upaya pengembangan kompetensi guru pendidikan agama islam di

advertisement
UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMP NEGERI DAN SWASTA SE KECAMATAN BANDONGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
PROPOSAL
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan Agama Islam
(S.Pd.I)
Oleh :
ROIFATUL AFIFAH
NIM: 11106008
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2010
UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SMP NEGERI DAN SWASTA SE KECAMATAN BANDONGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan Agama Islam
(S.PD.I)
Oleh :
ROIFATUL AFIFAH
NIM: 11106008
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2010
i
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama
: ROIFATUL AFIFAH
NIM
: 11106008
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI
DAN SWASTA SE KECAMATAN BANDONGAN
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 06 Agustus 2010
Pembimbing
Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.
NIP. 19570520 198601 1 001
iii
PERNYATAAN
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun dari pemikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan
rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang
lain
diluar
referensi
yang
peneliti
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang
munaqosyah skripsi.
Demikian pernyataan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 5 Agustus 2010
Penulis
Roifatul Afifah
iv
ABSTRAK
Roifatul Afifah, NIM: 11106008, Jurusan Tarbiyah, Program Studi PAI
STAIN Salatiga, judul: Upaya Pengembangan Kompetensi Guru Pai Di Smp Negeri
Dan Swasta Se Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Tahun 2010.
Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa M. Pd.
Kata kunci: Upaya pengembangan dan kompetensi guru PAI.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Upaya Pengembangan
Kompetensi Guru Pai Di SMP Negeri Dan Swasta Se Kecamatan Bandongan
Kabupaten Magelang Tahun 2010. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian
ini adalah sesuai tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui kompetensi Guru Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan. 2. Untuk
mengetahui upaya pengembangan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan. 3. Untuk mengetahui apa faktor-faktor
yang mempengaruhi upaya pengembangan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dan untuk mendapatkan
data, maka digunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang
terkumpul kemudian disusun dan dianalisis, dimulai dengan penelitian dan
pengumpulan data, penyusunan data dan pengambilan kesimpulan.
Berdasrkan hasil penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi para guru PAI dan teman-teman pembaca umumnya, khususnya bagi
penulis yang dapat bermanfaat untuk pengembangan pribadi.
v
MOTTO
      
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka” (Q.S. AT –Tahrim : 6)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada:
1.
Orang tua yang sudah memberikan bantuan dan motivasi baik doa maupun
materi demi seleseinya skripsi ini.
2.
Suami tercinta yang sudah memberi motivasi dan siaga demi seleseinya skripsi
ini.
3.
Drs. Sumarno Widjadipa M. Pd. Selaku dosen pembimbing skripsi atas
bimbingan dan arahannya demi kelancaran dan seleseinya skripsi ini.
4.
Kakak-kakakku yang sudah member bantuan baik moril dan materil serta
motivasi demi seleseinya skripsi ini.
5.
Kepala - Kepala Sekolah dan Para Informan (Guru PAI) di SMP Se Kecamatan
Bandongan atas bantuannya demi seleseinya skripsi ini.
6.
Teman-teman seangkatan atas motivasi terseleseinya skripsi ini.
7.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang
memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat selesei
pada waktunya.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Atas rahmat serta hidayah-Nya atas seleseinya
skripsi ini. Sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw. Yang semoga kita
termasuk golongan yang mendapat syafaatnya. Amin. Alhamdulillah rasa syukur atas
seleseinya skripsi dengan judul: UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI
GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI SMP
SE KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010.
Skripsi ini guna memperoleh gelar Sarjana PAI pada STAIN Salatiga. Ucapan
terimakasih kepada pihak yang telah membantu sehingga terwujudnya skripsi ini.
Peneliti yakin atas pertolongan Allah SWT. Skripsi ini dapat terwujud. Adapun
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyeleseian skripsi ini adalah:
1. Ketua STAIN Salatiga
2. Ketua Jurusan Tarbiyah
3. Ketua Program Studi
4. Pembimbing skripsi
5. Segenap Dosen
6. Kepala Sekolah SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan
7. Guru PAI di SMP Se Kecamatan Bandongan
8. Orang Tua dan Suami Tercinta
9. Teman-teman
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu per satu yang telah
membantu atas terseleseinya skripsi ini.
viii
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari siapa saja.
Besar harapan kami skripsi ini dapat bermanfaat kepada pihak-pihak yang
terkait secara khusus dan bagi semua pembaca secara umum. Amin.
Wassalamu‟alaikum wr.wb.
Salatiga, 5 Agustus 2010
Penulis
Roifatul Afifah
ix
DAFTAR ISI
Halaman judul .........................................................................................
i
Pengesahan ..............................................................................................
ii
Persetujuan Pembimbing ..........................................................................
iii
Pernyataan ...............................................................................................
iv
Abstrak ....................................................................................................
v
Motto .......................................................................................................
vi
Persembahan ............................................................................................
vii
Kata pengantar .........................................................................................
viii
Daftar isi ..................................................................................................
x
Daftar lampiran ........................................................................................
xii
BAB I: PENDAHULUAN1
A.
Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B.
Pembatasan Maslah ...................................................................
6
C.
Rumusan Masalah .....................................................................
6
D.
Tujuan Penelitian.......................................................................
6
E.
Manfaat Penelitian .....................................................................
7
F.
Penegasan Istilah .......................................................................
7
G.
Metode Penelitian ......................................................................
9
H.
Sistematika Penulisan ................................................................
12
BAB II : KAJIAN TEORI14
A.
Upaya Pengembangan Kompetensi Guru ...................................
14
B.
Tinjauan Pendidikan Agama Islam ...........................................
26
BAB III: LAPORAN PENELITIAN ........................................................
33
x
A. Gambaran Umum Penelitian .........................................................
33
1. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................
33
2. Profil Sekolah .........................................................................
33
3. Populasi dan Sampel ...............................................................
66
B. Gambaran Obyek dan subyek Penelitian .......................................
70
BAB IV: PEMBAHASAN77
A. Pemahaman Guru PAI di SMP Negeri dan Swasta Se
Kecamatan Bandongan Terhadap Kompetensi ..............................
79
B. Deskripsi Tentang Upaya Guru PAI di SMP Negeri
dan Swasta Se Kecamatan Bandongan Dalam
Pengembangan Kompetensi..........................................................
81
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya
Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan
Bandongan ..................................................................................
83
BAB V: PENUTUP86
A. Kesimpulan ..................................................................................
86
B. Saran ............................................................................................
87
C. Penutup ........................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIAN – LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak - anak
untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Pada hakikatnya, yang
disebut dengan pendidikan adalah pengaruh bimbingan arahan dari orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa agar menjadi dewasa, mandiri dan memiliki
kepribadian yang utuh dan matang (Zainal Aqib, Elham Rohmanto, 2007 : 14). Dapat
dikatakan pula pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa
(guru atau orang tua) kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal. Selain
itu pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang
membangun.
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tercantum bahwa Pendidikan Nasional Berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Wiji Sumarno, 2006: 31). UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, disahkan oleh DPR pada tanggal
11 Juni 2003, dan diberlakukan pada tanggal 8 Juli 2003. Dalam batang tubuh
Undang-Undang tersebut memuat 22 Bab, dan 77 Pasal, adalah cukup ideal dan
akomodatif dalam mengatur sistem pendidikan di Indonesia, termasuk sistem
Pendidikan Islam (Usman Abu Bakar, Surohim, 2005:95).
Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk
selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan
1
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar guru tidak ketinggalan jaman, maka
guru harus selalu mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya secara kontinyu.
Jalan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan pro fesi guru adalah diri guru itu
sendiri dan dari pihak lain yang bertanggung jawab atas pengembangan guru
(Hendyat Soetopo, 2005: 207). Beberapa upaya dilaksanakan antara lain
penyempurnaan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, perbaikan sarana-sarana
pendidikan, dan lain-lain. Pengembangan profesionalisasi guru dilakukan berdasarkan
kebutuhan institusi, kelompok guru, maupun individu guru sendiri (Udin Syaefudin
Sa‟ud, 2009:98). Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa
dan terciptanya masyarakat Indonesia yang lebih baik. Allah SWT dalam firman-Nya
Qur‟an surat Al Mujadilah ayat 11 yaitu :
               
              
 
Artinya : “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang
cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air (Zainal Aqib, 2002: 14). Untuk mencapai
tujuan yang diinginkan tersebut, maka dalam lembaga pendidikan formal yaitu
sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar, yakni keterpaduan antara kegiatan guru, sarana prasarana dan
dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan oleh bagaimana
guru mengajar. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran adalah dengan
memperbaiki pengajaran yang banyak dipengaruhi oleh guru, karena pengajaran
adalah suatu sistem, maka perbaikannya pun harus mencakup keseluruhan komponen
dalam sistem pengajaran tersebut. Kompetensi merupakan kemampuan menguasai
suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan (Wiji Suwarno, 2006: 82).
Menurut Undang - Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal
10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi (http://rasto.wordpress.com/2008/01/31/kompetensi guru/) .
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki dan menguasai perencanaan kegiatan
belajar mengajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan melakukan
penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar. Kemampuan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan faktor utama
dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan
proses belajar mengajar ini sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung
jawab guru sebagai pengajar yang mendidik.
Allah berfirman dalam Qur‟an surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi :
            
  
“ Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yamg ma‟ruf dan mencegah dari yang mungkar.
Merekalah orang – orang yang beruntung”.
Penyair Syauki, sebagaimana dikutip Al-Abrasyi, berkata : “Berdiri dan
hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan
seorang rasul” (Marno dan Idris, 2008: 17). Guru sebagai pendidik mengandung arti
yang sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi
menjangkau etika dan estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di
masyarakat.
Pada pasal 40 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan : “pendidikan dan
tenaga kependidikan berkewajiban: menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; mempunyai komitmen secara
profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan memberi teladan dan menjaga
nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang
diberikan kepadanya” (Usman Abu Bakar, Surohim, 2005:105).
Sebagai pengajar, guru hendaknya memiliki perencanaan (planing) pengajaran
yang cukup matang. Perencanaan pengajaran tersebut erat kaitannya dengan berbagai
unsur seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, dan kegiatan pengajaran.
Kemampuan
yang
harus
dimiliki
oleh
guru
yang
kemudian
menjadi
suatu kegiatan rutin yaitu membuat tes, melakukan pengukuran, dan mengevaluasi
dari
kemampuan
siswa-siswanya
sehingga
mampu
menetapkan
kebijakan
pembelajaran selanjutnya. Evaluasi pembelajaran merupakan suatu usaha untuk
memperbaiki mutu proses belajar mengajar. Informasi-informasi yang diperoleh dari
pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada gilirannya digunakan untuk memperbaiki
kualitas proses belajar mengajar.
Seringkali dalam proses belajar mengajar, aspek evaluasi pembelajaran ini
diabaikan. Dimana guru terlalu memperhatikan saat yang bersangkutan memberi
pelajaran saja. Namun, pada saat guru membuat soal ujian atau tes (formatif), soal tes
disusun seadanya atau seingatnya saja tanpa harus memenuhi penyusunan soal yang
baik dan benar. Ditangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik
secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan moral serta spiritual
(Kunandar, 2007: 40).
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional yaitu : “
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Usman Abu Bakar, Surohim, 2005: 2).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa terdorong untuk mengkaji
dan meneliti lebih lanjut mengenai kompetensi guru khususnya guru Pendidikan
Agama Islam dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam bentuk skripsi yang
berjudul : “Upaya Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Di
SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Tahun
2010”.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup yang diuraikan, maka untuk menghindari
perluasan dalam memahami pembahasan, maka penulis akan membatasi ruang
lingkup permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut : ”Upaya pengembangan
kompetensi yang dimaksud disini adalah kemampuan yang harus dimiliki dan
diupayakan pengembangannya oleh seorang guru Pendidikan Agama Islam dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar”.
C. Rumusan Masalah
Maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri dan
Swasta Se Kecamatan Bandongan?
2. Bagaimana upaya pengembangan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di
SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi upaya pengembangan kompetensi guru
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan
Bandongan?
D. Tujuan Pelelitian
Agar dapat memberikan gambaran serta arahan yang jelas dalam penelitian
ini, maka perlu dirumuskan tujuan pokok penelitian. Adapun tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri
dan Swasta Se Kecamatan Bandongan.
2. Untuk mengetahui upaya pengembangan kompetensi guru Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan.
3. Untuk mengetahui apa faktor-faktor yang mempengaruhi upaya pengembangan
kompetensi guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri dan Swasta Se
Kecamatan Bandongan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitan ini diharapkan :
1. Berguna bagi dunia pendidikan pada umumnya, dapat menambah cakrawala
Pendidikan Islam pada khususnya.
2. Sebagai masukan serta pemahaman bagi guru agama betapa pentingnya
kompetensi guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, sehingga didapatkan
hasil belajar yang optimal.
3. Sebagai
motivasi
bagi
penulis
agar
dapat
mengimplementasikan
mengembangkan kompetensi pada diri sendiri pada khususnya serta bagi guru
Pendidikan Agama Islam pada umumnya.
F. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang menyimpang dari permasalahan yang
sebenarnya, maka perlu kiranya ada penegasan istilah sebagai berikut:
1. Upaya
“Upaya adalah usaha; akal; ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud,
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar)” (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka: 1109), yang
dimaksud adalah upaya guru PAI untuk mengembangkan kompetensi diri.
2. Pengembangan
“Pengembangan
adalah
proses,
cara,
perbuatan
mengembangkan,
pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus ke sasaran yang
dikehendaki” (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Balai Pustaka: 473), yaitu prosesnya seperti apa dalam
mengupayakan kompetensi pribadi guru.
3. Kompetensi
“Kompetensi adalah cakap (mengetahui), berwenang, berkuasa (memutuskan,
menentukan) sesuatu” (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka: 516), ialah kecakapan pribadi guru PAI.
4. Guru
“Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya
mengajar)” (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Balai Pustaka: 330), ialah obyek penelitian.
5. Pendidikan Agama Islam
“Pendidikan Agama Islam adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, agama: prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran
kebaktian dan kewajiban-kewajibannya yang bertalian dengan kepercayaan itu, yaitu
Islam” (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Balai Pustaka: 232), ialah proses untuk mendewasakan keyakinan
seseorang kepada Tuhan dengan ajaran yang diajarkan Islam.
G. Metode penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif.
Berikut ini adalah penjabaran metode penelitian yang digunakan peneliti:
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif
lebih banyak menggunakan logico-hipotetiko-verifikatif. Pendekatan tersebut dimulai
dengan berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan
pengujian di lapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data
empiris (Nurul Zuriah, 2006: 91).
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi starategi,
strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi
partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap
seperti foto, rekaman, dan lain-lain (Nurul Zuriah, 2006: 95).
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian yang
bersifat kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Permasalahan utama yang
dibahas dalam skripsi ini untuk mengetahui Upaya Pengembangan Kompetensi Guru
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan
Kabupaten Magelang Tahun 2010.
2. Subjek Penelitian dan Waktu Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih dalam penelitian kualitatif ini adalah Upaya
Pengembangan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri dan
Swasta Se Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Tahun 2010. Dalam
penelitian ini pemilihan informan penelitian dilakukan dengan cara sample bertujuan
(purposive sample), yaitu cara pengambilan informan penelitian didasarkan atas
adanya tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasi sesuai dengan
permasalahan penelitian. Dengan perkataan lain sampel tersebut dipilih karena
memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena yang ingin
diteliti. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2008: 101). Cara tersebut dipilih karena dalam
penelitian ini peneliti ingin mendapatkan data dari informan tentang upaya
pengembangan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam khususnya di SMP Se
Kecamatan Bandongan. Waktunya mulai tanggal 09 Juni 2010 s/d selesei.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan
Bandongan Kabupaten Magelang Tahun 2010. Diantara SMP-SMP tersebut adalah:
- SMP N 1 Bandongan;
- SMP N 2 Bandongan;
- SMP PGRI Bandongan; dan
- SMP Ma‟arif Bandongan.
Sebenarnya ada satu SMP lagi yaitu SMP Muhammadiyah Bandongan, akan
tetapi peneliti tidak mencantumkan SMP tersebut dikarenakan SMP tersebut tidak ada
guru PAI, yang ada adalah Guru Bidang Studi Agama. Sehingga peneliti tidak
mencantumkannya demi kesamaan serta kelancaran penelitian. Alasan peneliti
memilih lokasi penelitian yang telah disebutkan diatas adalah secara geografis sangat
stragegis, karena SMP Se Kecamatan ini adalah SMP Se Kecamatan yang berdiri
menyebar di lingkungan kecamatan dan sekitar. Alasan lain adalah bahwa guru
Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP Se Kecamatan ini sudah menjadi PNS,
serta secara usia masih tergolong muda, asumsinya bahwa guru tersebut dalam upaya
mengembangkan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam, apa yang dilakukan?.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi, dokumentasi.
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah Tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal (Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka,
hal:1127). Teknik wawancara dilakukan secara formal dan intensif sehingga akan
mampu memperoleh informasi sebanyak mungkin secara jujur dan detail. Teknik
wawancara digunakan untuk menggali data dari guru PAI tentang upaya
pengembangan kompetensi yang dilakukan guru PAI.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, 699). Metode ini digunakan
untuk mengetahui dan mengamati secara langsung tentang aktivitas guru PAI yang
berkaitan dengan upaya pengembangan kompetensi guru PAI , aktifitas penyusunan
RPP dan pengembangan silabus, serta ketersediaan sarana dan media pembelajaran.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan, dan penyimpanan informasi dalam
bidang pegetahuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, 240). Metode dokumentasi digunakan
untuk mendapatkan data dokumentasi perencanaan pembelajaran yang meliputi
silabus dan RPP berupa buku acuan dan foto–foto pembelajaran PAI, serta dokumen
sarana dan media pembelajaran mata pelajaran PAI.
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir.
1. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan skripsi ini berisi halaman judul, halaman persetujuan,
halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II KAJIAN TEORI
Berisi tentang Analisis Teori dan Pernyataan Penelitian.
BAB III HASIL PENELITIAN
Berisi hasil penelitian
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Berisi tentang pembahasan hasil Penelitian dilokasi
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saran-saran dalam
penelitian.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir berisi daftar pustaka dan lampiran – lampiran.
BAB II
KAJIAN TEORI
UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN ISLAM
A. UPAYA PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU
1. Upaya Pengembangan
Dalam melaksanakan tugasnya, guru tidak akan berkembang jika guru itu
sendiri tidak berusaha mengembangkan sendiri kompetensinya. Selain itu, instansi
dimana guru itu bekerja pun ikut andil berusaha untuk mengembangkan kompetensi
guru tersebut, agar pelaksanaan tugas guru berjalan dengan lancar dan berkembang
sesuai kebutuhan siswa dan perkembangan zaman.
Menurut Prof. DR. Hendyat Soetopo, 2005, hal 215-217, untuk dapat
mengembangkan profesi guru, ada dua jalan yang dapat ditempuh, yaitu melalui
pengembangan diri guru itu sendiri dan melalui pengembangan secara melembaga.
a. Pengembangan diri
Ada beberapa cara dan usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam
mengembangkan profesinya, antara lain: berusaha memahami tujuan pendidikan dan
pengajaran secara jelas dan konkrit, berusaha memahami dan memilih bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan, berusaha memahami problem minat, dan kebutuhan
dalam proses belajar subyek didik, mengorganisasi bahan dan pengalaman belajar dan
mendaya gunakan sumber belajar yang ada, berusaha memahami menyeleksi dan
menerapkan metode pembelajaran, berusaha memahami dan kesanggupan membuat
14
dan mandayagunakan berbagai alat pelajaran, berusaha membimbing dan mendorong
kemajuan pertumbuhan dan perkembangan belajar subyek didik, mampu menilai
program dan hasil pembelajaran yang telah dicapai, mengadakan penilaian diri sendiri
(self evaluation) untuk melihat kekurangan dan keberhasilan pelaksanaan tugasnya,
professional reading (berusaha membaca bahan-bahan yang relevan dengan tugas
profesinya), professional writing (berusaha mengembangkan diri dengan menulis
karya ilmiah di berbagai media), individual conference (pertemuan pribadi antar
sejawat dan dengan ahli lain dalam mengembangkan wawasan keilmuan dan
wawasan proses dan strategi pembelajaran), experimentation (berusaha melakukan
percobaan-percobaan atas inovasi yang ditemukan atau strategi pembelajaran baru).
b. Pengembangan kelembagaan
Dalam hal ini pimpinan dimana guru itu bekerja harus berusaha
mengembangkan guru agar dapat bekerja secara profesional, antara lain sebagai
berikut: Assignment of teachers (penugasan guru-guru dalam bidang tugasnya dan
dalam
mengikuti
pertemuan-pertemuan
pertumbuhan
jabatan),
professional
organization (kegiatan dan pertemuan dalam organisasi professional), intervisitation
(saling kunjung antar guru dalam proses pembelajaran), committee participation
(pelibatan dalam kepanitiaan-kepanitiaan), demonstration teaching (mengajar yang
didemonstrasikan), field trip for staff personnel (kunjungan kelembaga /instansi
atau tempat yang dapat dijadikan medan studi banding bagi para guru dan
pimpinan),
curriculum
pengembangan
laboratory
pengetahuan
dan
(laboratorium
kemampuan
yang
dalam
dirancang
rangka
untuk
aplikasi
kurikulum
dalam
proses
pembelajaran),
professional
library
(disediakan
perpustakaan agar didayagunakan oleh guru untuk mengembangkan profesinya),
sharing
of
experiences
(tukar
menukar
pengalaman
antar
guru
yang
penyelenggaraannya dirancang oleh lembaga ataupun atas inisiatif guru-guru sendiri),
workshop (lokakarya yang diselenggarakan dengan maksud meningkatkan profesi
guru), panel discussion (guru-guru mengikuti diskusi panel diberbagai kesempatan),
symposium (guru-guru mengikuti symposium diberbagai kesempatan), penerbitan
buletin
atau
majalah
atau
surat
kabar,
penyelenggaraan
kursus-kursus,
penyelenggaraan penataran-penataran, konseling yang diberikan kepada guru baik
secara individual maupun secara kelompok, pertemuan umpan balik bergelombang
berdasarkan pada masalah dan tema yang telah diberikan sebelumnya, pengembangan
program testing dan pola-pola baru secara bersama, penyelenggaraan penelitianpenelitian yang didikuti oleh para guru.
Pengertian lain menyebutkan bahwa pengembangan sikap profesional ini
dapat dilakukan, baik selagi dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas
(dalam jabatan).
1) Pengembangan sikap selama pendidikan prajabatan
Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi harus
dibina sejak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru.
Berbagai usaha dan latihan, contoh-contoh dan aplikasi penerapan ilmu, ketrampilan
dan bahkan sikap profesional dirancang dan dilaksanakan selama calon guru berada
dalam pendidika prajabatan.
2) Pengembangan sikap selama dalam jabatan
Pengembangan sikap profesional tidak berhenti apabila calon guru selesei
mendapatkan pendidikan prajabatan. Seperti yang telah disebutkan, peningkatan ini
dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran, lokakarya,
seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya, ataupun secara informal melalui media masa
televisi, radio, koran, dan majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain
dapat
meningkatkan
pengetahuan
dan
ketrampilan,
sekaligus
dapat
juga
meningkatkan sikap profesional keguruan. (Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2007: 54-55)
Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu profesional, maupun
mutu layanan, guru harus pula meningkatkan sikap profesional secara terus menerus
dan berkesinambungan. Keharusan meningkatkan dan mengembangkan mutu ini
merupakan butir yang keenam dalam Kode Etik Guru Indonesia yang berbunyi:
“Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu
dan martabat profesinya” (Soetjipto dan Raflis Kosasi, 2007: 53)
Oleh karena itu kerjasama yang fungsional antara Universitas LPTK (lembaga
pendidikan tenaga kependidikan), LPPG (lembaga pendidikan profesi guru), dan
sekolah akan menghasilkan sinergi yang konstruktif dalam upaya peningkatan mutu
guru yang selanjutnya untuk peningkatan mutu pendidikan kita
(Djohar, 2006: 57).
2. Kompetensi guru
Bagi sebuah profesi, kompetensi merupakan sebuah tuntutan. Demikian pula
halnya
dengan profesi keguruan.
Guru
sebagai
salah satu
faktor
yang
menentukan keberhasilan pendidikan harus memiliki berbagai kompetensi yang
dibutuhkan
untuk
mendukung
keberhasilan
dalam
menjalankan
tugas
kependidikannya. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan,
nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Mulyasa,
2006: 37-38). Kompetensi tersebut selalu harus dikembangkan dan diolah sehingga
semakin tinggi diharapkan guru dapat melaksanakan tugas panggilannya lebih baik
dan bertanggung jawab (Moh Uzer Usman, 1997:35).
Kompetensi guru di Indonesia telah pula dikembangkan oleh Proyek
Pembinaan Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
kompetensi guru menurut P3G yakni: a) menguasai bahan,b) mengelola program
belajar-mengajar, c) mengelola kelas, d) menggunakan media/sumber belajar, e)
menguasai landasan kependidikan , f) mengelola interaksi belajar-mengajar, g)
menilai prestasi belajar, h) mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhan, i)
mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah,
j)
memahami dan
menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran. Dapat disimpulkan bahwa
sepuluh kompetensi tersebut diatas hanya mencakup dua bidang kompetensi guru,
yakni kompetensi kognitif dan kompetensi perilaku (Nana Sudjana, 2005:19).
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan, sistem pendidikan harus ditata dan
dirancang oleh orang-orang yang ahli dibidangnya yang ditandai dengan
kompetensi sebagai persyaratannya. Guru harus memiliki pengetahuan, kecakapan,
dan ketrampilan
serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga
mampu mengelola proses belajar–mengajar efektif. Kompetensi adalah kemampuan,
kecakapan, dan ketrampilan yang dimiliki seseorang berkenaan dengan tugas, jabatan
maupun profesinya. Jadi kompetensi guru adalah kecakapan, kemampuan dan
ketrampilan yg dimiliki seseorang yang bertugas mendidik siswa agar mempunyai
kepribadian yang luhur dan mulia sebagaimana tujuan pendidikan, sehingga
kompetensi menjadi tuntutan dasar bagi seorang guru. Kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru berdasarkan Undang – undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pada Bab IV Pasal 10 ayat 91, yang menyatakan bahwa
“Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi” (Udin Syaefudin Sa‟ud, 2009:49).
Dalam penjelasan lainpun disebut dalam pasal 28 (ayat 3) bahwa guru sebagai
agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan
anak usia dini meliputi: a) Kompetensi pedagogik; b) kompetensi Kepribadian; c)
kompetensi Profesional; d) kompetensi Sosial (Martinis Yamin, 2006:79).
Berikut penjelasan yang lebih luas tentang beberapa macam kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru adalah:
1. Kompetensi Pedagodik
Kemampuan mengelolah pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki.
2. Kompetensi Kepribadian
Memiliki kepribadian yang mantap, stabil, arif, dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
3. Kompetensi Sosial
Kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
4. Kompetensi Profesional
Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkannya membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi.
(http://afridayunita-couthe.blogspot.com/2009/03).
Beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi adalah:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif. Misalnya
seorang pengajar mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar dan
bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan
kebutuhannya;
b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki
individu. Misal seorang pengajar yang akan melaksanakan pembelajaran harus
memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik
agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien;
c. Kemampuan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas
atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan pengajar dalam
memilih dan membuat alat peraga sederhana agar bisa memberi kemudahan
belajar kepada peserta didik;
d. Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku pengajar
dalam pembelajaran (kejujuran, demokrasi, keterbukaan, dan lain–lain);
e. Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang-tidak senang) atau reaksi terhadap suatu
rangsangan yang datang dari luar. Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi,
perasaan terhadap upah/gaji, dan lain–lain;
f. Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Misalnya minat untuk mempelajari atau melakukan sesuatu
(Wiji Suwarno, 2006: 84).
Disamping itu kompetensi juga mensyaratkan tentang berbagai kemampuan
dan penampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru :
1. Bertaqwa kepada Allah SWT. Guru harus bertaqwa kepada Allah SWT mengingat
guru harus memberikan keteladanan yang memadai kepada muridnya sebagai
contoh;
2. Berilmu. Bahwa guru harus mempunyai ijazah yang disertai dengan keluasan dan
kedalaman ilmu pngetahuan, terutama bidang ilmu yang diteladaninya;
3. Berkelakuan baik. Mengingat tugas guru antara lain untuk mengembangkan akhlak
yang mulia, maka harus memberikan contoh untuk berakhlak mulia terebih
dahulu;
4. Sehat jasmani. Kesehatan psikis jauh lebih penting untuk dimiliki oleh guru, tetapi
kesehatan jasmanipun juga, karena sangat membantu kelancaran guru dalam
mengabdikan diri untuk mengajar, mendidik dan memberikan bimbingan kepada
para muridnya;
(Anwar Qomari, 2002: 119-121).
Kompetensi guru merupakan salah satu syarat yang harus dimilki oleh setiap
guru dalam jenjang pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi diantaranya adalah :
kompetensi kepribadian yaitu guru itu harus bermoral dan beriman, guru harus
mempunyai aktualisasi diri yang tinggi dan mempunyai sikap mau terus
mengembangkan pengetahuan. Kompetensi bidang studi yaitu guru harus menguasai
bahan dan bidang yang menjadi tugasnya, guru perlu juga mengerti bagaimana
metode ilmu yang diajarkan itu sendiri, bekerja dan sangat baik bila guru juga
mengerti kontek ilmu yang mau diajarkan dalam masyarakat dan teknologi yang
sekarang ada. Kompetensi dalam pembelajaran atau pendidikan yaitu sangat jelas
bahwa guru perlu mengenal anak didik yang mau dibantunya, guru perlu juga
menguasai beberapa teori tentang pendidikan terlebih pendidikan di jaman modern ini
dan guru juga diharapkan mengerti bermacam-macam model pembelajaran (Moh
Uzer Usman, 1997:35-40).
Guru adalah figur manusia sumber yang menempati dan memegang
peranan penting dalam pendidikan, serta teladan bagi murid-muridnya, harus
memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat dijadikan tokoh panutan idola dalam
seluruh segi kehidupannya. Guru yang profesional adalah guru yang siap untuk
memberikan bimbingan nurani dan akhlak yang tinggi kepada muridnya. Karena
pendidikan dan bimbingan yang diberikan bersumber dari ketulusan hati, maka guru
benar-benar siap sebagai spiritual father bagi muridnya. (Qomari Anwar, 2002:118).
Guru memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa
melalui pengembangan kepribadian dan nilai – nilai yang diinginkan (Udin Syaefudin
Sa‟ud, 2009:32). Dari uraian tersebut dijelaskan bahwa peranan guru sulit digantikan
oleh orang lain, karena peranan guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan
meskipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses kegiatan belajar mengajar
(pembelajaran) berkembang sangat cepat.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang telah demikian pesat, guru
tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu
bertindak sebagai fasilitator, motifator, dan pembimbing yang lebih banyak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri
informasi (Hamzah B. Uno, 2008: 16-17).
Setiap guru sebagai petugas profesional ikut bertanggung jawab pada
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif. Sebagai pendidik profesioanal, selalu
terdorong untuk tumbuh dan berkembang sebagai perwujudan perasaan dan sikap
tidak puas terhadap pendidikan dan harus dapat melaksanakan tugas-tugasnya
sehingga selalu relevan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Hadari Nawawi, 1985:126).
Begitu juga konsep dari Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, yaitu: Ing
ngarso sung tulodo. Yang artinya jika pendidik sedang berada di “depan” maka
hendaklah memberikan contoh teladan yang baik terhadap anak didiknya. Ing madyo
mangun karso. Artinya jika pendidik sedang berada di “tengah–tengah” anak
didiknya, hendaklah ia dapat mendorong kemauan atau kehendak mereka,
membangkitkan hasrat mereka untuk berinisiatif dan bertindak. Tut Wuri Handayani.
Berarti si pendidik diharapkan dapat melihat, menemukan dan memahami bakat atau
potensi–potensi apa yang timbul dan terlihat pada anak didik, untuk selanjutnya dapat
dikembangkan dengan memberikan motivasi atau dorongan kearah pertumbuhan
yang sewajarnya dari potensi–potensi tersebut.
(Ngalim Purwanto, 2007: 62).
Berikut peran, tugas pokok guru adalah:
1. Guru sebagai pengajar
2. Guru sebagai pengajar dan juga sebagai pendidik
3. Guru sebagai pengajar, pendidik, dan juga agen pembaharuan dan pembangunan
masyarakat
4. Guru yang berkewenangan berganda sebagai pendidik professional dengan bidang
keahlian lain selain kependidikan.
(Udin Syaefudin Sa‟ud, 2009:40).
Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan
dan panggilan untuk selalu mencintai, menghargai, menjaga dan meningkatkan tugas
dan tanggung jawab profesinya (Nana Sudjana, 2005:16). Hasil belajar siswa dapat
dicapai dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari
luar diri siswa atau faktor lingkungan (kualitas pengajaran). Adanya pengaruh
kualitas pengajaran, khususnya kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa, telah
ditunjukkan oleh hasil penelitian. Salah satu diantaranya penelitian di bidang
Pendidikan Kependudukan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa 76,6%
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kompetensi guru, dengan rincian; kemampuan
guru mengajar memberikan sumbangan 32,43%, penguasaan materi pelajaran
memberikan sumbangan 32,58%, dan sikap guru terhadap mata pelajaran
memberikan sumbangan 8,60% (Nana Sudjana, hal: 42).
Berdasarkan
http://yusufhadi.net/wp-content/uploads/2009/02/sinopsis-
kompetensi-guru.pdf ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi guru,
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri guru (internal) dan faktor yang berasal dari
luar diri guru (eksternal).
Faktor internal meliputi:
• tingkat pendidikan;
• keikutsertaan dalam berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah;
• masa kerja dan pengalaman kerja;
• tingkat kesejahteraan; serta
• kesadaran akan kewajiban dan panggilan hati nurani.
Sedangkan faktor eksternal meliputi:
• besar gaji dan tunjangan yang diterima;
• ketersediaan sarana dan media pembelajaran;
• kepemimpinan kepala sekolah;
• kegiatan pembinaan yang dilakukan, dan
• peran serta masyarakat.
Relevansinya pemimpin (guru) dalam pandangan Islam adalah harus memiliki
empat prinsip yang disebut STAF, yakni: sidiq (benar); tabligh (menyampaikan);
amanah (dipercaya); dan fathonah (cerdas) (Usman Abu Bakar, Surohim, 2005:162).
Dengan demikian, lembaga pendidikan Islam tersebut memiliki citra di mata
masyarakat sebagai lembaga pendidikan Islam yang menjaga dan menjamin
kelulusan.
B. TINJAUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Pendidikan adalah usaha pendidik memimpin anak didik secara umum untuk
mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani maupun rohani, dan
bimbingan adalah usaha pendidik memimpin anak didik dalam arti khusus misalnya
memberikan dorongan atau motivasi dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi
anak didik atau siswa (Sudirman, 1996:139). Pendidikan ialah segala usaha orang
dewasa dalam pergaulan dengan anak–anak untuk memimpin perkembangan jasmani
dan rohaninya kearah kedewasaan (Ngalim Purwanto, 2007:11). Sesuai dengan pesan
Nabi Muhammmad SAW: “Uthlubul „ilma minal mahdi ilal lahdi”, yang artinya:
belajarlah (tuntutlah ilmu) sejak dari ayunan masa bayi sampai disambut liang lahad
(M. Nashir Ali, 2005: 4). Hal tersebut sudah jelas bahwa manusia diperintahkan
untuk mencari ilmu demi demi membimbing pribadi manusia itu sendiri. Proses
pendidikan tidak hanya bertumpu pada usaha menjaga kepentingan jasmani, tetapi
untuk membentuk jiwa intelektual dan emosi seseorang supaya sesuai dengan
kehendak masyarakat (Sudirman, 1996: 232).
Selain itu untuk beribadah kepada Allah. Sesuai dengan yang disebutkan
dalam QS. Adz Dzariat: 56
      
“Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”.
Agar semua kegiatan yang dilaksanakan oleh guru Pendidikan Agama Islam
berjalan lancar, menarik (merangsang minat siswa) dan berhasil dengan sebaikbaiknya, maka setiap guru dituntut untuk memiliki wawasan yang luas dan
kemampuan profesional yang tinggi. Untuk memperoleh dua hal tersebut, setiap guru
hendaknya memiliki kemauan yang sungguh-sungguh untuk belajar, baik melalui
jalur-jalur pembinaan yang telah diprogramkan oleh pejabat/instansi berwenang
maupun jalur pembinaan yang dikembangkan sendiri oleh guru yang bersangkutan
dalam wadah KKG/MGMP yang ada (Hadirja Paraba, 1998: 117-118).
Pendidikan Islam itu yang pertama dan utama adalah memasukkan tauhid itu
ke dalam individu, sosial dan generasi, dalam struktur jiwa raga, dalam pelembagaan
kemasyarakatan dan dalam pola yang berkelanjutan secara generatif. QS. Al-Baqarah
ayat 208 : “udkhuluu fiissilmi kaaffah…. “,“Masukilah Islam itu secara utuh (tidak
sepenggal-penggal)” (M. Nashir Ali, 2005: 74). Pendidikan Islam mengandung
prinsip mengenal yang unggul karena ia menghubungkan prinsip mengenal
Tuhan, alam dan diri secara serentak tanpa terpisah satu sama lain. Paradigma
pendidikan Islam yang dimaksud disini adalah pemikiran yang terus-menerus
harus
dikembangkan
melalui
pendidikan
untuk
merebut
kembali
pendidikan Iptek, sebagaimana zaman keemasan dulu (Mastuhu, 1999: 15). Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada prinsip Allah SWT dengan memberikan pelajaran pada
manusia berikut ini (Q.S. Al Alaq : 1- 5):
                
       
Artinya:
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam [1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[1589] Maksudnya: “Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca”.
Sehubungan motivasi kearah tersebut, Allah akan meninggikan derajat orang yang
berilmu sebagaimana Firman-Nya : (QS. Al Mujadillah ayat 11)
               
             
  
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Penduduk Indonesia yang mayoritas warganya adalah muslim, namun sangat
ironis dalam hal pendidikan selalu tertinggal dengan umat yang lainnya. Hal ini dapat
dilihat dari ketertinggalan Pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, sehinnga terkesan bahwa pendidikan Islam sebagai
pendidikan “kelas dua”. Implikasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 terhadap
Pendidikan Islam menuai pro-kontra. Terutama pada pasal yang dianggap krusial,
yaitu pasal 12 ayat 1a, yang menegaskan bahwa: “ setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak: mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama
yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama” (Usman Abu Bakar,
Surohim, 2005:93). Pro-kontra ini wajar dalam masyarakat demokrasi, karena semua
pihak memiliki alasan dan kepentingan masing-masing.
Bilamana definisi - definisi yang telah disebutkan diatas dikaitkan dengan
pengertian Pendidikan Islam, akan diketahui bahwa Pendidikan Islam lebih
menekankan pada keseimbangan dan keserasian perkembangan rohaniyah dan
jasmaniyah. Diantara pengertian-pengertian tentang Pendidikan Islam adalah sebagai
berikut:
a. Pendidikan Agama Islam dapat diartikan sebagai program yang terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani ajaran agama Islam serta diikuti tuntunan untuk menghormati
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Muhammad Alim, 2006: 6).
b. Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan
seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita dan nilai-nilai
Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya (M. Arifin, 2006 :
7).
Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat diketahui
bahwa tujuan pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan sebaikbaiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah bumi
sesuai dengan kehendak Tuhan.
b. Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya dimuka
bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga tugas tersebut
terasa ringan dilaksanakan.
c. Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga tidak menyalah gunakan
fungsi kekhalifahannya.
d. Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa, jasmaninya, sehingga ia memiliki
ilmu, akhlak, dan ketrampilan yang semua ini dapat digunakan guna mendukung
tugas pengabdian dan kekhlalifahannya.
e. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan
akhirat.
Manusia yang dapat memiliki ciri-ciri tersebut diatas secara umum adalah
manusia baik. Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa para ahli Pendidikan Islam
pada hakikatnya sependapat bahwa tujuan umum Pendidikan Islam ialah
terbentuknya manusia yang baik, yaitu manusia yang beribadah kepada Allah dalam
rangka pelaksanaannya fungsi kekhalifahannya di muka bumi. Dengan demikian
pengertian Pendidikan Islam diatas dapat disimpulkan secara inti bahwa Pendidikan
Islam adalah suatu sistem pendidikan yang dimaksudkan sebagai usaha mengubah
tingkah laku individu melalui proses bimbingan terhadap pertumbuhan dari pribadi
manusia dengan cara mengarahkan, mengajarkan, melatih mengasuh dan mengawasi
kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaan menurut
berlakunya semua ajaran Islam.
Sebagaimana diterapkan dalam Bab IX pasal 35 Standar Nasional Pendidikan,
menyebutkan: “ Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan
berkala”. Strategi pengembangan system manajemen Pendidikan Islam ini dalam
upaya menata manajemen berbasis sekolah atau madrasah, serta mendukung
pelaksanaan otonomi daerah, efisiensi, dan akuntabilitas. Pola yang diterapkan
adalah: (a) peningkatan profesionalitas pengelola yang sidiq, tabligh, amanah, dan
fathonah; (b) peningkatan layanan pendidikan efektif dan efisien, terbuka, adil, dan
merata; (c) pengembangan system informasi manajemen; (d) peningkatan partisipasi
masyarakat melalui pembentukan Dewan atau Komite sekolah/madrasah; (e)
penyediaan dan pendayagunaan alat-alat teknologi; dan (f) memberdayakan personil
pendidikan yang didukung oleh tenaga pendidikan dan pendidik yang jujur, kreatif,
bersih, ikhlas dan berwibawa (Usman Abu Bakar, Surohim, 2005:111).
Dari keterangan-keterangan diatas dapat diambil suatu sintesis bila dikaitkan
dengan KEEMPAT kompetensi tersebut diatas dapat dipahami bahwa Pendidikan
Islam memiliki empat kompetensi yang sama. Kompetensi yang 1) tujuan yang
berkaitan dengan pemahaman karakter siswa (pedagogik); 2) tujuan yang berkaitan
dengan individu; 3) tujuan yang berkaitan dengan masyarakat; 4) tujuan berkaitan
dengan profesional.
BAB III
LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
: 09 Juni – 26 Juli 2010
Tempat Penelitian
: SMP Se Kecamatan Bandongan, yang terdiri dari;
a. SMP N 1;
b. SMP N 2;
c. SMP PGRI;
d. SMP Ma‟arif Bandongan.
2. Profil Sekolah ( Tempat Penelitian)
a. SMP NEGERI 1
1). IDENTITAS SEKOLAH
a). Nama Sekolah
: SMP NEGERI 1 BANDONGAN
b). No. Statistik Sekolah
: 201030814073
c). Tipe Sekolah
: A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2
d). Alamat Sekolah
: JL KYAI A‟ROF
: (Kecamatan) BANDONGAN
: (Kabupaten/Kota) MAGELANG
: (Propinsi) JAWA TENGAH
e). Telepon/HP/Fax
: (0293) 366871
f). Status Sekolah
: Negeri/Swasta (coret yang tidak perlu)
g). Nilai Akreditasi Sekolah
: A 86,60
2). DATA KESISWAAN
a). Data Siswa 4 (empat tahun terakhir):
Th.
Pelajaran
Jml
Pendaftar
(Cln Siswa
Kelas VII
Kelas VIII
33
Kelas IX
Jumlah
(Kls. VII + VIII
+ IX)
Jml
Jumlah
Siswa Rombel
Baru)
Jml
Jumlah
Siswa Rombel
Jml
Jumlah
Siswa Rombel
Siswa Rombel
2006/2007
350
194
5
202
5
179
5
575
15
2007/2008
374
200
5
191
5
197
5
588
15
2008/2009
297
201
5
188
5
191
6
580
16
2009/2010
3). DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
a). Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Kepala sekolah
Jenis
Kelamin
L
P
P
Nama
1.
Kepala Sekolah
2.
Wakil
Dra. HARYATI
Kepala
SARMINTASIH, S.PD
-
P
51
Pen
d.
Akh
ir
S1
Mas
a
Kerj
a
23
46
S1
23
Usi
a
Sekolah
b. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
1.
S3/S2
Jumlah dan Status Guru
GT/PNS
GTT/Guru Bantu
L
P
L
P
1
-
2.
S1
15
13
1
-
29
3.
D-4
-
-
-
-
-
4.
D3/Sarmud
-
-
-
-
-
5.
D2
-
-
-
-
-
6.
D1
1
1
-
-
2
7.
≤ SMA/sederajat
-
-
-
-
-
17
14
1
-
32
Tingkat
Pendidikan
No.
Jumlah
Jumlah
1
2.Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian)
No.
Guru
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan sesuai
dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan yang Jumlah
TIDAK sesuai dengan tugas
mengajar
D1/D2
D3/
S1/D4 S2/S3 D1/D2
Sarmud
D3/
S1/D4 S2/S3
Sarmud
1. IPA
-
-
4
-
-
-
--
-
4
2. Matematika
-
-
4
-
-
-
-
-
4
3. Bahasa Indonesia
-
-
5
-
-
-
-
-
5
4. Bahasa Inggris
-
-
3
1
-
-
-
-
4
5. Pendidikan
-
-
2
-
-
-
-
-
2
6. IPS
-
-
4
-
-
-
-
-
4
7. Penjasorkes
-
-
2
-
-
-
-
-
2
8. Seni Budaya
1
-
-
-
-
-
-
1
9. PKn
-
-
2
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11. BK
-
-
3
-
-
-
-
-
3
12. Lainnya: Ket Jasa
-
-
-
1
-
-
-
1
2
-
1
-
-
-
-
32
Agama
10. TIK/Keterampila
n
Jumlah
29
3.Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan pengembangan
N
Jenis Pengembangan
o.
Kompetensi
kompetensi/profesionalisme
Laki-laki
Jumlah
Perempuan
Jumlah
1.
Penataran KBK/KTSP
18
14
32
3.
Penataran
18
14
32
Metode
Pembelajaran
(termasuk
CTL)
4.
Penataran PTK
5.
Penataran
Karya
1
Tulis
1
1
2
3
11
9
20
3
1
4
Ilmiah
6.
Sertifikasi
Profesi/Kompetensi
7.
Penataran PTBK
8.
Penataran
lainnya:
1
-
1
Instruktur
Guru
-
1
1
17
12
29
Pembimbing
MGMP
4.Prestasi guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun
No.
terakhir
Jenis lomba
Tingkat
1.
2.
Lomba PTK
Lomba
Karya
tulis
Inovasi
Pembelajaran
Jumlah Guru
Nasional
-
Provinsi
-
Kab/Kota
-
Nasional
-
Provinsi
-
Kab/Kota
3.
Lomba Guru Berprestasi
Nasional
-
Provinsi
-
Kab/Kota
4.
Lomba
lainnya:
...............................
5.
2
Nasional
-
Provinsi
-
Kab/Kota
-
Nasional
-
Provinsi
-
Kab/Kota
-
c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
No
.
Jumlah tenaga pendukung dan
kualifikasi pendidikannya
Tenaga pendukung
≤ SMA D1
SMP
D2
D3
Jumlah tenaga
pendukung
Berdasarkan Status dan
Jenis Kelamin
Jumlah
PNS
S1
Honorer
L
P
L
P
1.
Tata Usaha
-
6
-
-
-
-
-
3
1
2
6
2.
Perpustakaan
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
3.
Laboran lab. IPA
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
4.
Teknisi
lab.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
lab.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PTD (Pend Tek.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Komputer
5.
Laboran
Bahasa
6.
Dasar)
7.
Kantin
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
8.
Penjaga Sekolah
2
-
-
-
-
-
2
-
-
-
2
9.
Tukang Kebun
1
-
-
-
-
-
-
1
-
1
10.
Keamanan
1
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
11.
Lainnya:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
9
-
-
-
-
2
3
3
5
13
...................
Jumlah
4). DATA SARANA RUANG DAN LAPANGAN
a) Data Ruang Belajar (Kelas)
Jumlah dan ukuran
Kondisi
Ukuran
Ukuran
7x9 m2 (a) > 63m2 (b)
Ukuran
< 63 m2
(c)
Jml. ruang
lainnya
Jumlah ruang yg
digunakan u. R.
yg
digunakan
Kelas
Jumlah (d)
untuk
r.
Kelas
=(a+b+c)
(f)=(d+e)
(e)
Baik
12
-
-
12
Rsk ringan
6
-
-
6
Rsk sedang
-
-
-
-
Rsk Berat
-
-
-
-
Rsk Total
-
-
-
-
Keterangan kondisi:
Baik
Rusak ringan
Rusak sedang
Rusak berat
Rusak total
Kerusakan < 15%
15% - < 30%
30% - < 45%
45% - 65%
>65%
.............
ruang, yaitu:
………
18
b) Data Ruang Belajar Lainnya
Jumlah
Jumlah
Ukuran Kondisi*) Jenis Ruangan
Ukuran Kondisi
(buah)
(buah)
(pxl)
(pxl)
Jenis Ruangan
1. Perpustakaan
2
7 x15
B / RR
6. Lab. Bahasa
1
8 X 15
B
2. Lab. IPA
2
7 x15
B / RR
7.
1
7X9
B
8. PTD
-
-
-
9.
-
-
-
Lab.
Komputer
3. Ketrampilan
1
7 x15
RB
4. Multimedia
1
8 x12
B
Serbaguna/aula
5. Kesenian
-
-
-
10.
……………
c) Data Ruang Kantor
Jumlah
Ukuran
(buah)
(pxl)
Jenis Ruangan
Kondisi*)
1. Kepala Sekolah
1
6x7
B
2.
1
2x4
B
3. Guru
1
7 x 15
B
4. Tata Usaha
1
7x6
B
5. Tamu
-
-
-
Lainnya:
-
-
-
Wakil
Kepala
Sekolah
………………
d) Data Ruang Penunjang
Jenis Ruangan
1. Gudang
Jumlah
Ukuran Kondisi*) Jenis Ruangan
(buah)
(pxl)
2
42 m2
RS
10. Ibadah
Jumlah
Ukuran Kondisi
(buah)
(pxl)
1
7 X 11
B
m
2. Dapur
1
2x3
B
11. Ganti
1
6x7
-
3. Reproduksi
1
2x3
B
12. Koperasi
1
3x4
B
4.
2
2x6
B
13. Hall/lobi
1
23 x 12
B
KM/WC
Guru
5.
KM/WC
13
65 m2
RR
1
4x9
B
14. Kantin
4
2x3
B
15.
1
3x3
RB
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Siswa
6. BK
Rumah
Pompa/ Menara
Air
7. UKS
2
12 m2
B
16.
Bangsal
Kendaraan
8.
1
5 x6
RR
PMR/Pramuka
9. OSIS
17.
Rumah
Penjaga
1
5x6
RR
18. Pos Jaga
e. Lapangan Olahraga dan Upacara
Lapangan
Jumlah
(buah)
1. Lapangan Olahraga
a. Sepak Bola
b. Basket
c. Volley
d. .......................................
e. ........................................
2. Lapangan Upacara
Ukuran
(pxl)
Kondisi
1
1
2
2.385 m 2
36x18 m2
18 x6 m2
C
C
C
1
15 x 30
B
Keterangan
5). DATA TANAH
f. Kepemilikan Tanah
:
Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang*)
Status Tanah
: SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual Beli/Hibah*)
Luas Lahan/Tanah
: 15. 430 m2
Luas Tanah Terbangun
: 2.710 m2
Luas Tanah Siap Bangun
: 429 m2
Luas Lantai Atas Siap Bangun : - m2
*) Coret yang tidak perlu
Lampirkan rencana tapak (site plan) sekolah skalatis (berskala) dengan ukuran
kertas minimal A4.
6). DATA PERABOT SEKOLAH
g. Perabot (furniture) utama
a. Perabot ruang kelas (belajar)
18
410 351 30
29 701 580 67
54
-
-
-
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Papan tulis
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
Jml
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Baik
Jml
Jumlah
No.
ruang kelas
Perabot
Jumlah dan kondisi Jumlah dan kondisi Almari + rak
meja siswa
kursi siswa
buku/alat
- 18 18
-
-
b. Perabot ruang belajar lainnya
Perabot
Meja
Lainnya
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
1. Perpustakaa 19
18
1
-
32 32
-
-
8
4
4
-
-
-
-
-
11
11
-
-
43 43
-
-
8
8
-
-
-
-
-
-
3. Ketrampilan 31
31
-
-
39 35
4
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
49 49
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Lab. bahasa 13
13
-
-
41 41
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Lab.
21
21
-
-
40 39
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7. Serbaguna
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8. Kesenian
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9. PTD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jml
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Baik
Ruang
Jml
No.
Almari + rak
buku/alat
Kursi
n
2. Lab. IPA
4. Multimedia
-
komputer
10. Lainnya:
........
c. Perabot Ruang Kantor
Perabot
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
1
-
-
1
1
-
-
2
2
-
-
1
-
1
-
1
-
-
2
2
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
Baik
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
1. Kepala
1
Sekolah
2. Wk Kepala 1
Sekolah
Lainnya
Jml
Ruang
Jml
No.
Almari + rak
buku/alat
Kursi
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Meja
Perabot
Meja
Lainnya
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
30
7
-
30 29
1
-
5
5
-
-
-
-
--
-
4. Tata Usaha 12
12
-
-
6
6
-
-
6
6
-
-
1
-
1
-
Jml
37
3. Guru
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Baik
Ruang
Jml
No.
Almari + rak
buku/alat
Kursi
5. Tamu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Lainnya:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
…..
d. Perabot Ruang Penunjang
Perabot
Meja
Lainnya
buku/alat
Jml
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Jml
Baik
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
1. BK
3
3
-
-
6
6
-
-
3
-
3
-
-
-
-
-
2. UKS
1
1
-
-
-
-
-
-
4
4
-
-
2
2
-
-
Rsk.
Ringan
Rsk.
Berat
Baik
Ruang
Jml
No.
Almari + rak
Kursi
3. PMR/Pramu -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ka
4. OSIS
2
2
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Gudang
-
-
-
-
-
-
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
6. Ibadah
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
7. Koperasi
1
1
-
-
2
2
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
8. Hall/lobi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9. Kantin
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10. Pos jaga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11. Reproduks
2
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
6
6
-
-
-
-
-
-
i
12. Lainnya:
Perlengkap
an
7. DATA BUKU/PERPUSTAKAAN
h. Koleksi Buku Perpustakaan
No.
Jenis
Jumlah
13.327
Rusak
107
Baik
13.220
2.819
56
2.763
922
12
910
5.
Buku siswa/pelajaran (semua
mata pelajaran)
Buku bacaan (misalnya novel,
buku ilmu pengetahuan dan
teknologi, dsb.)
Buku
referensi
(misalnya
kamus, ensiklopedia, dsb.)
Jurnal
-
-
-
6.
Majalah
525
50
475
7.
Surat kabar
420
80
340
8.
Lainnya:
-
-
-
18.013
305
17.708
1.
2.
3.
Kondisi
.....................................
Total
i. Fasilitas Penunjang Perpustakaan
No.
Jenis
Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi
1.
Komputer
1
2.
Ruang baca
7x9m
4.
TV
2 ( 21 Inci)
5.
LCD
1
6.
VCD/DVD player
1 (satu)
7.
Lainnya:
...........................................
8. DATA ALAT/BAHAN LABORATORIUM DAN MEDIA PENDIDIKAN
j. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia
Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)
Jumlah
No.
Alat/bahan
2. Lab. IPA
Kualitas
Kondisi
Kuran
25%- 50%- 75%Rusa
g dari
Rusa
50% 75% 100% Kuran Cuku
Sanga
k
25%
Baik
k
Baik
dr
dr
dr
g
p
t baik
ringa
dr
berat
keb. keb. keb.
n
keb.


 
3. Lab. bahasa


4. Lab. komputer



5. Ketrampilan
6. PTD
-
7. Kesenian
-
8. Multimedia







*) Lampirkan daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi
teknisnya.
9. DATA PRESTASI SEKOLAH DAN KELULUSAN
k. Prestasi sekolah/siswa dua (2)tahun terakhir
a. Prestasi Akademik: NUAN
Rata-rata NUAN
1.
2007/2008
7.72
6.38
6.83
6.98
27.91
Ratarata
empat
mapel
6.98
2.
2008/2009
8.04
7.39
6.75
7.39
29.57
7.39
3.
2009/2010
8.49
7.39
7.25
7.72
30.85
7.71
No.
Tahun
Pelajaran
Bhs
Indonesia
Matema
tika
Bahasa
Inggris
IPA
Jumlah
Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUAN
1.
Peringkat
Tingkat Kecamatan
Tingkat Kab/Kota
Tingkat Propinsi
(Rayon)
Tahun Pelajaran
Sek.
Sek.
Sek.
Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri
Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan
Swasta
Swasta
Swasta
2007/2008
1
1
10
13
343
487
2.
2008/2009
1
1
12
17
3.
2009/2010
1
1
11
14
N
o.
282
389
b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)
Rata-rata Nilai US
N
Mata Pelajaran
o
Tahun
Tahun
Tahun
2007/2008
2008/200
2009/2010
9
1
PAI
6.80
2
PPKn
6.38
3
IPA
6.98
4
IPS
5.85
5
SENI BUDAYA
7.10
6
PENJAS ORKES
8.96
7
BAHASA JAWA
6.70
8
EFT
7.67
9
KET. MULOK/TIK
6.90
10
c. Angka Kelulusan dan Melanjutkan
Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi
Jumlah
Peserta
Ujian
Jumlah
Lulus
%
Kelulusan
% Lulusan
yang
Melanjutk
an
Pendidikan
2007/2008
184
183
99.457
65
% Lulusan
yang
TIDAK
Melanjutk
an
Pendidikan
35
2.
2008/2009
191
190
99.46
75
25
3.
2009/2010
185
184
99.56
N
o.
Tahun Ajaran
1.
d. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik
Tahun 2007/2008
N
o.
Nama Lomba
Juar
a ke:
Kab/
Kota
Tingkat
Pro- Nasi
pinsi
onal
Tahun 2008/2009
Juar
a ke:
Kab/
Kota
1.
MTQ
1

2.
Mocopat Putra
1

3.
Menyanyi Tunggal
2

4.
Jumbara PMR
1

5.
LT3 Pramka
4

6.
Dirosah
2

7.
Tartil
1

8.
Tilawah
2

9.
Berkisah
4

10.
Pidato
2

Tingkat
ProNasi
pinsi o-nal
11.
12.
10. DATA SISWA DROPOUT
e. Jumlah dan prosentase siswa drop-out
Jumlah dan prosentase siswa drop-out
No
Kelas
2005/2006
2006/2007
2007/2008
1
VII
-
-
-
2
VIII
-
-
-
2008/2009
2009/2010
3
IX
-
-
-
Total (%)
-
-
-
11. DATA PENDANAAN
l. Sumber Dana 3 (tiga) tahun terakhir
N
o
Sumber Dana
Tahun 2007/2008
Tahun 2008/2009
40.888.000
44.162.500
1.
Rutin
2.
APBD Kab/Kota
1.040.274.000
1.352.404.000
3.
APBD Propinsi
3.185.000
164.679.500
4.
BOS
206.859.000
212.646.000
5.
182.020.000
206.895.675
6.
Komite
Sekolah/Orang tua
siswa
(jumlah
keseluruhan iuran
bulanan
dan
sumbangan
pendidikan bagi
siswa baru)
School Grant/SSN
100.000.000
70.000.000
7.
Grant Pendidikan
-
Kecakapan Hidup
8.
Subsidi
Imbal
443.000.000
353.000.000
Swadaya
Lain-lain:
Bantuan Alumni
Bantuan Rehab
Jumlah
17.720.000
15.380.000
2.031.606.000
2.421.507.975
m. Alokasi Dana 2 (dua) tahun terakhir
No.
Jenis pembiayaan
Tahun 2007/2008
(Rupiah)
2008/2009
1.
Investasi
671.952.100
533.000.000
2.
Operasional
291.308.500
497.651.975
3.
Personal
1.068.346.000
1.390.856.000
Jumlah
2.031.606.600
2.421.507.975
12. DATA LATAR BELAKANG ORANG TUA SISWA
20. Data lullusan yang tidak melanjutkan
a. Alasan lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA/SMK/sederajat
No
Urutan alasan dari yang paling utama
Alasan tak melanjutkan
1
dengan memberi nomor 1 s.d. 9*)
SMA/SMK/sederajat yang ada terlalu
2
jauh/tak terjangkau
2
Tidak mampu membiayai
1
3
Transportasi sulit/mahal
5
4
Kondisi geografis (medan sulit)
3
5
Daerahnya terpencil
4
6
Pendidikan dipandang kurang penting
6
7
Bekerja
8
8
Menikah
7
9
Lain-lain, sebutkan:
9
b. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua Siswa
1). Pekerjaan orangtua/wali siswa
No.
Pekerjaan
Prosentase
1.
PNS
8%
2.
TNI/POLRI
5%
3.
Petani
37 %
4.
Swasta
30 %
5.
Nelayan
-
6.
Politisi (misalnya anggota DPR)
0,0017 %
7.
Perangkat Desa
3%
8.
Pedagang
5%
...
Lainnya
11,9983 %
2) Penghasilan orangtua/wali (gabungan kedua orangtua) siswa
No.
Penghasilan
1.
Kurang dari Rp.500.000,-
2.
Antara
Prosentase
20 %
Rp.500.000,-
s.d.
20 %
s.d.
30 %
s.d.
20%
Rp.1.000.000,3.
Antara
Rp.1.000.000,-
Rp.1.500.000,4.
Antara
Rp.1.500.000,-
Rp.2.000.000,5.
Lebih dari Rp.2.000.000,-
10 %
3) Tingkat kesejahteraan orangtua/wali siswa
No.
Tingkat kesejahteraan
Prosentase
1.
Pra sejahtera
23 %
2.
Sejahtera I
44 %
3.
Sejahtera II
23 %
4.
Purna sejahtera
10 %
13. DATA PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PKH)
4) Guru PKH (Keterampilan) di SMP yang bersangkutan
Pendidikan
No
1
2
3
Nama lengkap (termasuk
gelar)
SARJUNI
U
si
a Tertinggi
PNS,
Jurusan GTT,
dsb)
5
PGSL
9
P
5
PGSL
Seni
7
P
Rupa
SITI MAHMUDAH A.,
4
S1
b. Indo
S.Pd
2
SUPARNO
Status
K. Jasa
PNS
Pen
gala
man
Guru kerj Gol.
mapel a
(tah
un)
B.
27 III/
Jawa
PNS
Seni
d
26
Bud
PNS
B.
Indo
5) Alat (Penunjang) Pelaksanaan PKH (Keterampilan)
IV/
a
18
III/
d
Ket.
Sebutkan sarana yang dapat (menunjang) pelaksanaan PKH (mesin jahit, alat
masak, dsb.) yang sudah dimiliki oleh sekolah.
Kondisi*)
No
Nama Alat
Jumlah
Baik
Rusak
Rusak
Rusak
ringan
sedang
berat
1
Mesin Jahit
8
6
1
1
-
2
Obras
1
-
-
1
-
3
Obras Kaos
1
1
-
-
-
4
Gunting Listrik
1
1
-
-
-
5
Mesin Over deck
1
1
-
-
-
6
Setrika
1
-
-
-
-
7
Gunting kain
10
10
-
-
-
8
Pemidang
20
20
-
-
-
6) Pengalaman Menyelenggarakan PKH
Bila sekolah telah menyelenggarakan PKH, sebutkan jenis, jumlah peserta,
dan hasil evaluasi penyelenggaraan PKH tersebut oleh Direktorat PSMP dan/atau
lembaga lainnya, termasuk SMP yang bersangkutan.
No.
Jenis PKH
Dilaksanakan
Jumlah peserta
sejak tahun
2005
Ket.
evaluasi *)
2004/5 2005/6
Ket. Menjahit
Hasil
30
25
2006/7 2007/8
24
Baik
*) Hasil evaluasi dinyatakan dengan sebutan sangat baik, baik, cukup, kurang,
buruk.
1. DATA SARANA LABORATORIUM SEKOLAH
21. INVENTARIS LABORATORIUM IPA
Kondisi
No
Jenis
10
11
12
Prasarana
Ruang Praktek
Ruang Persiapan
Ruang Penyimpanan alat
dan bahan
Ruang Gudang
Meja Laboratorium
Kursi Laboratorium
Wastafel
Saluran dan instalasi air
bersih
Saluran dan instalasi air
kotor
Saluran dan instalasi listrik
Sirkulasi Udara
Sistem pencahayaan
1
2
3
4
Alat Praktikum Fisika
Kit Optik
Kit Listrik
Kit Mekanika
Kit Panas dan Hidrostatika
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Alat Penunjang Fisika
GARPU TALA PADA
KOTAK
SLINKI
METER DASAR 90
CATU DAYA, Tegangan
Rendah
NERACA
Alat Praktikum Biologi
TABUNG KAPILER
RESPIROMETER
KOTAK GENETIKA 5
warna
MODEL, Otak Manusia
MODEL, Mata Manusia
MODEL, Telinga Manusia
MODEL, Torso Wanita
MODEL, Jantung Manusia
MODEL, Kulit Manusia.
MODEL, Ginjal Manusia
MODEL,
Tengkorak
Manusia
MIKROSLID,
Junior
Biologi
Jml
Kualitas/Fungsi
Tidak
Layak
Layak
Baik
Buruk
2
2
2
2
2
2
-
10
42
4
4
10
42
2
2
-
4
2
2
2
1
26
12
1
26
6
6
1
26
6
6
4
4
4
4
4
4
4
4
-
4
4
4
4
-
2
2
4
2
2
4
-
2
2
4
-
5
3
5
3
1
5
2
1
1
8
1
8
-
1
8
-
4
1
3
2
3
4
1
2
2
3
1
1
Keterangan
2
2
2
-
-
10
42
2
2
-
-
2
*)
4
1
2
2
3
1
1
-
1
1
-
3
2
--
2
--
1
1
-
1
-
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
MIKROSLID,
Junior
Biologi
MIKROSLID, Biologi
MIKROSLID, Biologi
MIKROSLID, Biologi
MIKROSLID, Biologi
MIKROSLID, Mammalian
MIKROSLID, Mammalian
MIKROTOM
SEDERHANA
KUADRAT, fleksible Tipe
Lipat
EOSIN, BG 25 gr
Iodine crystals (I2), BG,
500 g
Calcium Oxide (Ca O), T,
500 g
Sodium Hydroide, T, 500
g, NA OH
Penghubung Selang Bentuk
Y
Benedict, 500 ml
Akuarium
CAWAN PETRI
GELAS KIMIA
GELAS KIMIA
KAKI TIGA
KASA BAJA, Tahan Karat
JAM HENTI, dual dial
PLAT TETES
LUMPANG DAN ALU
PIPA KACA
PIPET TETES
GELAS UKUR KACA 100
CC
SUMBAT
KARET
1
Lubang
SUMBAT
KARET
2
Lubang
BATANG
PENGADUK
KACA
STATIF Segi 4
KLEM UNIVERSAL
BOSS HEAD
TABUNG
REAKSI,
Medium Wall,
with rim
TABUNG
REAKSI,
Medium Wall,
with rim,
PENJEPIT
TABUNG
REAKSI
1
4
4
4
4
5
5
1
4
4
4
4
5
5
-
1
4
4
4
4
5
5
-
-
-
-
-
-
6
1
6
1
-
6
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
-
-
-
-
-
3
2
1
10
10
26
12
25
3
12
4
5
10
3
2
1
10
9
26
12
25
3
12
4
5
10
1
-
3
2
1
10
9
26
12
25
3
12
4
5
10
1
-
6
6
-
6
-
10
10
-
10
-
18
18
-
18
-
28
10
26
24
28
10
26
24
-
28
10
26
24
-
50
50
-
50
-
50
50
-
50
-
10
10
-
10
-
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
1
2
2
3
4
5
RAK TABUNG REAKSI
Thermometer ,
-10-110
derajatC
CHARTA, Hukum Mendel
CARTA,
Sistem
Transportasi
CARTA,
Sistem
Pencernaan
CARTA,
Sistem
Koordinasi
CARTA, Sistem Saraf
Manusia
CARTA, Sistem Sirkulasi
Darah
Manusia
CARTA,
Sistem
Pencernaan Manusia
CARTA, Sistem Ekskresi
Manusia
CARTA,
Sistem
Koordinasi
CARTA, Hewan purba dan
situasi
zaman purba
CARTA,
Perkembanganbiakan
tumbuhan vegetatif
CARTA,
Perkembanganbiakan
tumbuhan generatif
CARTA,
Perkembanganbiakan
hewan tinggi generatif
CARTA,
Perkembanganbiakan
hewan rendah generatif
CARTA, Bagian Tubuh
Tumbuhan
CARTA,
Daur
hidup
parasit
(malaria)
AUXANOMETER
Alat Penunjang Biologi
MIKROSKOP, Lanjutan
MIKROKOP, untuk siswa
PEMELIHARAAN
MIKROSKOP
KACA PENUTUP
KACA BENDA
KACA PEMBESAR
10
10
-
10
-
18
1
18
1
-
18
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
1
1
-
1
-
-
-
-
2
2
-
-
1
24
1
21
3
1
21
3
3
7
2
6
3
7
2
6
-
3
7
2
6
-
2
22. INVENTARIS PERALATAN LABORATORIUM BAHASA
Kondisi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Peralatan
Jml
Master console
Booth siswa
Headset siswa
Room speaker
TV
Komputer
Kursi guru
Kursi siswa
Almari/rak
Papan tulis
AC/kipas angin/exhaust fan
Lainnya: …………..
1
12
24
2
2
1
40
1
2
Baik
Buruk
1
12
24
2
2
1
40
1
2
-
Kualitas/Fungsi
Tidak
Layak
Layak
1
12
24
2
2
1
40
1
2
-
Keterangan
23. INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER
No
Jenis
Kondisi
Jml
Baik
Buruk
Kualitas/Fungsi
Tidak
Layak
Layak
Keterangan
Prasarana
1
Ruang Praktek
1
1
-
1
-
2
Ruang Persiapan
-
-
-
-
-
3
Ruang Penyimpanan
-
-
-
-
-
4
Ruang Gudang
-
-
-
-
-
5
21
21
-
21
-
6
Meja Laboratorium Komputer
Kursi
Laboratorium
Komputer
41
41
-
41
-
7
Saluran dan instalasi listrik
-
-
-
-
-
8
Sirkulasi Udara
3
2
1
2
1
9
Sistem pencahayaan
Komputer
terhubungkan
4
4
-
4
-
21
21
-
21
-
1
1
-
1
-
10
Ada
Kipas
Angin/AC*)
saling
dengan jaringan
11
Jaringan internet
12
Ketersediaan Daya Listrik
5.500 Watt
Speedy
Alat Praktikum Komputer
1
Komputer
a
Intel Pentium I
-
-
-
-
-
b
Intel Pentium II
-
-
-
-
-
c
Intel Pentium III
19
19
-
19
-
d
Intel Pentium IV
4
4
-
4
-
e
Proyektor/ LCD
4
4
-
4
-
f
Lainnya
2
-
-
Printer
a
Dot Matriks A4
1
1
-
1
-
b
Dot Matriks A3
1
1
-
1
-
c
Ink Jet A4
-
-
-
-
-
d
Ink Jet A3
-
-
-
-
-
e
Color Ink Jet
4
3
1
3
1
f
Laser Jet A4
1
1
-
1
-
g
Laser Jet A3
-
-
-
-
-
h
Color Laser Jet
-
-
-
-
-
-
-
3
Scanner
1
1
-
1
-
4
Stabilizer
21
18
3
18
3
Keadaan
5
Perangkat Lunak
Sebutkan Perangkat Lunak
yang
Asli
1 Windows
-
dimiliki sekolah
2 Ms. Office
-
Keterangan
Tdk Asli
 21

21

3 PAS
4 Pemb. Bhs Inggris


5 Scan Easy
Lainnya ……………
Kondisi
No
6
Jenis
Jml
Baik
Buruk
Kualitas/Fungsi
Tidak
Layak
Layak
Sumber Daya Manusia
Jumlah
a
Berapa orang guru yang menguasai komputer?
25
Keterangan
b
c
Berapa orang staf yang menguasai komputer?
Berapa orang guru/staf yang pernah belajar
(kursus/kuliah/dll)?
d
Berapa Tenaga Teknis/Laboran komputer
10
komputer
7
2
b. SMP N 2
a. Nama Sekolah
1. Nama Sekolah
: SMP Negeri 2 Bandongan
2. Nomor Statistik Sekolah
: 2010308974132
3. Jenjang Akreditasi
: A
4. Tahun Berdiri
: 1996
5. Tahun Beroperasi
: 1996
6. Pemilikan Tanah
: Pemerintah
:1.080 m2 sertifikat, 5.002,19 m2 belum
a. Status Tanah
sertifikat
: 6.082 M2
b. Luas Tanah
7. Status Bangunan
: Milik Pemerintah
8. Luas Bangunan
: 1. 751.25 M2
9. No. Rekening Sekolah
: 00.263.309.7-524.000
10. Data Siswa dalam 4 Tahun Terahir
Tahun
Jumlah
Ajaran
Pendaf
tar
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas XI
Jumlah (Kls.
VII,VIII,XI)
Jm
Jml
l
sis
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Rom
siswa Rombe sisw
Rom
sisw
Rom
bel
l
a
bel
a
bel
wa
2007/2
210
008
2008/2
010
4
161
4
151
4
477
12
4
167
4
155
4
485
12
5
155
4
167
4
479
13
5
217
009
2009/2
16
16
3
220
15
7
2010/2
477
17
011
5
152
5
152
5
477
13
3
1. Data Ruang Kelas
Jumlah ruang asli
Jenis
Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah
Ruang
7x9 m2 >63 m2 <63 m2 (d)
=
(a)
(c)
(b)
(a+b+c)
Ruang
Kelas
12
1
-
13
Jumlah
ruang
lainnya
yang
digunakan
untuk
R.
Kelas (e)
Jumlah
ruang
kelas
yang
digunakan
untuk R.
Kelas
(f)=(d+e)
Jumlah : 2 15
ruang yaitu
R.
Ketrampilan
dan
R.
Media
2. Data Ruang Lain
Jenis
Jumlah
Ukuran Jenis ruangan
ruangan
(buah)
(m)
1.
1
jumlah Ukuran
(m)
7x11,5
5.
Perpustakaan
Ruang
1
5
1
4x7
1
7x7
Ketrampilan
2. Lab. IPA
1
8x15
6.
Ruang
Media
3. Lab.
1
8x12
7.
Komputer
4. Lab.
Ruang
Mushola
-
8.
Bahasa
Ruang
Penunjang
Lain
3. Data Guru
Jumlah Guru / Staff
1. Guru Tetap (PNS)
SMP Negeri
23 orang
SMP Swasta
Keterangan
2. Guru Kontrak
c.
Guru
Honor
-
Sekolah
d. Guru Tidak Tetap
4 orang
e. Staf
2 orang
Tata
Usaha
6 orang PTT
/Ka TU
4. Sumber dana Operasi dan Perawatan : SPP / Komite
Sekolah/ Yayasan /
Subsidi / lainnya.
c. SMP PGRI
1. Nama Sekolah
: SMP PGRI Bandongan
Alamat
: Jl. Al Muttaqin, Bandongan,
Magelang
2. Nama Yayasan (bagi swasta)
: YPLP PGRI
Alamat Yayasan
: Jl. Lontar No. 1 Sidodadi Timur
Semarang
3. Nama Kepala Sekolah
: Sugeng Edi Roso, S.Pd.
4. Kategori Sekolah
: Reguler
5. Tahun Didiriakan
: 1975 / 1975
-
Akreditasi
: Terakreditasi B
-
Nomor Statistik Sekolah
: 2040308141061 / C. 19012001
6. Kepemilikan Tanah
: Milik Yayasan
- Luas Tanah
: 1480 m2 / HGB
- Luas Bangunan
: 950 m2
7. nomor Rekening Rutin Sekolah
: 33-22-1883, Bank BRI Unit
Bandongan
8.
Data Siswa dalam 5 tahun terakhir
Tahun
Jumlah
Ajaran
Pendaf
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas XI
Jumlah (Kls.
VII,VIII,XI)
tar
Jm
Jml
Jm
Jml
l
Romb
l
Rombe
sis
el
sis
l
a
el
a
el
wa
2006/2
Jml
Jml
Jml
Jml
sisw Romb sisw Romb
wa
87
82
2
78
2
74
2
233
6
109
96
3
82
2
76
2
254
7
132
12
3
93
3
79
2
292
8
3
11
3
93
3
317
9
3
112
3
286
8
007
2007/2
008
2008/2
009
2009/2
0
120
11
010
2010/2
2
73
70
2
2
70
011
9. data ruang kelas
Jumlah ruang asli
Jenis
Ruang
Ukuran
Ukuran
Ukuran
2
2
2
Jumlah
Jumlah
Jumlah
ruang
ruang
7x9 m
>63 m
<63 m
(d) =
lainnya
kelas
(a)
(b)
(c)
(a+b+c)
yang
yang
digunakan digunaka
untuk R.
n untuk
Kelas (e)
R. Kelas
(f)=(d+e
)
Ruang
Kelas
5
-
5
Jumlah : 2
ruang
yaitu R.
aula dan
R. ibadah
7
10. data ruang lainnya
Jjenis ruangan
1.
Jumlah
Ukuran Jenis ruangan
(buah)
(m)
1
9x7
jumlah Ukuran
(m)
4.
Ruang
Perpustakaan
Komputer
2. Lab. IPA
5.
Ruang
Ketrampilan
3.
Lab.
d.
Ruang
Bahasa
kesenian
11. data tenaga Pendidik dan Tata Usaha
Jumlah Guru / Staff
1. Guru / tenaga pendidik
Jumlah
Keterangan
20
5 Guru PNS DKP, 15
GTT
2. Pustakawan
3.
laboran
1
PTT
-
-
4
PTT
(IPA/Bahasa/Komputer)
4 Staf Tata Usaha
d. SMP Ma’arif Bandongan
a. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah
: SMP Ma‟arif Bandongan
2. Tahun Berdiri
: 1981
3. Tahun Beroperasi
: 1981
4. Nomor Statistik Sekolah
: 204036814105
5. SK TerakhirSekolah
-
Nomor
: 03.08.DP.0010.04
-
Tanggal
: 31 Desember 2004
6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
: 00 . 542 . 608 . 5 - 524 . 000
7. Status Sekolah
: Swasta Terakreditasi B
8. Akreditasi
: B
9. Luas Tanah
: 3.670 m2
10. Luas Bangunan
: 800 m2
11. Kepemilikan Tanah
: Yayasan
12. Status Bangunan
: Yayasan
b. ALAMAT SEKOLAH
1. Provinsi
: Jawa Tengah
2. Kabupaten / Kota
: Magelang
3. Kecamatan
: Bandongan
4. Desa
: Kalegen
5. Jalan
: Jalan
Raya
Gudang
Kalegen
Bandongan Magelang
6. Kode Pos
: 56151
7. Telepon / Fax
: -
8. Website / E-mail
: -
c. IDENTITAS KEPALA SEKOLAH
1. Nama
: Hartono,S.Pd.
2. Nomor Induk Pegawai
: --
3. Tempat / Tanggal Lahir
: Magelang 06 Desember 1950
4. Pendidikan Terakhir
: S1
5. Jurusan
: IPS
6. Pangkat / Golongan
: --
7. Nomor / Tanggal SK
: --
8. Alamat Rumah
: Kalegen 01/01 Bandongan Magelang
56151
9. Telepon/ HP
: 081804399950
d. REKENING BANK
1. Nama
: SMP Ma‟arif Bandongan
2. Bank
: BRI
3. Nomor Rekening
: 3080.01.000770.50.9
4. Alamat
: Botton Magelang
5. Cabang / Unit
: 3080 Unit Botton Magelang
e. KEADAAN SISWA
Rata – rata Nilai Ujian Nasional / Ujian Akhir Sekolah dari Siswa Baru Tingkat I
yang diterima : 18 , 00
1. Rencana dan Daftar Menurut Jenis Kelamin
Rencana Penerimaan
Pendaftar
P
(3)
35
L
(2)
35
A (1)
100
L+P
(4)
70
2. Siswa baru TK.I yang diterima menurut Sekolah Asal dan Jenis Kelamin
SD
L
(1)
24
MI
P
(2)
31
L
(3)
11
P
(4)
4
Paket A
L
P
(9)
(10)
-
Jumlah
L
P
(11)
(12)
55
15
3. Siswa Menurut Tingkat dan Agama
Tingkat
(1)
I
II
III
Jumlah
Islam
(2)
70
55
57
182
Protestan
(3)
-
Katolik
(4)
-
Hindu
(5)
-
Budha
(6)
-
Konghucu
(7)
-
Jumlah
(8)
70
55
57
182
4. Siswa Menurut Tingkat, Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Tingkat I
Tingkat II
L
(2)
16
15
3
1
35
L
(4)
-9
13
1
23
Umur
(1)
<13 tahun
13 tahun
14 tahun
15 tahun
16 tahun
17 tahun
>17 tahun
Jumlah
P
(3)
21
7
6
1
35
P
(5)
5
16
10
1
32
Tingkat
III
L
P
(6) (7)
2
1
9
19
12
9
1
3
1
24 33
Tingkat IV
L
(8)
-
P
(9)
-
Jumlah
L
(10)
16
26
25
14
1
-
P
(11)
26
24
35
10
4
1
82
100
5. Nilai Ujian Nasional TiapMata Pelajaran Tahun Pelajaran Sebelumnya
No.
1.
2.
3.
A. SD
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Rata2
Semua
Mata Pelajaran
Nilai Rata2
No.
1.
2.
3.
SMP/MTs
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Rata2 Semua Mata
Pelajaran
Nilai Rata2
6.65
5.44
5.79
5.90
f. FASILITAS
1. Keliling Tanah Seluruhnya 352 m, yang sudah dipagari permanent (termasuk
pagar hidup) 15 m.
2. Luas tanah / Persil yang dikuasai sekolah menurut status pemilikan dan
Penggunaan
Status Pemilikan
Luas
Tanah
Seluruhn
ysa
Sertifikat
425 M2
Penggunaan
Banguna
n
425 M2
Hala
man /
Tama
n
M2
Lap.
Olah
Raga
Belum
Sertifikat
Bukan Milik
M
3.245 M2
375 M2
M2
M2
128
M2
Lain Lain
M2
2
Milik
Kebun
M2
2
M
70
M2
M2
M2
2.672
M2
M2
M2
3. Buku dan Alat Pendidikan tiap Mata Pelajaran
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Buku
Alat Pendidikan
Teks
Penunjang
Siswa
Prakt Software
Mata Pelajaran
Peraga
ik Pembelaj
Jml.
Jml. Jml.
Jml. Jml. Jml. (set)
(set) aran (set)
Judu
Judul Eksp
Eksp Judul Eksp
l
Kewarganegaraan
6
6
6
51
7
15
3
13
Pendidikan Agama
5
10
5
30
52
15
8
Bahasa
dan
Sastra
24
8
12
8
15
30
2
Indonesia
5
17
Bahasa Inggris
10
15
6
10
25
1
3
Sejarah Nasional &
12
3
3
3
15
20
Umum
4
Pendidikan Jasmani
3
3
5
7
36
IPA
13
a. Fisika
10
10
7
8
10
50
2
5
12
b. Biologi
8
15
8
10
15
50
2
8
c. Kimia
1
48
Matematika
12
15
8
2
26
7
Tekh. Informatika &
6
6
90
2
Komputer
Pendidikan Seni
Bahasa Asing Lain
BP
9
2
Muatan Lokal
9
18
15
18
7
160
4
0
Kerajinan Tangan & Kes
Pegangan
Guru
4. Perlengkapan
a. Administrasi
Filling
Mej Kur
Me Kur
Branka Cabinet
a
si
ja si
s
/
Gur Gur
TU TU
Lemari
u
u
1
27
1
6
12 13
Mesin
Computer Laptop Printer Keti
Foto
Stensil
k
Kopi
4
1
2
2
-
-
c.
Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar
Meja Kursi
Meja
Computer Printer
LCD
Guru Guru Siswa
12
1
1
6
12
95
Kursi
Siswa
190
Lemari
-
TV /
Audio
2
5. Ruang Menurut Jenis, StatusPemilikan, Kondisi dan Luas
Milik
Jenis Ruang
No.
Jml
No.
Luas (M2)
Bukan Milik
Jenis Ruang
Jml
Luas (M2)
Jml
Milik
Luas (M2)
Jml
Luas (M2)
1.
Ruang Teori / Kelas
2
112
-
-
4
224
-
-
2.
Lab. IPA
1
150
-
-
-
-
-
-
3.
Lab. Biologi
-
-
-
-
-
-
-
-
4.
Lab. Kimia
-
-
-
-
-
-
-
-
5.
Lab. Fisika
-
-
-
-
-
-
-
-
6.
Lab. Bahasa
-
-
-
-
-
-
-
-
7.
Lab. Komputer
1
56
-
-
-
-
-
-
8.
Ruang Perpustakaan
1
94
-
-
-
-
-
-
9.
Ruang Keterampilan
-
-
-
--
-
-
-
-
10.
Ruang Serbaguna
1
160
-
-
-
-
-
-
11.
Ruang UKS
-
-
1
6
-
-
-
12.
Ruang Praktik Kerja
-
-
-
-
-
-
-
-
13.
Bengkel
-
-
-
-
-
-
-
-
14.
Ruang Diesel
-
-
-
-
-
-
-
15.
Ruang Pameran
-
-
-
-
-
-
-
-
16.
Ruang Gambar
-
-
-
-
-
-
-
-
17.
Koperasi / Toko
-
-
-
-
-
-
-
-
18.
Ruang BK / BP
-
-
1
8
-
-
-
-
19.
Ruang Kepala Sekolah
-
-
1
20
-
-
-
-
20.
Ruang Guru
-
-
1
38
-
-
-
-
21.
Ruang TU
-
-
1
31
-
-
-
-
22.
Ruang OSIS
-
1
4
-
-
-
-
23.
Kamar Mandi/WC Guru
-
-
1
4
-
-
-
-
24.
Kamar Mandi/WC Siswa
-
-
1
5
-
-
-
-
25.
Gudang
-
-
1
20
-
-
-
-
26.
Ruang Ibadah
-
-
1
128
-
-
-
-
27.
Rumah
-
-
-
-
-
-
-
-
Sekolah
Dinas
Kepala
28.
Rumah Dinas Guru
-
-
-
-
-
-
-
-
29.
Rumah Penjaga Sekolah
-
-
-
-
-
-
-
-
30.
Sanggar MGMP
-
-
-
-
-
-
-
-
31.
Sanggar PKG
-
-
-
-
-
-
-
-
32.
Kantin
-
-
-
-
-
-
-
-
33.
Pos Satpam
-
-
-
-
-
-
-
-
34.
Asrama Murid
-
-
-
-
-
-
-
-
35.
Unit Produksi
-
-
-
-
-
-
-
-
g. KETENAGAAN
1. Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Administrasi menurut Status Kepegawaian,
Golongan dan Jenis Kelamin.
Status Kepegawaian
Tetap
jabata
n
Gol.
I
Gol.
II
Gol.
III
Gol.
IV
L
L
L
L
P
P
L
L
P
P
L
P
L
P
L
P
-
-
- -
-
-
-
-
-
1
-
- - - - 1 - -
1 -
-
-
- 1
0
3 -
-
-
-
1
2
4
- - - - -
-
-
-
- 4
2 -
-
-
-
4
2
- - - - -
T.
Admi
n
P
PNS
- 1 -
- -
-
P
L
Juml
ah
Bantu
Daera
h
-
Ka.
Sek
Guru
P
yayasa
n
Tidak Tetap
Bant
BPNS
u
Pusat
2. Kepala Sekolah dan Guru Menurut Kelompok Umur dan Masa Kerja
Seluruhnya
Jabatan
< 20 2029
Kelompok Umur
30- 40- 5039
49
59
Masa Kerja Seluruhnya (Tahun)
>5 Jm <5 5-9 10- 15- 20- >2 Jml
9 l
14
19
24 4
Ka. Sek
Guru tetap
Guru Bantu
Pusat
Guru Bantu
Daerah
Guru Bantu
Daerah
Guru Tidak
Tetap
-
1
-
1
1
1
-
1
3
1
-
-
1
1
1
-
1
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
5
4
-
-
13
5
4
2
1
1
-
13
Jumlah
-
5
5
5
2
-
17
6
4
2
2
3
-
17
3. Kepala Sekolah dan Guru (Termasuk Guru Tidak Tetap)
No.
Nama
NIP
L/P
Tempat, Tgl Lahir
Jurusan
Mapel
1.
Hartono, S. Pd.
131590231
L
Magelang, 06 Des
1950
IPS
IPS
2.
Waluyo Guntur
131662542
L
Magelang, 25 Aug
1949
Ket.
Elektro
IPA Fisika
3.
Dra. Siti Nur Aminah
131650432
P
PPB
BK, SB
4.
Rozib Sulistiyo, S.Pd.I 150358153
L
Magelang, 16 Juni
1979
K. Islam
A.Hadist,
Hafalan
5.
Susilo
-
L
Magelang, 20 Okt
1961
PPKn
PKn,
Jawa
6.
Drs. Fadlil
-
L
Magelang, 01 Sep
1965
Bahasa
Arab
Bahasa
SB
7.
Zaenal Arifin
-
L
Magelang, 04 Nop
1963
SGO
Penjaskes
8.
Sya‟bani S. Ag.
-
L
Magelang, 13 Okt
1970
PAI
Aqidah Akhlak
9.
Sugiyono, S. Pd.
-
L
27 Juni
1970
B. Inggris
EFT
10.
Edi Pramono, S. Pd.
-
L
Magelang, 08 Okt
1973
B.
Indonesia
Bahasa Indo
11.
Eny Rimbiati S. P.
-
P
Magelang, 04 Sep
1969
Pertanian
IPA Biologi
12.
Zubaitul Rochana, S.
Pd.
-
P
Magelang, 23 Feb
1979
IPS Ekop
IPS, TIK
13.
Bambang Ardiansyah,
S. Pd.
-
L
Magelang, 27 Okt
1980
PAI
KeNUan
14.
M. Faizun S. Pd I
-
L
Magelang, 18 Des
1974
PAI
Akidah
Akhlak, Fiqih
15.
Taufiq Murtadlo, S. Pd.
-
L
Magelang, 17 Jan
1984
B. Inggris
Bahasa Inggris,
EFT
-
L
Magelang, 29 April
1980
B. Inggris
Seni Budaya
-
P
Magelang, 23 April
1983
Biologi
Matematika
16.
M. Najib
S.Pd.
Fahmi,
17.
Dewi
Apriliyaningrum,S.Si.
Blora,
Blora,
29 Juni
1962
4. Tenaga Administrasi
No.
Nama
NIP
L/P
Tempat, Tgl
Lahir
Jurusan
1.
Sri Rochayati
-
P
Magelang, 06 Sep
1974
IPS
2.
Suyati
-
P
Magelang, 10 Juni
1972
IPS
Bahasa
Arab,
3.
Agil Widayat
-
L
Magelang, 27
Nop 1983
IPA
4.
Afandi
-
L
Magelang, 13 Sep
1956
-
5.
Khoirudin
-
L
Magelang, 27 Juli
1965
-
6.
Akhmad Muslih
-
L
Magelang, 01-091992
-
h. KONDISI ORANG TUA
No.
1.
Jml
(%)
Pekerjaan
2.
3.
4.
Pegawai
Negeri
Sipil
TNI / Polri
Karyawan Swasta
Petani
5.
6.
7.
Pedagang Swasta
Nelayan
Lain - lain
i.
Penghasilan
per Bulan
Jml
(%)
Tingkat
Pendidikan
Jml
(%)
SD
76
SLTP
SLTA
PT
16
7.3
0.7
< 200.000
4
78
18
60
201.000 – 400.000
401.000 – 600.000
601.000 –
1.000.000
>1.000.000
-
133
20
7
-
ANGGARAN SEKOLAH
Tahun Pelajaran
2007/2008
2008/2009
2009/2010
Sumber Dana
Partisipasi
Bantuan (Rp) PEMDA/Masyarakat
(Rp)
60.000.000
4.220.000 /
15.000.000
107.000.000
8.220.000 /
16.000.000
240.000.000
127.800.000 /
74.704.800
Jumlah (Rp)
79.220.000
131.220.000
442.504.800
3. Populasi Dan Sample
Pada penelitian ini jumlah keseluruhan populasi guru PAI di SMP Negeri dan
Swasta Se Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang adalah berjumlah 7 (tujuh)
guru PAI dan kurang lebih 5 (lima) guru Bidang studi agama, yaitu Guru Aqidah
Akhlak, Fiqih, Qur‟an Hadist, SKI, dan Tarikh. Akan tetapi penulis mengambil 7
sample guna penelitian ini, yaitu 7 guru PAI murni. Diantara para informan yang
dijadikan sample adalah sebagai berikut identitasnya:
a). SMP Ma’arif Bandongan
1). Nama
: Bambang Ardiansyah
Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 27- Oktober 1980
Alamat
: Wonolelo, Bandongan, Magelang
Status Pegawai
: Guru Tidak Tetap
Riwayat Pendidikan
:
- SD/MI: MI Al Ulum Wonolelo
- SMP/MTs: MTs N Kaliangkrik
- SMA/MA: MAN Magelang
- Perti: STAIN Salatiga
Pengalaman Organisasi
:
- Sekretaris IPNU PAC Bandongan 2006/2009
- Ketua IPNU PAC Bandongan 2009/2011
- Ketua sanggar wonoseni Wonolelo Bandongan
Hobi
: Membaca
No HP
: 0818273626
2). Nama
: Rozib Sulistiyo, S.Pd.I
Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 16 Juni 1979
Alamat
: Tempel, Magelang
Status Pegawai
: PNS
NIP
: 19790616 200501 1003
Riwayat Pendidikan
:
- SD/MI: SDN Wanurejo II
- SMP/MTs: MTs N Borobudur
- SMA/MA: MAKN Yogyakarta
- Perti: IAIN “SUKA” Yogyakarta
- Lain-lain: S.2 UIN Jogjakarta
Pengalaman Organisasi
:
- Ka. PMII Ty.
- KA. Litbang MM ARENA
- Sekretaris LTN NU Magelang
Hobi
: Dolanan Doro
No HP
: 085225229998
b). SMP PGRI
1). Nama
: Tri Murniati
Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 11-01-1974
Alamat
: Meteseh tengah 675, Magelang
Status Pegawai
: Guru Tidak Tetap
Riwayat Pendidikan
:
- SD/MI: SDN Magelang
- SMP/MTs: MTs Al- Mukmin Ngruki Sukoharjo Solo
- SMA/MA: MA Al- Mukmin Ngruki Sukoharjo Solo
- Perti: Univesitas Muhammadiyah Magelang
- Lain-lain: Kursus Komputer Tahun 1998
Pengalaman Organisasi
:
- Mengelola TPQ Baiturrohman Botton Magelang
Hobi
: Membaca
No HP
:08121596123
c). SMP N 1
1). Nama
: Mafrukhin
Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 11 Mei 1968
Alamat
: Bugangan, Trasn, Bandongan, Magelang
Status Pegawai
: Guru Tidak Tetap
Riwayat Pendidikan
:
- SD/MI: MI Bugangan Bandongan
- SMP/MTs: SMP N Bandongan
- SMA/MA: MAN Purworero
- Perti: IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta
- Lain-lain: Pengalaman Organisasi
:
- Kepemudaan di kampong, Muhammadiyah Bandongan
- Panitia Keagamaan di Sekolah, di Kampung
Hobi
:-
No Hp
:-
2). Nama
Tempat, Tanggal Lahir
Alamat
: Lilik Setiyawati, S.Pd.I
: Magelang, 6 Agustus 1984
: Sangubanyu Selatan, RT 02, RW 13
Banyuwangi, Bandongan, Magelang
Status Pegawai
: Guru Tidak Tetap
Riwayat Pendidikan
:
- SD/MI: SD N III Banyuwangi
- SMP/MTs: SLTP N Bandongan
- SMA/MA: MAN Magelang
- Perti: Universita Muhammadiyah Magelang
- Lain-lain: Pengalaman Organisasi
:
Hobi
:-
No HP
:-
d). SMP N 2
: Raudlah‟L Hasanah, S.Ag
1). Nama
Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 27 November 1970
Alamat
: Perum Puri Tirta Mas : 34 Kramat Selatan,
Magelang Utara, Magelang
Riwayat Pendidikan
:
- SD/MI: SDN Soroyudan, Mertoyudan, Magelang
- SMP/MTs: MTs Ponpes As-Salam Surakarta
- SMA/MA: MAN Yogyakarta
- Perti: IAIN “SUKA” Yogyakarta
- Lain-lain: Program Pasca Sarjana Magister Studi Islam
Universitas Islam Indonesia (dalam proses)
Pengalaman Organisasi
:
- Waka Ur Kesiswaan TP 2010-2012
- Ketua PKK RT 007/02 Kramat Selatan, Magelang
- Wakil Ketua Bhayangkari Sub Anak Ranting Kompi BS Pati
Hobi
: Baca-baca saja
No HP
:0811267713
2). Nama
: Munawir, S.Pd.I
Tempat, Tanggal Lahir
: Magelang, 3 Agustus 1971
Alamat
: Jaban Rt 02/IX, Sukasari, Bandongan,
Magelang
Status Pegawai
Riwayat Pendidikan
: Guru
:
- SD/MI: SDN Sukosari
- SMP/MTs: MTs Salamkanci
- SMA/MA: PGAN Magelang
- Perti:
- Lain-lain:
Pengalaman Organisasi
:
Hobi
:
No HP
: 085726825731
B. Gambaran Keadaan Subyek Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana kompetensi guru PAI di SMP
Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan dan upaya apa saja yang Guru PAI di
SMP Negeri dan Swasta se Kecamatan Bandongan lakukan untuk mengembangkan
kompetensi mereka sebagai Guru, khususnya Guru PAI, serta apa faktor yang
mempengaruhi
pengembangan kompetensi
guru
Pendidikan
Agama
Islam.
Sedangkan subyek penelitian ini adalah informan. Informan yang dimaksud adalah
guru PAI di SMP Se Kecamatan Bandongan, baik yang PNS maupun Non-PNS.
Kompetensi guru Pendidikan Agama Islam merupakan tuntutan yang harus dimiliki
oleh guru Pendidikan Agama Islam agar dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam mengajarkan bidang keagamaan sehingga proses pembelajaran
akan berjalan optimal.
Undang-Undang mengenai pendidikan dan profesi guru saat ini sudah mulai
disosialisasikan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam Bab II tentang UU Guru bahwa
guru harus meningkatkan kompetensinya, diantara empat kompetensi tersebut adalah
kompetensi pedagogik, sosial, individual, dan profesional, serta UU tentang Sisdiknas
yaitu bahwa pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
implikasinya terhadap sistem Pendidikan Islam.
Berdasarkan UU no 14 tentang guru tersebut, SMP Negeri dan Swasta se
Kecamatan Bandongan dalam wawancara yang sudah peneliti lakukan adalah sebagai
berikut poin-poin pertanyaannya:
1. Apakah Anda tau isi Undang - Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen pasal 10 ayat (1)?
2. Menurut Bapak/Ibu, kompetensi itu apa?
3. Pentingkah guru mempunyai kompetensi? Jelaskan alasannya!
4. Upaya apa saja yang pernah Bapak/Ibu lakukan atau ikuti untuk mengembangkan
kompetensi Anda (khususnya kompetensi sebagai guru PAI)?
5. Menurut Anda faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kompetensi guru
penting atau tidak? Berikan alasannya!
6. Faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi
Bapak/Ibu
mengembangkan
kompetensi (khususnya kompetensi guru PAI)?
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sekolah/Madrasah
sebagai lembaga pendidikan yang berada di tengah-tengah masyarakat akan berhasil
apabila ada kerja sama dan dukungan yang penuh dari berbagai pihak, antara lain
baik dukungan dari warga sekolah/madrasah yaitu guru, kepala sekolah, siswa,
masyarakat, dan pemerintah. Namun yang lebih Nampak dalam keberhasilan
pendidikan yaitu adalah peran seorang guru sebagai pengajar yang langsung
berhadapan dengan siswa dalam menyampaikan materi ajar. Guru yang berkompeten
akan menghasilkan anak didik yang kompeten pula. Oleh karena itu, baik pemerintah,
lembaga pendidikan dan diri pribadi guru saat ini berupaya untuk meningkatkan
kompetensi guru guna tercapainya pendidikan Indonesia.
Dalam suatu wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu Tri Guru PAI di
SMP PGRI tentang pertanyaan no 1 yaitu “Apakah Anda tau isi Undang - Undang
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1)?” beliau menjawab “itu
saya pernah dengar dari seminar pendidikan, namun saya tidak begitu hafal”.
Selanjutnya peneliti bertanya pertanyaan no 2 yaitu beliau menjawab “ kompetensi itu
penguasaan tentang materi yang mau diajarkan, administrasi guru seperti RPP,
silabus dan lain-lain”. Selanjutnya peneliti lanjutkan pertanyaan no 3 beliau
menjawab “kompetensi bagi guru itu sangat penting, dengan alasan guru yang tidak
maksimal dalam mengajar, siswa didiknya tidak akan maksimal pula, tanpa
perencanaan tidak akan terprogram”. Selanjutnya pertanyaan yang ke 4 beliau sudah
menempuh program S1, menempuh kursus komputer, mengikuti seminar khusus guru
tentang “Profesionalisasi Guru PAI”, Workshop penelitian tindakan kelas, seminar
PAI tentang KBK, MGMP untuk Bahasa Indonesia, Pembuatan soal UCO tingkat
rayon, bedah SKL Bahasa Indonesia Ujian Nasional, seminar inovasi pembelajaran
Bahasa Indonesia, dan seminar administrasi kependidikan. Terahir untuk pertanyaan
no 5 dan 6 beliau menjawab “ faktor-faktor tersebut jelas penting, disini kurang
banyak seminar PAI, untuk MGMP PAI saya belum pernah dikirim, saya sendiri
sering ikut seminar untuk meningkatkan kompetensi saya tapi kebanyakan adalah
untuk mata peajaranl Bahasa Indonesia dengan biaya sendiri, waktu untuk mapel
PAI sedikit, jadi kurang maksimal dalam pemberian materi, dari siswa sendiri ada
yang belum bisa baca al-qur’an, dan orang tua mereka kurang memberi bimbingan
pada anak mereka”.untuk perencanaan berdasarkan RPP MGMP, dan penilaian
lembar kerja siswa.
Sama halnya dengan pertanyaan no 1 yang peneliti tanyakan kepada Bapak
Bambang guru di SMP Ma‟arif, beliau menjawab “saya belum tau, menurut saya
mungkin UU tersebut mengatur guru PNS. Untuk guru GTT belum ada sosialisasi”.
Dalam pertanyaan no 2 tentang pengertian kompetensi beliau menjawab “kompetensi
itu sesuai disiplin ilmu, contohnya saya lulusan STAIN sesuai ngajar PAI, tidak
mungkin ngajar matematika”. Untuk soal no 3 beliau menjawab “kompetensi itu
sangat penting, alasannya untuk menunjukkan keguruannya, tiap profesi itu
mempunyai kompetensi masing-masing”. Dalam mengembangkan kompetensinya
sebagai guru PAI, beliau menempuh S1 di STAIN Salatiga, mengikuti seminar dari
sekolah tergantung jadwal, dan beliau banyak berkecimpung di IPNU. Dalam
pengembangan kompetensinya, menurut beliau siswa membuat motivasi untuk
mengembangkan kompetensinya, jika ada siswa yang bertanya dan beliau belum
menemukan jawabannya beliau jadi mencari referensi baru yang pada ahirnya
berguna menambah wawasan bagi beliau. Sarana prasarana tidak menghambat karena
dalam praktik ada di sekitar lingkungan sekolah. Akan tetapi, beliau juga mengalami
kendala dalam mengembangkan kompetensinya, yaitu dari pihak guru lain jika ada
yang tidak sejalan dengan beliau itu jadi membuat rencana pembelajaran terhambat.
Selain Bapak Bambang, di SMP Ma‟arif juga ada Bapak Rozib. Pertanyaan
yang sama peneliti tanyakan kepada beliau Bapak Rozib satu per satu. Beliau tau
tentang UU tersebut, ada hubungannya dengan Permendiknas tentang standar
akreditasi guru. “yaitu standar sosial, kepribadian, profesional” tuturnya. Beliau tau
ini dari perkuliahan S2. Pada pertanyaan no 2 dan 3 beliau menjawab “ kompetensi
adalah sebuah kemampuan dasar yang harus dimiliki baik lahir maupun batin, fikir
seorang guru di sekolah, kemampuan unutk mendidik, berorganisasi, substansi
pendidikan sosial”. “saya tidak berhenti untuk belajar baik formal maupun informal.
Dalam menjawab pertanyaan no 4 beliau memaparkan beliau sudah menempuh S2,
mengikuti pelatihan Bahasa Inggris TAFE (of South Australia …) dari beasiswa,
pelatihan tindakan kelas, dan MGMP PAI. Dalam faktor untuk mengembangkan
kompetensinya beliau pribadi sudah memiliki sarana prasarana yang lengkap, silabus
dan RPP berasarkan MGMP, penilaian, pengayaan dan remidial.
Demikian pula yang peneliti tanyakan kepada ibu Raudlah guru SMP N 2.
“Tentang isi UU Guru dan Dosen saya tau, tapi tidak hafal. Penggalian tidak setiap
materi karena waktu terbatas, maka dilakukan secara umum”. “kompetensi itu
kemampuan untuk memahami / melaksanakan, mengerjakan, kompetensi dasar /
kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap guru . dalam mengembangkan
kompetensi, saya sudah menempuh S1 di IAIN “SUKA”dan sedang menempuh S2 di
UII dengan biaya sendiri, MGMP tingkat kabupaten dan provinsi, Diklat tingkat
provinsi, workshop, dan seminar-seminar”. Faktor yang mendukung beliau dalam
pengembangan kompetensinya, beliau menuturkan “bahwa sebagai guru PAI saya
tidak mau diremehkan, saya ingin merubah image buruk terhadap minoritas guru
PAI selama ini tua dan jadul, itu saya akan merubahnya sehingga saya bersemangat,
dari pihak sekolah sudah mendukung, tujuan menuntut ilmu saya fil akhiroh”. Beliau
dalam penyusunan silabus dan RPP sudah berjalan menyusun sendiri dan
menggunakan media komputer, mengadakan penilaian-peniliaian, program remidi
dan pengayaan.
Terakhir wawancara oleh bapak Mafrukhin dan Ibu Lilik guru SMP N 1.
Sebagai GTT mereka belum tau mengenai isi UU tentang guru dan dosen. Akan
tetapi pengertian dari kompetensi mereka menyebutkan bahwa kompetensi adalah
“sesuatu atau kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap guru dan itu sangat
penting”, tutur Pak Mafrukhin. begitu juga Ibu Lilik menganggukkan kepala.” Dalam
pengembangan kompetensi, upaya yang mereka lakukan sama dengan lainnya yaitu
menempuh program S1 PAI. Serta mengikuti workshop PAI tingkat provinsi, KBK,
“tujuannya agar bias lebih baik dalam mengajar” tutur Bu Lilik. Dalam
mengembangkan kompetensinya, faktor umur yang membuat beliau kurang
menguasai teknologi, selain itu status sebagai GTT menurut beliau sebagai faktor
penghambat dalam pengembangan kompetensi mereka. Dalam perencanaan
menngunakan RPP MGMP, mengadakan penilaian.
Pentingnya faktor-faktor yang mempengaruhi upaya kompetensi guru, seperti
kurangnya penguasaan materi, tidak memahami karakter anak didik, tidak
mengadakan
analisis
siswa
dan
kurang
persiapannya
dalam
menyiapkan
pembelajaran, kurangnya pengetahuan dan lain-lain sehingga hal ini merupakan suatu
usaha untuk diperbaiki mutu proses belajar mengajar, sehingga digunakan untuk
memperbaiki kualitas proses belajar mengajar.
BAB IV
PEMBAHASAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting dalam pembangunan
bidang pendidikan, oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang
bermutu. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4
menegaskan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru
wajib untuk memiliki syarat tertentu, salah satu di antaranya adalah kompetensi.
Kompetensi guru Pendidikan Agama Islam merupakan tuntutan yang harus dimiliki
oleh guru Pendidikan Agama Islam agar dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam mengajarkan bidang keagamaan sehingga proses pembelajaran
akan berjalan optimal.
Kompetensi dikalangan guru-guru khususnya di SMP se Kecamatan
Bandongan sudah tidak asing lagi. Meskipun begitu hingga sekarang
ini masih
ditemui sedikit banyak Guru Pendidikan Agama Islam yang kurang berupaya
meningkatkan kualitas pribadi, yaitu masalah kompetensi profesional. Berikut adalah
data informan Guru PAI di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan:
NO
Nama
Nama
Status Pegawai
Sekolah
1
SMP N 1
1. Mafrukhin
GTT
2. Lilik Setiyawati, S.Pd.I
GTT
78
2
3
SMP N 2
SMP PGRI
1. Raudlah‟L Hasanah, S.Ag
PNS
2. Munawir, S.Pd.I
GTT
1.
GTT
Tri Murniati
2. 4
SMP Ma‟arif
-
1. Bambang Ardiansyah
GTT
2. Rozib Sulistiyo, S.Pd.I
PNS
Pentingnya faktor-faktor yang mempengaruhi upaya kompetensi guru,
merupakan suatu usaha untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar digunakan
untuk memperbaiki kualitas proses belajar mengajar. Sesuai dengan masalah tesebut
maka penulis membahasnya menjadi bebearapa point penting yaitu mengenai
bagaimana pemahaman guru-guru PAI di SMP Negeri dan Swasta se Kecamatan
Bandongan terhadap kompetensi, deskripsi tentang upaya Guru PAI di SMP Negeri
dan Swasta Se Kecamatan Bandongan Dalam Pengembangan Kompetensi, serta
Faktor-Faktor yang mempengaruhi upaya pengembangan kompetensi Guru
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan yang
pada ahirnya dapat bermanfaat bagi diri pribadi, maupun memenuhi kriteria
kependidikan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil
guna bagi anak didik baik dalam teori akademik maupun praktik kehidupan seharihari.
Dalam penelitian ini data diambil dari hasil wawancara mendalam, observasi
dan dokumentasi. Dimana wawancara yang peneliti lakukan terhadap para
narasumber
yang
benar-benar
memberikan informasi yang sesuai dengan
kenyataan di lapangan, dan merupakan narasumber yang dapat dipercaya kebenaran
pernyataannya merujuk dari subyek yang akan diteliti yaitu yang berhubungan
dengan Guru Pendidikan Agama Islam, terutama mengenai kompetensi sebagai guru
PAI. Berikut analisis dari hasil penelitian:
A. Pemahaman Guru PAI di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan
Terhadap Kompetensi
Seperti yang tertulis pada bab II, bagi sebuah profesi, kompetensi merupakan
sebuah tuntutan. Demikian pula halnya dengan profesi keguruan. Guru sebagai salah
satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan harus memiliki berbagai
kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan dalam menjalankan
tugas kependidikannya. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
ketrampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak (Mulyasa, 2006: 37-38). Dari sebagian guru-guru PAI di SMP se
Kecamatan Bandongan, mereka sudah mengetahui apa itu kompetensi, khususnya
kompetensi keguruan. Tegasnya salah satu informan memaparkan:
“…kompetensi itu ya…. seumpamanya saya lulusan STAIN, ya ngajar PAI,
tidak mungkin ngajar matematika, jadi kompetensi itu ya sesuai disiplin ilmu
mbak…”(wawancara, 15/06/2010).
Tambah satu guru lagi dari sekolah yang sama menuturkan bahwa:
“… kompetensi adalah sebuah kemampuan dasar yang harus dimiliki baik
lahir maupun batin, fikiran maupun perbuatan baik sebagai guru di sekolah,
ketika berada di masyarakat, kemampuan untuk mendidik, berorganisasi, serta
subtansi pendidikan sosial…”(wawancara, 29/07/2010).
Selain sesuai dengan disiplin ilmu, kompetensi juga meliputi banyak uraian.
Diantaranya penguasaan materi ajar, juga penguasaan perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran, pemahaman dan pengambangan karakteristik
anak didik untuk mengaktualisasikan kemampuan yang dimiliki peserta didik.
Tegasnya menurut seorang guru sekolah lain menyampaikan bahwa:
“…kompetesi itu penguasaan tentang materi yamg mau saya ajarkan,
persiapan administrasi guru seperti RPP dan silabus…”(wawncara, 12/06/2010.)
Mengenai kompetensi tersebut, merujuk pada Undang - Undang No. 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Menanggapi UU tersebut, seorang
informan menuturkan:
“…PP tersebut sudah sisosialisasikan mbak, tapi saya belum hafal.. saya
mengajar sesuai kemampuan saya dan hak yang saya peroleh sebagai pegawai tidak
tetap,
jadi
saya
tidak
begitu
“ngoyo”
(ngoyo
artinya
tidak
begitu
ambisi)”(wawancara, 14/07/2010).
Dilain tempat dan waktu seorang informan menuturkan juga, bahwa:
“…UU tersebut ada hubungannya dengan pasal 16 Tahun 2007 tentang
standar akreditasi guru, standar sosial, standar kepribadian, serta profesional yang
dimiliki. Saya tahu tentang UU itu dari perkuliahan pasca sarjana saya
mbak…. Jika menurut saya yang didahlukan akreditasi itu yang non PNS, karena
mereka yang belum memiliki pendapatan tetap seperti PNS….. ” (wawancara,
29/07/2010).
Begitu pentingnya kompetensi khususnya kompetensi keguruan, selain guna
menunjukkan profesi keguruannya, juga karena ditangan para gurulah generasi muda
itu dapat meneruskan perjuangan pertahanan Indonesia baik dari segi sosial, budaya,
ilmu pengetahuan dan ekonomi negara. Karena jika guru kurang maksimal dalam
memberi pengajaran, anak didikpun tidak akan maksimal dalam penyerapan ilmu
yang diberikan. Sehingga ada pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing belari”.
Menurut seorang informan, beliau menuturkan:
“…tiap pekerjaan itu pasti memiliki kompetensi sendiri-sendiri yang harus
dikuasai, begitu pula profesi guru juga harus mempunyai kompetensi untuk
menunjukkan profesi keguruannya…” (wawancara, 10/06/2010).
Dari sekian informan yang peneliti wawancarai, tujuh (7) diantara para
informan sudah mengetahui dan faham akan isi Undang-Undang tersebut diatas yang
menjelaskan mengenai kompetensi guru. Hal itu tampak dari jawaban para informan
yang dengan jelas memaknai arti kompetensi, khususnya kompetensi guru PAI yaitu
pedagogik, individual, sosial dan professional guru PAI.
B. Deskripsi Tentang Upaya Guru PAI di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan
Bandongan Dalam Pengembangan Kompetensi
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ini
merupakan pencerahan, pemberdayaan dan kejayaan pendidikan di Indonesia
termasuk Pendidikan Islam.
Berkenaan dengan upaya pemgembangan tersebut, penulis mengadakan
wawancara kepada para informan. Diantaranya ada yang banyak berkecimpung
dalam pengembangan sosial, yaitu mengikuti organisasi masyarakat, berdasarkan
surat tugas kepala sekolah, ada yang sesuai keinginan pribadi yaitu mengikuti
program pasca sarjana yang menggunakan biaya sendiri, ada pula yang melalui
beasiswa keluar negeri, workshop, dan masih banyak lagi yang lain. Diantara
beberapa informan sebagai berikut pemaparannya:
“…saya mengikuti seminar, kontribusi dari sekolah itu 30% mbak…, kalo di
luar ya tergantung jadwal. Selain itu saya banyak berkecimpung di organisasi
pemuda, khususnya IPNU…”(wawancara, 15/06/2010).
Informan lain juga menuturkan:
“…saya sering ikut workshop dan MGMP Bahasa Indonesia, karena di
tempat utama saya wiyata itu saya mengajar Bahasa Indonesia. Sementara disini
saya sebagai guru bantu ya ngajar PAI sesuai studi saya. Tapi selama saya ngajar
PAI belum pernah mengikuti MGMP PAI. Hanya seminar khusus guru tentang
profesi guru, serta seminar dan workshop penelitian tindakan kelas dan seminar PAI
tentang KBK waktu pertama kali dicanangkan KBK…”(wawancara, 12/06/2010).
Ada pula informan yang menuturkan bahwa:
“….saya sudah sering ikut MGMP dan workshop PAI baik tingkat kabupaten
bahkan provinsi. Saya juga sedang menempuh pasca sarjana dengan biaya sendiri,
ya… suami yang membiayai saya… hehe.. tuturnya…”(wawancara, 20/07/2010).
Lain halnya dengan informan satu ini, yang menuturkan:
“...saya tidak akan berhenti untuk belajar, baik formal maupun non formal.
Tapi kebanyakan guru yang hanya mengajar sesuai buku saja, aspek explorasi,
exploitasi di RPP saja. Mereka tidak mencari, mencoba mengembangkan kemampuan
mereka. Menurut saya RPP ada sisi positif dan sisi negatifnya. Sisi negatifnya yaitu
bahwa belajar menjadi sedikit…” (wawancara, 29/07/2010).
Dari beberapa uraian diatas tampak bermacam-macam fenomena upaya yang
mereka usahakan untuk mengembangkan kompetensi masing-masing guru, yang
sesuai dengan kemampuan pribadi dan kemampuan lembaga dimana tempat mereka
bernaung. Disitu terlihak jika upaya guru-guru PAI di SMP se Kecamatan Bandongan
berupaya keras dalam meningkatkan kompetensi mereka guna meningkatkan mutu
pendidikan khususnya di lingkungan mereka yaitu Kecamatan Bandongan. Bahwa
dalam rangka meningkatkan mutu, baik mutu profesional, maupun mutu layanan,
guru harus pula meningkatkan sikap profesional secara terus menerus dan
berkesinambungan. Keharusan meningkatkan dan mengembangkan mutu ini
merupakan butir yang keenam dalam kode Etik Guru Indonesia, yang harus mereka
pahami dan laksanakan.
Dari data yang penulis kumpulkan dapat dianalisa bahwa guru-guru SMP se
Kecamatan Bandongan telah berupaya keras dalam meningkatkan atau berupaya
mengembangkan kompetensi mereka sebagai guru PAI. Baik itu mengenai
kompetensi profesional, sosial, pedagogik dan individual, itu sudah merupakan upaya
yang baik demi kemajuan dan pengembangan pribadi mereka khususnya sebagai guru
PAI.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya Pengembangan Kompetensi Guru
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan
Bandongan
Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat kompetensi guru, yaitu faktor
yang berasal dari dalam diri guru (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri
guru (eksternal). Faktor internal meliputi: tingkat pendidikan; keikutsertaan dalam
berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah; masa kerja dan pengalaman kerja; tingkat
kesejahteraan; serta kesadaran akan kewajiban dan panggilan hati nurani. Sedangkan
faktor eksternal meliputi: besar gaji dan tunjangan yang diterima; ketersediaan sarana
dan media pembelajaran; kepemimpinan kepala sekolah; kegiatan pembinaan yang
dilakukan, dan peran serta masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kompetensi bagi para guru
sangat penting. Lingkungan kerja dan siswa adalah faktor terpenting, menurut
seorang informan, beliau mengatakan:
“… siswa membuat motivasi untuk mengembangkan kompetensi saya, karena
jika siswa bertanya dan saya belum tau itu mendorong saya untuk mencari referensi
baru…”(wawancara, 15/06/2010).
Selain itu sebagai contoh ketika ada hiburan dangdut di sekitar sekolah, Beliau
bercerita;
“… saya menjanji siswa-siswa diatas Al Qur’an agar tidak bolos, dari 45
siswa yang bolos hanya 3 siswa. Jadi siswa sangat mendukung pengembangan saya
dan lancarnya KBM. Untuk sarana prasarana tidak begitu kesulitan karena mudah
diperoleh dan diusahakan. Jika ada guru yang tidak sesuai dengan pendapat saya itu
menghambat saya dalam mengembangkan profesi saya. Karena itu menimbulkan
perbedaan dan tidak lancarnya pembelajaran yang saya rencanakan…”(wawancara,
15/06/2010).
Pernyataan dari informan lain ketika dikonfirmasi memaparkan:
“… saya sebagai guru PAI tidak mau diremehkan oleh guru lain, image
buruk terhadap guru PAI yaitu guru minoritas, tua, dan lain-lain saya akan merubah
image itu, dan akan saya buktikan bahwa guru PAI sekarang itu beda, saya sedang
mengikuti program pasca sarjana, untuk administrasi pembelajaran seperti RPP dan
silabus, analisis siswa serta program remidi dan pengayaan saya membuat sendiri
menggunakan komputer…” (wawancara, 20/07/2010).
Faktor pendukung lain adalah mengenai media dan sarana prasarana. Hal ini
disampaikan oleh seorang guru PNS yang menyatakan bahwa:
“… media sarana prasarana saya sudah punya sendiri, untuk sarana
prasarana lain pun juga tersedia, seperti air, mushola itu sudah ada….”(wawancara,
29/07/2010).
Yang memiriskan adalah pengakuan seorang guru sebagai informan yang
menyatakan bahwa:
“… saya sebagai GTT ya mengajar sesuai dengan yang diberikan to… saya
tidak mau ngoyo...(ngoyo artinya tidak begitu ambisi)”(wawancara, 14/07/2010).
Beraneka macam persoalan yang dihadapi para guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru. Ada yang mengalami kendala, ada pula yang biasa-biasa saja,
tetapi ada pula yang lancar-lancar saja. Hal ini erat kaitannya dengan tingkat
keimanan kita sebagai seorang muslim, yang diberi bermacam persoalan oleh Allah
SWT agar kita menjadi pribadi yang lebih baik sebagai hamba Allah yang sudah
diberikan akal pikiran untuk berfikir dan berusaha. Diantara 7 (tujuh) narasumber
yang penulis dapat, hanya satu yang merasa minder dan kurang bersemangat. Akan
tetapi hal itu tidak menjadi persoalan di lingkungan Guru PAI di SMP Negeri dan
Swasta se Kecamatan Bandongan, karena persoalan demi persoalan mereka pecahkan
dalam pertemuan kelompok kerja guru dan adanya saling kerja sama antar guru
dalam mengembangkan kompetensi para guru Khususnya guru PAI.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasrkan pembahasan-pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Para guru PAI di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan sebagian
besar sudah memiliki kompetensi yang sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2005
pasal 10 ayat 1 yaitu bahawa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Hal itu
terlihat bahwa mereka sudah siap dalam perencanaan pembelajaran, mampu
menganalisis karakter
siswa dengan program remidial dan pengayaan,
berkepribadian yang menjadi suri tauladan siswa, mampu bersosialisasi dengan
semua kalangan, baik sesama guru, siswa, wali murid, dan masyarakat lingkungan,
menguasai materi, berpengetahuan luas, adil, berpendidikan tinggi serta mengajar
sesuai bidang studi dan masih banyak lagi kompetensi-kompetensi yang lain yang
implementasinya sebagai guru Pendidikan Agama Islam.
2. Guru di SMP Negeri dan Swasta Se Kecamatan Bandongan berupaya
mengembangkan kompetensi mereka dengan dibantu oleh pihak sekolah dan diri
pribadi serta keluarga mereka. Contohnya mereka melanjutkan S2 dengan biaya
sendiri, ada yang dari beasiswa, ada yang dari surat tugas kepala sekolah, MGMP,
seminar-seminar dan lain sebagainya yang sesuai dengan profesi mereka sebagai
guru Pendidikan Agama Islam.
88
3. Faktor yang mempengaruhi upaya mereka dalam mengembangkan kompetensi,
yaitu faktor pendukung misalnya dari dalam diri mereka sendiri, karena sebagai
guru PAI beliau tidak mau diremehkan dengan guru lain maka beliau bersemangat
mengembangkan kompetensi mereka, mereka juga melanjutkan pasca sarjana
demi meningkatkan kualitas pribadi mereka, siswa dan teman-teman juga sebagai
faktor pendukung dalam menentukan kebijakan perencanaan pembelajaran.
Sedangkan faktor yang menghambat, seperti halnya sebagai pegawai tidak tetap
dengan gaji yang sedikit membuat semangat mereka berkurang, adanya teman
guru yang kurang sejalan dengan pikiran mereka itu juga menjadi penghambat
mereka dalam kegiatan belajar mengajar. Namun hal itu dapat mereka atasi
bersama dalam KKG. Sehingga sampai saat ini para guru PAI dapat terus
mengembangkan kompetensi mereka serta termotifasi dalam meningkatkan profesi
keguruannya karena sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan khususnya
Pendidikan Agama Islam. Dalam kompetensi guru, kecenderungan Pendidikan
Islam nampak pada kompetensi bahwa guru merupakan pendidik dan pengajar
yang memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal, kompetensi sosial,
dan kompetensi individual dalam proses belajar mengajar dengan tujuan
Pendidikan Islam sebenarnya yaitu untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
B. SARAN
Penulis akan menyampaikan beberapa sumbangan pemikiran yang berupa
saran-saran sebagai berikut:
1. Guru Agama Islam hendaknya dapat selalu meningkatkan kompetensi yang
dimiliki sesuai kebutuhan siswa demi lancarnya kegiatan belajar mengajar dan
keberhasilan proses belajar anak didik.
2. Pihak Sekolah / Madrasah hendaknya senantiasa memfasilitasi kebutuhan
peningkatan kompetensi guru, karena berimbas pada kepercayaan masyararakat
pengguna lembaga pendidikan.
C. PENUTUP
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis dapat
menyeleseikan skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini dapat menjadi masukan dan
pertimbangan dalam rangka meningkatkan kompetensi Guru pada umumnya serta
kompetensi guru PAI pada Khususnya.
Selanjutnya dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih
mengandung berbagai kekurangan, untuk itu diharapkan para pembaca sekalian
memberi masukan yang bersifat membangun agar skripsi ini lebih baik. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih disertai doa baik pembaca semua dapat diterima sebagai
amal shalih, amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. Nashir, Belajar Sepanjang Hayat, Jakarta: Uhamka Press, 2005
Alim, Muhammad M.Ag., Pendidikan Agama Islam, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2006
Aqib, Zaenal, dan Elham Rohmanto, Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah, Bandung : CV. Yrama Widya. 2007
Aqib, Zaenal, Profesionalisme Guru, Surabaya : Insan Cendekia, 2002
Arifin, Prof. H. M. M.Ed., Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis Dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006
Bakar, Usman Abu dan
Surohim, Fungsi Ganda Lembaga Pendidikan Islam,
Yogyakarta : Safiria Insani Press, 2005
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Kedua, : Balai Pustaka
Djohar, Prof. Dr. H. MS, Guru, Pendidikan & Pembinaannya (Penerapannya Dalam
Pendidikan dan UU Guru), Yogyakarta: Tim Grafika Indah, 2006
Kunandar, Guru Profesional Implementasi kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta : PT Rajagrafindo
Persada, 2007
Marno, M. Idris. Strategi Dan Metode Pengajaran, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2008
Mastuhu, Memberdayakan System Pendidikan Islam, Pamulang Timur : Logos
Wacana Ilmu, 1999
Mulyasa, E, M.Pd, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik,
Implementasi, dan Inovasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002
Paraba, Hadirja, Wawasan Tugas Tenaga Guru Dan Pembina Pendidikan Agama
Islam, Jakarta: Friska Agung Insane, 1998
Purwanto, Drs. M. Ngalim MP, Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 2007
Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi M.Sc., Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta,
2007
Soetopo, Prof. Dr. Hendyat, Pendidikan dan Pembelajaran teori, permasalahan dan
praktek, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. 2005
Sudjana, Dr. Nana, Dasar - Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru
Algensindo, 2005
Sukardi, ph.d., Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya,
Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT. Remaja
Rosdakarya, 2005
Sumarno, Wiji, Dasar-dasar Imu Pendidikan, Jogjakarta : Ar-Ruzz, 2006
Syaefudin Sa‟ud, Udin Ph.D, Pengembangan Profesi Guru, Bandung : CV. Alfabeta,
2009
Uno, Hamzah B. M.Pd, Profesi Kependidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Yamin, Drs. H. martinis M.Pd, Profesionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, 2006
Zuriah, Nurul M.Si, Metidologi Penelitian Social Dan Pendidikan, Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2006
http://afridayunita-couthe.blogspot.com/2009/03
http://rasto.wordpress.com/2008/01/31/kompetensi guru/
http://yusufhadi.net/wp-content/uploads/2009/02/sinopsis-kompetensi-guru.pdf
Download