BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Judi Perjudian adalah

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Judi
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu
pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan
menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya
kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum
pertandingan dimulai.
(http://agenjudionlineid.blogspot.com)
2.2
Konsep Komunikasi
Secara etimologis kata komunikasi atau communication dalam bahasa
inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico,
communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make
common). Dimana sama disini yang dimaksudkan adalah kesamaan makna
mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator/pengirim pesan dan
diterima oleh komunikan/penerima pesan (Onong Uchjana Effendi:1993). Dengan
kata lain kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi memiliki tujuan untuk
menyamakan makna dalam pesan antara pemberi dan penerima pesan.
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
yang dianut secara sama. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah
komunitas (community). Tanpa
komunikasi tidak akan ada komunitas itu
bergantung pada pengalaman dan emosi bersama dan komunikasi berperan dan
menjelaskan kebersamaan itu. Oleh karena itu, komunitas juga berbagi bentukbentuk komunikasi yang berkaitan dengan seni, agama, dan bahasa masingmasing bentuk tersebut mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap,
perspektif, pandangan yang mengakar kuat dalam sejarah komunitas tersebut.
1
Terdapat tiga konseptualisasi komunikasi yaitu (Deddy Mulyana, 2003) :
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi yang menyampaikan pesan searah dari seseorah atau suatu
lembaga kepada seseorang atau sekelompok orang baik secara langsung
atau melalui media seperti surat majalah atau televisi.
2. Komunikasi sebagai interaksi
Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan komunikasi
dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi yang arahnya bergantian.
3. Komunikasi sebagai transaksi
Istilah transaksi mengisyaratkan bahwa pihak – pihak yang berkomunikasi
berada dalam keadaan interdependensi atau timbal balik, eksistensi suatu
pihak di tentukan oleh eksistensi pihak lainnya. Pendekatan transaksional
menyatakan bahwa semua unsur dalam proses komunikasi saling
berhubungan.
Menurut Joseph A. DeVito dalam bukunya Human Communication (1994)
menjelaskan definisi komunikasi antarpribadi dari tiga perspektif :
1. Perspektif Konvensional
Perspektif ini mendefinisikan komunikasi antarpribadi berdasarkan pada
unsur-unsur atau komponennya: yaitu merupakan proses pengiriman dan
penerimaan pesan diantara dua orang atau lebih dengan berbagai efek dan
umpan balik. Komponen atau unsur – unsur yang terdapat pada komunikasi
antarpribadi pada prinsipnya sama dengan unsur – unsur dalam komunikasi
antar manusia.
1.1 Konteks
Konteks komunikasi memiliki empat dimensi yaitu dimensi fisik, budaya,
sosial-psikologi dan temporal. Dimensi fisik, adalah ruang dimana
2
komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud. Dimensi budaya
berkaitan dengan aturan atau nilai dan norma-norma, kepercayaan dan
sikap yang disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sosialpsikologis, meliputi misalnya tata hubungan status di antara mereka yang
terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di
mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup
rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius
atau senda gurau. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan
jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung. Empat dimensi
konteks ini saling berinteraksi; masing-masing mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh yang lain.
1.2 Sumber – Penerima
Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak
terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam
komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau
pendengar).
1.3 Enkoding – Dekoding
Enkoding: Tindakan menghasilkan pesan. Dekoding: Tindakan menerima
pesan
1.4 Kompetensi Komunikasi
Kompetensi
komunikasi
mengacu
pada
kemampuan anda untuk
berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989).
1.5 Pesan
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan
dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari
panca indra kita.
3
1.6 Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan.
1.7 Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya.
1.8 Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi
pesan. Macam Definisi Contoh Fisik Interferensi dengan transmisi fisik
isyarat atau pesan lain. Desingan mobil yang lewat, dengungan komputer.
Psikologis Interferensi kognitif atau mental. Prasangka dan bias pada
sumber penerima, pikiran yang sempit. Semantik Pembicaraan dan
pendengar memberi arti yang berlainan. Orang berbicara dengan bahasa
yang berbeda menggunakan jargon atau istilah yang terlalu rumit yang
tidak dipahami pendengar.
1.9 Efek Komunikasi
Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih
orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Pada setiap tindak
komunikasi selalu ada konsekuensi.
2
Perspektif Relasional
Komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan jelas
di antara mereka.
3. Perspektif Pengembangan
Komunikasi antarpribadi adalah suatu proses yang berkembang, yaitu dari
komunkasi yang bersifat impersonal meningkat menjadi komunikasi yang
sangat pribadi atau intim. Artinya ada peningkatan hubungan di antara para
peserta komunikasi.
4
2.3
Prinsip-Prinsip Komunikasi
Seperti fungsi dan definisi komunikasi, prinsip-prinsip komunikasi juga
diuraikan dengan berbagai cara oleh para pakar komunikasi. Prinsip-prinsip
komunikasi tersebut pada dasarnya merupakan penjabaran lebih jauh dari definisi
atau hakikat komunikasi. (Deddy Mulyana,2003)
Prinsip 1 : Komunikasi adalah Suatu Proses Simbolik
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk
suatu yang lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang
meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal dan obyek yang maknanya
disepakati bersama. Misalnya memasang bendera di halaman rumah untuk
menyatakan penghormatan atau kecintaan pada negara.
Prinsip 2 : Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Kita tidak dapat tidak berkomunikasi (We cannot not communication) Saat
orang diam saja namun tanpa sadar melakukan gerakan bahkan perubahan raut
muka, ia telah melakukan komunikasi non verbal.
Prinsip 3 : Komunikasi punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi
secara non verbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi yaitu apa
yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya yang juga menginsyaratkan bagaimana hubungan peserta
komunikasi itu dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari
komunikasi yang tidak disengaja sama sekali (misalnya ketika anda melamun
sementara orang memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-benar
direncanakan dan disadari (ketika anda menyampaikan pidato). Kesengajaan
bukanlah syarat untuk terjadi komunikasi. Meskipun kita sama sekali tidak
bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita potensial untuk
ditafsirkan orang lain. Kita tidak dapat mengendalikan orang lain untuk
menafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita.
5
Prinsip 5 : Komunikasi Terjalin dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks/fisik, ruang, waktu, sosial dan
psikologis.
Prinsip 6 : Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku
komunikasi mereka. Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan atau
tata krama. Artinya orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana
orang yang menerima pesan atau merespons.
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat Sistemik
Komunikasi juga menyangkut suatu sistem dari unsur-unsurnya.
Setidaknya dua sistem dasar beroperasi dalam transaksi komunikasi itu : Sistem
Internal dan Sistem Eksternal. Sistem internal itu aalah seluruh sistem nilai yang
dibawa oleh seorang individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi. Berbeda
dengan sistem internal, sistem eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan
di luar individu, termasuk kata-kata yang ia pilih untuk berbicara, isyarat fisik
peserta komunikasi, kegaduhan di sekitarnya, dll.
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang Sosial Budaya Semakin Efektiflah
Komunikasi.
Dengan adanya kesamaan seperti agama, ras, bahasa, tingkat pendidikan,
atau tingkat ekonomi mendorong komunikasi menjadi lebih efektif.
Prinsip 9 : Komunikasi Bersifat Nonsekuensial
Meskipun banyak model komunikasi linier atau satu arah sebenarnya
komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya (komunikasi tatap muka) bersifat dua
arah.
Prinsip 10 : Komunikasi bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional
Prinsip 11 : Komunikasi bersifat Irreversible
Sifat Irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses
yang selalu berubah.
Prinsip 12 : Komunikasi bukan Panasea Untuk Menyelesaikan Berbagai
Masalah
6
Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah
komunikasi. Namun komunikasi itu sendiri bukanlah panasea (obat mujarab)
untuk menyelesaikan permasalahan dan konflik itu, karena persoalan dan konflik
itu mungkin berkaitan dengan masalah struktural.
2.4
Pola Komunikasi
Pengertian suatu pola komunikasi adalah bentuk atau pola hubungan antara
dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang
dikaitkan dua komponen, yaitu gambaran atau rencana yang meliputi langkahlangkah pada suatu aktifitas dengan komponen - komponen yang merupakan
bagian penting atas terjadinya hubungan komunikasi antar manusia atau
kelompok dan organisasi. Dalam hal lain Pola komunikasi merupakan model dari
prows komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi
dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan
mudah digunakan dalam berkomunikasi.Pola komunikasi identik dengan prows
komunikasi, karena pola komunikasi merupakan bagian dari prows komunikasi.
Proses komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan
sehingga diperoleh feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi, akan
timbul pola,model, bentuk dan juga bagian - bagian kecil yang berkaitan erat
dengan proses komunikasi.
Di sini akan diuraikan proses komunikasi yang sudah masuk dalam kategori
pola komunikasi yaitu; pola komunikasi komunikasi primer,pola komunikasi
sekunder, pola komunikasi linear, dan pola komunikasi sirkular.
(Devito, Joseph. A. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta : Professional Books).
1. Pola Komunikasi Primer
Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian pikiran oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol (symbol)
sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang yaitu
lambang verbal dan lambang non-verbal. Lambang verbal yaitu bahasa sebagai
lambang verbal yaitu paling banyak, dan paling sering digunakan, karena bahasa
7
mampu mengungkapkan pikiran komunikator. Lambang non-verbal yaitu
lambang yang digunakan dalam berkomunikasi yang bukan bahasa, merupakan
isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata, kepala, bibir, tangan dan jari.
Selain itu gambar juga sebagai lambang komunikasi non-verbal, sehingga dengan
memadukan keduanya maka proses komunikasi dengan pola ini akan lebih efektif.
Pola komunikasi ini dinilai sebagai model klasik, karena model ini merupakan
model pemula yang dikembangkan oleh Aristoteles.
Gambar 2.1 Gambar pola komunikasi primer
2. Pola Komunikasi Sekunder
Pola komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian Pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator
menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang
jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya.Dalam proses komunikasi secara
sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh
teknologi komunikasi yang semakin canggih.Pola komunikasi ini didasari atas
model sederhana yang dibuat Aristoteles, sehingga mempengaruhi Harold D.
Lasswell, seorang sarjana politik Amerika yang kemudian membuat model
komunikasi yang dikenal dengan formula Lasswell pada tahun 1984.
8
B
A
A
P
P
P
P
A
P
P
P
P
P
Gambar 2.2 Gambar pola komunikasi sekunder
3. Pola Komunikasi Linear
Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu
titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi dalam proses komunikasi ini
biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (faceto face), tetapi juga
adakalanya komunikasi bermedia. Dalam proses komunikasi ini pesan yang
disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan sebelum melaksanakan
komunikasi.
1
2
3
4
5
Gambar 2.3 Gambar pola komunikasi linear
4.
Pola Komunikasi Sirkular
Sirkular secara harfiah berarti bulat, bundar atau keliling. Dalam proses
sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari
komunikan ke komunikator, sebagai penentu utama keberhasilan komunikasi.
Dalam pola komunikasi yang seperti ini proses komunikasi berjalan terus yaitu
adaya umpan balik antara komunikator dan komunikan.
9
1
6
2
5
3
4
Gambar 2.4 Gambar pola komunikasi sirkular
2.5
Keefektifan Hubungan Antar Pribadi
Keefektifan kita dalam hubungan antar pribadi ditentukan oleh
kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang kita sampaikan,
menciptakan kesan yang kita inginkan atau mempengaruhi orang lain sesuai
kehendak kita. Dalam penelitian ini akan mengkaji bagaimana pola komunikasi
yang dilakukan oleh agen dalam merekrut pemain-pemain baru sehingga bisa
dilihat apakah informasi mengenai permainan judi bola online telah jelas
penyampaiannya atau bahkan agen telah berhasil menciptakan kesan bahwa
seolah olah permainan judi bola online hanyalah sekedar permainan biasa dan
tidak melanggar hukum sehingga membuat calon-calon pemain merasa tertarik
apalagi ada bonus yang besar bila saja memenangkan permainan tersebut.
Adanya hubungan antar pribadi dengan melakukan sebuah komunikasi
akan menimbulkan sebuah kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan meliputi
unsur-unsur sebagai berikut (Johnson,1981):
1. Kita berada dalam situasi dimana pilihan untuk mempercayai orang
lain dapat menimbulkan akibat-akibat yang menguntungkan maupun
merugikan bagi aneka kebutuhan dan tujuan atau kepentingan kita. Jadi
mempercayai menanggung resiko. Agen merekrut pemain dengan
berdasarkan rasa percaya, percaya bahwa kalau misalnya nanti pemain
mengalami kekalahan tidak akan melarikan diri bahkan melaporkan
perjudian bola online kepada pihak hukum. Pemain juga harus
memiliki rasa percaya kepada agen karena pertama kali ingin
bergabung, pemain juga harus melakukan wajib transfer sejumlah uang
kepada agen.
10
2. Akibat-akibat
yang
menguntungkan
atau
merugikan
tersebut
bergantung pada perilaku orang lain.
3. Penderitaan karena akibat yang merugikan akan lebih besar
dibandingkan manfaat karena akibat yang menguntungkan.
4. Kita punya cukup keyakinan bahwa orang lain akan bertingkah laku
sedemikian rupa sehingga yang timbul adalah akibat-akibat yang
menguntungkan.
11
Download