Urusan Kelautan dan Perikanan 1. Terpeliharanya sarana budidaya perikanan dengan rehabilitasi saluran tambak Perkembangan terpeliharanya sarana budidaya perikanan dengan rehabilitasi saluran tambak dapat dilihat dari rehabilitasi saluran tambak yang telah dilakukan pada tahun 2014 seluas 194.455 m2 di 146 lokasi. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang seluas 111.878 m2 di 84 lokasi, maka terjadi peningkatan seluas 82.577 m2 atau 73,81%. 2. Meningkatnya Produksi perikanan Meningkatnya produksi perikanan digambarkan dengan jumlah produksi perikanan yang dihitung dalam satuan kilogram (kg). Realisasi hasil produksi perairan budidaya (kolam) pada tahun 2014 sebesar 18.377.900 kg meningkat sebesar 3.718.304 kg apabila dibanding tahun 2013 sebesar 14.659.596 kg dan telah melampaui target kinerja tahun 2014 yang sebesar 4.140.000 kg. Realisasi hasil produksi perikanan tangkap di perairan umum pada tahun 2014 sebesar 449.280 kg meningkat sebesar 65.500 kg dibandingkan tahun 2013 sebesar 383.780 kg, dan sudah mencapai target dalam tahun 2014 yang sebesar 422.400 kg. Realisasi hasil produksi perikanan tangkap di laut pada tahun 2014 sebesar 14.820.000 kg turun sebesar 729.000 kg dibandingkan tahun 2013 sebesar 15.549.000 kg, walaupun telah melampaui target kinerja tahun 2014 yang sebesar 13.819.600 kg. Produksi perikanan tangkap di laut mengalami penurunan dikarenakan ............. ................................................................................................................................. Sedangkan realisasi hasil produksi tambak tahun 2014 sebesar 77.223.800 kg meningkat sebesar 6.336.500 kg dibanding tahun 2013 sebesar 70.887.300 kg. Perkembangan jumlah produksi perikanan tahun 2010 s.d 2014 terlihat pada grafik berikut ini : Grafik Kg Perkembangan Produksi Perikanan 80,000,000 70,000,000 60,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 0 2010 12,893,600 2011 12,814,600 2012 12,811,800 2013 15,549,000 2014 14,820,000 383,000 329,500 381,300 383,700 449,280 Kolam 3,061,300 4,368,400 7,591,500 14,659,596 18,377,900 Tambak 52,130,900 56,373,800 59,952,300 70,887,300 77,223,800 Laut Perairan Umum Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan Berdasarkan grafik terlihat bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 produksi perikanan cenderung mengalami peningkatan. Upaya untuk mengoptimalkan produksi perikanan antara lain : 1) Meningkatnya posisi tawar nelayan dengan menambah akses pelaku usaha terhadap informasi, kebijakan pemerintah, pemasaran dan permodalan sehingga menjadi usahawan yang tangguh, mandiri serta berdaya secara kelembagaan; 2) Mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan stock sumber daya ikan pada perairan umum dengan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam pemanfaatannya; 3) Meningkatkan kemandirian dan kemampuan pokmaswas (kelompok masyarakat pengawas) dan kelompok usaha bersama (KUB); 4) Memberikan stimulan / bantuan / hibah sarana dan prasarana budidaya; Sedangkan kendala yang masih ditemukan dalan meningkatkan produksi perikanan antara lain : 1) ........................................................................................................................... 2) ........................................................................................................................... 3) Dst .................................................................................................................... 3. Terlaksananya pelestarian komoditas unggulan lokal (meningkatnya produksi hasil tambak) Meningkatnya produksi perikanan hasil tambak digambarkan dengan jumlah produksi perikanan hasil tambak yang dihitung dalam satuan kilogram (kg). Realisasi hasil produksi tambak tahun 2014 sebesar 77.223.800 kg meningkat sebesar 6.336.500 kg atau 8,94% dibanding tahun 2013 sebesar 70.887.300 kg. Komoditi unggulan dari hasil tambak adalah udang windu dan bandeng. 1) Tingkat produktivitas Meningkatnya produktivitas udang windu dan bandeng digambarkan dengan jumlah produksi udang windu dan bandeng per hektar per tahun dengan satuan kg/ha/th. Perkembangan produktivitas udang windu dan bandeng tahun 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik Perkembangan Tingkat Produktivitas 2,500 Kg/Ha/Tahun 2,000 1,500 1,000 500 0 Udang Windu 2010 240 2011 243 2012 252 2013 254 2014 259 Bandeng 1,227 1,500 1,750 2,000 2,225 Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan Realisasi produktivitas udang windu pada tahun 2014 sebesar 259 kg/ha/th meningkat sebesar 5 kg/ha/th dari tahun 2013 sebesar 254 kg/ha/th, namun demikian belum bisa mencapai target kinerja tahun 2014 yang ditetapkan sebesar 263 kg/ha/th. Tidak tercapainya target tersebut disebabkan ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. Sedangkan realisasi produktivitas bandeng pada tahun 2014 sebesar 2.225 kg/ha/th meningkat sebesar 225 kg/ha/th dari tahun 2013 sebesar 2.000 kg/ha/th. Untuk produktivitas bandeng juga belum mencapai target kinerja tahun 2014 yang ditetapkan sebesar 2.534 kg/ha/th. Tidak tercapainya target tersebut disebabkan .......................................................................................... ........................................................................................................................... Upaya untuk mengoptimalkan produktivitas udang windu dan bandeng antara lain : 1. ..................................................................................................................... 2. ...................................................................................................................... 3. Dst .............................................................................................................. 2) Tingkat konsumsi ikan per kapita per tahun Tingkat konsumsi ikan masyarakat Sidoarjo tahun 2014 sebesar 28,04 kg/kapita/th dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 27,82 kg/kapita/th terjadi peningkatan konsumsi ikan sebesar 0,22 kg/kapita/th. Meningkatnya konsumsi ikan masyarakat Sidoarjo karena semakin bertambahnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan, adanya sosialisasi gemar makan ikan, selain itu diversifikasi olahan ikan, harga ikan relatif lebih murah dan kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan protein hewan lain. Perkembangan tingkat konsumsi ikan untuk tahun 2014 sudah melampui target kinerja tahun 2014 sebesar 27,25 kg/kapita/th. Perkembangan tingkat konsumsi ikan dari tahun 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini : Grafik Perkembangan Tiingkat Konsumsi Ikan 28.5 28 28.04 27.09 27.5 Kg/Kapita/Tahun 27.82 27.71 27 26.5 26 25.39 25.5 25 24.5 24 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan 4. Terciptanya sistem pengolahan produk perikanan Sistem pengolahan produk perikanan dilakukan dengan pola pembinaan yang sasarannya adalah desa - desa yang memiliki potensi perikanan. Pada tahun 2014 telah dilakukan pembinaan dengan kegiatan Pembinaan dan Promosi Hasil Perikanan di 90 desa dengan jumlah peserta sebanyak 2.920 orang, Pembinaan ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 dengan peserta sebanyak 2.000 orang di 40 desa. 5. Terciptanya konservasi kawasan pesisir Konservasi kawasan pesisir di Kabupaten Sidoarjo dilakukan dengan penanaman pohon mangrove, dimana pada tahun 2014 penanaman pohon mangrove berjumlah 13.000 bibit dengan luas areal 1,5 hektar. Kegiatan ini melanjutkan penanaman pohon mangrove yang telah dilakukan pada tahun 2013 sebanyak 24.500 bibit dengan luas areal 2,45 hektar.