PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TERHADAAP KINERJA ORGANISASI: KAPABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi empiris pada fakultas/sekolah yang terdapat pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Padang) Fitri Anggella1), Zaitul1), Maihendri2) Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email : [email protected] ABSTRACT This study aims to determine the effect of Management Control System on organization performance, while capabilities as an intervening variable. This study use contingency theory. Organitation performance contigent upon external and internal factors. The type of data in this study is primary data. The respondent of this study are head of department of several Universities in Padang City. The final sample are 84 respondents from 160 population. The research used a simple regression, multiple regression and multilevel regression to reject the hipotheses. The results reveal that feed-back Management Control System (MCS) influence on performance, feed-forward Management Control System (MCS) effect on performance. Beside feed-back Management Control System (MCS) does not effect on capabilities, and feed-forward does not effect capabilities. Therefore capabilities has a relationship with performance. In addition feed-back Management Control System (MCS) impact on performance through capabilities, while feed-forward does not impact on the performance through capabilities. Keywords: management control system, performance, capabilities. 1. Latar Belakang Pengendalian merupakan manajemen keharusan suatu penting bagi suatu organisasi diantaranya, organisasi agar dapat mengimplementasi pertama sebagai alat untuk melakukan kan Pengendalian pemantauan, dan prosedur formal yang manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, digunakan untuk menjaga informasi dari meliputi merencanakan mengkoordinasi, semua aktifitas yang telah dirumuskan mengevaluasi serta memutuskan tindakan dalam apa yang seharusnya diambil jika ada dan Kedua, sebagai alat untuk memudahkan mempengaruhi perusahaan dalam menggunakan semua strategi organisasi. dalam pengendalian manejemen menjadi sangat orang-orang untuk mengubah perilaku mereka. alasan mengapa strategi. sumberdaya baik yang bersifat tangible Lekatompessy (2012) memberikan beberapa pengimplementasian sistem maupun intangible untuk bersaing. Ketiga, dapat menentukan gagal atau tidaknya 1 suatu perusahaan strategi. dalam Keempat menjalankan berkaitan dengan yang digunakan sebagai kinerja pada pengevaluasi organisasi, dengan tekanan yang bersifat positif maupun menggunakan kapabilitas sebagai variabel negatif. berhubungan dengan interveningnya. Biasanya organisasi yang inovasi terutama bagi perusahaan yang berorientasi kepada profit atau non profit konservatif dan membutuhkan berbagai sumberdaya untuk berhubungan dengan Kelima, perusahaan yang secara negatif inovasi bagi menjalankan usahanya. menekankan pada Rumusan Masalah kewirausahaan. Rumusan masalah dalam penelitian Pada saat sekarang ini semua ini adalah apakah sistem pengendalian perguruan tinggi baik negeri maupun manajemen feed-back swasta sudah harus terakreditasi. Di kota pengendalian manajemen Padang terdapat 40 Perguruan Tinggi berpengaruh terhadap kinerja organisasi, Swasta dengan 160 program studi. Sekitar lalu, 113 manajemen feed-back berakreditasi C dan sebanyak 47 program pengendalian manajemen studi atau 29,4% berakreditasi B. berpengaruh terhadap kapabilitas, serta program studi Dikeluarkannya BAN-PT, atau sistem sistem feed-forward pengendalian dan sistem feed-forward akreditasi oleh apakah kapabilitas berpengaruh terhadap Tinggi dapat kinerja organisasi dan apakah sistem kinerja pengendalian manajemen feed-back sistem Perguruan mengevaluasi 70,6% apakah dan bagaimana organisasi serta dapat melakukan feed- pengendalian manajemen dan forward dengan memprediksi hal-hal yang pengendalian manajemen feed-forward terjadi dimasa depan sehingga dapat berpengaruh dijadikan informasi untuk menjalankan kapabilitas. organisasi yang lebih baik di masa yang 2. Teori dan Pengembangan Hipotesis akan datang. Teori Kontijensi (Contingensy Theory) Menurut Grafton et al (2010) terhadap kinerja sistem melalui Esensi dasar teori kontinjensi juga sistem pengendalian manajemen yang mengatakan digunakan pada strategi unit bisnis dari beradaptasi sebuah perusahaan atau organisasi dengan kontinjensinya, seperti lingkungan, ukuran menggunakan dua sistem pengendalian organisasi. manjemen pengendalian berdampak luas dalam penggunaan faktor dan kontekstual yaitu sistem manajemen feed-back pengendalian manajemen sistem feed-forward dalam bahwa organisasi dengan Studi-studi yang mendesain sangat harus struktur kontinjensi berpengaruh sebuah sistem 2 pengendalian manajemen. Faktor-faktor penting dalam tersebut adalah lingkungan, teknologi, bisnis struktur organisasi, ukuran organisasi, Lekatompessy (2012) strategi dan budaya organisasi. Sistem pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi merupakan suatu hal yang penting yang perlu diperhatikan. Kegagalan dalam menerapkan sistem pengendalian manajemen akan berdampak pada kegagalan organisasi yang pada akhirnya memberikan akibat yang fatal misalnya kerugian finansial, hilangnya reputasi organisasi, dan berakhir pada kegagalan organisasi. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sebuah organisasi tanpa pengendalian adalah tidak mungkin, karena keterkaitan pengendalian antara Sistem manajemen, strategi (kapabilitas perusahaan), kultur organisasi dan kinerja dijelaskan perusahaan oleh sangat tepat pendekatan/teori kontinjensi. digunakan perusahaan, Sistem Pengendalian Manajemen Sistem pegendalian manjemen adalah alat pada struktur komunikasi yang saling berhubungan untuk mengklasifikasikan serta mengkoordinasi kebijakannya agar tercapainya tujuan organisasi yang diharapkan. (fajar dan muslim, 2012). Disini Sistem Pengendalian Manajemen terbagi atas dua yaitu sistem pengendalian manajemen feed-back dan sistem pengendalian manajemen sebagai feed-forward. Sistem Pengendalian Manajemen sebagai Feed-back Menurut Grafton et al (2010) sistem pengendalian manajemen yang digunakan sebagai feed-back merupakan menilai sebuah informasi secara aktual Kinerja Organisasi Menurut Mohamad Mahsun (2006) Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Kinerja yang pengambilan kebijakan merupakan tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai target yang diinginkan (Pamesti et al, dengan hasil yang diharapkan dapat bertindak sebagai identifikasi, penilaian yang dilakukan dapat mengurangi resiko yang akan terjadi dalam pengendalian pada sebuah organisasi. Sistem pengendalian manajemen feed-back digunakan untuk memantau hasil organisasi dan mengoreksi penyimpangan yang terjadi dari standar kinerja yang ditetapkan sebelumnya. 2014), dan juga komponen yang sangat 3 Sistem Pengendalian Manajemen kemampuan sumberdaya sebagai Feed-Forward Menurut Grafton et al (2010) program untuk baru menciptakan untuk kapabilitas membentuk yang baik, dan sistem pengendalian manajemen yang membuat kapabilitas yang lebih unik digunaakan sebagai feed-forward untuk sehingga tidak dapat ditiru oleh organisasi pengukur lain penggunaan informasi dan dikarenakan kapabilitas adalah penggunaan prediksi dimasa yang akan sumberdaya yang bersifat intangible. datang. Informasi yang didapat digunakan Pengembangan Hipotesis sebagai ramalan dimasa yang akan datang Pengaruh serta melihat pengendalian apa yang Manajemen seharusnya digunakan dalam pengambilan Kinerja keputusan yang akan mempengaruhi kinerja dimasa yang akan datang. Terdapat empat syarat penting untuk bisa pengendalian menggunakan feed-forward sistem (Simons, 2000) yaitu informasi yang dimuat dalam sistem pengendalian interaktif harus mudah dipahami, memberikan informasi mengenai ketidakpastian strategi, digunakan oleh manajer di semua level organisasi, dan membentuk rencana tindakan baru. Menurut Amit dan Schoemaker dalam kapabilitas Lekatompessy perusahaan adalah (2012) sebuah kapasitas yang dimiliki organisasi dalam mempertahankan sumberdaya yang dapat dikombinasikan Pengendalian Feed-back terhadap Sistem pengendalian manajemen feed-back dapat mengkomunikasikan hasil secara aktual dalam organisasi yang pada dasarnya sistem pengendalian manajemen feed-back membantu organisasi untuk memeriksa varians dengan hasil yang diharapkan. Penelitian yang dilakukan oleh Grafton et al (2010) menunjukan hasil bahwa sistem pengendalian manajemen feed-back berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi. Berdasarkan hal tersebut sistem Kapabilitas (1993) Sistem dalam proses organisasional untuk mencapai tujuan akhir. Dalam penelitian Lekatompessy (2012) menyimpulkan bahwa, organisasi pengendalian manajemen merupakan subsitem feed-back yang melakukan penilaian terhadap hasil yang diharapkan oleh organisasi. Apabila semakin baik sistem pengendalian manajemen feed-back dalam mengidentifikasi suatu masalah maka akan semakin baik pula kinerja pada suatu organisasi dan. Oleh karena itu dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. yang bertahan dalam persaingan adalah 4 H1: sistem pengendalian manajemen feed- dalam mencapai hasil yang diharapkan back berpengaruh terhadap kinerja. sebagai identifikasi. Pengaruh Sistem Manajemen Feed-forward terhadap Kinerja Sistem pengendalian manajemen feed-forward Penelitian yang dilakukan Grafton Pengendalian dapat memprediksi et al (2010) menunjukan bahwa sistem pengendalian manajemen feed-back berpengaruh signifikan terhadap kapabilitas. Jika semakin baik dalam penggunaan informasi dimasa yang akan mengidentifikasi datang. Untuk itu sistem pengendalian semakin baik pula strategi. Oleh karena itu manajemen dapat feed-forward akan lebih masalah dirumusakan maka hipotesis akan sebagai berfokus terhadap informasi yang berguna berikut. untuk masa yang akan datang. Penelitian H3: sistem pengendalian manajemen feed- yang pernah dilakukan oleh Grafton et al back berengaruh terhadap kapabilitas (2010) menunjukan hasil bahwa sistem Pengaruh Sistem pengendalian feed-forward Manajemen feed-forward berpengaruh signifikan terhadap kinerja Kapabilitas manajemen organisasi. Pengendalian terhadap Sistem pengendalian manajemen Sistem pengendalian manajemen Feed-forward dapat dilakukan feed-forward bermaksud untuk oleh meramalkan hasil yang ingin dicapai dari organisasi karena memberikan informasi kinerja yang sebelumnya. Oleh karena itu untuk memprediksi kejadian dimasa yang sistem pengendalian manajemen feed- akan datang. Oleh karena itu dapat forward lebih berfokus terhadap informasi dirumuskan hipotesis sebagai berikut. yang dimiliki oleh organisasi agar dapat H2: sistem pengendalian manajemen feed- mempertahankan sumber daya forward berpengaruh terhadap kinerja. mencapai Pengaruh organisasi pada masa yang akan datang. Sistem Manajemen Pengendalian Feed-back terhadap yang diinginkan Penelitian yang dilakukan Grafton et al (2010) menunjukan bahwa sistem Kapabilitas Sistem pengendalian manajemen feed-back tujuan untuk pada dasarnya digunakan pengendalian manajemen berpengaruh signifikan Jika sistem feed-forward terhadap sebagai penilaian hasil yang aktual tetapi kapabilitas. pengendalian kapabilitas yang dimiliki oleh organisasi manajemen feed-forward semakin baik juga dapat mempertahankan sumberdaya dalam meramalkan masa yang akan datang maka akan semakin baik pula strategi. 5 Oleh karena itu dapat dirumusakan maka kinerja organisasi tersebut akan hipotesis sebagai berikut. semakin baik. Oleh karena itu dapat H4: sistem pengendalian manajemen feed- dirumusakan hipotesis sebagai berikut. forward berengaruh terhadap kapabilitas. H6: Sistem Pengendalian Manajemen Pengaruh Kapabilitas terhadap Kinerja feed-back berpengaruh terhadap kinerja Kapabilitas organisasi yang unik melalui kapabilitas. dan digunakan sebagai perspektif sumber Pengaruh Sistem daya Manajemen Feed-forward dalam melakukan persaingan (Lekatompessy, 2012). Penelitian Grafton Pengendalian terhadap Kinerja melalui Kapabilitas. et al (2010) mengatakan bahwa kapabilitas Sistem pengendalian manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja, feed-forward dalam memprediksi kinerja semakin besar kapasitas strategik unit pada suatu organisasi dimasa yang akan bisnis untuk mengeksploitasi kemampuan, datang, melalui akan menyebabkan semakin tinggi kinerja tersebut dapat strategik unit bisnis. Maka jika semakin terhadap organisasi lain. Jika sistem baik pengembangan kemampuan suatu pengendalian organisasi maka semakin baik pula kinerja semakin baik dalam meramalkan masa pada organisasi tersebut. Oleh karena itu yang akan datang maka kinerja organisasi diajukan hipotesis sebagai berikut. tersebut akan semakin baik. Oleh karena H5: Kapabilitas berpengaruh terhadap itu dapat dirumusakan hipotesis sebagai kinerja berikut. Pengaruh Manajemen Sistem kapabilitas melakukan manajemen organisasi persaingan feed-forward Pengendalian H7: sistem pengendalian manajemen feed- terhadap forward berpengaruh terhadap kinerja Feed-back Kinerja melalui Kapabilitas Sistem pengendalian manajemen feed-back penggunaan informasi untuk melalui kapabilitas. Kerangka Penelitian H1 memberikan pengaruh penting terhadap kinerja, lalu dengan adanya kapabilitas Spm-fb H6 H3 dapat memberikan peranan yang penting capb dalam bersaing dengan organisasi lainnya. H5 knj Jika sistem pengendalian manajemen feedback semakin baik dalam mengidentifikasi masalah dan diikuti dengan pengembangan Spm-ff H4 H7 H2 kemampuan baru yang semakin baik pula 6 Variabel Independen 3. Metode Penelitian Populasi dan sampel Populasi Sistem Pengendalian Manajemen dalam penelitian ini adalah 40 Perguruan Tinggi Swasta yang terdapat di kota Padang. Sember tersebut didapat dari kopertis X. Jumlah sampel Sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling). Sistem data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari para responden dengan cara sejumlah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai Feed-Back Dalam data diperoleh dari ketua/sekretaris jurusan Perguruan Tinggi Swasta di kota Padang. sebelumnya pengukuran kinerja feed-back berfokus untuk menilai sebuah informasi secara yang dilakukan dapat mengurangi resiko yang akan terjadi dalam pengendalian pada sebuah organisasi (Grafton et al, 2010). Sistem Pengendalian Manajemen sebagai Feed-forward Dalam penelitian sebelumnya penggunaan informasi dengan penggunaan pengukuran kinerja feed-forward berfokus pada Definisi dan Pengukuran Variabel perumusan sebagai pengukur penggunaan informasi dan penggunaan Variabel Dependen prediksi Kinerja dimasa yang akan datang. Informasi yang didapat digunakan sebagai Kinerja organisasi adalah indikator pengukuran dilihat penelitian penggunaan informasi dengan penggunaan penelitian yang terdapat pada kuesioner. Sumber Manajemen bertindak sebagai identifikasi, penilaian Penelitian ini menggunakan jenis responden Pengendalian aktual dengan hasil yang diharapkan dapat Jenis dan Sumber Data meminta manajemen terbagi atas dua yaitu: dalam penelitian ini sebanyak 160 jurusan dari populasi yang ada. Penetuaan sampel pengendalian dari maupun keseluruhan Indikator kinerja organisasi ukuran-ukuran non-keuangan (Lekatompessy, yang digunakan yang keuangan secara 2012) dalam penelitian ini adalah jurusan. Konstruk kinerja jurusan menggunakan 2 butir pertanyaan dalam skala Likert 7 poin ramalan dimasa yang akan datang untuk melihat pengendalian apa yang seharusnya digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi kinerja dimasa yang akan datang (Grafton et al, 2010). Variabel Intervening Variable penelitian ini intervening adalah dalam kapabilitas. Kapabilitas dalam sebuah organisasi harus mulai dari 1. 7 Jurusan 2. Lainlain 1. < 2 Tahun 2. 2-5 Tahun 3. > 5 digunakan dalam proses organisasi. Untuk menilai kapabilitas organisasi diupayakan Lama Menduduki Jabatan 4 agar bagaimana organisasi mengelola proses operasionalnya untuk menghadapi 0 0 33 39,28 44 7 52,38 8,34 kompetensi pasar (Lekatompessy, 2012) Statistik Deskriptif Teknik Pengujian Data Dalam statistik, melakukan maka dalam pengujian penelitian ini menggunakan tahapan pengujian meliputi uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, teknik pengujian hipoteis menggunakan analisis regresi analisis linear regresi berganda linear Dengan menggunakan metode purposive sampling, jumlah jurusan yang menjadi sampel penelitian adalah sebanyak 84 jurusan dari Perguruan Tinggi Swasta di Kota Padang, dengan jumlah kuesioner yang disebaar sebanyak 117 kuesioner. Hasil statistik deskriptif adalah sebagai berikut Tabel 2 Statistik Deskriptif dan bertingkat. N o N Selanjutnya dalam pengujian hipotesis 1 Spmfb 84 2 Spmff 84 3 Capb 84 4 Knj Valid N (listwise ) 84 menggunakan uji koefisien determinasi ( R² ), Uji F Statistik dan Uji t statistik. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Deskriptif Data Penelitian Data dikumpulkan dalam penelitian dengan cara ini menyebar kueioner kepada responden yaitu ketua 5 pada tabel berikut ini : Demografi Kategori 1 Jenis Kelamin 1. Lakilaki 2. Perempua n 1. S1 2. S2 3. S3 1. Ketua 2 3 Pendidikan Jabatan Mean 14 20 13 20 16 26 6 14 16.14 29 16.04 76 20.48 81 9.392 9 Std. Deviation 1.62912 1.62736 2.10275 1.83682 84 Uji Validitas Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu item pertanyaan sudah valid. Dalam penelitian ini peneliti Tabel 1 Profil Responden Penelitian N o min Uji Validitas dan Reliabilitas jurusan Perguruan Tinggi Swasta di kota Padang, Profil responden dapat dilihat max menguji instrument data dengan metode Jumlah (orang) Jumla h (%) 36 42,85 48 0 78 6 84 57,15 0 92,85 7,15 100 analisis faktor (KMO). Hasil uji validitas dapat dilihat ditabel berikut: Tabel 3 Uji Validitas No 1 variabel Kinerja organisasi KMOMSA 0.648 Kesimpulan valid 8 2 3 4 SPM-FB SPM-FF Capability 0.724 0.714 0.624 valid valid valid variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,70. Uji Asumsi Klasik Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai KMO-MSA variabel kinerja organisasi, sistem manajemen pengendalian feed-back, pengendalian manajemen sistem feed-forward dan kapabilitas ≥ 5. Dengan ini data dapat dianalisis lebih lanjut karena memenuhi syarat KMO-MSA harus lebih besar atau sama dengan 0,05. Uji reliabilitas dapat dilakukan jika sudah melakukan uji validitas suatu data dan hasil setiap item pertanyaan sudah valid maka selanjutnya dilakukan analisis uji reliabilitas sebagai syarat untuk tahap hipotesis. Hasil dilihat pada tabel 4 dibawah ini: Tabel 4 Hasil uji reliabilitas 1 2 3 4 Variabel Kinerja orgnanisasi SPM-FB SPM-FF Capability pengujian penelitiain normalitas Kolmogorov Cronbach Alpha 0.714 Kesimpulan 0.747 0.722 0.709 Reliabel Reliabel Reliabel ini Hasil menggunakan Smirnov. Berdasarkan tahapan pengujian hipotesis lebih lanjut belum dapat dilakukan karena tidak ada variabel penelitian yang berdistribusi normal, yaitu < dari 0,05. normal mendapatkan maka diuji distribusi lagi dengan menggunakan transformasi data dengan menggunakan Residual Test. Berikut dapat dilihat pada table 5 hasil pengujian dengan menggunakan Residual Test : Table 5 Uji Residual tingkat reliabilitas masing-masing variabel dapat No Dalam Untuk Uji Reliabilitas pengujian Uji Normalitas no Keterangan Unstandardized Residual 1 2 N Kolmogorovsmirnov Z 84 0,744 3 Asymp.sig (2tailed) 0,637 Reliabel Pada dilakukan tabel 5 terlihat setelah data dengan transformasi menggunakan residual test Asym.sig (2Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa tailed) dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk variabel kinerja organisasi, Sistem data berdistribusi normal, karena nilai Pengendalian signifikasi dari uji normalitas ≥ 0,05 . Manajemen feed-back, Sistem Pengendalian Manajemen feed- Uji Multikolinearitas forward dan kapabilitas nilai cronbach Untuk alpha lebih dari 0,7. Suatu konstruk atau mendeteksi terjadi atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat 9 dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai Tabel 7 Uji Heteroskedastisitas VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1. Hasil pengujian dapat dilihat dari tabel 6 berikut ini : Tabel 6 Uji Multikolinearitas n o Variabel 1 SPM-FB 2 3 toleranc e 1.08 9 0.967 1.03 4 1.11 1 0.900 T Sig. Kesimpulan (Costantant) 0,018 0,451 0,485 2,210 0,986 Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas Spm_fb Kesimpulan Spm_ff 0.919 SPM-FF Capabilit y VIF Variabel Independen Tidak terjadi multikolinearit as Tidak terjadi multikolinearit as Tidak terjadi multikolinearit as Kapabilitas 0,653 0,626 0,030 Berdasarkan hasil output spss pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai sistem pengendalian manajemen feed-back, sistem pengendalian manajemen feedPada tabel 6 terlihat bahwa masing- forward bebas dari heteroskedastisitas, masing variabel kinerja independen sistem sedangkan pengendalian feed-back, heterokedastisitas, maka dari itu perllu sistem pengendalian manajemen feed- dilakukan pengujian selanjutnya yaitu forward, menggunakan Scatterplot. dan manajemen variabel intervening kapabilitas mengalami kapabilitas memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap variabel independen dan intervening tidak teridentifikasi atau bebas dari gejala multikolinearitas. Uji Heterokedastisitas Untuk membuktikan ada tidaknya Heteroskedastisitas maka digunakan uji Glejser. Dengan menggunakan uji Glejser, ada tidaknya nilai probabilitas > 0,05 maka Dari grafik scatterplot diatas tidak terjadi Heteroskedastisitas, dan jika terlihat bahwa terlihat titik-titik menyebar sebaliknya nilai probabilitas < 0,05 maka secara acak dan tidak terdapatnya suatu terjadi Hasil pola tertentu, serta titik-titik menyebar pengujian dapat dilihat dari tabel 7 berikut diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. ini : maka dapat disimpulkan bahwa tidak Heteroskedastisitas. . 10 ** terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 3 Sp mff 4 Cap b Uji hipotesis Untuk pengujian hipotesis, 5 penelitian ini menggunakan regresi 6 berganda, regresi sederhana dan regresi bertingkat. Dimana regresi berganda yang pertama (Model 1) adalah bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen feed-back dan pengendalian manajemen sistem feed-forward terhadap kinerja (H1 dan H2). Regresi berganda kedua (Model 2) yaitu untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen feed-back pengendalian manajemen terhadap kapabilitas Selanjutnya sederhana dan feed-forward (H3 dilakukan (Model sistem 3) dan H4). uji regresi yaitu untuk mengetahui pengaruh kapabilitas terhadap kinerja (H5). Dan terakhir dilakukan uji regresi bertingkat (Model 4) untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian manajemen feed-back dan pengendalian manajemen sistem feed-forward terhadap kinerja melalui kapabilitas (H6 dan H7) Hasil pengujian dapat dilihat dari 1 2 Kin erja Sp mfb 0,0 73 0,0 61 0,0 97 ** 0,1 04 0,0 82 0,0 08 0,0 04 0,6 69 * 0,0 57 ** 0,0 51 0,0 28 6,4 23 0,0 13 4,6 96 0,0 12 0,6 49 2,1 97 0,4 23 0,1 18 0,042 ** R2 Adj. R2 F stati stik F Sig 0,08 3 0,06 1 0,07 4 0,05 1 3,68 9 0,02 9 3,21 9 0,04 5 0,049 0,038 4,252 0,042 *** signifikan pada α = 1% ** signifikan pada α = 5% *Signifikan pada α = 10% Model 1 Model 1 digunakan untuk menjawab mengenai hipotesis 1 dan hipotesis 2. Pada tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa variabel sistem pengendalian manajemen feed-back (X1) memiliki nilai signifikan 0,012. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sistem pengendaalian manajemen feed-back berpengaruh terhadap kinerja karena nilai signifikan kecil dari alpha yaitu 0,05 dan sistem pengendalian manajemen feed-forward (X2) juga berpengaruh terhadap kinerja karena nilai signifikannya labih kecil dari 0,05 yaitu 0,033. Dilihat dari nilai R2 diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,083 dann nilai adj R2 sebesar 0,061. F sig sebesar 0,029. Hal ini dapat Tabel 8 Uji Hipotesis Regresi Berganda dan Regresi Sederhana Mod Mod Mode el el 2 l3 1 8 0,4 23 * 0,05 9* Nilai F statistik adalah 3,689 dengan nilai tabel 8 sebagai berikut: N O 7 0,03 3** * disimpulkan bahwa sistem pengendalian Regresi Bertingkat Model 4 A B c d manajemen feed-back pengendalian manajemen dan sistem feed-forward terhadap kinerja dapat diterima karena 0,01 2 ** 0,08 0* 0,0 13 0,0 29 nilai signifikan kecil dari 0,05. 11 0,049 dann nilai adj R2 sebesar 0,038. Model 2 Model 2 digunakan untuk menjawab Nilai F statistik adalah 4,254 dengan nilai hipotesis 3 dan hipotesis 4. Pada tabel 8 F sig sebesar 0,042 Hal ini dapat diatas dapat dilihat bahwa variabel sistem disimpulkan bahwa kapabilitas terhadap pengendalian manajemen feed-back (X1) kinerja memiliki nilai signifikan 0,080 hal ini signifikan kecil dari 0,05. dapat Model 4 disimpulkan bahwa sistem dapat diterima karena nilai pengendaalian manajemen feed-back tidak Pada model A (H6) menunjukkan berpengaruh terhadap kapabilitas karena bahwa sistem pengendalian manajemen nilai signifikan besar dari alpha yaitu 0,05, feed-back berpengaruh terhadap kinerja dan sistem pengendalian manajemen feed- sebelum melalui variabel intervening, forward (X2) juga tidak berpengaruh dengan nilai signifikan 0,013 yang lebih terhadap kinerja karena nilai signifikannya kecil dari 0,05. Pada model B (H6) lebih besar dari 0,05 yaitu 0,059. Dilihat menunjukkan bahwa system pengendalian dari R2 nilai diperoleh koefisien manjemen feed-back tidak berpengaruh determinasi sebesar 0,074 dann nilai adj R2 terhadap sebesar 0,051. Nilai F statistik adalah sebagai variabel intervening, dengan nilai 3,219 dengan nilai F sig sebesar 0,0.45 Hal signifikan 0,097 > 0,05. Maka dapat ini disimpulkan bahwa sistem pengendalian dapat disimpulkan bahwa sistem kinerja melalui pengendalian manajemen feed-back dan manajemen sistem pengendalian manajemen feed- terhadap forward pengendalian manajemen feed-back tidak terhadap kapabilitas dapat feed-back kapabilitas kinerja, tetapi sistem diterima karena nilai signifikan kecil dari dipengaruhi 0,05. variabel intervening, karena dapat dilihat Model 3 dari perolehan nilai signifikan 0,097. Oleh Model 3 digunakan oleh berpengaruh kapabilitas sebagai untuk karena itu H6 di tolak. Berdasarkan tabel menjawab mengenai hipotesis 5. Pada terdapat 2 model yang mana model A tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa variabel menunjukkan nilai R2 sebesar 0,073 dan kapabilitas (I) memiliki nilai signifikan adj R2 0,061. Maka pada model A dapat 0,042 hal ini dapat disimpulkan bahwa disimpulkan kapabilitas berpengaruh terhadap kinerja pengendaalian karena nilai signifikan lebih kecil dari terhadap kinerja sebesar 6,1 %, selanjutnya alpha yaitu 0,05. Dilihat dari nilai R2 pada model B menunjukkan nilai R2 diperoleh koefisien determinasi sebesar sebesar 0,104 dan adj R2 sebesar 0,082, bahwa pengaruh manajemen sistem feed-back 12 maka dapat disimpulkan bahwa sistem sebesar 0,051 dan adj R2 sebesar 0,028, pengendalian maka dapat disimpulkan bahwa system terhadap manajemen kinerja feed-back melalui kapabilitas pengendalian manajemen sebesar 8,2%. Dilihat dari nilai F statistic terhadap pada model A menunjukan nilai 6,423 sebesar 5%. Dilihat dari nilai F statistic dengan nilai F Sig 0,013, maka dapat pada model 1 menunjukan nilai 0,649 disimpulkan bahwa sistem pengendalian dengan nilai F Sig 0,423, maka dapat manajemen disimpulkan bahwa sistem pengendalian feed-back berpengaruh kinerja feedforward melalui terhadap kinerja. Selanjutnya pada model 2 manajemen F statistic menunjukkan nilai 4,696 dengan terhadap kinerja. Selanjutnya pada model signifikan 0,012 lebih kecil dari 0,05. D F statistic menunjukkan nilai 0,423 Maka dapat disimpulkan bahwa sistem dengan signifikan 0,118 lebih besar dari pengendalian feed-back 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa melalui sistem pengendalian manajemen feed-back berpengaruh manajemen terhadap kinerja feed-forward kapabilitas berpengaruh kapabilitas sebagai variabel intervening tidak berpengaruh terhadap kinerja melalui Pada model C (H7) menunjukkan bahwa kapabilitas sebagai variabel intervening. sistem pengendalian manajemen feed- 5. Kesimpulan dan Saran forward tidak berpengaruh terhadap Berdasarkan kepada analisis dan kinerja variabel pembahasan hasil pengujian hipotesis yang intervening, dengan nilai signifikan 0,423 telah dijabarkan pada bab sebelumnya yang mana lebih besar dari 0,05. Pada maka dapat diajukan beberapa kesimpulan model D (H7) menunjukkan bahwa sistem penting yang merupakan jawaban dari pengendalian manjemen feed-back juga sejumlah masalah yang dibahas didalam tidak berpengaruh terhadap kinerja melalui penelitian ini yaitu sebagai berikut : sebelum melalui kapabilitas sebagai variabel intervening, 1. Hasil pengujian hipotesis pertama dengan nilai signifikan 0,057 > 0,05.. Oleh ditemukan karena itu H7 di tolak. Berdasarkan tabel pengendalian manajemen feed-back terdapat 2 model yang mana model C berpengaruh menunjukkan nilai R2 sebesar 0,008 dan organisasi adj R2 0,004. Maka pada model C dapat disimpulkan bahwa pengaruh sistem bahwa sistem terhadap kinerja 2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa pengendaalian manajemen feed-forward pengendalian manajemen terhadap kinerja sebesar 8 %, selanjutnya forward pada model D menunjukkan nilai R2 kinerja oraganisasi. berpengaruh sistem feed- terhadap 13 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa 5.3. Keterbatasan Penelitian sistem Keterbatasan penelitian ini antara pengendalian manajemen feed-back lain objek penelitian ini terdapat di kota tidak Padang sehingga pembagaian maupun berpengaruh terhadap kapabilitas. pengembalian kuesioner mengalami 4. Hasil pengujian hipotesis keempat kesulitan , Hal ini dikarenakan oleh ditemukan bahwa bahwa sistem keterbatasan waktu dan biaya oleh peneliti. pengendalian manajemen feed-back Belum dapat dipastikan apakah kuesioner tidak yang dikirimkan benar-benar diisi oleh berpengaruh terhadap kapabilitas objek penelitian yang dimaksud oleh 5. Hasil pengujian hipotesis kelima ditemukan bahwa berpengaru peneliti, serta tidak dapat diketahui apakah kapabilitas responden memahami semua pertanyaan kinerja yang terdapat didalam kuesioner dengan terhadap oranisasi. tidak adanya kontrol terhadap responden 6. Hasil pengujian hipotesis keenam ditemukan bahwa pada saat pengisian kuesioner. Serta sistem Penelitian ini memakai tiga variabel yaitu pengendalian manajemen feed-back sistem pengendalian manajemen feed- tidak berpengruh terhadap kinerja back, sistem pengendalian manajemen orgaanisasi melalui kapabilitas. feed-forward, dan kapabilitas, sedangkan 7. Hasil pengujian hipotesis ketujuh masih terdapat kemungkinan variabel lain ditemukan bahwa sistem pengendalian manajemen feed-back yang mempengaruhi kinerja organisasi. 5.4. tidak berpengruh terhadap kinerja 5.2. Saran Peneliti Berdasarkan pada kesimpulan, orgaanisasi melalui kapabilitas. implikasi dan keterbatasan penelitian, Implikasi Penelitian peneliti mengajukan beberapa saran yang Berdasarkan pada dan dapat memberikan kontribusi atau manfaat kesimpulan yang diperoleh. Penelitian ini bagi peneliti yang akan datang dan memberikan diharapkan beberapa hasil implikasi bagi dapat memastikan bahwa Perguruan Tinggi Swasta di Kota Padang kuesioner yang dikirim benar-benar diisi atau organisasi lainnya. Penelitian ini oleh objek yang diinginkan peneliti, dapat selanjutnya menjadi acuan bagi pembaca, seharusnya memperkuat maupun peneliti lain yang bermanfaat dengan metode wawancara atau observasi dalam secara langsung, dan Penelitian yang akan mengukur organisasi. tingkat kinerja datang diharapkan dapat menambah 14 variabel-variabel lain yang mempunyai Lekatompessy.2012. Peran Sistem kemungkinan pengaruh terhadap kinerja Pengendalian Manajemen dalam organisasi. Meningkatkan Kinerja Perusahaan DAFTAR PUSTAKA Disertasi. Universitas Diponegoro. Anthony dan Govindarajan. 2012. Mohamad Mahsun. 2006. Pengukuran Management Control System Kinerja Sektor Publik. BPFE. Jakarta, Salemba Empat. Yogyakarta. Chenhall RH. 2003. Management control systems design whit in its organizational context: For Business. finding from contingency-based research and direction Elsaver, for the future. volume 28. Pengaruh Pengendalian Sistem Manajemen BudayaOrganisasi Tingkat dan terhadap Kesehatan Perusahaan. SNAB. Penerbit Salemba Empat. Jakarta Selatan. Simon R. 1991. Strategic Orientation and Top Management Attention to Control Fadjar Ahmad dan Muslim Al Kautsar. 2012. Sekaran, Uma. 2011. Research Methods System. Management journal. Wahyuni Nanik. 2001. Pengaruh Lingkungan Eksternal terhadap Kinerja Perusahaan dengan Orientasi Strategi sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Ghozali, Imam. 2013. AplikasiBisnis Multivariate dengan Katolik Soegijaprata. Program IBM SPSS 21, edisi 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Grafton et al. 2010. performance The role measurement evaluation in organizational capabilities performance. of and building and Accounting organizational and society 689706: Australia. 15