DAFTAR ISI Kata pengantar ............................................................................................................... Daftar Isi ........................................................................................................................ Judul Makalah i ii Hal Literasi Kimia untuk Mendukung Penerapan Kurikulum Sekolah Menengah dalam Pembelajaran Kimia. Muhamad A. Martoprawiro 1 - 24 Intergrasi Nilai- nilai Islam dalam Pembelajaran Sains. Yusny Saby 25 - 33 Penerapan Metode Eksperimen Titrasi Asam Basa Berbasis Kontekstual Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Banda Aceh. Adlim, Latifah Hanum, dan Anugrah Didin Mustofa 34 – 45 Pengembangan Media Interaktif Berbasis Microsoft Excel Pada Materi Elektrolisis. Ibnu Khaldun, Rusman, dan Rara Gustiana 46 – 53 Pemberian Ekstrak Lidah Buaya (Alo Vera. L) Untuk Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Hiperglikemik. Safrida, Abdullah, Mustafa Sabri, dan Irdalisa Perancangan Media Chemopoly Game Pada Materi Koloid. Sri Adelila Sari, M. Hasan dan Farah Meutia 54 – 57 Analisis Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Di Kabupaten Pidie. M. Nasir 64 – 80 Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia Di Sma Kotamadia Banda Aceh. Zarlaida Fitri, Ade Ismayani, dan Candra Rahmat Sanjaya 81 – 101 Hubungan Antara Kemampuan Memori Siswa Dengan Hasil Belajar Pada Materi Senyawa Hidrokarbon (Studi Kasus Di Kelas X-3 MAN Model Banda Aceh Tahun Ajaran 2013-2014). Asmaul Istiqomah, Rusman, dan Muhammad Nazar 102 – 107 Penerapan Media Powerpoint Berbasis Joyful Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Hidrolisis Garam Kelas Xi Sman 2 Banda Aceh. Erlidawati, Sri Adelila Sari, dan Syarifah Asyura 108 – 113 Isolasi Dan Identifikasi Kadar Kafein Beberapa Varietas Kopi Arabika (Coffea Arabica) Yang Tumbuh Di Aceh Tengah. Muhammad Nazar dan Anugrah Didin Mustofa 115 – 119 Pengembangan LKS Berbasis Inkuiri Materi Laju Reaksi Pada Siswa Sman 10 Fajar Harapan Dan Bimbel Alumni Aceh. Habibati dan Tikarahayu Putri Pengembangan Media Simulasi Laboratorium Virtual Pada Materi High Performance Liquid Cromatogrphy (HPLC). Ade Ismayani 120 – 131 ii 58 – 63 132 – 134 Pengembangan Media Audio Visual Tentang Karakteristik Dan Klasifikasi Koloid Sebagai Media Pembelajaran Mandiri Bagi Siswa SMA/MA Kelas XI Semester 2. Anjar Purba Asmara, Heru Pratomo Al, dan Suwardi 135 - 142 Pengaruh Diameter Pipa Dan Perbandingan Panjang Pipa Yang Tercelup Di Dalam Fluida Pada Sifon Menggunakan Single Fluid Volume Element (SFVE). Nurhayati, S. Viridi, F. P. Zen, F. D. E. Latief, Novitrian dan W. Hi dayat 143 - 152 Penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual Audiotory Kinesthetic) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Ia4 Sma Negeri 8 Banda Aceh Pada Materi Hidrolisis Garam. Sitti Hasnidar 153- 162 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Microsoft Excel Pada Materi Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Siswa Sman 2 Banda Aceh. Nilawati, Ibnu Khaldun, dan M. Hasan 163 - 171 Penerapan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Microsoft Excel Pada Materi Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMAN 2 Banda Aceh. Nurhafidhah, Ibnu Khaldun, dan Marlina 172- 180 Pemahaman Konseptual Dan Algoritmik Siswa Kelas XII-IPA Akselerasi Dengan Kelas XII-IPA Reguler Di SMAN Modal Bangsa Aceh Besar Pada Materi Stoikiometri Tahun Pelajaran 2013/2014. Rahmad Rizki Fazli, Sri Adelila Sari, dan Rusman 181- 184 Analisis Butir Soal Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Kimia Di Kelas XI Sma Negeri 2 Banda Aceh. Mellya Ernita, M. Nasir Mara, dan Zarlaida Fitri 185 - 192 Penerapan Metode Mind Mapping Berbasis Media Mindjet Mindmanager Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMA Negeri 4 Kota Banda Aceh. Annisa Istiqamah, Sri Adelila Sari, dan Muhammad Nazar 193 - 198 iii HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SENYAWA HIDROKARBON (Studi Kasus di Kelas X-3 MAN Model Banda Aceh Tahun Ajaran 2013-2014) Asmaul Istiqomah, Rusman, Muhammad Nazar Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111 ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Hubungan Kemampuan Memori Siswa dengan Hasil Belajar pada Materi Senyawa Hidrokarbon (Studi Kasus di Kelas X-3 MAN Model Banda Aceh Tahun Ajaran 20132014)”, ini bertujuan untuk mendeskripsikan besarnya sumbangan kemampuan guru dalam memasukkan memori kepada siswa, kemampuan siswa dalam menyimpan memori, dan hubungan kemampuan memori terhadap hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MAN Model Banda Aceh kelas X-3 tahun ajaran 2013-2014 yang berjumlah 34 siswa; 14 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket dan soal tes tertulis. Sebelum digunakan, instrumen terlebih dahulu diuji reliabilitas, derajat kesukaran, dan daya pembedanya kepada 34 siswa dan divalidasi oleh dua orang dosen Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis product moment. Pengujian hipotesis menunjukkan ada hubungan antara kemampuan memori siswa dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon. Hubungan antara kemampuan memori dan hasil belajar tinggi ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,79 artinya semakin baik kemampuan memori siswa maka semakin baik pula hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon dan signifikan ditunjukkan oleh thitung = 7,18 dengan ttabel 5% = 2,04 karena thitung lebih besar dari ttabel maka hipotesis diterima. Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Ŷ= 34,60 + 0,66X. Hasil analisis data menunjukkan sumbangan kemampuan guru dalam memasukkan memori sebesar 100% termasuk kategori baik sekali. Kemampuan siswa dalam menyimpan memori sebesar 68% termasuk kategori baik. Besarnya sumbangan kemampuan memori terhadap hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon sebesar 61,68%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan memori terhadap hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon siswa kelas X-3 MAN Model Banda Aceh. Kata Kunci: kemampuan memori, hasil belajar siswa, senyawa hidrokarbon PENDAHULUAN Dalam era globalisasi seperti ini, hampir semua orang berasumsi bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia di masa yang akan datang. Keberhasilan suatu pendidikan biasanya diukur dengan hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Semakin baik hasil belajar siswa berarti pendidikan itu telah berjalan dengan baik dan semakin rendah hasil belajar siswa berarti pendidikan itu belum berhasil. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor dari luar diri siswa (faktor eksternal). Intelegensi merupakan salah satu faktor internal yang penting dalam menentukan hasil belajar siswa. Thurstone dalam Suryabrata (2011) menyatakan dalam teori primary mental ability terdapat tujuh faktor yang masuk ke dalam intelegensi, yaitu faktor ingatan, verbal, bilangan, kelancaran kata-kata, penalaran, persepsi, dan ruang. Salah satu komponen intelegensi yang penting diperhatikan sebagai penyebab keberhasilan belajar adalah faktor ingatan (memori). Menurut Irwanto dkk. (2002) memori merupakan kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di masa yang akan datang. Pendapat lain Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2014 102 diperkuat oleh Gupta (2008) bahwa dengan mengamalkan besarnya pertemuan dalam pembelajaran akan meningkatkan prestasi belajar siswa, didorong oleh faktor lain yang saling berhubungan seperti kesadaran siswa, memori/ingatan, motivasi, dan pengertian serta kemampuan menjelaskan apa yang kita pikir untuk orang lain. Segala bentuk pembelajaran melibatkan memori, tanpa adanya memori seseorang tidak dapat mengingat sesuatu yang telah dipelajari. Kemampuan memori terdiri atas kemampuan memasukkan, menerima dan menyimpan, dan memunculkan kembali. Kemampuan memori ini tidak bisa melibatkan satu pihak saja karena ada pihak lain yang berperan dalam memasukkan ingatan kepada pihak lain. Pada proses pembelajaran, guru merupakan pihak yang berperan dalam memasukkan ingatan kepada siswa dan siswa sebagai penerima dan penyimpan ingatan yang telah dimasukkan/diajarkan oleh guru. Sebagaimana menurut Sujanto (2009) sifat-sifat ingatan berhubungan dengan bagaimana usaha guru agar bahan pelajaran dapat lama tinggal di dalam ingatan anak. Guru jangan terlalu cepat pada waktu menerangkan sesuatu bahan pelajaran. Tetapi jangan pula terlalu lambat agar anak yang ingatannya cepat tidak lekas bosan. Kemampuan memori ini cukup berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dimana kemampuan memori berbanding lurus dengan hasil belajar yang diperoleh. Hasil penelitian Daro’aeni dkk. (2013) terdapat korelasi positif yang signifikan antara kemampuan memori terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 70,29%. Dimyati dan Mudjiono (2009) juga menyatakan bahwa menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan menyimpan dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu lama. Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek berarti hasil belajar cepat dilupakan. Kemampuan menyimpan dalam waktu lama berarti hasil belajar tetap dimiliki siswa. Dalam proses pembelajaran seringkali siswa mengalami kesulitan dalam mengingat materi yang telah disampaikan guru. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran menjadi lambat terutama untuk materi pelajaran yang sifatnya berhubungan antara satu materi dengan materi lainnya. Salah satu pelajaran yang memiliki materi-materi saling berhubungan yaitu pelajaran kimia. Dalam hal ini kemampuan ingatan sangat dibutuhkan oleh siswa agar mudah baginya memahami setiap materi yang berkaitan dengan materi sebelumnya. Salah satu materi kimia yang saling berkaitan antara materi yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya adalah materi senyawa hidrokarbon. Sebelum materi hidrokarbon diajarkan, siswa-siswa lebih dahulu diajarkan tentang materi senyawa organik dan kekhasan atom karbon. Materi-materi ini dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi hidrokarbon. Berdasarkan permasalahan di atas, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah hubungan antara kemampuan memori siswa dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di MAN Model Banda Aceh pada bulan Januari-September 2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3 MAN Model Banda Aceh tahun pelajaran 20132014 dengan jumlah 34 orang; 14 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Penentuan kelas X-3 sebagai subjek penelitian dilakukan berdasarkan rekomendasi guru kimia yang mengajar kelas X MAN Model Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian korelasional yaitu untuk mengetahui/mendeteksi sejauh mana keterkaitan antara faktor kemampuan memori siswa terhadap hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan memori (X) dan variabel terikatnya adalah hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon (Y). Data penelitian dikumpulkan melalui angket dan soal tes. Angket yang digunakan terdiri atas angket guru dan angket siswa. Angket guru digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan memasukkan memori dan angket siswa tentang kemampuan menyimpan memori oleh siswa. Soal tes terdiri dari soal tes kemampuan memori dan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon. Soal tes kemampuan memori yang disusun dalam bentuk soal pilihan ganda yang memuat materi pelajaran yang berkaitan dengan materi senyawa hidrokarbon sebanyak 10 soal. Begitu pula soal tes hasil belajar siswa disusun dalam bentuk soal-soal pilihan ganda tentang materi senyawa hidrokarbon Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2014 103 sebanyak 14 soal. Nilai dari kedua soal tes ini kemudian dibandingkan dan dicari hubungan signifikan antara kemampuan memori dengan hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon. Instrumen yang akan digunakan diuji kualitasnya sehingga layak digunakan dalam penelitian. Uji kualitas instrumen untuk angket guru dan siswa dilakukan melalui validitas isi yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan isi, bahasa, dan penyajian dari angket yang digunakan. Sedangkan untuk perangkat tes yang telah disusun selain diuji validitasnya juga diujicobakan kepada sejumlah subjek yang telah mempelajari materi yang diujikan untuk mengetahui reliabilitas, derajat kesukaran, dan daya pembeda soal (Sudijono, 2011). Validasi dilakukan oleh 2 orang validator ahli, yaitu 2 orang dosen dari program studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala. Uji reliabilitas menggunakan rumus pendekatan single test - single trial dengan menggunakan formula Spearman Brown model ganjil genap. Derajat kesukaran ditentukan dari banyaknya siswa yang menjawab benar dan yang menjawab salah dibandingkan dengan jumlah seluruh siswa. Daya pembeda soal ditentukan dari nilai kelompok atas yang menjawab benar dikurangi dengan nilai kelompok bawah yang menjawab benar butir soal yang diberikan. Analisis data yang digunakan berupa persentase angket guru, persentase angket siswa, analisis uji hipotesis yang meliputi analisis korelasi product moment, uji signifikansi dengan uji t, analisis regresi tunggal, dan indeks determinasi besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh melalui angket guru dan siswa, nilai tes kemampuan memori, dan hasil belajar siswa. 1) Angket guru Angket guru ditujukan untuk mengetahui besarnya sumbangan kemampuan guru ketika memasukkan memori kepada siswa. Kegiatan memasukkan memori ini telah dilakukan guru sebelum materi senyawa hidrokarbon diajarkan yaitu mengajarkan materi yang berkaitan dengan senyawa hidrokarbon. Oleh karenanya, peneliti tidak dapat melihat secara langsung bagaimana cara guru memasukkan memori kepada siswa sehingga digunakan angket sebagai instrumen untuk dapat mengetahui besarnya sumbangan kemampuan guru. Angket guru berisi pertanyaan yang meliputi persiapan dan kegiatan yang guru lakukan selama proses pembelajaran. Pertanyaan tersebut berjumlah 9 pertanyaan meliputi persiapan silabus dan RPP, model dan pendekatan, apersepsi dan motivasi, antusias siswa menjawab pertanyaan, peran siswa saat proses pembelajaran, kemampuan siswa memahami pelajaran, pengayaan, dan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain pengisian angket ini, peneliti juga melakukan observasi terhadap cara mengajar guru. Hal ini merujuk kepada angket yang akan diisi oleh guru agar sesuai dengan apa yang benar-benar dilakukan guru. Kemampuan memasukkan memori diukur dengan perhitungan hasil angket yang diberikan kepada guru yang bersangkutan. Angket yang diberikan berupa angket dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Jawaban “ya” mengartikan bahwa kemampuan memasukkan memori baik. Artinya semakin banyak pilihan jawaban “ya” dipilih maka semakin baik kemampuan memasukkan memori yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan dari 9 pertanyaan yang diajukan peneliti, 9 pertanyaan tersebut memperoleh jawaban “ya” yang apabila dibuat dalam bentuk persen memperoleh persen sebesar 100% yang berarti baik sekali. Hal ini menyatakan bahwa guru telah melakukan usahanya dalam memasukkan memori secara maksimal. Guru menyatakan bahwa dengan usaha yang maksimal saja belum tentu siswa mendapatkan hasil maksimal seperti yang diharapkan. Apalagi jika usaha guru tidak maksimal, maka dapat dipastikan hasil belajar siswa benar-benar tidak akan berhasil. Holmes dan Gathercole (2014) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa peran guru dalam pembelajaran adalah berusaha untuk menyamakan bahkan meningkatkan kemampuan memori siswa terhadap kenaikan hasil belajar siswa. Pendapat lain dikemukakan oleh Dunning dkk. (2013) bahwa anak dengan kemampuan memori rendah akan memperoleh hasil belajar yang buruk. Pelatihan intensif terbukti dapat meningkatkan kinerja anak yang memiliki kemampuan memori rendah. Dalam hal ini guru sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan siswa di sekolah berperan sebagai Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2014 104 pihak yang melatih kemampuan memori siswa sehingga dapat mengalami peningkatan. Pelatihan ini dapat dilakukan dengan memasukkan memori kepada siswa secara tepat sehingga ketika memori itu ingin dimunculkan kembali siswa dengan mudah dapat memunculkannya. 2) Angket siswa Angket siswa ditujukan untuk mengetahui besarnya kemampuan siswa dalam menerima memori (materi) yang disampaikan guru dan kemudian menyimpannya. Kegiatan menyimpan memori ini merupakan kegiatan yang sulit untuk dinilai/diukur karena tidak dapat dilihat secara langsung pada masing-masing siswa meskipun pada saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk itu, digunakan angket siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat dikaitkan dengan proses menyimpan. Kemampuan menyimpan memori diukur dengan perhitungan hasil angket yang terdiri dari 9 pertanyaan kepada 34 orang siswa. Banyaknya siswa yang menjawab “ya” pada angket yang diberikan menandakan semakin baik kemampuan siswa dalam menyimpan memori. Angket siswa berisi pertanyaan yang meliputi kemampuan ingatan siswa . Pertanyaan tersebut berjumlah 9 pertanyaan meliputi cara siswa untuk lebih memahami pelajaran di sekolah dengan cara mempelajari ulang pelajaran dan mempelajari terlebih dahulu di rumah sebelum pelajaran diajarkan di sekolah, mencari informasi lain untuk penguatan materi, bertanya ketika tidak memahami pelajaran, berbagi informasi dengan teman, pemahaman siswa, melatih ingatan dengan mengerjakan pekerjaan rumah tanpa melihat buku, dan mengerjakan soal-soal lain dari berbagai sumber. Semua responden menjawab pertanyaan yang diberikan dengan jawaban berbeda sesuai dengan keadaan diri responden. Pertanyaan angket ini diberikan karena dianggap berhubungan dengan kemampuan ingatan siswa. Salah satu pertanyaan angket berisi tentang pertanyaan tentang mudah tidaknya siswa memahami pelajaran yang diajarkan guru. Kemampuan pemahaman siswa salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan memori siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Cain dkk. (2004) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat hubungan kemampuan memori dengan kemampuan pemahaman (menyimpulkan, membaca, pengetahuan terstruktur). Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa meskipun kemampuan pemahaman tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kemampuan memori, namun kemampuan memori ini dijelaskan mampu memberikan perbedaan khusus pada kemampuan pemahaman. Seseorang yang memiliki kemampuan memori yang baik dengan mudah dapat memahami suatu bacaan. Pertanyaan lainnya tentang mempelajari ulang pelajaran di rumah. Kemampuan memori juga dapat ditingkatkan dengan cara pengulangan sehingga sangat penting adanya pengulangan pelajaran yang telah diajarkan guru di sekolah. Hal ini juga dapat menunjukkan kepada orangtua bagaimana proses pembelajaran siswa di sekolah sehingga orangtua dapat membantu mengevaluasi cara belajar anak di rumah. Selain itu, mempelajari ulang pelajaran di rumah dapat lebih memperdalam ingatan dan mencari tahu bagian mana yang siswa belum pahami sehingga dapat ditanyakan kepada guru di waktu yang akan datang. Hal ini sesuai dengan pendapat Solina dkk. (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa sangat diperlukan perlakuan orangtua dalam memotivasi belajar siswa di rumah. Anak-anak yang tidak diperhatikan dan diawasi oleh orangtua menjadi pemalas dan asyik bermain seseukanya. Padahal mengulangi pelajaran di rumah sangat baik dilakukan agar ingatan anak tidak mudah hilang. Berdasarkan jawaban dari responden jawaban “ya” dihitung banyaknya dan diperoleh hasil persen sebesar 68%. Hal ini berarti sebanyak 68% siswa memiliki kemampuan menyimpan memori yang baik. 3) Kemampuan Memori Siswa Kemampuan memori siswa yang diteliti pada penelitian ini adalah kemampuan memunculkan kembali yang diuji melalui tes kemampuan memori meliputi materi-materi pelajaran yang berkaitan dengan senyawa hidrokarbon. Tes diikuti oleh 34 orang siswa dengan jumlah soal sebanyak 10 soal. Diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan terendah 50. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 18 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 16 orang. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 75,3 dengan persentase ketuntasan soal kemampuan memori siswa mencapai 52,9%. Dari persentase yang diperoleh maka untuk tes kemampuan memori dinyatakan bahwa tes tersebut tidak tuntas persentasenya karena ≤75% siswa memperoleh nilai yang tidak tuntas. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah soal yang diujikan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2014 105 terlalu sedikit, sehingga ketika siswa menjawab satu pertanyaan saja salah maka nilai yang diperoleh siswa sangat jauh daripada siswa yang menjawab soal dengan benar. 4) Hasil Belajar Siswa pada Materi Senyawa Hidrokarbon Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon maka dilakukan tes yang diikuti oleh 34 orang siswa dengan jumlah soal sebanyak 14 soal. Dari hasil tes, diperoleh nilai tertinggi adalah 100 dan terendah 57. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 26 orang dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 orang. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 84,1 dengan persentase ketuntasan tes soal hasil belajar siswa mencapai 76,5%. Hal ini berarti tes hasil belajar siswa dinyatakan tuntas karena ≥75% siswa mendapatkan nilai yang tuntas. 5) Analisis Uji Hipotesis Analisis uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini. Hipotesis yang diajukan yaitu: ada hubungan antara kemampuan memori siswa terhadap hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon kelas X-3 MAN Model Banda Aceh. Hal ini berarti kemampuan memori berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Semakin baik kemampuan memori siswa maka semakin baik pula hasil belajar siswa pada materi senyawa hidrokarbon kelas X-3 MAN Model Banda Aceh. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan teknik analisis data product moment. Sebelum data dihitung, ditentukan terlebih dahulu hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (Ho) sebagai berikut: Ha: Ada hubungan signifikan antara kemampuan memori siswa dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon kelas X-3 MAN Model Banda Aceh. Ho: Tidak ada hubungan signifikan antara kemampuan memori siswa dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon kelas X-3 MAN Model Banda Aceh. Kemudian, data yang telah dihitung dilanjutkan dengan uji signifikansi (t). Apabila nilai thitung (th) lebih besar atau sama dengan nilai ttabel (tt) maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kemampuan memori siswa dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon kelas X-3 MAN Model Banda Aceh. Sedangkan apabila nilai thitung (th) lebih kecil atau sama dengan nilai ttabel (tt) maka Ha ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kemampuan memori siswa dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon kelas X-3 MAN Model Banda Aceh. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi product moment. Dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh nilai rxy= 0,79 yang berada pada interval 0,70-0,90 menunjukkan hubungan antara kemampuan memori dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon berada pada tingkat tinggi. Uji signifikansi variabel X dan variabel Y diuji dengan uji t dan diperoleh nilai thitung= 7,18. Kemudian dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% yaitu ttabel= 2,04. Dari uji analisis tersebut, diketahui bahwa pada taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai th > tt (7,18 > 2,04). Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Berarti “Ada hubungan signifikan antara kemampuan memori siswa dengan hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon siswa kelas X-3 MAN Model Banda Aceh”. Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Ŷ= 34,60 + 0,66X merupakan regresi linier karena nilai b positif. Indeks determinasi antara variabel X dan variabel Y diperoleh sebesar 61,68% yang artinya kemampuan memori memberikan kontribusi terhadap hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon kelas X-3 MAN Model Banda Aceh sebesar 61,68% dan sisanya ditentukan oleh faktor lain. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hubungan antara kemampuan memori terhadap hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon siswa kelas X-3 MAN Model Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa: 1. Sumbangan guru dalam memasukkan memori diukur menggunakan angket memperoleh persentase sebesar 100% termasuk kemampuan baik sekali. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2014 106 2. Kemampuan siswa dalam menyimpan memori diukur menggunakan angket memperoleh persentase sebesar 68% termasuk kemampuan baik. 3. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan memori terhadap hasil belajar pada materi senyawa hidrokarbon siswa kelas X-3 MAN Model Banda Aceh tahun pelajaran 2013-2014. REFERENSI Daro’aeni, F., Yamtinah, S., dan Nurhayati, N.D. 2013. Pengaruh Kemampuan Memahami Bacaan, Kemampuan Memori dan kemampuan Analisis Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2 (3): 139-145. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Gupta, A. 2008. Constructivism and Peer Collaboration in Elementary Mathematatics Education: The Connection to Epistemology. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 4 (4): 381-386. Irwanto, Elia, H., Hadisoepadmo, A., Priyani, M.R., Wismanto, Y.B. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo. Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sujanto, A. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Suryabrata, S. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Dunning, D.L., Holmes, J., dan Gathercole, S.E. 2013. Does Working Memory Training Lead To Generalized Improvements in Children With Low Working Memory? A Randomized Controled Trial. Developmental Science, 16 (6): 915-925. Holmes, J. dan Gathercole, S.E. 2014. Taking Working Memory From The Laboratory Into School. Eductional Psychology: An Internasional Journal of Experimental Educational Psychology, 34 (4): 440-450. Cain, K., Oakhil, J., dan Bryant, P. 2004. Children’s Reading Comprehension Ability: Concurrent Prediction by Working Memory, Verbal Ability, and Component Skills. Journal of Educational Psychology, 96 (1): 31-42. Solina, W., Erlamsyah, dan Syahniar. 2013. Hubungan Antara Perlakuan Orangtua dengan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah. Jurnal Ilmiah Konseling, 2 (1): 289-294. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kimia dan Sains Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah 2014 107