PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh : SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : Bayu Cahyosusilo B 100 040 384 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arus globalisasi telah menyebabkan terjadinya integrasi pasar dunia sehingga perekonomian suatu negara tidak akan terhindar dari pengaruh ekonomi di belahan dunia lainnya. Arus barang dan arus modal telah bergerak melewati batas negara dalam waktu yang amat singkat, pemilik modal (investor) menjadi memiliki banyak peluang / alternatif dalam memilih sektor industri apa dan di negara mana investasi akan dipilih karena lebih menguntungkan lagi. Namun demikian disamping banyaknya pilihan yang menarik akibat terbukanya peluang investasi di pasar modal antar negara, investor juga akan dihadapkan pada persoalan nilai tukar mata uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. Krisis moneter yang menimpa perekonomian Indonesia yang ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar sejak pertengahan tahun 1997 telah mengakibatkan, tingkat bunga deposito dan SBI naik tajam sampai 60% per tahun dan inflasi yang pada periode sepuluh tahun terakhir dapat dipertahankan sebesar 10 % meningkat tajam. Harga saham meluncur turun secara drastis sehinnga ISHG sebagai indikator harga saham terpangkas hingga tinggal hampir sepertiganya. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar berakibat pada 1 peningkatan ongkos produksi produk yang mengandung komponen impor tinggi sehingga akan mendorong peningkatan harga-harga umum. Selain itu tingginya tingkat inflasi pada tahun tersebut juga dipicu oleh adanya ekspektasi dari masyarakat bahwa rupiah akan semakin terdepresiasi dimasa yang akan datang dan akibatnya tingkat harga akan terus naik. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka Bank Indonesia selaku otoritas moneter menetapkan kebijakan menaikkan tingkat bunga SBI menjadi sebesar 70% pada tahun 1998. Diharapkan dengan adanya kenaikan tingkat bunga maka permintaan kredit akan berkurang dan minat investor untuk menyimpan uangnya di bank meningkat, sehingga otomatis jumlah uang beredar akan berkurang dan tingkat inflasi akan menurun. Bank Indonesia sebagai pelaku kebijakan moneter berdasarkan pasal 7 UU No.23 tahun 1999 mempunyai tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah dapat diartikan dalam dua pemahaman yaitu kestabilan nilai rupiah terhadap nilai barang dan jasa di dalam negeri yang tercermin dari angka inflasi, dan kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang lain yang tercermin dari nilai tukar. Tingkat inflasi yang tinggi, dimana harga-harga akan naik secara terus menerus. Meningkatnya inflasi secara relatif adalah signal negatif bagi para investor. Inflasi berdampak meningkatkan tingkat suku bunga. Meningkatnya suku bunga secara langsung akan meningkatkan beban bunga. Perusahaan akan memiliki laverge yang tinggi akan mendapatkan 2 dampak yang sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga. Harga bahan baku juga akan meningkat, jika kenaikan biaya ini tidak dapat diserap oleh harga jual terhadap konsumen, maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Menurunnya profitabilitas ini, akan mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap pendapatan deviden yang harus diterima oleh investor, yang gilirannya investasi pada saham di pasar modal menjadi hal yang kurang menarik. Pada akhirnya investor akan berpindah ke jenis investasi yang lain, yang memberikan return yang lebih baik dalam hal ini bunga yang tinggi, misalnya ; deposito. Pergerakan nilai tukar dan inflasi yang diikuti oleh pergerakan suku bunga sebagai pengendali permintaan dan penawaran uang beredar maupun sebagai pengontrol inflasi maka suku bunga dapat digunakan sebagai alat mediasi nilai tukar dan inflasi untuk melihat dampaknya terhadap harga saham. Naik turunnya harga saham yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar dan inflasi dapat mempengaruhi pengembalian dan tingkat keuntungan, nilai tukar dan inflasi yang wajar akan mendorong pergerakan iklim investasi yang secara langsung mampu mengangkat perekonomian negara secara makro, karena para investor baik dari dalam maupun luar negeri tertarik untuk menanamkan modalnya di dalam negeri yang tentu memberikan keuntungan bagi para investor itu sendiri dan juga negara. 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian diatas maka permasalahan yang dapat dirumuskan oleh penulis adalah : Apakah perubahan nilai tukar rupiah / US dollar, inflasi dan suku bunga berpengaruh terhadap harga saham di BEI? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah / US dollar, inflasi dan suku bunga tehadap harga saham di BEI. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini antara lain : 1. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengidentifikasi harga saham di BEI yang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar rupiah / US dollar, inflasi dan suku bunga sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam keputusan pembelian saham. 2. Bagi pihak lain, untuk melengkapi literatur dibidang investasi pasar modal sehingga dapat menambah pengetahuan bagi yang membaca. 4 E. Sistematika Penulisan Skripsi Penelitian ini dilaporkan secara terperinci dalam lima bab dengan uraian sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah dari penelitian, yang kemudian ditarik secara eksplisit dalam perumusan masalah. Sebagai acuan dari seluruh penelitian ini akan ditegaskan dengan tujuan penelitian secara final agar lebih jelas dan terarah serta manfaat dari penelitian itu sendiri baik secara teoritik maupun praktis. Sistematika penulisan merujuk pada panduan penulisan skripsi dan beberapa buku yang mengulas tentang metode riset lainnya. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis mencoba mengulas perdebatan teoritis tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan obyek penelitian melalui teori-teori yang mendukung serta relevan dari buku atau literatur yang bekaitan dengan masalah yang diteliti. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan difokuskan pada pembahasan teknik metode penelitian. Pertama akan dijelaskan tentang struktur konstruksi atau kerangka teoritis yang akan menjadi acuan pembahasan dalam penelitian ini. Selanjutnya hipotesis akan diuji 5 kebenarannya dan dipakai sebagai petunjuk dalam pengumpulan data yang diperlukan. Penelusuran obyek penelitian secara singkat pada bagian yang akan dikaji termasuk dalam bagian-bagian ini. Dalam bab ini juga akan dibahas berbagai metode penunjang terealisasinya penelitian yaitu : populasi, sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi variabel, instrumen penelitian dan metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang analisis data dan hasil analisis serta pembahasan yang disesuaikan dengan metode penelitian pada bab tiga, sehingga akan memberikan perbandingan hasil penelitian dengan kriteria yang ada dan pembuktian kebenaran dari hipotesis serta jawaban-jawaban dari pertanyaan yang telah disebutkan dalam perumusan masalah. BAB V : PENUTUP Pada bab akhir ini memuat kesimpulan dari keseluruhan pembahasan, serta refleksi untuk memberikan saran berdasarkan kesimpulan penelitian untuk mengkaji kebenaran hipotesis yang sudah ada. 6