SE/ 07 / II / 2012 tentang 1. Dasar : a. Peraturan Menteri

advertisement
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT KEUANGAN
SURAT EDARAN
Nomor : SE/ 07 / II / 2012
tentang
TATA CARA PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA
BAGI PRAJURIT DAN PNS DI LINGKUNGAN ANGKATAN DARAT
1.
Dasar :
a.
Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 32 tahun 2011 tanggal 15 Desember
2011 tentang Tunjangan Kinerja di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara
Nasional Indonesia.
b.
Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/30/IV/2011 tanggal 26 April 2011
tentang Buku Petunjuk Administrasi Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Prajurit dan
PNS di lingkungan TNI.
c.
Peraturan Kasad Nomor Perkasad/134/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011
tentang Petunjuk Administrasi Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Prajurit dan PNS di
lingkungan Angkatan Darat.
d.
Surat Edaran Kapusku Kemhan Nomor SE/46/III/2011 tanggal 30 Maret 2011
tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Kemhan dan TNI.
e.
Surat Edaran Dirkuad Nomor SE/17/IV/2011 tanggal 8 April 2011 tentang Tata
Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Angkatan Darat.
f.
Surat Edaran Kapusku Kemhan Nomor SE/22/I/2012 tanggal 31 Januari 2012
tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Kemhan dan TNI.
g.
Surat Edaran Dirkuad Nomor SE/42/XII/2010 tanggal 31 Desember 2010
tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja bagi Prajurit dan PNS di
lingkungan Angkatan Darat.
h.
Surat Telegram Dirkuad Nomor ST/36/2011 tanggal 8 Juli 2011 tentang
Kewajiban Prajurit dan PNS memiliki NPWP dan bagi yang tidak memiliki NPWP akan
dikenakan Pph pasal 21 sebesar 20% lebih tinggi dari tarif yang memiliki NPWP.
2.
Sehubungan dasar tersebut di atas, kepada tersebut alamat agar dalam pembayaran
Tunjangan Kinerja bagi Prajurit dan PNS di lingkungan Angkatan Darat mempedomani dasar
point a sampai dengan f dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Tunjangan Kinerja diberikan terhitung mulai tanggal pegawai yang
bersangkutan telah secara nyata melaksanakan tugas jabatan/pekerjaan paling
sedikit selama 1 (satu) bulan mulai tanggal 1 (satu) atau hari kerja berikutnya apabila
tanggal 1 (satu) jatuh pada hari Iibur.
2
b.
Realisasi pembayaran Tunjangan Kinerja dilaksanakan pada bulan berikutnya
setelah pegawai yang bersangkutan telah secara nyata melaksanakan
tugas/jabatan/pekerjaan paling sedikit selama 1 (satu) bulan kecuali Tunjangan
Kinerja bulan Desember dilaksanakan pembayaran pada bulan Desember.
c.
Peringkat/kelas Jabatan yang diberikan kepada personel yang melaksanakan
pendidikan dan harus Iepas dari jabatan/pekerjaan dikelompokkan ke dalam peringkat
jabatan melebihi DSP diatur sebagai berikut :
1)
Pendidikan Lemhannas. Perwira
yang
pada
saat
mengikuti
pendidikan berpangkat Pati diberikan tunjangan kinerja pada strata jabatan
grade 12, sedangkan untuk Kolonel pada strata jabatan grade 10.
2)
Pendidikan setara Sesko TNI.
Perwira yang pada saat mengikuti
pendidikan berpangkat Kolonel diberikan tunjangan kinerja pada strata jabatan
grade 10, sedangkan Letnan Kolonel pada strata jabatan grade 8.
3)
Pendidikan setara Sesko Angkatan.
Perwira
yang pada saat
mengikuti pendidikan berpangkat Letnan KoloneI diberikan tunjangan kinerja
pada strata jabatan grade 8, sedangkan yang berpangkat Mayor pada strata
jabatan grade 7.
4)
Pendidikan setara Suslapa/Diklapa/Sekkau diberikan Tunjangan Kinerja
strata jabatan grade 6.
5)
Pendidikan setara Dikspespa diberikan Tunjangan Kinerja strata jabatan
grade 5.
6)
Pendidikan setara Diksarcab diberikan Tunjangan Kinerja strata jabatan
grade 5.
7)
Pendidikan Diktukpa diberikan Tunjangan Kinerja strata jabatan grade 3.
8)
Pendidikan Diktukba diberikan Tunjangan Kinerja strata jabatan grade 2.
9)
Pendidikan Iptek diberikan Tunjangan Kinerja pada jabatan promosi
sesuai strata jabatan pangkat saat mulai pelaksanaan Dikiptek.
d.
Prajurit TNI yang melaksanakan penugasan dalam operasi pengamanan
pulau-pulau kecil terluar dan wilayah perbatasan memperoleh tunjangan kinerja
sesuai peringkat jabatan/grade dikelompokkan ke dalam peringkat jabatan struktural
dan sesuai DSP.
e.
Prajurit TNI yang melaksanakan penugasan Iuar negeri sebagai Military
Observer (Milobs) dan pasukan perdamaian memperoleh Tunjangan Kinerja sesuai
peringkat jabatan/grade dikelompokkan ke dalam peringkat jabatan Luar Formasi
(LF).
f.
Ketentuan bagi Capeg/CPNS yang bekerja di Iingkungan TNI pengaturan
pemberian tunjangan kinerja dikelompokkan ke dalam peringkat jabatan Luar Formasi
(LF).
3.
Personel yang tidak berhak menerima Tunjangan Kinerja sebagai berikut :
a.
Nyata-nyata tidak mempunyai tugas/jabatan/pekerjaan tertentu pada TNI.
b.
Personel yang sedang menjalani proses hukum dan atau sedang menjalani
hukuman sesuai putusan pengadilan militer dengan ketentuan sebagai berikut :
3
1)
Berada dalam penahanan ankum/papera/hakim/pengadilan militer/
Hakim Pengadilan Militer utama/Mahkamah Agung dalam proses penyelesaian
perkara pidana sesuai dengan hukum acara pidana militer TMT terbitnya
keputusan tentang penahanan/penahanan sementara sampai dengan TMT
terbitnya keputusan pembebasan dari penahanan/penahanan sementara.
2)
Sedang menjalani pidana penjara dan/atau pidana kurungan
berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap TMT
terbitnya surat perintah dari Kasatker untuk menjalani pidana tersebut sampai
dengan TMT terbitnya surat perintah dari Kamasmil/Kepala Lembaga
Pemasyarakatan tentang selesai menjalani pidana penjara dan/atau kurungan.
c.
Diberhentikan untuk sementara atau dikeluarkan perintah larangan melakukan
jabatan (non aktif) dan/atau diberhentikan untuk sementara (schorsing) tidak berhak
atas tunjangan kinerja.
d.
Diberhentikan dengan hormat atau dengan tidak hormat.
e.
Diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar lingkungan
organisasi TNI.
f.
Cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa
persiapan pensiun (MPP) yang ditetapkan dengan surat keputusan oleh Dan/Ka
Satker.
g.
Tidak mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh Dan/Ka Satker dan
ditetapkan dengan surat keputusan.
4.
Tunjangan Kinerja diberikan berdasarkan kelas jabatan (grade) sesuai lampiran Surat
Edaran ini :
a.
Tunjangan Kinerja Prajurit dan PNS di lingkungan Angkatan Darat (lihat
lampiran I).
5.
b.
Tunjangan Kinerja Prajurit dan PNS status melebihi DSP (lihat lampiran II).
c.
Tunjangan Kinerja Prajurit dan PNS status LF/Non Job (lihat lampiran III).
Tunjangan Kinerja Masuk BA. 012 Non Gaji.
6.
Pajak penghasilan atas Tunjangan Kinerja dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara pada Tahun Anggaran yang bersangkutan dan contoh penghitungan
Pph PasaI 21 Tunjangan Kinerja (lihat lampiran IV).
7.
Pembukuan Tunjangan Kinerja tetap mengacu kepada Surat Keputusan Menhan
Nomor Skep/170/M/VI/2009 tanggal 5 Juni 2009 tentang Petunjuk Sistem Akuntansi Instansi
di Iingkungan Dephan dan TNI yang telah diadakan perubahan dengan Petunjuk
Pelaksanaan Kapusku Kemhan Nomor Juklak/03/IX/2011 tanggal 20 September 2011.
4
8.
Dengan dicantumkannya contoh penghitungan Pph Pasal 21 Tunjangan Kinerja,
maka contoh penghitungan Pph Pasal 21 (khusus pembulatan) pada Surat Edaran Dirkuad
Nomor SE/17/IV/2011 tanggal 8 April 2011 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan
Kinerja di lingkungan Angkatan Darat, khususnya tentang Tata Cara Pemotongan Pph Pasal
21 bagi Pejabat Negara, Prajurit TNI dan PNS di lingkungan kemhan dan TNI telah diadakan
perubahan.
9.
Bagi Prajurit TNI dan PNS yang melaksanakan pindah tugas/jabatan/ pekerjaan,
pensiun dan meninggal dunia, agar pembayaran Tunjangan Kinerja terakhir dicantumkan
dalam Surat Keterangan Pembayaran Penghasilan (SKPP).
10.
Untuk kelancaran pelaksanaan pembayaran tunjangan kinerja bagi Prajurit dan
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Angkatan Darat, Kepada Kaku Kotama/Lakpus agar
segera menginformasikan ketentuan-ketentuan ini kepada Pekas jajaran masing-masing.
11.
Dengan diberlakukannya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Dirkuad Nomor
SE/42/XII/2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan
Kinerja Bagi Prajurit dan PNS di lingkungan Angkatan Darat telah diadakan perubahan.
12.
Demikian untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Dikeluarkan di Jakarta
Pada tanggal
14
Februari 2012
Direktur Keuangan Angkatan Darat
Bambang Ratmanto, S.T.,M.M.
Brigadir Jenderal TNI
Kepada Yth :
1.
2.
3.
4.
5.
Kakupus I Ditkuad
Kakupus II Ditkuad
Kaku Kostrad
Kakudam I s.d. VII, IX, XII, XVI, XVII/Cen, Jaya dan IM
Kaku Kopassus
Tembusan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Kasad
Pangkostrad
Dankodiklat TNI AD
Irjenad
Dirjen Renhan Kemhan RI
Aspers dan Asrena Kasad
Para Pangdam/Gub/Dan/Dir/Kadis Jajaran AD
Kapusku Kemhan RI
Sesditkuad dan Irditkuad
Para Kasubdit Ditkuad
Pamen Ahli dan Pa Ahli Ditkuad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT KEUANGAN
Lampiran I Surat Edaran Dirkuad
Nomor
SE / 07 / II / 2012
Tanggal
14 Februari 2012
TUNJANGAN KINERJA PRAJURIT DAN PNS
DI LINGKUNGAN ANGKATAN DARAT
NO
PERINGKAT/
KELAS
JABATAN
1
1
2
2
19
18
3
17
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
INDEKS
TUNJ. KINERJA
(RP)
PANGKAT TNI
PANGKAT/
GOL PNS
3
4
5
29.226.000
21.649.000
Gol IV/e
17.471.000
Gol IV/e
Gol IV/d
Gol IV/d
Gol IV/c
Gol IV/c
Gol IV/b
Gol IV/b
Gol IV/a
Gol III/c - III/d
Gol III/b
Gol III/a
Gol II/c – II/d
Gol II/a – II/b
Gol I/c – I/d
Gol I/a – I/b
12.942.000
9.586.000
7.101.000
5.462.000
4.202.000
3.232.000
2.693.000
2.245.000
1.870.000
1.626.000
1.414.000
1.230.000
1.118.000
1.016.000
924.000
Kasad
Wakasad
Pati Bintang 3 Promosi dan
Pati Bintang 2 Mantap
Pati Bintang 2 Promosi
Pati Bintang 1 Mantap
Pati Bintang 1 Promosi
Kolonel Mantap
Kolonel Promosi
Letnan Kolonel Mantap
Letnan Kolonel Promosi
Mayor
Kapten
Letnan Satu
Letnan Dua
Serma - Peltu
Serda - Serka
Kopda - Kopka
Prada - Praka
Direktur Keuangan Angkatan Darat
Bambang Ratmanto, S.T.,M.M.
Brigadir Jenderal TNI
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT KEUANGAN
Lampiran II Surat Edaran Dirkuad
Nomor
SE / 07 / II / 2012
Tanggal
14 Februari 2012
TUNJANGAN KINERJA PRAJURIT DAN PNS
DI LINGKUNGAN ANGKATAN DARAT
NO
PERINGKAT/
KELAS
JABATAN
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
2
15
14
13
12
10
8
7
6
5
3
2
STATUS MELEBIHI DSP
PANGKAT/
PANGKAT TNI
GOL PNS
3
Pati Bintang 4
Pati Bintang 3
Pati Bintang 2
Pati Bintang 1
Kolonel
Letnan Kolonel
Mayor
Kapten
Letnan
Bintara
Tamtama
4
Gol IV/e
Gol IV/e
Gol IV/d
Gol IV/c
Gol IV/b
Gol IV/a
Gol III/c - III/d
Gol III/a - III/b
Gol II/a - II/b
Gol I/a - I/d
INDEKS
TUNJ. KINERJA
(RP)
5
9.586.000
7.101.000
5.462.000
4.202.000
2.693.000
1.870.000
1.626.000
1.414.000
1.230.000
1.016.000
924.000
Direktur Keuangan Angkatan Darat
Bambang Ratmanto, S.T.,M.M.
Brigadir Jenderal TNI
Lampiran III Surat Edaran Dirkuad
Nomor
SE / 07 / II / 2012
Tanggal
14 Februari 2012
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT KEUANGAN
TUNJANGAN KINERJA PRAJURIT DAN PNS
DI LINGKUNGAN ANGKATAN DARAT
NO
PERINGKAT/
KELAS
JABATAN
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2
15
14
13
12
9
6
4
3
2
STATUS LF/NON JOB
(TIDAK BERMASALAH PIDANA/TIDAK DALAM
PROSES HUKUM)
PANGKAT/
PANGKAT TNI
GOL PNS
3
4
Pati Bintang 4
Pati Bintang 3
Pati Bintang 2
Pati Bintang 1
Kolonel
Letnan Kolonel
Mayor
Kapten
Letnan, Bintara dan Tamtama
Gol IV/e
Gol IV/e
Gol IV/d
Gol IV/c
Gol IV/b
Gol IV/a
Gol III/c - III/d
Gol I/a – III/b
INDEKS
TUNJ. KINERJA
(RP)
5
9.586.000
7.101.000
5.462.000
4.202.000
2.245.000
1.414.000
1.118.000
1.016.000
924.000
Direktur Keuangan Angkatan Darat
Bambang Ratmanto, S.T.,M.M.
Brigadir Jenderal TNI
Lampiran IV Surat Edaran Dirkuad
Nomor
SE / 07 / II / 2012
Tanggal
14 Februari 2012
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
DIREKTORAT KEUANGAN
1.
Bagi Prajurit/PNS yang memiliki NPWP.
a.
Penghitungan Pph Pasal 21 untuk penghasilan tetap dan teratur sebelum
Tunjangan Kinerja setiap bulan.
Contoh :
Letkol Cku Arjuna, masa kerja 22 tahun menduduki jabatan Eselon IV, status kawin
mempunyai 3 orang tanggungan telah memiIiki NPWP, bekerja di Kemhan,
menerima penghasilan tetap dan teratur setiap buIan sebelum Tunjangan Kinerja
yaitu :
Gaji Pokok (GP) TA. 2011
Tunjangan Istri (10% x GP)
Tunjangan Anak (2 x 2% x GP)
Tunjangan Jabatan
Tunjangan beras (48 x Rp. 5,805,-)
Rp 3.124.600
Rp 312.460
Rp 124.984
Rp 1.260.000
Rp 278.640
Jumlah penghasilan bruto
Rp 5.100.684
Pengurangan :
- Biaya Jabatan
- Iuran Pensiun
5%
4,75%
x
x
Rp 5.100.684 = Rp 255.034
Rp 3.562.044 = Rp 169.197
Rp
Penghasilan netto
Rp 4.676.453
Penghasilan netto satu tahun : 12 x Rp 4.676.453 = Rp 56.117.436
PTKP (K/2)
- Untuk Wajib Pajak
- Status Kawin
- Tambahan 2 orang
tanggungan (2 x Rp. 1.320.000,-)
Rp 15.840.000
Rp 1.320.000
Rp
Rp 2.640.000 +
Rp 19.800.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Pembulatan
Jumlah Penghasilan Kena Pajak
Rp 36.317.436
Rp
(436)
Rp 36.317.000
Pph Pasal 21 atas gaji sebelum Tunjangan Kinerja setahun :
5% x Rp.36.317.000,= Rp 1.815.850
Pph Pasat 21 atas gaji sebelum Tunjangan Kinerja sebulan :
Rp.1.815.850,- : 12
424.231
= Rp
151.321
2
b.
Penghitungan Pph Pasal 21 untuk penghasilan tetap dan teratur setelah
Tunjangan Kinerja setiap bulan.
Contoh :
Gaji Pokok (GP) TA. 2011
Tunjangan Istri (10% x GP)
Tunjangan Anak (2 x 2% x GP)
Tunjangan Jabatan
Tunjangan Kinerja
Tunjangan beras (48 x Rp. 5,805,-)
Rp 3.124.600
Rp 312.460
Rp 124.984
Rp 1.260.000
Rp 3.232.000
Rp 278.640
Jumlah penghasilan bruto
Rp 8.332.684
Pengurangan :
- Biaya Jabatan 5% x Rp 8.332.684
- Iuran Pensiun 4,75% x Rp 3.562.044
= Rp 416.634
= Rp 169.197
Rp
Penghasilan netto
585.831
Rp 7.746.853
Penghasilan netto satu tahun : 12 x Rp 7.746.853 = Rp 92.962.236
PTKP (K/2)
- Untuk Wajib Pajak
- Status Kawin
- Tambahan 2
tanggungan (2 x Rp. 1.320.000,-)
Rp 15.840.000
Rp 1.320.000
Rp
Rp 2.640.000 +
Rp 19.800.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Pembulatan
Rp 73.162.236
Rp
(236)
Jumlah Penghasilan Kena Pajak
Rp 73.162.000
Pph Pasal 21 atas gaji setelah Tunjangan Kinerja setahun :
- 5% x Rp. 50.000.000,- 15 % x Rp.23.162.000,Jumlah
= Rp 2.500.000
= Rp 3.474.300
= Rp 5.974.300
Pph Pasal 21 atas gaji setelah Tunjangan Kinerja sebulan :
Rp 5.974.300,- : 12
=
Rp 497.858
- Pph Pasal 21 atas gaji sebelum Tunjangan Kinerja sebulan :
Rp 151.321 (-)
Jadi Pph Pasal 21 Tunjangan Kinerja Letkol Cku Arjuna sebesar
Rp
346.537
3
2.
Bagi Prajurit/PNS yang tidak memiliki NPWP.
a.
Penghitungan Pph Pasal 21 untuk penghasilan tetap dan teratur sebelum
Tunjangan Kinerja setiap bulan.
Contoh :
Letkol Cku Krisna, masa kerja 22 tahun menduduki jabatan Eselon IV, status kawin
mempunyai 3 orang tanggungan tidak memiIiki NPWP, bekerja di Kemhan,
menerima penghasilan tetap dan teratur satiap buIan yaitu :
Gaji Pokok (GP) TA. 2011
Tunjangan Istri (10% X GP)
Tunjangan Anak (2 x 2% x GP)
Tunjangan Jabatan
Tunjangan beras (48 x Rp. 5,805,-)
Rp 3.124.600
Rp 312.460
Rp 124.984
Rp 1.260.000
Rp 278.640
Jumlah penghasilan bruto
Rp 5.100.684
Pengurangan :
- Biaya Jabatan
- Iuran Pensiun
5%
4,75%
x
x
Rp 5.100.684 = Rp 255.034
Rp 3.562.044 = Rp 169.197
Rp
Penghasilan netto
424.231
Rp 4.676.453
Penghasilan netto satu tahun : 12 x Rp 4.676.453 = Rp 56.117.436
PTKP (K/2)
- Untuk Wajib Pajak
- Status Kawin
- Tambahan 2 orang
tanggungan (2 x Rp. 1.320.000,-)
Rp 15.840.000
Rp 1.320.000
Rp
Rp 2.640.000 +
Rp 19.800.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Pembulatan
Jumlah Penghasilan Kena Pajak
Rp 36.317.436
Rp
(436)
Rp 36.317.000
Pph Pasal 21 atas gaji sebelum Tunjangan Kinerja setahun :
5% x Rp.36.317.000,= Rp 1.815.850
Pph Pasat 21 atas gaji sebelum Tunjangan Kinerja sebulan :
Rp.1.815.850,- : 12
= Rp
151.321
Denda karena tidak memiliki NPWP sebesar (20%x 151.321) = Rp
30.264 (+)
Jadi Pph Pasal 21 Letkol Cku Arjuna dikenakan sebesar
181.585
Rp
4
b.
Penghitungan Pph Pasal 21 untuk penghasilan tetap dan teratur setelah
Tunjangan Kinerja setiap bulan.
Contoh :
Gaji Pokok (GP) TA. 2011
Tunjangan Istri (10% x GP)
Tunjangan Anak (2 x 2% x GP)
Tunjangan Jabatan
Tunjangan Kinerja
Tunjangan beras (48 x Rp. 5,805,-)
Rp 3.124.600
Rp 312.460
Rp 124.984
Rp 1.260.000
Rp 3.232.000
Rp 278.640
Jumlah penghasilan bruto
Rp 8.332.684
Pengurangan :
- Biaya Jabatan 5% x Rp 8.332.684
- Iuran Pensiun 4,75% x Rp 3.562.044
= Rp 416.634
= Rp 169.197
Rp
Penghasilan netto
585.831
Rp 7.746.853
Penghasilan netto satu tahun : 12 x Rp 7.746.853 = Rp 92.962.236
PTKP (K/2)
- Untuk Wajib Pajak
- Status Kawin
- Tambahan 2
tanggungan (2 x Rp. 1.320.000,-)
Rp 15.840.000
Rp 1.320.000
Rp
Rp 2.640.000 +
Rp 19.800.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
Pembulatan
Rp 73.162.236
Rp
(236)
Jumlah Penghasilan Kena Pajak
Rp 73.162.000
Pph Pasal 21 atas gaji setelah Tunjangan Kinerja setahun :
- 5% x Rp. 50.000.000,- 15 % x Rp. 23.162.000,-
= Rp 2.500.000
= Rp 3.474.300
Jumlah
= Rp 5.974.300
5
Pph Pasal 21 atas gaji setelah Tunjangan Kinerja sebulan :
Rp 5.974.300,- : 12
=
Rp
497.858
- Pph Pasal 21 atas gaji sebelum Tunjangan Kinerja sebulan :
Rp 151.321 (-)
Jumlah Rp 346.537
Denda karena tidak memiliki NPWP sebesar (20%x 346.537) =
Rp
69.307 (+)
Jadi Pph Pasal 21 Letkol Cku Krisna dikenakan sebesar
Rp 415.844
Direktur Keuangan Angkatan Darat
Bambang Ratmanto, S.T.,M.M.
Brigadir Jenderal TNI
Download