Uploaded by User19240

TUGAS 2

advertisement
TUGAS 2: HAL PEMBENTUK EXCHANGE RATE (PNB, INFLASI, DAN PERTUMBUHAN EKONOMI)
Bagaimana nilai tukar bekerja?
Nilai tukar menunjukkan seberapa berharganya suatu mata uang terhadap mata uang
asing, dengan kata lain biaya yang dikenakan saat membeli mata uang tersebut. Perubahan
harga yang lebih konstan atau stabil akan dipilih sebagai mata uang yang paling mungkin
digunakan dalam bertransaksi internasional seperti dollar Amerika, yen Jepang, pounsterling
Ingggris, dan dollar Kanada. Negara-negara tersebut menggunakan sistem flexible exchange
rates. Baik pemerintah maupun bank sentral tidak secara aktif melakukan intervensi untuk
menjaga nilai tukar tetap. Kebijakan mereka dapat mempengaruhi suku bunga da;am jangka
panjang. Menurut sebagian besar negara, pemerintah hanya dapat mempengaruhi, tidak
dapat mengatur, nilai tukar.
Mata uang lainya, seperti riyal Arab Saudi cenderung tetap. Hal ini dikarenakan Arab
Saudi menggunakan sistem fixed exchange rate yang hanya berubah ketika pemerintah
menghendakinya. Bank sentral memiliki cadangan devisa yang cukup untuk mengendalikan
nilai mata uang mereka. Untuk menjaga nilai mata uang, bank sentral memegang dolar
Amerika. Jika nilai mata uang domestik menurun, bank akan menjual dolar untuk mata uang
lokal. Hal ini dapat mengurangi penawaran pada pasar serta meningkatkan nilai mata uang
mereka.
Yuan Tiongkok dulunya adalah mata uang tetap. Sekarang pemerintah perlahan-lahan
beralih ke nilai tukar yang fleksibel. Itu berarti lebih jarang berubah daripada nilai tukar
fleksibel, tetapi lebih sering daripada nilai tukar tetap.
Tiga faktor yang mempengaruhi nilai tukar
Permintaan akan mata uang suatu negara bergantung pada apa yang sedang terjadi
di negara tersebut. Pertama, tingkat suku bunga yang dibayarkan oleh bank sentral negara
tersebut merupakan faktor yang penting karena memiliki keterikatan yang tinggi dengan
inflasi dan nilai tukar. Dengan memanipulasi tingkat suku bunga, bank sentral memberikan
pengaruhnya baik inflasi maupun nilai tukar, dan perubahan tingkat suku bunga akan
berdampak pada inflasi dan nilai mata uang. Suku bunga yang tinggi akan menawarkan
peminjam ekonomis sebuah return yang relatif lebih tinggi pada negara lain. Oleh karena itu,
suku bunga yang lebih tinggi akan menarik investor dan mengakibatkan nilai tukar naik.
Pengaruh itu akan berkurang jika inflasi di negara tersebut lebih tinggi atau faktor-faktor lain
yang mendukung penurunan nilai mata uang. Sebaliknya jika suku bunga diturunkan maka
akan cenderung menurunkan nilai tukar
Kedua, pendapatan nasional bruto
Ketiga, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas finansial mempengaruhi nilai mata uang.
Jika suatu negara memiliki ekonomi yang kuat dan tumbuh, maka investor akan
menginvestasikan modalnya. Negara dengan karakteristik posistif akan menarik investasi
mereka dari negara lain yang dianggap memiliki risiko politik dan ekonomi lebih besar. Gejolak
politik dapat menyebabkan berpindahnya kepercayaan pada mata uang dan pergerakan
modal ke negara-negara yang lebih stabil
Download