupun Super League), setia klub sepak bola. Pernyataan mencerminkan lebih besar pejabat publk yang mencerminkan 650 remaja remaja percaya di-identifikasikan sosial interakksi untuk selalu tetap di Kota Malang" atau peduli . Tetapi jika menghadapi Kurangnya League) rasa peduli terhadap komunitas komunitas yang dalam studi ini . karena rernaja kurang melakukan di Kota Malang. norma-norma bahwa ini berkurang. kecenderungan pada klub Premiere pejabat pejabat pemerintah at au atribut Arema, saat ini terjadi kebingungan memiliki Faktor ketiga adalah bonding modal sosial umum orang Jawa yaitu di SNS "pracaya" oapat memecahkan atau percaya. lni berarti masalah , atau kecintaan norma norma sosial "fresno" ke Arema IPL (Indonesia "Saya mengetahui handarbeni di Kota Malang, interaksi dengan bahwa Arema norma norma sosial hdanarbeni yang lebih besar ,rasa adalah klub sepak bola. Norma ini tercerm in dalam pemakaian sepak bol terse but , bahwa terjadi pertikaian dan Arema local. ldentitas dari interaksi antar individu dan dengan dengan orang lain, mencenninkan nilai guyub, nilai-nilai sosial Jawa, aspek utama dan paling penting. membuatku bahwa remaja melakukan norma-norma yang mereka Seminar Besar Nasional Komunikasi =============================== Komunikasi @2014 hadapi. Remaja percaya bahwa pad a interaksi SNS ,cukup tinggi ,mengingat ada proses pembuatan keputusan dari nasehat yang mereka terima. Dalam hal ini, nasehat merupakan referensi yang baik, dalam artian remaja mendapatkan keuntungan dengan orang lain, bisa menguntungkan dari orang tersebut, sehingga dengan interaksi atau "piguna" atau berguna . Kebiasaan dihonnati dengan baik, tumbuh pada orang orang Jawa sejak usia dini mereka dalam keluarga. Pendidikan diberikan dalam beberapa situasi yang memerlukan sikap honnat: wedi, isin, dan sungkan (takut, malu dan enggan). Nilai nilai wedi, isin, dan sungkan, merupakan kelanjutan perasaan dengan fungsi sosial, yang bisa memberikan dukungan psikologis pad a prinsip hormat. lndividu diberanikan/didorong untuk hormat dan akan menimbulkan perasaan tidak rukun jika ada kekurangan sikap honnat. KESIMPULAN Kesimpulan dari riset 1111 adalah bahwa Facebook dan Twitter memperkokoh komunikasi antar individu bagi kaum muda mampu membangun Indonesia. Facebook dan Twitter menjadi sarana yang tepat bagi orang yang saling kontak dan sekaligus berpartisipasi yang kolektif seperti kelompok anti-rokok di Indonesia yang menyosialisasikan dan juga gerakan sosial dalam sosial politik. berani berpartisipasi bisa pada bagian bahaya merokok Dengan kata lain, SNSs bisa membuat kaum muda secara suka rela pad a masyarakat mereka. norma norma sosial berkontribusi dan dalarn pernbentukan Riset ini membuktikan bahwa penjembatanan modal sosial serta identitas lokal walau tidak terlalu mengikat . Seminar Besar Nasional Komunikasi 651 Komunikasi @2014 ============================= DAFTAR PUS TAKA Adler, Paul dan Kwon, Seck-Woo. Management 2002. Sosial Capital: Prospect Review 2002, Vol. 27, No. I, 17-40. University Boyd, danah dan Ellison, Nicole. 2007. Sosial Network Journal of Computer-Mediated issueJ/boyd.ellison.html. Ellison, N. , Charles Steinfield dan Sosial Capital: Association. Ellison, Accessed Of Of Southern California Sites: Definition, 13(1), article Communication, For A New Concept. Academy History, dan Scholarship. 11. htlp:lljcmc.indiana.edu/voI131 on 20 April 20 II. dan Cliff Lampe. 2006. SpatialLy Bounded Online Sosial Networks The Role of Facebook. Annual Conference of the International Communication Germany c., N. , Steinfield clan Lampe, C. 2007. The Benefits of Facebook Capital dan College students' use of online Sosial network sites. Journal Communication, "Friends Sosial of Computer-Mediated 12(4), article I. http://jcmc.indiana.edu/voIl2/issue4/ellison.html. Accessed on J0 January 20 II. Haythornthwaite, Caroline. Hawaii International 200 I. Tie Strength dan Impact of New Media. Proceedings Conference on System Sciences. University of the 34th of Illinois at Urbana-Champaign. Access at 30 May 20 II. Lin, N. 1999. Building a Network Theory of So sial Capital. Keynote Address at the XIX International Sunbelt Sosial Network Littlejohn, Stephen Conference, W. 2009. Charleston, Encyclopedia South Carolina, February of Communication 18-21,1999 Theory. California. SAGE Publications. Magnis, Fransz dan SJ .Suseno. 1985. Erika Jawa . Sebuah A nalisa Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. PT Graniedia : Jakarta Putnam, Robert D. Bowling Alone: The Collapse dan Revival of American Community. New York, Simon & Schuster, 2000 Straubhaar, Joseph dan Larose, Robert. 2004. Media Now: Understdaning Media, Culture, dan Technology. Wadsworth. Thomson Learning. Supriono, Flassy dan Rais, 2007. Williams, D. (2006), Computer-Mediated williams.html. : Unsur-Unsur Pembentuk. www.p idtk.boppenas.go.id On dan ojf the 'net: Scales for Sosial capital in an online era. Journal of Communication, Accessed on 5 December 11(2), article II. http://jcmc.indiana.edu/volll/issue2/ 20 IO. DATA DIRI PENULIS Reza Safitri Komunikasi adalah staf pengajar FISIP Universitas di Jurusan Brawijaya Agribisnis Malang. di Jurusan Media, Faculty Arts and Social Sciences, Fakultas Pertanian Saat ini sedang menyelesaikan University dan Jurusan program IImu doktor of Malaya dengan tesis berjudul An Examination of Social impact Factors on Internet Social Networking Sites (SNS5) Users in Malang, East Java, indonesia. Beberapa lnternasional baik di dalam negeri maupun di luar negeri.Minat Massa terutama 652 kali telah menjadi pemakalah dibeberapa utamanya seminar Nasional maupun adalah pad a Komunikasi tentang Media Baru. Seminar Besar Nasional Komunikasi