1 sambutan menteri keuangan konferensi pers

advertisement
SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN
KONFERENSI PERS MENGENAI PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL DAN INDONESIA
DI LT.MEZZANINE GEDUNG DJUANDA I KEMENTERIAN KEUANGAN
14 FEBRUARI 2012
Yang kami hormati Ibu Anny Rahmawati Wakil Menteri Keuangan, Bapak, Ibu pejabat Eselon I serta
hadirin sekalian.
Assalamualaikum wr wb.
Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua.
Bapak, Ibu sekalian terima kasih untuk meluangkan hadir pada acara Konferensi Pers ini, dimana kami
dari Kementerian Keuangan akan up date perkembangan dari pada ekonomi global, maupun ekonomi
Indonesia untuk referensi Saudara-Saudara sekalian.
Kami langsung saja mulai dan kita mulai dengan perekonomian global. Kita sama-sama mengikuti bahwa
world economy outlook atau IMF itu di bulan Januari telah mengeluarkan hasil research-nya dimana di
tahun 2011 itu di prediksi bahwa perekonomian dunia itu hanya tumbuh 3,8%, turun dari 4% ke 3,8%.
Sedangkan Outlook untuk 2012-2013 itu yang tadinya 4% diperkirakan akan turun menjadi 3,3%, dan di
tahun 2013 4,5% turun menjadi 3,9%. Ini adalah kondisi ekonomi dunia dan ini referensi yang memang
selama ini menjadi pegangan bagi masyarakat di seluruh negara untuk memperkirakan ekonominya.
Ternyata kondisi di negara-negara maju itu pertumbuhan ekonominya di tahun 2011 itu memang kurang
lebih seperti yang diperkirakan 1,6% tetapi untuk 2012 ada koreksi lagi dari 1,9% yang sebelumnya
diperkirakan, sekarang ini tahun 2012 diperkirakan akan turun menjadi 1,2% Kalau kita lihat Negara
berkembang juga demikian. Negara berkembang yang tadinya diperkirakan akan tumbuh 6,40 % ternyata
tumbuhnya hanya 6,20 %, tetapi yang perlu kita sama-sama catat, karena Indonesia termasuk dalam
negara berkembang, itu diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tadinya 6,1% turun menjadi
5,4%. Dan 5,40 % ini tentu akan ada dampaknya ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sedangkan untuk tahun 2013 ada untuk penurunan dari 6.5 % menjadi 5.9%. Khusus untuk ASEAN di
tahun 2012, 5 negara utama di ASEAN akan turun dari 5,6% ke 5,2% mungkin Pak Dirjen bisa kasih poin
ya, ditunjuk supaya nih tak kasi nih bekal hasil DIPA yah. Nah jadi kalau kita lihat itu kondisi dunia yang
turun dari 4% ke 3,3% dan negara berkembang dari 6,1% ke 5,4%.
Pandangan daripada world economic outlook atau IMF terkait dengan Indonesia itu adalah turun dari
6,3% menjadi 6,1% ya, dimana kalau Indonesia masih berpegang kepada pertumbuhan ekonomi 6.7%,
tetapi kalau kita lihat yang dibawahnya itu ada ADB (Asean Development Bank) itu tadinya
memperkirakan 6.8% diturunkan menjadi 6.2%. Dan untuk ini World Bank, jadi World Bank itu turunkan
dari 6,3% ke 6,2%, jadi kelihatannya IMF, Asean Development Bank dan World Bank memperkirakan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia antara 6,1% sampai 6,2% tahun 2012.
1
Ini pun terlihat karena pertumbuhan perdagangan dunia itu proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia
juga telah di revisi ke bawah, di tahun 2012 volume perdagangan dunia diperkirakan akan melambat
dengan laju pertumbuhan 3.8% dan itu terlihat dari warna biru, ow sekarang sudah keluar warnanya ya
3.8%, jadi satu penurunan dibandingkan yang merah dan ini semua mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi yang kita perkirakan turun.
Selanjutnya kita lihat di Amerika, beberapa indikator perekonomian Amerika sudah mulai bergerak ke
arah pemulihan. Terlihat di januari 2012 tingkat pengangguran di Amerika kembali turun, yang tadinya
8.5% menjadi 8.3% jadi ada gejala pemulihan. Kemudian purchasing managers index Amerika juga di
bulan Januari lebih baik yaitu menjadi 53,1 dari 53,1 menjadi 54,1 itu bar yang biru, ya kelihatan ada
peningkatan. Nah jadi disini kita lihat bahwa ekonomi Amerika sudah bergerak ke pemulihan, walaupun
masih sebenarnya dalam kategori lemah.
Tapi yang perlu kita perhatikan adalah kondisi di Eropa, kondisi di Eropa yang menjadi catatan kita
semua tingkat pengangguran Eropa pada akhir tahun 2011 itu sudah mencapai dua digit. Walaupun
sudah ada sedikit perbaikan itu tetapi masih dua digit, masih ada di kisaran 10% jadi 10.3% di Januari
2012. Kalau kita lihat tingkat pengangguran, nah yang itu sebelah kanan tingkat pengangguran, yang
paling bawah itu Spanyol tingkat penganggurannya 22.9%. Jadi tingkat pengangguran Spanyol
merupakan yang tertinggi di wilayah Eropa 22.9, sementara Switzzerland dan Austria tingkat
penganggurannya relatif rendah 1,9% dan 4%. Jadi disini kita harus sama-sama perhatikan bahwa
kondisi di Eropa masih belum begitu baik, dalam arti masih memburuk situasinya.
Kita sekarang lihat rasio utang per PDB, kita lihat disini rasio utang rata-rata negara Eropa pada kwartal
ketiga 2011 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari 83,2% menjadi 87,4%.
Kita lihat itu. Yunani yang paling atas tadinya 138,8% itu sekarang rasio utang terhadap PDBnya 159%,
Itali juga demikian ada di kisaran 119%. Jadi ini menunjukkan kondisi Eropa dan kita memang
menyambut baik bahwa Eropa telah menyetujui dana talangan sebesar 130 milliar euro atau 170 milliar
dollar sebagai jaminan pembayaran hutang Yunani, tetapi Yunani untuk mendapatkan fasilitas itu diminta
untuk melakukan langkah-langkah korektif yang cukup berat. Misalnya pengurangan tenaga kerja sampai
15.000 orang di sektor publiknya, liberalisasi perburuhan, kemudian pemotongan gaji sebesar 22%, dan
adanya herka (tidak jelas). Jadi ini adalah kondisi yang sedang berjalan di Eropa, dan kita melihat bahwa
rasio utang per PDB Eropa masih menunjukkan peningkatan.
Kalau kita perhatikan di negara-negara kawasan Asia pada tahun 2011 itu terlihat bahwa, ya yang
sebelah kanan itu, oh mulai dari yang kiri ya, yang kiri itu, kita lihat pertumbuhan ekspor di Jepang, China
dan Korea mengalami trend penurunan semester 2 tahun 2011. Ini bulan demi bulan, jadi kalau trendnya
itu turun menunjukkan bahwa setiap bulan kondisinya lebih buruk dibandingkan dengan bulan yang lain,
bahkan untuk Jepang mengalami pertumbuhan ekspor yang minus, itu ditandai warna biru yang ada
dibawah garis nol itu menunjukkan dia minus.
2
Adapun kalau lihat ekspor perkembangannya di Asean plus 5 itu terlihat bahwa penurunan yang sama,
bahkan ada dibawah 0% ada di Philipina dan Thailand. Jadi Philipina dan Thailand itu pertumbuhan
ekspornya kurang menggembirakan, tapi secara umum semua negara-negara Asean termasuk
Indonesia, Indonesia itu yang warnanya biru tuh, itu menukik ke bawah. Jadi artinya walaupun ada
pertumbuhan, pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan-bulan yang lalu.
Ini semua kita waspadai dan kalau kita lihat indikator-indikator perdagangan internasional termasuk index
pengangkutan barang melalui laut ataupun IATA index, semua menunjukkan kondisi yang perlu kita
perhatikan yang menunjukkan nanti di bulan berikutnya masih ada penurunan daripada potensi ekspor.
Kita perhatikan kondisi di Timur Tengah, itu kondisi Timur Tengah ini ada harga daripada minyak dunia
kita lihat ICP minus, ICP minus itu ternyata di 10 Februari sudah menunjukkan 129 dollar per barrel ya,
sedangkan pada saat di 6 Januari masih 124 dollar per barrel.
Jadi kita secara umum mengatakan rata-rata harga minyak dunia pada Januari 2012 mengalami
peningkatan dibandingkan rata-rata Desember 2011, dan juga kita mesti simak bahwa perkembangan di
Selat Hormuz, itu musti kita waspadai. Karena di selat itu jalur distribusi sekitar 17 juta barrel minyak per
hari pada tahun 2011, atau 1/6 dari minyak mentah global. Jadi kalau ada pemanasan di Selat Ornust
tentu kita akan bisa berdampak pada dunia.
Kita lihat ke perekonomian domestik, kita lihat perekonomian global regionalnya dulu ya. Kita lihat bahwa
di China, kita melihat laju perdagangan China diperkirakan akan kembali mengalami pelemahan di tahun
2012. Pada akhir tahun 2011 eksport China menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 13,4%.
Surplus perdagangan China turun sebesar 23 milliar dollar menjadi 160 millar dollar, surplusnya menurun
23 millar dollar ya. Kemudian IMF memprediksi pertumbuhan China 8.2% ditahun 2012, namun jika
perekonomian Eropa sampai mengalami deep resession, pertumbuhan China berpotensi turun 4%,
karena exposure perekonomiannya yang tinggi terhadap Eropa. Jadi ini tentu harus kita perhatikan.
Kalau kita perhatikan nilai tukar, nilai tukar rupiah ada di kisaran 9.014 di tanggal 13 Februari kemarin
9.014 per dollar dan kalau kita lihat perbandingan dengan negara-negara di regional kita. Kita lihat bahwa
kalau dibandingkan dengan awal tahun 2012, memang dollar Amerika itu tertekan, sehingga mayoritas
nilai tukar terapresiasi termasuk rupiah, tapi kalau kita perhatikan rupiah yang itu yang paling pake warna
khusus itu, itu near to date sampai dengan tanggal 13 Februari 2012 itu ada apresiasi 0,61% secara year
on year itu ada depresiasi tetapi relatif kecil. Tetapi kalau kita bandingkan memang indonesia
dibandingkan Malaysia, Singapore, Philipina, Korea itu year to datenya negara-negara itu lebih
terapresiasi dibandingkan dengan kita.
Kita lihat index pasar modal, kita lihat bahwa index pasar modal itu mencapai 3.961 di tanggal 13
Februari 2012, tetapi di tahun 2012 ini sudah pernah menyentuh angka 4.000, jadi ini ada sedikit koreksi.
Tetapi kalau kita lihat year to date untuk Indonesia, year to date itu ada apresiasi 3,66% ya itu yang
warnanya biru itu menunjukkan year to date. Sedangkan year on year Indonesia adalah 16,81% apresiasi
3
dibandingkan dengan tahun lalu. Ini juga menunjukkan bahwa dari posisi awal tahun 2012, index IHSG
masih dalam trend yang menguat walaupun relative rendah.
Bapak, Ibu sekalian, terkait dengan capital flow kita lihat itu Januari 2012 itu masih ada capital inflow,
dimana terlihat disini sekarang itu jumlahnya Rp 15,4 triliun dan itu terdiri dari net foreign buying SUN dan
itu adalah di bulan Januari. Jadi ini ada kelihatan yang perlu diperhatikan memang di kwartal ke-3 tahun
2011 itu menunjukkan kondisi capital outflow, tetapi kita lihat di bulan-bulan ini capital inflow yang terjadi.
Kalau kita lihat surat utang negara, kita lihat bahwa yield dari SUN 10 tahun itu di tanggal 13 Februari
5,15%, kalau kita bandingkan dengan Oktober 2011 itu adalah 7,07%. Jadi ini menunjukkan kondisi yang
jauh lebih baik.Kita lihat juga global bond yang 10 tahun, itu yang 13 Februari 3,73%, sedangkan di
Desember 2011 masih 4,07%. Kondisi membaik ini memang didorong adanya sentiment positif, karena
ada kenaikkan rating Indonesia investment grade dan juga kinerja ekonomi Indonesia secara umum.
Kita terus terlihat bahwa di tahun 2011 pertumbuhan GDP Indonesia 6.5% dan kalau kita perhatikan di
bagian bawah dibandingkan dengan 2009, 2010 biasanya tuh di kwartal ke-4 pertumbuhan ekonominya
lebih tinggi dibandingkan kwartal 3, nah sekarang di tahun 2011 pertumbuhan ekonominya kurang lebih
sama 6,5% jadi ini juga menunjukkan bahwa perlu kita waspadai karena mungkin Indonesia juga sudah
mulai ada terpengaruh oleh kondisi krisis yang ada di negara-negara maju.
Kita lihat disini adalah pertumbuhan PDB pengeluaran, dan kita lihat bahwa dari sisi pengeluaran, PDB
2011 didukung oleh pertumbuhan konsumsi dan investasi. Kedua komponen itu yaitu konsumsi dan
investasi juga memberikan kontribusi yang cukup tinggi, selain itu kontribusi net ekspor juga masih
mendukung pertumbuhan PDB. Kalau kita lihat distribusi, konsumsi rumah tangga porsinya besar 54,6%,
tetapi investasi PMTB itu sudah cukup menunjukkan hasil setelah beberapa tahun berkembang ini. Jadi
distribusi konsumsi rumah tangga masih mendominasi PDB pengeluaran, meskipun semakin menurun
sementara distribusi dari investasi semakin meningkat, kita harapkan kedepan dari investasi ini terus
meningkat.
Dari sisi produksi pertumbuhan PDB 2011 didukung oleh sektor industri pengolahan, sektor perdagangan
hotel dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi, ya itu terlihat, dan kita lihat juga bahwa di
industri pengolahan itu porsinya cukup besar. Walaupun kita harus perhatikan bahwa ini secara distribusi
agak mengecil dibandingkan tahun-tahun yang lalu, jadi perlu kita perhatikan. Sektor perdagangan dan
industri memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan PDB, sedangkan sektor industri
pengolahan, dan sektor pertanian juga masih mendominasi distribusi PDB.
Laju inflasi, laju inflasi Januari 2012 sebesar 0,76% month to month atau kalau secara tahunan 3,65%.
Hal ini kembali mengalami perlambatan dibandingkan bulan Desember 2012, karena di Desember 2012
year on yearnya 3,79%.
4
Kita lihat lagi bahwa pertumbuhan kredit konsumsi, kita lihat pertumbuhan kredit konsumsi sehingga
kalau kita amati pertumbuhan penjualan mobil dan motor, pertumbuhan pembayaran PPN kita melihat
bahwa peningkatan konsumsi masyarakat ditunjukkan juga dari penjualan mobil, motor serta PPN yang
semuanya masih menunjukkan trend yang meningkat. Kita perlu waspadai, karena di Indonesia saat ini
secara umum BBM bersubsidi masih sangat luas dan tingkat bunga juga sedang rendah, sehingga
ekonomi domestik terus berkembang, padahal kita juga mesti hati-hati sebetulnya harga minyak sudah
jauh meningkat dan ini juga kita lihat kondisi global secara umum terjadi penurunan ekonomi, tetapi di
ekonomi Indonesia di dalam negeri menunjukkan kondisi yang baik. Jadi di akhir tahun 2011 konsumsi
masyarakat masih terjaga, bahkan mengalami peningkatan.
Realisasi investasi 2011 disini kelihatan bisa mencapai Rp 251 trilliun meningkat 20% dibandingkan 2010
prestasi yang baik. Lanjut...
Investasi terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, didukung oleh semakin kondusifnya kondisi
perekonomian domestik, kita lihat ini posisi pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, kita juga
lihat bagaimana import barang modal dan posisi dan pertumbuhan konsumsi semen. Nah ini adalah FDI
confidence index dan FDI confidence index ini merupakan index keyakinan investor yang disurvey, dia
melakukan survey terhadap 27 negara dan 17 sektor industri. Index ini menggambarkan prospek arus
investasi langsung di dunia internasional. Kita lihat Indonesia yang ada gambar merah itu ditahun 2007,
2010 kita masih ranking nomor 21 dan 20, sekarang kita sudah meningkat menjadi nomor 9 jadi FDI
confidence index Indonesia itu sudah meningkat dan itu menunjukkan keyakinan investor untuk
melakukan investasi di Indonesia. Kita lihat negara-negara diatasnya mulai dari China, India, Brasil,
Indonesia sekarang sudah nomor 9, dan Indonesia di atas Malaysia ataupun yang pasti di atas negaranegara Eropa yang sedang dalam kondisi sulit.
Kita lihat ekspor dan import Indonesia, ekspor Indonesia di tahun 2011 meningkat 29.1% year on year,
total nilainya 203 millar dollar, sedangkan import meningkat 30,7% atau senilai 177,3 milliar dollar, namun
pertumbuhan ekspor di bulan desember mengalami perlambatan dari 10% menjadi 2,2% year on year,
jadi kita lihat juga pada signal perlambatan ekspor. Ini adalah chart-chart sederhana yang mencerminkan
fluktuasi nilai ekspor secara umum lebih disebabkan oleh perubahan volumenya, sedangkan fluktuasi
harga relatif kecil. Jadi mungkin beberapa negara yang sedang, selama ini mengimport itu mengurangi
pembeliannya, tetapi kita beruntung masih harga belum terlalu terdampak walaupun beberapa komoditi
sudah menunjukkan kondisi ada penurunan.
Kita lihat neraca pembayaran, neraca pembayaran singkatnya kita lihat yang paling bawah itu cadangan
devisa. Cadangan devisa kita masih 110 milliar dollar, tapi kalau kita lihat transaksi berjalan, neraca
transaksi berjalan itu kita lihat ada 2.1 milliar dollar, masih positif selama tahun 2011 tetapi mengecil. Dan
yang perlu kita waspadai adalah di kwartal ke-4 tahun 2011 itu ada kondisi transaksi berjalan yang
negatif, yaitu minus 0,9 milliar dollar pertama kali dia negatif, tentu ini menjadi signal yang perlu kita
5
waspadai, tetapi bisa juga memberikan signal bahwa kita mempunyai potensi investasi yang baik, karena
adanya import capital goods yang tinggi. Tetapi kalau meningkat karena harga minyak tinggi dan
komponen import BBM tinggi tentu ini bukan suatu kondisi yang baik. Sama-sama saya rasa kita perlu
simak.
Saya nanti akan minta dari BKF, nanti ada spesial sesi untuk Saudara-Saudara sekalian, untuk bisa
menceritakan tentang jasa-jasa dan pendapatan. Karena jasa-jasa dan pendapatan itu kalau kita lihat di
tahun 2011 itu pendapatan minus 25 millar dollar dan jasa-jasa itu minus 11,8 milliar dollar. Jadi kita perlu
untuk melakukan kajian ini, supaya Indonesia jangan terlalu besar kalah di bidang jasa-jasa maupun
remittance dan pendapatannya.
Tetapi secara umum kita bisa mengatakan bahwa pada kwartal ke 4 tahun 2011, transaksi modal dan
finansial mengalami defisit sebesar 1,4 milliar dollar lebih kecil dibanding defisit di triwulan sebelumnya.
Jadi investasi langsung di Indonesia terus meningkat sejalan dengan iklim investasi yang semakin
kondusif dan stabilitas makro ekonomi yang terjaga ya. Inilah adalah neraca pembayaran Indonesia.
Sekarang kita lihat ada kinerja ekspor non migas mengalami penurunan seiring dengan penurunan
permintaan dunia. Kita lanjut saja, disini ada satu publikasi yang cukup menarik, yang mempublikasikan
wiggle room index. Dimana di dalam majalah ekonomi itu adalah penilaian terhadap 27 negara
berkembang, dan diantara 27 negara berkembang itu di situ dicantumkan bahwa Indonesia memiliki
kondisi peringkat kedua, sebagai negara yang memiliki fleksibilitas ruang gerak kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter. Jadi diantara negara-negara yang 27 ini, itu dilihat fleksibilitas daripada negara itu
untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan fiskal seberapa masih ada kelonggaran.
Kita tahu kondisi di Egypt Mesir situasinya sulit sekali sejak pergantian Pemerintahan dan situasi
stabilisasi yang belum berhasil dilakukan, tetapi Indonesia itu adalah nomor dua setelah Saudi Arabia
yang dianggap memiliki ruang untuk melakukan kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter dan ini tentu satu
kondisi yang positif di Indonesia, tapi kita musti hati-hati ini pandangan dari dunia kalau kita tidak
menanggulangi isu subsidi kita dengan baik ya ruang gerak ini bisa menjadi mengecil dan tentu situasi
positif ini menjadi kurang positif lagi ke depan.
Kita lihat disini ada strategi antisipasi kelambatan ekonomi kita sejak tahun lalu terus melakukan diskusi
persiapan kalau terjadi krisis ekonomi, dimana krisis global itu berdampak kepada Indonesia. Tetapi kita
kurang lebih kita bandingkan tahun 2009 itu kita untuk menjaga konsumsi domestik itu kita melakukan
stimulus fiskal dan itu menjaga daya beli masyarakat. Di tahun 2012 kita tidak saja memikirkan tentang
stimulus fiskal untuk menjaga konsumsi domestik, untuk menjaga daya beli masyarakat, tetapi kita juga
melakukan stimulasi ekonomi, dimana kita akan membuat environment untuk investasi PMTB bisa
meningkat, dan tentu investasi dilakukan oleh Pemerintah dan swasta. Pemerintah sebagai mana kita
jelaskan di MP3EI adapun di swasta juga demikian kita akan berikan insentif fiskal untuk supaya semua
ini dapat berjalan dengan lebih baik.
6
Lanjut kepada kesimpulan, jadi yang ingin kami sampaikan disini adalah kondisi ekonomi global masih
menghadapi resiko akibat belum selesainya permasalahan utang di negara-negara Eropa, ada
melambatnya permintaan negara-negara maju di tahun 2011 telah berdampak pada negara-negara
berkembang termasuk Indonesia. Dan kondisi ini bisa berlanjut di tahun 2012, namun demikian, kondisi
ekonomi domestik di Indonesia masih relatif baik, hal ini tercermin dari nilai tukar yang terjaga, inflasi
yang stabil, pertumbuhan ekonomi yang 6,5% di tahun 2011 didukung oleh daya beli masyarakat dan
investasi yang meningkat. Berdasarkan kondisi tersebut Indonesia dinilai masih mempunyai ruang
kebijakan fiskal dan moneter yang cukup untuk menhadapi perlambatan ekonomi global, sebagaimana
yang tadi disampaikan oleh majalah The Economist di bulan Januari 2012. Untuk mengantisipasi krisis
Pemerintah akan mengupayakan langkah-langkah untuk mendorong daya beli masyarakat serta
meningkatkan investasi.
Yang terakahir adalah terkait dengan ringkasan postur realisasi APBN sampai akhir 31 Januari 2012.
Sampai dengan akhir Januari 2012 dibandingkan dengan Januari 2011 itu kita melihat bahwa
pendapatan negara itu bisa dicapai 6% lebih baik dibandingkan tahun lalu, sampai Januari 5,5%.
Penerimaan perpajakan itu juga menunjukkan 6,5% lebih baik dibandingkan tahun lalu 6,3%, belanja
negara itu mencapai 5,8% itu lebih baik dibandingkan tahun lalu 5,4%, kemudian secara umum kita
melihat disini surplus divisit itu tidak ada peralihan berarti yang kami juga kita ingin sampaikan disini
adalah.. oh disini tidak ada rincian tentang belanja modal ya? Di halaman 36 kelihatan disini belanja
modal, belanja modal itu 1,9% sampai dengan Januari 2012 tahun lalu sampai akhir januari 2011 adalah
0,4%. Jadi ini saya sambut baik. Dan ini juga mungkin karena sejak bulan Desember Pemerintah betulbetul memberikan perhatian untuk realisasi anggaran dapat dilakukan lebih baik. Kita ada team evaluasi
penyaluran dan realisasi anggaran terdiri dari Kementerian Keuangan, UKP4 dan BPKP, kok
kelihatannya belanja modal sudah bisa mencapai 1,9% dibandingkan tahun lalu 0,4%. Ini satu hal yang
kita harapkan di bulan-bulan kedepan lebih baik. Tentu Kementerian/Lembaga masing-masing harus
merespons dengan baik, supaya realisasi belanja modal dapat tinggi, lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Secara umum penyerapan belanja Pemerintah pusat masih on track relatif sama dengan penyerapan
tahun 2011, yaitu kira-kira di 3,4% dari pagu, kalau tahun lalu 3% ya, sekian dan terima kasih.
Wassalamualaikum wr wb.
7
Download