pembelajaran membandingkan teks

advertisement
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Juli 2014
PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO
Oleh
Novala Rokhmatarofi
Eka Sofia Agustina
Karomani
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail: [email protected]
Abstract
The problem of this research is learning of comparing a complex procedure text
between class X MIA and class X IS students of SMAN 1 Gadingrejo. The aim of this
research is to describe the learning of comparing a complex procedure text between
both of two classes. The method of this research is a qualitative research. The subjects
of this research are the teacher and the students. The result of this research shows that
the teacher has designed the learning activity according to the regulation of 2013
curriculum. The implementation of the learning process in both classes had applied the
scientific approach in accordance to 2013 curriculum. The teacher had completed the
learning assessment by doing test and non-test. So, it can be concluded that the learning
of comparing a complex procedure text between class X MIA and class X IS SMAN 1
Gadingrejo had been implemented properly by the teacher and the students.
Keywords: a complex procedure text, comparing, learning.
Abstrak
Permasalahan dalam penelitian ini adalah pembelajaran membandingkan teks prosedur
kompleks siswa kelas X MIA dan X IS SMAN 1 Gadingrejo. Tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks siswa
kelas X MIA dan X IS SMAN 1 Gadingrejo. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa. Hasil penelitian
menunjukkan guru telah merancang kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Penerapan pada pelaksanaan pembelajaran di kedua kelas telah
mengaplikasikan pendekatan scientific, sesuai dengan Kurikulum 2013. Pada penilaian
pembelajaran guru juga telah melakukan penilaian tes dan nontes. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks siswa kelas X
MIA dan X IS SMAN 1 Gadingrejo telah dilaksanakan dengan baik oleh guru dan siswa.
Kata kunci: membandingkan, pembelajaran, teks prosedur kompleks.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
PENDAHULUAN
Pembelajaran sebagai
seperangkat tindakan yang dirancang
untuk mendukung proses belajar
peserta didik, dengan
memperhitungkan kejadian-kejadian
eksternal yang berperan terhadap
rangkaian kejadian-kejadian internal
yang berlangsung di dalam diri
peserta didik (Sutikno, 2013:31).
Pembelajaran juga merupakan
sebuah upaya membelajarkan siswa
untuk berperan lebih aktif dari
gurunya, sedangkan guru hanya
berperan sebagai pemberi informasi,
pemberi motivasi, mediasi, dan
menyiapkan segala bahan ajar yang
dibutuhkan (Karnowo, 2012:20).
Salah satu pembelajaran yang
ada di sekolah adalah pembelajaran
Bahasa Indonesia dan pembelajaran
ini merupakan pembelajaran yang
penting, karena bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional yang
digunakan di negara ini. Berdasarkan
pada hal tersebut, maka dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 disebutkan bahwa
standar kompetensi mata pelajaran
Bahasa Indonesia berorientasi pada
hakikat pembelajaran bahasa, yaitu
belajar bahasa adalah belajar
berkomunikasi dan belajar sastra
adalah menghargai manusia dan
kemanusiaannya. Peraturan ini dibuat
agar proses pembelajaran lebih
terarah tujuannya.
Pada Kurikulum 2013
pembelajaran Bahasa Indonesia
menginginkan peserta didiknya
untuk lebih produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif. Pembelajaran
Juli 2014
Bahasa Indonesia pada Kurikulum
2013 ini menggunakan pendekatan
dengan berbasis teks. Pembelajaran
berbasis teks ini melatih peserta
didik untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapinya dan berpikir kritis
sesuai dengan apa yang ada dalam
kehidupan nyata. Salah satu bentuk
teks yang terdapat pada pembelajaran
Bahasa Indonesia yang menerapkan
Kurikulum 2013 adalah teks
prosedural, teks prosedural yang
terdapat pada silabus sekolah
menengah atas (SMA) ialah teks
prosedur kompleks.
Teks prosedur kompleks
merupakan teks yang menjelaskan
suatu langkah-langkah atau cara
dalam menghadapai suatu hal, teks
ini bertujuan untuk memudahkan
pembaca memahami hal yang belum
dipahaminya (Kemendikbud, 2013:
87). Pembelajaran teks prosedur
kompleks siswa dituntut untuk
memahami struktur teks dan kaidah
kebahasaan teks prosedur kompleks
kemudian membandingkan teks
prosedur kompleks. Pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks ini penting untuk
mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik sebelum peserta didik
dapat memproduksi teks prosedur
kompleks secara mandiri.
Pada jenjang sekolah formal,
pembelajaran membandingkan teks
prosedur kompleks diajarkan di
tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA) kelas X. Kurikulum 2013
memuat hal tersebut pada tiga
kompetensi dasar, yaitu mensyukuri
anugerah Tuhan akan keberadaan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
bahasa Indonesia dan
menggunakannya sebagai sarana
komunikasi dalam memahami,
menerapkan, menganalisis informasi
lisan dan tulis melalui teks anekdot,
laporan hasil observasi, prosedur
kompleks, dan negosiasi;
menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Indonesia,
untuk menceritakan hasil obeservasi;
membandingkan teks prosedur
kompleks, baik lisan maupun tulisan.
Pelaksanaan penelitian
pembelajaran membandingkan teks
prosedur kompleks ini penulis
memilih SMA Negeri 1 Gadingrejo
sebagai lokasi penelitian. Pemilihan
SMA Negeri 1 Gadingrejo sebagai
lokasi penelitian didasarkan pada
SMAN 1 Gadingrejo merupakan
salah satu sekolah menengah atas
terbaik di Kabupaten Pringsewu, dan
sebelum dihapuskannya Rintisan
Sekolah Berstandar Internasional
(RSBI) SMA Negeri 1 Gadingrejo
merupakan salah satu sekolah yang
menyandang predikat tersebut.
Alasan lainnya, yaitu SMA Negeri 1
Gadingrejo merupakan salah satu
sekolah piloting Kurikulum 2013
yang ada di Kabupaten Pringsewu,
guru Bahasa Indonesia di SMA
Negeri 1 Gadingrejo mendapatkan
pelatihan langsung mengenai
Kurikulum 2013 di Jakarta.
Pelaksanaan penelitian
pembelajaran ini penulis laksanakan
di dua kelas yang berbeda dengan
satu guru, penggunaan dua kelas
yang berbeda tersebut didasarkan
asumsi penulis terhadap kemampuan
peserta didik yang berbeda dan
kondisi kelas yang berbeda pasti
akan menghasilkan pembelajaran
yang berbeda pula. Berdasarkan hal
yang penulis paparkan ini, maka
judul dari karya ilmiah penulis
Juli 2014
adalah Pembelajaran
Membandingkan Teks Prosedur
Kompleks Siswa Kelas X MIA dan
X IS SMA Negeri 1 Gadingrejo
Tahun Pelajaran 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian
kualitatif, memiliki definisi sebagai
penelitian yang bersifat deskriptif
karena data yang dikumpulkan lebih
banyak berupa kata-kata atau gambar
dari pada angka (Arikunto, 2010:3).
Metode deskriptif kualitatif
merupakan metode yang bermaksud
untuk membuat deskripsi atau
gambaran untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain (Moleong,
2011:6). Metode ini digunakan
sesuai dengan tujuan yaitu untuk
mendeskripsikan pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks siswa kelas X MIA dan X
IS SMAN 1 Gadingrejo tahun
pelajaran 2013/2014.
Sumber data pada penelitian
ini adalah kegiatan pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks siswa kelas X MIA dan X
IS SMAN 1 Gadingrejo tahun
pelajaran 2013/2014. Pembelajaran
yang dimaksudkan pada penelitian
ini difokuskan pada:
1. perencanaan pembelajararan
dalam hal ini Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
2. pelaksanaan pembelajaran
(aktivitas guru dalam mengajar
dan aktivitas siswa dalam belajar;
dan
3. penilaian pembelajaran.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah observasi
terus terang atau tersamar, yaitu
observasi yang dalam melakukan
pengumpulan datanya
menyatakan terus terang kepada
sumber data, bahwa peneliti
sedang melakukan penelitian
(Sugiyono, 2013:312). Observasi
dilakukan dengan mengamati
kegiatan pembelajaran menulis
teks eksposisi yang tahapnya
terdiri atas perencanaan, dengan
melihat RPP; pelaksanaan,
dengan mengamati kegiatan
pembelajaran yang berlangsung;
dan penilaian pembelajaran.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk dapat
memperjelas data yang diperoleh
dari pihak yang bersangkutan di
dalam penelitian. Wawancara ini
dilakukan melalui kontak pribadi
antara penulis dengan guru dan
siswa. Misalnya, pertanyaan yang
terdapat dalam kegiatan
wawancara berkaitan dengan RPP
yang dibuat guru seperti alasan
guru menggunakan teknik tanya
jawab dalam pemberian materi,
pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas dan
penilaian pembelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumen yang dikumpulkan
dalam penelitian ini berupa
rekaman dan foto kegiatan
pembelajaran dalam dua kali
pertemuan, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat
oleh guru, dan hasil penilaian
pembelajaran.
Juli 2014
Pengumpulan data mengenai
perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran diperoleh dari
instrumen yang digunakan dalam
lembar pengamatan perencanaan
pembelajaran, instrumen pelaksanaan
oleh guru, dan instrumen observasi
siswa yang terdapat di modul
pelatihan kurikulum 2013.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian mengenai
pembelajaran membandingkan teks
prosedur kompleks menunjukkan
bahwa terdapat tiga tahapan yang
harus dilalui dalam pembelajaran
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian. Perencanaan pembelajaran
yang dirancang oleh guru telah
memenuhi komponen dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran,
diantaranya identitas mata pelajaran,
perumusan indikator, perumusan
tujuan pembelajaran, pemilihan
materi ajar, pemilihan sumber
belajar, pemilihan media belajar,
model pembelajaran, skenario
pembelajaran, dan penilaian. Namun,
pada penilaian terdapat
ketidaksesuaian antara perencanaan
dengan pelaksanaan.
Pelaksanaan pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks oleh guru dilaksanakan
dalam tiga tahap kegiatan, yaitu
kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup. Pada kegiatan pendahuluan,
guru melakukan apersepsi dan
motivasi serta menyampaikan
kompetensi dan manfaat
pembelajaran. Apersepsi dilakukan
dengan mengaitkan pada pengalaman
siswa dan pada pembelajaran
sebelumnya. Selain itu, guru juga
menyampaikan kompetensi dan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
rencana kegiatan. Kemudian, guru
juga melakukan kegiatan
mendisiplinkan siswa dengan
mengajak siswa melihat kerapihan
diri sebelum belajar. Pada kegiatan
inti guru malaksanakan pembelajaran
dengan menunjukkan penguasaannya
terhadap materi membandingkan teks
prosedur kompleks. Guru juga
menerapkan strategi pembelajaran
yang mendidik, menerapkan
pendekatan scientific, dan
menerapkan pembelajaran tematik
terpadu dalam pembelajaran.
Pendekatan scientific adalah adanya
kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, dan
mengomunikasikan, kelima kegiatan
tersebut diterapkan dalam
pembelajaran di kelas X MIA dan X
IS.Untuk mendukung pembelajaran,
guru juga menggunakan sumber
belajar dan media dalam
pembelajaran. Media yang digunakan
adalah media power point dan
sumber data yang digunakan adalah
buku panduan siswa. Saat
pembelajaran guru juga tidak lupa
untuk melibatkan siswa dalam
aktivitas belajar. Guru merespon
partisipasi siswa dengan baik
sehingga siswa semakin antusias
dalam belajar. Bahasa yang benar
dan tepat juga digunakan oleh guru
dalam pembelajaran sehingga siswa
dapat memahami materi pelajaran
dengan baik.
Penilaian yang dilakukan
guru dalam pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks terdiri atas penilaian sikap,
dan penilaian pengetahua. Penilaian
sikap dilakukan oleh guru dengan
melakukan observasi langsung
terhadap siswa, dan siswa diminta
untuk menilai sikap dirinya sendiri
dan teman sejawatnya selama proses
pembelajaran. Penilaian pengetahuan
Juli 2014
dilakukan oleh guru menggunakan
tes tertulis yang dikerjakan peserta
didik dengan kelompoknya.
Pembahasan
Pada pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks, terdapat tiga tahapan
pembelajaran yang sudah dilakukan
oleh guru. Tiga tahapan
pembelajaran tersebut meliputi
perencanaan pembelajaran (RPP),
pelaksanaan pembelajaran (aktivitas
guru dan aktivitas siswa), dan
penilaian pembelajaran.
A. Pembahasan Perencanaan
Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yang
disusun oleh guru dituangkan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). RPP memiliki beberapa
komponen yang perlu diperhatikan.
Di dalam instrumen pengamatan
perencanaan pembelajaran (IPPP)
juga menjabarkan secara lebih rinci
mengenai komponen rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Berikut akan disajikan pembahasan
mengenai RPP yang telah dibuat oleh
Bapak Marikun berdasarkan
instrumen analisis perencanaan
pembelajaran.
1. Identitas Mata Pelajaran
Identitas mata pelajaran yang
terdapat dalam RPP guru meliputi
sekolah, mata pelajaran,
kelas/semester, materi pokok,
tema, subtema, dan alokasi waktu.
2. Perumusan Indikator
Indikator yang dirumuskan oleh
guru sudah memiliki kesesuaian
dengan aspek yang terdapat dalam
komponen perumusan indikator.
Aspek tersebut seperti kesesuaian
dengan KD, kesesuaian
penggunaan kata kerja operasional
dengan kompetensi, dan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
3.
4.
5.
6.
7.
8.
kesesuaian dengan aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Perumusan Tujuan
Pembelajaran
Tujuan pembelajaran juga
menunjukkan kesesuaian yaitu,
kesesuaian terhadap proses dan
hasil belajar maupun kesesuaian
terhadap kompetensi dasar.
Pemilihan Materi Ajar
Pemilihan materi ajar sudah
sesuai dengan tujuan
pembelajaran, karakter siswa dan
alokasi waktu.
Pemilihan Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan
oleh guru adalah buku siswa dan
buku guru. Buku tersebut
merupakan sumber belajar yang
sesuai dengan KI, pendekatan
scientific, dan karakteristik siswa.
Pemilihan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang
digunakan adalah power point.
Media pembelajaran telah sesuai
dengan tujuan pembelajaran,
pendekatan scientific, dan
karakteristik siswa.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang
digunakan adalah discovery based
learning. Pemilihan model belajar
ini telah sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan pendekatan
scientific karena peserta didik
dituntut untuk menemukan sendiri
pengetahuan dan keterampilan
yang hendak diperoleh.
Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran yang
tertuang dalam RPP telah
menampilkan kegiatan
pendahuluan, kegiataan inti, dan
kegiatan penutup. Dalam skenario
pembelajaran kegiatan yang
dilaksanakan juga sudah sesuai
dengan pendekatan scientific.
Begitu pula dengan penyajian dan
Juli 2014
sistematika materi yang sudah
menunjukkan kesesuaian.
9. Penilaian
Penilaian yang tercantum dalam
RPP sudah menujukkan
kesesuaian dengan aspek dalam
komponan penilaian di RPP, yaitu
kesesuaian dengan teknik dan
bentuk penilaian otentik serta
kesesuaian dengan indikator
pencapaian kompetensi. Namun,
dalam pelaksanaannya hanya
penilaian pengetahuan yang
dilakukan oleh guru. Kunci
jawaban yang terdapat dalam RPP
juga tidak sesuai dengan soal yang
diberikan.
B. Pembahasan Pelaksanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
I. Kegiatan Pendahuluan
Berdasarkan instrumen pelaksanaan
pembelajaran, kegiatan pendahuluan
yang harus dilakukan oleh guru
adalah (1) apersepsi dan motivasi
dan (2) penyampaian kompetensi dan
rencana kegiatan.
1. Apersepsi dan Motivasi
Kegiatan apersepsi dilakukan oleh
guru dengan mengaitkan
pembelajaran dengan
pembelajaran sebelumnya yaitu
tentang mengenal struktur teks
prosedur kompleks. Guru
mengajukan pertanyaan
menantang kepada peserta didik
untuk mengetahui pemahaman
dan memusatkan perhatian peserta
didik pada pembelajaran.
Selain itu, guru juga
mendisiplinkan siswa dengan
meminta mereka merapihkan
seragam sebelum belajar.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
2. Penyampaian Kompetensi dan
Rencana Kegiatan
Penyampaian kompetensi
pembelajaran dilakukan guru
ketika memaparkan manfaat
pembelajaran. Guru
menyampaikan rencana kegiatan
hanya pada pertemuan pertama di
kelas X MIA dan X IS, rencana
kegiatan yang terdapat pada RPP
dan dilaksanakan di kelas adalah
diskusi kelompok.
II. Kegiatan Inti
Berikut pemaparan dalam kegiatan
inti pembelajaran membandingkan
teks prosedur kompleks.
1. Penguasaan Materi
Pembelajaran
Guru sudah mampu menyesuaikan
materi dengan tujuan
pembelajaran. Tujuan
pembelajaran adalah agar siswa
dapat menemukan persamaan dan
perbedaan teks prosedur
kompleks, dan kebahasaan teks
prosedur kompleks. Guru juga
mengaitkan materi pelajaran
dengan pengetahuan lain yang
relevan, yaitu langkah menyusun
teks secara umum. Materi yang
disampaikan pun dibahas dengan
tepat dan sistematis.
2. Penerapan Strategi
Pembelajaran yang Mendidik
Guru sudah menerapkan strategi
pembelajaran yang mendidik.
Pembelajaran yang dilakukan oleh
guru sudah sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai.
Pembelajaran yang dilaksanakan
juga sudah disampaikan secara
runtut dan sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan.
Pembelajaran dilakukan dengan
kontekstual yang dicirikan dengan
kontruktivisme, inkuiri, bertanya,
membentuk masyarakat belajar,
Juli 2014
pemodelan, refleksi, dan penilaian
yang sebenarnya. Guru sudah
berhasil melaksanakan
pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif. Guru terlihat
sudah menguasai kelas dengan
berkeliling memantau
perkembangan siswa dalam
pembelajaran, serta memfokuskan
kelas saat kelas tidak kondusif.
3. Penerapan Pendekatan
Scientific
Guru sudah menerapkan
pendekatan scientific dalam
pembelajaran. Kegiatan yang
dilakukan guru dalam menerapkan
pendekatan scientific adalah
memberikan pertanyaan mengapa
dan bagaimana, memancing siswa
untuk bertanya, memfasilitasi
siswa untuk mencoba,
memfasilitasi siswa untuk
mengamati, memfasilitasi siswa
untuk menganalisis, memfasilitasi
peserta didik untuk menalar, dan
memfasilitasi kegiatan siswa
untuk berkomunikasi.
4. Pemanfaatan Sumber
Belajar/Media dalam
Pembelajaran
Pembelajaran menulis teks
eksposisi, guru sudah
memanfaatkan sumber
belajar/media. Media yang
digunakan oleh guru adalah power
point. Sumber belajar yang
digunakan oleh guru adalah buku
guru dan buku siswa yang
dikeluarkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Penggunaan media dan sumber
belajar, guru telah menunjukkan
keterampilan dan melibatkan
peserta didik dalam
penggunaannya. Media dan
sumber belajar juga telah
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
digunakan secara efektif dan
efisien.
5. Pelibatan Siswa dalam
Pembelajaran
Dalam pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks guru telah melibatkan
peran siswa dengan interaksi yang
terjalin antar siswa dengan siswa,
siswa dengan guru, dan siswa
dengan sumber belajar. Guru
merespon setiap partisipasi yang
ditunjukkan siswa dengan sikap
terbuka dan bersahabat, sehingga
menimbulkan antusias siswa.
6. Penggunaan Bahasa yang Benar
dan Tepat dalam Pembelajaran
Guru sudah menggunakan bahasa
dengan benar dan tepat dalam
pembelajaran baik lisan maupun
tulisan. Hal ini dapat dilihat saat
siswa mampu merespon
penjelasan guru. Hal itu
disebabkan guru menggunakan
bahasa lisan dengan jelas dan
penyampaian pesan dilakukan
dengan gaya yang sesuai. Begitu
juga dengan bahasa tulis. Guru
sudah menggunakan bahasa tulis
dengan baik dan benar ketika
menjelaskan materi pembelajaran.
III. Kegiatan Penutup
Guru menutup pembelajaran dengan
melakukan refleksi, mengumpulkan
hasil kerja dan melaksanakan tindak
lanjut dengan memberikan arahan
pada kegiatan selanjutnya.
C. Pembahasan Aktivitas Siswa
Pada pembelajaran membandingkan
teks prosedur kompleks aktivitas
yang dilakukan siswa sebagai
berikut.
1. Aktivitas Mengamati
Aktivitas mengamati yang
dilakukan siswa seperti melihat
guru menjelaskan materi dan
2.
3.
4.
5.
Juli 2014
melihat siswa lain presentasi di
depan kelas.
Aktivitas Menanya
Aktivitas bertanya dilakukan
siswa X MIA dan X IS saat
mereka mengalami kesulitan
dalam memahami materi dan soal
yang diberikan guru. Tidak hanya
bertanya dengan guru, siswa juga
betanya dengan teman sejawatnya
yang dirasa lebih pandai.
Aktivitas Mencoba
Aktivitas mencoba yang
dilakukan siswa terlihat pada saat
siswa menjawab pertanyaan
menantang yang diberikan guru,
dan saat siswa mengerjakan tugas
yang diberikan.
Aktivitas Mengumpulkan Data
Aktivitas mengumpulkan data
terlihat saat siswa memperhatikan
presentasi teman sejawatnya.
Siswa melakukan pencatatan halhal yang tidak mereka pahami dari
penjelasan temannya lalu ia
tanyakan.
Aktivitas Mengomunikasikan
Aktivitas mengomunikasikan
dilakukan siswa saat
menyampaikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas.
D. Pembahasan Penilaian
Pembelajaran
Penilaian yang dilakukan guru hanya
pada dua ranah yakni penilaian
pengetahuan dan penilaian sikap.
Penilaian sikap juga belum diketahui
hasilnya karena penilaian ini
dilakukan secara terpadu dalam
pembelajaran teks prosedur
kompleks. Penilaian sikap akan
diketahui pada pembelajaran
selanjutnya yaitu menyusun teks
prosedur kompleks. Penilaian
pengetahuan dilakukan guru untuk
mengatahui pemahaman siswa
terhadap teks prosedur kompleks.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis di SMA Negeri 1 Gadingrejo
Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran
membandingkan teks prosedur
kompleks sudah tergolong sesuai
dengan pelaksanaannya. Hal ini
didasarkan pada temuan sebagai
berikut.
1. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sudah
mencerminkan pendekatan
scientific sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013. Hal ini dapat
terlihat dari model pembelajaran
yang dipilih yakni model
pembelajaran discovery based
learning dan dari skenario yang
menuntun adanya aktivitas
mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengomunikasikan.
Namun, ada beberapa kekeliruan
yang guru lakukan, terlihat pada
identitas mata pelajaran guru
mengalokasikan waktu dua kali
pertemuan untuk materi
membandingkan teks prosedur
kompleks namun pada skenario
yang dibuat hanya ada satu
skenario. Pada penilaian juga
terdapat kekeliruan yaitu pada
soal untuk tes pengetahuan, pada
rencana pelaksanaan
pembelajaran dirancang siswa
dituntut untuk dapat
mengidentifikasi struktur dan
kaidah kebahasaan namun
praktiknya di kelas siswa diminta
untuk membandingkan teks
prosedur kompleks.
2. Aktivitas guru dalam
pembelajaran membandingkan
teks prosedur kompleks siswa
Juli 2014
kelas X MIA 2 dan X IS 1 sudah
terlihat dari proses pembelajaran
adanya kegiatan apersepsi dan
motivasi, adanya pemberian
pertanyaan menantang,
pemberitahuan kompetensi dasar
dan tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran, adanya
pemberitahuan rencana kegiatan
pembelajaran. Saat
menyampaikan materi pelajaran
guru juga telah menyampaikannya
dengan baik, dalam diskusi
kelompok yang dilakukan peserta
didik guru memantau dan
mengamati diskusi yang
dilakukan siswa. Pada kegiatan
penutup guru telah memberikan
refleksi pembelajaran dengan
baik, dan melakukan tindak lanjut
pembelajaran dengan memberikan
tugas individu kepada peserta
didik. Namun, pada pemberian
motivasi guru terlihat lebih aktif
di kelas X IS 1. Motivasi yang
diberikan oleh guru berupa ajakan
kepada peserta didik agar berani
mengungkapkan pendapatnya. Hal
ini dikarenakan peserta didik X IS
1 yang terkesan malu-malu untuk
bertanya dan mengungkapkan
pendapat. Upaya yang dilakukan
guru pun tidak sia-sia, dengan
terus memberikan dorongan
kepada peserta didik di kelas X IS
1, akhirnya mereka pun berani
untuk mengungkapkan
pendapatnya dan menyampaikan
pertanyaan kepada guru.
3. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran di kelas X MIA 2
dan X IS 1 sedikit berbeda, namun
prinsipnya mereka telah
melakukan lima aktivitas yang
dituntut dalam Kurikulum 2013
dengan baik. Aktivitas
mengamati, mencoba, menanya,
menganalisis, menalar, dan
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
mengomunikasikan telah
dilakukan oleh siswa kelas X MIA
2 dan X IS 1, namun kelas X MIA
2 terlihat lebih aktif dalam
melakukan kelima aktivitas
tersebut.
4. Penilaian pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran membandingkan
teks prosedur kompleks hanya
dilakukan penilaian pengetahuan,
pada penilaian keterampilan dan
penilaian sikap peserta didik
dilaksanan di pembelajaran
berikutnya yakni pembelajaran
memproduksi teks prosedur
kompleks.
5. Hasil belajar yang diperoleh
penulis hanya pada ranah
pengetahuan. Data yang diperoleh
menunjukkan hasil belajar untuk
ranah pengetahuan hasilnya cukup
memuaskan, rata-rata peserta
didik mendapatkan nilai baik.
Kelas X MIA 2 dan X IS 1
terdapat emapat orang peserta
didik yang berhasil mendapatkan
nilai baik sekali, hal ini
menunjukkan keberhasilan guru
dalam membelajarkan siswa
mengenai materi membandingkan
teks prosedur kompleks.
Saran
Berdasarkan simpulan yang
dikemukakan di atas, ternyata masih
ada kekurangberhasilan dalam
perencanaan hingga penialaian
pembelajaran membandingkan teks
prosedur kompleks siswa kelas X
MIA 2 dan X IS 1, karena itu penulis
menyampaikan saran kepada guru
Bahasa Indonesia SMA Negeri 1
Gadingrejo untuk lebih
memperhatikan dan
mempertimbangkan rencana
Juli 2014
pelaksanaan pembelajaran yang telah
dibuat, yaitu pada aspek alokasi
waktu yang digunakan dalam
pembelajaran sudah sesuai dengan
materi yang akan diajarkan atau
belum, dan pada aspek penilaian
sudah tepat dan sesuai atau belum.
Selain rencana pelaksanaan
pembelajaran pada pelaksanaan
pembelajaran juga ada yang perlu
dibenahi lagi oleh guru, guru dalam
menyampaikan materi pelajaran
lebih baik menggunakan media
pembelajaran tidak hanya dengan
melakukan interaksi tanya-jawab,
penggunaan media pembelajaran
yang menarik diharapkan akan
menghasilkan hasil akhir yang lebih
memuaskan lagi karena akan
memberikan dampak ketertarikan
dan minat belajar peserta didik.
Pemberian games kepada peserta
didik sebaiknya dipilih games yang
tidak membutuhkan waktu terlalu
lama agar tidak menyita waktu
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Karnowo, dkk. 2012. Belajar dan
Pembelajaran serta Pemanfaatan
Sumber Belajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2013. Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri
dan Akademik. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Juli 2014
Mendikbud. 2013. Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta:
Depdikbud.
Moleong, Lexy J.2011. Metodologi
Penelitian Kualitatif (Edisi
Revisi). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan
Pembelajaran.Lombok:Holistica.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung
Halaman 11
Download