REMANUFAKTUR Dilatarbelakangi keinginan

advertisement
Tentang ABM
About ABM
Dari Manajemen
From the Management
Tinjauan Bisnis
Business Review
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Data Perusahaan
Corporate Data
Laporan Keuangan Konsolidasi
Consolidated Financial Statements
REMANUFAKTUR
Dilatarbelakangi keinginan Pemerintah untuk
meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar
global, maka pada tanggal 2 Mei 2012 Kementerian
Perdagangan (Kemendag) RI mengeluarkan Peraturan
Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 27/M-DAG/
PER/5/2012 tentang Kebijakan Impor Barang. Inti dari
kebijakan Permendag tersebut adalah membedakan
Angka Pengenal Impor (API) ke dalam dua golongan yaitu
API Produsen dan API Umum, sehingga satu perusahaan
hanya boleh memiliki satu pengenal API. API Umum
hanya dibolehkan untuk mengimpor barang yang berada
di dalam satu bagian dari daftar dalam sistem klasifikasi
barang. API Produsen diperbolehkan untuk mengimpor
barang modal, bahan baku dan bahan penolong yang
terkait dengan proses produksinya. Disamping itu API
Produsen juga dibolehkan mengimpor barang jadi untuk 2
kepentingan yaitu untuk kepentingan pasar dan pelengkap.
REMANUFACTURING
Backed by the Government’s need to improve the
competitiveness of domestic products in the global
market, on 2 May 2012 the Ministry of Trade of Republic
of Indonesia issued the Minister of Trade of Indonesia
Regulation No. 27/M-DAG/PER/5/2012 concerning
the Import Policy. The essence of the regulation is to
differentiate the Import Identification Number (API)
into two groups, namely Producers API and General
API, therefore a company is allowed to have only one
API identification. Those having General APIs are only
allowed to import items listed in one part of the list in the
classification system. Those with Producer APIs are allowed
to import capital goods, raw materials and complementary
materials associated with its production process. In
addition, Producer API holders are also allowed to import
finished goods for 2 purposes namely for the market and
supplement needs.
Berlakunya peraturan tersebut menjadikan pengawasan
tatanan perdagangan nasional arus impor semakin ketat
sehingga barang yang masuk ke Tanah Air dapat terseleksi
lebih baik dan sesuai kebutuhan pasar. Diharapkan
kondisi ini memudahkan pengusaha dalam negeri dalam
memproduksi barang jadi dengan mendapat komponen
suku cadang dari dalam negeri, sehingga tidak perlu lagi
mengimpor barang jadi sebagai penunjang. Dalam jangka
panjang hal ini akan membangun industri yang mandiri
yang menunjang pasar domestik, sekaligus memberikan
insentif kepada para industriawan di Tanah Air.
Enactment of this regulation has tighten the monitoring
of the national trade order flow, thus items imported
into the country can be better selected and suitable with
the market requirements. This condition is expected
to facilitate entrepreneurs in the country in producing
finished goods by obtaining its component parts
domestically, eliminating the need to import finished
goods as complement. In the long run, this will establish
independent industries that support domestic markets,
while providing incentives to the industrialists in the
country.
Perubahan peraturan ini merupakan perkembangan yang
menguntungkan bagi industri remanufaktur domestik,
termasuk diantaranya anak perusahaan ABM Investama
yaitu PT Sanggar Sarana Baja (SSB) yang memiliki Divisi
Remanufaktur. Melihat rata-rata penjualan alat berat
dalam 5 tahun terakhir dengan produk Caterpillar (CAT)
menguasai 20% penjualan nasional, diasumsikan nilai
pekerjaan remanufaktur untuk produk CAT adalah
sekitar US$ 60 juta. Ke depan, SSB dapat membangun
sinergi dengan PT Trakindo Utama sebagai dealer resmi
di Indonesia untuk produk-produk Caterpillar, produsen
alat berat, mesin diesel dan gas alam, mesin industri dan
generator set terbesar di dunia.
The change of regulation is favorable to the development
of domestic remanufacturing industry, including ABM
Investama subsidiary PT Sanggar Sarana Baja (SSB) which
has a Remanufacturing Division. Looking at the average
heavy equipment sales in the last 5 years with Caterpillar
products (CAT) controls 20% of national sales, the value
of remanufacturing jobs for CAT products is assumed to
reach approximately US$ 60 million. In the future, SSB will
be able to have synergy with PT Trakindo Utama as the
authorized dealer in Indonesia for Caterpillar products, the
world’s largest manufacturer of heavy equipment, diesel
and natural gas engines, industrial engines and generator
sets.
2012
ABM Investama - Annual Report
41
Download