BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Dasar Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama. Istilah pertama ( communis ) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi yang merupakan akar dari kata – kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu saat pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama akan tetrapi definisi – definisi kontemporer menyarankan komunikasi merujuk pada cara berbagi hal – hal tersebut. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas ( community ) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas adalah sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi bersama, dan komunikasi berperan dan menjelaskan kebersamaan itu. Arti Komunikasi yatu proses pertukaran informasi antar individu, antar budaya dan antar bisnis dengan symbol, sinyal, dan perilaku melalui sistem biasa. Proses Komunikasi yaitu yang pertama adalah membuat ide dari informasi yang disaring dan persepsi tiap orang. Ide setiap orang itu unik. Kedua mengubah ide menjadi pesan dalam bentuk tulisan, lisan maupun ekspresi wajah. Ketiga menyampaikan pesan melalui saluran yang dipilih dengn memperhatikan efektivitas dan jenis atau sifat pesan.. Keempat menafsirkan pesan itu, memberi tanggapan melalui sinyal seperti komentar, senyman, atau sikap murung. Dalam proses ini pemberi pesan akan mendapat umpan balik yang bisa digunakan untuk koreksi. Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/1935525- memahami-dasar-komunikasi/#ixzz1S8WU3zEg ( Di akses tanggal 15 Juli 2011 Pukul. 09.19 WIB ) Sebagaimana dikemukakan John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada 3 kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindak 1 arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi dianggap sebagai suatu proses yang linier yang dimulai dengan sumber atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya. Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh michael burgoon disebut “definisi berorientasi sumber” ( source oriented definition ). Definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Dalam definisi ini komunikasi dianggap tindakan yang disengaja ( intentional act ) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu. Komunikasi sebagai interaksi yang berarti saling mempengaruhi ( mutual influence ). Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi, yang arahnya bergantian. Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah. Namun pandangan kedua ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu masih tetap berorientasi sumber meskipun kedua peran tersebut dianggap bergantian. Jadi pada dasarnya proses interaksi yang berlangsung juga masih bersifat mekanis dan statis. Kelebihan konseptual komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang tidak disengaja atau respons yang diamati. Artinya komunikasi terjadi terjadi apakah para pelakunya menyengajanya atau tidak, dan bahkan meskipun menghasilkan respons yang tidak dapat diamati. Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik verbal ataupun perilaku nonverbalnya. Bentuk komunikasi ada dua verbal dan non verbal. Dalam komunikasi verbal orang menulis atau berbicara lisan, sifatnya teratur. Tulisan bisa berupa memo, surat atau laporan. Bentuk ini digunakan untuk mengirim pesan yang penting dan kompleks. Kelebihan komunikasi verbal itu mudah, efisien, dan cepat. Pada bentuk nonverbal, komunikasi dilakukan melalui isyarat, symbol, ekspresi wajah, sandi, intonasi, warna, seragam, dan bahasa tubuh. Sifatnya sulit dipelajari dan sulit dijelaskan, kurang terstruktur, efisien, dan spontan. Kelebihan komunikasi non verbal adalah reliabilitas pesannya tinggi, tidak seperti komunikasi verbal yang bisa menutupi tujuan sebenarnya dari penyampaian pesan. Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu, Komunikasi Verbal dan Nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi non verbal sering juga disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh (body language). Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa yang ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami seluk beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan terjadi secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan. Meskipun secara teoritis komunikasi non verbal dapat dipisahkan dari komunikasi verbal, dalam kenyataan nya kedua jenis komunikasi itu jalin menjalin dalam komunikasi tatap muka sehari – hari. Dalam komunikasi ujaran, rangsangan verbal dan rangsangan nonverbal itu hampir selalu berlangsung bersama – sama dalam kombinasi. Kedua jenis rangsangan itu diinterpretasikan bersama – sama oleh penerima pesan. Misalnya ketika kita mengatakan “tidak” tanpa kita sadari anda juga menggelengkan kepala pada saat yang sama. Anda tidak menggelengkan kepala terlebih dahulu lalu menggelengkan kepala sesudahnya. Kita memproses kedua jenis rangsangan itu dengan cara serupa sehingga kita mudah terkecoh untuk menekankan perbedaan yang sebenarnya tidak hakiki. Menurut Mark L Knapp, istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata – kata terucap dan tertulis. Pada saat yang sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku nonverbal ini ditafsirkan melalui simbol – simbol verbal. Dalam pengertian ini, peristiwa dan perilaku nonverbal itu tidak sungguh – sungguh bersifat nonverbal. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang mempunyai arti. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan daan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata – kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata – kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata – kata itu. 3 perbedaan pokok antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal : 1. Perilaku nonverbal bersifat multisaluran sedangkan perilaku verbal adalah saluran tunggal. Kata – kata yang datang dalam dari satu sumber, misalnya yang di ucapkan orang, yang kita baca dalam media cetak, tetapi isyarat nonverbal dapat dilihat, dirasakan, dibaui, atau dicicipi. 2. Pesan verbal terpisah – pisah, sedangkan pesan nonverbal sinambung. Artinya orang dapat mengawali dan mengakhiri pesan verbal kapanpun ia menghendakinya sedangkan pesan nonverbalnya tetap mengalir sepanjang ada orang – orang yang hadir di dekatnya. 3. Komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional daripada komunikasi verbal. Sementara kata – kata umumnya digunakan untuk menyampaikan fakta, pengetahuan, atau keadaan, pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan perasaan seseorang yang terdalam sekalipun seperti rasa sayang atau rasa sedih. 2.1.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Media massa juga sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran. 2.1.1.1. Karakteristik Komunikasi Massa Kita sudah mengetahui bahwa definisi – definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu definisi dengan definisi lainnya dapat dianggap saling melengkapi. Melalui definisi komunikasi massa yang sudah ditulis kita dapat mengetahui karakteristik komunikasi massa. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut : 1. Komunikator terlembagakan 2. Pesan bersifat umum 3. Komunikannya anonim dan heterogen 4. Media massa menimbulkan keserempakan 5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan 6. Komunikasi massa bersifat 1 arah 7. Stimulasi alat indera terbatas 8. Umpan balik tertunda ( delayed ) dan tidak langsung ( indirect ) 2.1.1.2. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat Fungsi komunikasi massa menurut dominick (2001) terdiri dari surveillance ( pengawasan ), Interpretation ( penafsiran ), Lingkage ( pertalian ), Transmission of values ( penyebaran nilai – nilai ), dan Entertainment ( hiburan ). 1. Surveillance Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama yaitu warning or beware instrumental dan yang kedua adalah instrumental surveillance. Fungsi warning surveillance terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khayalak dalam kehidupan sehari – hari. Berita tentang film bioskop, harga saham, produk – produk baru, ide – ide tentang mode, resep masakan dan lain sebagainya adalah contoh – contoh pengawasan instrumental. 2. Interpretation Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. memasok Media fakta dan massa tidak data tetapi hanya juga memberikan penafsiran terhadap kejadian – kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa – peristiwa yang di muat atau ditayangkan. 3. Lingkage Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of values Fungsi ini juga disebut sosialization ( sosialisasi ). Sosialisasi mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapakan. 5. Entertainment Televisi adalah mengutamakan berbagai media sajian macam ditayangkan massa hiburan. program televisi, yang Melalui acara khalayak yang dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita – berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali. 2.1.1.3. Proses Komunikasi Massa Sesuatu yang dapat dilihat dari suatu proses adalah bahwa proses merupakan suatu peristiwa yang berlangsung secara berkelanjutan, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan akhirnya. Dalam operasionalnya, proses memerlukan berbagai komponen (elemen) penunjang. Demikian pula dengan komunikasi merupakan suatu yang pada proses, hakikatnya berlangsungnya komunikasi sudah pasti memerlukan berbagai komponen (elemen). Pengertian komponen disini adalah bagian – bagian yang terpenting dan mutlak harus ada pada suatu keseluruhan kesatuan. Hiebert, Ungurait, dan Bohn yang sering kita singkat menjadi HUB, mengemukakan komponen – komponen komunikasi massa meliputi : Communicators, Codes and Content, Gatekeepers, The media Regulators, Filters, Audiences, dan Feedback. Menurut Harold Laswell, dalam proses komunikasi massa terdapat 5 unsur yang disebut komponen dalam proses komunikasi, yaitu : 1. Who ( siapa ) : komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi atau instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis kontrol yaitu analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan. 2. Says What ( apa yang dikatakan ) : pernyataan umum, dpat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan, dan sikap yang sangat erta kaitannya dengan masalah analisis pesan. 3. In Which Channel ( melalui saluran apa ) : media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. Dalam hal ini dapat digunakan primary technique, secondary technique, direct communication atau indirect communication. 4. To Whom ( kepada siapa ) : komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khayalak. 5. With What Effect ( dengan efek apa ) : hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju. 2.1.2. Media Massa Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa ( Diakses pada tanggal 18 Juli 2011 pada pukul. 14.39 WIB ) Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060385- pengertian-media-massa/#ixzz1SRNAaAHg ( diakses pada tanggal 18 Juli 2011 pada pukul 14.41 WIB ) Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. 2.1.2.1. Jenis – Jenis Media Massa Media Massa Tradisional Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti: 1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan 2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu. 3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima. 4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit. Media Massa Modern Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti: 1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya) 2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual 3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu 4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam 5. Penerima yang menentukan waktu interaksi 2.1.2.2. Pengaruh Media Massa pada Pribadi Secara perlahan-lahan membentuk pandangan namun efektif, media pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Pertama, media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu - dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang pemirsa lihat dari media. Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi memengaruhi apa yang pemirsanya inginkan, sebagai contoh media mengilustrasikan kehidupan keluarga ideal, dan pemirsanya mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga tersebut, dimana kehidupan keluarga ilustrasi itu terlihat begitu sempurna sehingga kesalahan mereka menjadi menu pembicaraan sehari-hari pemirsanya, atau mereka mulai menertawakan prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal kecil yang terjadi pada tokoh tersebut. Ketiga, media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat. Contohnya anak-anak kecil dengan cepat mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter, atau putri raja seperti tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa, proses pengidolaaan ini terjadi dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola mereka, meniru cara mereka berpakaian. Sementara untuk orang dewasa mereka mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat dengan gambaran yang mereka inginkan untuk mereka secara lebih halus. Mungkin saat kita menyisir rambut kita dengan cara tertentu kita melihat diri kita mirip "gaya rambut lupus", atau menggunakan kacamata a'la "Catatan si Boy". Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi "penentu", dimana mereka populer saat menentukan mereka arah media berekspresi dan mengemukakan pendapatnya. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa ( diakses tanggal 18 Juli 2011 pada pukul 14.51 WIB ) 2.1.2.3. Bentuk – Bentuk Media Massa Surat Kabar Menurut Agee, secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder. Fungsi utama media adalah : 1. To Inform 2. To comment 3. To Provide Sedangkan fungsi sekundernya adalah : 1. Untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk memabantu kondisi-kondisi tertentu. 2. memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun, dan cerita-cerita khusus 3. melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi memperjuangkan hak agen informasi dan Sejarah singkat surat kabar a. Di jerman, Prototipe pertama surat kabar diterbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609. b. Di Inggris, surat kabar pertama yang masih sederhana terbit pada tahun 1921. c. Di Amerika, surat kabar yang pertama di Amerika Serikat adalah Pennyslvania Evening Post dan Daily Advertiser yang terbit pada tahun 1783. a. The Penny Press : Perkembangan teknologi percetakan telah mengakibatkan proses percetakan semakin cepat, sehingga surat kabar semakin memasyarakat karena harganya murah b. Newspaper Barons Pada akhir abad 19, surat kabar di Amerika mengalami kejayaan karena surat kabar melakukan promosi yang sangat agresif. c. Yellow Journalism Surat kabar di Amerika pada akhir abad 19 menjadi bisnis besar, karena sirkulasinya yang semakin besar dan banyak persaingan antarpenerbit surat kabar. d. Jazz Journalism Tahun 1919 terbit surat kabar New York Daily News yang ukurannya lebih kecil, banyak menggunakan foto terutama pada halaman pertama, dan menampilkan satu atau dua headline, serta menekankan unsur sex dan sensasi. d. Di Indonesia a. Zaman Belanda Pada tahun 1828, di jakarta diterbitkan Javasche Courant yang isinya memuat berita-berita resmo pemerintahan. Di surabaya (1835) terbit Soerabajasch Niew en Advertentiebland. semarang terbit Sedangkan di Semarangsche Advertentiebland dan De Searangsche Courant. b. Zaman Jepang Ketika jepang datang, surat kabar yang ada di Indonesia diambil alih secara pelanpelan. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah jepang dapat memperketat pengawasan terhadap isi suratkabar. c. Zaman Kemerdekaan Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia pun melakukan perlawanan alam hal sabotase komunikasi. Surat Kabar Berita Indonesia yang diprakarsai oleh Eddie Soeraedi ikut melakukan propaganda agar rakyat berbondong-bondong pada rapat raksasa di lapangan Ikada Jakarta tanggal 19 September 1945. d. Zaman Orde Lama Setelah Presiden soekarno mengumumkan dekrit kembali ke UUD 1954 tanggal 5 Juli 1959, terdapat larangan kegiatan politik, termasuk pers. Situasi seperti ini dimanfaatkan oleh PKI yang pada saat itu menaruh perhatian pada pers. e. Jalam Orde Baru Sejalan dengan tampilnya orde baru, surat kabar yang tadinya dipaksakan untuk mempunyai gantolan, kembali mendapatkan kepribadiannya. f. Zaman Reformasi Berakhirnya Orde Baru mengalihkan kebebasan berekspresi melalu media atau kebebasan pers. Fungsi Surat Kabar Fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karakteristik Surat Kabar - Publisitas : adalah penyebaran pada publik atau khalayak - Periodesitas : menunjuk pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan - Universalitas : menunjuk pada kesemestaan isinya, yang beranieka ragam dan dari seluruh dunia. - Aktualitas : menunjuk pada keadaan yang ”kini” dan ”sebenarnya” - Terdokumentasikan : dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan dan dibuat kliping. Kategorisasi Surat Kabar Dilihat dari ruang lingkupnya, terdapat surat kabar lokal,regional, dan nasional. Ditinjau dari bentuknya, terdapat surat kabar biasa dan tabloid. Sedangkan ditinjau dari bahasanya, terdapat surat kabar berbahasa Indonesia, Inggris, dan daerah. Majalah Klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama : 1. General consumer magazine Konsumen majalah ini siapa saja, mereka dapat membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet, mall, supermall atau toko buku lokal. 2. Business Publication Melayani secara khusus informasi bisnis, industri atau profesi 3. Literacy reviews and academic journal Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan majalah ilmiah, yang pada umumnya memiliki sirkulasi dibawah diterbitkan universitas, profesional. oleh 10 ribu, organisasi yayasan atau dan banyak nonprofit, organisasi 4. Newsletter Media ini dipublikasikan dengan bentuk khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan khusus pula. 5. Public relations magazines Majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan, dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang saham. Sejarah Singkat Majalah a. Di Inggris (London), majalah yang pertama kali terbit adalah Review yang diterbitkan oleh Daniel Depoe pada tahun 1704. b. Di Amerika, Benjamin Franklin telah memelopori penerbitan majalah di Amerika tahun 1740, yakni General Magazine dan Historical Chronicle. c. Di Indonesia, sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai menjelang dan pada awal kemerdekaan Indonesia a. Awal Kemerdekaan : Soemanang, S.H. yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya gagasan penerbitan pernah mengemukakan perlunya surat koordinasi kabar yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. b. Zaman Orde Lama : Seperti halnya nasib surat kabar pada masa orde lama, nasib majalah pun tidak kalah tragisnya di saat peperti mengeluarkan pedoman resmi untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia. c. Zaman Orde Baru : awal orde baru (1966) banyak majalah yang cukup beragam jenisnya. a. Zaman Reformasi : Tidak diperlukan lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) di zaman reformasi, membuat berbagai pihak menerbitkan majalah baru yang sesuai dengan tuntutan pasar. Kategori Majalah Ditujukan untuk anak-anak, remaha, wanita dewasa, pria dewasa atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Sasarannya juga bisa melalui profesi tertentu. Fungsi Majalah Mahalah berita berfungsi sebagai media informasi, fungsi berikutnya adalah hiburan. Majalah wanita dewasa fungsinya untuk menghibur. Majalah pertanian berfungsi untuk memberikan pendidikan, selanjutnya adalah informasi. Karakteristik Majalah a. Penyajian lebih dalam b. Nilai aktualitas lebih lama c. Gambar atau foto lebih banyak d. Kover sebagai daya tarik Radio Siaran Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja. Radio mempunyai kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu. Radio Siaran di Indonesia a. Zaman belanda : Radio siaran yang pertama kali di Indonesia ialah Bataviase Radio Vereniging di Batavia (Jakarta Tempo Dulu). b. Zaman Jepang : Ketika belada menyerah pada Jepang tanggal 8 Maret 1942, radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, yang merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan mempunyai di Jakarta, cabang-cabang serta yang dinamakan Hoso Kyoku di Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Malang. Surakarta, c. Zaman Kemerdekaan : Proklamasi kemerdekaan oleh bung karno dan bung hatta tidak dapat disiarkan oleh radio karena masih dikuasai oleh jeppang. d. Zaman Orde Baru : Sampai akhir tahun 1966 adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. e. Zaman Reformasi : Bila pada zaman orde baru ada sebuah keharusan radio swasta merelai warta berita dai RRI, di era reformasi tidak terjadi lagi. Catatan penting untuk media elektronik saat ini, regulasi terhadap media tersebut tidak bertumpu pada pemerintahan saja melainkan kepada masyarakat melalui dibentuknya komite penyiaran Indonesia (KPI). Tugas KPI adalah : 1. Menata Infrastruktur penyiaran dengan mengeluarkan izin penyelenggaraan penyiaran. 2. Melayani pengaduan asyarakat dalam bidang penyiaran dengan mengacu pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Lembaga-lembaga siaran yang dilayani oleh KPI adalah lembaga siaran swasta, lembaga siaran publik, lembaga siaran berlangganan, dan lembaga siaran komunitas. Radio Siaran Sebagai The Fifth Estate Radio dianggap kekuatan kelima. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatannya adalah: a. Daya Langsung : Radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat b. Daya Tembus : Melalui benda kecil yang dnamanya radio siaran, kita dapat mendengarkan siaran berita dari BBC di London, atau ABC di Australia. a. Daya Tarik : Disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-ata dan efek suara. Karakteristik Radio Siaran a. Auditori : untuk didengar b. Radio is the Now : ditinjau dari nilai aktualitas berita, mestinya radio siaran dibandingkan dengan media massa lainnya adalah yang paling aktual. c. Imajinatif : pendengaran Karena yang hanya indra digunakan oleh khalayak, dan pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak kounikannya untuk berimajinasi. d. Akrab : Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab atau intim. e. Gaya Percakapan : ”keep it simpe, short, adn conversational” f. Menjaga Mobilitas : Kita jarang mendengarkan acara radio siaran dengan cara duduk dan mendekatjan telinga pada pesawat radio. Televisi Dari semua edia komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan. 1. Over-the-air reception of network and local station program 2. Cable 3. Digital Cable 4. Wireless Cable 5. Direct Broacast Satellite Sejarah Singkat Televisi Penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta peneuan Marconi pada tahun 1890. Siaran Televisi di Indonesia Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se- Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula TVRI dipergunakan sebagai pangilan stasion hingga sekarang. Fungsi Televisi Memberi Informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi membujuk. Tetapi fungsi menghibur menghibur dan lebih dominan pada media televisi. Karakteristik Televisi 1. Audiovisual : Televisi memiliki kelebihan yang dapat didengar sekaligus dilihat 2. Berpikir dalam gambar 3. Pengoprasian lebih kompleks : melibatkan banyak orang Faktor-faktor yang perlu diperhatikan 1. Pemirsa 2. waktu 3. Durasi 4. Metode Penyajian Trend Televisi Sukses suatu program acara pada media televisi seringkali diikuti oleh stasiun TV lainnya dengan hal-hal yang sejenis (Copycat). Film Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, fim televisi dan film video laser setiap minggunya. Di Amerika Serikat dan Kanada lebih dari satu juta tiket terjual setiap tahunnya (Agee, et. al., 2001: 364). Sejarah Film Film atrau motion pictures ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor. Film yang pertama kali diperkenalkan kepada publik Amerika Serikat adalah The Life of an American Fireman dan film The Great Train Robbery yang dibuat oleh Edwin S. Porter pada tahun 1903 (Hiebert, Ungrait, Bohn, 1975: 246). Perfilman di Indonesia Dari catatan sejarah perfiman di Indonesia, film pertama yang diputar berjudul Lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh David. Fungsi Film Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film terutama adalah ingin memperoleh hibutan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informatif maupun edukatif, bahkan persuasif. Karakteristik Film a. Layar yang luas/lebar b. Pengambilan Gambar pemandangan menyeluruh c. Konsentrasi penuh d. Identifikasi Psikologis Jenis-jenis Film a. Film Cerita : Jenis film yang mengandung suatu cerita yang lazim dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dengan bintang tenar film tenar dan didistribusikan sebagai barang cadangan b. Film Berita : Peristiwa fakta, yang benarbenar terjadi c. Film Dokumenter : Karya ciptaan mengenai kenyataan. d. Film Kartun : Dikonsumsi untuk anakanak. Komputer dan Internet Lebih dari lima orang Amerika dewasa menggunakan internet di rumah, kantor atau sekolah, dan 10% menggunakannya setiap hari. Bisnis perangkat keras komputer terbagi menjadi empat bidang umum : 1. the computer (terdiri dari supercomputers, mainframes, minicomputers, workstations, dan personal computers) 2. Storage devices (seperti disk drives) 3. Peripherals (seperti printer dan medem 4. komponen atau material misalnya untuk merakit komputer komputer, Industri perangkat lunak komputer terbagi ke dalam tiga bidang utama : 1. perusahaan yang menjual prepackaged software 2. pabrik yang memproduksi prepackaged software yang menyediakan aplikasi program-program 3. software industri. Menurut laquey, internet merupalan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Penggunanya ini mencakup berbagai kalangan, para pengelola media massa, penerbit buku, artis, dosen, guru, dll. Nilai yang ditawarkan internet dapat dikiaskan sebagai perpustakaan yang sangat lengkap, karena internet adalah sumber informasi bagi setiap umat manusia. Asal mula internet adalah tercipta oleh suatu ledakan yang tak terduga pada tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanct, suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA. Internet dihuni oleh jutaan orang nonteknin yang menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Begitu pula dengan halnya komputer lepas yang memang bermanfaat. Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambung ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Banyak kalangan bisnis kini menyadari bahwa dengan perusahaan menghubungkan mereka ke internet, jaringan mereka memperoleh akses seketika kepada para pelanggan. Menurut LaQuey, yang membedakan interen dari teknologi komunikasi lainnya adalah tingkat interaksi dankeceptan yang dapat dinikmati penggna untuk menyiarkan pesannya. Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. 2.2. Radio Sejarah Radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio. Sejarah radio diawali dengan penemuan – penemuan dibidang fisika pada abad XIX M. Ada sejumlah nama yang bisa dikatakan sebagai pelau sejarah radio. Mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung menjadi “founding fathers” atau bapak – bapak pendiri / penemu radio ini antara lain michael faraday, james clerk maxwell, heinrich hertz, Gaglieso marconi, Nikola Tesla, David Sarnoff, Lee De Forest, Frank Conrad, dan Edwin Howard Amstrong. Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang mematamatai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis, dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Sejarah Radio Republik Indonesia bermula sejak pendiriannya secara resmi pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. 2.2.1. Karakteristik Radio Radio memiliki karakteristik khas yang membedakannya dengan media massa lainnya. Karakteristik radio antara lain : 1. Auditori. Radio adalah “suara”, untuk didengar. Karenanya isi siaran hanya sepintas lalu dan tidak dapat diulang. 2. Transmisi. Prosesnya disampaikan kepada pendengar melalui pemancaran (transmisi). 3. Mengandung gangguan. Seperti timbul tenggelam (fading) dan gangguan teknis “channel noise factor”. 4. Theatre of Mind. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Radio menciptakan gambar (makes pictures) dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Pendengar bisa membayangkan apa yang dikemukakan penyiar. Bahkan, pendengar bisa berimajinasi tentang sosok penyiar tersebut. 5. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik. 2.2.2. Keunggulan dan Kelemahan Radio Keunggulan Radio Cepat dan langsung Sarana tercepat, lebih cepat dari koran ataupun TV, dalam menyampaikan informasi kepada public tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran TV atau sajian media cetak.hanya dengan melalui telefon,reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada dilapangan. Akrab Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.anda jarang sekali duduk dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi biasanya mendengarkannya sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar tidur, dan sebagainya. Dekat Suara penyiar hadir dirumah atau didekat pendengar. Pembicaraannya langsung menyentuh aspek pribadi(interpersonal communications). Hangat Paduan kata-kata,musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan sering kali berfikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka. Sederhana Tidak rumit,tidak banyak permik,baik bagi pengelola maupun pendengar. Tanpa batas Siaran radio menembus batas-batas geografis, demografis, SARA (suku,agama,ras,antar golongan), dan kelas social. Hanya ”tunarungu” yang tak mampu mengkonsumsi atau menikmati siaran radio. Murah Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatife jauh lebih murah. Pendengar pun tidak dipungut bayaran sepeser pun untuk mendengarkan radio. Bisa mengulang Radio memiliki kesementaraan alami (transient nature) sehingga berkemampuan mengulang informasi yang sudah disampaikan secara cepat. Fleksibel Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain,seperti memasak,mengemudi,belajar,dan membaca Koran atau buku. Kelemahan Radio Selintas Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan.pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya,tidak bisa seperti pembaca Koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal tulisan. Global Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil. Karaenanya angka-angka pun dibulatkan.misalnya penyiar akan menyebutkan “ seribu orang lebih ”untuk angka 1053 orang. Batasan waktu Waktu siaran radio relatife terbatas,hanya 24 jam sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi 25 jam atau lebih. Beralur linier Program disajikan dan dinikmati pendengar berdasarka urutan yang sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat.dengan surat kabar,pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir, atau langsung ke rubric yang ia sukai. Mengandung gangguan Seperti timbul tenggelam(fading)dan gangguan teknis ”chanel noise factor ”. 2.2.3. Karakteristik Pendengar Dengan karakteristik serta keunggulan dan kelemahan radio diatas, pendengar radio pun memiliki karakteristik tersendiri yang harus dipahami dan disikapi dengan benar oleh penyiar atau manajemen. 1. heterogen masa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia, ras,suku,agama,strata sosial,latar belakang social-politik-budaya,dan kepentingan. 2. pribadi radio is personal!pendengar adalah individu-individu,bukan tim atau organisasi. Karenanya, komunikasi yang berlangsung bersifat inter personal(antar pribadi),yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya”ngobrol”.penyiar harus membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada SATU orang saat siaran. 3. aktif pendengar radio siaran tidak pasif,tetapi berfikir, dapat melakukan interpretasi,dan menilainya apa yang didengarnya. 4. selektif pendengar dapat memilih gelombang,frekuensi,atau stasiun radio mana saja sesuai selera. Penyiar tidak bisa”memaksa”pendengar stay tune di gelombang yang sama tiap saat. 2.2.5. Perangkat Siaran Radio 1. Pemancar Peralatan paling tampak dan gede dari sebuah staisuin radio adalah tower pemancar. Lokasi pemancar ini bisa ada disamping kantor radio atau jauh dari kantor atau ruang siaran. 2. Studio Audio – Ruang Siaran Ini bagian terpenting dari sebuah stasiun radio dilihat dari sisi siaran atau pelaksanaan program siaran. Studio siaran ini digunakan untuk menyiarkan materi – materi siaran, tempat penyiar melaksanakan, tugasnya. Didalamnya ada perangkat komputer, audio consoles, audio input, speaker monitor, monitor studio, headphone, microphone, dan telepon. 3. Studio Audio – Ruang Produksi Digunakan untuk mempersiapkan dan membuat materi – materi siaran, pot iklan, voice over atau take vocal untuk pembuatan iklan, tes vocal penyiar yang melamar, termasuk memperbagus kualitas audo lagu agar layak siar dan enak didengar. Isi ruangan ini sama dengan ruang siaran, plus digital audio untuk keperluan produksi. 4. Radio Console, Mixer Radio console lebih dikenal dengan sebutan mixer. Kegunaan alat ini adalah untuk me mixing semua audio input yang tersedia dan menjadikannya menjadi output untuk disiarkan. Mixer biasanya memiliki beberapa channel untuk audio input. 5. Microphone & Headphone Kedua alat ini merupakan “soulmate” mixer sekaligus penyiar. 6. Monitor Studio Sebuah speaker yang digunakan untuk memonitor audio apa yang sedang keluar dari mixer. Juga dapat digunakan untuk mendengar input audio yang akan dimasukan ke dalam mixer. Speaker ini juga digunakan untuk pengaturan suara yang keluar dari microphone. 7. CD Player dan tape Kini sebuah studio radio siaran jarang menggunakan tape atau cd player. Soalnya lagu – lagu dan iklan sudah sistem komputer. CD player atau tape kini lazim berfungsi untuk recording ke komputer untuk diedit atausebagai cadangan jika komputer error. 8. Kabel Audio Kabel – kabel atau jack – jack gunanya untuk mendistribusikan audio didalan studio, baik itu dari input audio ke mixer, ataupun dari mixer ke speaker monitor dan sebagainya. 9. Power Amplifier Diperlukan untuk memperkuat sinyal audio, jika terjadi hubungan distribusi yang cukup jauh. 10. Distribution Amplifier Diperlukan jika suatu input keluaran dibagi menuju beberapa tempat secara bersamaan, misalnya ke studio – studio lain atau langsung disiarkan. 2.2.6. Struktur Organisasi : Crew Radio A. PROGRAM DIRECTOR Professional yang bertanggung jawab penuh mengelola program siaran radio, biasanya disebut sebagai Program Director (PD). Orang ini memiliki kemampuan yang khusus, mulai dari perencanaan hingga organisator bagi setiap bentuk program di radionya. Sehingga apabila radio tersebut beroperasi selama 18 jam per-hari, maka target utama yang harus dicapainya meliputi: 1. Program yang berkesinambungan, mulai dari daily hingga special program. Dari program-program yang mengudara setiap harinya itu, PD bersama timnya berkewajiban mengevaluasi kebiasaan pendengarnya. Karena apabila program yang ditampilkan itu tidak berkenan dihati pendengar, maka besar kemungkinan mereka akan pindah ke gelombang lainnya. Perihal sensitif inilah yang harus di waspadai PD, terhadap semua program yang dikelolanya. 2. Program yang istimewa dan berbeda, mulai dari daily hingga special program. Hal ini merupakan tantangan, yang sesungguhnya paling mengasyikkan bagi seorang PD. Karena differentiation dari setiap program yang dikelolanya, harus benarbenar istimewa, mengingat pesaingnya juga punya target audience yang sama. 3. Program yang komersil, mulai dari daily hingga special program. Bukankah penghasilan terbesar dari sebuah radio, terletak pada banyaknya pemutaran spot iklan komersil. Untuk itu PD harus memutar kran kreatifitas di otaknya, untuk menghasilkan karyakarya program yang dapat dikomersilkan. Sehingga dengan banyaknya minat pendengar mengikuti program-program seperti itu, maka pengiklan pun dengan senang hati bergabung meramaikan suksesnya program tersebut. 4. Program yang bukan menjiplak dan tidak mudah untuk ditiru. Hal ini merupakan tugas paling berat bagi seorang PD. Namun melalui kerjasama yang baik bersama Radio Production dan Radio DJ, masalah ini akan dapat terorganisir dengan baik. Apabila pengudaraan siaran mulai dari daily hingga special program dapat dilaksanakan layaknya special program, tentu tingkat kesulitan dan kesibukan anggota tim akan lebih tinggi dibandingkan radio “biasa” lainnya. Otomatis Radio Production akan banyak memproduksi rekaman-rekaman kreatif yang rutin, seperti; insert-insert PSA (Public Service Announcement), CHG (Celebrity Hot Gossip), Smash, Bridging, bahkan Jingle. Begitu juga peranan Radio DJ. Mereka adalah penyiar-penyiar yang terdidik dan terlatih, serta memiliki kemampuan Air Personality yang dapat diandalkan, seperti; penguasaan Adlib, intonasi dan bahasa, serta kaya akan pengetahuan dan pergaulan. 5. Program yang dapat dipertanggungjawabkan, mulai dari daily hingga special program. Inilah proses kerja paling sensitif, penuh pertimbangan, dan tanggung jawab moral seorang PD sebelum dia memutuskan pengudaraan program-program diradionya. Berarti seorang PD tidak boleh menyepelekan hal yang sebenarnya dapat berakibat fatal. Apakah itu rusaknya moralitas, mentalitas, ataupun cultures. Akibatnya radio tersebut bukan saja merugikan dirinya, tetapi juga telah menyesatkan masyarakat pendengar serta menghancurkan bangsanya. Naudzubillahi min zaliq… Kesannya PD hanya punya 5 target utama dalam pekerjaannya. Tapi percayalah, bahwa target-target utama itu adalah tanggung jawab yang tidak mudah bagi seorang Program Director. Sebelum membuktikan keahlian khususnya dalam meramu berbagai program (Kreatifitas), seorang PD juga harus memiliki ciri-ciri unggul dalam dirinya, antara lain; 1. Beriman – Mempunyai atau memiliki iman; meyakini dan mempercayai akan adanya Tuhan Yang Maha Esa. 2. Bertanggung jawab – Berkewajiban menanggung; memikul tanggung jawab. Jika terjadi hal yang tidak dikehendaki, dia boleh disalahkan, diperkarakan, dituntut, dan sebagainya. 3. Berani – Tidak takut; tidak gentar; tidak penakut. Seperti pribahasa “berani hilang tak hilang, berani mati tak mati”. Maksudnya, mengerjakan suatu pekerjaan janganlah tanggung-tanggung atau takut-takut. 4. Setia – Taat; patuh; berpegang teguh pada janji, pendapat, tetap dalam persahabatan, dan sebagainya. 5. Tangguh – Tidak mudah dikalahkan, kuat, tabah dan tahan uji. 6. Cerdas – Berarti sempurna perkembangan akal budi, tajam pikiran, cepat mengerti tentang sesuatu, dapat memecahkan masalah, dan sebagainya. 7. Jujur – Ikhlas; tulus hati; tidak curang dan dapat dipercaya. 8. Taktik – Daya upaya untuk mencapai suatu maksud tertentu dengan cara dan rencana yang tersusun rapi. 9. Ambisi – Berkemauan keras atau bertekad untuk mencapai sesuatu yang baik, yang telah dicita-citakan. 10. Lugas – Bersahaja; sederhana; apa adanya; tidak berbelit-belit atau neko-neko. 11. Empati – Keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. 12. Naluri – Berarti ciri khas kebiasaan yang dibawa sejak lahir, sebagai pembawaan yang mampu mendorong untuk berbuat sesuatu atau mampu mengetahui sesuatu secara spontan. 13. Tertib – Rapi; teratur; sopan; sewajarnya. Artinya sesuai dengan aturan. 14. Eklektik – Bersifat memilih yang terbaik dari beberapa sumber. 15. Didik – Mendidik. Memberi sesuatu yang berdampak positif, baik berupa latihan akhlak maupun kecerdasan pikiran, serta kreatifitas. Dia bisa saja tegas, tetapi bukan kaku. Dia bisa lembut, tetapi bukan klemar-klemer. Dia kaya dengan ilmu dan pengalaman, tetapi tidak pelit untuk berbagi. Dia bisa saja seorang pegaul yang banyak disenangi teman, tetapi tidak pernah hanyut. Atau dia mungkin saja seseorang yang bertipe introvert, tetapi bukan berarti tidak menyenangkan. Dan banyak lagi keistimewaankeistimewaan lainnya dari seorang PD yang memiliki 15 ciri-ciri unggul tersebut diatas. Format siaran juga ditentukan dan dibuat oleh seorang Program Director (PD). Format ini dibuat agar penyajian setiap daily ataupun special program dapat dilaksanakan dengan teratur. Melalui keteraturan seperti itu memudahkan pelaksana bagian siaran mengudarakan seluruh materi yang telah ditentukan sesuai dengan waktunya. Begitu juga pelaksana bagian produksi rekaman. Mereka bertugas memproduksi rekaman, sesuai dengan kebutuhan format siaran yang telah ditentukan. Rekaman-rekaman tersebut bisa berupa Special Program, Insert, ataupun Radio Expose. PROGRAM DIRECTOR berada dibawah koordinasi MANAJER SIAR yang membawahi; 1. Koord. Bidang Liputan yang membawahi; a. Reporter b. Koresponden 2. Koord. Bidang Penyiaran yang membawahi ; a. Produser b. Anchor c. Operator Selain PD yang berada di bawah MANAJER SIAR ada Koord.Bidang Produksi yang membawahi TIM PRODUKSI, biasanya dalam TIM PRODUKSI ini masih terdapat beberapa kru lain berdasarkan jenis program radio, misalnya; 1. Hiburan/Musik: Produser Penulis Naskah/Riset Direktur Musik (Music Director) 2. Berita: Produser Reporter Penulis Naskah/Riset Operator Produksi Adapun tugas TIM PRODUKSI untuk PRODUSER ; Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan. Menyediakan produk tepat pada waktunya. Mengkoordinir tim produksi. Mengatur alur kerja tim produksi. Menyediakan semua keperluan tim produksi. Menjadi jembatan tim dengan pihak lain. Bertanggungjawab kepada Program Director Sementara tugas Penulis Naskah atau Script Writer ; Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran. Menyediakan bahan tepat pada waktunya. Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset. untuk tugas REPORTER ; Mencari bahan di lapangan/luar kantor. Menyediakan naskah siap baca. Menyampaikan laporan dari lapangan DIREKTUR MUSIK atau MUSIC DIRECTOR (MD) Menyediakan musik yang dibutuhkan Memberikan masukan musik yang tepat Membuat Lagu atau musik baru [tergantung kebutuhan] OPERATOR PRODUKSI ; Memproduksi sesuai perintah produser Me-mixing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim 2.3. Program Radio Acara radio sangat beragam, masing – masing lengkap dengan visi, misi, target pendengar, format, isi siaran, gaya siaran, dan bahasa siaran, serta durasinya. Selain itu, program radio juga disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, atau selera pendengar, dipadukan dengan visi – misi stasiun radio. 2.3.1. Jenis Acara 1. Music Program Ini program utama radio mana pun, kecuali program khusus berita. Program ini bisa divariasikan menjadi acara pemutaran lagu – lagu pilihan pendengar ( request ), paduan lagu dan info ringan, tangga lagu ( top hits ), music live, lagu dan kuis dan sebagainya. 2. Talkshow Program Talkshow atau chatshow ( obrolan bincang – bincang, dialog interaktif ) biasanya mendatangkan narasumber atau bintang tamu untuk bincang – bincang tentang sebuah tema atau topik hangat. Variasi Program jenis ini antara lain program siaran yang mengundang pendengar mengudara via telephone ( phone – in ) untuk menyampaikan opininya dengan topik khusus atau program yang bersifat terbuka ( opne – line phone-in ). Pendengar bebas berbicara tentang apa saja, juga acara diskusi ( disscussion program ) dimana penyiar betindak sebagai moderator yang mengatir lalu lintas pembicaraan. 3. News Program Disebut juga acara berita dan isu – isu aktual. Dalam program ini dikenal 3 kategori penyaji berita, yakni pembaca berita (news reader), penyiar berita (newscaster), dan jangkar berita (anchor). 2.3.2. Rundown Program : Format Clock Format Clock yaitu semacam diagram berupa alokasi waktu, detik demi detik atau menit demi menit, untuk memutarkan lagu, iklan, dan bicara, temasuk menerima telpon dan membacakan SMS yang masuk. Umumnya, siaran terdiri dari 3 element program yaitu lagu ( song ), iklan ( commercials break ), dan waktu bicara ( talk time ). Ketiga element itu pula isi format clock pada umumnya. Contoh Format Umum Siaran 1. Durasi Talk ( Lama Bicara : Reguler Max.30 detik. Talk Show Max: 05 Menit ). 2. Perbandingan musik dan talk: 2 – 1, dua lagu sekali bicara. 3. Frekuensi bahasa : Indonesia 80% , Bahasa daerah setempat 10%, Inggris 10%. 4. Materi Siaran : Informasi yang diangkat meliputi informasi film, musik, olahraga, teknologi, dan ilmu pengetahuan. Sampel Format Clock Gambar 2.1. Format Clock Program : Request Song. Durasi : 60 Menit 1:00 – 1:30‟ : Jingle 1:30 – 2:30‟ : Spot Promo Program 2:30 – 6:00‟ : Lagu 1 ( Opening Song ) 6:00‟ – 08:00‟ : Talk Time – Opening Siaran 08:00‟ – 12:00‟: Lagu 2 12:00‟ – 17:00‟: Talk Time ( On air phone dan SMS ) 17:00‟ – 21:00‟: Lagu 3 21:00 – 25:00‟ : Iklan / Commercials Break / Jingle 25:00‟ – 29:00‟: Lagu 4 29:00‟ – 33:00‟: Talk Time 33:00‟ – 37:00‟: Lagu 5 37:00‟ – 41:00‟: Iklan / Commercials Break / Jingle 41:00‟ – 45:00‟: Talk Time 45:00‟ – 49:00‟: Lagu 6 49:00‟ – 55:00‟: Talk Time & Closing 55:00‟- 60‟ 2.4. : Lagu 7 Element Program radio Dalam menentukan program, biasanya seorang Program Director berpedoman pada beberapa elemen programming, yaitu : 1. Musik Merupakan elemen utama dalam merancang program acara di radio. Musik yang akan diputar di sebuah radio akan menyesuaikan dengan format stationnya. 2. Berita atau informasi Berita biasanya disiarkan pada jam-jam prime time. Pada radio dengan format CHR atau Top 40 berita biasanya disajikan dengan unsur hiburan, sehingga menjadi sajian berita yang disebut sebagai infotainment. 3. Gaya Siaran (Announcing/air personality) Air personality dari seorang penyiar akan turut pula mendukung perencanaan program radio. Beberapa program radio bahkan mengandalkan gaya siaran seorang penyiar untuk mendongkrak rating program tersebut. 4. Public Affairs (Interaksi audience) Hubungan antara audience dengan penyiar (radio) akan menjadi sinergi yang saling menguntungkan. Bahkan banyak radio yang kemudian mengadakan kegiatan yang bersumber pada audience-nya (public affairs). 5. Weather/Traffic Informasi mengenai cuaca, atau informasi mengenai lalu lintas saat ini menjadi informasi yang dibutuhkan oleh audience. 6. Spot (Promo & Commercial) Pemasangan spot promosi (radio expose) maupun spot komersial akan mempengaruhi pula program yang dibuat. Durasi iklan, pemilihan tema, pemilihan music, pemilihan voice over/narrator, penempatan iklan akan disesuaikan dengan format station dan program-nya. 7. Kontes dan Promosi Kontes berupa kuis merupakan acara yang ditunggu pendengar, tetapi acara ini harus menyesuaikan pula dengan format dan program acaranya. 8. Jingle Jingle atau smash merupakan salah satu Id‟s station yang menentukan positioning radio yang dikehendaki. Durasi jingle yang pendek dengan memuat informasi frekuensi dan nama radio, akan selalu mengingatkan pendengar pada radio yang sedang didengarkan saat itu. 9. Features Feature harus dirancang untuk merefleksikan format station. 10. Call Station/Call Letters Di Indonesia dikenal dengan istilah call sign yang terdiri dari huruf dan angka yang sulit diingat, sehingga di Indonesia jarang dipergunakan. Untuk memudahkan biasanya yang disebut pada saat siaran adalah call stationnya. Call letters sendiri dipergunakan di Amerikan dengan kode berupa huruf dan biasanya dijadikan merk dagang dari radio tersebut.