DownloadKDEI Taipei Kejar Peningkatan

advertisement
BERITA PERDAGANGAN
Biro Hubungan Masyarakat
Gd. I Lt. 2, Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110
Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711
www.kemendag.go.id
KDEI Taipei Kejar Peningkatan Perdagangan dan Investasi Indonesia-Taiwan
Taipei, 14 Juli 2017 – Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) terus memacu peningkatan
arus investasi dari Taiwan ke Indonesia. Kepala KDEI Robert J. Bintaryo mengungkapkan bahwa
investasi ke Indonesia telah menjadi pola tersendiri bagi investasi Taiwan ke luar negeri, sehingga
harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan
CTBC Bank, KDEI Taipei menyelenggarakan Forum Bisnis pada 13 Juli 2017 di Taipei, Taiwan.
“Keterbukaan sudah menjadi semangat utama dalam kebijakan ekonomi Indonesia, khususnya
dalam konteks kebijakan investasi. Hal ini tentunya sejalan dengan kebijakan New Southbound
Policy yang menjadi garis kebijakan luar negeri utama Pemerintah Taiwan saat ini,” ujar Robert.
Berbagai pihak dari kalangan dunia usaha yang memiliki minat besar berinvestasi di Indonesia
hadir dalam Forum Bisnis tersebut. Robert menerangkan bahwa Indonesia merupakan kekuatan
ekonomi yang penting di seluruh wilayah Asia Tenggara dengan dukungan sumber daya alam dan
manusia yang melimpah. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, secara umum Indonesia
tengah menikmati kemajuan ekonomi, yang tidak hanya terfokus pada pembangunan infrastruktur
dan peningkatan kapasitas industri, tetapi juga proses perubahan kebijakan investasi yang sejauh
ini dianggap ramah terhadap penanaman modal asing, khususnya dari Taiwan.
Selain Kepala KDEI Robert J. Bintaryo, Deputi Kepala BKPM Azhar Lubis, Chairman TAITRA James
Huang, dan Wakil Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua juga berkesempatan memberikan
sambutan dalam Forum Bisnis tersebut.
Azhar Lubis mengungkapkan data dari kuartal pertama 2017 menunjukkan bahwa 60% dari
keseluruhan investasi di Indonesia merupakan penanaman modal asing yang jumlahnya mencapai
USD 7,3 miliar. “Dari jumlah tersebut, asal modal yang masuk ke Indonesia masih didominasi dari
negara-negara Asia, termasuk di antaranya dari Taiwan yang jumlahnya terus meningkat secara
bertahap,” terangnya.
Struktur sosial Indonesia yang besar dalam hal potensi pasar, serta tersedianya potensi tenaga
kerja terampil dalam jumlah besar menjadi magnet bagi investor asing untuk menanamkan
modalnya. Sebagai anggota dari negara-negara G20, Indonesia juga berhasil menunjukkan
keberhasilannya dalam pertumbuhan ekonomi yang stabil untuk wilayah Asia. Lembaga pemberi
rating internasional seperti Standard & Poors, Fitch, dan Moody’s telah memberikan Indonesia
dengan peringkat investment grade sebagai hasil performa positif ekonomi Indonesia.
Selain itu, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia secara otomatis memiliki potensi
di bidang ekonomi maritim yang dapat dieksplorasi dan dikembangkan untuk kepentingan industri
dan energi. Pemerintah Indonesia yang mengusung platform penguatan sektor maritim juga sudah
aktif membangun dan mempromosikan infrastruktur dan ekonomi maritim, seperti pembangunan
pelabuhan dan penguatan jaringan transportasi maritim, khususnya pada perhubungan antarpulau.
Sementara itu, Wakil Menteri Wang secara khusus menyoroti kerja sama Indonesia dan Taiwan
sebagai hubungan yang komplementer. Lebih lanjut, Chen dari AsusTek Computer mengatakan
bahwa satu hal yang tidak kalah penting untuk disoroti dari proses pembangunan yang dilakukan
pemerintah Indonesia saat ini adalah proses penyederhanaan perizinan investasi yang
terkonsentrasi di tangan BKPM.
Forum Bisnis ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan TEI 2017. “TEI 2017 merupakan
kesempatan emas bagi pelaku usaha Taiwan untuk mengembangkan pasar dan membangun
jaringan global yang lebih kuat,” pungkas Robert.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Taiwan
Dalam lima tahun terakhir, nilai perdagangan antara Taiwan dengan Indonesia mengalami tren
perlambatan sebesar 13,62%. Sejalan dengan hal itu, ekspor nonmigas juga mengalami tren
perlambatan sebesar 9,81%. Khusus pada 2016, pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia ke
Taiwan turun lebih tajam sebesar 28,59% dibanding tahun sebelumnya.
Namun demikian, dalam lingkup ASEAN, Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang
menikmati surplus perdagangan dengan Taiwan. Pada 2016 surplusnya mencapai USD 1,55 miliar,
sementara negara ASEAN lainnya defisit. Pada 2017 (sampai dengan April 2017), kinerja
perdagangan Indonesia dengan Taiwan mulai membaik yang ditandai dengan meningkatnya
ekspor secara keseluruhan sebesar 18,62% dan khusus untuk ekspor nonmigas tumbuh 1,33%.
Momentum ini tentu perlu dijaga agar lebih berkesinambungan.
--selesai-Sumber: Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Taiwan
Disunting oleh Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan
Download