pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadaap kinerja

advertisement
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAAP
KINERJA ORGANISASI: KAPABILITAS SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi empiris pada fakultas/sekolah yang terdapat pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Padang)
Fitri Anggella1), Zaitul1), Maihendri2)
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
Email : [email protected]
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Management Control System on
organization performance, while capabilities as an intervening variable. This study use
contingency theory. Organitation performance contigent upon external and internal factors.
The type of data in this study is primary data. The respondent of this study are head of
department of several Universities in Padang City. The final sample are 84 respondents from
160 population. The research used a simple regression, multiple regression and multilevel
regression to reject the hipotheses. The results reveal that feed-back Management Control
System (MCS) influence on performance, feed-forward Management Control System (MCS)
effect on performance. Beside feed-back Management Control System (MCS) does not effect
on capabilities, and feed-forward does not effect capabilities. Therefore capabilities has a
relationship with performance. In addition feed-back Management Control System (MCS)
impact on performance through capabilities, while feed-forward does not impact on the
performance through capabilities.
Keywords: management control system, performance, capabilities.
1.
Latar Belakang
Pengendalian
merupakan
manajemen
keharusan
suatu
penting bagi suatu organisasi diantaranya,
organisasi agar dapat mengimplementasi
pertama sebagai alat untuk melakukan
kan
Pengendalian
pemantauan, dan prosedur formal yang
manajemen terdiri atas berbagai kegiatan,
digunakan untuk menjaga informasi dari
meliputi merencanakan mengkoordinasi,
semua aktifitas yang telah dirumuskan
mengevaluasi serta memutuskan tindakan
dalam
apa yang seharusnya diambil jika ada dan
Kedua, sebagai alat untuk memudahkan
mempengaruhi
perusahaan dalam menggunakan semua
strategi
organisasi.
dalam
pengendalian manejemen menjadi sangat
orang-orang
untuk
mengubah perilaku mereka.
alasan
mengapa
strategi.
sumberdaya baik yang bersifat tangible
Lekatompessy (2012) memberikan
beberapa
pengimplementasian
sistem
maupun intangible untuk bersaing. Ketiga,
dapat menentukan gagal atau tidaknya
1
suatu
perusahaan
strategi.
dalam
Keempat
menjalankan
berkaitan
dengan
yang digunakan sebagai
kinerja
pada
pengevaluasi
organisasi,
dengan
tekanan yang bersifat positif maupun
menggunakan kapabilitas sebagai variabel
negatif.
berhubungan dengan
interveningnya. Biasanya organisasi yang
inovasi terutama bagi perusahaan yang
berorientasi kepada profit atau non profit
konservatif
dan
membutuhkan berbagai sumberdaya untuk
berhubungan
dengan
Kelima,
perusahaan
yang
secara
negatif
inovasi
bagi
menjalankan usahanya.
menekankan
pada
Rumusan Masalah
kewirausahaan.
Rumusan masalah dalam penelitian
Pada saat sekarang ini semua
ini adalah apakah sistem pengendalian
perguruan tinggi baik negeri maupun
manajemen
feed-back
swasta sudah harus terakreditasi. Di kota
pengendalian
manajemen
Padang terdapat 40 Perguruan Tinggi
berpengaruh terhadap kinerja organisasi,
Swasta dengan 160 program studi. Sekitar
lalu,
113
manajemen
feed-back
berakreditasi C dan sebanyak 47 program
pengendalian
manajemen
studi atau 29,4% berakreditasi B.
berpengaruh terhadap kapabilitas, serta
program
studi
Dikeluarkannya
BAN-PT,
atau
sistem
sistem
feed-forward
pengendalian
dan
sistem
feed-forward
akreditasi
oleh
apakah kapabilitas berpengaruh terhadap
Tinggi
dapat
kinerja organisasi dan apakah sistem
kinerja
pengendalian manajemen feed-back sistem
Perguruan
mengevaluasi
70,6%
apakah
dan
bagaimana
organisasi serta dapat melakukan feed-
pengendalian
manajemen
dan
forward dengan memprediksi hal-hal yang
pengendalian
manajemen
feed-forward
terjadi dimasa depan sehingga dapat
berpengaruh
dijadikan informasi untuk menjalankan
kapabilitas.
organisasi yang lebih baik di masa yang
2. Teori dan Pengembangan Hipotesis
akan datang.
Teori Kontijensi (Contingensy Theory)
Menurut Grafton et al (2010)
terhadap
kinerja
sistem
melalui
Esensi dasar teori kontinjensi juga
sistem pengendalian manajemen yang
mengatakan
digunakan pada strategi unit bisnis dari
beradaptasi
sebuah perusahaan atau organisasi dengan
kontinjensinya, seperti lingkungan, ukuran
menggunakan dua sistem pengendalian
organisasi.
manjemen
pengendalian
berdampak luas dalam penggunaan faktor
dan
kontekstual
yaitu
sistem
manajemen
feed-back
pengendalian
manajemen
sistem
feed-forward
dalam
bahwa
organisasi
dengan
Studi-studi
yang
mendesain
sangat
harus
struktur
kontinjensi
berpengaruh
sebuah
sistem
2
pengendalian manajemen. Faktor-faktor
penting dalam
tersebut adalah lingkungan, teknologi,
bisnis
struktur organisasi, ukuran organisasi,
Lekatompessy (2012)
strategi dan budaya organisasi.
Sistem pengendalian manajemen
dalam sebuah organisasi merupakan suatu
hal yang penting yang perlu diperhatikan.
Kegagalan
dalam
menerapkan
sistem
pengendalian manajemen akan berdampak
pada kegagalan organisasi yang pada
akhirnya memberikan akibat yang fatal
misalnya kerugian finansial, hilangnya
reputasi organisasi, dan berakhir pada
kegagalan organisasi. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa sebuah organisasi
tanpa pengendalian adalah tidak mungkin,
karena
keterkaitan
pengendalian
antara
Sistem
manajemen,
strategi
(kapabilitas perusahaan), kultur organisasi
dan
kinerja
dijelaskan
perusahaan
oleh
sangat
tepat
pendekatan/teori
kontinjensi.
digunakan
perusahaan,
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem
pegendalian
manjemen
adalah alat pada struktur komunikasi yang
saling
berhubungan
untuk
mengklasifikasikan serta mengkoordinasi
kebijakannya
agar
tercapainya
tujuan
organisasi yang diharapkan. (fajar dan
muslim, 2012).
Disini
Sistem
Pengendalian
Manajemen terbagi atas dua yaitu sistem
pengendalian manajemen feed-back dan
sistem pengendalian manajemen sebagai
feed-forward.
Sistem
Pengendalian
Manajemen
sebagai Feed-back
Menurut Grafton et al (2010)
sistem pengendalian manajemen yang
digunakan sebagai feed-back merupakan
menilai sebuah informasi secara aktual
Kinerja Organisasi
Menurut Mohamad Mahsun (2006)
Kinerja (performance) adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi
organisasi yang tertuang dalam strategic
planning suatu organisasi.
Kinerja
yang
pengambilan kebijakan
merupakan
tingkatan
sejauh mana organisasi dapat mencapai
target yang diinginkan (Pamesti et al,
dengan hasil
yang diharapkan dapat
bertindak sebagai identifikasi, penilaian
yang dilakukan dapat mengurangi resiko
yang akan terjadi dalam pengendalian pada
sebuah organisasi.
Sistem
pengendalian manajemen
feed-back digunakan untuk memantau
hasil
organisasi
dan
mengoreksi
penyimpangan yang terjadi dari standar
kinerja yang ditetapkan sebelumnya.
2014), dan juga komponen yang sangat
3
Sistem
Pengendalian
Manajemen
kemampuan
sumberdaya
sebagai Feed-Forward
Menurut Grafton et al (2010)
program
untuk
baru
menciptakan
untuk
kapabilitas
membentuk
yang
baik,
dan
sistem pengendalian manajemen yang
membuat kapabilitas yang lebih unik
digunaakan sebagai feed-forward untuk
sehingga tidak dapat ditiru oleh organisasi
pengukur
lain
penggunaan
informasi
dan
dikarenakan
kapabilitas
adalah
penggunaan prediksi dimasa yang akan
sumberdaya yang bersifat intangible.
datang. Informasi yang didapat digunakan
Pengembangan Hipotesis
sebagai ramalan dimasa yang akan datang
Pengaruh
serta melihat pengendalian apa yang
Manajemen
seharusnya digunakan dalam pengambilan
Kinerja
keputusan
yang
akan
mempengaruhi
kinerja dimasa yang akan datang.
Terdapat empat syarat penting
untuk
bisa
pengendalian
menggunakan
feed-forward
sistem
(Simons,
2000) yaitu informasi yang dimuat dalam
sistem pengendalian
interaktif
harus
mudah dipahami, memberikan informasi
mengenai
ketidakpastian
strategi,
digunakan oleh manajer di semua level
organisasi, dan membentuk
rencana
tindakan baru.
Menurut Amit dan Schoemaker
dalam
kapabilitas
Lekatompessy
perusahaan
adalah
(2012)
sebuah
kapasitas yang dimiliki organisasi dalam
mempertahankan sumberdaya yang dapat
dikombinasikan
Pengendalian
Feed-back
terhadap
Sistem pengendalian manajemen
feed-back dapat mengkomunikasikan hasil
secara aktual dalam organisasi yang pada
dasarnya sistem pengendalian manajemen
feed-back membantu organisasi untuk
memeriksa varians dengan hasil yang
diharapkan. Penelitian yang dilakukan oleh
Grafton et al (2010) menunjukan hasil
bahwa sistem pengendalian manajemen
feed-back berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi.
Berdasarkan hal tersebut sistem
Kapabilitas
(1993)
Sistem
dalam
proses
organisasional untuk mencapai tujuan
akhir. Dalam penelitian Lekatompessy
(2012) menyimpulkan bahwa, organisasi
pengendalian
manajemen
merupakan subsitem
feed-back
yang melakukan
penilaian terhadap hasil yang diharapkan
oleh organisasi. Apabila semakin baik
sistem pengendalian manajemen feed-back
dalam mengidentifikasi suatu masalah
maka akan semakin baik pula kinerja pada
suatu organisasi dan. Oleh karena itu dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
yang bertahan dalam persaingan adalah
4
H1: sistem pengendalian manajemen feed-
dalam mencapai hasil yang diharapkan
back berpengaruh terhadap kinerja.
sebagai identifikasi.
Pengaruh
Sistem
Manajemen
Feed-forward
terhadap
Kinerja
Sistem pengendalian manajemen
feed-forward
Penelitian yang dilakukan Grafton
Pengendalian
dapat
memprediksi
et al (2010) menunjukan bahwa sistem
pengendalian
manajemen
feed-back
berpengaruh
signifikan
terhadap
kapabilitas. Jika semakin baik dalam
penggunaan informasi dimasa yang akan
mengidentifikasi
datang. Untuk itu sistem pengendalian
semakin baik pula strategi. Oleh karena itu
manajemen
dapat
feed-forward
akan
lebih
masalah
dirumusakan
maka
hipotesis
akan
sebagai
berfokus terhadap informasi yang berguna
berikut.
untuk masa yang akan datang. Penelitian
H3: sistem pengendalian manajemen feed-
yang pernah dilakukan oleh Grafton et al
back berengaruh terhadap kapabilitas
(2010) menunjukan hasil bahwa sistem
Pengaruh
Sistem
pengendalian
feed-forward
Manajemen
feed-forward
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Kapabilitas
manajemen
organisasi.
Pengendalian
terhadap
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
Feed-forward
dapat
dilakukan
feed-forward
bermaksud
untuk
oleh
meramalkan hasil yang ingin dicapai dari
organisasi karena memberikan informasi
kinerja yang sebelumnya. Oleh karena itu
untuk memprediksi kejadian dimasa yang
sistem pengendalian manajemen feed-
akan datang. Oleh karena itu dapat
forward lebih berfokus terhadap informasi
dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
yang dimiliki oleh organisasi agar dapat
H2: sistem pengendalian manajemen feed-
mempertahankan sumber daya
forward berpengaruh terhadap kinerja.
mencapai
Pengaruh
organisasi pada masa yang akan datang.
Sistem
Manajemen
Pengendalian
Feed-back
terhadap
yang
diinginkan
Penelitian yang dilakukan Grafton
et al (2010) menunjukan bahwa sistem
Kapabilitas
Sistem pengendalian manajemen
feed-back
tujuan
untuk
pada
dasarnya
digunakan
pengendalian
manajemen
berpengaruh
signifikan
Jika
sistem
feed-forward
terhadap
sebagai penilaian hasil yang aktual tetapi
kapabilitas.
pengendalian
kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi
manajemen feed-forward semakin baik
juga dapat mempertahankan sumberdaya
dalam meramalkan masa yang akan datang
maka akan semakin baik pula strategi.
5
Oleh
karena
itu
dapat
dirumusakan
maka kinerja organisasi tersebut akan
hipotesis sebagai berikut.
semakin baik. Oleh karena itu dapat
H4: sistem pengendalian manajemen feed-
dirumusakan hipotesis sebagai berikut.
forward berengaruh terhadap kapabilitas.
H6: Sistem Pengendalian Manajemen
Pengaruh Kapabilitas terhadap Kinerja
feed-back berpengaruh terhadap kinerja
Kapabilitas organisasi yang unik
melalui kapabilitas.
dan digunakan sebagai perspektif sumber
Pengaruh
Sistem
daya
Manajemen
Feed-forward
dalam
melakukan
persaingan
(Lekatompessy, 2012). Penelitian Grafton
Pengendalian
terhadap
Kinerja melalui Kapabilitas.
et al (2010) mengatakan bahwa kapabilitas
Sistem pengendalian manajemen
berpengaruh signifikan terhadap kinerja,
feed-forward dalam memprediksi kinerja
semakin besar kapasitas strategik unit
pada suatu organisasi dimasa yang akan
bisnis untuk mengeksploitasi kemampuan,
datang,
melalui
akan menyebabkan semakin tinggi kinerja
tersebut
dapat
strategik unit bisnis. Maka jika semakin
terhadap organisasi lain. Jika sistem
baik pengembangan kemampuan suatu
pengendalian
organisasi maka semakin baik pula kinerja
semakin baik dalam meramalkan masa
pada organisasi tersebut. Oleh karena itu
yang akan datang maka kinerja organisasi
diajukan hipotesis sebagai berikut.
tersebut akan semakin baik. Oleh karena
H5: Kapabilitas berpengaruh terhadap
itu dapat dirumusakan hipotesis sebagai
kinerja
berikut.
Pengaruh
Manajemen
Sistem
kapabilitas
melakukan
manajemen
organisasi
persaingan
feed-forward
Pengendalian
H7: sistem pengendalian manajemen feed-
terhadap
forward berpengaruh terhadap kinerja
Feed-back
Kinerja melalui Kapabilitas
Sistem pengendalian manajemen
feed-back penggunaan informasi untuk
melalui kapabilitas.
Kerangka Penelitian
H1
memberikan pengaruh penting terhadap
kinerja, lalu dengan adanya kapabilitas
Spm-fb
H6
H3
dapat memberikan peranan yang penting
capb
dalam bersaing dengan organisasi lainnya.
H5
knj
Jika sistem pengendalian manajemen feedback semakin baik dalam mengidentifikasi
masalah dan diikuti dengan pengembangan
Spm-ff
H4
H7
H2
kemampuan baru yang semakin baik pula
6
Variabel Independen
3. Metode Penelitian
Populasi dan sampel
Populasi
Sistem Pengendalian Manajemen
dalam
penelitian
ini
adalah 40 Perguruan Tinggi Swasta yang
terdapat di kota Padang. Sember tersebut
didapat dari kopertis X. Jumlah sampel
Sistem
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
pengambilan
sampel
acak
sederhana (simple random sampling).
Sistem
data primer. Data primer adalah data yang
diperoleh dari para responden dengan cara
sejumlah
untuk
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
sebagai Feed-Back
Dalam
data
diperoleh
dari
ketua/sekretaris jurusan Perguruan Tinggi
Swasta di kota Padang.
sebelumnya
pengukuran kinerja feed-back berfokus
untuk menilai sebuah informasi secara
yang dilakukan dapat mengurangi resiko
yang akan terjadi dalam pengendalian pada
sebuah organisasi (Grafton et al, 2010).
Sistem
Pengendalian
Manajemen
sebagai Feed-forward
Dalam
penelitian
sebelumnya
penggunaan informasi dengan penggunaan
pengukuran kinerja feed-forward berfokus
pada
Definisi dan Pengukuran Variabel
perumusan
sebagai
pengukur
penggunaan informasi dan penggunaan
Variabel Dependen
prediksi
Kinerja
dimasa
yang
akan
datang.
Informasi yang didapat digunakan sebagai
Kinerja organisasi adalah indikator
pengukuran
dilihat
penelitian
penggunaan informasi dengan penggunaan
penelitian yang terdapat pada kuesioner.
Sumber
Manajemen
bertindak sebagai identifikasi, penilaian
Penelitian ini menggunakan jenis
responden
Pengendalian
aktual dengan hasil yang diharapkan dapat
Jenis dan Sumber Data
meminta
manajemen
terbagi atas dua yaitu:
dalam penelitian ini sebanyak 160 jurusan
dari populasi yang ada. Penetuaan sampel
pengendalian
dari
maupun
keseluruhan
Indikator
kinerja
organisasi
ukuran-ukuran
non-keuangan
(Lekatompessy,
yang
digunakan
yang
keuangan
secara
2012)
dalam
penelitian ini adalah jurusan. Konstruk
kinerja jurusan menggunakan 2 butir
pertanyaan dalam skala Likert 7 poin
ramalan dimasa yang akan datang untuk
melihat pengendalian apa yang seharusnya
digunakan dalam pengambilan keputusan
yang akan mempengaruhi kinerja dimasa
yang akan datang (Grafton et al, 2010).
Variabel Intervening
Variable
penelitian
ini
intervening
adalah
dalam
kapabilitas.
Kapabilitas dalam sebuah organisasi harus
mulai dari 1.
7
Jurusan
2. Lainlain
1. < 2
Tahun
2. 2-5
Tahun
3. > 5
digunakan dalam proses organisasi. Untuk
menilai kapabilitas organisasi diupayakan
Lama
Menduduki
Jabatan
4
agar
bagaimana
organisasi
mengelola
proses operasionalnya untuk menghadapi
0
0
33
39,28
44
7
52,38
8,34
kompetensi pasar (Lekatompessy, 2012)
Statistik Deskriptif
Teknik Pengujian Data
Dalam
statistik,
melakukan
maka
dalam
pengujian
penelitian
ini
menggunakan tahapan pengujian meliputi
uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas,
multikolinearitas,
heteroskedastisitas,
teknik pengujian hipoteis menggunakan
analisis
regresi
analisis
linear
regresi
berganda
linear
Dengan menggunakan
metode
purposive sampling, jumlah jurusan yang
menjadi sampel
penelitian adalah
sebanyak
84 jurusan dari Perguruan
Tinggi Swasta di Kota Padang, dengan
jumlah kuesioner yang disebaar sebanyak
117 kuesioner. Hasil statistik deskriptif
adalah sebagai berikut
Tabel 2
Statistik Deskriptif
dan
bertingkat.
N
o
N
Selanjutnya dalam pengujian hipotesis
1
Spmfb
84
2
Spmff
84
3
Capb
84
4
Knj
Valid N
(listwise
)
84
menggunakan uji koefisien determinasi (
R² ), Uji F Statistik dan Uji t statistik.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Deskriptif Data Penelitian
Data
dikumpulkan
dalam
penelitian
dengan
cara
ini
menyebar
kueioner kepada responden yaitu ketua
5
pada tabel berikut ini :
Demografi
Kategori
1
Jenis Kelamin
1. Lakilaki
2.
Perempua
n
1. S1
2. S2
3. S3
1. Ketua
2
3
Pendidikan
Jabatan
Mean
14
20
13
20
16
26
6
14
16.14
29
16.04
76
20.48
81
9.392
9
Std.
Deviation
1.62912
1.62736
2.10275
1.83682
84
Uji Validitas
Uji
validitas
bertujuan
untuk
mengetahui apakah suatu item pertanyaan
sudah valid. Dalam penelitian ini peneliti
Tabel 1
Profil Responden Penelitian
N
o
min
Uji Validitas dan Reliabilitas
jurusan Perguruan Tinggi Swasta di kota
Padang, Profil responden dapat dilihat
max
menguji instrument data dengan metode
Jumlah
(orang)
Jumla
h (%)
36
42,85
48
0
78
6
84
57,15
0
92,85
7,15
100
analisis faktor (KMO). Hasil uji validitas
dapat dilihat ditabel berikut:
Tabel 3
Uji Validitas
No
1
variabel
Kinerja
organisasi
KMOMSA
0.648
Kesimpulan
valid
8
2
3
4
SPM-FB
SPM-FF
Capability
0.724
0.714
0.624
valid
valid
valid
variabel
dikatakan
reliabel
jika
memberikan nilai cronbach alpha > 0,70.
Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
bahwa nilai KMO-MSA variabel kinerja
organisasi,
sistem
manajemen
pengendalian
feed-back,
pengendalian
manajemen
sistem
feed-forward
dan kapabilitas ≥ 5. Dengan ini data dapat
dianalisis lebih lanjut karena memenuhi
syarat KMO-MSA harus lebih besar atau
sama dengan 0,05.
Uji reliabilitas dapat dilakukan jika
sudah melakukan uji validitas suatu data
dan hasil setiap item pertanyaan sudah
valid maka selanjutnya dilakukan analisis
uji reliabilitas sebagai syarat untuk tahap
hipotesis.
Hasil
dilihat pada tabel 4 dibawah ini:
Tabel 4
Hasil uji reliabilitas
1
2
3
4
Variabel
Kinerja
orgnanisasi
SPM-FB
SPM-FF
Capability
pengujian
penelitiain
normalitas
Kolmogorov
Cronbach
Alpha
0.714
Kesimpulan
0.747
0.722
0.709
Reliabel
Reliabel
Reliabel
ini
Hasil
menggunakan
Smirnov.
Berdasarkan
tahapan pengujian hipotesis lebih lanjut
belum dapat dilakukan karena tidak ada
variabel
penelitian
yang
berdistribusi
normal, yaitu < dari 0,05.
normal
mendapatkan
maka
diuji
distribusi
lagi
dengan
menggunakan transformasi data dengan
menggunakan Residual Test. Berikut dapat
dilihat pada table 5 hasil pengujian dengan
menggunakan Residual Test :
Table 5
Uji Residual
tingkat
reliabilitas masing-masing variabel dapat
No
Dalam
Untuk
Uji Reliabilitas
pengujian
Uji Normalitas
no
Keterangan
Unstandardized
Residual
1
2
N
Kolmogorovsmirnov Z
84
0,744
3
Asymp.sig (2tailed)
0,637
Reliabel
Pada
dilakukan
tabel
5
terlihat
setelah
data
dengan
transformasi
menggunakan residual test Asym.sig (2Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa
tailed) dapat ditarik kesimpulan bahwa
untuk variabel kinerja organisasi, Sistem
data berdistribusi normal, karena nilai
Pengendalian
signifikasi dari uji normalitas ≥ 0,05 .
Manajemen
feed-back,
Sistem Pengendalian Manajemen feed-
Uji Multikolinearitas
forward dan kapabilitas nilai cronbach
Untuk
alpha lebih dari 0,7. Suatu konstruk atau
mendeteksi
terjadi
atau
tidaknya multikolinearitas dapat dilihat
9
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai
Tabel 7
Uji Heteroskedastisitas
VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1. Hasil
pengujian dapat dilihat dari tabel 6 berikut
ini :
Tabel 6
Uji Multikolinearitas
n
o
Variabel
1
SPM-FB
2
3
toleranc
e
1.08
9
0.967
1.03
4
1.11
1
0.900
T
Sig.
Kesimpulan
(Costantant)
0,018
0,451
0,485
2,210
0,986
Bebas
Heteroskedastisitas
Bebas
Heteroskedastisitas
Bebas
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Spm_fb
Kesimpulan
Spm_ff
0.919
SPM-FF
Capabilit
y
VIF
Variabel
Independen
Tidak terjadi
multikolinearit
as
Tidak terjadi
multikolinearit
as
Tidak terjadi
multikolinearit
as
Kapabilitas
0,653
0,626
0,030
Berdasarkan hasil output spss pada
Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai sistem
pengendalian
manajemen
feed-back,
sistem pengendalian manajemen feedPada tabel 6 terlihat bahwa masing-
forward bebas dari heteroskedastisitas,
masing variabel kinerja independen sistem
sedangkan
pengendalian
feed-back,
heterokedastisitas, maka dari itu perllu
sistem pengendalian manajemen feed-
dilakukan pengujian selanjutnya yaitu
forward,
menggunakan Scatterplot.
dan
manajemen
variabel
intervening
kapabilitas
mengalami
kapabilitas memiliki nilai tolerance ≥ 0,1
dan VIF ≤ 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa setiap variabel independen dan
intervening tidak teridentifikasi atau bebas
dari gejala multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Untuk membuktikan ada tidaknya
Heteroskedastisitas maka digunakan uji
Glejser. Dengan menggunakan uji Glejser,
ada tidaknya nilai probabilitas > 0,05 maka
Dari
grafik
scatterplot
diatas
tidak terjadi Heteroskedastisitas, dan jika
terlihat bahwa terlihat titik-titik menyebar
sebaliknya nilai probabilitas < 0,05 maka
secara acak dan tidak terdapatnya suatu
terjadi
Hasil
pola tertentu, serta titik-titik menyebar
pengujian dapat dilihat dari tabel 7 berikut
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
ini :
maka dapat disimpulkan bahwa tidak
Heteroskedastisitas.
.
10
**
terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
3
Sp
mff
4
Cap
b
Uji hipotesis
Untuk
pengujian
hipotesis,
5
penelitian
ini
menggunakan
regresi
6
berganda, regresi sederhana dan regresi
bertingkat. Dimana regresi berganda yang
pertama (Model 1) adalah bertujuan untuk
mengetahui pengaruh sistem pengendalian
manajemen
feed-back
dan
pengendalian
manajemen
sistem
feed-forward
terhadap kinerja (H1 dan H2). Regresi
berganda kedua (Model 2) yaitu untuk
mengetahui pengaruh sistem pengendalian
manajemen
feed-back
pengendalian
manajemen
terhadap
kapabilitas
Selanjutnya
sederhana
dan
feed-forward
(H3
dilakukan
(Model
sistem
3)
dan
H4).
uji
regresi
yaitu
untuk
mengetahui pengaruh kapabilitas terhadap
kinerja (H5). Dan terakhir dilakukan uji
regresi
bertingkat
(Model
4)
untuk
mengetahui pengaruh sistem pengendalian
manajemen
feed-back
dan
pengendalian
manajemen
sistem
feed-forward
terhadap kinerja melalui kapabilitas (H6
dan H7) Hasil pengujian dapat dilihat dari
1
2
Kin
erja
Sp
mfb
0,0
73
0,0
61
0,0
97
**
0,1
04
0,0
82
0,0
08
0,0
04
0,6
69
*
0,0
57
**
0,0
51
0,0
28
6,4
23
0,0
13
4,6
96
0,0
12
0,6
49
2,1
97
0,4
23
0,1
18
0,042
**
R2
Adj.
R2
F
stati
stik
F
Sig
0,08
3
0,06
1
0,07
4
0,05
1
3,68
9
0,02
9
3,21
9
0,04
5
0,049
0,038
4,252
0,042
*** signifikan pada α = 1%
** signifikan pada α = 5%
*Signifikan pada α = 10%
Model 1
Model
1
digunakan
untuk
menjawab mengenai hipotesis 1 dan
hipotesis 2. Pada tabel 8 diatas dapat
dilihat bahwa variabel sistem pengendalian
manajemen feed-back (X1) memiliki nilai
signifikan
0,012.
Hal
ini
dapat
disimpulkan bahwa sistem pengendaalian
manajemen
feed-back
berpengaruh
terhadap kinerja karena nilai signifikan
kecil dari alpha yaitu 0,05 dan sistem
pengendalian
manajemen
feed-forward
(X2) juga berpengaruh terhadap kinerja
karena nilai signifikannya labih kecil dari
0,05 yaitu 0,033. Dilihat dari nilai R2
diperoleh koefisien determinasi sebesar
0,083 dann nilai adj R2 sebesar 0,061.
F sig sebesar 0,029. Hal ini dapat
Tabel 8
Uji Hipotesis
Regresi Berganda dan
Regresi Sederhana
Mod
Mod Mode
el
el 2
l3
1
8
0,4
23
*
0,05
9*
Nilai F statistik adalah 3,689 dengan nilai
tabel 8 sebagai berikut:
N
O
7
0,03
3**
*
disimpulkan bahwa sistem pengendalian
Regresi Bertingkat
Model 4
A
B
c
d
manajemen
feed-back
pengendalian
manajemen
dan
sistem
feed-forward
terhadap kinerja dapat diterima karena
0,01
2 **
0,08
0*
0,0
13
0,0
29
nilai signifikan kecil dari 0,05.
11
0,049 dann nilai adj R2 sebesar 0,038.
Model 2
Model 2 digunakan untuk menjawab
Nilai F statistik adalah 4,254 dengan nilai
hipotesis 3 dan hipotesis 4. Pada tabel 8
F sig sebesar 0,042 Hal ini dapat
diatas dapat dilihat bahwa variabel sistem
disimpulkan bahwa kapabilitas terhadap
pengendalian manajemen feed-back (X1)
kinerja
memiliki nilai signifikan 0,080 hal ini
signifikan kecil dari 0,05.
dapat
Model 4
disimpulkan
bahwa
sistem
dapat
diterima
karena
nilai
pengendaalian manajemen feed-back tidak
Pada model A (H6) menunjukkan
berpengaruh terhadap kapabilitas karena
bahwa sistem pengendalian manajemen
nilai signifikan besar dari alpha yaitu 0,05,
feed-back berpengaruh terhadap kinerja
dan sistem pengendalian manajemen feed-
sebelum melalui variabel intervening,
forward (X2) juga tidak berpengaruh
dengan nilai signifikan 0,013 yang lebih
terhadap kinerja karena nilai signifikannya
kecil dari 0,05. Pada model B (H6)
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,059. Dilihat
menunjukkan bahwa system pengendalian
dari
R2
nilai
diperoleh
koefisien
manjemen feed-back tidak berpengaruh
determinasi sebesar 0,074 dann nilai adj R2
terhadap
sebesar 0,051. Nilai F statistik adalah
sebagai variabel intervening, dengan nilai
3,219 dengan nilai F sig sebesar 0,0.45 Hal
signifikan 0,097 > 0,05. Maka dapat
ini
disimpulkan bahwa sistem pengendalian
dapat
disimpulkan
bahwa sistem
kinerja
melalui
pengendalian manajemen feed-back dan
manajemen
sistem pengendalian manajemen feed-
terhadap
forward
pengendalian manajemen feed-back tidak
terhadap
kapabilitas
dapat
feed-back
kapabilitas
kinerja,
tetapi
sistem
diterima karena nilai signifikan kecil dari
dipengaruhi
0,05.
variabel intervening, karena dapat dilihat
Model 3
dari perolehan nilai signifikan 0,097. Oleh
Model
3
digunakan
oleh
berpengaruh
kapabilitas
sebagai
untuk
karena itu H6 di tolak. Berdasarkan tabel
menjawab mengenai hipotesis 5. Pada
terdapat 2 model yang mana model A
tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa variabel
menunjukkan nilai R2 sebesar 0,073 dan
kapabilitas (I) memiliki nilai signifikan
adj R2 0,061. Maka pada model A dapat
0,042 hal ini dapat disimpulkan bahwa
disimpulkan
kapabilitas berpengaruh terhadap kinerja
pengendaalian
karena nilai signifikan lebih kecil dari
terhadap kinerja sebesar 6,1 %, selanjutnya
alpha yaitu 0,05. Dilihat dari nilai R2
pada model B menunjukkan nilai R2
diperoleh koefisien determinasi sebesar
sebesar 0,104 dan adj R2 sebesar 0,082,
bahwa
pengaruh
manajemen
sistem
feed-back
12
maka dapat disimpulkan bahwa sistem
sebesar 0,051 dan adj R2 sebesar 0,028,
pengendalian
maka dapat disimpulkan bahwa system
terhadap
manajemen
kinerja
feed-back
melalui
kapabilitas
pengendalian
manajemen
sebesar 8,2%. Dilihat dari nilai F statistic
terhadap
pada model A menunjukan nilai 6,423
sebesar 5%. Dilihat dari nilai F statistic
dengan nilai F Sig 0,013, maka dapat
pada model 1 menunjukan nilai 0,649
disimpulkan bahwa sistem pengendalian
dengan nilai F Sig 0,423, maka dapat
manajemen
disimpulkan bahwa sistem pengendalian
feed-back
berpengaruh
kinerja
feedforward
melalui
terhadap kinerja. Selanjutnya pada model 2
manajemen
F statistic menunjukkan nilai 4,696 dengan
terhadap kinerja. Selanjutnya pada model
signifikan 0,012 lebih kecil dari 0,05.
D F statistic menunjukkan nilai 0,423
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem
dengan signifikan 0,118 lebih besar dari
pengendalian
feed-back
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
melalui
sistem pengendalian manajemen feed-back
berpengaruh
manajemen
terhadap
kinerja
feed-forward
kapabilitas
berpengaruh
kapabilitas sebagai variabel intervening
tidak berpengaruh terhadap kinerja melalui
Pada model C (H7) menunjukkan bahwa
kapabilitas sebagai variabel intervening.
sistem pengendalian manajemen feed-
5.
Kesimpulan dan Saran
forward tidak berpengaruh
terhadap
Berdasarkan kepada analisis dan
kinerja
variabel
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
intervening, dengan nilai signifikan 0,423
telah dijabarkan pada bab sebelumnya
yang mana lebih besar dari 0,05. Pada
maka dapat diajukan beberapa kesimpulan
model D (H7) menunjukkan bahwa sistem
penting yang merupakan jawaban dari
pengendalian manjemen feed-back juga
sejumlah masalah yang dibahas didalam
tidak berpengaruh terhadap kinerja melalui
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
sebelum
melalui
kapabilitas sebagai variabel intervening,
1. Hasil pengujian hipotesis pertama
dengan nilai signifikan 0,057 > 0,05.. Oleh
ditemukan
karena itu H7 di tolak. Berdasarkan tabel
pengendalian manajemen feed-back
terdapat 2 model yang mana model C
berpengaruh
menunjukkan nilai R2 sebesar 0,008 dan
organisasi
adj R2 0,004. Maka pada model C dapat
disimpulkan
bahwa
pengaruh
sistem
bahwa
sistem
terhadap
kinerja
2. Hasil pengujian hipotesis kedua
ditemukan
bahwa
pengendaalian manajemen feed-forward
pengendalian
manajemen
terhadap kinerja sebesar 8 %, selanjutnya
forward
pada model D menunjukkan nilai R2
kinerja oraganisasi.
berpengaruh
sistem
feed-
terhadap
13
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga
ditemukan
bahwa
5.3.
Keterbatasan Penelitian
sistem
Keterbatasan penelitian ini antara
pengendalian manajemen feed-back
lain objek penelitian ini terdapat di kota
tidak
Padang sehingga pembagaian maupun
berpengaruh
terhadap
kapabilitas.
pengembalian
kuesioner
mengalami
4. Hasil pengujian hipotesis keempat
kesulitan , Hal ini dikarenakan oleh
ditemukan bahwa bahwa sistem
keterbatasan waktu dan biaya oleh peneliti.
pengendalian manajemen feed-back
Belum dapat dipastikan apakah kuesioner
tidak
yang dikirimkan benar-benar diisi oleh
berpengaruh
terhadap
kapabilitas
objek penelitian yang dimaksud oleh
5. Hasil pengujian hipotesis kelima
ditemukan
bahwa
berpengaru
peneliti, serta tidak dapat diketahui apakah
kapabilitas
responden memahami semua pertanyaan
kinerja
yang terdapat didalam kuesioner dengan
terhadap
oranisasi.
tidak adanya kontrol terhadap responden
6. Hasil pengujian hipotesis keenam
ditemukan
bahwa
pada saat pengisian kuesioner. Serta
sistem
Penelitian ini memakai tiga variabel yaitu
pengendalian manajemen feed-back
sistem pengendalian manajemen feed-
tidak berpengruh terhadap kinerja
back, sistem pengendalian manajemen
orgaanisasi melalui kapabilitas.
feed-forward, dan kapabilitas, sedangkan
7. Hasil pengujian hipotesis ketujuh
masih terdapat kemungkinan variabel lain
ditemukan
bahwa
sistem
pengendalian manajemen feed-back
yang mempengaruhi kinerja organisasi.
5.4.
tidak berpengruh terhadap kinerja
5.2.
Saran Peneliti
Berdasarkan
pada
kesimpulan,
orgaanisasi melalui kapabilitas.
implikasi dan keterbatasan penelitian,
Implikasi Penelitian
peneliti mengajukan beberapa saran yang
Berdasarkan
pada
dan
dapat memberikan kontribusi atau manfaat
kesimpulan yang diperoleh. Penelitian ini
bagi peneliti yang akan datang dan
memberikan
diharapkan
beberapa
hasil
implikasi
bagi
dapat
memastikan
bahwa
Perguruan Tinggi Swasta di Kota Padang
kuesioner yang dikirim benar-benar diisi
atau organisasi lainnya. Penelitian ini
oleh objek yang diinginkan peneliti,
dapat
selanjutnya
menjadi
acuan
bagi
pembaca,
seharusnya
memperkuat
maupun peneliti lain yang bermanfaat
dengan metode wawancara atau observasi
dalam
secara langsung, dan Penelitian yang akan
mengukur
organisasi.
tingkat
kinerja
datang
diharapkan
dapat
menambah
14
variabel-variabel lain yang mempunyai
Lekatompessy.2012.
Peran
Sistem
kemungkinan pengaruh terhadap kinerja
Pengendalian Manajemen dalam
organisasi.
Meningkatkan Kinerja Perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Disertasi. Universitas Diponegoro.
Anthony dan Govindarajan. 2012.
Mohamad Mahsun. 2006. Pengukuran
Management Control System
Kinerja Sektor Publik. BPFE.
Jakarta, Salemba Empat.
Yogyakarta.
Chenhall RH. 2003. Management control
systems design whit in its
organizational
context:
For Business.
finding
from contingency-based research
and
direction
Elsaver,
for
the
future.
volume 28.
Pengaruh
Pengendalian
Sistem
Manajemen
BudayaOrganisasi
Tingkat
dan
terhadap
Kesehatan
Perusahaan.
SNAB.
Penerbit Salemba
Empat. Jakarta Selatan.
Simon R. 1991. Strategic Orientation and
Top Management Attention to
Control
Fadjar Ahmad dan Muslim Al Kautsar.
2012.
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods
System.
Management
journal.
Wahyuni Nanik. 2001. Pengaruh
Lingkungan
Eksternal
terhadap
Kinerja
Perusahaan dengan
Orientasi Strategi sebagai Variabel
Intervening. Skripsi. Universitas
Ghozali, Imam. 2013. AplikasiBisnis
Multivariate
dengan
Katolik Soegijaprata.
Program
IBM SPSS 21, edisi 7. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Grafton
et
al.
2010.
performance
The
role
measurement
evaluation
in
organizational
capabilities
performance.
of
and
building
and
Accounting
organizational and society 689706: Australia.
15
Download