Badan Tenaga Nuklir Nasional JAKARTA Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional Nomor : GUNTINGAN BERITA /HM 01/HHK 2.1/2014 Hari, tanggal Kamis, 9 Oktober 2014 Sumber Berita http://web.inilah.com/re ad/detail/2143049/10negara-dengan-reaktornuklirterbanyak#.VDdI9Gfl3cs Hal. - Kol. - 10 Negara dengan Reaktor Nuklir Terbanyak Jakarta, Bagian Humas, Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Copy dikirim kepada Yth.: 1. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir 2. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir 3. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir Oktober 2014 4. Sekretariat Utama 5. BGAC-melalui PAIR Di balik pro dan kontranya penggunaan nuklir, setidaknya ada 10 negara yang memiliki reaktor nuklir terbanyak di dunia. Negara mana sajakah itu? Pembangkit tenaga nuklir adalah salah satu energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar fosil karena disebabkan oleh perubahan alam, perubahan cuaca dan iklim. Salah satu energi yang dihasilkan dari tenaga nuklir digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN. PLTN dapat diandalkan sebagai pemasok kebutuhan listrik, sehingga banyak negara membangun reaktor nuklir untuk memenuhi kebutuhan energinya. Berikut ini adalah 10 negara yang memiliki reaktor nuklir terbanyak di dunia: India India memiliki 17 reaktor nuklir dan merupakan sumber energi terbesar ke empat di India. Jika Jerman mempertimbangkan akan menghentikan energi nuklirnya karena bencana Fukushima, Jepang, namun tidak dengan India. India tidak terpengaruh oleh kecelakaan atau bencana di Fukushima. Bahkan di tahun 2010 lalu, India menyusun rencana proyek ambisiusnya untuk mengembangkan energi nuklir hingga mencapai kapasitas 63 ribu MW hingga tahun 2023. Jerman Jerman memiliki 17 reaktor nuklir dan di tahun 2011 tenaga nuklir Jerman menyuplai 17,7 persen kebutuhan listrik Jerman. Angka ini menurun dari tahun 2010 yaitu sebesar 22,4 persen. Pengembangan teknologi nuklir di Jerman menjadi perdebatan dalam agenda politik, terlebih adanya sengketa energi antara Rusia dan Belarusia tahun 2007 dan kecelakaan Fukushima, Jepang, tahun 2011. Kedua peristiwa ini membuat pemerintah Jerman resmi mengumumkan rencana untuk meninggalkan energi nuklir dalam waktu 11 tahun. Pengumuman ini disampaikan ke publik pada 30 Mei 2011. China China sebagai negara dengan negara berpenduduk terpadat di dunia, memiliki 17 reaktor nuklir. Pembangkit tenaga nuklir China dibangun sebagai energi alternatif listrik batubara yang sudah mulai langka. China memiliki dua perusahaan listrik bertenaga nuklir yang terbesar yaitu China National Nuclear Corporation di timur laut China dan China Guangdong Nuclear Power Group di tenggara China. Korea Selatan Korea Selatan memiliki 18 reaktor nuklir. Energi nuklir di Korea Selatan sangat aktif dengan mengekspor teknologi nuklirnya ke beberapa negara seperti Yordania, Uni Emirat Arab, Turki, Indonesia, dan Malaysia. Pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan dikelola di empat wilayah yaitu Yeonggwang, Kori, Wolseong dan Uljin. Kanada Kanada sebagai salah satu negara terluas yang memiliki 18 reaktor nuklir. Pada 2009, sekitar 15 persen pasokan listrik Kanada di hasilkan oleh tenaga nulikir. Tahun 2011, pemerintah Kanada berencana akan membangun sebuah reaktor nuklir baru, namun rencana ini masih dalam pembahasan karena setelah bencana di Fukushima, Jepang. Pemerintah Kanada kemudian memerintahkan untuk meninjau kembali keselamatan dan perbaikan di semua operator reaktor nuklir di negara tersebut. Inggris Negara yang dipimpin Ratu Elizabeth ini memiliki 19 reaktor nuklir dan telah menghasilkan tenaga yang telah menyuplai seperenam kebutuhan listrik Inggris di tahun 2012. Sejak didirikan tahun 1956, Inggris telah mengalami dua kali kecelakaan nuklir yaitu di Windscale karena kebakaran tumpukan plutonium (8 Oktober 1957) dan di Sellafield karena sebanyak 20 ton uranium dan 160 kilogram plutonium mengalami kebocoran karena ada pipa yang retak (19 April 2005). Rusia Rusia memiliki 31 reaktor nuklir dan memiliki sejarah kelam dengan reaktor nuklirnya di Ukraina (dulu bagian dari Uni Soviet) pada reaktor nomor empat dari Chernobyl Nuclear Power Plant di tahun 1986. Kini pemerintah Rusia lebih berhati-hati dalam mengelola reaktor nuklirnya. Pasokan listrik Russia tahun 2010 dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga nuklir sebesar 16 persen dengan kekuatan sebesar 170,1 TWh. Pemerintah Rusia merencanakan akan meningkatkan reaktor nuklirnya dari 31 ke 59 reaktor. Jepang Negara berjuluk Negeri Matahari Terbit ini tercatat memiliki sebanyak 55 reaktor nuklir. Energi nuklir nampaknya merupakan prioritas nasional yang strategis. Sebagai negara yang kerap dilanda gempa, kerusakan reaktor nuklir menjadi kekawatiran seluruh rakyat Jepang dan mungkin juga dunia. Seperti peristiwa 11 Maret 2011, yang telah menghancurkan sistem pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima dalam bencana tsunami. Saat itu, sedikitnya 140 ribu penduduk yang berjarak 20 km dari reaktor dievakuasi ke tempat yang dianggap lebih aman. Prancis Prancis merupakan negara yang memiliki reaktor nuklir paling banyak kedua, yaitu sebanyak 59 reaktor nuklir. Prancis dipaksa memiliki banyak reaktor nuklir karena negara ini tidak memiliki sumber daya energi berupa minyak. Pembangkit tenaga nuklir Perancis menghasilkan energi 540,6 TWh dan telah memenuhi sebanyak 78,8 persen kebutuhan energi listrik di Perancis. Angka ini adalah persentase tertinggi di dunia, sehingga tarif listrik di Prancis merupakan yang termurah di Eropa. Amerika Serikat Inilah negara yang paling banyak memiliki reaktor nuklir, yakni 104 buah. Ada sebanyak 65 pembangkit listrik tenaga nuklir yang telah memiliki lisensi untuk beroperasi. Pembangkit tersebut menghasilkan energi listrik sebesar 806,2 TWh dan telah menyuplai 19,6 persen kebutuhan listrik total di seluruh AS pada tahun 2008. Februari 2012, US Nuclear Regulatory Commission telah menyetujui pembangunan dua reaktor, dengan alasan karena bencana Tsunami yang melanda Jepang, 11 Maret 2011, yang telah menghancurkan reaktor nuklir di Fukushima. Namun, rencana pembangunan ini mendapat tentangan dari aktivis lingkungan dan antinuklir karena alasan keselamatan publik dan lingkungan, terlebih dengan bencana di Fukushima yang belum pulih benar.