APLIKASI STRATEGI GREEN MARKETING DENGAN STUDI KASUS BEBERAPA PERUSAHAAN DI INDONESIA Titin Ekowati [email protected] Universitas Muhammadiyah Purworejo Murry Harmawan Saputra [email protected] Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstraksi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aplikasi strategi green marketing, yang dilakukan oleh PT. Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General Electric ; PT LG Electronics Indonesia ; dan PT. Bank BNI yang dapat mengukuhkan positioning sebagai perusahaan yang peduli dengan permasalahan lingkungan. Studi kasus adalah metodologi penelitian yang sangat kuat yang mengkombinasikan wawancara individu maupun kelompok dengan analisis dan observasi. Sebagai alat yang dapat digunakan untuk memahami proses pemasaran khususnya, di dalam studi kasus peneliti dapat meramu informasi dari company profile, annual report, sales receipts, surat kabar serta majalah, yang diiringi dengan observasi secara langsung dan mengkombinasikannya dengan data hasil wawancara terhadap partisipan. Dalam penelitian ini, data dan informasi diperoleh dari pemberitaan yang diakses melalui internet dan majalah Marketing. Hasil studi kasus ini tidak dapat digeneralisasi, namun demikian tetap mungkin untuk dimunculkan proposisi, yaitu: Aplikasi strategi green marketing akan lebih mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut dapat terjadi karena dari hasil temuan studi kasus ini diketahui bahwa keempat perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam studi kasus ini, yaitu PT. Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General Electric; PT LG Electronics Indonesia; dan PT. Bank BNI, memiliki komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan strategi green marketing yang diimplementasikan oleh keempat perusahaan tersebut dapat dilihat bahwa perusahaan juga memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan prinsip etika bisnis, justice dan utilitarian. Key Word: Green Marketing, Studi Kasus, PT. Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General Electric ; PT LG Electronics Indonesia ; dan PT. Bank BNI. PENDAHULUAN produksinya. Air, udara, tanah, hutan, dan Sudah sejak lama produsen dan tambang dianggap sebagai anugerah yang industri, baik di negara maju maupun harus dimanfaatkan sebesar-besarnya tanpa negara berkembang tidak memperhitungkan perlu lingkungan sebagai salah satu proses melanggengkannya. memikirkan usaha untuk Akibatnya tekanan Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 17 terhadap lingkungan menjadi besar dan damar) maupun atas usaha sekelompok mempengaruhi masyarakat seperti NGO (Non-Government keseimbangan alam. Bencana alam, perubahan iklim, pemanasan Organization)yang global, kepedulian mereka atas lingkungan. Lambat dan pencemaran lingkungan laun masyarakat dari aktivitas industri di atas. mengkonsumsi produk-produk yang tidak Kesadaran bahwa lingkungan harus pula ramah dihargai mencuat sejak diperkenalkannya friendly). Perubahan sikap masyarakat ini Environmental Impact Assessment (EIA)di memaksa Amerika sekitar tahun 1970-an, yang lingkungan dalam proses produksinya agar mewajibkan dimasukkannya perhitungan pasar mereka tetap ada, atau setidaknya atas berusaha untuk tampak “hijau” dimata bagi setiap rencana lebih menyuarakan merupakan harga yang harus ditanggung lingkungan konsumen terus lingkungan industri selektif untuk (environmentally memasukkan kegiatan yang diperkirakan bedampak besar masyarakat. terhadap Konsep masyarakat mulai meningkat, hal ini dapat menginternalkan harga lingkungan dalam ditunjukkan dari hasil survei dari Gallup suatu produksi ditindaklanjuti pula dalam International Institute yang diadakan di 22 konsep negara di dunia pada tahun 1992 yang lingkungan. pembangunan berkelanjutan di Kekuatan harga tahun 1987. Di Indonesia,kedua konsep di membuktikan atas trinternalisasi dalam Undang-Undang masyarakat cenderung mau membayar lebih No.4 Ketentuan- mahal atas suatu produk asal mereka Pengelolaan teryakini bahwa benar produk itu ramah Konsumen linkungan. Uniknya , keinginan itu tidak tahun 1982 Ketentuan tentang Pokok Lingkungan(WWW.Gerakan Hijau.Com). hal itu. menawar Dewasa ini hanya melulu monopoli msyarakat di Ketika hal-hal di atas masih menjadi negara kaya yang relatif mapan, tetapi juga konsumsi dan perdebatan elite bagi para di negara berkembang dan miskin. Hasil birokrat dan kelompok ilmuwan, eksploitasi survei atas alam oleh manusia yang berdampak mayoritas masyarakat di 20 negara dari 22 hebat tetap terus berlanjut. Masyarakat negara umum dilakukannya kegiatan banyak tergugah, eksploitasi itu baik karena itu membuktikan yang disurvei pula setuju perlindungan bahwa untuk lingkungan berdampak walaupun beresiko adanya penurunan atas langsung atas penghidupan mereka yang laju pertumbuhan ekonomi (www.Gerakan hidupnya melulu tergantung pada alam Konsumen Hijau.com). (seperti nelayan dan pengumpul madu atau 18 Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Agar gerakan konsumen hijau ini terorganisir. Contohnya, masyarakat di dapat berjalan baik, setidaknya diperlukan Dukuh Tapak, Jawa Tengah. Sudah 15 dua syarat mutlak bagi masyarakat, yaitu tahun lebih masyarakat di Dukuh Tapak terinformasi dan terorganisir. Terinformasi menderita karena dalam arti, masyarakat harus paham betul dilakukan pabrik-pabrik apakah barang yang akan mereka beli pemukiman mereka. Tetapi usaha-usaha merupakan produk dari industri yang masyarakat untuk nasibnya mentok di berwawasan lingkungan. Itu bisa dimulai tengah dari sejak bahanjadi dan bahkan sampai pengorganisasian yang rapi. Masyarakat ketika dilempar ke masyarakat. Beberapa mendapat kekuatanya ketika beberapa NGO industri kosmetik sudah berani berpromosi mengancam bahwa produknya tidak diujicobakan pada produk yang dianggap mencemari tersebut. binatang (free animal testing) dan sebuah Ancaman ini tidak bisa dianggap angin lalu, industri mau karena NGO-NGO tersebut merupakan bertanggung jawab atas botol-botol plastik masyarakat yang terorganisir dan mampu dari produksinya. Perusahaan harus bersifat menyuarakan aspirasinya sampai tingkat transparan proses nasional, bahkan level internasional. Enam produksinya memang ada jaminan untuk buln sesudah ancaman itu dikeluarkan, tidak pihak pencemar setuju untuk membayar minuman bahwa merusak menyatakan dalam lingkungan. Gerakan jalan pencemaran karena akan yang di sekitar tidak memboikot adanya produk- masyarakat diatas baru dapat berkembang ganti subur jika masyarakat mempunyai banyak mengeluarkan pilihan atas suatu produk tertentu. Jika lingkungan yang dicemari (www.Gerakan produk X dianggap tidak berwawasan Konsumen Hijau.Com). lingkungan dalam proses produksinya, Dalam Green Consumerism, konsumen maka masyarakat akan beralih ke produk Y hijau maksudnya tentu bukan konsumen yang dianggap ramah lingkungan. Dengan yang berbaju hijau. Namun yang menyadari kata lain suasana monopoli dalam suatu betapa lapangan produksi terhadap timbulnya gerakan tidak mendorong konsumen hijau. rugi ke masyarakat biaya pentingnya berbelanja lingkungan. konsumen lokal pemulihan bertindak dan atas ramah Misalnya ketika mencari produk Terorganisir, dalam arti untuk memperkuat dengan kemasan bahan yang bisa didaur posisi melakukan ulang, bukan kemasan yang terbuat dari penyelidikan, riset, penuntutan dan lobi plastik. Konsumen mencari produk dengan kebijakan , diperlukan masyarakat yang kemasan yang bisa digunakan kembali masyarakat dalam Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 19 (reuse) atau yang menyediakan refill atau mempertimbangkan aspek ekologi selain isi aspek ekonomi. Hal ini dapat dilakukan ulang atau yang bisa terurai (biodegradeble). dengan strategi green marketing yang dapat Fenomena di atas sangat terkait diimplementasikan pada berbagai aktivitas dengan kegiatan pemasaran hijau ( Green pemasaran Marketing) yang merupakan fokus baru produk, dalam usaha bisnis yang mulai mencuat dan pengemasan, menjadi perhatian banyak pihak mulai akhir marketing diaplikasikan oleh perusahaan abad 20 (Byrne, 2003). Green Marketing untuk memenuhi tuntutan konsumen akan mengemuka dari produk yang ramah lingkungan sekaligus meningkatnaya kelompok masyarakat yang sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan sadar lingkungan dalam perilaku konsumsi terhadap sehari-hari (ecoloically conscious consumer (Sumarsono dan Giyatno, 2012). behavior) sebagai atau dampak lebih perubahan dan dalam modifikasi dalam proses, promosi. Green permasalahan lingkungan dengan Rumusan masalah dalam penelitian konsumen hijau (green consumer). Sebagai ini adalah “Bagaimana strategi green dampak meningkatnya kesadaran konsumen marketing diimplementasikan oleh PT. terhadap pada Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General lingkungan, maka semakin meningkat pula Electric ; PT LG Electronics Indonesia ; permintaan akan produk-produk ramah dan PT. Bank BNI, dalam kaitannya lingkungan (green product). Produk ramah dengan lingkungan yang juga dikenal dengan istilah perusahaan ecological product atau environmental permasalahan lingkungan ?” dampak dikenal misalnya konsumsi friendly product adalah positioning yang mereka sebagai peduli dengan produk yang Adapun tujuan penelitian ini adalah mengandung komponen yang aman, tidak untuk mengidentifikasi aplikasi strategi beracun, serta green marketing, yang dilakukan oleh PT. ramah Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General lingkungan untuk mengurangi dampak Electric ; PT LG Electronics Indonesia ; negatif konsumsi produk pada lingkungan dan (Shamdasam et.al, 1993). mengukuhkan dapat menggunakan didaur kemasan ulang, yang Tuntutan konsumen akan produkproduk ramah lingkungan tersebut telah mendorong orientasi 20 produsen usaha untuk merubah mereka, dengan PT. perusahaan Bank BNI yang positioning yang peduli dapat sebagai dengan permasalahan lingkungan. Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis sikap dan perilaku baik konsumen maupun KONSEP GREEN MARKETING Green Marketing merupakan fokus produse dalam. Hawkins, Mathersbaugh, baru dalam usaha bisnis yang mulai dan Best (2007:93) mendefinisikan dalam mencuat dan menjadi perhatian banyak beberapa indikator yaitu : green marketing pihak mulai akhir abad 20 (Byrne, 2003). melibatkan proses mengembangkan produk Green yang proses produksi, penggunaan dan Marketing mengemuka sebagai dampak dari meningkatnaya kelompok pembuangan masyarakat yang sadar lingkungan dalam membahayakan lingkungan dibandingkan perilaku konsumsi sehari-hari (ecoloically jenis produk tradisional lainnya, green conscious consumer behavior) atau lebih marketing dikenal dengan konsumen hijau (green mengembangkan produk yang memiliki consumer). Sebagai dampak meningkatnya dampak positif terhadap lingkungannya, kesadaran konsumen terhadap dampak dan green marketing juga harus melibatkan konsumsi pada lingkungan, maka semakin penjualan produknya dengan organisasi meningkat pula permintaan akan produk- maupun produk ramah lingkungan (green product). terkait. Produk ramah lingkungan yang sampahnya tidak melibatkan even-even proses peduli lingkungan juga Tuntutan konsumen akan produk- dikenal dengan istilah ecological product produk ramah lingkungan tersebut telah atau environmental friendly product adalah mendorong produk yang mengandung komponen yang orientasi aman, tidak beracun, dapat mengurangi mempertimbangkan aspek ekologi selain dampak negatif konsumsi produk pada aspek ekonomi. Hal ini dapat dilakukan lingkungan (Shamdasam et.al, 1993). dengan strategi green marketing yang dapat Grewal dan Levy (2010 :128) ; Jaolis, Ferry (2011) mendefinisikan green produsen usaha untuk merubah mereka, dengan diimplementasikan pada berbagai aktivitas pemasaran misalnya dalam modifikasi marketing sebagai upaya-upaya strategik produk, yang dilakukan oleh perusahaan untuk pengemasan, menyediakan barang dan jasa yang ramah marketing diaplikasikan oleh perusahaan lingkungan sebagai untuk memenuhi tuntutan konsumen akan target pasarnya. Keller (2008 : 473-478) produk yang ramah lingkungan sekaligus menyebutkan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada bahwa konsumen green marketing perubahan dan dalam proses, promosi. Green merupakan salah satu kasus khusus dalam terhadap implementasi SCM yang dapat dilihat dari lingkungan(Sumarsono dan Giyatno, 2012). permasalahan Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 21 Green marketing berkembang setelah masyarakat memahami isu-isu Produk hijau merupakan produk – lingkungan, sehingga masyarakat menuntut produk yang bersifat alami dan ramah tanggung jawab dari para pelaku bisnis lingkungan. Contohnya produk kemasan dalam yang dapat didaur ulang, kertas yang dapat melakukan tentang KONSEP GREEN PRODUCT aktivitasnya. Green marketing juga dapat didefinisikan sebagai didaur aktivitas pemasaran dengan bertanggung dieksperimenkan pada binatang, aerosol jawab terhadap lingkungan, yaitu dengan yang tidak merusak lapisan ozon, produk seminimal mungkin memberikan dampak kayu yang bersertifikasi, popok bayi sekali negatif Sehingga pakai, dan pangan organik (Junaedi, 2006). dapat dijelaskan bahwa tujuan dari green Sedangkan konsumen hijau merupakan marketing konsumen terhadap lingkungan. adalah hubungan antara untuk memperbaiki industri dengan ulang, produk yang selalu yang tidak menggunakan produk yang bersifat alami dan ramah lingkungan, untuk mengawasi dampak dari lingkungan perekonomian, dan sebagai respon terhadap karakteristik konsumen hijau yaitu (Assael, peraturan pemerintah tentang lingkungan 2003) : hidup. 1. Memboikot Banyak perusahaan yang enggan menerapkan green marketing (produk hijau). produk yang Adapun tidak berwawasan lingkungan (produk hijau). dalam 2. Mau membayar mahal untuk produk pemasaran produknya, karena produk yang yang berwawasan lingkungan (produk ramah lingkungan biasanya akan dijual hijau). dengan harga yang tinggi. Sedangkan Upaya-upaya untuk mengidentifikasi mayoritas konsumen tidak mau membayar konsumen ramah lingkungan atau green mahal untuk masalah tersebut, sehingga consumers telah ditelusuri pada awal tahun membuat antara 1970an (Laroche, Bergeron, dan Forleo, pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Di 2001 : 504 dalam Jaolis, Ferry, (2011). samping itu penelitian yang dilakukan Merujuk pada beberapa penelitian dan untuk penemuan produk baru yang ramah literatur sebelumnya, ada beberapa faktor lingkungan juga memerlukan investasi yang yang sangat besar. pembelian ketidakseimbangan dapat mempengaruhi produk ramah perilaku lingkungan. Laroche, Bergeron, dan Forleo, (2001 : 504) mengajukan beberapa variabel dalam memprediksi tingkat keinginan konsumen 22 Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis untuk membayar lebih bagi produk ramah khususnya produk organik dalam kaitannya lingkungan, dengan perspektif religius seseorang. yaitu : Demografi yang meliputi umur, jenis kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, status pekerjaan, Sedangkan Kaiser et al.(1999 : 59-62) dalam Jaolis, Ferry (2011) mengkaji kepemilikan property, status pernikahan rational choice yang dapat menjelaskan dan ukuran keluarga ; Environmental perilaku ekologis individu. Penelitian yang knowledge eco- dilakukan berusaha mengembangkan teori meliputi ini dalam model sikap terhadap lingkungan individualism, colectivism, security, dan fun yang dikembangkan pada isu moral dengan atau enjoyment ; Attitudes terhadap isu menggunakan lingkungan dan produk hijau ; Perilaku keharusan dalam kegiatan peduli lingkungan. konservasi lingkungan. responsibility feeling literacy yang ; terkait Values dengan yang Honkanen, Verplanker dan Oslen perasaan-perasaan personal terhadap dari isu-isu Variabel ini kemudian (2006 : 420-422) dalam Jaolis, Ferry (2011) dikombinasikan dengan mempelajari hubungan antara motif etis environmental knowledge dalam pola konsumsi produk makanan yang environmental values yang membentuk dipengaruhi konstruk oleh isu-isu konservasi variabel variabel dan peneliian sebagai lingkungan dan hak-hak hewan dalam prediktor niat dan tindakan pembelian pengembangan produk organik. Nilai-nilai produk ramah lingkungan. personal dimana motif etis seseorang Meningkatnya permintaan produk- terbentuk, meliputi tiga dimensi utama produk yaitu yang beberapa kuat walaupun masih banyak perusahaan yang : Ecological mencerminkan mengenai motives, perspektif kepeduian yang terhadap hak-hak belum ramah lingkungan perusahaan memperhatikan ditanggapi dengan baik, permasalahan hewan dalam kaitannya dengan kepedulian pemasaran lingkungan. Revolusi pemasaran terhadap lingkungan ; Polotical motives hijau terjadi karena terbukti bahwa 30 yang mencerminkan peranan penting dari sampai 40 persen degradasi lingkungan penerimaan politis terhadap isu country of disebabkan origin dan keprihatinan terhadap hak-hak konsumsi rumah tangga (Chan,1996). Hal manusia yang ini menunjukkan bahwa jika konsumen individu memperlihatkan sikap yang positif terhadap lingkungan isu-isu lingkungan maka mereka akan ; Religious mencerminkan terhadap produk motives penerimaan ramah oleh aktivitas Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis perilaku 23 memiliki perilaku konsumsi yang mengarah mempengaruhi pembelian dan keputusan pada kesadaran lingkungan (Junaedi, 2006). nutrisional. Tren keamanan pangan menjadi isu sensitif dalam industri pangan. Isu bahan KONSEP ECOLABELLING pangan yang aman telah meningkatkan kesadaran masyarakat pada krisis lingkungan yang menuntut setiap orang salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan pada konsumen adalah dengan memberikan informasi untuk memiliki gaya hidup sehat dan hemat. lingkungan pada produk label ramah produk Perbaikan mutu kehidupan dan gaya hidup (ecolabelling). sehat telah mendorong masyarakat di dikatakan sebagai label lingkungan yang beberapa negara dan mendorong gerakan dapat gaya hidup sehat dengan tema global lambang/simbol, atau grafis pada suatu kembali ke alam. Gerakan ini didasari label produk atau kemasan, dalam literatur bahwa segala sesuatu yang berasal dari produk, dalam buletin teknik, iklan atau alam adalah baik dan berguna serta dalam menjamin adanya keseimbangan. Pangan Nasional, 2004). Ekolabel merupakan salah organik telah menjadi pilihan utama untuk saru sarana untuk penyampaian informasi memenuhi gaya hidup sehat ini (Juanedi, yang akurat dan tidak menyesatkan bagi 2006). konsumen mengenai aspek lingkungan Lebih lanjut Junaedi (2006) publikasi eko-produk atau umumnya lingkungan sesuai pernyataan, (Komite Akreditasi informasi bertujuan tersebut untuk pada mendorong menjelaskan permintaan dan penawaran produk ramah kesadaran konsumen akan ekologi dan lingkungan di pasar dan juga mendorong lingkungan serta konsumen yang sadar akan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan kesehatan. Kesadaran lingkungan bukan (www.menlh.go.id). hanya ideologi untuk ramah sering suatu produk, komponen atau kemasannya. Pemberian yang juga berbentuk menjelaskan bahwa pangan organik sebagai produk Ekolabel saja tetapi juga Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk permasalahan market competition yang mendorong mempengaruhi produk-produk yang memberikan dampak Pengetahuan perilaku konsumen konsumen. penting untuk konsumen agar memilih lingkungan yang lebih kecil dibandingkan difahami untuk rantai penawaran pangan produk secara keseluruhan dan khususnya untuk ekolabel oleh para pelaku usaha dapat para pengecer, karena isu lingkungan mendorong 24 lain yang inovasi sejenis. Penerapan industri yang Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis berwawasan lingkungan. Selain itu, ramah lingkungan. Salah satu hal yang ekolabel dapat memberikan citra yang perlu positif bagi “merek” suatu produk maupun konsumen Indonesia terhadap aktivits green perusahaan yang yang marketing masih didominasi oleh fungsi sekaligus menjadi bagi emosi dan perseptual (afeksi) dibandingkan memproduksi, investasi dicermati adalah sikap positif peningkatan daya saing perusahaan di pasar. dengan fungsi kognisi (Sumarsono dan Bagi konsumen, manfaat dari penerapan ekolabel adalah konsumen Giyatno, 2012). dapat Hal ini bisa dilihat dari masih memperoleh informasi mengenai dampak minimnya lingkungan dari produk yang akan dibeli mengenai atau digunakan(Sumarsono dan Giyatno, Konsumen akan mempercayai informasi 2012). yang diberikan oleh perusahaan tanpa pengetahuan klaim ramah konsumen lingkungan. Klaim ramah lingkungan yang ada mengolah informasi yang diberikan oleh pada ecolabel akan membentuk sikap dan perusahaan tanpa mengolah informasi lebih perilaku konsumen terhadap lingkungan. lanjut karena konsumen sudah memiliki Siakp adalah organisasi dari motivasi, kepercayaan emosi, perseptual dan proses kognitif yang Informasi ligkungan pada label produk, cenderung menetap terhadap aspek – aspek belum di lingkungan sekitarnya. Sikap merupakan gambaran yang jelas pada konsumen predisposisi yang dipelajari untuk memberi mengenai dampak konsumsi produk pada respon suka atau tidak suka terhadap suatu lingkungan. Pada realitasnya, ketersediaan objek tertentu. Konsumen yang menghargai data alam dan lingkungan akan cenderung lingkungan dan produk-produk yang di mengembangkan sikap positif terhadap klaim ramah lingkungan masih cukup produk dan kegiatan yang konsisten dengan minim sehingga konsumen sebenarnya nilai – nilai tersebut. Sikap sebagai fungsi tidak mengetahui sepenuhnya kebenaran ekspresi nilai akan mengekspresikan nilai dari klaim-klaim tersebut. Mereka sangat utama konsumen. tergantung pada iklan advetorial, pelabelan, Konsumen yang memiliki sikap positif rubrik-rubrik ringan pada media populer dalam dampak konsumsi pada lingkungan dan akan menyediakan informasi yang cukup bagi dan konsep cenderung diri mendukung inisiatif akan kualitas sepenuhnya dan word dapat informasi of memberikan berkaitan mouth. produk. Pasar dengan tidak perlindungan lingkungan, mendaur ulang, konsumen dan membeli serta menggunakan produk produk itu hijau atau tidak, mereka hanya untuk menentukan Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis sebuah 25 diberikan harga dan iklan advetorial suatu produk, green advertizing akan sepihak dari produsen. Sebagian kecil menegaskan mencarinya dalam jurnal-jurnal yang sangat lifecycle, sedikit jumlahnya atau pada organisasi – produksi, organisasi advokasi seterusnya; 3)Perusahaan yang menerapkan (http: green advertizing menyediakan insentif yang lingkungan melakuka seperti LSM gerakankonsumen.blogspot.com). bagi aplikasinya mulai dari proses pada product bahan mentah, daur manufaktur ulang, untuk dan mencapai pengembangan lingkungan hidup seperti pengurangan dalam penggunaan bahan- KONSEP GREEN ADVERTIZING Green advertizing merupakan semua kegiatan yang dirancang untuk bahan kimia yang dapat merusak lingkungan dan melakukan daur ulang menghasilkan dan memfasilitasi dari setiap dengan pertukaran yang untuk utamanya untuk mengurangi dampak buruk memenuhi kebutuhan keinginan yang berakibat bagi lingkungan hidup (http: dimaksudkan dan manusia, seperti kepuasan atas kebutuhan cara persaingan yang tujuan greenmarketing.blogspot.com). dan keinginannya yang terjadi dengan Pendapat lain mengatakan bahwa meminimalkan dampak negatif terhadap green advertizing adalah periklanan yang lingkungan tampilannya (http: greenmarketing.blogspot.com). Green berwawasan lingkungan. Periklanan model ini dapat termasuk suatu advertizing memiliki seri dari elemen-elemen yang digunakan perbedaan dengan periklanan biasa, dan ada untuk beberapa hal yang menunjukkan perbedaan suatu produk atau perusahaan terhadap yaitu : 1) Tidak seperti harga, kualitas, dan lingkungan. Sebagai contoh iklan yang fitur-fitur lain dampak lingkungan dari berorientasi pada lingkungan dapat memuat sebuah produk tidak akan selalu dapat satu atau lebih hal-hal berikut : warna hijau, dilihat secara langsung dan mungkin tidak pemandangan alam, eco labels, pernyataan akan secara kepedulian bahan baku, proses produksi langsung. Maka dari itu sering berbentuk yang ramah lingkungan, serta produk yang abstrak dapat mempengaruhi dan pembeli memberikan konsumen kesempatan untuk bertindak berdasarkan kepedulian lingkungan ; 2)Tidak seperti iklan yang didaur ulang kepedulian (http: greenmarketing.blogspot.com). Suatu iklan dapat dikatakan cenderung berwawasan lingkungan jika memenuhi mempromosikan atribut yang dimiliki oleh kriteria sebagai berikut : 1)Secara eksplisit 26 biasa mengkomunikasikan Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis maupun implisit menunjukkan hubungan tidak antara 4)Phosphate Free yaitu produk yang tidak produk dengan lingkungan mencemari udara ; mengandung produk yang diiklankan tidak mengandung mencemari lingkungan khususnya air ; CFC sehingga aman untuk kelestarian 5)Organic yaitu produk telah menggunakan lapisan ozon ; 2) Mempromosikan gaya zat organik tertentu untuk mengganti zat hidup berwawasan lingkungan. Misalnya kimia menganjurkan agar mengganggu kesehatan atau keselamatan kemasan habis pakai dibuang di tempat konsumen ; 6)Fat Free yaitu produk yang sampah ; 3) Menghadirkan corporate image terhindar dari lemak seperti pada makanan yang ringan, permen, susu dan sebagainya ; bagi konsumen mengandung responsibility. environmental Misalnya dengan zat 7)Non-toxic karena air biophysical. Misalnya disebutkan bahwa atau phosphate dan lainnya yaitu yang produk dapat dapat tidak memunculkan sertifikat ISO 14000 dalam mengandung racun yang dapat mengancam iklan(http: greenmarketing.blogspot.com). keselamatan konsumen ; 8)Cuelty Free oleh yaitu produk tidak diujicobakan pada perusahaan, memiliki banyak keistimewaan hewan dalam proses pembuatannya seperti yang dapat dijadikan klaim dalam iklan. pada obat dan kosmetik. Suatu produk yang dibuat Misalnya bahan baku yang digunakan, dari mana bahan baku tersebut diperoleh, METODE PENELITIAN Penelitian bagaimana proses produksinya, bagaimana dampak saat penggunaan, ataupun ini bersifat deskriptif kualitatif yang dijalankan untuk mendapat dikemanakan produk itu setelah digunakan. kepastian Beberapa hal yang umum dijadikan klaim karakteristik variabel dalam sebuah situasi dari (Sekaran, 2000). Lebih lanjut, Sekaran green advertizing diantaranya dan menggambarkan (http://ens.lycos.com/ens/apr99): (2000) menjelaskan bahwa studi deskriptif 1)Recycled, yang biasanya ditandai dengan yang anak panah yang melingkar. Dimaksudkan membantu kita dalam beberapa hal, yaitu: bahwa produk atau kemasan tersebut dapat 1. membantu memberikan data memahami secara benar karakteristik didaur ulang ; 2)Ozone Friendly yaitu grup yang berada dalam situasi tertentu. produk-produk yang apabila digunakan 2. membantu berpikir secara sistematis tidak mengancam lapisan ozon. Biasanya mengenai beberapa aspek dalam situasi merupakan klaim dari produk lemari es ; yang diberikan. 3)Biodegradable yaitu produk-produk yang Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 27 3. menawarkan ide-ide untuk penyelidikan dan penelitian lebih lanjut. 4. membantu kabar serta majalah, yang diiringi dengan observasi membuat keputusan- keputusan tertentu yang sederhana. secara langsung dan mengkombinasikannya dengan data hasil wawancara terhadap partisipan. Menurut Pendekatan kualitatif memiliki dua Cooper dan Schindler Pertama, (2006) tujuan dilakukannya sebuah studi pendekatan ini fokus pada fenomena yang kasus adalah untuk menghasilkan multiple terjadi dalam kondisi yang alamiah, in the perspective dari sebuah organisasi, situasi, real kejadian atau proses pada satu titik waktu hal yang world. melibatkan sangat umum. Kedua, kita fenomena pendekatan ini untuk mempelajari dengan segala tertentu atau pada periode waktu tertentu. Sementara itu Neuman (2000) keanekaragamannya (Leedy dan Ormrod, menjelaskan bahwa di dalam studi kasus, 2001). peneliti menguji secara mendalam Penelitian deskriptif kualitatif ini mengenai beberapa fitur dari sebuah kasus dilakukan dengan pendekatan studi kasus. selama beberapa periode waktu tertentu. Yin (2003) mengemukakan bahwa studi Unit analisis dalam kasus tersebut dapat kasus adalah menginvestigasi fenomena berupa individu, kelompok, organisasi, kontemporer di dalam konteks kehidupan movement, event atau geografik. Datanya nyata, terutama ketika batasan-batasan biasanya lebih detail, bervariasi dan luas. diantara fenomena dan konteks tidak Lebih lanjut Neuman (2000) mengatakan terlalu jelas. bahwa di dalam studi kasus, peneliti akan Pendapat lain mengatakan bahwa melakukan investigasi atau dua intensif studi kasus adalah metodologi penelitian terhadap yang sangat kuat yang mengkombinasikan membandingkan kumpulan kasus yang wawancara individu maupun kelompok terbatas yang difokuskan pada beberapa dengan analisis dan observasi (Cooper dan faktor. kasus atau Sedangkan menurut Sayre (201)1), Schindler, 2006). Sebagai alat yang dapat digunakan satu secara studi kasus menyediakan deskripsi atas untuk memahami proses pemasaran khusus, situasi yang dihadapi oleh perusahaan atau lebih lanjut Cooper dan Schindler (2006) konsumen; studi kasus mempertinggi menjelaskan bahwa di dalam studi kasus aplikasi, pengujian atau pembuatan teori; peneliti meramu informasi dari company studi profile, annual report, sales receipts, surat aktivitas pengumpulan dan analisis data. 28 kasus menggabungkan berbagai Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Smith (1990) dan Stake (1986) Desain ini digunakan untuk melihat dalam Yin (2003) mengemukakan bahwa beberapa kasus dalam suatu konteks studi kasus memiliki lima aplikasi penting, atau yaitu: analisis dalam masing-masing kasus 1. tersebut. to explain: untuk menjelaskan dugaan hubungan sebab akibat yang terjadi di 2. 4. 5. dengan satu unit 4. Multiple-case embedded dalam kehidupan nyata yang terlalu Desain ini digunakan untuk melihat kompleks beberapa kasus dalam suatu konteks jika dilakukan dengan survei atau eksperimen. atau fenomena dengan beberapa unit to describe : untuk mendeskripsikan analisis dalam masing-masing kasus intervensi tersebut. dan konteks kehidupan nyata dimana hal tersebut terjadi. 3. fenomena Studi kasus yang dilakukan dalam to illustrate : untuk mengilustrasikan penelitian topik-topik tertentu di dalam evaluasi, multiple-case holistic, dan bertujuan untuk secara deskriptif. mengidentifikasi strategi green marketing to explore : untuk mengeksplorasi yang diimplementasikan oleh PT. Sari situasi-situasi Ayu Martha Tilar ; PT. General Electric; tersebut ketika ini menggunakan desain intervensi yang dievaluasi tidak jelas. PT LG Electronics Indonesia ; dan PT. meta-evaluation : Sebuah studi kasus Bank BNI. merupakan studi atas sebuah evaluasi. Studi kasus memiliki beberapa desain. Yin (2003) membaginya ke dalam empat Sementara itu Stake (2000) mengemukakan tiga tipe studi kasus, yaitu: 1. Intrinsic case study. desain, yaitu: Di dalam studi kasus tipe ini peneliti 1. Single-case holistic ingin memahami dengan lebih baik Desain ini digunakan untuk melihat satu kasus dalam suatu konteks atau fenomena dengan satu unit analisis. 2. Single-case embedded mengenai sebuah kasus khusus. 2. Instrumental case study Di dalam studi kasus tipe ini peneliti menguji kasus khusus, terutama untuk Desain ini digunakan untuk melihat menyediakan pengetahuan ke dalam isu satu kasus dalam suatu konteks atau atau fenomena dengan dua atau lebih unit generalisasi. analisis. untuk mendapatkan kembali 3. Collective case study 3. Multiple-case holistic Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 29 Dalam studi kasus tipe ini peneliti mempelajari beberapa kasus secara bersama-sama dalam menginvestigasi rangka fenomena, DATA Penelitian ini menggunakan data untuk sekunder yang bersumber dari company populasi profile yang diakses melalui wehsite atau kondisi umum. perusahaan; pemberitaan-pemberitaan Penelitian ini menggunakan tipe yang diakses melalui websit, majalah dan studi kasus intrinsic case study dan surat kabar harian, serta kajian literatur collective case study karena bertujuan lainnya, yang terkait dengan strategi green untuk green marketing yang diimplementasikan oleh marketing yang diimplementasikan oleh PT. Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General PT. Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General Electric; PT LG Electronics Indonesia ; Electric; PT LG Electronics Indonesia ; dan PT. Bank BNI. Pemilihan sumber- dan PT. Bank BNI. sumber data tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi Sedangkan strategi Sayre (2001) mengemukakan prosedur penelitian studi mewujudkan internal validity yang cukup tinggi dari studi kasus ini. kasus, sebagai berikut: METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam 1. Menghubungi perusahaan 2. Mengumpulkan digunakan penelitian ini dilakukan dengan cara informasi sebagai latar yang observasi melalui internet atas informasi belakang dan pemberitaan mengenai strategi green penelitian marketing yang diimplementasikan oleh 3. Mengumpulkan data di lokasi PT. Sari Ayu Martha Tilar ; PT. General 4. Analisis data Electric; PT LG Electronics Indonesia; 5. Mengungkapkan hasil analisis data. dan PT. Bank BNI. Lebih lanjut, Sayre (2001) menyatakan ada lima kunci sumbersumber yang menyediakan informasi di dalam melakukan studi kasus, yaitu METODE ANALISIS DATA Tahap analisis data di dalam studi kasus merupakan tahap yang sulit karena dokumen perusahaan, literatur, kuisioner, belum wawancara, dan observasi. mengenai strategi dan teknik yang dapat ada penetapan secara khusus digunakan. Namun demikian, Yin (2003) mengemukakan tiga strategi yang dapat 30 Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis digunakan untuk menganalisis data dalam Sementara itu, sumber lain studi kasus, yaitu: mengemukakan 1. Relying on theoritical propositions dalam studi kasus meliputi tahap-tahap Proposisi tersebut akan mempertajam sebagai berikut: rencana pengumpulan data dan oleh 1. metode analisis data Organization of details about the case karena itu akan memberikan prioritas Menyusun kepada strategi analisis yang relevan. mengenai kasus yang diteliti secara Proposisi logis. akan membantu untuk memfokuskan perhatian pada data 2. fakta-fakta khusus Categorization of data tertentu dan mengabaikan data lainnya Membuat serta akan membantu untuk mengatur kelompok yang penuh arti. studi kasus secara keseluruhan dan 3. klaster data ke dalam Interpretation of *single instances menetapkan penjelasan alternatif yang Dokumen khusus, kejadian-kejadian akan diuji. dan potongan-potongan data lainnya diuji untuk maksud tertentu yang 2. Thinking about rival explanations Strategi yang kedua ini mencoba kemungkinan untuk dengan kasus yang diteliti. menetapkan penjelasan saingan. dan menguji Strategi ini 4. memiliki hubungan Identification of patterns relevan meskipun tidak ada proposisi Data dan interpretasinya harus cermat dan sangat berguna ketika melakukan untuk meletakkan tema dan pola evaluasi di dalam studi kasus. lainnya yang mengkarakteristikan kasus secara lebih luas dibandingkan 3. Developing a case description Di dalam strategi ini dikembangkan yang dilakukan oleh sebuah informasi kerangka kerja secara deskriptif untuk saja. mengatur studi kasus. 5. Synthesis and generalizations Data yang diperoleh di dalam studi Gambaran kasus ini dianalisis dengan cara relying on mengenai theoretical Dalam tahap ini, kesimpulan dapat propositions, yaitu secara kasus keseluruhan telah terbangun. mendasarkan data-data dan informasi yang diambil diperoleh pada teori yang terkait dengan memberikan implikasi bagi kasus strategi green marketing, etika bisnis, yang diteliti (Leedy dan Ormrod, pembangunan berkelanjutan dan reputasi. 2001). yang kemungkinan Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 31 pemberitaan yang diakses melalui internet OBYEK PENELITIAN Obyek penelitian yang digunakan serta pemberitaan di majalah. Program- dalam studi kasus ini adalah PT. Sari Ayu program green Martha Tilar ; PT. General Electric; PT berhasil dikumpulkan LG Electronics Indonesia; dan PT. Bank kemudian BNI.Peneliti orientasinya, apakah green product, eco menetapkan perusahaan tersebut keempat sebagai obyek marketing yang oleh diidentifikasi telah peneliti berdasarkan labelling, atau green advertizing. penelitian karena keempat perusahaan Secara umum perusahaan-perusahaan tersebut terbukti memiliki transparansi mengimplementasikan dan akuntabilitas yang tinggi sehingga marketing dengan pertimbangan sebagai memudahkan peneliti dalam mengakses berikut : data dan informasi khususnya mengenai 1. Sebagai strategi green sarana program untuk green menciptakan marketing perusahaan produk branded “ramah lingkungan” masing-masing website seiring dengan perubahan gaya hidup perusahaan. Di samping itu, alasan lain konsumen untuk lebih dekat dengan yang alam. melalui mendasari perusahaan melihat tersebut bahwa komitmen pemilihan tinggi keempat adalah peneliti mereka untuk 2. Untuk menciptakan perusahaan yang memiliki menjaga kelestarian menjalankan sehingga dapat lingkungan menciptakan strategi green marketing sebagai bentuk keberlanjutan bisnis dan menghindari tanggung krisis lingkungan. jawab pemerintah mereka terhadap membantu keseimbangan lingkungan dan untuk menguatkan posisi KOMITMEN PERUSAHAAN mereka sebagai perusahaan yang peduli TERHADAP GREEN MARKETING dengan permasalahan lingkungan. Sari Ayu menawarkan adalah produk brand yang kecantikan yang PENYAJIAN HASIL DAN dikenal sebagai natural beauty care. Kata PEMBAHASAN natural disini menjadi sangat penting, Penelitian ini menggunakan desain studi kasus program dengan green mengidentifikasi marketing yang karena ini yang menggambarkan siapa Sari Ayu sesungguhnya, sebagai brand yang mempunyai komitmen untuk dilaksanakan oleh empat perusahaan yang membuat produknya dengan bahan baku diperoleh melalui profil perusahaan dan yang alami. Komitmen ini sudah dimulai 32 Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis tahun 1970, sejak Sari Ayu berdiri. Pada mendapatkan waktu itu, konsumen Indonesia banyak LGIN selalu memperhatikan belanja iklan yang mengira bahwa kosmetik yang untuk produk-produk green agar lebih mengandung laku zat kimiawi itu bagus. Martha Tilaar sebagai pendiri Sari Ayu melihat adanya celah di pasar keuntungan. di Sehingga pasaran (Marketing 09/IX/September/2009). ini. Green marketing sebenarnya dapat Disinilah dia menciptakan sebuah produk menjadi tambang emas apabila dikemas kecantikan yang alami. Kemudian beliau secara baik oleh perusahaan. Seperti yang memperkenalkannya sebagai total natural dilakukan oleh BNI, bank berpelat merah beauty care. Semua produk harus natural, ini mencoba memadukan konsep green tidak ada bahan kimiawi (Marketing dalam strategi marketingnya secara unik 09/IX/September/2009). dan Semakin tinggi kepedulian akan menarik. Kunci mengkampanyekan dan sukses menerapkan lingkungan dan perubahan iklim global, green marketing saat ini adalah dengan akan mendorong peluang-peluang bisnis memperhatikan dan menyadari bahwa yang menguntungkan bagi perusahaan paradigma business besar maupun kecil. GE menjadi teladan membawa dunia sebagai salah satu perusahaan yang bisa ekonomi yang mengalami krisis seperti membuat dengan yang terjadi saat ini. Krisis lingkungan komitmennya terhadap lingkungan dan yang disebabkan oleh pemanasan global mencoba hasilnya. dan perubahan iklim telah menuntut Konglomerat bisnis General Electric (GE) program pembangunan yang berbeda dan mencetuskan lebih suatu perubahan menganalisa “Ecomagination” yang as pada memperhatikan usual telah pembangunan tujuan jangka merupakan suatu inisiatif dan bentuk panjang kepedulian nyata dari perusahaan untuk hidup yang menopang kehidupan manusia lingkungan. di masa depan. Untuk BNI, seluruh proses Konsep ini membat serta kepedulian lingkungan perusahaan mendapatkan keuntungan dari mainstreaming kebutuhan planet kita akan teknologi disusun dan dimatangkan oleh sebuah tim energi alternatif yang semakin meningkat yang disebut Corporate Sustainability (Marketing 09/IX/September/2009). Team (Marketing 09/IX/September/2009). Bagi LGIN mengusung principal sustainability konsep green di setiap lini produk adalah sebuah kebutuhan bukan sekedar untuk Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 33 AKTIVITAS GREEN MARKETING DI berbagi pendidikan kecantikan dengan PERUSAHAAN mendirikan lembaga belajar, mengadakan Sari Ayu mengajak konsumen untuk beauty class, hingga bekerjasama dengan turut menggunakan green product dan instansi pendidikan dan pemerintah dalam mempedulikan memperluas mencoba lingkungan. Sari mengkampanyekan Ayu wawasan masyarakat, green khususnya wanita Indonesia, mengenai atas kecantikan alami. Dan sejak tahun 2007 itu menyelenggarakan Martha Tilaar Innovatin melalui premium brand Dewi Sri. Merek Center (MTIC) Award yang bekerjasama ini melakukan edukasi tentang pelestarian dengan Kementrian Riset dan Teknologi lingkungan lebih intens. Martha Tilaar dan didukung oleh Sariayu, yaitu sebuah Group begitu peduli pada kelestarian penghargaan bagi kegiatan penelitian dan budaya Indonesia, dan kepedulian ini karya tulis mengenai riset berbahan alam diwujudkan lewat penciptaan rangkaian yang bermanfaat bagi dunia kecantikan dan warna tata rias Trend Warna Sariayu setiap kesehatan, tahun. Sejak tahun 1987, Trend Warna prinsip-prinsip ramah lingkungan (www. Sariayu telah menjadi barometer dan kiblat PT.Sari Ayu Martha Tilar.com). product untuk konsumen dengan membidik segmen kelas kelas tata rias wanita Indonesia. Selain dengan yang Kecantikan tetap memperhatikan sejati terpancar dari hadirnya Trend Warna Sariayu, peran serta dalam hati. Dan salah satu wujud hati yang dan dukungan Martha Tilaar Group dalam cantik industri kreatif dan budaya Indonesia, salah kepedulian satunya seperti yang terlihat pada ajang Meyakini hal tersebut, Martha Tilaar Group Jember Fashion Carnaval (JFC) dan pun berkomitmen untuk ikut menjaga dan penggunaan konsep SPA Indonesia sebagai melestarikan sarana melepas lelah serta menyegarkan kehidupan pikiran membangun Kampoeng Djamoe Organik dan tubuh, menjadi wujud adalah pada hati yang lingkungan lingkungan yang memiliki lebih hijau baik sekitar. untuk denngan penerapan Beauty Culture (www. PT.Sari (KaDO) Ayu Martha Tilar.com). merupakan sebuah lahan konservasi bagi pada tahun 1997. KaDO Martha Tilaar Group yakin, berbagi tanaman obat, kosmetik, dan aromatik ilmu pada masyarakat yang tertarik pada (TOKA) khas Indonesia yang dibangun di dunia kecantikan menjadi salah satu upaya atas lahan hijau seluas 10 hektar di tengah mempercantik wanita Indonesia dan dunia. kawasan Karena itu, Martha Tilaar Group terus visioner DR. (H.C.) Martha Tilaar terhadap 34 industri Cikarang. Langkah Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis lingkungan ini mendapat perhatian dari mencakup 4 hal, yang memperhatikan PBB dan mendapatkan pernghargaan dari kelestarian United Nation Global Compact. Tidak Resources (penggunaan bahan dasar alami), hanya menjadi tempat wisata yang dapat Green Development (proses pengembangan dikunjungi juga ramah lingkungan), Green Process ( proses memberikan Pelatihan Petani Organik produksi yang aman, efisien, dan ramah Seluruh Indonesia dari seluruh provinsi lingkungan), dan Green Output (hasil Indonesia dan membekali petani dengan produk yang aman dan ramah lingkungan). pendidikan dan praktek langsung mengenai Martha Tilaar Group juga berkomitmen organic farming, mulai dari pengolahan mengajak masyarakat tanah, pembibitan, panen, hingga produksi melakukan Pelestarian dan pendistribusiannya (www. PT.Sari Ayu WWF Indonesia, di mana untuk setiap Martha Tilar.com). pembelian produk Sariayu Trend Warna, Martha masyarakat, Tilaar mengimplementasikan KaDO Group Green juga Science. Green Science merupakan sebuah konsep konsumen lingkungan, turut yaitu Green untuk Bumi turut Bersama berkontribusi dalam pelestarian alam Indonesia (www. PT.Sari Ayu Martha Tilar.com). dari produk Sariayu Putih Langsat yang Tabel 1 Aktivitas Green Marketing PT Sari Ayu Martha Tilaar Aktivitas Penggunaan bahan dasar kosmetik yang alami dengan membuat kampung jamu organik dan Pelatihan petani organik Penerapan beauty culture dengan spa Indonesia sebagai sarana untuk menyegarkan tubuh dan pikiran Proses produksi yang aman, efisien dan ramah lingkungan dan melakukan riset berbahan alam yang bermanfaat bagi dunia kecantikan dan kesehatan, yang tetap memperhatikan prinsipprinsip ramah lingkungan. Hasil produk yang aman dan ramah lingkungan Sumber: http://greenconsumer.blogspot.com Jenis Green Resources dan Green Advertizing Green Development dan Green Advertizing Green process dan Green Advertizing Green product dan Green Advertizing Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 35 GE mengembangkan program atau kekurangan air minum yang sangat Ecomagination yang dimaksudkan untuk berbahaya untuk beberapa dekade ke depan, mengembangkan solusi-solusi masa depan khususnya di Asia Tenggara, Afrika dan seperti energi matahari, lokomotif hybrid, Ameriak Latin. Untuk merespon kebutuhan sel bahan bakar, mesin pesawat dengan ini, GE menyediakan solusi energi matahari emisi yang lebih rendah, bahan yang lebih dan teknologi penyaringan atau filter air ke ringan dan kuat, pencahayaan yang lebih daerah-daerah efisien, serta teknologi pemurnian air. Bangladesh, Nepal dan Malaysia. Di Afrika Sebagai hasil dari pengembangan produk- GE ber-partner dengan pemerintah Algeria produk dan teknologi baru, progam ini (Overseas Private Invesment Corporation), sudah menghasilkan revenue sebesar 12 dan miliar dolar, dengan estimasi tambahan membangun fasilitas terbesar di benua sekitar 50 miliar dolar lagi dari pesanan- tersebut guna menghilangkan garam atau pesanan yang masih pending. Data ini air asin dari laut di Hamma. Fasilitas didapat program Hamma ini diharapkan dapat menghasilkan Ecomagination GE tahun 2006. Langkah 200.000 meter kubik air yang bisa diminum GE dalam upaya menghasilkan return yang per hari dengan menggunakan teknologi sangat adalah reverse osmosis. Kondisi ini bisa men- juga supply lebih dari 20 persen air minum ke dari besar laporan secara Ecomagination. finansial Perusahaan mengantisipasi peningkatan revenue perusahaan penduduk tahun 2010. (Ecomagination) Program Green menghasilkan Green energi ibukota tahunan dari produk-produk Ecomagination, terbesarnya sampai mencapai angka 20 miliar dolar pedesaan di India, Algeria Algeria Aljazair dan untuk kota (Marketing 09/IX/September/2009). General Electric juga menggandeng Google untuk menggali berbagai (Uang), yaitu profit dalam bentuk cash. kebijakan-kebijakan Bila hal tersebut tercapai, berarti revenue mengembangkan teknologi-teknologi yang pada energi baru dan tahun 2010 dua kali lipat ramah lingkungan. Kemitraan mereka akan dibandingkan tahun 2005 (Marketing mendukung pengembangan dan penerapan 09/IX/September/2009). sumber-sumber energi seperti angin, Pengembangan energi alternatif yang matahari, dan panas bumi. Tenaga angin lebih murah dan efisien juga dilakukan GE adalah sumber energi yang paling potensial dengan bersih. dan dapat diperbarui, selain biayanya juga Banyak negara dan tempat di dunia sudah tidak mahal. Bisnis angin GE (GE’s wind mulai mengantisipasi masalah kekeringan business) 36 program pembuat air merupakan salah satu yang Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis terbesar di dunia, diharapkan dapat GE juga melakukan program solusi menghasilkan sekitar 7 M dolar per tahun. lingkungan yang meliputi : Mengurangi GE tidak Emisi dan bahan bakar dengan revolusi hanya karena berniat untuk berbuat sesuatu teknologi seperti hybrid lokomatif dan GEnx pada lingkungan, tetapi karena juga yakin aircraft engines, Menggunakan telematika bisa mendapatkan profit dari produk- untuk melindungi pelanggan setara dengan produk yang dilengkapi dengan teknologi $400 juta untuk bahan bakar dan 1.2 metrics ramah tons CO2, Green inside dan Green outside, meluncurkan Ecomagination lingkungan. Perusahaan bisa menghasilkan banyak green (uang) dengan Meluncurkan “earth rewards”, program go green (peduli lingkungan). Menciptakan “Green Hospital”. dan Tabel 2 Aktivitas Green Marketing PT General Electric (GE) Aktivitas Mengurangi Emisi dan bahan bakar dengan revolusi teknologi seperti hybrid lokomatif dan GEnx aircraft engines Menggunakan telematika untuk melindungi pelanggan setara dengan $400 juta untuk bahan bakar dan 1.2 metrics tons CO2 Green inside dan Green outside Meluncurkan “earth rewards” Menciptakan “Green Hospital” Teknologi Pemurnian Air Membuat mesin pesawat dengan emisi yang lebih rendah, bahan yang lebih ringan dan kuat, pencahayaan yang lebih efisien Penggunaan energi matahari dan sel bahan bakar Sumber: http://greenconsumer.blogspot.com Jenis Green Process Green Process Green Product dan Green Advertizing Green product dan Green Advertizing Green Product Green Process Green Product Green Process LGIN menggunakan payung Life’s dari waktu ke waktu pihak R&D (research Good when it’s Green untuk melakukan and development) LGIN terus dituntut konsep produk-produknya, menciptakan desain produk yang benar- antara lain seperti eco design, eco supply benar green, mulai dari bahan dasarnya, chain hingga ke eco label. Artinya konsep teknologinya, sampai pada bahan dan green di LGIN tidak berjalan sendiri- bentuk packaging-nya. Salah satu contoh green pada sendiri tetapi terintegrasi. Untuk eco design, produknya adalah LCD LGIN. Sekilas Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 37 mungkin orang tidak menyadari apa ini mampu mendayagunakan cahaya hubungannya LCD dengan konsep ramah matahari sebagai pasokan energi dari lingkungan, karena LCD tidak baterai yang benar-benar habis dayanya limbah yang dengan hanya menjemur baterainya selama berbahaya. Namun bila ditilik lebih cermat, sepuluh menit. Setelah itu dapat digunakan bisa ditemukan bahwa lingkungan akan untuk menelpun selama tiga menit. Proses semakin sehat dan terjaga kelestariannya daur bila ada LCD yang irit listrik serta dipikirkan beradiasi minimal. Hal itulah yang telah mengusahakan semua produk LGIN bisa diwujudkan dengan tetap berguna, meski sudah menjadi barang intellegent tidak terpakai. Lewat payung campaign sensor pada LCD. Dengan tenologi ini, Life’s Good When It’s Green, LGIN maka pengaruh radiasi bisa diminimalkan. melakukan edukasi kepada masyarakat Selain itu tingkat cahaya pada LCD lewat berbagai kegiatan. Salah satu yang otomatis bisa disesuaikan dengan kondisi terbilang (Marketing 09/IX/September/2009). ambasador mengeluarkan gas dan oleh mengaplikasikan Selain pada LGIN teknologi LCD, LGIN juga ulang (product oleh menarik Eco recycle) LGIN dengan adalah Mom. juga pemilihan Selain berupa telah campaign outdoor, mengembangkan mesin cuci hemat energi dilakukan oleh dan bebas dari polusi suara. Sedangkan menempelkan untuk handphone LGIN memiliki teknologi beberapa produk elektronik LGIN seperti yang memanfaatkan energi cahaya matahari TV, Kulkas, AC dan lain-lain (Marketing menjadi energi darurat untuk baterai. 09/IX/September/2009). bentuk LGIN stiker lain adalah pada yang dengan green pada Handphone yang sudah beredar di Eropa Tabel 3 Aktivitas Green Marketing PT LG Indonesia Aktivitas Eco Design Eco Supply Chain Eco Label Intelegent Sensor LCD Product Recycle Jenis Green Product Green Process Green Advertizing Green product dan Green Advertizing Green Product Sumber: http://greenconsumer.blogspot.com 38 Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis KPR Griya Hijau BNI merupakan kertas. BNI juga mulai melakukan salah satu aktivias green marketing yakni kampanye dan upaya sosialisasi green life KPR bagi perumahan yang mengusung style bagi para karyawan tema green 09/IX/September/2009). dalam konsep bangunannya Selain KPR, BNI juga menyediakan kredit komersial untuk pembiayaan energi Fokus BNI (Marketing dalam mendukung pelestarian alam dan lingkungan hidup alternatif bagi korporasi, dan kelebihan diwujudkan melalui kredit ini terletak pada jangka waktunya program yang lebih dari lima tahun. Waktu ini lebih www.BNI.Co.id) yang meliputi program panjang produk lain yang sejenis. Aktivitas biogas rumah, program kali ciliwung bersih, lain yang dilakukan BNI berkaitan dengan One Billion Indonesia Tree, Taman Kota strategi green marketing adalah mencoba dan Earth Our 2012. pada beberapa tahun kegiatan 2012 (http: melakukan efisiensi dalam penggunaan Tabel 4 Aktivitas Green Marketing PT Bank BNI Aktivitas KPR Griya Hijau BNI Kredit Komersial Pembiayaan Energi Alternatif Efisiensi Penggunaan Kertas Kampanye dan upaya sosialisasi green life style bagi para karyawan Mendukung pelestarian alam dan lingkungan hidup Jenis Green Product Green Product Green process Green Attitude dan Green Process Green Advertizing Sumber: http://greenconsumer.blogspot.com KETERKAITAN PROGRAM GREEN MARKETING DENGAN SUSTAINABILITY bermanfaat bagi dunia kecantikan dan kesehatan yang tetap memperhatikan prinsipprinsip ramah lingkungan selain itu juga hasil Aktivitas green marketing yang dilakukan oleh PT Sari Ayu Martha Tilaar seperti program penggunaan bahan dasar kosmetik yang alami dengan membuat kampung jamu organik dan pelatihan petani organik, penerapan beauty culture dengan spa Indonesia sebagai sarana untuk menyegarkan tubuh dan pikiran, proses yang aman, efisien, dan ramah lingkungan serta melakukan riset berbahan alam yang produk yang aman dan ramah lingkungan merupakan program-program green marketing yang mendukung kelangsungan hidup dan kelestarian alam sehingga dapat mendukung pula proses pembangunan yang berkelanjutan. Aktivitas green marketing yang dilakukan oleh PT General Electric (GE) seperti program mengurangi Emisi dan bahan bakar dengan revolusi teknologi seperti Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 39 hybrid lokomotif dan Genx aircraft engines, marketing yang mendukung kelangsungan menggunakan telematika untuk melindungi hidup dan kelestarian alam sehingga dapat pelanggan yang setara dengan $400 juta mendukung pula proses pembangunan yang untuk bahan bakar dan 1,2 metrics ton CO2, berkelanjutan. program green inside dan green outside, meluncurkan green earthrewards, hospital, menciptakan Membuat teknologi PENUTUP Kesimpulan Hasil studi kasus ini tidak dapat pemurnian air, membuat mesin pesawat dengan emisi yang lebih rendah, bahan yang digeneralisasi, lebih ringan dan kuat, dan pencahayaan yang mungkin untuk dimunculkan proposisi, yaitu: lebih Aplikasi strategi green marketing akan lebih efisien, serta penggunaan energi namun demikian matahari dan sel bahan bakar merupakan mendukung program-program green marketing yang berkelanjutan. Hal tersebut dapat terjadi mendukung dan karena dari hasil temuan studi kasus ini kelestarian alam sehingga dapat mendukung diketahui bahwa keempat perusahaan yang pula menjadi obyek penelitian dalam studi kasus kelangsungan proses hidup pembangunan yang pembangunan ini, yaitu PT. Sari Ayu Martha Tilar ; PT. berkelanjutan. Aktivitas terwujudnya tetap green marketing yang General Electric; PT LG Electronics dilakukan oleh PT LG Indonesia seperti Indonesia; dan PT. Bank BNI, memiliki program eco design, eco supply chain, eco komitmen label, intelegent sensor LCD dan product mengimplementasikan recycle merupakan program-program green marketing marketing yang mendukung kelangsungan keempat perusahaan tersebut dapat dilihat hidup dan kelestarian alam sehingga dapat bahwa perusahaan juga memiliki komitmen mendukung pula proses pembangunan yang yang tinggi untuk menerapkan prinsip etika berkelanjutan. bisnis, justice dan utilitarian. Aktivitas green marketing yang tinggi untuk strategi green yang diimplementasikan oleh PT Sari Ayu Martha Tilaar lebih fokus yang dilakukan oleh PT Bank BNI seperti program pada program KPR Griya Hijau BNI, kredit pembiayaan kosmetik yang alami dengan membuat energi alternatif, efisiensi penggunaan kertas, kampung jamu organik dan pelatihan petani kampanye dan upaya sosialisasi green life organik, penerapan beauty culture dengan style bagi para karyawan, serta usaha spa mendukung pelestarian alam dan lingkungan menyegarkan tubuh dan pikiran, proses yang hidup merupakan program-program green aman, efisien, dan ramah lingkungan serta 40 Indonesia penggunaan bahan dasar sebagai sarana untuk Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis melakukan riset berbahan bermanfaat bagi dunia alam kecantikan yang publikasi mengenai aplikasi program green dan marketing, baik itu yang diperoleh dari kesehatan yang tetap memperhatikan prinsip- website prinsip ramah lingkungan selain itu juga hasil pemberitaan-pemberitaan produk yang aman dan ramah lingkungan.PT melalui internet dan pemberitaan di majalah General Electric (GE) lebih fokus pada sehingga masih ada kemungkinan bahwa program mengurangi Emisi dan bahan bakar data dan informasi yang diperoleh kurang dengan revolusi teknologi seperti hybrid lengkap dan detail. Oleh karena itu, di dalam lokomotif engines, penelitian selanjutnya sebaiknya data primer menggunakan telematika untuk melindungi yang digunakan juga didukung oleh hasil pelanggan yang setara dengan $400 juta wawancara yang mendalam dengan pihak untuk bahan bakar dan 1,2 metrics ton CO2, perusahaan.Perbedaan pola aplikasi green program green inside dan green outside, marketing yang dihasilkan dari studi kasus meluncurkan ini hanya terbatas pada perusahaan consumer green dan Genx aircraft earthrewards, hospital, menciptakan Membuat teknologi perusahaan goods, manufaktur maupun yang dan dari diakses perbankan. pemurnian air, membuat mesin pesawat Mengingat begitu banyaknya industri yang dengan emisi yang lebih rendah, bahan yang ada di Indonesia, maka penelitian yang akan lebih ringan dan kuat, dan pencahayaan yang datang sebaiknya menetapkan perusahaan lebih energi sebagai obyek penelitian dari jenis industri matahari dan sel bahan bakar. Dan PT LG yang lebih banyak lagi sehingga dapat Indonesia fokus pada program eco design, diperoleh perbedaan aplikasi program green eco supply chain, eco label, intelegent sensor marketing yang lebih rinci dan beragam. efisien, serta penggunaan LCD dan product recycle.Sedangkan PT Bank BNI fokus pada program KPR Griya Hijau BNI, alternatif, kredit efisiensi Implikasi Penelitian pembiayaan energi Secara umum, penelitian ini dapat penggunaan kertas, memberikan pemahaman yang lebih rinci kampanye dan upaya sosialisasi green life mengenai style bagi para karyawan, serta usaha Secara khusus, penelitian ini memberikan mendukung pelestarian alam dan lingkungan pemahaman yang lebih rinci mengenai hidup. pentingnya aplikasi-aplikasi yang ada di Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi dalam Bagi Penelitian Selanjutnya Prosedur, tipe, desain dan metode analisis metode sebuah penelitian penelitian kualitatif. studi kasus. Data primer yang digunakan dalam data pada penelitian studi kasus juga dapat studi kasus ini hanya bersumber dari dipahami dengan lebih rinci di dalam Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 41 penelitian ini.Hasil penelitian studi kasus ini Engel, dapat menambah pemahaman kita mengenai konsep dan teori green marketing, etika bisnis, pembangunan berkelanjutan, serta reputasi yang mengidentifikasi digunakan pola untuk program-program green marketing yang diimplementasikan oleh keempat perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam studi kasus ini. Dan yang terakhir adalah, hasil penelitian studi kasus ini memberikan pemahaman yang lebih rinci mengenai praktik-praktik green marketing beberapa perusahaan di Indonesia, yang dilihat dari karakteristik perusahaan, keterkaitan program green marketing dengan keberlanjutan usaha dan pembangunan serta jenis program green marketing yang dilakukan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Assael, H.(2001), Consumer Behavior and Marketing Action, 6 th Ed., Cincinati, OH : South-Western College Publishing. Assael, H.(2004), Consumer Behavior and Marketing Action, 6 th Ed., Cincinati, OH : South-Western College Publishing. Byrne, Michael (2003), “Understanding Consumers Preferences Across Environmental Marketing Mix Variation”, OIKOS Univercity of Newcastle. Cooper, D.R. and P.S. Schindler (2006), Business Research Methods, 9th ed., New York, NY:Irwin/McGraw-Hill. 42 J.F.; Blackwell, R.D.; Miniard, P.W.(1997), Perilaku Konsumen, Edisi Keenam(Terjemahan), Jakarta : Binarupa Aksara. Grewal, Dhruv and Levy, Michael, (2010), “Marketing”,McGraw Hill International Edition, New York, USA. Jaolis, F. (2011), “Profil Green Consumers Indonesia : Identifikasi Segmen dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Green Products”, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemn Bisnis, Vol.2, No.1, 1839. Hawkins, Del.I.,Mathhersbaugh David L., dan Best, Roger J. (2007),”Consumer Behavior”, McGraw Hill International Edition, New York, USA. Junaedi, S. (2006), Pengembangan Model Perilaku Konsumen Berwawasan Lingkungan Di Indonesia : Studi Perbandingan Kota Metropolitan dan Non Metropolitan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 21 (4) : 399-419. Komite Akreditasi Nasional (2004), Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel. Kotler, Philip, (2002), Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta : Prenhallindo. Lewis, S. (2003), “Reputation and Corporate Responsibility,” Journal of Communication Management, Vol. 7, 4, pp. 356-364. Marketing( (2009),”Segmen Utama : Green Marketing”, No.09/IX/September/2009. Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Moleong, Lexy.J. (2000), Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Pertama, Bandung : Remaja Rosdakarya. Mowen, J.C. dan Minor, M. (2002), “Perilaku Konsumen”, Jilid 2, Jakarta : Erlangga. Neuman, W. Lawrence (2000), Social Research Methods: Qualitative and QuantitativeApproaches, 4th ed., London: Allyn and Bacon.124 Nugroho, S.S. (2006), Hand Out Perilaku Konsuman, Jogjakarta : Program Msi dan Doktor FE UGM (Tidak Dipublikasikan). Satrio, Nur Edi, 2010, Makalah Manajemen Strategi, Perumusan, Implementasi, dan Evaluasi Manajemen Strategi (Studi Kasus: General Electric) Sayre, Shay (2001), Qualitative Methods for Marketplace Research, Thousand Oaks,California: Sage Publication, Inc. Sekaran, Uma (2000), Research Methods for Business: A Skill Building Approach, 3rd ed.,New York: John Wiley and Sons.of Qualitative Research, Thousand Oaks, California: Sage Publication, Inc., pp. 435-454. Shamdsam et.al (1993), “Exploring Green Consumers in An Oriental Culture : Role of Personal and Marketing Mix”, Advance in Consumer Research, 20, 488-493. Sumarsono dan Giyatno, Y. (2012), “Analisis Sikap dan Pengetahuan Konsumen Terhadap Ecolabelling Serta Pengaruhnya Pada Keputusan Pembelian Produk Ramah Lingkungan”, Performance, 15 (1) : 70-85. www.gerakan konsumen hijau.Com www.menlh.go.id. http ://gerakankonsumen.blogspot.com http://greenconsumer.blogspot.com Yin, R.K. (2011), “Studi Kasus : Desain & Metode”, Edisi Pertama, Jakarta : Rajawali Press. Yin, R.K. (2003), Case Study Research: Design and Methods, 3rd ed., Thousand Oaks,California: Sage Publications, Inc. Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis 43 44 Titin Ekowati, Murry Harmasan S: Aplikasi Strategi Green Marketing Dengan Studi Kasus Beberapa Perusahaan Di Indonesia Volume 11, No 1 Januari 2015 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis