Jurnal Sekretari, Volume 1, Nomor 1, Mei 2009 75-23 KIAT BERKOMUNIKASI BISNIS YANG EFEKTIF Lorina Sudjiman Jurusan Sekretari Universitas Advent Indonesia Abstrak Komunikasi adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi itu dapat dilakukan secam verbal abau non verbal. Apa saja yang dilakukan satu dergan yang lain dalam masyarakat adalah bentuk komunikasi, apakah itu berbicara atau bertindak laku. Itulah sebabnya pokok masalah tentang komunikasi bisnis penting untuk didalami. Untuk itu perlu strategi yang tepat agar komunikasinya lancar yaitu tepat memenuhi sasaran. Sumber komunikasi disebut komunikator, sasamnnya disebut penerima komunikasi, dan alatnya disebut alat komunikasi. Apa, siapa, bagaimana, mengapa dan kapan berkomunikasi patut diatur sebaik-baiknya. Jika semua berjalan lancar dan seimbang, maka terjadilah komunikasi bisnisyang tepatguna. Kata kunci: kiat, komunikasi, bisnis, efektif Pendahuluan Salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia adalah komunikasi. dapat berlangsung seUap saat, dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja dengan siapa saja, Semenjak lahir, manusia sudah mengadakan hubungan dengan Komunikasi masyarakat sekelilingnya. Kelompok pertama yang dialami oleh individu larg baru lahir ialah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anggota keluarga yang lain. Makin bertambah usia, makin luas pula hubungan yang dapat dijangkau oleh individu itu. Manusia adalah makhluk social yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya dan hidup bermasyarakat, yang berarti, harus mau dan mampu mengadakan hubungan dengan masyarakat sekelilingnya. Hubungan sangat penting dalam rangka pembinaan kepribadian dan pengembangan bakat seseomng. Bakat memerlukan dorongan, pendidikan, latihan dan pcngajarandimanasemuanyaini membutuhkanhubunganyangbaikdengansemua pihak. Batapa pentingnya hubungan bagi manusia dalam kehidupan social. Manusia tidak dapat mengembangkan bakat dan kepribadiannya tanpa berhubungan dengan semua pihak. Untuk berhubungan seseomng harus mengadakan komunikasi dengan semua pihak yang berkepentingan, baik secara formal maupun informal. Oleh karena itu, komunikasi merupakansuatu halyangsangatpenting bagi kehidupan manusia. Demikian pula halnya dalam bisnis, teknik berkomunikasi yang efektif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dalam lingkungan pekerjaan. 15 Efektif (Lorina Sudjiman) Arti dan PentingnYa Komunikasi Istilah komunikasi berasaldari bahasa Latin, yaitu communicare yang berarti sama. J.ldi apabiia hendak mengadakan komunikasi dengan pihak lain, nraka harus ditentukan terlebrh dahulu suatu Sasaran sebagai dasar untuk mempercleh pengertian yang sama. t'lenurut Histreet and Baty (2002), komunikasi berarti suatu proses pertukamn iniornrasi antara individu melalui suatu sistem yang lazim baik dengan simbol-sirnbol, sinyalsinyal maupun pei'ilaku atau iindakan. Sedangkan menui'ut Courtland (1997), kcmunikasi adalah prcses mengirim Can menerima pesan. Komunikasi yang efekilf te4adi lika individu- individtr mencapai pemaharnan yang sama, merangsang pihak-pihak yanq Iain untuk me!akukan tindakan. Berda-rkan pengertian di ataS bahwa kornunikasi adalah proses kegiatan penyampaian wartai berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian. Definisi itu memberi pengertian yang sangat luas karena tidak hanya menitikberatkan pada segi manusianya saja. Pada zaman modern ini, peralatan elektronis (komputer) mampu menjadi pengirim atau penerima treriia dalam suatu s/ste,.n komunikasi modetn, Oleh karena ifu, baik manusia ataupun mesin elektronis dapat menjadi suatu saluran jaringai-i komunikasi. pentrngnya komunikasi bagr kehidupan sociai, budaya, penciidikan dan lain-lain sudah Cisaoari oleh pam cendikiayran sejak Aristotales yang hidup mtusan tahun sebelum f''ia:i:iri. Akan tetapi, stuo! Ai'istotales yang hanya berkisar pada retorika dalam iingt<ungan kecii. 6aru pefienEahan abad ke-20 ketrka durria Cirasakan -makjrr kecil akibai revci;si rrroLrsirr cian revoiusi teknologi elektronik, setelah diternukarl ilai:al api. pe-wai !:ei-bang, iisirik, telepon, SUi,it kabat, fiirn, raciio, televisi, cian seb,:galrtya, rnaka para cenoekiauvarr paua aoa,,l sekarang rnenyadari pentingnya komunik;si diitii-rEkatkai-r dari pengeiahuan (knowledge) men;adi iinru (science), Di aniara para ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di Arnerrka Serikat, vanE menaruh minat pada perkerribangan komunikasi adalah Carl I. Hovland yang menyatakan bahwa iinru komunikasi adalan upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas' asas penyampaian informaSi, serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi ini menunjukkan bahwa yang dijadikan objek sh-rdi komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum dan sikap pubiic yang dalarn kehidupan social dan politik memainkan peranan yang sangat penting. Bahkan dalam definisinya, secara khusus mengenai pengertian komunikasi Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. ef Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara ektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Haroid Lasswell yang menunjukkan pesan, media, komunikan dan efek. bahwa komunikasi meliputi 5 unsur, yakni: komunikator, ladi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan penyampaian efek tertentu. Seperti ilmu-ilntu lainnya, ilmu kcmunikasi pun menyelidiki gejal'r komr-rnikasi' Tidak harrya riengan pendekatan secara ontologist (apa itu komunikasi), tetapt juga seca'a aksioiogis (gagaimana beriangsungnya kornunikasi yang efektif) dan secara epistemolis 16 lumal Seketari, Vdume 1, Nomor 1, Mei 2m9 15-23 (untuk apa komunikasi itu dilaksanakan) sunarto (2003) menjelaskan bahwa proses komunika$ pada hakikatnya adalah proses penlampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain pikinn Uisa nrerupakan gagasan, infonnasi, opini dan lain-hin yang muncul lfo*uiif.n). aari uenarrnp. Ferasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, kemgu-raguan, kekhawatiran, kennrahan, keberanian, kegaimhan, dan sebagainya png Umbil dari lubuk hati. Adakahrrya seseorztng menpmpaikan btnh pikinnnya kepada orang lain tanpa pe6saannya nrenampakkan perasaan tertenUr. Pada saat lain seseorang menyampaikan pikirannya janng pula nrenyampaikan seseorang kepada orang lain tanpa pemikiran. Tidak apabila berhasil akan Konrunikasi disadari. Udak atau perasaan disadari tertentu, disertai pikiran disampaikan dengan rnenggunakan pemsaan yang disadari, sebaliknya komunikasi ikan gagaljika seraraktu menyampaikan pikiran, pera=En ti:hk terkontrol. Strategi Komunikasi yang strategi adalah perermnaan dan manajernen unhrk rnerrcapai suatu tujuan sudah ditetapkan. strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana opensionalnya secuta pmkUl dahm arti kata batrwa perdekatan bisa berbeda sewaKuwakhr bergnnhmg pada situad dan kondisi. llenu"rt n. Wayne Pae, hrjuan sentral kegiatan komunikasi terdiri atas tiga tujuan utarna, ).aih1: to seoire urderstandirp, to establi$r aeptance, to motirrate action. To secure ,na"rrt t Oitp nrennstikan batrwa kornunikan nrerperti pesan farE diterinnnya, Andaikata ia sudah dapat mengerti dan rnenerirna, maka penerirnaannra itu harus dibina to establish accepbnce, pada akhirnya kegiabn tersebut dimdivasikan l(ornunikasi merupakan proses yang rumit. Dalan rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan sr.ratu pemikimn dengan memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan factor-falitor penghambaL Dimulai secara bertunrt-tunrtdari komunikan sebagai sasamn komunikasi, nredia, pesan dan komunikator' Komunikasi meliputi 5 unsur yang merupakan kesatuan yang utuh dan bulat; bila pengirim berita satu unsur tidak ada, komunikasi tidak akan terjadi. Kelinn unsur itu adalah pengiriman berita, dan prosedur penerima berita, (pesan), (komunikator), bentuk berita reaksi atau tanggaPan. 1. Pengirim berita atau komunikator Pitra-k komunikator harus berusaha untuk mengemukakan yang terkandung dalam pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima berita sehingga mudah dan cepat dimengerti. Dalam rnenyampaikan berita, komunikan harus memperhatikan dengan siapa dengan aUau k6pada siapa berita itu disampaikan. Penyampaian berita harus disesuaikan tingkat pengetahuan pihak yang menerima berita. Antara pengirim berita dan penerima berita harus mempunyai pengalaman yang sama. berita atau P€san gerita dapat disampaikan dalam berbagai benhrk, misalnya bentuk perintah, instruksi, saran, usul (baik secara tiSan, maupun tertulis), bentuk pengumuman, edaran, Saran 2. BenBtk L7 Kiat Berkonnur,lkasi Brsrrii ,ar,g Efektif lLorina Sudjiman) dalam bnetuk tulisan, rjambar, kode, dan lain sebagainya. Isi pesan harus jelas sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita dapatditerima oleh pihak penerima berita. 3. Penerima Berita Pihak komunikan harus mengadakan tanggapan terhadap berita yang diterima. Penerima berita harus menafsirkan berita yang diterima seperti yang dimaksud oleh pengirim berita, 4. Prosedur pengiriman berita Prosedur pengiriman berita menyangkut samna yang dipakai dalam pengirim berita. Sedang sarana yang diperlukan dalam proses komunikasi tergantung atas sifat berita yang akan disampaikan. Berita dapat dibedakan atas 3 bentuk, yaitu: a. Berita yang bersifat audible yaitu berita yang dapat didengar, baik secara langsung, atau secara tidak langzung(melalui samna seperti tehpon, radio, dan sebagainya) b. c. maupun dengan rnenggunakan tanda seperti sirene, lonceng. Berita yang bersifat visual (dapat dilihat), baik yang berbentuk tulisan (sumt pengumuman, edaran, bulletin, majalah, dan lain sebagainya) gambar-gambar, poster, serta tanda-taMa lain seperti sinar lampu, bendera. Berita yang bersifat audio-visual (yang dapat didengar dan dapat dilihat), baik melalui Televisi, Film, pameran, kesenian dan lain-lain. 5.Reaksi atau Tanggapan Reaksi yang diberikan oleh pihak penerirna berita disebut tanggapan atau respon. Ada yang menamakan umpan balik. Dengan tanggapan yang diberikan oleh penerima berita, maka pihak komunikator dapat mengetahui apakan berita yang dikirim itu sampai dan dimengefti atau tidak oleh komunikan. Dengan diterimanya respons atau dengan adanya feedback dari pihak komunikan, maka akan terjadi komunikasi dua arah. Komunikasiyang demikian disebut dengan two ways traffic atau two ways flows communications. Lawannya disebut komunikasi searah atau one way communications. Klasifikasi komunikasi a. Secara garis besamya komunikasidapat dibagi atas 3 Jenis, yaitu: ialah komunikasi yang terjadi di antara para anggota organisasi, Komunikasi formal yang secara tegas telah diatur dan telah ditentukan dalam struktur organsiasi. Komunikasi formal dapatdibentuk oleh (1) perintah-perintah (lisan maupun tertulis); (2) samn-saran, baik yang diberikan oleh bawahan kepada atasannya maupun dari atasan kepada bawahan; (3) laponn-laporan yang pada umumnya datang dari bawahan; (4) rapat-rapat; dan (5) konferensi. Ciri-ciri yang terdapat dalam komunikasi formal ialah: 1). Informasi yang disampaikan mempunyai sanksi resmi. Ciri informasi ini menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan itu mempunyar nilaitepatwaktu. 2). Komunikasi formal bersumber dari peristiwa-peristiwa resmi, dan perintah-perinLah itu hanya diberikan oleh orang-orang yang berwenang. 1B Jurnal Sekretari, Volume 1, Nomor 1, Mei 2009 1.5-23 3). Komunikasi formal bertalian emt dengan masalah proses penyelenggaraan kerja, dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditebapkan. 4). Dalam pmktek b. komunikasi formal lebih ditonjolkan penggunaan sarana yang dipergunakan pada umumnya mempergunakan surat. Komunikasi Informal ialah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organsiasi. Komunikasi informal yaitu komunikasi yang tidak meMapat pengakuan resmi. Komunikasi ini biasanya dilakukan dari mulut ke mulut yang sering disebut dengan kabar angin, abau desas-desus. c. Komunikasi nonformal adalah komunikasi antara yang bersifat resmi dengan yang tidak resmi, antara yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi dengan jalinan pekerjaan berkenaan dengan hubungan pribadi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi formal merupakan keseluruhan sikap yang dilakukan secara resrni yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pekerjaaan organsiasi, berdasarkan ketentuan-ketentuan atau aturan-atumn resmi dalam oganisasi. Komunikasi informasi adalah merupakan jalinan hubungan pribadi yang tidak terikat oleh berbagai ketentuan-ketenfuan atau atumn-atumn resmi dalam organisasi. Serta komunikasi nonformal merupakan jembatan/perantara antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat pula mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal. Oleh karena itu, komunikasi nonformal merupakan saluran bagi pimpinan untuk mendapatkan gagasan baru, ide baru, metode baru yang sangat berguna bagi pimpinan dalam rangka menggerakkan organisasi ke arah tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian antara komunikasi formal, komunikasi informal dan komunikasi nonformal saling berhubungan. Dapat digambarkan seperti contoh di bawah ini. Bentuk Dasar Komunikasi Komunikasi yang efektif tentu saja memiliki beberapa alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan. Sebaiknya diketahui bagaimana menempatkan kata yang membentuk suatu arti, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik dan menggairahkan, bagaimana mengajak peserta untuk ikut aktif dalam diskusi, bagaimana menyelipkan humor yang mampu menghidupkan suasana, bagaimana menyiapkan ruangan yang mampu menghidupkan diskusi, dan apakah pesan akan disampaikan melalui tulisan (writen) atau lisan (onl). Kata-kata juga diperkuat dengan gerak syarat dan tindakan. Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam praktek dunia bisnis dan nonbisnis yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing bentuk komunikasi 19 tersebut dijelaskan secara singkat sebagai berikut: 1. Komunikasi Verbal Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Mengirimkan sesuatu kepada seseorang atau menelepon orang tua, teman, pacar, berbincang-bincang atau mengobrol dengan teman atau menggosip dengan tetangga, membacakan puisi di depan kelas atau mempresentasikan makalah dalam suatu acara Seminar, membaca surat kabar/ majalah, iurnal, mendengarkan mdio, menonton televisi dan sejenisnya merupakan contoh bentukbentuk komunikasi verbal. Meskipun Seseorang dapat mengungkapkan sesuatu seca6 nonverbal(tidak melalui tulisan atau lisan), ia tetap membutuhkan komunikasi verbal, misalnya bila hendak membahas kejadian masa lalu, ide abu abstraksi. Hal-hal di atas tidak dapat diungkapkan secara sempuma dengan komunikasi nonverbal, tetapi dapat dinyatakan melalui kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan (pidato). Melalui komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang akan memahami apa yang disampaikan pembicara atau penulis, Penyampaian suatu pesan lewat tulisan dan lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca yang akan dikatakan. Untuk pesan-pesan seseordng dapat menggunakan tulisan dan ucapan (lisan). Sedangkan untuk menerima pesan-pesan, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan. 2. Komunikasi Nonverbal Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurutteori ankopologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, ia telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang iain. Beberapa contoh yang dapat menunjukkan komunikasi non-verbal, antara lain: (1) menggigit gigi sendiri untuk menunjukkan kemarahan; (2) tersenyum dan beriabat tangan Oengan-orin€ lain untuk menunjukkan rasa senang, simpati dan penghormatan; (3) *"ribrung muka untuk menunjukkan sikap tidak senang terhadap olang lain; dan (4) menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak Pendek kata, dalam komunikasi seseorang dapat mengambil suatu kesimpulan macam perasaan omng lain, baik rasa senang, benci, cinta, rindu, dan berbagai tentang berbagai macam perasaan lainnya. Pada umumnya bentuk komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kui'ang terstruktur sehingga sulit dipelajari. Sebagai contoh, seseorang akan mengalami kesulitan bila menyuruh orang lain untuk mengambil buku di suatu tempat di mani terdapat beragam warna maupun judul buku dengan menggunakan bahasa nonverbal' Selain itu, proses belajar yang dialami seseomng untuk dapat melakukan perilaku nonverbal juga sulit dijelaskan. Tak seorangpun pernah mengajari bayi menangis, tersenyum, teftawa, mergerutkan dahi, dan berteriak histeris. 20 Jumal Seketari, Volume 1, Nomor Mengenali l, Mei 200!l L5-23 ssaran komunikasi Sebelum melancarkan komunikasi perlu terlebih dahulu dipelajari siapa saja yang akan menjadi sasar.rn komunikasi 161. Apakah komunikan hanya sekedar mengetahui dengan metode informatif atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu metode persmsif atau instruKif. Apapun tujuannya, nntode dan banyaknya sasaan, pada diri komunikan perlu diperhatikan facbr-fakor berikut: a. Faktorkerangka referensi Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidun social budaya, cita-cita dan sebagainya. Kerangka referensi seomng akan berbeda dengan orang lainnya. Ada yang berbeda secara ekstreem seperti antara muril SD dan seorarp rnahasiswa, abu seorang petani dengan seorang diplornat b. Faltorsihtasidankondid Sihnd iatah saat komunikan akan menerima peen yarp akan disampaikan. Situasi )arg menghambat Fhnnya komunikasi dapat didtga sebelumnya atau dapat juga datarg tiba-tiba saat kornunikasi dilancarkan. Kondisi ialah keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi. Komunikasi tidak efektif apabila komunikan sedarg malah, sedih, bingurp, sakit, atau lapar. Untuk ini komunikasi dapat ditargguhkan sampai tiba suasana )aIE rnenyenangkan. Cara Memperbaiki Komunikasi Dalam melakukan komunikasi adakalanya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang dihampkan. Dengan kata lain komunikasi yang terjadi tidak efeKif sehingga sasaran tidak tercapai. Untuk dapat melakukan komunikasi secara efektif diperlukan beberapa persyaratan antara lain: PersePs, ketepatan, kredibilitas, pengendalian, dan keserasian. a. Persepsi Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang akan disampaikannya dapat diterima oleh penerima pesan. Bila prediksinya tepat maka komunikan akan menerima tanggapannya dengan benar. b. KeEpatan Agar komunikasi dilakukan mencapai sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesrai dengan kerangka berpikir komunikan. Apabila hal tersebut diabaikan, maka akan muncul kesalahan atau miscommunication. c. Kredibilitas Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki keyakinan bahwa komunikan adalah 2t Kiat Berkomunikasi Bisnis yang Efektif (Lorina Sudjiman) orang-orang yang dapat dipercaya. Demikian juga komunikator harus mempunyai suatu keyakinan akan inti pesan dan maksud yang ingin disampaikan. d. Pengendalian Dalam berkomunikasi, pendengar akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan yang disampaikan. Reaksinya dapat membuat komunikator tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran dan bersikap lemah lembut. Hal ini ditentukan oleh intensitas reaksi yang dilontarkan pendengar terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator. e. Keserasian Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan pendengar sehingga komunikasi dapat terjalin lancar dan mencapai tujuannya. Seorarq komunikator yang baik juga akan menghormati dan Eerhasil memberi kesan yang baik kepada pendengamya. 1. Membuat suatu pesan secara lebih berhati-lnti. Langkah pertama png perlu diperhatikan dalam berkomunikasi adalah mempertahankan maksud dan tujuan Z. 3. Dalam komunikasi yarg efektif perlu diperhatikan 3 hal, yaitu: komunikasi dan pendengar yang dituju. Katakan apa yang dikehendaki oleh pendengar, gunakan bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, tidak bertele-tele, jelaskan dan telaah poin-poin yang penting. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi. Melalui saluran komunikasi yang berhati-hati, komunikator dapat membuat pendengamya lebih mudah memusatkan perhaUan pacia pesan yang disampaikan. Penyampaian pesan dengan cara lisan (onl) akan efektif bila lokasi atau tempat penyampaian pesan memiliki kondisi yang rryaman dan tenang, akustikyang baik, tempat dudukyang teratur, rapih dan nyaman, ruangan yang sejuk, dan sebagainYa. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan. Agar pemberian umpan balik dapat memberikan manfaat yang berarti, cara dan waktu penyampaiannya harus direncanakan dengan baik. Kalau komunikator menghendaki umpan balik yang cepat, dapat dipilih sarana komunika$ yang cepat, misalnya rnelalui tatap muka atau melalui telepon. Tetapi bila umpan-balik yarq cepat tidak terlalu dipentingkan, sarana tulisan (surat) dapat menjadi altematif yang baik untuk menyampaikan Pesan. Kesimpulan Komunikasi merupakan salah satu factor penting yang perlu dipertimbangkan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Secara garis besar ada dua bentuk komunikasi yang paling mendasar, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal mengacu pada komunikasi yang dilakukan secam lisan dan tulisan, sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat (body language), symbol uniform, suara atau warna. 22 i5 -lurnal Sekretari, VolUme 1, Nontor 1, Mei 2009 23 Proses komunikasi dapat dibagi menjadi lima tohap, yartu a,Jan1'a ide at.lti gagasan, mengubah ide menjadi Suatu pesan, pemindahan pesan, Denerimaan pesan ddii daiarn ,mpan Caiit<. Dalam komunikasi sering muncul kesalahpalraman, baik pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan, maupun dalam penaisiran pesJn. Kesalahpaharnan daiam komunikasi dapat diatasi dengan memperhatikan persepsi iawan bicara, ketepatan penyarnpaiannya, kredibiliias Dengirim pesan, dan kemarnpuan mengendalikan pesan. Daftar Pustaka courtiand, 1.8., anc l.v. Thill, (2002) Komunikasi Bisnis, Edisi keenam. lakarta: PT. Prenhallindo. Effendi, O.U., (2001) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PenerbitPT. Remaja Rosdakarya. Himstreet, W.C.. and W.M. Baty, (2002) Komunikasi Bisnis, Edisi ketiga, Alih bahasa: loko Punaranto, lakarta: Penerbit Erlangga. Purwanto, D., (1987) Komunikasi Bisnis, Jakarta: Penerbit Erlangga. Sunarto, (2003) Komunikasi Bisnis, Yogyakarta: Amus' wirasasmita, Y., (1999) Komunikasi Bisnis, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Wursanto, I., (2000) Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 23