BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Dasar Kata komunikasi

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Komunikasi Dasar
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata
latin communis yang berarti sama. Istilah pertama ( communis ) paling sering
disebut sebagai asal kata komunikasi yang merupakan akar dari kata – kata latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu saat pikiran, suatu
makna, atau suatu pesan dianut secara sama akan tetrapi definisi – definisi
kontemporer menyarankan komunikasi merujuk pada cara berbagi hal – hal
tersebut.
Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas ( community ) yang
juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas adalah sekelompok
orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mencapai tujuan tertentu dan
mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas.
Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi bersama, dan komunikasi
berperan dan menjelaskan kebersamaan itu.
Arti Komunikasi yatu proses pertukaran informasi antar individu, antar budaya
dan antar bisnis dengan symbol, sinyal, dan perilaku melalui sistem biasa.
Proses Komunikasi yaitu yang pertama adalah membuat ide dari informasi yang
disaring dan persepsi tiap orang. Ide setiap orang itu unik. Kedua mengubah ide
menjadi pesan dalam bentuk tulisan, lisan maupun ekspresi wajah. Ketiga
menyampaikan pesan melalui saluran yang dipilih dengn memperhatikan
efektivitas dan jenis atau sifat pesan.. Keempat menafsirkan pesan itu, memberi
tanggapan melalui sinyal seperti komentar, senyman, atau sikap murung. Dalam
proses ini pemberi pesan akan mendapat umpan balik yang bisa digunakan untuk
koreksi.
Sumber:
http://id.shvoong.com/business-management/management/1935525-
memahami-dasar-komunikasi/#ixzz1S8WU3zEg ( Di akses tanggal 15 Juli 2011
Pukul. 09.19 WIB )
Sebagaimana dikemukakan John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga
kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada 3 kerangka
pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindak 1 arah,
komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Komunikasi dianggap sebagai suatu proses yang linier yang dimulai dengan
sumber atau pengirim dan berakhir pada penerima, sasaran atau tujuannya.
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh michael burgoon disebut
“definisi berorientasi sumber” ( source oriented definition ). Definisi ini
mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja
dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan
respon orang lain. Dalam definisi ini komunikasi dianggap tindakan yang
disengaja ( intentional act ) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi
kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau
membujuknya untuk melakukan sesuatu.
Komunikasi sebagai interaksi yang berarti saling mempengaruhi ( mutual
influence ). Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi
dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi, yang arahnya bergantian.
Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis daripada
komunikasi sebagai tindakan satu arah. Namun pandangan kedua ini masih
membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan, karena itu
masih tetap berorientasi sumber meskipun kedua peran tersebut dianggap
bergantian. Jadi pada dasarnya proses interaksi yang berlangsung juga masih
bersifat mekanis dan statis.
Kelebihan konseptual komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi
tersebut tidak membatasi kita pada komunikasi yang tidak disengaja atau respons
yang diamati. Artinya komunikasi terjadi terjadi apakah para pelakunya
menyengajanya atau tidak, dan bahkan meskipun menghasilkan respons yang
tidak dapat diamati. Dalam komunikasi transaksional, komunikasi dianggap telah
berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain, baik verbal
ataupun perilaku nonverbalnya.
Bentuk komunikasi ada dua verbal dan non verbal. Dalam komunikasi verbal
orang menulis atau berbicara lisan, sifatnya teratur. Tulisan bisa berupa memo,
surat atau laporan. Bentuk ini digunakan untuk mengirim pesan yang penting dan
kompleks. Kelebihan komunikasi verbal itu mudah, efisien, dan cepat. Pada
bentuk nonverbal, komunikasi dilakukan melalui isyarat, symbol, ekspresi wajah,
sandi, intonasi, warna, seragam, dan bahasa tubuh.
Sifatnya sulit dipelajari dan sulit dijelaskan, kurang terstruktur, efisien, dan
spontan. Kelebihan komunikasi non verbal adalah reliabilitas pesannya tinggi,
tidak seperti komunikasi verbal yang bisa menutupi tujuan sebenarnya dari
penyampaian pesan.
Komunikasi dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Misalnya, komunikasi tatap
muka, telepon, telegram, dll. Komunikasi terbagi menjadi 2 Jenis, yaitu,
Komunikasi Verbal dan Nonverbal.
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara,
sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi
tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2003:4). Komunikasi non verbal sering juga
disebut sebagai bahasa diam (silent language). ahli antropologi mengatakan
bahwa sebelum adanya komunikasi verbal, masyarakat berkomunikasi nonverbal
melalui gerakan tubuh (body language).
Komunikasi nonverbal sangatlah kompleks. Dimana, kita mengekspresikan apa
yang ingin kita sampaikan melalui gerakan tubuh. Maka dari itu, sebagai seorang
komunikator untuk memahami komunikasi nonverbal, kita harus memahami
seluk beluk sosial budaya nya terlebih dahulu. Karena, komunikasi baru akan
terjadi secara efektif jika kita mempunyai kesamaan makna dengan komunikan.
Meskipun secara teoritis komunikasi non verbal dapat dipisahkan dari
komunikasi verbal, dalam kenyataan nya kedua jenis komunikasi itu jalin
menjalin dalam komunikasi tatap muka sehari – hari.
Dalam komunikasi ujaran, rangsangan verbal dan rangsangan nonverbal itu
hampir selalu berlangsung bersama – sama dalam kombinasi. Kedua jenis
rangsangan itu diinterpretasikan bersama – sama oleh penerima pesan. Misalnya
ketika kita mengatakan “tidak” tanpa kita sadari anda juga menggelengkan
kepala pada saat yang sama. Anda tidak menggelengkan kepala terlebih dahulu
lalu menggelengkan kepala sesudahnya. Kita memproses kedua jenis rangsangan
itu dengan cara serupa sehingga kita mudah terkecoh untuk menekankan
perbedaan yang sebenarnya tidak hakiki.
Menurut Mark L Knapp, istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan
semua peristiwa komunikasi di luar kata – kata terucap dan tertulis. Pada saat
yang sama kita harus menyadari bahwa banyak peristiwa dan perilaku nonverbal
ini ditafsirkan melalui simbol – simbol verbal. Dalam pengertian ini, peristiwa
dan perilaku nonverbal itu tidak sungguh – sungguh bersifat nonverbal.
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi dimana disampaikan secara
lisan atau tertulis yang menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan sebagai
seperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat yang
mempunyai arti. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran,
perasaan daan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata – kata yang
mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata
– kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang
merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata – kata itu.
3 perbedaan pokok antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal :
1. Perilaku nonverbal bersifat multisaluran sedangkan perilaku verbal adalah
saluran tunggal. Kata – kata yang datang dalam dari satu sumber, misalnya
yang di ucapkan orang, yang kita baca dalam media cetak, tetapi isyarat
nonverbal dapat dilihat, dirasakan, dibaui, atau dicicipi.
2. Pesan verbal terpisah – pisah, sedangkan pesan nonverbal sinambung.
Artinya orang dapat mengawali dan mengakhiri pesan verbal kapanpun ia
menghendakinya sedangkan pesan nonverbalnya tetap mengalir sepanjang
ada orang – orang yang hadir di dekatnya.
3. Komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional
daripada komunikasi verbal. Sementara kata – kata umumnya digunakan
untuk menyampaikan fakta, pengetahuan, atau keadaan, pesan nonverbal
lebih potensial untuk menyatakan perasaan seseorang yang terdalam
sekalipun seperti rasa sayang atau rasa sedih.
2.1.1.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass
communication,
sebagai
kependekan
dari
mass
media
communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media
massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass
communication
atau
communications
diartikan
sebagai
salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan
dari media of mass communication.
Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus
berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau
terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau
hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi
yang sama. Media massa juga sebagai meliputi semua orang yang
menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang
pada ujung lain dari saluran.
2.1.1.1.
Karakteristik Komunikasi Massa
Kita sudah mengetahui bahwa definisi – definisi
komunikasi massa itu secara prinsip mengandung
suatu makna yang sama, bahkan antara satu
definisi dengan definisi lainnya dapat dianggap
saling melengkapi. Melalui definisi komunikasi
massa yang sudah ditulis kita dapat mengetahui
karakteristik
komunikasi
massa.
Karakteristik
komunikasi massa adalah sebagai berikut :
1. Komunikator terlembagakan
2. Pesan bersifat umum
3. Komunikannya anonim dan heterogen
4. Media massa menimbulkan keserempakan
5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang
hubungan
6. Komunikasi massa bersifat 1 arah
7. Stimulasi alat indera terbatas
8. Umpan balik tertunda ( delayed ) dan tidak
langsung ( indirect )
2.1.1.2.
Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat
Fungsi komunikasi massa menurut dominick
(2001) terdiri dari surveillance ( pengawasan ),
Interpretation ( penafsiran ), Lingkage ( pertalian ),
Transmission of values ( penyebaran nilai – nilai ),
dan Entertainment ( hiburan ).
1. Surveillance
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi
dalam bentuk utama yaitu warning or beware
instrumental
dan
yang
kedua
adalah
instrumental surveillance.
Fungsi warning surveillance terjadi ketika
media
massa
menginformasikan
tentang
ancaman dari angin topan, meletusnya gunung
merapi,
kondisi
yang
memprihatinkan,
tayangan inflasi atau adanya serangan militer.
Fungsi
pengawasan
instrumental
adalah
penyampaian atau penyebaran informasi yang
memiliki kegunaan atau dapat membantu
khayalak dalam kehidupan sehari – hari. Berita
tentang film bioskop, harga saham, produk –
produk baru, ide – ide tentang mode, resep
masakan dan lain sebagainya adalah contoh –
contoh pengawasan instrumental.
2. Interpretation
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi
pengawasan.
memasok
Media
fakta
dan
massa
tidak
data
tetapi
hanya
juga
memberikan penafsiran terhadap kejadian –
kejadian penting. Organisasi atau industri
media memilih dan memutuskan peristiwa –
peristiwa yang di muat atau ditayangkan.
3. Lingkage
Media massa dapat menyatukan anggota
masyarakat
yang
beragam,
sehingga
membentuk linkage (pertalian) berdasarkan
kepentingan dan minat yang sama tentang
sesuatu.
4. Transmission of values
Fungsi
ini
juga
disebut
sosialization
(
sosialisasi ). Sosialisasi mengacu kepada cara,
dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai
kelompok.
Media
massa
yang
mewakili
gambaran masyarakat itu ditonton, didengar
dan dibaca. Media massa memperlihatkan kita
bagaimana mereka bertindak dan apa yang
mereka harapakan.
5. Entertainment
Televisi
adalah
mengutamakan
berbagai
media
sajian
macam
ditayangkan
massa
hiburan.
program
televisi,
yang
Melalui
acara
khalayak
yang
dapat
memperoleh hiburan yang dikehendakinya.
Fungsi dari media massa sebagai fungsi
menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk
mengurangi
ketegangan
pikiran
khalayak,
karena dengan membaca berita – berita ringan
atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat
membuat pikiran khalayak segar kembali.
2.1.1.3.
Proses Komunikasi Massa
Sesuatu yang dapat dilihat dari suatu proses adalah
bahwa proses merupakan suatu peristiwa yang
berlangsung secara berkelanjutan, tidak diketahui
kapan mulainya dan kapan akhirnya. Dalam
operasionalnya,
proses
memerlukan
berbagai
komponen (elemen) penunjang. Demikian pula
dengan
komunikasi
merupakan
suatu
yang
pada
proses,
hakikatnya
berlangsungnya
komunikasi sudah pasti memerlukan berbagai
komponen (elemen). Pengertian komponen disini
adalah bagian – bagian yang terpenting dan mutlak
harus ada pada suatu keseluruhan kesatuan.
Hiebert, Ungurait, dan Bohn yang sering kita
singkat menjadi HUB, mengemukakan komponen
–
komponen
komunikasi
massa
meliputi
:
Communicators, Codes and Content, Gatekeepers,
The media Regulators, Filters, Audiences, dan
Feedback.
Menurut Harold Laswell, dalam proses komunikasi
massa terdapat 5 unsur yang disebut komponen
dalam proses komunikasi, yaitu :
1. Who ( siapa ) : komunikator, orang yang
menyampaikan pesan dalam proses komunikasi
massa, bisa perorangan atau mewakili suatu
lembaga, organisasi atau instansi. Segala
masalah yang bersangkutan dengan unsur
“siapa” memerlukan analisis kontrol yaitu
analisis yang merupakan subdivisi dari riset
lapangan.
2. Says What ( apa yang dikatakan ) : pernyataan
umum, dpat berupa suatu ide, informasi, opini,
pesan, dan sikap yang sangat erta kaitannya
dengan masalah analisis pesan.
3. In Which Channel ( melalui saluran apa ) :
media komunikasi atau saluran yang digunakan
untuk melaksanakan kegiatan komunikasi.
Dalam hal ini dapat digunakan primary
technique,
secondary
technique,
direct
communication atau indirect communication.
4. To Whom ( kepada siapa ) : komunikan atau
audience yang menjadi sasaran komunikasi.
Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan,
berkaitan dengan masalah penerima pesan.
Dalam hal ini diperlukan adanya analisis
khayalak.
5. With What Effect ( dengan efek apa ) : hasil
yang
dicapai
dari
usaha
penyampaian
pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju.
2.1.2. Media Massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai
dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis
media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat
yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering
disingkat menjadi media.
Masyarakat
dengan
tingkat
ekonomi
rendah
memiliki
ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih
tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena
pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi
lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak
media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli
dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari
media massa tertentu.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa ( Diakses
pada tanggal 18 Juli 2011 pada pukul. 14.39 WIB )
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, TV (Cangara, 2002).
Sumber:
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060385-
pengertian-media-massa/#ixzz1SRNAaAHg
(
diakses
pada
tanggal 18 Juli 2011 pada pukul 14.41 WIB )
Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi
berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah
surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi
dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah
lain
penerangan,
pendidikan,
dan
hiburan.
Keuntungan
komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa
media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan
dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi
untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang
dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain
adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan
media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada
waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media
massa
memberikan
informasi
tentang
perubahan,
bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan
dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan
informasi
pada
kepentingan
yang
menyebarluas
dan
mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak
ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi
merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah.
2.1.2.1.
Jenis – Jenis Media Massa
Media Massa Tradisional
Media massa tradisional adalah media
massa dengan otoritas dan memiliki organisasi
yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional
media massa digolongkan sebagai berikut: surat
kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar).
Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
1. Informasi
dari
lingkungan
diseleksi,
diterjemahkan dan didistribusikan
2. Media massa menjadi perantara dan mengirim
informasinya melalui saluran tertentu.
3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan
bagian
dari
masyarakat
dan
menyeleksi
informasi yang mereka terima.
4. Interaksi antara sumber berita dan penerima
sedikit.
Media Massa Modern
Seiring
dengan
berjalannya
waktu
dan
perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah
berkembang media-media lain yang kemudian
dikelompokkan ke dalam media massa seperti
internet dan telepon selular. Dalam jenis media ini
terdapat ciri-ciri seperti:
1. Sumber
dapat
mentransmisikan
pesannya
kepada banyak penerima (melalui SMS atau
internet misalnya)
2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga
atau organisasi namun juga oleh individual
3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada
individu
4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
5. Penerima yang menentukan waktu interaksi
2.1.2.2.
Pengaruh Media Massa pada Pribadi
Secara
perlahan-lahan
membentuk
pandangan
namun
efektif, media
pemirsanya
terhadap
bagaimana seseorang melihat pribadinya dan
bagaimana seseorang seharusnya berhubungan
dengan dunia sehari-hari.

Pertama,
media
memperlihatkan
pada
pemirsanya bagaimana standar hidup layak
bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai
apakah lingkungan mereka sudah layak, atau
apakah ia telah memenuhi standar itu - dan
gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang
pemirsa lihat dari media.

Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan
oleh media bisa jadi memengaruhi apa yang
pemirsanya inginkan, sebagai contoh media
mengilustrasikan kehidupan keluarga ideal, dan
pemirsanya
mulai
membandingkan
dan
membicarakan kehidupan keluarga tersebut,
dimana kehidupan keluarga ilustrasi itu terlihat
begitu sempurna sehingga kesalahan mereka
menjadi
menu
pembicaraan
sehari-hari
pemirsanya, atau mereka mulai menertawakan
prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal kecil yang
terjadi pada tokoh tersebut.

Ketiga,
media
visual
dapat
memenuhi
kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang
lebih baik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat.
Contohnya anak-anak kecil dengan cepat
mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir
seperti Harry Potter, atau putri raja seperti
tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa, proses
pengidolaaan ini terjadi dengan lebih halus,
mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara
idola mereka, meniru cara mereka berpakaian.
Sementara
untuk
orang
dewasa
mereka
mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat
dengan gambaran yang mereka inginkan untuk
mereka secara lebih halus. Mungkin saat kita
menyisir rambut kita dengan cara tertentu kita
melihat diri kita mirip "gaya rambut lupus",
atau menggunakan kacamata a'la "Catatan si
Boy".

Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka
tidak hanya berhenti sebagai penonton atau
pendengar, mereka juga menjadi "penentu",
dimana
mereka
populer
saat
menentukan
mereka
arah
media
berekspresi
dan
mengemukakan pendapatnya.
Sumber
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa
(
diakses tanggal 18 Juli 2011 pada pukul 14.51
WIB )
2.1.2.3.
Bentuk – Bentuk Media Massa
Surat Kabar
Menurut Agee, secara kontemporer surat kabar
memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama media adalah :
1. To Inform
2. To comment
3. To Provide
Sedangkan fungsi sekundernya adalah :
1. Untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat
kemasyarakatan, yang sangat diperlukan untuk
memabantu kondisi-kondisi tertentu.
2. memberikan hiburan kepada pembaca dengan
sajian cerita komik, kartun, dan cerita-cerita
khusus
3. melayani pembaca sebagai konselor yang
ramah,
menjadi
memperjuangkan hak
agen
informasi
dan
Sejarah singkat surat kabar
a. Di jerman, Prototipe pertama surat kabar
diterbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609.
b. Di Inggris, surat kabar pertama yang masih
sederhana terbit pada tahun 1921.
c. Di Amerika, surat kabar yang pertama di
Amerika Serikat adalah Pennyslvania Evening
Post dan Daily Advertiser yang terbit pada
tahun 1783.
a. The Penny Press :
Perkembangan
teknologi
percetakan
telah
mengakibatkan proses percetakan semakin
cepat,
sehingga
surat
kabar
semakin
memasyarakat karena harganya murah
b. Newspaper Barons
Pada akhir abad 19, surat kabar di
Amerika mengalami kejayaan karena
surat kabar melakukan promosi yang
sangat agresif.
c. Yellow Journalism
Surat kabar di Amerika pada akhir abad
19
menjadi
bisnis
besar,
karena
sirkulasinya yang semakin besar dan
banyak persaingan antarpenerbit surat
kabar.
d. Jazz Journalism
Tahun 1919 terbit surat kabar New York
Daily News yang ukurannya lebih kecil,
banyak menggunakan foto terutama
pada
halaman
pertama,
dan
menampilkan satu atau dua headline,
serta
menekankan
unsur
sex
dan
sensasi.
d. Di Indonesia
a. Zaman Belanda
Pada tahun 1828, di jakarta diterbitkan
Javasche Courant yang isinya memuat
berita-berita
resmo
pemerintahan.
Di
surabaya (1835) terbit Soerabajasch Niew
en
Advertentiebland.
semarang
terbit
Sedangkan
di
Semarangsche
Advertentiebland
dan
De
Searangsche
Courant.
b. Zaman Jepang
Ketika jepang datang, surat kabar yang ada
di Indonesia diambil alih secara pelanpelan. Tujuan sebenarnya adalah agar
pemerintah
jepang
dapat
memperketat
pengawasan terhadap isi suratkabar.
c. Zaman Kemerdekaan
Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia
pun melakukan perlawanan alam hal
sabotase komunikasi. Surat Kabar Berita
Indonesia yang diprakarsai oleh Eddie
Soeraedi ikut melakukan propaganda agar
rakyat berbondong-bondong pada rapat
raksasa di lapangan Ikada Jakarta tanggal
19 September 1945.
d. Zaman Orde Lama
Setelah Presiden soekarno mengumumkan
dekrit kembali ke UUD 1954 tanggal 5 Juli
1959, terdapat larangan kegiatan politik,
termasuk
pers.
Situasi
seperti
ini
dimanfaatkan oleh PKI yang pada saat itu
menaruh perhatian pada pers.
e. Jalam Orde Baru
Sejalan dengan tampilnya orde baru, surat
kabar yang tadinya dipaksakan untuk
mempunyai
gantolan,
kembali
mendapatkan kepribadiannya.
f. Zaman Reformasi
Berakhirnya
Orde
Baru
mengalihkan
kebebasan berekspresi melalu media atau
kebebasan pers.
Fungsi Surat Kabar
Fungsi yang paling menonjol pada surat kabar
adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan
utama khalayak membaca surat kabar, yaitu
keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di
sekitarnya.
Karakteristik Surat Kabar
-
Publisitas : adalah penyebaran pada publik atau
khalayak
-
Periodesitas : menunjuk pada keteraturan terbitnya,
bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan
-
Universalitas : menunjuk pada kesemestaan isinya,
yang beranieka ragam dan dari seluruh dunia.
-
Aktualitas : menunjuk pada keadaan yang ”kini”
dan ”sebenarnya”
-
Terdokumentasikan : dari berbagai fakta yang
disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau
artikel, dipastikan ada beberapa diantaranya yang
oleh pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk
diarsipkan dan dibuat kliping.
Kategorisasi Surat Kabar
Dilihat dari ruang lingkupnya, terdapat surat kabar
lokal,regional,
dan
nasional.
Ditinjau
dari
bentuknya, terdapat surat kabar biasa dan tabloid.
Sedangkan ditinjau dari bahasanya, terdapat surat
kabar berbahasa Indonesia, Inggris, dan daerah.
Majalah
Klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori
utama :
1. General consumer magazine
Konsumen majalah ini siapa saja, mereka dapat
membeli majalah tersebut di sudut-sudut outlet,
mall, supermall atau toko buku lokal.
2. Business Publication
Melayani secara khusus informasi bisnis,
industri atau profesi
3. Literacy reviews and academic journal
Terdapat ribuan nama majalah kritik sastra dan
majalah ilmiah, yang pada umumnya memiliki
sirkulasi
dibawah
diterbitkan
universitas,
profesional.
oleh
10
ribu,
organisasi
yayasan
atau
dan
banyak
nonprofit,
organisasi
4. Newsletter
Media
ini
dipublikasikan
dengan
bentuk
khusus, 4-8 halaman dengan perwajahan
khusus pula.
5. Public relations magazines
Majalah PR ini diterbitkan oleh perusahaan,
dan dirancang untuk sirkulasi pada karyawan
perusahaan, agen, pelanggan dan pemegang
saham.
Sejarah Singkat Majalah
a. Di Inggris (London), majalah yang pertama
kali terbit adalah Review yang diterbitkan
oleh Daniel Depoe pada tahun 1704.
b. Di Amerika, Benjamin Franklin telah
memelopori penerbitan majalah di Amerika
tahun 1740, yakni General Magazine dan
Historical Chronicle.
c. Di Indonesia, sejarah keberadaan majalah
sebagai media massa di Indonesia dimulai
menjelang dan pada awal kemerdekaan
Indonesia
a. Awal Kemerdekaan : Soemanang,
S.H. yang menerbitkan majalah
Revue Indonesia, dalam salah satu
edisinya
gagasan
penerbitan
pernah
mengemukakan
perlunya
surat
koordinasi
kabar
yang
jumlahnya sudah mencapai ratusan.
b. Zaman Orde Lama : Seperti halnya
nasib surat kabar pada masa orde
lama, nasib majalah pun tidak kalah
tragisnya
di
saat
peperti
mengeluarkan pedoman resmi untuk
penerbit surat kabar dan majalah di
seluruh Indonesia.
c. Zaman Orde Baru : awal orde baru
(1966) banyak majalah yang cukup
beragam jenisnya.
a. Zaman
Reformasi
:
Tidak
diperlukan lagi Surat Izin Usaha
Penerbitan Pers (SIUPP) di zaman
reformasi, membuat berbagai pihak
menerbitkan majalah baru yang
sesuai dengan tuntutan pasar.
Kategori Majalah
Ditujukan untuk anak-anak, remaha,
wanita dewasa, pria dewasa atau untuk
pembaca umum dari remaja sampai
dewasa. Sasarannya juga bisa melalui
profesi tertentu.
Fungsi Majalah
Mahalah berita berfungsi sebagai media
informasi, fungsi berikutnya adalah
hiburan.
Majalah
wanita
dewasa
fungsinya untuk menghibur. Majalah
pertanian berfungsi untuk memberikan
pendidikan,
selanjutnya
adalah
informasi.
Karakteristik Majalah
a. Penyajian lebih dalam
b. Nilai aktualitas lebih lama
c. Gambar atau foto lebih banyak
d. Kover sebagai daya tarik
Radio Siaran
Keunggulan radio siaran adalah berada dimana
saja. Radio mempunyai kemampuan menjual bagi
pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk
khalayak tertentu.
Radio Siaran di Indonesia
a. Zaman belanda : Radio siaran yang pertama
kali di Indonesia ialah Bataviase Radio
Vereniging di Batavia (Jakarta Tempo
Dulu).
b. Zaman Jepang : Ketika belada menyerah
pada Jepang tanggal 8 Maret 1942, radio
siaran yang tadinya berstatus perkumpulan
swasta dinonaktifkan dan diurus oleh
jawatan khusus bernama Hoso Kanri
Kyoku, yang merupakan pusat radio siaran
yang
berkedudukan
mempunyai
di
Jakarta,
cabang-cabang
serta
yang
dinamakan Hoso Kyoku di Bandung,
Purwakarta,
Yogyakarta,
Semarang, Surabaya dan Malang.
Surakarta,
c. Zaman
Kemerdekaan
:
Proklamasi
kemerdekaan oleh bung karno dan bung
hatta tidak dapat disiarkan oleh radio
karena masih dikuasai oleh jeppang.
d. Zaman Orde Baru : Sampai akhir tahun
1966 adalah satu-satunya radio siaran di
Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh
pemerintah.
e. Zaman Reformasi : Bila pada zaman orde
baru ada sebuah keharusan radio swasta
merelai warta berita dai RRI, di era
reformasi tidak terjadi lagi.
Catatan penting untuk media elektronik saat ini,
regulasi terhadap media tersebut tidak bertumpu
pada
pemerintahan
saja
melainkan
kepada
masyarakat melalui dibentuknya komite penyiaran
Indonesia (KPI). Tugas KPI adalah :
1. Menata Infrastruktur penyiaran dengan
mengeluarkan
izin
penyelenggaraan
penyiaran.
2. Melayani
pengaduan
asyarakat
dalam
bidang penyiaran dengan mengacu pada
Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
Program Siaran (P3SPS).
Lembaga-lembaga siaran yang dilayani
oleh KPI adalah lembaga siaran swasta,
lembaga siaran publik, lembaga siaran
berlangganan,
dan
lembaga
siaran
komunitas.
Radio Siaran Sebagai The Fifth Estate
Radio dianggap kekuatan kelima. Faktor-faktor
yang memengaruhi kekuatannya adalah:
a. Daya Langsung : Radio siaran berkaitan
dengan
proses
penyusunan
dan
penyampaian pesan pada pendengarnya
yang relatif cepat
b. Daya Tembus : Melalui benda kecil yang
dnamanya
radio
siaran,
kita
dapat
mendengarkan siaran berita dari BBC di
London, atau ABC di Australia.
a. Daya Tarik : Disebabkan sifatnya yang
serba hidup berkat tiga unsur yang ada
padanya, yakni musik, kata-ata dan efek
suara.
Karakteristik Radio Siaran
a. Auditori : untuk didengar
b. Radio is the Now : ditinjau dari nilai
aktualitas berita, mestinya radio siaran
dibandingkan dengan media massa lainnya
adalah yang paling aktual.
c. Imajinatif
:
pendengaran
Karena
yang
hanya
indra
digunakan
oleh
khalayak, dan pesannya pun selintas, maka
radio siaran dapat mengajak kounikannya
untuk berimajinasi.
d. Akrab : Sifat radio siaran yang lainnya
adalah akrab atau intim.
e. Gaya Percakapan : ”keep it simpe, short,
adn conversational”
f. Menjaga
Mobilitas
:
Kita
jarang
mendengarkan acara radio siaran dengan
cara duduk dan mendekatjan telinga pada
pesawat radio.
Televisi
Dari semua edia komunikasi yang ada, televisilah
yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian
program televisi yang telah dikembangkan.
1. Over-the-air reception of network and local
station program
2. Cable
3. Digital Cable
4. Wireless Cable
5. Direct Broacast Satellite
Sejarah Singkat Televisi
Penemuan
televisi
telah
melalui
berbagai
eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan
akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang
dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich
Hertz, serta peneuan Marconi pada tahun 1890.
Siaran Televisi di Indonesia
Kegiatan penyiaran melalui media televisi di
Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962,
bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan
Pesta Olahraga se- Asia IV atau Asean Games di
Senayan. Sejak itu pula TVRI dipergunakan
sebagai pangilan stasion hingga sekarang.
Fungsi Televisi
Memberi Informasi, mendidik, menghibur dan
membujuk.
Tetapi
fungsi
membujuk.
Tetapi
fungsi
menghibur
menghibur
dan
lebih
dominan pada media televisi.
Karakteristik Televisi
1. Audiovisual : Televisi memiliki kelebihan
yang dapat didengar sekaligus dilihat
2. Berpikir dalam gambar
3. Pengoprasian lebih kompleks : melibatkan
banyak orang
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
1. Pemirsa
2. waktu
3. Durasi
4. Metode Penyajian
Trend Televisi
Sukses suatu program acara pada media televisi
seringkali diikuti oleh stasiun TV lainnya dengan
hal-hal yang sejenis (Copycat).
Film
Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan
dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini.
Lebih dari ratusan juta orang menonton film di
bioskop, fim televisi dan film video laser setiap
minggunya. Di Amerika Serikat dan Kanada lebih
dari satu juta tiket terjual setiap tahunnya (Agee, et.
al., 2001: 364).
Sejarah Film
Film atrau motion pictures ditemukan dari hasil
pengembangan
prinsip-prinsip
fotografi
dan
proyektor. Film yang pertama kali diperkenalkan
kepada publik Amerika Serikat adalah The Life of
an American Fireman dan film The Great Train
Robbery yang dibuat oleh Edwin S. Porter pada
tahun 1903 (Hiebert, Ungrait, Bohn, 1975: 246).
Perfilman di Indonesia
Dari catatan sejarah perfiman di Indonesia, film
pertama yang diputar berjudul Lady Van Java yang
diproduksi di Bandung pada tahun 1926 oleh
David.
Fungsi Film
Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak
menonton film terutama adalah ingin memperoleh
hibutan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung
fungsi
informatif
maupun
edukatif,
bahkan
persuasif.
Karakteristik Film
a. Layar yang luas/lebar
b. Pengambilan Gambar pemandangan
menyeluruh
c. Konsentrasi penuh
d. Identifikasi Psikologis
Jenis-jenis Film
a. Film Cerita : Jenis film yang mengandung
suatu cerita yang lazim dipertunjukan di
gedung-gedung bioskop dengan bintang
tenar film tenar dan didistribusikan sebagai
barang cadangan
b. Film Berita : Peristiwa fakta, yang benarbenar terjadi
c. Film Dokumenter : Karya ciptaan mengenai
kenyataan.
d. Film Kartun : Dikonsumsi untuk anakanak.
Komputer dan Internet
Lebih
dari
lima
orang
Amerika
dewasa
menggunakan internet di rumah, kantor atau
sekolah, dan 10% menggunakannya setiap hari.
Bisnis perangkat keras komputer terbagi menjadi
empat bidang umum :
1. the computer (terdiri dari supercomputers,
mainframes, minicomputers, workstations,
dan personal computers)
2. Storage devices (seperti disk drives)
3. Peripherals (seperti printer dan medem
4. komponen
atau
material
misalnya untuk merakit komputer
komputer,
Industri perangkat lunak komputer terbagi ke
dalam tiga bidang utama :
1. perusahaan yang menjual prepackaged
software
2. pabrik yang memproduksi prepackaged
software
yang
menyediakan
aplikasi
program-program
3. software industri.
Menurut laquey, internet merupalan jaringan
longgar dari ribuan komputer yang menjangkau
jutaan orang di seluruh dunia. Penggunanya ini
mencakup berbagai kalangan, para pengelola
media massa, penerbit buku, artis, dosen, guru, dll.
Nilai yang ditawarkan internet dapat dikiaskan
sebagai perpustakaan yang sangat lengkap, karena
internet adalah sumber informasi bagi setiap umat
manusia.
Asal mula internet adalah tercipta oleh suatu
ledakan yang tak terduga pada tahun 1969, yaitu
dengan lahirnya Arpanct, suatu proyek eksperimen
Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama
DARPA. Internet dihuni oleh jutaan orang
nonteknin yang menggunakannya setiap hari untuk
berkomunikasi dan mencari informasi.
Begitu pula dengan halnya komputer lepas yang
memang bermanfaat. Sebagian besar komputer dan
jaringan yang tersambung ke internet masih
berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan
penelitian. Banyak kalangan bisnis kini menyadari
bahwa
dengan
perusahaan
menghubungkan
mereka
ke
internet,
jaringan
mereka
memperoleh akses seketika kepada para pelanggan.
Menurut LaQuey, yang membedakan interen dari
teknologi komunikasi lainnya adalah tingkat
interaksi
dankeceptan
yang
dapat
dinikmati
penggna untuk menyiarkan pesannya. Internet
adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan
mengumpulkan sejumlah besar orang secara
elektronis.
2.2.
Radio
Sejarah Radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang
menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan
melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM),
maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut
analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan
sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio.
Sejarah radio diawali dengan penemuan – penemuan dibidang fisika pada abad
XIX M. Ada sejumlah nama yang bisa dikatakan sebagai pelau sejarah radio.
Mereka yang secara langsung ataupun tidak langsung menjadi “founding fathers”
atau bapak – bapak pendiri / penemu radio ini antara lain michael faraday, james
clerk maxwell, heinrich hertz, Gaglieso marconi, Nikola Tesla, David Sarnoff,
Lee De Forest, Frank Conrad, dan Edwin Howard Amstrong.
Rata-rata pengguna awal radio adalah para maritim, yang menggunakan radio
untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan
darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang mematamatai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. Salah satu
penggunaan yang paling dikenang adalah saat tenggelamnya RMS Titanic pada
tahun 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam
dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Radio digunakan untuk
menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut
di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio
untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania.
Amerika Serikat menyampaikan Program 14 Titik Presiden Woodrow Wilson
kepada Jerman melalui radio ketika perang. Siaran mulai dapat dilakukan pada
1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa dan Amerika
Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang
program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an Penggunaan radio
dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangan pendeteksian dan
pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. Sekarang, radio banyak
bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di segala jenis,
dan juga penyiaran radio. Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial
termasuk drama, komedi, beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak
hanya berita dan musik saja.
Sejarah Radio Republik Indonesia bermula sejak pendiriannya secara resmi pada
tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif
mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di
rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan
keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter
Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
2.2.1. Karakteristik Radio
Radio memiliki karakteristik khas yang membedakannya dengan media
massa lainnya. Karakteristik radio antara lain :
1. Auditori. Radio adalah “suara”, untuk didengar. Karenanya isi siaran
hanya sepintas lalu dan tidak dapat diulang.
2. Transmisi. Prosesnya disampaikan kepada pendengar melalui
pemancaran (transmisi).
3. Mengandung gangguan. Seperti timbul tenggelam (fading) dan
gangguan teknis “channel noise factor”.
4. Theatre of Mind. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi
pendengar melalui kata dan suara. Radio menciptakan gambar (makes
pictures) dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara.
Pendengar bisa membayangkan apa yang dikemukakan penyiar. Bahkan,
pendengar bisa berimajinasi tentang sosok penyiar tersebut.
5. Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan
tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik.
2.2.2. Keunggulan dan Kelemahan Radio
Keunggulan Radio

Cepat dan langsung
Sarana tercepat, lebih cepat dari koran ataupun TV, dalam
menyampaikan informasi kepada public tanpa melalui proses
yang rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran TV atau sajian
media cetak.hanya dengan melalui telefon,reporter radio dapat
secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa
yang ada dilapangan.

Akrab
Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.anda jarang
sekali duduk dalam satu grup dalam mendengarkan radio; tetapi
biasanya mendengarkannya sendirian, seperti di mobil, di dapur,
di kamar tidur, dan sebagainya.

Dekat
Suara
penyiar
hadir
dirumah
atau
didekat
pendengar.
Pembicaraannya langsung menyentuh aspek pribadi(interpersonal
communications).

Hangat
Paduan kata-kata,musik, dan efek suara dalam siaran radio
mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan
bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan sering kali berfikir
bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka.

Sederhana
Tidak rumit,tidak banyak permik,baik bagi pengelola maupun
pendengar.

Tanpa batas
Siaran radio menembus batas-batas geografis, demografis, SARA
(suku,agama,ras,antar golongan), dan kelas social. Hanya
”tunarungu” yang tak mampu mengkonsumsi atau menikmati
siaran radio.

Murah
Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga
pesawat televisi, pesawat radio relatife jauh lebih murah.
Pendengar pun tidak dipungut bayaran sepeser pun untuk
mendengarkan radio.

Bisa mengulang
Radio memiliki kesementaraan alami (transient nature) sehingga
berkemampuan mengulang informasi yang sudah disampaikan
secara cepat.

Fleksibel
Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal lain atau
tanpa
mengganggu
aktivitas
yang
lain,seperti
memasak,mengemudi,belajar,dan membaca Koran atau buku.
Kelemahan Radio

Selintas
Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan.pendengar tidak
bisa mengulang apa yang didengarnya,tidak bisa seperti pembaca
Koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal tulisan.

Global
Sajian informasi radio bersifat global, tidak detil. Karaenanya
angka-angka pun dibulatkan.misalnya penyiar akan menyebutkan
“ seribu orang lebih ”untuk angka 1053 orang.

Batasan waktu
Waktu siaran radio relatife terbatas,hanya 24 jam sehari, berbeda
dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan
bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi 25 jam
atau lebih.

Beralur linier
Program disajikan dan dinikmati pendengar berdasarka urutan
yang sudah ada, tidak bisa meloncat-loncat.dengan surat
kabar,pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir, atau
langsung ke rubric yang ia sukai.

Mengandung gangguan
Seperti timbul tenggelam(fading)dan gangguan teknis ”chanel
noise factor ”.
2.2.3. Karakteristik Pendengar
Dengan karakteristik serta keunggulan dan kelemahan radio diatas,
pendengar radio pun memiliki karakteristik tersendiri yang harus
dipahami dan disikapi dengan benar oleh penyiar atau manajemen.
1. heterogen
masa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia,
ras,suku,agama,strata sosial,latar belakang social-politik-budaya,dan
kepentingan.
2. pribadi
radio is personal!pendengar adalah individu-individu,bukan tim atau
organisasi. Karenanya, komunikasi yang berlangsung bersifat inter
personal(antar pribadi),yakni penyiar dengan pendengar, dengan
gaya”ngobrol”.penyiar harus membayangkan seolah-olah sedang
berbicara kepada SATU orang saat siaran.
3. aktif
pendengar radio siaran tidak pasif,tetapi berfikir, dapat melakukan
interpretasi,dan menilainya apa yang didengarnya.
4. selektif
pendengar dapat memilih gelombang,frekuensi,atau stasiun radio
mana saja sesuai selera. Penyiar tidak bisa”memaksa”pendengar stay
tune di gelombang yang sama tiap saat.
2.2.5. Perangkat Siaran Radio
1. Pemancar
Peralatan paling tampak dan gede dari sebuah staisuin radio
adalah tower pemancar. Lokasi pemancar ini bisa ada disamping
kantor radio atau jauh dari kantor atau ruang siaran.
2. Studio Audio – Ruang Siaran
Ini bagian terpenting dari sebuah stasiun radio dilihat dari sisi
siaran atau pelaksanaan program siaran. Studio siaran ini
digunakan untuk menyiarkan materi – materi siaran, tempat
penyiar melaksanakan, tugasnya. Didalamnya ada perangkat
komputer, audio consoles, audio input, speaker monitor, monitor
studio, headphone, microphone, dan telepon.
3. Studio Audio – Ruang Produksi
Digunakan untuk mempersiapkan dan membuat materi – materi
siaran, pot iklan, voice over atau take vocal untuk pembuatan
iklan, tes vocal penyiar yang melamar, termasuk memperbagus
kualitas audo lagu agar layak siar dan enak didengar. Isi ruangan
ini sama dengan ruang siaran, plus digital audio untuk keperluan
produksi.
4. Radio Console, Mixer
Radio console lebih dikenal dengan sebutan mixer. Kegunaan alat
ini adalah untuk me mixing semua audio input yang tersedia dan
menjadikannya menjadi output untuk disiarkan. Mixer biasanya
memiliki beberapa channel untuk audio input.
5. Microphone & Headphone
Kedua alat ini merupakan “soulmate” mixer sekaligus penyiar.
6. Monitor Studio
Sebuah speaker yang digunakan untuk memonitor audio apa yang
sedang keluar dari mixer. Juga dapat digunakan untuk mendengar
input audio yang akan dimasukan ke dalam mixer. Speaker ini
juga digunakan untuk pengaturan suara yang keluar dari
microphone.
7. CD Player dan tape
Kini sebuah studio radio siaran jarang menggunakan tape atau cd
player. Soalnya lagu – lagu dan iklan sudah sistem komputer. CD
player atau tape kini lazim berfungsi untuk recording ke komputer
untuk diedit atausebagai cadangan jika komputer error.
8. Kabel Audio
Kabel – kabel atau jack – jack gunanya untuk mendistribusikan
audio didalan studio, baik itu dari input audio ke mixer, ataupun
dari mixer ke speaker monitor dan sebagainya.
9. Power Amplifier
Diperlukan untuk memperkuat sinyal audio, jika terjadi hubungan
distribusi yang cukup jauh.
10. Distribution Amplifier
Diperlukan jika suatu input keluaran dibagi menuju beberapa
tempat secara bersamaan, misalnya ke studio – studio lain atau
langsung disiarkan.
2.2.6. Struktur Organisasi : Crew Radio
A. PROGRAM DIRECTOR
Professional yang bertanggung jawab penuh mengelola program
siaran radio, biasanya disebut sebagai Program Director (PD). Orang
ini memiliki kemampuan yang khusus, mulai dari perencanaan hingga
organisator bagi setiap bentuk program di radionya. Sehingga apabila
radio tersebut beroperasi selama 18 jam per-hari, maka target utama
yang harus dicapainya meliputi:
1. Program yang berkesinambungan, mulai dari daily hingga special
program. Dari program-program yang mengudara setiap harinya
itu, PD bersama timnya berkewajiban mengevaluasi kebiasaan
pendengarnya. Karena apabila program yang ditampilkan itu tidak
berkenan dihati pendengar, maka besar kemungkinan mereka
akan pindah ke gelombang lainnya. Perihal sensitif inilah yang
harus di waspadai PD, terhadap semua program yang dikelolanya.
2. Program yang istimewa dan berbeda, mulai dari daily hingga
special program. Hal ini merupakan tantangan, yang
sesungguhnya paling mengasyikkan bagi seorang PD. Karena
differentiation dari setiap program yang dikelolanya, harus benarbenar istimewa, mengingat pesaingnya juga punya target audience
yang sama.
3. Program yang komersil, mulai dari daily hingga special program.
Bukankah penghasilan terbesar dari sebuah radio, terletak pada
banyaknya pemutaran spot iklan komersil. Untuk itu PD harus
memutar kran kreatifitas di otaknya, untuk menghasilkan karyakarya program yang dapat dikomersilkan. Sehingga dengan
banyaknya minat pendengar mengikuti program-program seperti
itu, maka pengiklan pun dengan senang hati bergabung
meramaikan suksesnya program tersebut.
4. Program yang bukan menjiplak dan tidak mudah untuk ditiru. Hal
ini merupakan tugas paling berat bagi seorang PD. Namun
melalui kerjasama yang baik bersama Radio Production dan
Radio DJ, masalah ini akan dapat terorganisir dengan baik.
Apabila pengudaraan siaran mulai dari daily hingga special
program dapat dilaksanakan layaknya special program, tentu
tingkat kesulitan dan kesibukan anggota tim akan lebih tinggi
dibandingkan radio “biasa” lainnya. Otomatis Radio Production
akan banyak memproduksi rekaman-rekaman kreatif yang rutin,
seperti; insert-insert PSA (Public Service Announcement), CHG
(Celebrity Hot Gossip), Smash, Bridging, bahkan Jingle. Begitu
juga peranan Radio DJ. Mereka adalah penyiar-penyiar yang
terdidik dan terlatih, serta memiliki kemampuan Air Personality
yang dapat diandalkan, seperti; penguasaan Adlib, intonasi dan
bahasa, serta kaya akan pengetahuan dan pergaulan.
5. Program yang dapat dipertanggungjawabkan, mulai dari daily
hingga special program. Inilah proses kerja paling sensitif, penuh
pertimbangan, dan tanggung jawab moral seorang PD sebelum dia
memutuskan pengudaraan program-program diradionya. Berarti
seorang PD tidak boleh menyepelekan hal yang sebenarnya dapat
berakibat fatal. Apakah itu rusaknya moralitas, mentalitas,
ataupun cultures. Akibatnya radio tersebut bukan saja merugikan
dirinya, tetapi juga telah menyesatkan masyarakat pendengar serta
menghancurkan bangsanya. Naudzubillahi min zaliq…
Kesannya PD hanya punya 5 target utama dalam pekerjaannya.
Tapi percayalah, bahwa target-target utama itu adalah tanggung
jawab yang tidak mudah bagi seorang Program Director. Sebelum
membuktikan keahlian khususnya dalam meramu berbagai
program (Kreatifitas), seorang PD juga harus memiliki ciri-ciri
unggul dalam dirinya, antara lain;
1. Beriman – Mempunyai atau memiliki iman; meyakini dan
mempercayai akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bertanggung jawab – Berkewajiban menanggung; memikul
tanggung jawab. Jika terjadi hal yang tidak dikehendaki, dia
boleh disalahkan, diperkarakan, dituntut, dan sebagainya.
3. Berani – Tidak takut; tidak gentar; tidak penakut. Seperti
pribahasa “berani hilang tak hilang, berani mati tak mati”.
Maksudnya, mengerjakan suatu pekerjaan janganlah
tanggung-tanggung atau takut-takut.
4. Setia – Taat; patuh; berpegang teguh pada janji, pendapat,
tetap dalam persahabatan, dan sebagainya.
5. Tangguh – Tidak mudah dikalahkan, kuat, tabah dan tahan uji.
6. Cerdas – Berarti sempurna perkembangan akal budi, tajam
pikiran, cepat mengerti tentang sesuatu, dapat memecahkan
masalah, dan sebagainya.
7. Jujur – Ikhlas; tulus hati; tidak curang dan dapat dipercaya.
8. Taktik – Daya upaya untuk mencapai suatu maksud tertentu
dengan cara dan rencana yang tersusun rapi.
9. Ambisi – Berkemauan keras atau bertekad untuk mencapai
sesuatu yang baik, yang telah dicita-citakan.
10. Lugas – Bersahaja; sederhana; apa adanya; tidak berbelit-belit
atau neko-neko.
11. Empati – Keadaan mental yang membuat seseorang merasa
dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama
dengan orang atau kelompok lain.
12. Naluri – Berarti ciri khas kebiasaan yang dibawa sejak lahir,
sebagai pembawaan yang mampu mendorong untuk berbuat
sesuatu atau mampu mengetahui sesuatu secara spontan.
13. Tertib – Rapi; teratur; sopan; sewajarnya. Artinya sesuai
dengan aturan.
14. Eklektik – Bersifat memilih yang terbaik dari beberapa
sumber.
15. Didik – Mendidik. Memberi sesuatu yang berdampak positif,
baik berupa latihan akhlak maupun kecerdasan pikiran, serta
kreatifitas.
Dia bisa saja tegas, tetapi bukan kaku. Dia bisa lembut, tetapi
bukan klemar-klemer. Dia kaya dengan ilmu dan pengalaman,
tetapi tidak pelit untuk berbagi. Dia bisa saja seorang pegaul yang
banyak disenangi teman, tetapi tidak pernah hanyut. Atau dia
mungkin saja seseorang yang bertipe introvert, tetapi bukan
berarti tidak menyenangkan. Dan banyak lagi keistimewaankeistimewaan lainnya dari seorang PD yang memiliki 15 ciri-ciri
unggul tersebut diatas.
Format siaran juga ditentukan dan dibuat oleh seorang Program
Director (PD). Format ini dibuat agar penyajian setiap daily
ataupun special program dapat dilaksanakan dengan teratur.
Melalui keteraturan seperti itu memudahkan pelaksana bagian
siaran mengudarakan seluruh materi yang telah ditentukan sesuai
dengan waktunya.
Begitu juga pelaksana bagian produksi rekaman. Mereka bertugas
memproduksi rekaman, sesuai dengan kebutuhan format siaran
yang telah ditentukan. Rekaman-rekaman tersebut bisa berupa
Special Program, Insert, ataupun Radio Expose.
PROGRAM DIRECTOR berada dibawah koordinasi MANAJER
SIAR yang membawahi;
1. Koord. Bidang Liputan yang membawahi;
a. Reporter
b. Koresponden
2. Koord. Bidang Penyiaran yang membawahi ;
a. Produser
b. Anchor
c. Operator
Selain PD yang berada di bawah MANAJER SIAR ada
Koord.Bidang Produksi yang membawahi TIM PRODUKSI,
biasanya dalam TIM PRODUKSI ini masih terdapat beberapa kru
lain berdasarkan jenis program radio, misalnya;
1. Hiburan/Musik:

Produser

Penulis Naskah/Riset

Direktur Musik (Music Director)
2. Berita:

Produser

Reporter

Penulis Naskah/Riset

Operator Produksi
Adapun tugas TIM PRODUKSI untuk PRODUSER ;

Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.

Menyediakan produk tepat pada waktunya.

Mengkoordinir tim produksi.

Mengatur alur kerja tim produksi.

Menyediakan semua keperluan tim produksi.

Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.

Bertanggungjawab kepada Program Director
Sementara tugas Penulis Naskah atau Script Writer ;

Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan
siaran.

Menyediakan bahan tepat pada waktunya.

Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui
riset.
untuk tugas REPORTER ;

Mencari bahan di lapangan/luar kantor.

Menyediakan naskah siap baca.

Menyampaikan laporan dari lapangan
DIREKTUR MUSIK atau MUSIC DIRECTOR (MD)

Menyediakan musik yang dibutuhkan

Memberikan masukan musik yang tepat

Membuat Lagu atau musik baru [tergantung kebutuhan]
OPERATOR PRODUKSI ;

Memproduksi sesuai perintah produser

Me-mixing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar

Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim
2.3.
Program Radio
Acara radio sangat beragam, masing – masing lengkap dengan visi, misi, target
pendengar, format, isi siaran, gaya siaran, dan bahasa siaran, serta durasinya.
Selain itu, program radio juga disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, atau
selera pendengar, dipadukan dengan visi – misi stasiun radio.
2.3.1. Jenis Acara
1.
Music Program
Ini program utama radio mana pun, kecuali program khusus
berita. Program ini bisa divariasikan menjadi acara pemutaran
lagu – lagu pilihan pendengar ( request ), paduan lagu dan info
ringan, tangga lagu ( top hits ), music live, lagu dan kuis dan
sebagainya.
2.
Talkshow
Program Talkshow atau chatshow ( obrolan bincang – bincang,
dialog interaktif ) biasanya mendatangkan narasumber atau
bintang tamu untuk bincang – bincang tentang sebuah tema atau
topik hangat.
Variasi Program jenis ini antara lain program siaran yang
mengundang pendengar mengudara via telephone ( phone – in )
untuk menyampaikan opininya dengan topik khusus atau program
yang bersifat terbuka ( opne – line phone-in ). Pendengar bebas
berbicara tentang apa saja, juga acara diskusi ( disscussion
program ) dimana penyiar betindak sebagai moderator yang
mengatir lalu lintas pembicaraan.
3.
News Program
Disebut juga acara berita dan isu – isu aktual. Dalam program ini
dikenal 3 kategori penyaji berita, yakni pembaca berita (news
reader), penyiar berita (newscaster), dan jangkar berita (anchor).
2.3.2. Rundown Program : Format Clock
Format Clock yaitu semacam diagram berupa alokasi waktu, detik demi
detik atau menit demi menit, untuk memutarkan lagu, iklan, dan bicara,
temasuk menerima telpon dan membacakan SMS yang masuk.
Umumnya, siaran terdiri dari 3 element program yaitu lagu ( song ), iklan
( commercials break ), dan waktu bicara ( talk time ). Ketiga element itu
pula isi format clock pada umumnya.
Contoh Format Umum Siaran
1.
Durasi Talk ( Lama Bicara : Reguler Max.30 detik. Talk Show Max:
05 Menit ).
2.
Perbandingan musik dan talk: 2 – 1, dua lagu sekali bicara.
3.
Frekuensi bahasa : Indonesia 80% , Bahasa daerah setempat 10%,
Inggris 10%.
4.
Materi Siaran : Informasi yang diangkat meliputi informasi film,
musik, olahraga, teknologi, dan ilmu pengetahuan.
Sampel Format Clock
Gambar 2.1. Format Clock
Program
: Request Song.
Durasi
: 60 Menit
1:00 – 1:30‟
: Jingle
1:30 – 2:30‟
: Spot Promo Program
2:30 – 6:00‟
: Lagu 1 ( Opening Song )
6:00‟ – 08:00‟ : Talk Time – Opening Siaran
08:00‟ – 12:00‟: Lagu 2
12:00‟ – 17:00‟: Talk Time ( On air phone dan SMS )
17:00‟ – 21:00‟: Lagu 3
21:00 – 25:00‟ : Iklan / Commercials Break / Jingle
25:00‟ – 29:00‟: Lagu 4
29:00‟ – 33:00‟: Talk Time
33:00‟ – 37:00‟: Lagu 5
37:00‟ – 41:00‟: Iklan / Commercials Break / Jingle
41:00‟ – 45:00‟: Talk Time
45:00‟ – 49:00‟: Lagu 6
49:00‟ – 55:00‟: Talk Time & Closing
55:00‟- 60‟
2.4.
: Lagu 7
Element Program radio
Dalam menentukan program, biasanya seorang Program Director berpedoman
pada beberapa elemen programming, yaitu :
1. Musik
Merupakan elemen utama dalam merancang program acara di radio. Musik
yang akan diputar di sebuah radio akan menyesuaikan dengan format
stationnya.
2. Berita atau informasi
Berita biasanya disiarkan pada jam-jam prime time. Pada radio dengan format
CHR atau Top 40 berita biasanya disajikan dengan unsur hiburan, sehingga
menjadi sajian berita yang disebut sebagai infotainment.
3. Gaya Siaran (Announcing/air personality)
Air personality dari seorang penyiar akan turut pula mendukung perencanaan
program radio. Beberapa program radio bahkan mengandalkan gaya siaran
seorang penyiar untuk mendongkrak rating program tersebut.
4. Public Affairs (Interaksi audience)
Hubungan antara audience dengan penyiar (radio) akan menjadi sinergi yang
saling menguntungkan. Bahkan banyak radio yang kemudian mengadakan
kegiatan yang bersumber pada audience-nya (public affairs).
5. Weather/Traffic
Informasi mengenai cuaca, atau informasi mengenai lalu lintas saat ini
menjadi informasi yang dibutuhkan oleh audience.
6. Spot (Promo & Commercial)
Pemasangan spot promosi (radio expose) maupun spot komersial akan
mempengaruhi pula program yang dibuat. Durasi iklan, pemilihan tema,
pemilihan music, pemilihan voice over/narrator, penempatan iklan akan
disesuaikan dengan format station dan program-nya.
7. Kontes dan Promosi
Kontes berupa kuis merupakan acara yang ditunggu pendengar, tetapi
acara ini harus menyesuaikan pula dengan format dan program acaranya.
8. Jingle
Jingle atau smash merupakan salah satu Id‟s station yang menentukan
positioning radio yang dikehendaki. Durasi jingle yang pendek dengan
memuat informasi frekuensi dan nama radio, akan selalu mengingatkan
pendengar pada radio yang sedang didengarkan saat itu.
9. Features
Feature harus dirancang untuk merefleksikan format station.
10. Call Station/Call Letters
Di Indonesia dikenal dengan istilah call sign yang terdiri dari huruf dan
angka yang sulit diingat, sehingga di Indonesia jarang dipergunakan.
Untuk memudahkan biasanya yang disebut pada saat siaran adalah call
stationnya. Call letters sendiri dipergunakan di Amerikan dengan kode
berupa huruf dan biasanya dijadikan merk dagang dari radio tersebut.
Download