Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan ISSN:2089-3205 Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan Maya Ekaningtyas dan Ardiansyah Abstrak: Ikan bandeng (Chanos chanos) adalah salah satu jenis ikan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat di daerah Kabupaten dan Kota Bima. Selain itu, masyarakatnya banyak yang menggeluti pekerjaan sebagai petani tambak ikan bandeng. Akan tetapi, dalam kenyataannya, tidak jarang petani tambak mengalami kegagalan yaitu terjadinya penurunan hasil produksi ikan bandeng. Berbagai cara telah dicoba untuk dapat meningkatkan hasil produksi ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan tambahan terhadap pertumbuhan benih ikan bandeng (Chanos chanos) pada saat pendederan. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan benih ikan bandeng yang ada di dalam tambak pada pendederan kedua. Sampelnya adalah seluruh benih ikan bandeng pada setiap petakan (perlakuan). Perlakuan dengan tiga kali (3x) pengulangan (P1, P2, P3), masing-masing perlakuan dengan jumlah benih bandeng P1 20 ekor, P2 25 ekor, P3 30 ekor sehingga diperoleh sembilan (9) petakan dengan jumlah total 225 ekor. Pakan tambahan yang digunakan adalah konsentrat AT,51 dengan dosis yang sama, yaitu 10 dari berat total biomassa dengan dosis sama (10%) selama seminggu diberikan rutin tiga kali (3x) dalam sehari. Tiap dua minggu mengalami penambahan dosis makanan sebanyak 1/3 dari dosis dua minggu sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa pemberian pakan tambahan dengan dosis yang sama (10%) dan jumlah benih ikan bandeng yang berbeda berpengaruh terhadap pertumbuhan benih ikan bandeng. Rata-rata pertumbuhan benih ikan bandeng yang tertinggi terdapat pada perlakuan kedua (P2) yaitu sebesar 109,40%. Kata Kunci: Pakan tambahan, laju pertumbuhan, ikan Bandeng (Chanos chanos), pendederan . Menurut Soeseno (1994), salah satu ikan PENDAHULUAN Keberhasilan budidaya ikan memerlukan dukungan penyediaan benih yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: spesies yang unggul dengan ukuran yang tepat, kualitas benih yang bagus, waktu dan tempat pengembangan atau pendederan benih yang sesuai, harga benih yang terjangkau oleh para petani ikan (Haryadi dan Sutarmano, 1995). yang banyak di konsumsi oleh masyarakat adalah jenis ikan bandeng. Selain mudah didapatkan juga tidak memerlukan biaya yang tinggi untuk melakukan pembudidayaan. Ilyas (1991) menyatakan, keberhasilan suatu pembenihan selain dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, pembangunan juga tempat pemilihan lokasi pembenihan yang didasarkan pada persyaratan lahan, tata letak, 5 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6 Nomor 1 April 2017 Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan ISSN:2089-3205 desain, konstruksi serta persyaratan ekologi, diperhatikan dosis pakannya. Dosis pakan ini teknis, higienis dan ekonomis yang secara erat kaitannya dengan pertumbuhan ikan dan legal. kegiatan kemampuan ikan menghabiskan makanan pendederan dinilai sangat penting dalam yang diberikan. Menurut Krismono (1991), penyediaan benih ikan. Kehidupan benih ikan kelebihan pada kala pendederan adalah masa-masa kritis menyisakan dan perjuangan hidup yang cukup berat membahayakan ikan yang dipelihara, karena sehingga dibutuhkan perhatian yang cukup makanan serius dan intensif (Anonim, 1984). maka akan timbul efek keracunan. Selain itu, Setelah penetesan telur, Ikan bandeng memiliki rasa daging yang enak dan harga yang terjangkau. Khusus di dosis pakan makanan tersebut apabila dikhawatirkan yang dapat terdekomposisi kelebihan dosis pakan juga kurang ekonomis karena terbuang begitu saja. daerah Nusa Tenggara Barat, Jawa dan Pemberian makanan yang keliru atau Sulawesi Selatan, ikan bandeng memiliki salah dapat menyebabkan ikan mudah stres tingkat preferensi konsumsi yang tinggi. Selain dan pertumbuhan lambat akhirnya mati, karena itu, dimanfaatkan ketidakmampuan bersaing dengan yang lain. sebagai umpan hidup bagi usaha penangkapan Pengaturan pakan masih menjadi masalah ikan tuna (Thunnus spp) dan cakalang rendahnya laju pertumbuhan benih ikan yang (Katsuwonus pelamis) serta untuk keperluan dipelihara, selain itu, tingkat kepadatan benih induk. Ikan bandeng merupakan satu jenis ikan yang selalu diabaikan oleh para petani ikan penghasil pada penebaran benih juga menjadi masalah. ikan bandeng protein banyak hewani yang tinggi (Depdiknas, 2005). Kepadatan benih ikan pada pendederan terkait Salah satu penyebab tingginya mortalitas benih ikan yang dipelihara beberapa faktor, antara lain: tingkat kesuburan adalah lahan, volume kolam, lama pemeliharaan, ketidaktahuan para petani ikan akan dosis kualitas air, ukuran benih ikan, adaptasi benih pakan yang tepat serta jenis makanan yang ikan terhadap lingkungannya dan lain-lain. diberikan. dalam Tingkat kepadatan benih yang sesuai dapat pendederan ikan yang cukup menentukan hasil menunjang pertumbuhan benih ikan. Hal ini usaha pembenihan adalah kualitas induk yang dapat mengurangi persaingan yang terjadi di baik serta jumlah benih yang ditebarkan di dalam mendapatkan makanan dan adanya dalam ruang gerak yang lebih (Lingga, 1985). Kemampuan setiap populasi. teknis Darnas (1994) mengungkapkan, disamping makanan yang Ikan bandeng mudah dibudidayakan dengan kandungan nutrisi yang cukup, juga karena dapat hidup di daerah perairan dengan 6 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6 Nomor 1 April 2017 Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan ISSN:2089-3205 kadar garam yang tinggi, hingga kadar garam petakan/unit dengan jumlah yang rendah, juga pada daerah dengan salinitas keseluruhan 225 ekor. dengan metode air yang rendah dan tinggi, ini pula yang penelitian Metode penelitian menjadikan ikan bandeng dapat dibudidayakan eksperimen menggunakan rancangan acak di semua daerah perairan di Indonesia. Sebagai kelompok (RAK) dengan 3 (tiga) macam contoh, di daerah Kabupaten dan Kota Bima perlakuan yaitu P1 (jumlah benih 20 ekor/m2), masyarakatnya P2 (jumlah benih 25 ekor/m2), P3 (jumlah banyak yang menggeluti baik benih 30 ekor/m2). Masing-masing perlakuan 3 tradisional maupun yang modern, banyak dari (tiga) kali pengulangan, sehingga diperoleh mereka yang telah sukses namun tak jarang sembilan (9) petakan/unit percobaan. Untuk pula yang gagal, berbagai cara dicoba untuk pakan tambahan yang digunakan adalah dapat meningkatkan hasil produksi tambak dan konsentrat AT,51 dengan dosis yang sama, banyak yang telah menuai hasilnya dengan yaitu 10 sangat baik. dosis yang sama (10%) selama seminggu pekerjaan sebagai Berdasarkan petani diberikan rutin 3 (tiga) kali dalam sehari. Tiap pendederan benih, selain jenis pakan, dosis dua minggu mengalami penambahan dosis pakan juga mempengaruhi laju pertumbuhan makanan sebanyak 1/3 dari dosis dua minggu benih ikan Bandeng (Chanos-chanos), maka sebelumnya. penelitian ini di adalah atas dari berat total biomassa dengan dalam tujuan uraian tambak mengetahui Dalam penelitian ini parameter utama pengaruh pemberian pakan tambahan terhadap yang diamati adalah pertumbuhan berat benih pertumbuhan benih ikan Bandeng (Chanos ikan bandeng (Chanos-chanos). Parameter chanos) pada saat pendederan. penunjang yang diamati adalah kualitas air seperti pH air, suhu dan oksigen terlarut (O2) METODE selama penelitian. Dengan mengetahui Penelitian dilaksanakan di Desa Laju perbedaan pertumbuhan benih ikan bandeng Kecematan Langgudu Kabupaten Bima selama (Chanos chanos) pada beberapa ulangan akan 55 hari. Populasi penelitian adalah keseluruhan dilakukan Analisis of Varians (ANOVA) pada benih ikan bandeng (Chanos chanos) yang ada taraf nyata 5 % atau 1 %. Untuk melihat bila di di dalam tambak pada pendederan kedua. antara perlakuan terdapat perbedaan yang Pengambilan sampel menggunakan teknik nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji random sampling dan diambil seluruh benih lanjut ikan bandeng (Chanos chanos) pada setiap terkecil (BNT). 7 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi dengan menggunakan beda nyata Volume 6 Nomor 1 April 2017 Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan ISSN:2089-3205 kesempatan yang lebih besar pada benih-benih HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diketahui bahwa ikan untuk memakan pakan dengan lebih rata-rata pertumbuhan benih ikan bandeng mudah, sehingga dengan demikian tidak akan (Chanos chanos) berkisar antara 87,82% terjadi kekurangan pakan dan kebutuhan akan sampai perbedaan zat-zat pertumbuhan dapat terpenuhi. Benih- perbedaan benih tersebut akan dapat tumbuh lebih cepat, jumlah ikan yang dipelihara dengan pemberian sehingga benih ikan lebih cepat melewati pakan dosis yang sama. Berdasarkan analisis masa-masa kritis dalam pertumbuhannya. 101,39%. pertumbuhan Adanya disebabkan oleh of varians (ANOVA) dapat diketahui bahwa Menurut Mujiman (1984), makanan pakan tambahan dosis yang sama (10%) yang diberikan dimanfaatkan sebagai energi dengan menggantikan jumlah benih yang berbeda sel-sel yang rusak dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan yang pertumbuhan jaringan otot dan urat daging. dipelihara. Dengan demikian, pada penelitian Bila ikan dipelihara dengan makanan yang ini semakin tinggi dosis pakan yang diberikan kurang, maka dalam kehidupannya makanan pada jumlah populasi ikan yang sama akan tersebut hanya dapat digunakan untuk energi memberikan (gerakan, pertumbuhan semakin baik berusaha, lingkungan jaringan tubuh ikan seperti jaringan otot, urat, menggantikan sel-sel yang rusak akan tetapi daging belum dapat digunakan untuk pertumbuhan kestabilan metabolisme tubuhnya. Cepatnya pertumbuhan ikan pada lain-lain) dan dengan karena mempercepat pertumbuhan jaringan- melalui dan penyesuaian untuk atau menambah jaringan tubuh. dosis pakan yang lebih tinggi disebabkan Pada fase benih, disamping kualitas air karena terdapat sisa energi lebih banyak yang harus dijaga juga makanan harus digunakan diperhatikan. Pakan dengan kualitas yang untuk proses pertumbuhan tubuhnya jika dibandingkan dengan dosis yang bagus dan kuantitas yang cukup akan lebih rendah. mempertinggi kelangsungan benih ikan yang Rahmatun (1984), menyatakan bahwa dipelihara. Pada kondisi tertentu, semakin kegiatan makanan tinggi dosis pakan yang diberikan akan tambahan adalah faktor penentu keberhasilan, memberikan pertumbuhan ikan yang semakin karena hanya dengan makanan yang cukup tinggi pula. Selain makanan, pertumbuhan dapat merangsang pertumbuhan ikan secara juga disebabkan oleh kepadatan suatu populasi maksimal. Selain itu, pemberian dosis pakan dalam ekosistem. Populasi yang padat dapat yang mengakibatkan semakin tinggi persaingan pada lebih budidaya tinggi ikan, dapat memberikan 8 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6 Nomor 1 April 2017 Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan dalam mencari makanan dan ruang gerak (Ondy, 1990). ISSN:2089-3205 Menurut Satari (1987), bahwa pH yang baik atau masih dapat diterima untuk syarat Poernomo (1979) menyatakan, bahwa kehidupan benih ikan bandeng pada kisaran 6 persaingan hidup dapat berupa persaingan sampai 8. Hasil pengukuran pH air selama akan kebutuhan pakan, oksigen, ruang gerak penelitian berkisar antara 6 sampai 7, adanya dan lain-lain. Semua kebutuhan dasar tersebut, perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan apabila kondisinya kurang mendukung dapat waktu pengukuran. Disamping itu, adanya mengganggu kenyamanan hidup ikan yang kenaikan pH air pada lewat tengah hari dipelihara, dapat menimbulkan stres bahkan disebabkan pengaruh metabolisme dari benih- dapat benih ikan yang dipelihara dan kondisi menimbulkan kepadatan pertumbuhan juga kematian. dapat yang Tingkat mempengaruhi normal dan dapat mengurangi kelangsungan hidup benih ikan. Choliq menyatakan, sisa pakan dari tiap-tiap perlakuan, serta perbedaan jumlah benih pada masing-masing perlakuan. bahwa Poernomo (1979) menyatakan, batas disamping persaingan karena mendapatkan toleransi minimal ketersediaan oksigen yang makanan, pada peningkatan kepadatan benih masih dapat diterima oleh benih bandeng juga kebutuhan adalah 2,0 ppm. Hasil pengukuran berkisar biologis yang lain seperti ruang gerak semakin antara 3,5 sampai 4,0 ppm. Jadi, kisaran pH sempit, persaingan oksigen dan lain-lain. Hasil dan oksigen terlarut tersebut masih termasuk pengukuran suhu air selama penelitian ini pada kisaran yang dapat ditolerir untuk berkisar antara 24oC sampai 28oC. Adanya kehidupan ikan yang dipelihara. terjadi (1990) pembongkaran persaingan akan perbedaan suhu air selama penelitian ini Hasil penelitian ini dapat dijadikan disebabkan perubahan keadaan cuaca pada acuan akan pembelajaran biologi yaitu dengan saat pengaruh adanya pemberian makanan tambahan dengan metabolisme dari organisme-organisme hidup jumlah benih yang sesuai dapat memberikan dalam perairan. Namun demikian, kisaran pertumbuhan yang baik bagi benih ikan suhu air tersebut masih dapat diterima untuk bandeng kehidupan benih ikan yang dipelihara. Suhu pendederan. Dengan menggunakan metode air yang dapat diterima untuk kehidupan benih eksperimen ikan bandeng adalah berkisar antara 25oC - menggambarkan secara aktual dan akurat 30,5oC (Anonim, 1984). melalui pengamatan langsung di lapangan, pengukuran dan adanya 9 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi (Chanos dalam chanos) pada penelitian saat yang Volume 6 Nomor 1 April 2017 Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan ISSN:2089-3205 diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian rata pertumbuhan benih ikan bandeng yang selanjutnya. tertinggi terdapat pada perlakuan kedua (P2) yaitu sedangkan rata-rata pertumbuhan terendah terdapat pada perlakuan KESIMPULAN Berdasarkan 101,39% penelitian yang telah (P3) yaitu sebesar 87,82%. dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan dengan dosis 10% menunjukkan rataDAFTAR PUSTAKA Anonim. 1984. Pedoman Usaha Budidaya Ikan Air Tawar. Direktorat Jenderal. Jakarta. Choliq. 1990. Budidaya Ikan Bandeng Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian. SUPM Negeri Budidaya. Bogor. Darnas. 1994. Breeding Program dalam Rangka Peningkatan Mutu Ikan Masyarakat dan Nila Untuk Kepentingan Budidaya. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Depdiknas, 2005. Morfologi Ikan Bandeng. Depdiknas. Jakarta. Haryadi dan Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Ilyas. 1991. Broodstock Management Ikan Nila dan Karper. Penerbit Aneka Ilmu. Semarang Krismono. 1995. Pemeliharaan Ikan Bandeng Dalam Karamba Jaring Apung. Penerbit Gramedia. Jakarta. Lingga, 1985. Budidaya Ikan Tawar di Kolam Air Deras. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Mujiman. 1984. Ilmu Makanan Ikan. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta. Ondy, dkk. 1990. Tehnis Budidaya Ikan Air Tawar. Penerbit Yasaguna. Jakarta. Poernomo. 1979. Budidaya Ikan Bandeng di Tambak Lembaga Penelitian Pertanian. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. 10 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Rahmatun. 1984. Petunjuk Proyek Budidaya Tambak.. Departemen Perikanan. Jakarta. Satari. 1987. Petunjuk Teknis bagi Pengoperasian Hasil Unit Usaha Pembesaran Ikan bandeng. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. Soeseno. 1994. Dasar-Dasar Perikanan Umum. Penerbit Yasaguna. Jakarta. Volume 6 Nomor 1 April 2017