perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi

advertisement
ARTIKEL ILMIAH
STRATA 1 (S1)
PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI
MEDIA PROMOSI WARUNG TEKKO DI RENON
DENPASAR - BALI
OLEH
GDE LANGLANG BUANA APANGJAYA
2007 06 044
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
JURUSAN DESAIN
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
2013
“ PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
SEBAGAI MEDIA PROMOSI WARUNG TEKKO DI RENON
DENPASAR – BALI ”
GDE LANGLANG BUANA APANGJAYA
NIM : 2007 06 044
Program Studi/Jurusan : DKV/Desain
Abstrak
Bali merupakan salah satu obyek wisata yang sangat terkenal di seluruh
mancanegara, wisatawan dari berbagai negara datang ke Bali untuk menikmati
keindahan budaya dan keindahan pulaunya, dengan banyaknya wisatawan yang
datang ke Bali mengakibatkan Bali mengalami perkembangan yang cukup pesat,
salah satunya adalah peningkatan jumlah hotel dan restoran. Dengan semakin
meningkatnya jumlah restoran yang ada di Bali sehingga terciptalah persaingan di
antara restoran tersebut, setiap restoran memiliki konsep tempat makan yang
berbeda untuk menarik minat para wisatawan dan masyarakat lokal agar datang ke
tempat itu. Selain tempat yang menarik dan makanan yang enak diperlukan pula
media promosi agar wisatawan maupun masyarakat lokal mengetahui tempat itu
dan tertarik untuk datang ke tempat tersebut. Salah satu tempat makan atau
restoran yang memiliki konsep menarik adalah Warung Tekko, dimana restoran
ini memiliki konsep natural dan alami yang sangat dekat dengan alam, makanan
yang disajikan disini pun sangat khas dimana menyajikan makanan spesialis iga.
Konsep yang menarik, makanan yang enak dan beberapa keuntungan yang
dimiliki ini tentu menarik minat orang – orang untuk datang ke sini namun dengan
kurangnya media promosi yang ada menyebabkan banyak yang belum
mengetahui tempat tersebut. Dengan permasalahan yang timbul, dapat diambil
kesimpulan bahwa perlu diciptakannya strategi untuk membuat Warung Tekko
tetap bertahan dan dalam hal ini penulis ingin menciptakan media promosi untuk
lebih memperkenalkan tempat tersebut kepada orang – orang sehingga
meningkatkan jumlah orang yang berkunjung ke Warung Tekko.
Kata Kunci
: Perancangan, Media Promosi, Warung Tekko
1
Abstract
Bali is one of the most famous tourist attraction in all foreign countries,
tourists from various countries come to Bali to enjoy the beauty of the culture and
beauty of the island, with the many tourists who come to Bali. Bali has resulted in
a fairly rapid growth, one of which is the increase in the number of hotels and
restaurants. With the increasing number of restaurants in Bali so that creates
competition among the restaurants, each restaurant has a different concept of
eating places to attract tourists and the local community to come to that place. In
addition to the exciting and delicious food is needed for the media campaign for
tourists and local people know where it is and are interested in coming to the
venue. One of the top places to eat or have a interesting concept is Warung Tekko,
where this restaurant has the concept of natural and naturally that is very close to
nature, the food served here is very typical where specialists serving ribs.
Interesting concept, good food and some of the advantage that would attract
people - people to come here, but the lack of a media campaign that is causing
many who do not know the place. With problems that arise, it can be concluded
that it is necessary the creation of a strategy to make Warung Tekko survive and
in this case I want to create a media campaign to introduce more such places to
people - those that increase the number of people who visit Warung Tekko.
Keywords: Designing, Media Promotion, Warung Tekko
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bali merupakan salah satu obyek wisata yang sangat terkenal di seluruh
mancanegara, wisatawan dari berbagai negara datang ke Bali untuk menikmati
keindahan budaya dan keindahan pulaunya, tercatat pada bulan januari tahun 2012
jumlah wisatawan ke Bali mencapai 253.286 orang dimana angka tersebut
mengalami kenaikan hingga 21,14% ( www.bali.bps.go.id, diakses 06/03/2013 ),
dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Bali mengakibatkan Bali
mengalami perkembangan yang cukup pesat, salah satunya adalah peningkatan
jumlah hotel dan restoran.
Jumlah wisatawan yang meningkat menjadikan banyak para pengusaha
melihat peluang bisnis dan menjadikan Bali sebagai salah satu tempat yang
berpotensi untuk mendirikan tempat usaha. Di wilayah yang jumlah wisatawannya
sangat tinggi banyak terdapat hotel dan restoran yang ramai dikunjungi oleh
wisatawan, selain dikunjungi oleh wisatawan mancanegara banyak juga
masyarakat lokal yang berkunjung ke tempat tersebut baik sekedar untuk
menikmati makanan ataupun sebagai tempat untuk berkumpul.
Dengan semakin meningkatnya jumlah restoran yang ada di Bali sehingga
terciptalah persaingan di antara restoran tersebut, setiap restoran memiliki konsep
tempat makan yang berbeda untuk menarik minat para wisatawan dan masyarakat
lokal agar datang ke tempat itu. Selain tempat yang menarik dan makanan yang
enak diperlukan pula media promosi agar wisatawan maupun masyarakat lokal
mengetahui tempat itu dan tertarik untuk datang ke tempat tersebut.
3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan sebagai berikut:
1. Media komunikasi visual apakah yang efektif dan komunikatif dalam upaya
meningkatkan promosi Warung Tekko ?
2. Bagaimanakah konsep yang sesuai untuk merancang media komunikasi
visual yang efektif dan komunikatif dalam upaya meningkatkan promosi
Warung Tekko ?
1.3 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan
masalahnya lebih difokuskan pada proses perancangan serta perwujudan mediamedia komunikasi visual yaitu media cetak dan media luar ruangan untuk
mempromosikan Warung Tekko.
1.4 Tujuan dan Manfaat Desain
Tujuan dan manfaat dari desain ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.4.1
Tujuan
1) Mendapatkan informasi-informasi yang sesuai untuk digunakan di
dalam
desain media promosi untuk usaha yang bergerak dibidang
pariwisata dan untuk mendukung kegiatan promosi Warung Tekko
sehingga memperkenalkan Warung Tekko kepada masyarakat.
2) Mahasiswa diharapkan dapat berinteraksi serta mengembangkan
wawasan berpikir sehingga mampu memperkenalkan Warung Tekko.
3) Untuk mengetahui Media komunikasi visual apa yang efektif
dan
komunikatif dalam upaya meningkatkan promosi Warung Tekko.
4
4) Untuk mengetahui bagaimana konsep yang sesuai untuk merancang
media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif dalam upaya
meningkatkan promosi Warung Tekko.
1.4.2
Manfaat
a. Manfaat bagi mahasiswa, mahasiswa mengetahui proses perancangan
media promosi yang efektif, komunikatif dan sesuai kriteria desain dalam
mempromosikan sebuah perusahaan, terutama perancangan mengenai
media promosi Warung Tekko sehingga menambah wawasan mahasiswa
dan meningkatkan kemampuan kerjasama mahasiswa dengan orang lain.
b. Manfaat bagi lembaga, menambah referensi bagi akademis khususnya
desain komunikasi visual mengenai desain media promosi untuk usaha
yang bergerak dibidang pariwisata serta sebagai bahan masukan untuk
penulis selanjutnya.
c. Manfaat bagi masyarakat, membantu masyarakat agar mendapatkan
informasi tentang tempat makan yang menawarakan masakan spesialis iga.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan
data
proses
desain
menggunakan
metode
pengumpulan data dapat berupa teks, dokumen, gambar, foto, artefaks, atau
obyek-obyek lain yang di temukan di lapangan selama penelitian dilakukan
(Sarwono, 2007:100). Metode ini dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu, jenis
pengumpulan data primer dan jenis pengumpulan data sekunder.
5
1.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Marsuki, 1995: 87). Metode
analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriftif kualitatif.
Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang ,
yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki (Nazir, 2005:54)
Kualitatif adalah suatu metode yang dilakukan melalui pendekatan
historis, kajian dokumen, interpretasi peristiwa, kajian informasi, perekaman suatu
kejadian, pemotretan hingga penafsiran suatu fenomena social melalui berbagai
pencatatan lapangan yang kemudian dipaparkan dalam bentuk terolah (Sachari,
2005:135)
Deskriptif Kualitatif menekankan pada makna dan pemahaman dari dalam,
penalaran, definisi suatu situasi tertentu, lebih banyak meneliti hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,
mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh karena itu uruturutan kegiatan dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya
gejala-gejala yang ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan halhal yang bersifat praktis.
Tahapan ini diperoleh dengan menganalisis data yang didapat dari metode
yang sudah dijelaskan diatas, yakni observasi, interview, kepustakaan, dan
dokumentasi. Hasil dari metode observasi adalah hasil survey lapangan ke
Warung Tekko. Hasil dari metode wawancara adalah jawaban yang diajukan oleh
peneliti. Jawaban inilah yang akan melengkapi data-data materi tentang
keunggulan-keunggulan dan keunikan Warung Tekko. Jawaban tersebut berupa
data perusahaan seperti asal nama Warung Tekko, Tanggal berdiri dan lain – lain.
Hasil dari metode kepustakaan adalah pengertian-pengertian serta teori-teori yang
6
berhubungan untuk mencari pemecahan masalah yang tepat dalam desain
komunikasi visual untuk meningkatkan promosi Warung Tekko. Hasil dari
metode dokumentasi adalah berupa foto-foto dan gambar-gambar sebagai data
berupa fakta atau bukti dan juga untuk memenuhi data dalam desain komunikasi
visual untuk promosi Warung Tekko Dalam hal ini metode analisis data yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang merupakan penggambaran
sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat survey. Dengan metode ini dapat
diketahui karakter perusahaan serta data-data lain yang diperlukan sebagai desain
komunikasi visual untuk promosi Warung Tekko.
1.7 Indikator serta Model Penilaian Desain
Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam menilai
desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari
media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang
diukur berdasarkan kriteria desain. Kriteria yang dimaksud yakni dari segi
fungsional, komunikatif, informatif, ergonomis, artistik, unity, simplycity, kreatif,
surprise dan etis.
Menentukan desain terpilih dengan melakukan pengukuran atau penilaian
alternatif-alternatif
desain
menggunakan
skala
koordinat
(skala
yang
menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah dilakukan
penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain.
Setelah masing-masing desain dinilai berdasarkan prinsip-prinsip desain
akan terlihat satu desain yang menduduki ranking teratas dan desain inilah yang
nantinya sebagai desain terpilih (Nazir, 2003: 338).
7
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1 Data Teoritis / Aktual
Data aktual merupakan data yang diperoleh dari literatur mengenai teori
tentang desain komunikasi visual yang berhubungan dengan konsep pengerjaan
desain ini.
2.1.1
Pengertian Objek / Kasus
Pada Tugas Akhir ini judul kasus yang diangkat adalah “Perancangan
Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Promosi Warung Tekko Di Renon
Denpasar - Bali”. Dimana dari judul tersebut dapat diartikan sebagai proses
pemikiran yang dituangkan berupa gambar maupun tulisan yang dapat dinikmati
dengan penglihatan secara langsung yang berfungsi untuk mempromosikan
Warung Tekko yang beralamat di Jalan Moh. Yamin No.2 Renon Denpasar –
Bali. Warung sendiri berarti usaha milik keluarga yang berbentuk kedai atau
restoran sederhana, warung adalah satu bagian penting dalam keseharian
masyarakat Indonesia, kata warung hanya dapat ditemukan di Indonesia (
www.wikipedia.org.com, diakses 06/03/2013 ), sehingga dengan penggunaan kata
warung diharapkan restoran ini sangat penting bagi masyarakat dan mencirikan
restoran Indonesia. Dilihat dari segi fungsi, media komunikasi visual merupakan
sarana yang digunakan untuk mengkomunikasikan produk barang maupun jasa
dalam kegiatan promosi. Penggunaan dan perencanaan media komunikasi visual
yang baik diyakini sebagai salah satu langkah untuk mendapatkan tujuan dari
promosi tersebut. Akan tetapi, setiap media komunikasi visual dalam kondisi
tertentu memiliki peranan dan fungsi yang berbeda seperti halnya dalam strategi
promosi untuk restoran, oleh karena itu perlu adanya perencanaan baik secara
konseptual maupun visual dalam setiap desain media.
8
2.1.2
Aspek-Aspek Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep
komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai
media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri
dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout. Jadi media desain dapat
dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat berupa
alat atau sarana informasi yang tidak terlepas dari aspek-aspek desain
komunikasi visual seperti media, ilustrasi, warna, teks dan huruf.
2.1.3
Prinsip Desain Komunikasi Visual
Prinsip desain merupakan suatu prinsip atau acuan yang harus
diketahui untuk menghasilkan desain grafis yang baik untuk tampilan iklan.
Adapun prinsip-prinsipnya seperti prinsip keseimbangan dan prinsip hirarki
visual.
2.1.4
Aspek Teknis Perwujudan
Aspek teknis perwujudan merupakan suatu aspek yang perlu
diperhitungkan agar visual desain yang dibuat dapat menjadi satu kesatuan
konsep dengan eksekusi perwujudan. Teknis perwujudan yang dimaksud yaitu
tata letak dan kompisisi (layout), bahan dan teknik cetak.
2.1.5
Teori Sosial yang Mendukung Kasus
a. Teori psikologi komunikasi
Teori psikologi komunikasi terbentuk karena kedua bidang tersebut
saling berkaitan satu sama lain, terlebih sama-sama melibatkan manusia.
Komunikasi adalah kegiatan bertukar informasi yang dilakukan oleh
manusia untuk mengubah pendapat atau prilaku manusia lainnya.
Sementara prilaku manusia merupakan obyek bagi ilmu psikologi.
9
b. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen merupakan suatu sikap atau perilaku yang
diperlihatkan atau yang timbul dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa, dan ide-ide
yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian produk maupun
jasa dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berinteraksi satu sama
lain. (http//www.Wikipedia/perilaku konsumen.html, diakses 06/03/13)
a.
Dimensi Perilaku Konsumen
Terdapat dua dimensi utama yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yaitu:
1.
Perbedaan Individu
Dimensi perbedaan individu mempunyai variabel-variabel sebagai berikut:
-
Sumber
daya
konsumen,
merupakan
faktor-faktor
yang
memberikan kemampuan konsumen untuk mengkonsumsi. Hal yang
diukur adalah pengeluaran, usia, pendidikan waktu, dan perhatian.
-
Motivasi dan keterlibatan, motivasi merupakan suatu dorongan
yang terjadi pada diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan
sesuatu yang disebabkan karena tidak terpenuhinya suatu kebutuhan. Dua
macam motivasi yang dapat mempengaruhi konsumen, yaitu motivasi
yang berdasarkan atas rational dan motivasi tingkat kepentingan pribadi
yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulu dalam
situasi tertentu.
-
Pengetahuan (knowledge), merupakan informasi yang disimpan di
dalam ingatan. Pengukuran pengetahuan biasanya dikaitkan dengan suatu
jenis produk yang dikonsumsi, seperti: pengetahuan tentang produk,
pengetahuan pembelian, pengetahuan pemakaian.
-
Sikap (attitude), merupakan suatu penilaian atau evaluasi dari
seseorang yang dapat berwujud positif maupun negative. Sikap
dipengaruhi oleh: pengalaman (experience): media masa (mass media):
pengaruh pribadi (personal influence).
10
-
Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup
2.
Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan pada perilaku konsumen menyangkut variabelvariabel budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
-
Budaya (culture) merupakan hasil kreativitas manusia dari satu
generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku
dalam kehidupan sebagai anggota masyarakat.
-
Kelas sosial (social class), merupakan suatu kelompok yang terdiri
dari sejumlah orang yang memiliki kedudukan yang seimbang dalam
masyarakat. Kelas sosial ditentukan oleh pekerjaan, pendapatan, prestasi
pribadi dan interaksi.
-
Pengaruh pribadi (personal influence), merupakan orang atau
kelompok orang yang mempunyai pengaruh terhadap perilaku individu.
-
Keluarga (family), merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil
yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam
pengambilan keputusan pembeli.
-
Situasi (situation), merupakan pengaruh yang timbul dari faktor
waktu dan tempat yang spesifik dimana faktor ini terlepas dari
karakteristik konsumen dan karatkteristik objek.
Teori perilaku konsumen dipergunakan untuk memberi gambaran
bagaimana seharusnya membuat media yang efektif dan komunikatif sehingga
pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan tepat sasaran
dan bersifat persuasif. Dengan mengetahui bagaimana perilaku konsumen
sehingga diharapkan dapat mampu dalam membantu meningkatkan jumlah
kunjungan konsumen ke Warung Tekko.
11
2.2 Data Lapangan / Faktual
Data Faktual merupakan data-data yang diambil berdasar fakta yang ada
dilapangan. Fakta artinya peristiwa, sesuatu yang terjadi sungguh-sungguh,
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi (Anwar, 2003:137).
2.2.1
Nama Objek / Kasus
Warung Tekko diambil dari bahasa Jawa yang berarti datang, dengan
filosofi ini diharapkan banyak orang yang mau datang ke warung tekko, makanan
khas warung tekko sendiri yaitu iga sapi penyet, di Bali warung tekko beralamat
di jalan Moh. Yamin No.2 Renon Denpasar Bali.
2.2.2
Data
-
Nama Tempat
: Warung Tekko
-
Tahun Berdiri
: 9 Desember 2011
-
No. Hp
: 0361 264648
-
Website
: www.warung-tekko.com
-
Pengelola
: Johan Raharjo
-
Bidang Usaha Perusahaan
: Makanan
-
Sasaran
: Wisatawan mancanegara, wisatawan lokal
dan masyarakat lokal
Profile Perusahaan
:
Warung tekko pertama kali ada di pantai indah kapuk yang
dimiliki oleh artis Indonesia bernama Titi Kamal setelah mendapat respon
yang cukup baik dari masyarakat lalu bermunculan warung tekko di
beberapa tempat lain, di Bali sendiri warung tekko mulai berdiri pada
tahun 2011 yang didirikan oleh bapak Ali dan Bapak Kristianto, Pada
awalnya Bapak Ali dan Bapak Kristianto bekerja sama dengan bebrapa
orang untuk mendirikan warung lekko yang juga berada di Renon namun
setelah mengalami ketidakcocokan lalu Bapak Ali dan Bapak Kristianto
12
mendirikan warung tekko. Tekko sendiri berasal dari bahasa Jawa yang
berarti datang, dengan filosofi ini diharapkan banyak orang yang mau
datang ke warung tekko, makanan khas warung tekko sendiri yaitu iga sapi
penyet, di Bali warung tekko beralamat di jalan Moh. Yamin No.2 Renon
Denpasar Bali.
- Logo Warung Tekko :
2.2.3
Lokasi
13
2.2.4
Sarana Komunikasi yang Ada
Sarana komunikasi yang ada pada Warung Tekko yaitu papan nama
dan website.
2.2.5
Potensi Kasus
Warung Tekko terletak di pusat kota denpasar yang tingkat kepadatan
penduduknya sangat tinggi. Warung Tekko terletak di lokasi dimana jumlah
restorannya cukup banyak sehingga memudahkankannya untuk berjualan
karena masyarakat sudah umum mengetahui jika ingin makan maka wilayah
renon merupakan wilayah tepat untuk mencari tempat makan, selain lokasi
yang strategis Warung Tekko juga memiliki tempat yang sangat nyaman
dengan nuansa alam dimana banyak pepohonan sehingga membuat tempat ini
sangat sejuk dan udaranya segar. Makanan di Warung Tekko juga sangat khas
dimana spesial menjual iga bakar dan memiliki pelayanan yang sangat ramah.
Dengan melihat keunggulan yang terdapat di Warung Tekko, penulis
merasa tertantang untuk mewujudkan media promosi yang efektif,
komunikatif. Dalam mewujudkan media promosi Warung Tekko juga harus
jujur, informatif, dapat menguatkan citra positif perusahaan dan dapat
membuat wisatawan lebih jelas dan memahami tentang pelayanan yang akan
mereka dapatkan.
2.3 Analisis & Sintesa
Dalam proses ini, penulis meneliti berbagai media promosi yang
terdapat di Warung Tekko. Dari analisis media-media tersebut penulis dapat
menentukan kelemahan maupun kekuatan dari setiap media untuk
diaplikasikan ke dalam desain yang akan dibuat melalui sintesa. Adapun
prosesnya adalah sebagai berikut:
14
2.3.1
Analisis
Analisis adalah penelitian terhadap suatu peristiwa untuk diketahui
sebab musababnya, unsur-unsurnya dan prosesnya (Zain, 2001:46). Dalam
desain media Tugas Akhir ini menggunakan analisis aktual dan faktual yang
merupakan proses yang sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari
permasalahan yang ada.
2.3.2
Sintesa
Sintesa sendiri merupakan paduan beberapa pengertian agar terbentuk
kesatuan yang selaras (Zain, 2001:1332). Dalam hal ini meliputi beberapa
diantaranya
Media yang akan dibuat harus tepat, jelas sasaran, efektif, dan sesuai
dengan kriteria desain dimana mampu memberikan informasi tentang segala
jenis pelayanan secara jujur sesuai dengan kasus yang diangkat. Media
komunikasi visual yang akan didesain untuk promosi, berdasarkan efektifitas
dan fungsional serta kemampuan perusahaan antara lain adalah Poster, Flyer,
X- Banner, Billboard, Iklan Majalah, Mug, Stiker, Packaging, Spanduk dan
katalog.
Teknik yang akan digunakan dominan menggunakan teknik ilustrasi
fotografi, ilustrasi teknik hand drawing yang disesuaikan dengan media, agar
media yang dibuat dapat terlihat lebih menarik. Didominasi dengan teknik
ilustrasi fotografi karena teknik ini lebih menggambarkan kenyataan dan
memberikan pengaruh besar terhadap kepercayaan konsumen.
Pada pembuatan media komunikasi visual Tugas Akhir ini akan
menggunakan warna-warna yang mencerminkan warna alam yaitu kombinasi
warna alam seperti warna hijau, merah dan coklat, dengan dominan warna
coklat dan orange untuk memberikan kesan alam dan tetap menonjolkan
identitas perusahaan.
15
Teks yang akan digunakan yaitu mengenai fasilitas, macam-macam
makanan dan minuman yang terdapat di Warung Tekko. Untuk kandungan
pesan tersebut harus jujur, informatif, dapat menguatkan citra positif
perusahaan dan dapat membuat konsumen lebih jelas dan memahami tentang
pelayanan yang akan mereka dapatkan.
Huruf yang akan digunakan adalah jenis yang tidak berkait dengan
penataan yang lebih rapi agar mudah dibaca konsumen.
Ukuran yang akan digunakan memakai satuan cm. Adapun bahan dan
ukuran yang dimaksud adalah:
Poster : Glossy paper (42 cm x 29,7 cm), Flyer : Glossy paper (10 cm x 21
cm), Iklan majalah : Art paper 150 gsm (14,8 cm x 21 cm), X-banner : Fronlite
(160 cm x 60 cm), Mug : Mug keramik (20 cm x 8 cm), Stiker : stiker (10 cm x
6 cm), Packaging : Art paper 150 gsm (18 cm x 21 cm), Katalog : Art paper
150 gsm (21 X 14 cm), Spanduk : Frontlite (100cm x 600cm), Billboard :
Frontlite (200 cm x 400cm)
Teknik Cetak Offset :
1.
Poster
2.
Flyer
3.
Katalog
4.
Iklan majalah
5.
Packaging
Teknik Cetak Digital :
1.
X-banner
2.
Billboard
3.
Mug
4.
Stiker
5.
Spanduk
16
3. KONSEP DESAIN
3.1 Konsep Dasar Desain
Konsep adalah salah satu hal yang paling penting dalam mendesain
sesuatu, karena konsep sendiri adalah dasar inspirasi yang nantinya akan
digunakan sebagai acuan desainer dalam mendesain media-media komunikasi
visual. Konsep dasar dalam desain media-media komunikasi visual yang akan
digunakan untuk promosi Warung Tekko yaitu konsep
‘Harmony with
nature’ Harmony adalah proporsi yang dianggap seimbang dan memiliki
keserasian,
keselarasan (kamus.pertanyaan.com/harmony,6/Maret/2013).
Alam atau nature adalah segala sesuatu yang termasuk dalam satu lingkungan
yang dianggap sebagai satu keutuhan, pikiran, tumbuh-tumbuhan, segala daya
kekuatan, yang menyebabkan seakan-akan mengatur segala sesuatu yang ada
di dunia ini (http://www.artikata.com, diakses 06/03/2013). jadi suatu konsep
yang memberi kesan selaras, serasi, dengan ketenangan, kesejukan, dan
keindahan alam sehingga tercipta rasa damai. konsep ini diambil karena
keadaan lingkungan di sekitar dengan banyak pepohonan dan bangunan yang
didominasi bahan kayu, makanan yang disajikan menggunakan alat saji yang
cenderung tradisional dengan bahan alami seperti bakul dan cobek. Konsep ini
sangat mempengaruhi unsur-unsur visual yang terdapat dalam media promosi
Warung Tekko yang akan di desain, terutama pada ilustrasi, ilustrasi yang
digunakan ialah ilustrasi yang bersifat natural dimana ilustrasi yang akan
ditampilkan adalah ilustrasi foto makanan , minuman , suasana Warung
Tekko, dan pemandangan sekitar Warung Tekko yang masih alami dan sejuk.
Warna yang digunakan adalah hijau dan coklat yang memberikan kesan
kesejukan ( dekat dengan alam ), segar dan tenang, putih yang berkesan
bersih, dan tipografi yang sederhana yang tidak banyak hiasan. Teks yang
berisikan informasi singkat tentang makanan dan fasilitas yang tersedia. Dari
kriteria desain yang dipadukan dengan konsep tersebut diharapkan dapat
membuat suatu media desain komunikasi visual yang efektif dan komunikatif
dan akan mampu membawa perubahan positif bagi Warung Tekko baik dari
17
segi peningkatan jumlah pengunjung maupun peningkatan jumlah keuntungan
dari Warung Tekko.
3.2 Skema Pola Pikir
Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran
dalam desain media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna
memastikan pesan yang disampaikan sesuai sasaran.
Adanya sebuah permasalahan tentunya memerlukan sebuah pemecahan /
kebutuhan solusi. Dalam kasus ini diperlukannya informasi tentang Warung
Tekko. Untuk memperoleh informasi Warung Tekko, maka diperlukannya
sumber komunikasi yaiu di Jl. Moh. Yamin No. 2, Renon, Denpasar - Bali. Dari
hasil penggalian informasi dengan komunikan, ditemukan solusi yang akan
dikemukakan untuk menyampaikan pesan. Peranan media tentunya menjadi hal
pokok yang harus dipikirkan. Media yang dibuat harus sesuai dengan target
audient namun tetap berpedoman pada norma-norma yang berlaku. Dengan
terbentuknya media komunikasi visual yang efektif dan sesuai dengan target
audien maka akan adanya feed back antara media dan masalah yang ada, dimana
media bertugas sebagai sebuah sarana yang bisa berfungsi efektif menyapa target
audien untuk memberikan informasi. Dengan penyampaian informasi yang
didukung dengan media yang tepat, maka masalah yang ada dapat teratasi.
3.3 Skema Proses Desain
Konsep proses desain juga digunakan untuk mendukung pemecahan
masalah. Oleh karena itu, diperlukan dukungan data teori yang ada dan data yang
didapat di lapangan. Skema ini akan menunjukkan perjalanan desain dari latar
belakang permasalahan yang akan dipecahkan melalui perwujudan media
komunikasi visual terpilih.
Proses perancangan adalah prosedur atau alur proses penelitian
perancangan di lapangan dari penentuan tema atau variabel perancangan dan
persiapan administrasi research. Kemudian menentukan masalah, tujuan dan
18
sasaran yang ingin dituju. Untuk mendukung solusi masalah diperlukan
dukungan data teori berupa data aktual dan faktual yang kemudian dianalisis
berdasarkan metode terkait sehingga menghasilkan sintesa. Setelah itu media
terpilih yang akan di desain sesuai dengan kriteria desain. Dengan adanya media
terpilih yang akan didesain maka akan melewati proses pra desain dan analisis
pradesain sehinga diperoleh desain terpilih. Selanjutnya masuk ke proses
perwujudan yang meliputi teknik cetak alat dan bahan. Setelah proses tersebut
selesai maka akan dilanjutkan ke proses distribusi dimana akan menimbulkan
feed back terhadap masalah.
3.4 Strategi Media
Dalam Perancangan Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Promosi
Warung Tekko Di Renon Denpasar Bali, strategi media yang digunakan
difokuskan pada hubungan antara masyarakat dan lingkungannya.
Hubungan masyarakat yang akan dilakukan dalam Perancangan Desain
Komunikasi Visual Sebagai Media Promosi Warung Tekko akan didukung
melalui media lini bawah (Below-the-Line Media) dan media lini atas (Above-theLine Media) yang dilakukan secara serentak. Jenis media tersebut digunakan agar
promosi dapat lebih efektif dan efisien dimana media tersebut disesuaikan juga
dengan kebutuhan yang diperlukan untuk mempromosikan Warung Tekko.
3.5 Program Tayangan Media
Program tayangan media hendaknya dilaksanakan pada saat-saat atau
momen-momen tertentu sehingga media yang dipublikasikan dapat memberikan
kesan mendalam bagi masyarakat.. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan,
Dimana, dan Frekuensi.
3.6 Strategi Kreatif
Strategi kreatif adalah upaya pendekatan media promosi untuk
memaksimalkan daya tarik visual melaui bentuk isi dan perwujudan media.
Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual untuk
19
promosi Warung Tekko antara lain mempertimbangkan isi pesan, bentuk pesan,
strategi visual, gaya visual dan material
4. VISUALISASI DESAIN
4.1 Iklan Majalah
Nama media : Iklan majalah
Ukuran
: 14, 8 cm x 21 cm
Bahan
: Glossy Paper
Teknik
: Cetak Digital
20
4.2 Poster
Nama media : Poster
Ukuran
: 29,7 cm x 42 cm
Bahan
: Glossy Paper
Teknik
: Cetak Digital
21
4.3 Flyer
Nama media : Flyer
Ukuran
: 10 cm x 21 cm
Bahan
: Glossy Paper
Teknik
: Cetak Digital
22
4.4 Billboard
Nama media : Billboard
Ukuran
: 200 cmx400 cm
Bahan
: Fronlite
Teknik
: Cetak digital
23
4.5 X - Banner
Nama media : X - Banner
Ukuran
: 60 cm x 160 cm
Bahan
: Frontlite
Teknik
: Cetak Digital
24
4.6 Spanduk
Nama media : Spanduk
Ukuran
: 600 cm x 100 cm
Bahan
: Frontlite
Teknik
: Cetak Digital
25
4.7 Stiker
Nama media : Stiker
Ukuran
: 10 cm x 6 cm
Bahan
: Stiker
Teknik
: Cetak digital
26
4.8 Mug
Nama media : Mug
Ukuran
: 20 cm x 8 cm
Bahan
: Gelas keramik
Teknik
: Cetak Digital
27
4.9 Packaging
Nama media : Packaging
Ukuran
: 34 cm x 21 cm
Bahan
: Art Paper
Teknik
: Cetak digital
28
4.10 Katalog
Nama Media : Katalog
Ukuran
: 18 cm x 21 cm
Bahan
: Art Paper 210 gsm
Teknik
: Cetak Digital
29
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari analisis yang desainer lakukan sebelumnya didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
a. Media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif untuk
mempromosikan Warung Tekko adalah meliputi Poster, Iklan majalah,
Spanduk, X-banner, Billboard, Stiker, Mug, Flyer, Packaging, dan
Katalog. Setiap media tersebut memiliki fungsi yang efektif dan sesuai
untuk mempromosikan Warung Tekko kepada masyarakat lokal
maupun
Internasional.
pertimbangan
dan
mendapatkan
media
Media
ini
didapatkan
menggunakan
elemen-elemen
promosi
efektif
yang
dan
dari
berbagai
desain
untuk
komunikatif,
diantaranya menggunakan teori prilaku konsumen dan teori psikologi
komunikasi.
b. Konsep desain media komunikasi visual yang sesuai untuk Warung
Tekko adalah ‘harmony with nature’ dimana konsep ini diterapkan
pada elemen-elemen desain, teori sosial, prinsip desain, kriteria desain
dan
disesuaikan
dengan
pesan
yang
disampaikan,
serta
mempertimbangkan keadaan calon konsumen (Target audien) seperti
demografis, psikografis, behaviora, sehingga akan terwujud media
komunikasi visual yang efektif dan komunikatif dan dapat membantu
dalam upaya mempromosikan Warung Tekko kepada masyarakat lokal
maupun Internasional. Konsep tersebut dapat membantu dalam desain
media komunikasi visual yang efektif, dan komunikatif, serta tepat
pada sasaran
30
5.2 Saran
Saran-saran desainer sebagai pertimbangan setelah mengetahui dan
melakukan berbagai kegiatan dalam mendesain media komunikasi visual sebagai
sarana promosi Warung Tekko ini antara lain:
a. Hendaknya pihak management tidak hanya sepenuhnya menggandalkan
media-media promosi untuk memberi informasi kepada masyarakat
lokal maupun luar Bali yang berada di Bali, tetapi juga melakukan
terobosan-terobosan baru misalnya seperti me re-design setiap tahun
sekali media-media promosi yang ada dan membuat sebuah iklan-iklan,
slogan yang lebih baik lagi, memancing konsumen untuk datang dan
makan sehingga stabilitas rumah makan Warung Tekko dapat kembali
stabil dan meningkat.
b.
Saran desainer untuk perkembangan disiplin ilmu Desain Komunikasi
Visual adalah hendaknya mahasiswa mengkhususkan keahliannya
disalah satu cabang dari Desain Komunikasi Visual seperti dalam
bidang advertising, terutama
dalam hal mendesain media promosi
sebuah rumah makan harus berpedoman dari elemen-elemen desain
untuk mendapatkan media promosi yang efektif dan komunikatif.
Sehingga media yang kita desain tepat sasaran dengan target audien.
31
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Desy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya:
Percetakan Galangpress
Badudu dan Zain, 2001 Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Ima, Hardiman. 2006. Seri Pintar PR 400 istilah. Public relations .MEDIA &
PERIKLANAN . Jakarta: PT. Buku Kita
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V. ANDI
OFFSET
Moriarty. Sandra. Mitchell. Nacy & Well Wiliam. 2009. Advertisign. Jakarta:
Marzuki,1995. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPEFE-UII
Nazir. M. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia Kencana
Nuradi, Wisaksono Noeradi, Harimurti Kridalaksana, Nani R. Indrati. 1996.
Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Nazir. Moh., 2003, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Desain Grafis Komputer).
Yogyakarta: C.V ANDI Offset
Poerwadaminta, W.J.S. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka
Poerwadaminta, W.J.S. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3 Jakarta :
Balai Pustaka
Rustan, Surianto, 2011. Hurufontipografi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sarwono. Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Visual. Yogyakarta: C.V ANDI Offset.
Samara,Timothy. 2007. Design Elements: Graphic style manual. New York:
Rockport publisher.
Santosa, sigit. 2009. Creative Advertisign. Jakarta: Gramedia..
Sanyoto, Ebdi Sadjiman. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual
32
Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.
Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah, Jakarta: PT. tarsito.
Sachari,Agus. 2005. Metodologi Penelitian budaya rupa. Jakarta: Erlangga.
http://www.artikata.com 06/03/2013
http://arishamzah.multiply.com/journal/item/68 06/03/2013
http://baliboard.net/2011/9-definisi-billboard.html 06/03/2013
http://bandung.olx.co.id/rovell-digital-printing-iid-167815116. 06/03/2013
http://3.bp.blogspot.com 06/03/2013
http://3.bp.blogspot.com5/12/2012 06/03/2013
http://eichlerphoto.blogspot.com/2012/05/446-ruthven-avenue-palo-altocraftsman.html 06/03/2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_offset - diunduh tanggal 06/03/2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas 06/03/2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet 22/11/2012
http://ismanadi.blogspot.com/2010/.../subjektivitas-daobjektivitasfoto.html
06/03/2013
(kamus.pertanyaan.com/harmony) 06/03/2013
http://www.studiosenivisual.blogspot.com5/12/2012
http://uniqpost.com/10304/teori-warna-untuk-desainer/06/03/2013
http://pengantarwarna.blogspot.com/2008/09/fungsiwarnabeberapa.html
06/03/2013
http//www.Wikipedia/perilaku konsumen.html 06/03/2013
33
Download